02-121750
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
PG : KDL-3.2b
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
tentang
PENYELENGGARAAN LATIHAN
Halaman
Keputusan Kasad Nomor Kep/1012/XI/2019 Tanggal 4 November 2019 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan .................................... 1
LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
1. Umum .…………………………………………………………………. 3
2. Maksud dan Tujuan ………………………………………….............. 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ……………………........................... 4
4. Pengertian 4
5. Dasar ..………………………………………......................................4
6. Kedudukan…………………………………………………….............. 4
7. Umum …..…………………………………………………………....... 5
8. Tujuan dan Sasaran …………………………………………………. 5
9. Nilai-Nilai …..………………………………………………………...... 5
10. Ketentuan penyelenggaraan …………………................................ 6
11. Umum..............……………………………....................................... 20
12. Organisasi ..............……………………………................................ 21
13. Tugas dan Tanggung Jawab ..............……………………………... 31
BAB V DUKUNGAN
i
BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
tentang
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
TENTANG PENYELENGGARAAN LATIHAN
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 4 November 2019
PETUNJUK PENYELENGGARAAN
tentang
PENYELENGGARAAN LATIHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum.
3) Bab III Organisasi, Tugas, dan Tanggung Jawab.
4) Bab IV Tahap Penyelenggaraan.
5) Bab V Dukungan.
6) Bab VI Pengawasan dan Pengendalian.
7) Bab VII Penutup.
BAB II
KETENTUAN UMUM
b. Sasaran:
e. Penentuan metode harus sesuai dengan tujuan dan sasaran latihan yang
ingin dicapai. Pemilihan metode latihan disesuaikan dengan pentahapan latihan
mulai dari latihan perorangan sampai dengan latihan antarkecabangan.
f. Sarana dan prasarana latihan harus disiapkan dengan baik. Dalam setiap
penyelenggaraan latihan sarana dan prasarana latihan harus sesuai dengan
ketentuan sehingga dapat mendukung terselenggaranya latihan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
1) Personel.
a) Penyelenggara latihan.
b. Pengelompokan Latihan.
b) Menurut pesertanya.
c) Menurut tempatnya.
a) Latihan perorangan.
b) Latihan satuan.
Catatan:
- Dril teknis dilaksanakan secara berurutan mulai
dari dikomentari seluruhnya, dikomentari sebagian dan
selanjutnya tanpa dikomentari.
d. Tingkat Latihan.
2) Dua tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando dan satu
Markas Komando di bawahnya.
e. Bentuk Latihan. Digunakan jika satuan yang dilatih lebih dari satu satuan.
1) Tujuan latihan.
2) Standar Kemampuan.
a) Bidang pengetahuan.
b) Bidang keterampilan.
3) Metode Pencapaiannya.
1) Latihan Perorangan.
2) Latihan Regu/Kelompok/Pucuk.
3) Latihan Peleton/Seksi/Tim.
4) Latihan Kompi/Baterai/Koramil.
5) Latihan Batalyon/Detasemen/Skadron/Kodim.
6) Latihan Brigade/Korem.
7) Latihan Divisi.
BAB III
ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB
a. Struktur Organisasi.
1) Latihan teknis.
PIMUMLAT
DANLAT
WADANLAT
STAF LAT
SIMALAT
SIPAMOPS SIMINLOG
KOORD MATERI
PELATIH
PELAKU
KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH
b) Metode uji.
PIMUMLAT
STAF LAT
SIMALAT
SIPAMOPS SIMINLOG
KATIM PENGUJI
PENGUJI
PELAKU
KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PENGUJIAN
2) Latihan taktis.
PIMUMLAT
TIM WAS/EV
DANLAT
WADANLAT
STAF LAT
SIMALAT
SIPAM SIOPS SIMINLOG
KOORD MAT
PELATIH PERANGKAT
DISKUSI
PELAKU
KETERANGAN:
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH
GARIS KOORDINASI
PIMUMLAT
STAF LAT
SIMALAT
SIPAM SIOPS SIMINLOG
KOORD MAT
PELATIH BULSI
PELAKU
KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH
PIMUMLAT
TIM WASEV
DANLAT
WADANLAT
STAF LAT
KAWASDAL
PENILAI
WASIT DAL
PELAKU BULSI
KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PENGENDALI
GARIS PERWASITAN
GARIS PENILAI
PIMUMLAT HATLAT
KOORD UM
KATIM LAI
KOORD MATERI
PENILAI
PELATIH BULSI
PELAKU
KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH
GARIS PENILAIAN
GARIS KOORDINASI
27
PIMUMLAT HATLAT
TIM WASEV
DANLAT
WADANLAT
SETLAT
PERWIRA STAF
STRA OYU MINLOG LITBANG
DENMALAT
KAWASDAL
WAKAWASDAL
SET WASDAL
KATIMLAI
WASIT DAL
PENILAI
PELAKU BULSI
KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PENGENDALI
GARIS PENILAIAN
GARIS KOORDINASI
28
b. Susunan Organisasi.
1) Latihan teknis.
b) Metode uji.
2) Latihan Taktis.
a. Latihan Teknis.
a) Pimumlat:
b) Tim Wasev:
c) Tim Asnik:
d) Danlat:
e) Wadanlat:
f) Sipamops:
g) Siminlog:
h) Simalat:
i) Koordmat:
j) Pelatih:
k) Pelaku:
a) Katim penguji:
b) Penguji.
b. Latihan Taktis.
a) Pimumlat:
b) Tim Wasev:
c) Danlat:
d) Wadanlat:
e) Sipam:
f) Siops:
g) Siminlog:
h) Simalat:
i) Koordmat:
j) Pelatih:
k) Bulsi:
l) Perangkat Diskusi.
(1) Moderator:
(2) Penulis:
(3) Penyimpul:
m) Kawasdal:
n) Wasit:
o) Penilai:
p) Pengendali:
q) Pelaku:
Catatan:
- Pada metode latihan GPMM dibawah koordinator materi
adalah pelatih dan perangkat diskusi.
a) Pimumlat:
b) Hatlat:
c) Tim Wasev:
d) Danlat:
e) Wadanlat:
f) Kasipam.
g) Kasiops.
h) Kasiminlog.
i) Setlat:
l) Koordmat:
m) Pelatih:
n) Bulsi:
o) Katim penilai.
p) Penilai.
q) Pelaku:
a) Pimumlat:
b) Hatlat:
c) Tim Wasev:
d) Danlat:
e) Wadanlat:
f) Setlat:
g) Pa Staf Stra:
h) Pa Staf Oyu:
i) Pa Staf Minlog:
j) Pa Staf Litbang:
(1) Kasipam:
(2) Kasiops:
(3) Kasiminlog:
l) Kawasdal:
m) Waka wasdal:
n) Set Wasdal:
o) Wasit:
i. Wasit Dan/Wadan:
v) mengoordinasikan pelaksanaan
pemberian keterangan tentang kejadian/
kegiatan lawan/musuh, situasi, kondisi dan
tindakan satuan bawah/tengah/atas kepa-
da para pengendali yang bersangkutan
sesuai dengan rencana operasi latihan
yang telah direncanakan dan atau dibuat
tambahan yang baru;
q) Penilai:
s) Pelaku:
BAB IV
TAHAP PENYELENGGARAAN
a. Tahap Perencanaan.
1) Penyelenggara.
2) Pelaku.
b. Tahap Persiapan.
1) Penyelenggara.
2) Pelaku.
c. Tahap Pelaksanaan.
1) Penyelenggara.
2) Pelaku.
d. Tahap Pengakhiran.
1) Penyelenggara.
2) Pelaku.
1) Tahap Perencanaan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
2) Tahap Persiapan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
4) Tahap Pengakhiran.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
1) Tahap Perencanaan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
2) Tahap Persiapan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
4) Tahap Pengakhiran.
a) Penyelenggara.
(2) kaji ulang. Kaji ulang dipimpin oleh Danlat, diikuti oleh
peserta latihan dengan kegiatan tanggapan pelaku terhadap
penyelenggaraan latihan disampaikan oleh Dansat pelaku
dan tanggapan penyelenggara terhadap pelaku disampaikan
oleh koordinator umum materi dan Koordinator materi
latihan serta kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan latihan
disampaikan oleh Danlat;
b) Pelaku.
1) Tahap Perencanaan.
84
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
(1) mempelajari buku IIA dan buku IIB yang diterima dari
penyelenggara latihan;
2) Tahap Persiapan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Penyelenggara.
b) Pelaku.
a) Penyelenggara.
(2) kaji ulang. Kaji ulang dipimpin oleh Danlat, diikuti oleh
peserta latihan dengan kegiatan tanggapan pelaku terhadap
penyelenggaraan latihan disampaikan oleh Dansat pelaku
dan tanggapan penyelenggara terhadap pelaku disampaikan
oleh koordinator umum materi dan koordinator materi latihan
serta kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan latihan
disampaikan oleh Danlat;
b) Pelaku.
BAB V
DUKUNGAN
17. Umum. Penyelenggaraan kegiatan latihan TNI AD akan berjalan tertib bila
didukung oleh semua komponen, sehingga hasilnya akan sesuai dengan tujuan dan
sasaran, dalam hal ini diperlukan dukungan sumber daya latihan (program latihan, naskah
latihan dan referensi, pelatih, pendukung latihan, pelaku latihan, sarana prasarana latihan,
metode latihan, rendalwaslat, anggaran, dan daerah latihan) agar kegiatan dapat
dilaksanakan lebih optimal dan mencapai sasaran.
j. Daerah Latihan. Luas daerah latihan yang digunakan memadai dan dapat
menampung seluruh penyelenggara dan pelaku dihadapkan dengan materi latihan
yang akan dilaksanakan.
89
BAB VI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
20. Pengawasan.
a. Perencanaan.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung.
5) Satuan Pelaksana.
b. Persiapan.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung AD.
5) Satuan Pelaksana.
c. Pelaksanaan.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung AD.
5) Satuan Pelaksana.
d. Pengakhiran.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung AD.
5) Satuan Pelaksana.
21. Pengendalian.
a. Perencanaan.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung AD.
5) Satuan Pelaksana.
b. Persiapan.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung AD.
5) Satuan Pelaksana.
c. Pelaksanaan.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung AD.
5) Satuan Pelaksana.
d. Pengakhiran.
1) Mabesad.
2) Kodiklatad.
3) Kotama.
4) Pus/Cab/Fung AD.
5) Satuan Pelaksana.
BAB VII
PENUTUP
24. Umpan Balik. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan adanya
tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Petunjuk Penyelenggaraan tentang
Penyelenggaraan Latihan ini, agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklatad
sesuai mekanisme umpan balik.
Harianto
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran A Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/1012/XI/2019
Tanggal 4 November 2019
PENGERTIAN
1. Acara latihan. Acara latihan adalah salah satu segi program latihan TNI AD
yang memuat ketentuan tentang:
2. Aplikasi. Aplikasi adalah suatu bentuk penerapan metode latihan teknis baik
perorangan maupun satuan dengan menggunakan medan latihan yang mendekati
daerah operasi sebenarnya.
3. Buku petunjuk. Buku petunjuk adalah suatu buku yang memuat petunjuk secara
teknis detail.
4. Dril. Dril adalah metode latihan untuk membiasakan melakukan sesuatu jenis
kegiatan menurut urutan yang telah ditetapkan secara baku.
5. Fasilitas. Fasilitas adalah segala bentuk sarana dan prasarana baik materiil
maupun jasa untuk dapat digunakan oleh perorangan maupun organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
6. Fungsi. Fungsi adalah sejenis pekerjaan, kegiatan dan upaya yang dilakukan
satu sama lain ada ketergantungan untuk melaksanakan segi-segi dari suatu sistem.
8. Kader. Kader adalah seseorang yang menjadi cikal bakal untuk disiapkan dalam
menggantikan peran fungsi dan tugas dari pejabat lama.
10. Komando. Komando adalah suatu istilah dengan pengertian sebagai berikut:
a. suatu organisasi kemiliteran secara taktis dan administrasi yang berdiri
sendiri bertugas pokok untuk menyelenggarakan dalam membantu
penyelenggaraan operasi pertempuran atau pendidikan/latihan;
101
12. Kondisi Satuan. Kondisi satuan adalah suatu keadaan yang mencakup dari
segi personel, materiil dan perlengkapannya serta sarana prasarana dalam suatu satuan.
13. Latihan.
14. Lembaga Latihan. Lembaga latihan adalah badan yang mempunyai fungsi dan
tugas pokok menyelenggarakan latihan bagi satuan TNI AD untuk memberikan
kemampuan khusus kepada satuan yang bersangkutan.
15. LKT (Lapangan Kekuasaan Teknis). LKT adalah salah satu bidang kekuasaan
dalam kecabangan TNI AD yang meliputi:
16. Mako. Mako adalah suatu tempat yang terdiri dari komandan dan staf beserta
badan-badan pelayanannya yang merupakan susunan organisasi untuk
penyelenggaraan pimpinan terhadap satuan-satuan bawahan dalam satu komando.
17. Metode. Metode adalah tata cara melakukan sesuatu dalam suatu urutan-urutan
tertentu secara teratur untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.
18. Operasional. Operasional adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang
dilakukan secara fisik yang terpimpin dan terarah pada suatu tujuan tertentu.
19. Pelatih. Pelatih adalah seorang anggota militer yang berdasarkan pengangkatan
bertugas mendidik dan mengajarkan anggota TNI AD ke arah pengembangan pribadi
yang seimbang untuk mencapai tujuan berlandaskan pada aturan pendidikan di TNI.
20. Pembinaan. Pembinaan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan,
pengerahan, penggunaan serta pengendalian sesuatu secara berdaya guna dan berhasil
guna. Pembinaan meliputi kegiatan melaksanakan dan dikerjakan dengan baik, tertib,
rapi dan saksama menurut rencana atau program pelaksanaan sesuatu ketentuan,
petunjuk, norma, sistem dan metode secara efektif dan efisien mencakup tujuan serta
memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.
102
23. Pengendali Atas. Pengendali atas adalah staf yang bertindak sebagai komando
atasan dari satuan yang dilatih, yang memberikan perintah/informasi dan menerima
laporan dari satuan yang bersangkutan.
24. Pengendali Bawah. Pengendali bawah adalah staf yang mewakili komando
bawahan setingkat di bawah satuan yang dilatih, meliputi aktivitas yang berasal dari
semua satuan bawahan diberikan oleh mereka yang mencakup aktivitas operasional dan
administrasi.
25. Pengendali Samping. Pengendali samping adalah staf yang mewakili tetangga
yang memiliki fungsi operasional dan administrasi.
26. Posko. Posko adalah suatu tempat yang dibuat untuk dapat mengendalikan
kegiatan dalam operasi taktis yang dipimpin oleh komandan disertai beberapa perwira
staf dan badan-badan pelayanan.
27. Program. Program adalah suatu rencana yang telah diolah dengan
memperhitungkan faktor ruang dan waktu sesuai urutan penyelenggaraannya secara
tegas dan teratur.
28. Prosedur. Prosedur adalah tata cara kerja, cara pelaksanaan, menurut tata tertib
atau kegiatan yang meliputi penentuan tujuan, kedudukan, bentuk susunan dan struktur
organisasi, pembagian kekuasaan, tanggung jawab, tugas kewajiban dan hubungan
kerja.
31. Sistem. Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas.
32. Taktis. Taktis adalah suatu bagian dari ilmu pertempuran yang mempelajari,
mengolah, penggunaan satuan dan senjata untuk melakukan kegiatan militer yang
ditentukan dalam strategi militer.
33. Teknis. Teknis adalah cara pelaksanaan suatu tindakan, khususnya secara
terperinci dilakukan oleh pasukan atau para Komandan dalam pelaksanaan tugas militer.
Teknis khususnya adalah tata cara penggunaan perlengkapan dan personel.
103
34. Wasit Daerah. Wasit daerah adalah seseorang yang ditunjuk untuk melakukan
pencatatan, penilaian, menengahi serta memutuskan kegiatan pelaku/satuan maupun
antara pelaku dan Bulsi disuatu tempat dan tidak melekat dalam gerakan satuan.
35. Wasit Netral. Wasit netral adalah seseorang pada sistem perwasitan yang bisa
memberikan keputusan pada suatu permasalahan dimana permasalahan tersebut tidak
bisa diputuskan oleh wasit satuan atau wasit daerah.
36. Wasit Satuan. Wasit satuan adalah seseorang yang ditugaskan pada satuan
untuk mengikuti gerakan satuan dan melakukan pencatatan, penilaian, menengahi serta
memutuskan kegiatan pelaku/satuan maupun antara pelaku dan Bulsi.
Harianto
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran B Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/1012/XI/2019
Tanggal 4 November 2019
tentang
PENYELENGGARAAN LATIHAN
JUKIN
tentang
LATIHAN
JUKGAR
tentang
PENYELENGGARAAN LATIHAN
JUKNIS
tentang
1. LATIHAN PETA 17. PUP -4 MULTIKORPS TNI AD
2. LATIHAN MODEL 18. PUP -5 MULTIKORPS TNI AD
3. LATIHAN MEDAN 19. PUP -6 MULTIKORPS TNI AD
4. LATIHAN POSKO I 20. PUP -7 MULTIKORPS TNI AD
5. LATIHAN POSKO SIMPUR KOMPUTER 21. PKU-1 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
6. LATIHAN POSKO II 22. PKU-2 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
7. LATIHAN LAPANGAN 23. PKU-3 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
8. EVALUASI DAN PENILAIAN LATIHAN 24. PKU-4 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
9. DRIL (DRIL NIS, TIS, DAN PUR) 25. PKU-5 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
10. MANUVER PETA 26. PKU-6 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
11. LATIHAN BTP DALAM OLI 27. PKU-7 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
12. PROGLATSI BRIGADE KOMPOSIT 28. LATIHAN BRIGADE DALAM OLI
13. PROGLATSI YON MANDALA YUDHA 29. PENYUSUNAN PRODUK LATIHAN
KOSTRAD 30. PENATARAN
14. PUP -1 MULTIKORPS TNI AD 31. PENYELENGGARAAN UTP/UTJ TNI AD
15. PUP -2 MULTIKORPS TNI AD 32. PENYUSUNAN LAPORAN EVLAT
16. PUP -3 MULTIKORPS TNI AD
Harianto
Brigadir Jenderal TNI