Anda di halaman 1dari 107

TENTARA NASIONAL INDONESIA No. 202.

02-121750
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT
PG : KDL-3.2b

PETUNJUK PENYELENGGARAAN

tentang

PENYELENGGARAAN LATIHAN

DISAHKAN DENGAN KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


NOMOR KEP/1012/XI/2019 TANGGAL 4 NOVEMBER 2019
DAFTAR ISI

Halaman
Keputusan Kasad Nomor Kep/1012/XI/2019 Tanggal 4 November 2019 tentang
Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan .................................... 1

LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. Umum .…………………………………………………………………. 3
2. Maksud dan Tujuan ………………………………………….............. 3
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut ……………………........................... 4
4. Pengertian 4
5. Dasar ..………………………………………......................................4
6. Kedudukan…………………………………………………….............. 4

BAB II KETENTUAN UMUM

7. Umum …..…………………………………………………………....... 5
8. Tujuan dan Sasaran …………………………………………………. 5
9. Nilai-Nilai …..………………………………………………………...... 5
10. Ketentuan penyelenggaraan …………………................................ 6

BAB III ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB

11. Umum..............……………………………....................................... 20
12. Organisasi ..............……………………………................................ 21
13. Tugas dan Tanggung Jawab ..............……………………………... 31

BAB IV TAHAP PENYELENGGARAAN

14. Umum ……..........................………………..................................... 74


15. Penyelenggaraan Latihan Teknis………........................................ 74
16. Penyelenggaraan Latihan Taktis ..………………………............... 77

BAB V DUKUNGAN

17. Umum ............................................................................................ 88


18. Dukungan ……………………………………………......................... 88

i
BAB VI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

19. Umum …………………………………………………….................... 89


20. Pengawasan ......................................................................………. 89
21. Pengendalian .....................................................................…….... 94

BAB VII PENUTUP

22. Petunjuk turunan ….…………………………………........................ 99


23. Keberhasilan …………………………………………….................... 99
24. Umpan Balik ..……………………………………………………........ 99

SUBLAMPIRAN A PENGERTIAN………. …..................................................................... 100


SUBLAMPIRAN B SKEMA ALIRAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN TENTANG
PENYELENGGARAAN LATIHAN ………................…......................... 104
SPRIN POKJA

ii
TENTARA NASIONAL INDONESIA
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT

KEPUTUSAN KEPALA STAF ANGKATAN DARAT


Nomor Kep/1012/XI/2019

tentang

PETUNJUK PENYELENGGARAAN
TENTANG PENYELENGGARAAN LATIHAN

KEPALA STAF ANGKATAN DARAT,

Menimbang : a. bahwa dibutuhkan adanya peranti lunak berupa petunjuk


administrasi untuk digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan tugas bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi
lembaga pendidikan di lingkungan Angkatan Darat; dan

b. bahwa untuk memenuhi kebutuhan tersebut,


perlu dikeluarkan Keputusan Kasad tentang Petunjuk
Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan.

Mengingat : 1. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/70/VII/2011 tanggal


29 Juli 2011 tentang Buku Petunjuk Induk tentang Latihan;

2. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31


Oktober 2013 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang
Penyelenggaraan Administrasi Umum Angkatan Darat;

3. Keputusan Kasad Nomor Kep/632/VIII/2017 tanggal 29


Agustus 2017 tentang Petunjuk Teknis tentang Tata Cara
Penyusunan Doktrin dan Petunjuk TNI AD;

4. Keputusan Kasad Nomor Kep/845/XI/2015 tanggal 24


November 2015 tentang Petunjuk Administrasi tentang
Penyusunan Penerbitan Doktrin dan Petunjuk TNI AD;

5. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/VI/2016 tanggal 27


Juni 2016 tentang Petunjuk Teknis tentang Tulisan Dinas; dan

6. Keputusan Kasad Nomor Kep/512/VI/2018 tanggal 18


Juni 2018 tentang Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi Petunjuk
TNI AD.
2

Memperhatikan : 1. Surat Perintah Kasad Nomor Perkasad/128/I/2019


tanggal 15 Januari 2019 tentang Perintah melaksanakan
penyusunan/revisi Doktrin dan Petunjuk TNI AD TA 2019;

2. Surat Perintah Dankodiklatad Nomor Sprin/361/II/2019


tanggal 22 Februari 2019 tentang Perintah melaksanakan revisi
Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan;
dan

3. Hasil perumusan kelompok kerja penyusunan Petunjuk


Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : 1. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan


Latihan sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini,
menggunakan kode PG : KDL – 3.2b.

2. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan


Latihan ini berklasifikasi Biasa.

3. Direktur Latihan Kodiklatad sebagai pembina materi


Petunjuk Penyelenggaraan ini.

4. Ketentuan lain yang bertentangan dengan Petunjuk


Penyelenggaraan ini dinyatakan tidak berlaku.

5. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 4 November 2019

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat,

Distribusi: AM. Putranto, S. Sos.


Letnan Jenderal TNI
A dan B Angkatan Darat
Tembusan:
1. Kasum TNI
2. Irjen TNI
3. Dirjen Renhan Kemhan RI
4. Asrenum Panglima TNI
5. Kapusjarah TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/1012/XI/2019
Tanggal 4 November 2019

PETUNJUK PENYELENGGARAAN

tentang

PENYELENGGARAAN LATIHAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Kodiklatad sebagai pembina doktrin, pendidikan, latihan dan pengkajian


bertanggung jawab dalam pembinaan latihan terhadap seluruh penyelenggara
latihan di lingkungan TNI AD salah satunya pembuatan petunjuk penyelenggaraan
latihan. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan sesuai
stratifikasi petunjuk merupakan jabaran dari Petunjuk Induk tentang Latihan.
Petunjuk penyelenggaraan ini menguraikan tentang tata cara dan penyelenggaraan
latihan mencakup latihan teknis dan latihan taktis melalui proses perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran.

b. Penyelenggaraan Latihan selama ini berpedoman pada Buku Petunjuk


Administrasi Penyelenggaraan Latihan (Bujukmingarlat) dengan Peraturan Kasad
Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember 2012. Bujukmingarlat
tersebut sudah tidak relevan lagi bila dihadapkan pada perubahan stratifikasi
petunjuk, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, lingkungan strategi serta
tuntutan tugas yang harus dihadapi.

c. Agar penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD dapat mencapai tujuan


dan sasaran yang ditetapkan maka diperlukan revisi Bujukmin tentang
Penyelenggaraan Latihan. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan
Latihan ini digunakan sebagai pedoman dalam mendukung terselenggaranya
latihan bagi satuan dan sumber bahan ajaran bagi lembaga pendidikan di
lingkungan TNI AD.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan ini


dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran dan penjelasan kepada
penyelenggara latihan tentang penyelenggaraan latihan yang berlaku di lingkungan
TNI AD.

b. Tujuan. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan ini


bertujuan untuk pedoman bagi penyelenggara latihan dalam menyelenggarakan
latihan di satuan dan lembaga pendidikan di lingkungan TNI AD.
4

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut.

a. Ruang Lingkup. Petunjuk penyelenggaraan latihan ini secara garis besar


membahas tentang latihan teknis dan latihan taktis melalui proses perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran.

b. Tata Urut. Petunjuk penyelenggaraan ini disusun dengan tata urut


sebagai berikut:

1) Bab I Pendahuluan.
2) Bab II Ketentuan Umum.
3) Bab III Organisasi, Tugas, dan Tanggung Jawab.
4) Bab IV Tahap Penyelenggaraan.
5) Bab V Dukungan.
6) Bab VI Pengawasan dan Pengendalian.
7) Bab VII Penutup.

4. Pengertian. (Lampiran A).

5. Dasar. Dasar yang digunakan dalam penyusunan Petunjuk Penyelenggaraan


tentang Penyelenggaraan Latihan sebagai berikut:

a. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/70/VII/2011 tanggal 29 Juli 2011 tentang


Buku Petunjuk Induk tentang Latihan;

b. Peraturan Kasad Nomor Perkasad/35-02/XII/2012 tanggal 27 Desember


2012 tentang Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Latihan;

c. Keputusan Kasad Nomor Kep/430/X/2013 tanggal 31 Oktober 2013 tentang


Buku Petunjuk Administrasi tentang Penyelenggaraan Administrasi Umum
Angkatan Darat;

d. Keputusan Kasad Nomor Kep/548/VI/2016 tanggal 27 Juni 2016 tentang


Tulisan Dinas;

e. Keputusan Kasad Nomor Kep/632/VIII/2017 tanggal 29 Agustus 2017


tentang Petunjuk Teknis tentang Tata Cara Penyusunan Doktrin dan Petunjuk TNI
Angkatan Darat;

f. Keputusan Kasad Nomor Kep/633/VIII/2017 tanggal 29 Agustus 2017


tentang Petunjuk Administrasi tentang Penyusunan Penerbitan Doktrin dan
Petunjuk TNI AD; dan

g. Keputusan Kasad Nomor Kep/512/VI/2018 tanggal 8 Juni 2018 tentang


Petunjuk Teknis tentang Stratifikasi Petunjuk TNI Angkatan Darat;

6. Kedudukan. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Penyelenggaraan Latihan ini


berada pada posisi strata operasional sebagai penjabaran dari petunjuk induk latihan dan
menjadi acuan bagi petunjuk pada strata di bawahnya.
5

BAB II
KETENTUAN UMUM

7. Umum. Penyusunan Naskah Petunjuk Penyelenggaraan Latihan diharapkan


dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan latihan yang efektif dan efisien, maka
diperlukan ketentuan umum yang tepat dan terarah. Ketentuan umum merupakan
pedoman pokok dalam penyelenggaraan latihan TNI AD agar penyelenggaraan latihan
memperoleh hasil yang optimal. Adapun ketentuan ini berisi tentang tujuan dan sasaran,
nilai-nilai, dan ketentuan penyelenggaraan yang dilakukan secara terarah dan sesuai
dengan aturan yang berlaku.

8. Tujuan dan Sasaran.

a. Tujuan. Mewujudkan kemampuan penyelenggaraan latihan teknis dan


taktis tentang keseragaman tata cara dalam proses penyelenggaraan latihan
sehingga dapat berjalan secara efektif, efisien, dan dapat dipertanggungjawabkan
di lingkungan TNI AD.

b. Sasaran:

1) terwujudnya penyelenggaraan latihan teknis yang efektif, efisien, dan


dapat dipertanggungjawabkan di satuan; dan

2) terwujudnya penyelenggaraan latihan taktis yang efektif, efisien, dan


dapat dipertanggungjawabkan di satuan.

9. Nilai-Nilai. Penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD harus berpedoman


pada prinsip latihan sebagai berikut:

a. Penyelenggaraan latihan harus direncanakan, disiapkan, dilaksanakan,


diawasi dan dikendalikan serta dievaluasi. Dalam setiap penyelenggaraan latihan
diperlukan proses kegiatan yang berurutan mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengakhiran disesuaikan dengan tujuan dan sasaran latihan
yang ingin dicapai.

b. Dilaksanakan secara terus-menerus. Pembinaan latihan dilaksanakan


secara terus menerus sepanjang tahun program dan berlanjut pada program
berikutnya.

c. Bertahap, bertingkat, dan berlanjut:

1) Bertahap. Latihan dilaksanakan mulai dari tahap latihan perorangan


dasar sampai dengan tahap latihan antar angkatan.

2) Bertingkat. Sesuai tingkat latihan yang dicapai, meliputi objek


(personel), subjek (pengguna semua sarana prasarana yang diperlukan
untuk pembinaan), dan metode (penggunaan sistem dan metode dalam
pelaksanaan pembinaan).

3) Berlanjut. Latihan dimulai dari latiha dasar yang bersifat teknis


sampai dengan latihan gabungan yang bersifat strategis (latihan
dilaksanakan terus-menerus sampai tujuan latihan tercapai).
6

d. Sesuai sumber daya latihan (program latihan, pelatih, pendukung, pelaku,


sarana prasarana, metode, pengawasan dan pengendalian, dukungan anggaran,
dan daerah latihan) secara efektif dan efisien untuk mencapai kemampuan standar
yang harus dimiliki oleh TNI AD dan satuan jajarannya melalui kegiatan
pemrograman dan perencanaan latihan, pengorganisasian latihan, pelaksanaan
latihan serta evaluasi latihan.

e. Penentuan metode harus sesuai dengan tujuan dan sasaran latihan yang
ingin dicapai. Pemilihan metode latihan disesuaikan dengan pentahapan latihan
mulai dari latihan perorangan sampai dengan latihan antarkecabangan.

f. Sarana dan prasarana latihan harus disiapkan dengan baik. Dalam setiap
penyelenggaraan latihan sarana dan prasarana latihan harus sesuai dengan
ketentuan sehingga dapat mendukung terselenggaranya latihan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

g. Personel penyelenggara latihan harus menguasai dan mahir teknik


penyelenggaraan latihan. Dalam proses penyelenggaraan latihan dapat
melakukan urutan kegiatan dengan benar mulai dari tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran latihan.

h. Penganggaran harus dapat memenuhi kebutuhan penyelenggaraan latihan.


Dalam setiap penyelenggaraan latihan anggaran latihan harus sesuai dengan
materi, waktu, jumlah personel, sarana prasarana latihan dan kondisi wilayah guna
mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.

i. Hasil penyelenggaraan latihan harus dapat dievaluasi dan terukur. Untuk


mengetahui dan mengukur hasil penyelenggaraan latihan, perlu adanya evaluasi
latihan guna mengetahui tingkat pencapaian sasaran latihan dan untuk
mendapatkan bahan dalam merumuskan kebijakan selanjutnya.

j. Laporan pelaksanaan latihan harus dapat dipertanggungjawabkan.


Laporan pelaksanaan latihan harus benar dan objektif sesuai dengan realita dan
kaidah/norma yang berlaku serta dapat dipertanggungjawabkan kepada komando
atas.

k. Terintegrasi. Penyelenggaraan latihan dikoordinasikan dan diselaraskan


dengan melibatkan semua tingkat tataran kewenangan Pembina latihan satuan
TNI AD dengan menggunakan system bottom up dan top down.

l. Objektif. Harus merupakan data yang dapat menggambarkan keadaan


objek yang sebenarnya, sehingga diperoleh hasil yang maksimal, maka dalam
melaksanakan asistensi latihan dituntut untuk menguasai tentang teknik dan
metode untuk mendapatkan data yang sesuai dengan kenyataan di lapangan.

10. Ketentuan Penyelenggaraan.


a. Administrasi. Kegiatan administrasi dalam penyelenggaraan latihan
berpedoman pada ketentuan yang berlaku di lingkungan TNI AD serta diarahkan
untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran latihan yang telah ditetapkan.
Ketentuan administrasi yang dijadikan arahan dalam penyelenggaraan latihan
adalah:
7

1) Personel.

a) Penyelenggara latihan.

(1) Satuan penyelenggara latihan adalah satuan satu


tingkat di atas satuan pelaku dengan pertimbangan bahwa
tingkat terendah kegiatan perencanaan latihan yang bersifat
pelaksanaan adalah setingkat kompi.

Catatan: Untuk latihan perorangan dasar dan jabatan di satuan


tempur dan satuan banpur serta satuan di luar satpur dan
banpur yang memiliki organisasi setingkat regu sampai dengan
kompi, penyelenggara latihan adalah kompi atau yang
setingkat, sedangkan untuk satuan kowil, satuan intelijen, dan
satbanmin disesuaikan dengan organisasi yang ada di
satuannya.

(2) Penyelenggara latihan yang bersifat uji adalah satuan


dua tingkat di atas pelaku uji di bawah garis komandonya atau
berdasarkan penunjukan komando atas.

(3) Tim pengawas dan evaluasi latihan.

(a) Tim pengawas dan evaluasi latihan yang


dikeluarkan oleh pimpinan umum latihan melaksanakan
pengawasan dan evaluasi terhadap sumber daya
latihan (program latihan pelatih, pendukung latihan,
pelaku, sarana prasarana latihan, metode latihan,
dalwaslat, daerah latihan, dan anggaran) bertugas
mengawasi dan mengevaluasi penyelenggaraan latihan
dimulai Komandan latihan sampai dengan satuan
penyelenggara di bawahnya serta pelaku.

(b) Tim pengawas dan evaluasi latihan yang


dikeluarkan oleh Komandan latihan melaksanakan
pengawasan dan evaluasi terhadap sumber daya
latihan (pelatih, pendukung latihan, pelaku, sarana
prasarana latihan, metode latihan, dan daerah latihan)
dan mengawasi, mengevaluasi latihan dari mulai staf
latihan serta pelaku sampai dengan satuan
penyelenggara di bawahnya.

(4) Pendukung latihan. Merupakan personel dalam


organisasi penyelenggaraan latihan yang bertugas untuk
mendukung dan melayani kelancaran administrasi dan logistik
latihan, sehingga seluruh kegiatan penyelenggara dan pelaku
lebih terfokus pada pengoperasionalan latihan. Personel
pendukung pada umumnya berasal dari satuan yang memiliki
spesialisasi kemampuan teknis sesuai fungsinya.
8

b) Pelaku latihan. Pelaku latihan merupakan prajurit perorangan


untuk latihan dasar/lanjutan dan prajurit yang telah bergabung dalam
satu satuan sesuai jabatannya untuk latihan satuan. Personel pelaku
latihan perlu diketahui standar kemampuan prajurit dan satuan yang
dimiliki sehingga akan dapat ditentukan metode guna mencapai
tujuan dan sasaran latihan.

2) Dukungan Operasional Latihan. Dukungan dana latihan yang


ditentukan atas dasar kebijakan Kasad dan dituangkan dalam Petunjuk
Pelaksanaan Program dan Anggaran (PPPA) bidang latihan. Penentuan
alokasi dana disesuaikan dengan tingkat latihan, macam, metode, jumlah
personel, dan waktu latihan yang dilaksanakan mulai tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran meliputi:
a) kebutuhan komando latihan;
b) pembuatan/perbaikan/sarana dan prasarana latihan;
c) administrasi latihan/atk;
d) uang saku/honor pelatih;
e) dana taktis; dan
f) ganti rugi kerusakan di daerah latihan.

3) Dukungan Logistik Latihan. Dukungan logistik latihan adalah


dukungan dana dan bekal logistik latihan yang ditentukan atas dasar
kebijakan Kasad dan dituangkan dalam Petunjuk Pelaksanaan Program dan
Anggaran (PPPA) bidang latihan. Penentuan alokasi dana disesuaikan
dengan jumlah personel latihan, waktu latihan, dislokasi wilayah dan
penggunaan peralatan/materiil serta logistik untuk mendukung pelaksanaan
latihan. Penggunaannya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat logistik
latihan berupa makan personel latihan (bekal kelas I), alkap perorangan/
satuan/sus (bekal kelas II/IV), bahan bakar minyak, dan pelumas (bekal
kelas III) serta munisi latihan (bekal kelas V).

b. Pengelompokan Latihan.

1) Atas Dasar Sifat.

a) Latihan yang bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Latihan bagi


prajurit yang dimulai dari latihan perorangan dasar sampai latihan
antar kecabangan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
standar meliputi:

(1) Latihan perorangan dasar. Latihan untuk melatih


prajurit yang telah memiliki kemampuan dasar kemiliteran
sehingga memiliki kemampuan dasar kecabangan masing-
masing.

(2) Latihan perorangan lanjutan. Latihan untuk melatih


prajurit yang telah memiliki kemampuan dasar kecabangan
sehingga mempunyai kemampuan yang diperlukan sesuai
dengan jabatannya di satuan.
9

(3) Latihan satuan dasar. Latihan untuk melatih prajurit


agar dapat bertugas dalam hubungan satuan sehingga tercipta
kerjasama yang utuh guna menyelesaikan tugas satuan
tersebut.

(4) Latihan satuan lanjutan. Latihan untuk melatih satuan


agar dapat tercipta kerjasama antarsatuan dalam
kecabangannya guna menyelesaikan tugasnya.

(5) Latihan antar kecabangan. Latihan satuan yang terdiri


dari beberapa kesenjataan/kecabangan, tersusun dalam suatu
organisasi latihan yang terkoordinasi dengan baik dan saling
mengetahui kemampuan dan batas kemampuan masing-
masing satuan.

(6) Latihan dalam rangka pembinaan kekuatan. Latihan


yang terdiri dari latihan perorangan, latihan satuan, latihan
antar kecabangan dan latihan gabungan.

(7) Latihan dalam rangka penggunaan kekuatan. Latihan


yang terdiri dari latihan pratugas, latihan tugas pengamanan,
latihan menghadapi kontinjensi, dan latihan bersama.

b) Latihan yang tidak bertahap, bertingkat dan berlanjut. Latihan


yang dilaksanakan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan
yang telah dicapai oleh setiap prajurit atau satuan dari hasil
pelaksanaan latihan bertahap, bertingkat dan berlanjut, sehingga
terbentuk kader yang diperlukan oleh satuan dalam berbagai bidang
tertentu yang meliputi:

(1) Latihan dalam satuan. Latihan di luar program yang


diselenggarakan oleh satuan sebagai upaya dan tanggung
jawab Komandan satuan untuk membentuk kader, melatih,
memelihara dan menatar keterampilan anggotanya agar
memiliki kemampuan kecakapan serta pengetahuan dan
keterampilan tertentu yang diperlukan satuan.

(2) Latihan di lembaga pendidikan. Latihan untuk melatih


prajurit agar memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu
yang karena sifatnya harus dilaksanakan di lembaga
pendidikan.

(3) Latihan di lembaga latihan. Latihan untuk melatih


prajurit dan satuan agar memiliki kemampuan khusus
perorangan/ satuan dan atau untuk menguji kemampuan
satuan.

(4) Latihan dengan negara sahabat. Latihan bersama yang


dilaksanakan dengan negara sahabat dengan maksud untuk
memelihara hubungan kerjasama antarangkatan bersenjata
serta bahan perbandingan kemampuan dan memberikan
pengetahuan dan keterampilan kepada prajurit dan satuan.
10

2) Atas Dasar Macam.

a) Menurut kemampuan yang ingin dicapai.

(1) Latihan teknis. Semua latihan yang dilatihkan untuk


perorangan atau dalam hubungan satuan agar dicapai
kemampuan keterampilan teknis dalam menggunakan,
melayani mengoperasionalkan ataupun mengerahkan senjata,
perlengkapan, dan materiil lain yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan tugas.

(2) Latihan taktis. Penerapan praktis dari doktrin dan


prosedur taktis guna mencapai tingkat kemampuan
operasional satuan yang ditetapkan dalam suatu situasi tempur
yang dibuat atau diperanggapkan (mulai dari satuan taktis
terkecil yang berada di masing-masing kecabangan).

b) Menurut pesertanya.

(1) Latihan taktis tanpa pasukan. Latihan yang diikuti oleh


perorangan dalam jabatan, baik secara perorangan maupun
bersama dengan personel lainnya tanpa menyertakan unsur
pasukan.

(2) Latihan taktis dengan pasukan. Latihan yang


menyertakan seluruh unsur-unsur satuan sebagai pelaku.

c) Menurut tempatnya.

(1) Medan simulasi. Latihan yang diselenggarakan di suatu


tempat dengan mengumpamakan suatu bentuk medan yang
dilengkapi tanda-tanda untuk kepentingan latihan dan dapat
berupa simulasi tempur dengan menggunakan komputer.

(2) Medan sebenarnya. Latihan yang diselenggarakan di


suatu tempat dengan menggunakan bentuk medan yang telah
disesuaikan hampir sama dengan keadaan medan operasi
sebenarnya.

3) Atas Dasar Metode.

a) Latihan perorangan.

(1) Ceramah. Kegiatan yang dilakukan oleh pelatih secara


lisan tanpa banyak melibatkan pelaku untuk aktif berolah pikir
dalam latihan.

(2) Audiovisual. Suatu metode latihan yang digunakan oleh


seorang pelatih untuk menyampaikan suatu materi latihan
dengan menggunakan alat instruksi seperti film atau video.
Metode ini dapat digunakan untuk latihan perorangan maupun
satuan sebelum pelaksanaan di lapangan.
11

(3) Diskusi. Pertukaran pikiran secara ilmiah yang


dilakukan oleh beberapa orang/kelompok (pelaku latihan) di
bawah kendali seorang moderator (pelatih) untuk membahas
suatu makalah (materi latihan) dengan menghasilkan suatu
kesimpulan (menentukan inti pelajaran dari hasil perumusan
pelaku latihan sendiri). Metode ini tepat sekali untuk
mengajarkan “Dril”, tetapi kurang sesuai bila dipakai untuk
mengupas masalah taktik.

(4) Peninjauan (pengamatan). Pengamatan terhadap


orang, tempat, benda, peristiwa, dan kegiatan untuk
memperoleh bahan keterangan namun didahului dengan
perencanaan yang matang sehingga akan mendapatkan hasil
yang maksimal.

(5) Peragaan (demonstrasi). Mempertunjukkan kepada


orang/kelompok/satuan tentang cara melakukan suatu
kegiatan secara praktis dan realistis. Dilakukan oleh orang/
kelompok/satuan ataupun dengan bantuan alat instruksi, agar
kegiatan peragaan (demonstrasi) tersebut dapat dimengerti,
dipahami dan dilaksanakan.

(6) Praktik lapangan. Penerapan instruksional yang


dilakukan di suatu tempat yang disiapkan sebagai penjabaran
materi pembelajaran teoritis.

(7) Aplikasi. Suatu metode latihan dimana para pelaku


diberi kesempatan untuk mempraktikkan teori-teori yang telah
diterima sebelumnya dihadapkan pada aspek teknis dan taktis
dengan medan yang mendekati daerah operasi sebenarnya.
Catatan: Metode latihan yang bertujuan untuk menguji seperti
UTP umum dan UTP jabatan menyesuaikan dengan BPPP
UTP U/J masing-masing kecabangan, untuk satuan yang
multikorps berpedoman pada PKU dan untuk USJM
menggunakan metode sesuai dengan petunjuk tentang
pelaksanaan USJM.

b) Latihan satuan.

(1) Latihan taktis tanpa pasukan.

(a) Geladi peta. Geladi peta metode latihan taktis di


atas peta diberikan serangkaian situasi dalam bentuk
yang saling berkaitan dan mengandung berbagai
kegiatan taktis yang harus dipecahkan baik secara
perorangan ataupun kelompok.

(b) Geladi model. Geladi model metode latihan taktis


berupa model pasir atau kain sebagai petunjuk tentang
medan atau petunjuk pelengkap di samping peta.
Pasukan musuh dan kawan digambarkan dengan tanda
gambar atau miniatur.
12

(c) Geladi medan. Geladi medan metode latihan


taktis dalam mengaplikasikan doktrin dan taktik dengan
menggambarkan disposisi serta gerakan dari pasukan
yang diperumpamakan, direncanakan, didiskusikan
menggunakan medan tertentu.

(d) Manuver peta. Manuver peta metode latihan


taktis yang menggambarkan situasi operasi disajikan
pada peta atau oleat serta diberikan persoalan-
persoalan yang memerlukan keputusan, perintah dan
tindakan dari pelaku yang berperan sebagai Komandan
dan staf. Manuver peta dapat dilaksanakan secara
terus menerus atau bertahap sesuai dengan persoalan
yang ingin dikembangkan.

(e) Geladi Posko I. Geladi Posko I metode latihan


taktis yang diberikan serangkaian keadaan, kejadian
dan situasi taktis secara sambung menyambung pada
pelaku. Setiap keadaan dan kejadian mengandung
persoalan yang harus dipecahkan dan meminta
keputusan, rencana, perintah, dan tindakan dari pelaku
yang berperan sebagai Komandan dan perwira staf dari
markas komando satuan yang dilatih.

(f) Geladi Posko II. Geladi Posko II metode latihan


taktis yang diberikan serangkaian keadaan, kejadian
dan situasi taktis secara sambung menyambung pada
pelaku. Setiap keadaan, kejadian, dan situasi taktis
mengandung persoalan yang harus dipecahkan dan
meminta keputusan, rencana, perintah serta tindakan
dari pelaku yang berperan sebagai Komandan, staf dan
unsur pelayan markas satuan yang dilatih.

(g) Geladi Mako. Geladi Mako metode latihan


taktis yang bertujuan untuk melatihkan kemampuan
unsur pimpinan dan pembantu pimpinan di suatu
markas komando yang bersifat administratif dan
pembinaan dalam menyusun/menempa suatu rencana.
Selama pelaksanaan Geladi Mako pelaku bersifat statis
dan gelar sesuai keadaan sebenarnya, sehingga tetap
dapat melaksanakan tugas rutin sehari-hari, dinamika
yang terjadi merupakan dinamika dalam proses
perencanaan dalam berbagai situasi yang berubah-
ubah.

(h) Geladi Posko simulasi tempur. Geladi Posko


Simpur metode latihan taktis menggunakan medan
dan musuh yang disimulasikan dengan komputer dan
atau model medan yang dibuat menyerupai medan
sebenarnya. Latihan ini berguna bagi para Komandan
satuan dan staf sebelum melaksanakan geladi
lapangan, latihan bersama dan yang akan
melaksanakan tugas operasi.
13

(2) Latihan taktis dengan pasukan.

(a) Dril teknis. Metode latihan untuk membiasakan


dan mempermahir kemampuan teknis perorangan
dalam hubungan satuan untuk melakukan suatu
kegiatan tertentu atau dalam hal menggunakan,
melayani dan mengerahkan alat peralatan atau
perlengkapan lainnya yang diperlukan untuk melakukan
tugas, dengan tujuan untuk melatih keterampilan teknis
prajurit perorangan sesuai jabatannya.

Catatan:
- Dril teknis dilaksanakan secara berurutan mulai
dari dikomentari seluruhnya, dikomentari sebagian dan
selanjutnya tanpa dikomentari.

- Pada proses pelaksanaan kegiatan dril teknis,


setiap perorangan dalam satuan tersebut menjelaskan
tentang kegiatan sesuai tugas jabatan masing-masing.

(b) Dril taktis. Metode latihan untuk membiasakan


dan mempermahir kemampuan taktis satuan menurut
urutan tertentu yang sudah ditetapkan secara baku,
dilaksanakan di medan yang mempunyai nilai taktis.
Dilaksanakan secara tahap demi tahap dan diulangi
sampai pelaku mahir melaksanakan suatu kegiatan
sesuai ketentuan yang berlaku, dengan tujuan untuk
melatih keterampilan taktis satuan dalam melaksanakan
suatu tugas.

(c) Dril tempur. Metode latihan untuk membiasakan


dan mempermahir kemampuan tempur satuan baik
aspek taktis maupun aspek teknis, dilakukan di medan
sebenarnya. Dril tempur dilaksanakan dengan
rangkaian kegiatan yang utuh, koreksi terhadap
kegiatan yang salah dan berakibat fatal maka kegiatan
dihentikan pada bagian tersebut selanjutnya diadakan
perbaikan langsung pada waktu itu dan dilaksanakan
pengulangan.

(d) Geladi lapangan. Geladi lapangan metode


latihan taktis dengan pasukan dilakukan di medan
sebenarnya dalam situasi tempur yang disimulasikan
dan menggambarkan realisme untuk menghadapi
situasi operasi di medan yang mendekati sebenarnya.
Dengan tujuan untuk menguji kemampuan/efektivitas
satuan dalam melaksanakan Kodal, taktik dan teknik
dalam rangka menghadapi situasi operasi sebenarnya.
Geladi lapangan merupakan metode latihan pada
puncak dari siklus latihan satuan dan merupakan
penyelenggaraan program uji siap tempur satuan (UST).
14

(e) Manuver lapangan. Manuver lapangan metode


latihan taktis di luar siklus latihan untuk melaksanakan
latihan dalam suatu operasi militer lengkap. Pasukan
dan persenjataan kedua belah pihak dikerahkan
seluruhnya atau sebagian, kondisi pertempuran
disimulasikan. Manuver lapangan mencakup ruang,
waktu dan daerah yang luas sampai digaris batas
belakang mandala operasi atau lebih serta berbagai
masalah taktis dan operasi yang bertahap, biasanya
melibatkan pasukan lebih dari satu brigade yang
membutuhkan banyak gerakan pemindahan pasukan
dalam wilayah yang luas. Manuver lapangan dapat
pula dipergunakan untuk pengujian terhadap satu atau
lebih pasukan dan suatu doktrin atau prosedur operasi.

Catatan: Metode dril teknis, dril taktis dan dril tempur


dapat digunakan untuk semua latihan taktis dengan
pasukan tergantung pada tujuan dan sasaran yang
diinginkan.

c. Sifat Penyelenggaraan Latihan. Dalam pelaksanaan latihan dapat


menggunakan sifat latihan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai
meliputi:

1) Latihan Teknis. Tidak mencantumkan sifat latihan karena pada


dasarnya latihan teknis dikendalikan sesuai prosedur teknis yang berlaku.

2) Latihan Taktis. Harus mencantumkan sifat latihan karena pada


dasarnya latihan taktis dikendalikan sesuai prosedur taktis yang telah
ditentukan.

a) Satu pihak dikendalikan. Kegiatan musuh/lawan digambarkan


melalui rencana kegiatan latihan atau ramalan operasi yang
disampaikan oleh pelatih/pengendali melalui penimbul situasi.
Tindakan pelaku diarahkan kepada rencana yang telah ditetapkan
terlebih dahulu.

b) Satu pihak tidak dikendalikan. Kegiatan musuh/lawan


digambarkan melalui rencana kegiatan latihan atau ramalan operasi
yang disampaikan oleh pelatih/pengendali melalui penimbul situasi,
sedangkan pelaku diberi kebebasan bergerak dalam batas-batas
yang telah ditentukan.

c) Dua pihak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu


pasukan biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan
pasukan sendiri dan pasukan musuh/lawan yang saling berhadapan.
Tindakan pelaku diarahkan kepada rencana yang telah ditetapkan.

d) Dua pihak tidak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak,


yang diperumpamakan dengan pasukan biru dan pasukan
merah, masing-masing memerankan pasukan sendiri dan pasukan
musuh/lawan yang saling berhadapan. Pelaku diberi kebebasan
menentukan tindakan dalam batas-batas yang telah ditentukan.
15

d. Tingkat Latihan.

1) Satu tingkat. Apabila yang dilatihkan satu Markas Komando.

2) Dua tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando dan satu
Markas Komando di bawahnya.

3) Tiga tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando sampai


dua tingkat Markas Komando di bawahnya.

Catatan: Tingkat latihan hanya digunakan untuk melatih markas komando


satuan pada metode geladi posko.

e. Bentuk Latihan. Digunakan jika satuan yang dilatih lebih dari satu satuan.

1) Seri. Bentuk latihan yang dilaksanakan bila satuan pelaku yang


dilatih dalam waktu yang berbeda, medan latihan yang digunakan sama dan
persoalan yang disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.

2) Paralel. Bentuk latihan yang dilaksanakan bila satuan pelaku yang


dilatih dalam waktu yang bersamaan, medan latihan yang digunakan tidak
sama dan persoalan yang disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.

f. Tujuan Latihan, Standar Kemampuan Latihan, dan Metode


Pencapaiannya.

1) Tujuan latihan.

a) Memberi. Agar calon prajurit, prajurit, dan satuan memiliki


pengetahuan dan keterampilan standar dasar keprajuritan/fungsi
terhadap sarpras serta materi latihan yang baru.

b) Meningkatkan. Agar prajurit dan satuan memiliki pengetahuan


dan keterampilan di atas kemampuan standar yang telah dimiliki.

c) Memelihara. Agar prajurit dan satuan dapat mempertahankan


pengetahuan dan keterampilan standar yang telah dimiliki.

d) Menguji. Agar prajurit dan satuan lulus terhadap pengetahuan


dan keterampilan sesuai dengan standar yang harus dimiliki.

2) Standar Kemampuan.

a) Bidang pengetahuan.

(1) Mengetahui. Standar kemampuan yang dicapai


jika minimal dapat menyebutkan/mengidentifikasi, memilih/
menyalahkan atau membenarkan/mencocokkan bagian besar
serta kegunaannya secara garis besar;
16

(2) Mengerti. Standar kemampuan yang dicapai jika


minimal dapat menjelaskan/menerangkan/menguraikan tidak
mendalam tentang apa dan bagaimana mengerjakan walaupun
hanya teori.

(3) Memahami. Standar kemampuan yang dicapai jika


minimal dapat menjelaskan/menerangkan cukup mendalam
tentang apa, mengapa perlu, apa akibatnya jika dilakukan
atau tidak dilakukan dan seyogyanya paham bagaimana
mengerjakan/melaksanakannya.

(4) Menguasai. Standar kemampuan yang dicapai bila


seseorang minimal dapat menjelaskan/menerangkan/
menguraikan secara jelas dan mendalam tentang apa,
mengapa perlu, apa akibatnya jika dilakukan atau tidak
dilakukan, apa latar belakang, apa faktor yang berpengaruh,
serta dapat memberi contoh.

b) Bidang keterampilan.

(1) Dapat terbatas. Suatu kemampuan yang dicapai jika


bisa secara terbatas melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/
proses kegiatan, pekerjaan atau tindakan dengan bimbingan/
bantuan orang lain/bantuan buku petunjuk atau jika tanpa
bantuan bisa melakukan kegiatan secara garis besar (prosedur
rutin). Pekerjaan/kegiatan yang detail pada umumnya belum
bisa dilakukan.

(2) Dapat. Standar kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan suatu kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan atau
tindakan dengan benar dan mungkin ada beberapa kesalahan
kecil tetapi hasil pekerjaannya sudah dapat dibenarkan.
Kegiatan dilakukan tanpa bantuan, kesalahan yang dilakukan
dapat diketahui dan diperbaiki sendiri. Waktu untuk
melaksanakan kegiatan ini di bawah kecepatan waktu standar.
Dapat berarti bisa mengerjakan sendiri walau tidak cepat dan
belum sempurna tetapi masih dapat diterima.

(3) Mampu. Standar kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses kegiatan,
pekerjaan atau tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada
kesalahan yang berarti. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa
bantuan dan dalam waktu standar yang ditentukan. Kegiatan
ini dilakukan sesuai dengan kecepatan kerja normal, mampu
juga berarti bisa mengerjakan sendiri tanpa bantuan serta
mengetahui mana yang salah dan mana yang benar.

(4) Mahir. Standar kemampuan yang dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan kegiatan/proses kegiatan, pekerjaan
atau tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada kesalahan
sekecil apapun. Cepat berarti kecepatan melakukan kegiatan
tersebut dapat melebihi kecepatan kerja normal dan dilakukan
sekali jadi dalam waktu standar yang ditentukan. Mahir juga
17

berarti dapat memberikan contoh, mengerjakan sendiri tanpa


bantuan orang lain, memberi supervisi, melatihkannya kepada
orang lain, dan memberi koreksi.

3) Metode Pencapaiannya.

a) Materi yang bersifat pengetahuan:

(1) Untuk mencapai standar mengetahui. Dicapai jika


minimal bisa menyebutkan/mengidentifikasi/memilih/menyalah-
kan atau membenarkan/mencocokkan bagian-bagian besar
atau nomenklaturnya serta kegunaannya secara garis besar
saja.

(2) Untuk mencapai standar mengerti. Dicapai jika minimal


bisa menjelaskan/menerangkan/menguraikan tidak mendalam
tentang apa dan bagaimana mengerjakan/melaksanakan
(walaupun hanya teori).

(3) Untuk mencapai standar memahami. Dicapai jika


minimal dapat menjelaskan/menerangkan cukup mendalam
tentang apa, mengapa perlu, apa akibatnya jika dilakukan atau
tidak dilakukan dan tahu bagaimana mengerjakannya/
melaksanakannya (jika memang itu suatu kegiatan).

(4) Untuk mencapai standar menguasai. Dicapai jika


minimal bisa menjelaskan/menerangkan/menguraikan secara
mendalam tentang apa, mengapa perlu, apa akibatnya jika
dilakukan atau tidak dilakukan, apa latar belakang, apa faktor-
faktor yang berpengaruh serta dapat memberikan contoh,
melaksanakan dan memberi supervise serta dapat
mengajarkan tentang bagaimana cara melaksanakannya.

b) Materi yang bersifat keterampilan teknis.

(1) Untuk mencapai tingkat Dapat Terbatas dengan


menggunakan metode peragaan/demonstrasi dilanjutkan
dengan mencoba yang diperagakan secara terbatas.

(2) Untuk mencapai tingkat Dapat dengan menggunakan


metode peragaan/demonstrasi dilanjutkan dengan mencoba
yang diperagakan secara utuh.

(3) Untuk mencapai tingkat Mampu dengan menggunakan


metode peragaan/demonstrasi, mencoba yang diperagakan
secara utuh dilanjutkan dengan menguji keterampilan yang
diperagakan.

(4) Untuk mencapai tingkat Mahir, dengan menggunakan


metode peragaan/demonstrasi, mencoba yang diperagakan
secara utuh, menguji keterampilan yang diperagakan
dilanjutkan dengan memberi kesempatan untuk
memperagakan (mendemonstrasikan).
18

c) Materi yang bersifat keterampilan taktis.

(1) Untuk mencapai standar dapat terbatas. Dicapai jika


bisa melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses
kegiatan, pekerjaan atau tindakan dengan dibimbing/bantuan
orang lain/bantuan buku petunjuk atau jika tanpa bantuan, bisa
melakukan kegiatan secara garis besar (prosedur yang rutin).
Pekerjaan/kegiatan yang detail pada umumnya belum bisa
dilakukan.

(2) Untuk mencapai standar dapat. Dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses kegiatan,
pekerjaan atau tindakan dengan benar dan mungkin ada
beberapa kesalahan kecil tetapi hasil pekerjaan sudah dapat
dibenarkan. Kegiatan ini dilakukan tanpa bantuan, kesalahan-
kesalahan yang dilakukan dapat diketahui dan diperbaiki
sendiri. Biasanya waktu melaksanakan kegiatan ini dibawah
kecepatan waktu normal. Dapat berarti bisa mengerjakan
sendiri walaupun tidak cepat dan belum sempurna tapi masih
dapat diterima.

(3) Untuk mencapai standar mampu. Dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses kegiatan,
pekerjaan atau tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada
kesalahan yang berarti. Kegiatan tersebut dilakukan tanpa
bantuan dan dengan batas waktu tertentu. Kegiatan ini
biasanya dilakukan sesuai/ sama dengan kecepatan kerja
yang normal. Mampu berarti dapat mengerjakan sendiri tanpa
bantuan serta tahu mana yang salah dan yang benar.

(4) Untuk mencapai standar mahir. Dicapai jika bisa


melakukan/melaksanakan suatu kegiatan/proses kegiatan,
pekerjaan atau tindakan dengan cepat dan tepat tanpa ada
satu kesalahan yang kecil sekalipun. Biasanya, kecepatan
melakukan kegiatan tersebut dapat melebihi kecepatan kerja
normal. Kegiatan tersebut harus dapat dilakukan sekali jadi
dengan waktu yang minimal (sesuai standar) karena cara
untuk mengerjakannya telah dikuasai dengan baik. Mahir
berarti dapat memberi contoh, mengerjakan sendiri tanpa
bantuan, memberi supervisi, melatihkannya kepada orang lain
dan memberi koreksi.

g. Latihan Bagi Satuan Berkekuatan Penuh/Maksimal, dibawah


Kekuatan Minimal dan Tersebar.

1) Satuan yang berkekuatan penuh/maksimal. Satuan yang


berkekuatan penuh adalah satuan yang ditinjau dari kuantitas personel,
sarana prasarana dan pangkalan telah memenuhi TOP/DSPP. Perencanaan
dan pengendalian dalam penyelenggaraan latihan dapat dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (normatif).
19

2) Satuan di bawah kekuatan minimum. Satuan yang ditinjau dari


kuantitas personel, sarpras belum memenuhi TOP/DSPP, sehingga salah
satu unsur dari satuan tersebut tidak operasional. Perencanaan dan
pengendalian dalam penyelenggaraan latihan dapat dilaksanakan dengan
cara menyusun kembali organisasi satuan tersebut (reorganisasi). Dalam
penggantian anggota diupayakan dari personel yang jabatannya mempunyai
relevansi dengan personel yang akan diganti. Apabila sudah tidak ada lagi
personel yang jabatannya relevan dengan personel yang akan diganti,
maka anggota yang jabatannya satu tingkat di bawah personel yang akan
diganti dapat menggantikannya, sehingga latihan tetap dapat dilaksanakan
walaupun organisasi satuannya tidak sesuai TOP/DSPP.

3) Satuan Tersebar. Satuan yang kedudukan pangkalan satuan


jajarannya tidak berada pada satu lokasi (tersebar) sehingga tidak dapat
melaksanakan latihan secara maksimal. Perencanaan dan pengendalian
dalam penyelenggaraan latihan dapat dilaksanakan dengan cara
menghimpun/mengelompokkan beberapa satuan yang jaraknya berdekatan
kemudian ditunjuk salah satu Dansatnya sebagai Komandan latihan.

h. Tataran Penyelenggaraan Latihan.

1) Latihan Perorangan.

a) Penanggung jawab/Pimumlat : Dandim/Danyon/Danden/


Dandron.
b) Penyelenggara latihan : Danramil/Danki/Danrai/
Katuud.
c) Penyelenggara uji : Danramil/Danki/Danrai/
Katuud.

2) Latihan Regu/Kelompok/Pucuk.

a) Penanggung jawab/Pimumlat : Dandim/Danyon/Danden/


Dandron.
b) Penyelenggara latihan : Danramil/Danki/Danrai/
Katuud.
c) Penyelenggara uji : Danramil/Danki/Danrai/
Katuud.

3) Latihan Peleton/Seksi/Tim.

a) Penanggung jawab/Pimumlat : Dandim/Danyon/Danden/


Dandron.
b) Penyelenggara latihan : Danramil/Danki/Danrai/
Katuud.
c) Penyelenggara uji : Dandim/Danyon/Danden/
Dandron.

4) Latihan Kompi/Baterai/Koramil.

a) Penanggung jawab/Pimumlat : Danbrig/Danrem/Pangdam.


20

b) Penyelenggara latihan : Dandim/Danyon/Danden/


Dandron.
c) Penyelenggara uji : Danbrig/Danrem/Pangdam.

5) Latihan Batalyon/Detasemen/Skadron/Kodim.

a) Penanggung jawab/Pimumlat : Pangdam/Pangdiv.


b) Penyelenggara latihan : Danbrig/Danrem/Pangdam.
c) Penyelenggara uji : Pangdam/Pangdiv.

6) Latihan Brigade/Korem.

a) Penanggung jawab/Pimumlat : Kasad/Pangkostrad.


b) Penyelenggara latihan : Pangdam/Pangdiv.
c) Penyelenggara uji : Pangkostrad/Dankodiklatad.

7) Latihan Divisi.

a) Penanggung jawab/Pimumlat : Kasad


b) Penyelenggara latihan : Pangkostrad/Dankodiklatad.
c) Penyelenggara uji : Pangkostrad/Dankodiklatad.

8) Latihan satuan tim pertempuran.

a) Batalyon Tim Pertempuran:


(1) Penanggung jawab : Kasad.
(2) Penyelenggara Lat/Uji : Dankodiklatad.

b) Bridage Tim Pertempuran:


(1) Penanggung jawab : Kasad.
(2) Penyelenggara Lat/Uji : Dankodiklatad.

Catatan: Pangdam sebagai penyelenggara dapat didelegasikan ke Danrindam.

BAB III
ORGANISASI, TUGAS, DAN TANGGUNG JAWAB

11. Umum. Untuk menjamin keberhasilan dalam menyelenggarakan latihan perlu


adanya pembentukan organisasi penyelenggaraan serta uraian tugas dan tanggung
jawab masing-masing pejabat dalam organisasi. Pada latihan teknis dan taktis
perorangan dan satuan dalam menyusun organisasi terdapat perbedaan, sehingga perlu
memasukan organisasi latihan sesuai tugas dan tanggung jawab serta tataran
kewenangannya yang berpedoman kepada pentahapan dan tingkat latihan yang meliputi
latihan perorangan dasar sampai latihan satuan antarangkatan, semakin tinggi tingkat
satuan yang dilatih maka semakin lengkap bagian dan staf dari organisasi latihan yang
dibentuk.
21

12. Organisasi. Dalam penyelenggaraan latihan dapat disusun dalam bentuk


organisasi latihan teknis dan organisasi latihan taktis.

a. Struktur Organisasi.

1) Latihan teknis.

a) Metode praktik lapangan/aplikasi.

PIMUMLAT

TIM WASEV TIM ASNIK

DANLAT
WADANLAT

STAF LAT
SIMALAT
SIPAMOPS SIMINLOG

KOORD MATERI
PELATIH

PELAKU

KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH

Catatan : Tim wasev diadakan sesuai kebutuhan.


22

b) Metode uji.

PIMUMLAT

TIM WASEV DANLAT


WADANLAT

STAF LAT
SIMALAT
SIPAMOPS SIMINLOG

KATIM PENGUJI
PENGUJI

PELAKU

KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PENGUJIAN

Catatan : Tim wasev diadakan sesuai kebutuhan.


23

2) Latihan taktis.

a) Latihan satuan tingkat Ki/Rai ke bawah metode geladi peta,


model, medan (GPMM), dan manuver peta.

PIMUMLAT

TIM WAS/EV
DANLAT
WADANLAT

STAF LAT
SIMALAT
SIPAM SIOPS SIMINLOG
KOORD MAT

PELATIH PERANGKAT
DISKUSI

PELAKU

KETERANGAN:
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH
GARIS KOORDINASI

Catatan : Tim wasev diadakan sesuai kebutuhan.


24

b) Latihan satuan tingkat Ki/Rai ke bawah metode dril


Nis/Tis/Pur.

PIMUMLAT

TIM WASEV DANLAT


WADANLAT

STAF LAT
SIMALAT
SIPAM SIOPS SIMINLOG

KOORD MAT

PELATIH BULSI

PELAKU

KETERANGAN :

GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH

Catatan : Tim wasev diadakan sesuai kebutuhan.


25

c) Latihan satuan tingkat Ki/Rai ke bawah metode geladi


lapangan.

PIMUMLAT

TIM WASEV
DANLAT
WADANLAT

STAF LAT

SIPAM SIOPS SIMINLOG


SIMALAT

KAWASDAL

PENILAI
WASIT DAL

PELAKU BULSI

KETERANGAN :

GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PENGENDALI
GARIS PERWASITAN
GARIS PENILAI

Catatan : Tim wasev diadakan sesuai kebutuhan.


26

d) Latihan satuan tingkat Den/Yon ke atas metode dril


Nis/Tis/Pur.

PIMUMLAT HATLAT

TIM WAS/EV DANLAT


WADANLAT

STAF LAT SETLAT

KASI KASI KASI


PAM OPS MINLOG DENMALAT

KOORD UM
KATIM LAI
KOORD MATERI
PENILAI

PELATIH BULSI

PELAKU

KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PELATIH
GARIS PENILAIAN
GARIS KOORDINASI
27

e) Latihan satuan tingkat Den/Yon ke atas dengan metode geladi


Posko I, geladi Posko II, geladi Mako, geladi Posko Simpur, geladi
Lapangan, dan Manuver Lapangan.

PIMUMLAT HATLAT

TIM WASEV
DANLAT
WADANLAT

SETLAT
PERWIRA STAF
STRA OYU MINLOG LITBANG

DENMALAT

KAWASDAL
WAKAWASDAL

SET WASDAL

KATIMLAI
WASIT DAL
PENILAI

PELAKU BULSI

KETERANGAN :
GARIS KOMANDO
GARIS STAF
GARIS PENGENDALI
GARIS PENILAIAN
GARIS KOORDINASI
28

b. Susunan Organisasi.

1) Latihan teknis.

a) Metode praktik lapangan/aplikasi.

(1) Pimumlat : Pejabat penerbit direktif latihan.


(2) Tim Wasev : Pejabat bidang latihan/Perwira
yang ditunjuk.
(3) Tim Asnik : Pejabat sesuai keahliannya/
Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(4) Danlat : Perwira yang ditunjuk.
(5) Wadanlat : Perwira yang ditunjuk.
(6) Sipamops : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(7) Siminlog : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(8) Simalat : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(9) Koordmat : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(10) Pelatih : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(11) Pelaku : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.

b) Metode uji.

Catatan: Perbedaan organisasi latihan teknis metode praktik


lapangan/aplikasi dengan organisasi latihan teknis metode uji:

- Koordinator materi diganti menjadi Katim penguji.


- Pelatih diganti menjadi penguji.

2) Latihan Taktis.

a) Latihan satuan Tingkat Ki/Rai ke bawah Metode GPMM dan


manuver peta.

(1) Pimumlat : Pejabat penerbit direktif latihan.


(2) Tim Wasev : Pejabat bidang latihan/Perwira
yang ditunjuk.
(3) Danlat : Perwira yang ditunjuk.
(4) Wadanlat : Perwira yang ditunjuk.
(5) Sipam : Perwira yang ditunjuk.
(6) Siops : Perwira yang ditunjuk.
(7) Siminlog : Perwira yang ditunjuk.
(8) Simalat : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(9) Koordmat : Perwira yang ditunjuk.
29

(10) Pelatih : Perwira/Bintara yang ditunjuk.


(11) Perangkat diskusi : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(12) Pelaku : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.
Catatan:
- Perangkat Diskusi pada metode GPMM diperankan
oleh penyelenggara.

- Perangkat Diskusi di Lemdik diperankan oleh peserta


didik.

b) Latihan satuan tingkat Ki/Rai ke bawah metode dril


Nis/Tis/Pur.

Catatan: Perbedaan latihan satuan tingkat Ki/Rai ke bawah


metode GPMM dengan metode dril Nis/Tis/Pur adalah
Perangkat diskusi diganti menjadi Bulsi

c) Latihan satuan tingkat Ki/Rai ke bawah metode geladi


lapangan.

(1) Pimumlat : Pejabat penerbit direktif latihan.


(2) Tim Wasev : Pejabat bidang latihan/Perwira
yang ditunjuk.
(3) Danlat : Perwira yang ditunjuk.
(4) Wadanlat : Perwira yang ditunjuk.
(5) Sipam : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(6) Siops : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(7) Siminlog : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(8) Simalat : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(9) Kawasdal : Perwira yang ditunjuk.
(10) Wasit : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(11) Pengendali : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(12) Penilai : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(13) Bulsi : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.
(14) Pelaku : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.

d) Latihan satuan tingkat Den/Yon ke atas dengan metode dril


Nis/Tis/Pur.

(1) Pimumlat : Pejabat penerbit direktif latihan.


(2) Hatlat : Perwira yang ditunjuk.
30

(3) Tim Wasev : Pejabat bidang latihan/Perwira


yang ditunjuk.
(4) Danlat : Perwira yang ditunjuk.
(5) Wadanlat : Perwira yang ditunjuk.
(6) Kasipam : Perwira yang ditunjuk.
(7) Kasiops : Perwira yang ditunjuk.
(8) Kasiminlog : Perwira yang ditunjuk.
(9) Setlat : Perwira yang ditunjuk.
(10) Dandenlat : Perwira yang ditunjuk.
(11) Koordum : Perwira yang ditunjuk.
(12) Koordmat : Perwira yang ditunjuk.
(13) Pelatih : Perwira/Bintara yang ditunjuk.
(14) Bulsi : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.
(15) Pelaku : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.
e) Latihan satuan tingkat Den/Yon ke atas dengan metode geladi
Posko I, geladi Posko II, geladi Mako, geladi Posko Simpur, geladi
Lapangan, dan Manuver Lapangan.

(1) Pimumlat : Pejabat penerbit direktif latihan.


(2) Hatlat : Perwira yang ditunjuk.
(3) Tim Wasev : Pejabat bidang latihan/Perwira
yang ditunjuk.
(4) Danlat : Perwira yang ditunjuk.
(5) Wadanlat : Perwira yang ditunjuk.
(6) Setlat : Perwira yang ditunjuk.
(7) Pa Staf Stra : Perwira yang ditunjuk.
(8) Pa Staf Oyu : Perwira yang ditunjuk.
(9) Pa Staf Minlog : Perwira yang ditunjuk.
(10) Pa Staf Litbang : Perwira yang ditunjuk.
(11) Denmalat : Perwira yang ditunjuk.
(12) Kawasdal : Perwira yang ditunjuk.
(13) Waka Wasdal : Perwira yang ditunjuk.
(14) Set Wasdal : Perwira yang ditunjuk.
(15) Wasit : Perwira yang ditunjuk.
(16) Pengendali : Perwira yang ditunjuk.
(17) Penilai : Perwira yang ditunjuk.
31

(18) Katimlai : Perwira yang ditunjuk.


(19) Bulsi : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.
(20) Pelaku : Perwira/Bintara/Tamtama yang
ditunjuk.

13. Tugas dan Tanggung Jawab.

a. Latihan Teknis.

1) Metode praktik lapangan/aplikasi.

a) Pimumlat:

(1) menerbitkan direktif sesuai program latihan;

(2) menentukan tim Wasev;

(3) menerima paparan Rencana Garis Besar (RGB) dari


Danlat;

(4) menerima rencana kesiapan dan laporan evaluasi dari


tim Wasev;

(5) menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan


latihan dari Danlat;

(6) membuat laporan latihan (merupakan rangkuman


laporan pelaksanaan latihan satuan jajaran sesuai direktif yang
diterbitkan); dan

(7) bertanggung jawab langsung kepada komando atas.

b) Tim Wasev:

(1) membuat rencana kesiapan pengawasan dan evaluasi


terhadap program latihan, naskah dan referensi latihan,
penyelenggara, pelatih, pendukung, pelaku, sarana prasarana,
metode latihan, pengawasan dan pengendalian latihan serta
anggaran;

(2) menghimpun data-data dan meneliti serta mengevaluasi


jalannya latihan;

(3) memberikan laporan hasil pengawasan dan evaluasi


latihan kepada Pimumlat; dan

(4) bertanggung jawab langsung kepada Pimumlat.

c) Tim Asnik:

(1) membuat rencana Asnik;


32

(2) menyiapkan referensi;

(3) memberikan bimbingan sesuai dengan bidangnya;

(4) memberikan laporan hasil Asnik kepada Pimumlat; dan

(5) bertanggung jawab langsung kepada Pimumlat.

d) Danlat:

(1) menerima dan mempelajari direktif latihan;

(2) menyusun organisasi penyelenggaraan latihan;

(3) memberi petunjuk kepada staf latihan;

(4) membuat dan memaparkan RGB tentang latihan yang


akan dilaksanakan;

(5) membuat rencana latihan (renlat);

(6) menerima paparan dari Koordmat;

(7) memberikan briefing pelaku dan penataran kepada


penyelenggara latihan;

(8) melaporkan kesiapan pelaksanaan latihan kepada


Pimumlat;

(9) membuat laporan pelaksanaan latihan; dan

(10) bertanggung jawab kepada Pimumlat.

e) Wadanlat:

(1) menghimpun pekerjaan staf latihan;

(2) bertindak sebagai Danlat apabila Danlat berhalangan;

(3) membantu pekerjaan Danlat;

(4) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Danlat;


dan

(5) bertanggung jawab kepada Danlat.

f) Sipamops:

(1) membuat rencana pengamanan (renpam) dalam rangka


latihan;

(2) memelihara keamanan dan ketertiban sebelum, selama


dan sesudah latihan;
33

(3) melaporkan semua perkembangan situasi keamanan


yang berhubungan dengan latihan;

(4) memeriksa tempat latihan dan menghitung kerusakan


daerah latihan untuk memberikan ganti rugi (jika menggunakan
daerah latihan milik masyarakat/pihak lain);

(5) koordinasi dengan aparat setempat tentang


penggunaan daerah latihan;

(6) menyusun jadwal kegiatan latihan;

(7) menyiapkan sarana dan prasarana latihan baik peranti


lunak maupun peranti keras yang dibutuhkan;

(8) membantu Danlat dalam menyusun RGB, Renlat dan


mengendalikan serta mengawasi kelancaran latihan sesuai
dengan rencana latihan;

(9) membantu Danlat dalam membuat laporan latihan;

(10) membuat dan menata pos komando latihan (Kolat);

(11) melaksanakan koordinasi terus menerus dengan staf


penyelenggara latihan lainnya; dan

(12) bertanggung jawab kepada Danlat.

g) Siminlog:

(1) menyiapkan personel-personel yang diperlukan untuk


latihan;

(2) membuat konsep kebutuhan personel dan materiil yang


digunakan dalam latihan;

(3) koordinasi dengan Sipamops tentang penyiapan


penyelenggaraan latihan; dan

(4) bertanggung jawab kepada Danlat.

h) Simalat:

(1) membantu Danlat dalam urusan dalam dan melayani


dukungan bantuan administrasi dan logistik serta ketertiban;

(2) mendukung latihan agar latihan berjalan lancar sesuai


dengan rencana;

(3) melayani para peserta latihan agar latihan;

(4) menyiapkan dukungan akomodasi dan transportasi


latihan;
34

(5) koordinasi dengan staf operasi latihan dalam


mendukung kebutuhan fasilitas komando latihan; dan

(6) bertanggung jawab kepada Danlat.

i) Koordmat:

(1) membuat dan memaparkan rencana lapangan (renlap)


kepada Danlat;

(2) memberikan briefing kepada pelatih dan pelaku tentang


materi yang akan dilatihkan;

(3) menyiapkan tim peraga untuk mendukung pelaksanaan


latihan;

(4) melaksanakan koordinasi dengan pejabat staf latihan


tentang jalannya latihan;

(5) mengawasi, mengendalikan, dan memberikan koreksi-


koreksi tentang jalannya latihan;

(6) memberikan kaji ulang tentang materi latihan yang telah


dilaksanakan;

(7) melaporkan pelaksanaan latihan kepada Danlat; dan

(8) bertanggung jawab kepada Danlat.

j) Pelatih:

(1) menjelaskan materi latihan sesuai tugas tanggung


jawab;

(2) mengawasi, mengendalikan dan mencatat jalannya


latihan yang dilakukan oleh pelaku;

(3) melaksanakan latihan sesuai jadwal yang telah


ditentukan;

(4) melaporkan hasil latihan yang dilakukan oleh pelaku


kepada Koordmat; dan

(5) bertanggung jawab kepada Koordmat.

k) Pelaku:

(1) menerima briefing dari penyelenggara;

(2) melaksanakan seluruh instruksi/perintah yang


dikeluarkan oleh Danlat;

(3) menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan


yang diberikan oleh Koordmat dan pelatih;
35

(4) tanggap terhadap setiap permasalahan yang


ditimbulkan oleh pelatih; dan

(5) bertanggung jawab kepada Danlat.

2) Metode Uji. Perbedaan tugas dan tanggung jawab pada latihan


teknis metode praktik lapangan/aplikasi dengan organisasi latihan teknis
metode uji yaitu Koordinator materi diganti menjadi Katim penguji dan
Pelatih diganti menjadi penguji.

a) Katim penguji:

(1) membuat rencana kegiatan tim penguji;

(2) memberikan materi pengujian sesuai tanggung jawab;

(3) memberikan koreksi-koreksi jalannya pengujian;

(4) mengoordinasikan kegiatan pengujian;

(5) menghimpun data hasil pengujian dari para penguji;

(6) membuat laporan hasil pengujian kepada Komandan


latihan; dan

(7) bertanggung jawab kepada Komandan latihan.

b) Penguji.

(1) membuat pertanyaan-pertanyaan sesuai materi yang


akan diujikan;

(2) melaksanakan tugas-tugas pengujian dan penilaian


terhadap pelaku tentang pelaksanaan tugas sesuai persoalan
yang diujikan;

(3) dalam tugasnya selalu berkoordinasi dengan penguji


yang lain dan Katim penguji;

(4) melaporkan hasil pengujian dan penilaian kepada Katim


penguji; dan

(5) bertanggung jawab kepada katim penguji.

b. Latihan Taktis.

1) Latihan Satuan Tingkat Ki/Rai ke bawah metode GPMM, dril


Nis/Tis/Pur, dan geladi lapangan.

a) Pimumlat:

(1) menerbitkan direktif sesuai program latihan;

(2) menentukan tim Wasev;


36

(3) menerima paparan RGB dari Danlat;

(4) menerima rencana kesiapan dan laporan evaluasi dari


tim Wasev;

(5) menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan


latihan dari Danlat;

(6) membuat laporan latihan (merupakan rangkuman


laporan pelaksanaan latihan satuan jajaran sesuai direktif yang
diterbitkan); dan

(7) bertanggung jawab langsung kepada komando atas.

b) Tim Wasev:

(1) membuat rencana kesiapan pengawasan dan evaluasi


terhadap program latihan, naskah dan referensi latihan,
penyelenggara, pelatih, pendukung, pelaku, sarana prasarana,
metode latihan, pengawasan dan pengendalian latihan serta
anggaran;

(2) menghimpun data-data dan meneliti serta mengevaluasi


jalannya latihan;

(3) memberikan laporan hasil pengawasan dan evaluasi


latihan kepada Pimumlat; dan

(4) bertanggung jawab langsung kepada Pimumlat.

c) Danlat:

(1) menerima dan mempelajari direktif latihan;

(2) menyusun organisasi penyelenggara latihan;

(3) memberi petunjuk kepada staf latihan;

(4) membuat dan memaparkan RGB tentang latihan yang


akan dilaksanakan;

(5) membuat renlat;

(6) menerima paparan dari Koordmat;

(7) memberikan briefing pelaku dan penataran kepada


penyelenggara latihan;

(8) melaporkan kesiapan pelaksanaan latihan kepada


Pimumlat;

(9) membuat laporan pelaksanaan latihan; dan


37

(10) bertanggung jawab kepada Pimumlat.

d) Wadanlat:

(1) menghimpun pekerjaan staf latihan;

(2) membantu pekerjaan Danlat;

(3) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Danlat;

(4) bertindak sebagai Danlat apabila Danlat berhalangan;


dan

(5) bertanggung jawab kepada Danlat.

e) Sipam:

(1) membuat renpam, memelihara dan menjaga keamanan


sebelum, selama dan sesudah latihan berlangsung;

(2) memberikan data-data yang berhubungan dengan


bidangnya;

(3) melaporkan semua perkembangan situasi keamanan


yang berhubungan dengan latihan;

(4) koordinasi dengan aparat setempat tentang daerah


latihan yang digunakan;

(5) mengecek tempat latihan dan menghitung kerusakan


untuk pelaksanaan ganti rugi; dan

(6) bertanggung jawab kepada Danlat.

f) Siops:

(1) membantu Danlat dalam menyusun RGB, renlat, dan


mengendalikan serta mengawasi kelancaran latihan sesuai
dengan rencana latihan;

(2) menyusun rencana penggunaan waktu penyeleng-


garaan latihan mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan pengakhiran;

(3) melaksanakan koordinasi tugas dan tanggung jawab


Koordmat;

(4) menentukan daerah latihan yang digunakan secara


umum dan daerah latihan untuk setiap materi;

(5) menyiapkan sarana dan prasarana latihan baik peranti


lunak maupun peranti keras yang dibutuhkan;
38

(6) menyiapkan dan menata Kolat;

(7) menyusun jadwal latihan;

(8) melaksanakan pencatatan, pengawasan dan


pengendalian selama berlangsungnya latihan;

(9) menghimpun catatan dan laporan dari Koordmat;

(10) menyiapkan bahan kaji ulang pelaksanaan latihan


secara umum;

(11) membantu Danlat dalam membuat laporan hasil


pelaksanaan latihan;

(12) melaksanakan koordinasi terus menerus dengan staf


penyelenggara latihan lainnya; dan

(13) bertanggung jawab kepada Danlat.

g) Siminlog:

(1) menyiapkan personel-personel yang diperlukan untuk


latihan;

(2) menyusun konsep bagian rencana latihan meliputi


susunan personel, materil, urusan dalam dan protokoler;

(3) memberikan pelayanan administrasi tentang surat


menyurat;

(4) bertindak sebagai Setlat;

(5) menyiapkan dan mendistribusikan bahan logistik, alat


dan perlengkapan yang diperlukan untuk latihan; dan

(6) bertanggung jawab kepada Danlat.

h) Simalat:

(1) membantu Danlat dalam urusan dalam dan melayani


dukungan bantuan administrasi dan logistik serta ketertiban;

(2) mendukung latihan agar latihan berjalan lancar sesuai


dengan rencana;

(3) melayani para peserta latihan agar latihan;

(4) menyiapkan dukungan akomodasi dan transportasi


latihan;

(5) koordinasi dengan siops dalam mendukung kebutuhan


fasilitas Kolat; dan

(6) bertanggung jawab kepada Danlat.


39

i) Koordmat:

(1) membuat dan memaparkan rencana lapangan (renlap)


kepada Danlat;

(2) memberikan briefing kepada pelatih dan pelaku tentang


materi yang akan dilatihkan;

(3) menyiapkan tim peraga untuk mendukung pelaksanaan


latihan;

(4) melaksanakan koordinasi dengan pejabat staf latihan


tentang jalannya latihan;

(5) mengawasi, mengendalikan, dan memberikan koreksi-


koreksi tentang jalannya latihan;

(6) memberikan kaji ulang tentang materi latihan yang telah


dilaksanakan;

(7) melaporkan pelaksanaan latihan kepada Danlat; dan

(8) bertanggung jawab kepada Danlat.

j) Pelatih:

(1) menjelaskan materi latihan sesuai tugas tanggung


jawab;

(2) mengawasi, mengendalikan, dan mencatat jalannya


latihan yang dilakukan oleh pelaku;

(3) melaksanakan latihan sesuai jadwal yang telah


ditentukan;

(4) melaporkan hasil latihan yang dilakukan oleh pelaku


kepada Koordmat; dan

(5) bertanggung jawab kepada Koordmat.

k) Bulsi:

(1) melaksanakan semua ketentuan dan perintah yang


diberikan oleh pelatih/Koordmat;

(2) selama latihan berperan sebagai musuh, tokoh, maupun


pejabat di lingkungan latihan;

(3) membantu memperlancar jalannya latihan;

(4) untuk latihan dengan metode latihan peta, latihan


model, latihan medan penimbul situasi dipraanggapkan; dan

(5) bertanggung jawab kepada Koordmat.


40

l) Perangkat Diskusi.

(1) Moderator:

(a) memandu dan mengatur jalannya diskusi;

(b) membacakan Kaum dan Kasus serta Kasusla


dan melemparkan persoalan sesuai rencana distribusi
persoalan (RDP);

(c) memberikan pandangan/arahan untuk


menggugah pelaku agar latihan berjalan dinamis dan
semangat;

(d) merespon setiap tanggapan yang disampaikan


oleh Pelaku;

(e) menyampaikan dan mengendalikan ketentuan


waktu pelaksanaan diskusi sesuai dengan rencana
distribusi persoalan (RDP); dan

(f) bertanggung jawab kepada Koordinator materi.

(2) Penulis:

(a) mencatat setiap tanggapan dan sanggahan dari


para Pelaku;

(b) melaporkan kepada moderator tentang hasil


diskusi; dan

(c) bertanggung jawab kepada moderator.

(3) Penyimpul:

(a) mencatat setiap tanggapan dan sanggahan dari


para Pelaku pada saat jalannya diskusi;

(b) memberikan kesimpulan hasil kesepakatan


jawaban dari para Pelaku diskusi pada saat berakhirnya
diskusi; dan

(c) bertanggung jawab kepada Moderator.

Catatan: Di lembaga pendidikan, siswa dapat berperan


sebagai moderator, penulis, dan penyimpul ditunjuk oleh
pelatih secara bergantian.
41

m) Kawasdal:

(1) melaksanakan pengendalian latihan dan menghimpun


semua Wasit dan Pengendali dalam menentukan dan
menggambarkan akibat suatu tindakan dalam operasi tempur,
operasi intelijen, operasi teritorial dan bantuan administrasi
yang dilakukan oleh para pelaku;

(2) mengatur para pelaku agar dapat mengambil


tindakan yang wajar dalam membuat telaahan, analisa,
perkiraan-perkiraan sampai kepada keputusan
perencanaan, perumusan, konsep-konsep pelaksanaan
perintah, pengawasan, dan sebagainya;

(3) menghimpun, meneliti, dan memeriksa pekerjan-


pekerjaan Wasdal serta memberikan berita-berita, data-data,
keterangan-keterangan latihan sesuai skenario dan rencana
informasi latihan (RIL)/ramalan operasi latihan (Ramol);

(4) menghimpun semua penilaian, tanggapan dan


pengerahan para wasdal terhadap pelaksanaan tugas pelaku
dan mengambil keputusan guna kelancaran latihan;

(5) menghimpun semua penilaian tanggapan dan


mengarahkan wasit dan pengendali serta mengambil
keputusan guna menjamin kelancaran latihan;

(6) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap


kelancaran jalannya latihan;

(7) mengevaluasi kinerja para wasit dan pengendali setelah


latihan selesai dilaksanakan guna perbaikan dan peningkatan
latihan dimasa yang akan datang;

(8) menghimpun semua laporan hasil latihan yang dibuat


oleh para wasdal dan diajukan kepada Danlat disertai saran-
saran yang perlu untuk penyempurnaan latihan yang akan
datang; dan

(9) bertanggung jawab kepada Danlat.

n) Wasit:

(1) wasit bertindak mempengaruhi secara tidak langsung


kepada pelaku melalui pengendali agar kegiatan berjalan pada
koridor skenario latihan, sehingga kejadian dalam pelaksanaan
latihan seolah-olah seperti pelaksanaan operasi sebenarnya;

(2) mengambil keputusan dan menyampaikan kepada


pelaku melalui pengendali;

(3) membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan


saran yang ditujukan kepada Kawasdal; dan
42

(4) bertanggung jawab kepada Kawasdal;

o) Penilai:

(1) melaksanakan tugas penilaian terhadap pelaku tentang


pelaksanaan tugas sesuai pelemparan masalah yang
ditimbulkan;

(2) dalam tugasnya selalu berkoordinasi dengan


Kawasdal/Wakawasdal;

(3) membuat laporan hasil penilaian dilaporkan kepada


Danlat; dan

(4) bertanggung jawab kepada Danlat.

p) Pengendali:

(1) menyampaikan secara lisan, tertulis, melalui telepon/


radio, dan cara lainnya memberikan berita-berita, situasi/
keadaan tertentu, informasi/keterangan tentang kegiatan
musuh, kegiatan satuan atas, satuan samping, satuan bawah
sesuai dengan yang tertulis dalam daftar Ramol, skenario dan
rencana operasi latihan yang telah ditentukan;

(2) menyampaikan informasi tambahan atau situasi baru


sesuai jadwal waktu latihan, agar para pelaku dapat
memecahkan persoalan-persoalan yang diberikan dan untuk
mengambil tindakan taktis maupun administrasi bila dianggap
perlu;

(3) mengarahkan tindakan pelaku agar sesuai dengan


jawaban persoalan yang dikehendaki, dengan jalan
melemparkan informasi tambahan atau memberikan situasi
baru yang logis dan relevan dengan kejadian-kejadian yang
diinformasikan Wasit. Dalam mengarahkan tindakan pelaku,
sebelumnya harus disetujui oleh Wasit yang bersangkutan dan
dikoordinasikan secara teknis oleh Wasit Operasi atas nama
Kawasdal;

(4) petugas-petugas pengendali tidak mempunyai


wewenang untuk mengambil keputusan terhadap tindakan
pelaku, bila pengendali akan mengambil keputusan maka
harus berkoordinasi dengan Wasit bersangkutan untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Apabila telah
mendapat persetujuan, maka pengendali dapat mengambil
keputusan sesuai dengan Rencana Operasi Latihan atau
sesuai kehendak Wasit yang dikoordinasikan oleh Wasit
Operasi atas nama Kawasdal;

(5) membuat laporan hasil latihan dan disertai saran-saran


untuk diajukan kepada Kawasdal;
43

(6) mengadakan kerjasama yang erat dengan para


pengendali lainnya, pelaksanaan pekerjaan perwasdalan
secara teknis dikoordinasikan oleh Wasit Operasi atas nama
Kawasdal;

(7) dalam hal-hal yang belum mendapatkan persesuaian


pendapat antara para Wasit dan pengendali, maka keputusan
diserahkan kepada Kawasdal;

(8) dalam pelaksanaan tugasnya petugas pengendali diberi


pembantu-pembantu sesuai luas kegiatan dan kondisi personel
yang tersedia;

(9) sesuai dengan tingkat dan ruang lingkup latihan, maka


petugas pengendali (Daltas, Dalping, dan Dalwah) dapat
disusun sedemikian rupa untuk masing-masing komando
pelaku yang dilatih, sehingga dapat bertugas mengendalikan
pelaku dengan maksimal;

(10) menguasai tugas dan fungsi yang diperankannya baik


sebagai pejabat satuan atas, pejabat satuan samping, maupun
sebagai pejabat satuan bawah; dan

(11) bertanggung jawab kepada Danlat.

q) Pelaku:

(1) menerima briefing dari penyelenggara;

(2) melaksanakan seluruh instruksi/perintah yang di


keluarkan oleh Danlat;

(3) menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan


yang diberikan oleh Koordmat dan pelatih;

(4) tanggap terhadap setiap permasalahan yang


ditimbulkan oleh pelatih; dan

(5) bertanggung jawab kepada Danlat.

Catatan:
- Pada metode latihan GPMM dibawah koordinator materi
adalah pelatih dan perangkat diskusi.

- Pada metode latihan dril Nis/Tis/Pur dibawah koordinator


materi adalah pelatih dan Bulsi.

- Pada metode geladi lapangan koordinator materi ke bawah


diganti Kawasdal.
44

2) Latihan Satuan tingkat Den/Yon ke atas dengan metode dril


Nis/Tis/Pur.

a) Pimumlat:

(1) menerbitkan direktif sesuai program latihan;

(2) menerima paparan RGB dari Danlat;

(3) menentukan tim Wasev;

(4) menerima rencana kesiapan dan laporan evaluasi dari


tim Wasev;

(5) menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan


latihan dari Danlat;

(6) membuat laporan latihan (merupakan rangkuman


laporan pelaksanaan latihan satuan jajaran sesuai direktif yang
diterbitkan); dan

(7) bertanggung jawab langsung kepada komando atas.

b) Hatlat:

(1) memberikan saran pertimbangan baik diminta ataupun


tidak diminta kepada Pimumlat;

(2) melaksanakan sidang bila timbul persoalan-persoalan


yang menyangkut kebijaksanaan pokok di dalam pelaksanaan
latihan; dan

(3) bertanggung jawab kepada Pimumlat.

c) Tim Wasev:

(1) membuat rencana kesiapan pengawasan dan evaluasi


terhadap program latihan, naskah dan referensi latihan,
penyelenggara, pelatih, pendukung, pelaku, sarana prasarana,
metode latihan, pengawasan, dan pengendalian latihan serta
anggaran;

(2) menghimpun data-data dan meneliti serta mengoreksi


jalannya latihan;

(3) memberikan laporan hasil pengawasan dan evaluasi


latihan kepada Pimumlat; dan

(4) bertanggung jawab kepada Pimumlat.

d) Danlat:

(1) menerima dan mempelajari direktif latihan;


45

(2) menyusun kelompok perancang latihan yang terdiri dari


kelompok staf dan kelompok koordinator materi;

(3) memberi petunjuk kepada perancang latihan;

(4) membuat dan memaparkan RGB tentang latihan yang


akan dilaksanakan;

(5) menyusun renlat, renlap, dan lampiran;

(6) menerima paparan dari Koordmat;

(7) menyusun organisasi penyelenggaran latihan;

(8) memberikan briefing pelaku dan penataran kepada


penyelenggara latihan;

(9) selama latihan berlangsung Danlat bertanggung


jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggara, pelaku, dan pendukung;

(10) sesudah latihan Danlat atas dasar laporan yang masuk


dan atas dasar penilaian sendiri, membuat tanggapan dan
laporan latihan disertai saran-saran tindak lanjut Pimumlat;

(11) Danlat di dalam melaksanakan tugasnya sebelum,


selama dan sesudah latihan dibantu oleh staf latihan;

(12) melaporkan kesiapan pelaksanaan latihan kepada


Pimumlat;

(13) membuat laporan pelaksanaan latihan; dan

(14) bertanggung jawab kepada Pimumlat.

e) Wadanlat:

(1) menghimpun pekerjaan staf latihan;

(2) membantu pekerjaan Danlat;

(3) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Danlat;

(4) bertindak sebagai Danlat apabila Danlat berhalangan;

(5) sesudah latihan berakhir, Wadanlat atas dasar laporan-


laporan yang masuk dan penilaian sendiri membuat laporan
disertai saran-saran mengenai hasil latihan kepada Danlat;

(6) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Danlat;


dan

(7) bertanggung jawab kepada Danlat.


46

f) Kasipam.

(1) membuat renpam, memelihara, dan menjaga keamanan


sebelum, selama dan sesudah latihan berlangsung;

(2) memberikan data-data yang berhubungan dengan


bidangnya;

(3) melaporkan semua perkembangan situasi keamanan


yang berhubungan dengan latihan;

(4) koordinasi dengan aparat setempat tentang daerah


latihan yang digunakan;

(5) mengecek tempat latihan dan menghitung kerusakan


untuk pelaksanaan ganti rugi; dan

(6) bertanggung jawab kepada Danlat.

g) Kasiops.

(1) membantu Danlat dalam menyusun RGB, renlat, dan


mengendalikan serta mengawasi kelancaran latihan sesuai
dengan rencana latihan;

(2) menyusun rencana penggunaan waktu penyeleng-


garaan latihan mulai perencanaan, persiapan, pelaksanaan,
dan pengakhiran;

(3) melaksanakan koordinasi tugas dan tanggung jawab


koordinator materi;

(4) menentukan daerah latihan yang digunakan secara


umum dan daerah latihan untuk setiap materi;

(5) menyiapkan sarana dan prasarana latihan baik peranti


lunak maupun peranti keras yang dibutuhkan;

(6) menyiapkan dan menata Kolat;

(7) menyusun jadwal latihan;

(8) melaksanakan pencatatan, pengawasan dan


pengendalian selama berlangsungnya latihan;

(9) menghimpun catatan dan laporan dari Koordmat;

(10) menyiapkan bahan kaji ulang pelaksanaan latihan


secara umum;

(11) membantu Danlat dalam membuat laporan hasil


pelaksanaan latihan;
47

(12) melaksanakan koordinasi terus menerus dengan staf


penyelenggara latihan lainnya; dan

(13) bertanggung jawab kepada Danlat.

h) Kasiminlog.

(1) menyiapkan personel-personel yang diperlukan untuk


latihan;

(2) menyusun konsep bagian rencana latihan meliputi


susunan personel, materiil, urusan dalam, dan protokoler;

(3) memberikan pelayanan administrasi logistik latihan;

(4) menyiapkan dan mendistribusikan bahan logistik, alat


dan perlengkapan yang diperlukan untuk latihan; dan

(5) bertanggung jawab kepada Danlat.

i) Setlat:

(1) memberikan pelayanan administrasi kepada staf latihan


dan pendukung latihan;

(2) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


mengenai lalu lintas surat menyurat, dokumen-dokumen
latihan, penerangan, undangan, produk naskah, dan
pengiriman naskah latihan kepada yang bersangkutan; dan

(3) bertanggung jawab kepada Danlat.

j) Denmalat. Denmalat merupakan unsur pelayanan dari


komando yang sedang melaksanakan latihan meliputi penyediaan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh Kolat seperti keprotokolan,
keamanan dan ketertiban, pelayanan kesehatan dan kebersihan,
perumahan, pembekalan, konsumsi, perawatan, angkutan, dan
perhubungan.

(1) Denmalat adalah pelaksana dari kebijaksanaan Danlat


dalam hal urusan dalam, dukungan bantuan logistik, dan
keamanan atau ketertiban;

(2) mengawasi para pembantu latihan agar latihan berjalan


lancar sesuai rencana;

(3) mengumpulkan hasil latihan guna dinilai, ditanggapi,


dan dilaporkan kepada Danlat terutama masalah pelayanan;

(4) koordinasikan dengan Dansat kewilayahan setempat


dimana latihan berlangsung sebelum, selama, dan sesudah
latihan dalam rangka membantu terjaminnya kelancaran
latihan; dan

(5) bertanggung jawab kepada Danlat.


48

k) Koordinator umum latihan (apabila materi latihan lebih dari


satu).

(1) menyusun skenario latihan meliputi keadaan umum,


keadaan khusus, dan keadaan lanjutan bersama para
koordinator materi;

(2) menginventarisasi materi yang akan dilatihkan;

(3) melaksanakan peninjauan medan latihan bersama para


Koordmat;

(4) menghimpun tugas-tugas para Koordmat;

(5) memberikan briefing pelatih/bulsi/pendukung dan


pelaku;

(6) mengawasi dan mengendalikan jalannya latihan secara


umum;

(7) menghimpun hasil pencatatan latihan para Koordmat


sebagai bahan kaji ulang;

(8) menyampaikan kaji ulang tentang pelaksanaan


latihan; dan

(9) bertanggung jawab kepada Danlat.

l) Koordmat:

(1) membuat dan memaparkan rencana lapangan kepada


Danlat;

(2) memberikan briefing kepada pelatih dan pelaku tentang


materi yang akan dilatihkan;

(3) menyiapkan tim peraga untuk mendukung pelaksanaan


latihan;

(4) melaksanakan koordinasi dengan pejabat staf latihan


tentang jalannya latihan;

(5) mengawasi, mengendalikan, dan memberikan koreksi-


koreksi tentang jalannya latihan;

(6) memberikan kaji ulang tentang materi latihan yang telah


dilaksanakan;

(7) menghimpun hasil pencatatan dan penilaian para


pelatih selanjutnya diserahkan kepada koordinator umum;

(8) melaporkan pelaksanaan latihan kepada Danlat; dan

(9) bertanggung jawab kepada Danlat.


49

m) Pelatih:

(1) menjelaskan materi latihan sesuai tugas tanggung


jawab;

(2) mengawasi, mengendalikan, dan mencatat jalannya


latihan yang dilakukan oleh pelaku;

(3) melaksanakan latihan sesuai jadwal yang telah


ditentukan;

(4) melaporkan hasil latihan yang dilakukan oleh pelaku


kepada Koordmat; dan

(5) bertanggung jawab kepada Koordmat;

n) Bulsi:

(1) melaksanakan semua ketentuan dan perintah yang


diberikan oleh pelatih/Koordmat;

(2) selama latihan berperan sebagai musuh, tokoh, maupun


pejabat di lingkungan latihan;

(3) membantu memperlancar jalannya latihan;

(4) untuk latihan dengan metode latihan peta, latihan


model, latihan medan penimbul situasi dipraanggapkan; dan

(5) bertanggung jawab kepada Koordmat.

o) Katim penilai.

(1) menyusun dan menyiapkan konsep checklist penilaian;

(2) menginventarisasi materi yang akan dinilai;

(3) mengoordinasikan tugas-tugas para penilai;

(4) memberikan briefing kepada para penilai;

(5) menghimpun hasil penilaian latihan dari para penilai


sebagai bahan laporan; dan

(6) bertanggungjawab kepada Danlat.

p) Penilai.

(1) melaksanakan tugas penilaian terhadap pelaku tentang


pelaksanaan tugas sesuai pelemparan masalah yang
ditimbulkan;

(2) selalu berkoordinasi dengan staf latihan;


50

(3) membuat laporan hasil penilaian kepada Katim


penilaian; dan

(4) bertanggung jawab kepada Katim penilai.

q) Pelaku:

(1) menerima briefing dari penyelenggara;

(2) melaksanakan seluruh instruksi/perintah yang


dikeluarkan oleh Danlat;

(3) menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan


yang diberikan oleh Koordmat dan pelatih;

(4) tanggap terhadap setiap permasalahan yang


ditimbulkan oleh pelatih; dan

(5) bertanggung jawab kepada Danlat.

3) Latihan satuan tingkat Den/Yon ke atas dengan metode geladi


Posko I, geladi Posko II, geladi Mako, geladi Posko Simpur, geladi
Lapangan, dan Manuver Lapangan.

a) Pimumlat:

(1) menerbitkan direktif sesuai program latihan;

(2) menentukan tim Wasev;

(3) menerima paparan RGB dari Danlat;

(4) menerima rencana kesiapan dan laporan evaluasi dari


tim Wasev;

(5) menerima laporan kesiapan dan hasil pelaksanaan


latihan dari Danlat;

(6) membuat laporan latihan (merupakan rangkuman


laporan pelaksanaan latihan satuan jajaran sesuai direktif yang
diterbitkan); dan

(7) bertanggung jawab langsung kepada komando atas.

b) Hatlat:

(1) memberikan saran pertimbangan baik diminta ataupun


tidak diminta kepada Pimumlat;

(2) melaksanakan sidang bila timbul persoalan-persoalan


yang menyangkut kebijaksanaan pokok di dalam pelaksanaan
latihan; dan

(3) bertanggung jawab kepada Pimumlat.


51

c) Tim Wasev:

(1) membuat rencana kesiapan pengawasan dan evaluasi


terhadap program latihan, naskah dan referensi latihan,
penyelenggara, pelatih, pendukung, pelaku, sarana prasarana,
metode latihan, pengawasan, dan pengendalian latihan serta
anggaran;

(2) menghimpun data-data dan meneliti serta mengoreksi


jalannya latihan;

(3) memberikan laporan hasil pengawasan dan evaluasi


latihan kepada Pimumlat; dan

(4) bertanggung jawab kepada Pimumlat.

d) Danlat:

(1) menerima dan mempelajari direktif latihan;

(2) menyusun kelompok perancang latihan yang terdiri dari


kelompok staf strategi, kelompok staf oyu, kelompok staf
minlog, kelompok staf litbang, dan kelompok wasdal;

(3) memberi petunjuk kepada kelompok perancang latihan;

(4) membuat dan memaparkan RGB tentang latihan yang


akan dilaksanakan;

(5) membuat dan memaparkan naskah tentang latihan yang


akan dilaksanakan;

(6) menerima paparan dari Koordmat;

(7) memberikan briefing pelaku dan penataran kepada


penyelenggara latihan;

(8) selama latihan berlangsung Danlat bertanggung jawab


atas segala sesuatu yang berhubungan dengan
penyelenggara, pelaku, dan pendukung;

(9) sesudah latihan, Danlat atas dasar laporan yang masuk


dan atas dasar penilaian sendiri, membuat tanggapan, dan
laporan latihan disertai saran-saran tindak lanjut Pimumlat;

(10) Danlat di dalam melaksanakan tugasnya sebelum,


selama, dan sesudah latihan dibantu oleh staf latihan;

(11) melaporkan kesiapan pelaksanaan latihan kepada


Pimumlat;

(12) membuat laporan pelaksanaan latihan; dan

(13) bertanggung jawab kepada Pimumlat.


52

e) Wadanlat:

(1) menghimpun pekerjaan staf latihan;

(2) membantu pekerjaan Danlat;

(3) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Danlat;

(4) bertindak sebagai Danlat apabila Danlat berhalangan;

(5) sesudah latihan berakhir, Wadanlat atas dasar laporan-


laporan yang masuk dan penilaian sendiri membuat laporan
disertai saran-saran mengenai hasil latihan kepada Danlat;

(6) melaksanakan tugas-tugas lain sesuai petunjuk Danlat;


dan

(7) bertanggung jawab kepada Danlat.

f) Setlat:

(1) memberikan pelayanan administrasi kepada staf latihan


dan pendukung latihan;

(2) dalam pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab


mengenai lalu lintas surat menyurat, dokumen-dokumen
latihan, penerangan, undangan, produk naskah, dan
pengiriman naskah latihan kepada yang bersangkutan; dan

(3) bertanggung jawab kepada Danlat.

g) Pa Staf Stra:

(1) menyusun dan mengajukan konsep pengkajian strategi


kepada Danlat sesuai dengan arahan dan tujuan latihan;

(2) membantu Pa Staf Oyu menyusun naskah-naskah


lainnya dalam bidang kegiatan musuh, perkiraan intelijen,
perkiraan teritorial dan analisis daerah operasi dalam
usahanya guna melengkapi naskah latihan;

(3) pengawasan staf dan mengumpulkan bahan-bahan


hasil latihan guna dinilai, ditanggapi dan dilaporkan ke
Wadanlat serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dianggap perlu;

(4) meninjau kembali hasil latihan tersebut, khususnya


bidang strategis guna mengajukan saran-saran yang perlu
mengenai hal-hal dan bahan-bahan untuk latihan yang akan
datang;

(5) mengadakan kerja sama yang erat dengan para perwira


staf, penilai, dan wasit;
53

(6) dalam melaksanakan tugasnya Pa Staf Stra dapat diberi


pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatannya dan
personel yang tersedia; dan

(7) bertanggung jawab kepada Danlat.

h) Pa Staf Oyu:

(1) menyusun dan mengajukan konsep kepada Danlat


mengenai kelengkapan rencana latihan (renlat) dan skenario
latihan atas dasar pengkajian strategi dan petunjuk Danlat;

(2) mengajukan kepada Danlat konsep naskah latihan


berupa Buku I, IIA, dan IIB;

(3) mengadakan penelitian dan perubahan seperlunya dari


konsep-konsep yang telah diajukan Pa Staf Oyu dibantu oleh
Pa Staf lainnya menyempurnakan naskah tersebut sesuai
arahan Danlat;

(4) pengawasan staf dan mengumpulkan bahan-bahan


hasil latihan guna dinilai, ditanggapi dan dilaporkan ke
Wadanlat serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dianggap perlu;

(5) meninjau kembali hasil latihan guna mengajukan saran-


saran yang perlu mengenai hal-hal serta tindak lanjut untuk
latihan yang akan datang;

(6) melakukan kerja sama yang erat dengan Pa Staf


lainnya, penilai dan Wasdal;

(7) untuk melakukan tugas ini Pa Staf Oyu dapat diberi


pembantu-pembantu seperlunya sesuai dengan tugas kegiatan
dan personel yang tersedia; dan

(8) bertanggung jawab kepada Danlat.

i) Pa Staf Minlog:

(1) mengajukan kepada Danlat penilaian keadaan


administrasi dan logistik guna bahan Danlat guna untuk
menentukan rencana latihan yang lengkap;

(2) menyiapkan bahan-bahan persoalan administrasi dan


logistik yang diperlukan dalam latihan;

(3) membantu menyusun konsep naskah lainnya dan


renbanmin meliputi personel, administrasi, logistik, ruangan,
tempat latihan, urusan latihan, protokol, dan sebagainya,
sebagai kelengkapan dari naskah latihan;
54

(4) pengawasan staf khususnya dibidang Minlog dari


Denmalat dan mengumpulkan bahan-bahan hasil latihan untuk
dinilai, ditanggapi dan dilaporkan kepada Danlat melalui
Wadanlat serta mengajukan saran-saran tindak lanjut yang
dipandang perlu;

(5) meninjau kembali hasil penyelenggaraan latihan


itu, khususnya di bidang administrasi dan logistik guna
mengajukan saran-saran yang dipandang perlu dalam usaha
penyempurnaan;

(6) mengadakan kerja sama yang erat dengan para Pa


Staf, Penilai, Wasdal, dan Denmalat;

(7) untuk melaksanakan tugas ini dapat diberi pembantu-


pembantu sesuai kebutuhan dan personel yang ada; dan

(8) bertanggung jawab kepada Danlat.

j) Pa Staf Litbang:

(1) mengajukan kepada Danlat tentang penilaian keadaan


satuan mengenai tingkat pendidikan para anggota yang akan
dilatih serta pengetahuan-pengetahuan yang telah dimiliki
seperti latihan-latihan yang telah dialami serta pengalaman-
pengalamannya;

(2) menyiapkan, meneliti, dan mempelajari referensi yang


relevan dengan tujuan latihan sesuai petunjuk Danlat;

(3) mengajukan kepada Danlat konsep masalah-masalah


yang akan diteliti, dinilai, ditanggapi, dan dilaporkan
selanjutnya;

(4) membantu Pa Staf Oyu menyusun naskah-naskah


lainnya seperti:

(a) mengecek pelaku terhadap latihan yang wajib


dilaksanakan sebelum pelaksanaan latihan ini;

(b) checklist penilaian; dan

(c) pengembangan yang perlu.

(5) pengawasan staf dan pengumpulan bahan-bahan hasil


latihan guna dinilai, ditanggapi, dan dilaporkan kepada Danlat
melalui Wadanlat serta mengajukan saran-saran tindak lanjut
yang dianggap perlu antara lain:

(a) pengumpulan hasil karya para pelaku dan


Wasdal guna bahan penelitian lebih lanjut; dan

(b) mengumpulkan hasil penilaian dari kelompok


penilai.
55

(6) meneliti dan meninjau kembali hasil latihan itu dalam


suatu bidang guna disampaikan hal-hal dan saran-saran yang
perlu untuk penyempurnaan latihan yang akan datang;

(7) melakukan kerjasama yang erat dengan para perwira


staf penilai dan para Wasdal;

(8) untuk melaksanakan tugas ini Pa Staf Litbang dapat


diberi pembantu seperlunya sesuai dengan luas kegiatan dan
personel yang tersedia; dan

(9) bertanggung jawab kepada Danlat.

k) Denmalat. Denmalat merupakan unsur pelayanan dari


komando penyelenggara yang mempunyai tugas mendukung
dan melayani yang berkaitan dengan penyediaan fasilitas-fasilitas
yang diperlukan oleh komando latihan seperti keprotokolan,
keamanan, ketertiban, pelayanan kesehatan, kebersihan,
perumahan, pembekalan, konsumsi, perawatan, angkutan, dan
perhubungan di lingkungan penyelenggara latihan dalam
pelaksanaan tugasnya bertanggung jawab kepada Danlat, sedangkan
untuk staf Denma bertanggung jawab kepada Dandenma.

(1) Kasipam:

(a) membuat petunjuk pengamanan, memelihara


dan menjaga keamanan sebelum, selama, dan sesudah
latihan berlangsung;

(b) memberikan data-data yang berhubungan


dengan bidangnya;

(c) melaporkan semua perkembangan situasi


keamanan yang berhubungan dengan latihan;

(d) koordinasi dengan aparat setempat tentang


daerah latihan yang digunakan;

(e) mengecek tempat latihan dan menghitung


kerusakan untuk pelaksanaan ganti rugi; dan

(f) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(2) Kasiops:

(a) membantu Danlat dalam mengendalikan serta


mengawasi kelancaran latihan;

(b) melaksanakan koordinasi dengan staf oyu dalam


pelaksanaan tugasnya;

(c) menyiapkan sarana dan prasarana latihan baik


peranti lunak maupun peranti keras yang dibutuhkan;
56

(d) menyiapkan dan menata Kolat;

(e) membantu Danlat dalam membuat laporan hasil


pelaksanaan latihan;

(f) melaksanakan koordinasi terus menerus dengan


staf penyelenggara latihan lainnya; dan

(g) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(3) Kasiminlog:

(a) menyiapkan personel-personel yang diperlukan


untuk latihan;

(b) menyusun konsep bagian renlat meliputi


susunan personel, materil, urusan dalam, dan
protokoler;

(c) memberikan pelayanan administrasi tentang


surat menyurat;

(d) menyiapkan dan mendistribusikan bahan logistik,


alat dan perlengkapan yang diperlukan untuk latihan;
dan

(e) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(4) Seksi Protokol:

(a) menyiapkan acara-acara yang diperlukan,


menyampaikan undangan-undangan dari Kolat ke
alamat yang dituju, menerima tamu yang berkunjung
selama latihan dan mengantar ketempat-tempat
pertemuan, mess, tempat ibadah, dan angkutan; dan

(b) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(5) Seksi Provos:

(a) memelihara keamanan dan ketertiban selama


latihan;

(b) mengatur dan melaksanakan keamanan


terhadap pejabat-pejabat penting/VIP (Very Important
Person) yang berkunjung selama latihan atau tempat-
tempat penginapannya;

(c) mengatur lalu lintas kendaraan, parkir, dan lain


sebagainya; dan

(d) bertanggung jawab kepada Dandenma.


57

(6) Seksi Kesehatan:

(a) membuat rencana kesehatan latihan;

(b) memberikan pelayanan kesehatan kepada


peserta latihan dan peninjau;

(c) menentukan waktu pengobatan dan


pemeriksaan, pemberian propilaksis kepada peserta
latihan serta membuka tempat pengobatan selama
latihan;

(d) mengadakan pemeriksaan makan dan minum


sebelum disajikan; dan

(e) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(7) Seksi Peralatan dan Pemeliharaan:

(a) memberikan pelayanan pemeliharaan/perawatan


alat peralatan militer peserta latihan serta memberikan
bantuan perbaikan ringan alat peralatan bagi para
undangan; dan

(b) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(8) Seksi Angkutan:

(a) memberikan dukungan pelayanan angkutan;

(b) memelihara kesiapan operasional kendaraan;

(c) mengawasi dan mengatur semua kendaraan


bermotor yang dipakai selama latihan; dan

(d) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(9) Seksi Perhubungan:

(a) menyusun prosedur teknis tentang penggunaan


alat perhubungan yang dipakai dalam latihan;

(b) mengawasi pemeliharaan dan keamanan


saluran-saluran perhubungan dan pemberitaan;

(c) bila beban tugas yang harus dilaksanakan luas


dan kompleks, dapat dibentuk Denhub berdiri sendiri di
luar Denma; dan

(d) bertanggung jawab kepada Dandenma.

(10) Seksi Penerangan:

(a) menyelenggarakan dokumentasi latihan; dan


58

(b) bertanggung jawab kepada Dandenma.

l) Kawasdal:

(1) melaksanakan pengendalian latihan dan menghimpun


semua Wasit dan Pengendali dalam menentukan dan
menggambarkan akibat suatu tindakan dalam operasi tempur,
operasi intelijen, operasi teritorial, dan bantuan administrasi
yang dilakukan oleh para pelaku;

(2) mengatur para pelaku agar dapat mengambil tindakan


yang wajar dalam membuat telaahan, analisis, perkiraan-
perkiraan sampai kepada keputusan perencanaan,
perumusan, konsep-konsep pelaksanaan perintah,
pengawasan, dan sebagainya;

(3) menghimpun, meneliti, dan memeriksa pekerjan-


pekerjaan Wasdal serta memberikan berita-berita, data-data,
keterangan-keterangan latihan sesuai skenario dan rencana
informasi latihan (RIL)/ramalan operasi latihan (Ramol);

(4) menghimpun semua penilaian, tanggapan dan


pengerahan para wasdal terhadap pelaksanaan tugas pelaku
dan mengambil keputusan guna kelancaran latihan;

(5) menghimpun semua penilaian tanggapan dan


mengarahkan wasit dan pengendali serta mengambil
keputusan guna menjamin kelancaran latihan;

(6) melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap


kelancaran jalannya latihan;

(7) mengevaluasi kinerja para wasit dan pengendali setelah


latihan selesai dilaksanakan guna perbaikan dan peningkatan
latihan dimasa yang akan datang;

(8) menghimpun semua laporan hasil latihan yang di buat


oleh para wasdal dan diajukan kepada Danlat disertai saran-
saran yang perlu untuk penyempurnaan latihan yang akan
datang; dan

(9) bertanggung jawab kepada Danlat.

m) Waka wasdal:

(1) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam melaksanakan pengendalian latihan dan menghimpun
semua wasit dan pengendali dalam menentukan dan
menggambarkan akibat suatu tindakan dalam operasi tempur,
operasi intelijen, operasi teritorial, dan bantuan administrasi
yang dilakukan oleh para pelaku;
59

(2) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam mengatur para pelaku agar dapat mengambil tindakan
yang wajar dalam membuat telaahan, analisa, perkiraan-
perkiraan sampai kepada keputusan perencanaan, perumusan,
konsep-konsep pelaksanaan perintah, pengawasan, dan
sebagainya;

(3) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam menghimpun, meneliti, dan memeriksa pekerjan-
pekerjaan Wasdal serta memberikan berita-berita, data-data,
keterangan-keterangan latihan sesuai skenario dan rencana
informasi latihan (RIL)/ramalan operasi latihan (Ramol);

(4) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam menghimpun semua penilaian, tanggapan, dan
pengerahan para Wasdal terhadap pelaksanaan tugas pelaku
dan mengambil keputusan guna kelancaran latihan;

(5) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam menyiapkan bahan untuk briefing penyelenggara dan
pelaku latihan;

(6) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam menghimpun semua penilaian tanggapan dan
mengarahkan wasit dan pengendali serta mengambil
keputusan guna menjamin kelancaran latihan;

(7) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap
kelancaran jalannya latihan;

(8) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam mengevaluasi kinerja para Wasit dan Pengendali
setelah latihan selesai dilaksanakan guna perbaikan dan
peningkatan latihan di masa yang akan datang;

(9) membantu atau mewakili Kawasdal apabila berhalangan


dalam mengoordinasikan semua laporan hasil latihan yang di
buat oleh para Wasdal dan diajukan kepada Danlat disertai
saran-saran yang perlu untuk penyempurnaan latihan yang
akan datang; dan

(10) bertanggung jawab kepada Kawasdal.

n) Set Wasdal:

(1) mengatur, menyelenggarakan, dan mengoordinasikan


kegiatan administrasi perwasdalan;

(2) mengumumkan setiap perubahan perbandingan waktu


sesuai perubahan waktu yang tercantum dalam rencana
informasi latihan (RIL)/ramalan operasi latihan (RAMOL);
60

(3) mengatur, menghimpun, dan menyimpan produk-produk


pelaku untuk bahan laporan Kawasdal kepada Danlat; dan

(4) bertanggung jawab kepada Kawasdal.

o) Wasit:

(1) wasit bertindak mempengaruhi secara tidak langsung


kepada pelaku melalui pengendali agar kegiatan berjalan pada
koridor skenario latihan, sehingga kejadian dalam pelaksanaan
latihan seolah-olah seperti pelaksanaan operasi sebenarnya;

(2) mengambil keputusan dan menyampaikan kepada


pelaku melalui pengendali;

(3) membuat laporan hasil latihan dan disertai dengan


saran yang ditujukan kepada Kawasdal;

(4) bertanggung jawab kepada Kawasdal; dan

(5) tugas dan tanggung jawab wasit satuan dan wasit


daerah diatur sebagai berikut:

(a) wasit satuan.

i. Wasit Dan/Wadan:

i) menggambarkan dan menentukan


akibat suatu tindakan dari pelaku ditinjau
dari segi Kodal dan proses pengambilan
keputusan;

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku, Dan/Wadan melalui
pengendali terhadap pelaksanaan operasi/
tindakan taktis;

iii) mengatur secara tidak langsung


agar para pelaku dapat mengambil
tindakan-tindakan yang wajar dalam
membuat persiapan, perencanaan,
keputusan sampai kepada pelaksanaan
dan pengawasan dalam bidang Kodal dan
proses mengambil keputusan sesuai
dengan rencana operasi latihan (ROL) dan
jawaban persoalan yang dikehendaki;

iv) mengadakan kerjasama dan


koordinasi dengan Wasit lainnya dalam
rangka memberikan keterangan/situasi/
info/berita/tindakan kepada para pelaku
yang disampaikan melalui para pengendali
yang bersangkutan;
61

v) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal; dan

vi) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

ii. Wasit Staf Intelijen:

i) menggambarkan dan menentukan


akibat suatu tindakan dari para pelaku
ditinjau dari segi intelijen;

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku staf intel melalui
pengendali terhadap kegiatan intelijen;

iii) mengatur agar para pelaku staf


intelijen dapat mengambil persiapan-
persiapan, perencanaan, dan keputusan
dalam bidang kegiatan intelijen sesuai
dengan rencana operasi latihan;

iv) memberikan informasi dan


keterangan tentang kejadian/musuh/lawan
berupa laporan kejadian/peristiwa dan
sebagainya kepada pelaku melalui
perantara pengendali sesuai dengan
rencana operasi latihan yang telah
direncanakan atau dibuat tambahan baru
setelah dikoordinasikan terlebih dahulu
dengan wasit staf operasi atas nama
Kawasdal;

v) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;

vi) mengadakan kerjasama dan


koordinasi dengan wasit lainnya; dan

vii) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

iii. Wasit Staf Operasi:

i) menggambarkan dan menentukan


akibat suatu tindakan dari pelaku ditinjau
dari segi operasi;
62

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku staf operasi melalui
pengendali terhadap pelaksanaan operasi/
tindakan taktis;

iii) mengatur agar para pelaku dapat


mengambil tindakan-tindakan yang wajar
dalam membuat persiapan, perencanaan,
keputusan sampai kepada pelaksanaan
dan pengawasan dalam bidang operasi
sesuai dengan rencana operasi latihan;

iv) menangani secara keseluruhan


jalannya operasi sesuai rencana operasi
latihan dan jawaban yang disiapkan serta
berfungsi selaku pembantu utama
Kawasdal dalam mengoordinasikan teknis
perwasdalan;

v) mengoordinasikan pelaksanaan
pemberian keterangan tentang kejadian/
kegiatan lawan/musuh, situasi, kondisi dan
tindakan satuan bawah/tengah/atas kepa-
da para pengendali yang bersangkutan
sesuai dengan rencana operasi latihan
yang telah direncanakan dan atau dibuat
tambahan yang baru;

vi) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;

vii) mengadakan kerja sama dan


koordinasi dengan wasit lainnya; dan

viii) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

iv Wasit Staf Personel:

i) menggambarkan dan memutuskan


akibat suatu tindakan dari pelaku ditinjau
dari segi personel;

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku staf personel melalui
pengendali terhadap pelaksanaan bidang
personel;

iii) mengatur agar pelaku staf personel


dapat mengambil tindakan yang wajar
pada bidang personel dalam membuat
tahap persiapan, perencanaan, keputu-
63

san, sampai pada pelaksanaan dan


pengawasan sesuai dengan rencana
operasi latihan;

iv) memberikan informasi dan


keterangan tentang tindakan satuan
samping, satuan tengah dan satuan atas
kepada pelaku ataf personel dengan
perantara pengendali yang bersangkutan
sesuai dengan rencana operasi latihan
yang telah direncanakan atau dibuat
tambahan baru;

v) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;

vi) mengadakan kerjasama dan


koordinasi dengan wasit lainnya; dan

vii) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

v. Wasit Staf Logistik:

i) menggambarkan dan menentukan


akibat suatu tindakan dari pelaku staf
logistik ditinjau dari segi materiil/logistik;

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku staf logistik melalui
pengendali terhadap pelaksanaan bidang
logistik.

iii) mengatur agar pelaku staf logistik


dapat mengambil tindakan yang wajar
pada bidang logistik dalam membuat tahap
persiapan, perencanaan, keputusan,
sampai pada pelaksanaan dan
pengawasan, sesuai dengan rencana
operasi latihan yang sudah disiapkan;

iv) memberikan informasi dan


keterangan tentang tindakan satuan
samping dan satuan atas kepada pelaku
staf logistik dengan perantara pengendali
yang bersangkutan sesuai dengan
rencana operasi latihan yang telah
direncanakan atau dibuat tambahan baru;

v) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;
64

vi) mengadakan kerja sama dan


koordinasi dengan wasit lainnya; dan

vii) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

vi. Wasit Staf Teritorial:

i) menggambarkan dan menentukan


akibat suatu tindakan dari pelaku staf
teritorial ditinjau dari aspek teritorial;

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku staf teritorial melalui
pengendali terhadap pelaksanaan bidang
teritorial;

iii) mengatur agar pelaku staf teritorial


dapat mengambil tindakan yang wajar
pada bidang teritorial dalam membuat
tahap persiapan, perencanaan, dan
keputusan, sampai pada pelaksanaan dan
pengawasan, sesuai dengan rencana
operasi latihan yang sudah disiapkan;

iv) memberikan informasi dan


keterangan tentang tindakan satuan
bawah, samping, dan atas kepada pelaku
staf teritorial dengan perantara pengendali
yang bersangkutan sesuai dengan
rencana operasi latihan yang telah
direncanakan atau dibuat tambahan baru;

v) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;

vi) mengadakan kerja sama dan


koordinasi dengan wasit lainnya; dan

vii) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

vii. Wasit Staf Khusus (Pakor Bantem/


Banpur):

i) mempunyai tugas khusus untuk


menggambarkan dan menentukan akibat
suatu tindakan dari Satbanpur seperti Kav,
Armed, Arhanud dan Satbanpur lainnya;
65

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku staf khusus melalui
pengendali terhadap pelaksanaan sesuai
bidang tugasnya;

iii) mengatur agar pelaku staf khusus


dapat mengambil tindakan yang wajar
pada bidang khusus dalam membuat
tahap persiapan, perencanaan, dan
keputusan, sampai pada pelaksanaan dan
pengawasan, sesuai dengan rencana
operasi latihan yang sudah disiapkan;

iv) memberikan informasi dan


keterangan tentang tindakan satuan
bawah, samping, dan atas kepada pelaku
staf khusus dengan perantara pengendali
yang bersangkutan sesuai dengan
rencana operasi latihan yang telah
direncanakan atau dibuat tambahan baru;

v) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;

vi) mengadakan kerjasama dan


koordinasi dengan wasit lainnya; dan

vii) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

viii. Wasit Staf Khusus (satbanmin/dokter/


Pabintal/Pahukum):

i) mempunyai tugas khusus untuk


menggambarkan dan menentukan akibat
suatu tindakan dari satbanmin seperti
perbekalan dan angkutan, peralatan,
kesehatan, polisi militer, ajen, dan
satbanmin lainnya;

ii) mengadakan pencatatan dan


mengarahkan pelaku staf khusus melalui
pengendali terhadap pelaksanaan sesuai
bidang tugasnya;

iii) mengatur agar pelaku staf khusus


dapat mengambil tindakan yang wajar
pada bidang khusus dalam membuat
tahap persiapan, perencanaan, keputusan,
sampai pada pelaksanaan, dan
pengawasan, sesuai dengan rencana
operasi latihan yang sudah disiapkan;
66

iv) memberikan informasi dan


keterangan tentang tindakan satuan
bawah, samping, dan atas kepada pelaku
staf khusus dengan perantara pengendali
yang bersangkutan sesuai dengan
rencana operasi latihan yang telah
direncanakan atau dibuat tambahan baru;

v) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;

vi) mengadakan kerja sama dan


koordinasi dengan wasit lainnya; dan

vii. bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

ix. Wasit unsur pelayanan markas. Terdiri


dari wasit Dansat pelayanan markas dan unsur-
unsurnya yaitu wasit angkutan, wasit kesehatan,
wasit perhubungan, wasit pimu, wasit
perbekalan, dan wasit provost.

i) mempunyai tugas untuk meng-


gambarkan dan menentukan akibat dari
suatu tindakan unsur pelayanan markas
seperti Dankima beserta unsur-unsurnya;

ii) membuat catatan-catatan, penilai-


an, tanggapan, dan pengarahan terhadap
pelaksanaan tindakan pelaku sesuai
bidang pelayanan markas;

iii) mengarahkan agar tindakan unsur-


unsur pelayanan markas pelaku mulai dari
perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan
kegiatan pelayanan sesuai dengan
rencana operasi latihan dan jawaban
persoalan alternatif yang dikehendaki;

iv) menentukan korban personel


pelaku dan menentukan kerusakan alpal/
materiil;

v) memberi tanda-tanda bagi personel


pelaku sesuai situasi yang ditimbulkan;

vi) memberikan kartu-kartu kepada


simulasi korban dan perlengkapan yang
rusak atau hancur;
67

vii) menghentikan tindakan pelaku


apabila dalam melaksanakan kegiatan
tidak sesuai dengan rencana operasi
latihan yang telah ditetapkan;

viii) mencegah terjadinya korban


terhadap personel pelaku dan kerusakan
alpal/materiil yang digunakan;

ix) melaporkan rencana kegiatan dan


disposisi satuan pelaku kepada pengendali
dan wasit satuan yang lebih atas;

x) memberikan intruksi kepada pelaku


dengan cara yang telah ditentukan dalam
sistem perwasdalan;

xi) menyatakan adanya ledakan,


apabila bunyi-bunyian yang biasa
terdengar dalam pertempuran tidak dapat
disimulasikan;

xii) berperan sebagai pejabat Pastaf


komando atasan dari satuan pelaku;

xiii) membuat laporan hasil latihan dan


disertai dengan saran-saran untuk
diajukan kepada Kawasdal;

xiv) mengadakan kerja sama dengan


wasit lainnya terutama dengan wasit
operasi selaku pembantu Kawasdal
dibidang koordinasi teknis perwasdalan;

xv) wasit staf khusus Banmin dan wasit


unsur pelayan markas diupayakan terpisah
satu sama lain dan di bawah koordinasi
staf logistik; dan

xvi) bertanggung jawab kepada


Kawasdal.

(b) wasit daerah:

i. bertugas untuk menilai semua faktor yang


berhubungan langsung dengan tindakan pelaku
di daerah-daerah yang dijadikan check point
pelaku dalam melaksanakan operasi dan
mengambil keputusan sebagai hasil tindakan
tersebut. Contohnya: wasit Posko dan wasit
check point;

ii. mewasiti semua tindakan taktis pelaku


disuatu daerah dalam waktu tertentu; dan

iii. bertanggung jawab kepada Kawasdal.


68

p) Pengendali. secara umum merupakan pemeran komando


satuan atas, samping, dan bawah pengendali memiliki tugas sebagai
berikut:

(1) menyampaikan secara lisan, tertulis, melalui telepon/


radio dan cara lainnya memberikan berita-berita, situasi/
keadaan tertentu, informasi/keterangan tentang kegiatan
musuh, kegiatan satuan atas, satuan samping, satuan bawah
sesuai dengan yang tertulis dalam daftar Ramol, skenario dan
rencana operasi latihan yang telah ditentukan;

(2) menyampaikan informasi tambahan atau situasi baru


sesuai jadwal waktu latihan, agar para pelaku dapat
memecahkan persoalan-persoalan yang diberikan dan untuk
mengambil tindakan taktis maupun administrasi bila dianggap
perlu;

(3) mengarahkan tindakan pelaku agar sesuai dengan


jawaban persoalan yang dikehendaki, dengan jalan
melemparkan informasi tambahan atau memberikan situasi
baru yang logis dan relevan dengan kejadian-kejadian yang
diinformasikan wasit. Dalam mengarahkan tindakan pelaku,
sebelumnya harus disetujui oleh wasit yang bersangkutan dan
dikoordinasikan secara teknis oleh wasit operasi atas nama
Kawasdal;

(4) petugas-petugas pengendali tidak mempunyai


wewenang untuk mengambil keputusan terhadap tindakan
pelaku, bila pengendali akan mengambil keputusan maka
harus berkordinasi dengan wasit bersangkutan untuk
mendapatkan persetujuan terlebih dahulu. Apabila telah
mendapat persetujuan, maka pengendali dapat mengambil
keputusan sesuai dengan rencana operasi latihan atau sesuai
kehendak wasit yang dikoordinasikan oleh wasit operasi atas
nama Kawasdal;

(5) membuat laporan hasil latihan dan disertai saran-saran


untuk diajukan kepada Kawasdal;

(6) mengadakan kerjasama yang erat dengan para


pengendali lainnya, pelaksanaan pekerjaan perwasdalan
secara teknis dikoordinasikan oleh wasit operasi atas nama
Kawasdal;

(7) dalam hal-hal yang belum mendapatkan persesuaian


pendapat antara para wasit dan pengendali, maka keputusan
diserahkan kepada Kawasdal;

(8) dalam pelaksanaan tugasnya petugas pengendali diberi


pembantu-pembantu sesuai luas kegiatan dan kondisi
personel yang tersedia;
69

(9) sesuai dengan tingkat dan ruang lingkup latihan, maka


petugas pengendali (daltas, dalping dan dalwah) dapat
disusun sedemikian rupa untuk masing-masing komando
pelaku yang dilatih, sehingga dapat bertugas mengendalikan
pelaku dengan maksimal;

(10) menguasai tugas dan fungsi yang diperankannya baik


sebagai pejabat satuan atas, pejabat satuan samping maupun
sebagai pejabat satuan bawah; dan

(11) secara fungsional, pengendali memiliki tugas sebagai


berikut:

(a) Pengendali atas:

i. bertindak sebagai satuan atas satuan


pelaku, contoh: bila pelaku Yonif maka Daltasnya
adalah Brigif/Korem/Divisi/Kodam;

ii. mengeluarkan perintah, instruksi-instruksi,


pengumuman-pengumuman dan rencana-
rencana kepada para pelaku sesuai
kewenangannya;

iii. memberikan keterangan-keterangan


kepada para pelaku, dalam hal ini petugas
pengendali atas bertindak selaku badan dan
satuan atas pelaku. Dalam bertindak selalu
berpedoman pada rencana informasi latihan
(RIL)/ramalan operasi latihan (Ramol);

iv. koordinasi secara terus-menerus dengan


para wasit dan sesama pengendali; dan

v. dalam melaksanakan kegiatan dan


bertindak selalu berpedoman pada skenario dan
rencana operasi latihan.

(b) Pengendali Samping:

i. bertindak sebagai satuan samping satuan


pelaku, contoh: bila pelaku Yonif maka
Dalpingnya adalah Kodim atau Yonif tetangga;

ii. memberikan keterangan-keterangan


kepada para pelaku, dalam hal ini petugas
pengendali samping bertindak selaku badan dan
satuan yang bukan bawahan langsung pelaku,
tetapi merupakan satuan tetangga atau satuan
yang berada di daerah pelaku. Dalam bertindak
selalu berpedoman pada rencana informasi
latihan (RIL)/ramalan operasi latihan (Ramol);
70

iii. koordinasi secara terus menerus dengan


para wasit dan sesama pengendali; dan

iv. dalam melaksanakan kegiatan dan


bertindak selalu berpedoman pada skenario dan
rencana operasi latihan;

(c) Pengendali Bawah:

i. bertindak sebagai satuan bawah satuan


pelaku, contoh bila pelaku Yonif maka
dalwahnya adalah Kipan;

ii. melaksanakan perintah-perintah dari


pelaku yang lebih tinggi tingkatannya dan
melaporkan pelaksanaannya;

iii. memberikan keterangan-keterangan


kepada para pelaku, dalam hal ini petugas
pengendali bawah bertindak selaku badan
dan satuan bawah. Dalam bertindak selalu
berpedoman pada rencana informasi latihan
(RIL)/ramalan operasi latihan (Ramol);

iv. menyiapkan dan memberikan informasi


sesuai dengan permintaan pelaku;

v. selaku Komando satuan bawah pelaku;

vi. koordinasi secara terus-menerus dengan


para wasit dan sesama pengendali; dan

vii. dalam melaksanakan kegiatan dan


bertindak selalu berpedoman pada skenario dan
rencana operasi latihan.

(d) Pengendali Tunda:

i. pengendali tunda adalah suatu badan atau


kelompok yang dibentuk dari unsur pengendali
untuk memelihara realisme latihan dan apabila
latihan dilakukan lebih dari satu tingkat;

ii. pengendali tunda dilaksanakan pada awal


latihan yaitu pada tahap perencanaan operasi,
pengendali tunda ditiadakan apabila pelaku
dapat berhubungan langsung dari komando atas
sampai komando bawahannya;
71

iii. untuk menjamin agar pada tahap


perencanaan operasi dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan skenario latihan serta dapat
dicegah tindakan pelaku yang tidak sejalan
dengan rencana waktu atau materi latihan;

iv. apabila komando atas pelaku ingin


memerintahkan kepada komando bawahannya,
maka perintah-perintah tersebut harus melalui
penengendali tunda. Selanjutnya pengendali
tunda akan menyampaikan kepada komando
bawah pelaku setelah dilakukan proses analisa
mengenai waktu dan materi/produk dari pengirim
(komando atas pelaku). Begitu sebaliknya bila
komando bawah pelaku melaporkan sesuatu
kepada komando atasannya, harus melalui
pengendali dengan proses yang sama; dan

v. pada tahap dinamika operasi, maka peran


pengendali tunda ditiadakan karena Komando
atas pelaku dapat langsung berhubungan
dengan Komando bawah pelaku, sehingga
pelaksanaan latihan menjadi semakin realistis;

q) Penilai:

(1) melaksanakan tugas penilaian terhadap pelaku tentang


pelaksanaan tugas sesuai pelemparan masalah yang
ditimbulkan;

(2) dalam tugasnya selalau berkoordinasi dengan


Kawasdal/Wakawasdal;

(3) membuat laporan hasil penilaian dilaporkan kepada


Danlat;

(4) bertanggung jawab kepada Danlat; dan

(5) tugas dan tanggung jawab Penilai diatur sebagai


berikut:

(a) Penilai Dan/Wadan:

i. melaksanakan penilaian terhadap Dan/


Wadan tentang pelaksanaan Kodal dan proses
pengambilan keputusan;

ii. melaksanakan penilaian tentang keleng-


kapan ruangan pelaku Dan/Wadan; dan

iii. bertanggung jawab kepada Danlat.


72

(b) Penilai Staf Intelijen:

i. melaksanakan penilaian terhadap staf


intelijen tentang kegiatan perencanaan,
persiapan-persiapan, dan keputusan dalam
bidang kegiatan intelijen;

ii. melaksanakan penilaian tentang keleng-


kapan ruangan pelaku staf intelijen; dan

iii. bertanggung jawab kepada Danlat.

(c) Penilai Staf Operasi:

i. melaksanakan penilaian terhadap staf


operasi tentang kegiatan perencanaan,
persiapan, keputusan sampai kepada
pelaksanaan dan pengawasan dalam bidang
operasi;

ii. melaksanakan penilaian tentang keleng-


kapan ruangan pelaku staf operasi; dan

iii. bertanggung jawab kepada Danlat.

(d) Penilai Staf Personel:

i. melaksanakan penilaian terhadap staf


personel tentang kegiatan bidang personel dalam
mendukung operasi;

ii. melaksanakan penilaian tentang keleng-


kapan ruangan pelaku staf personel; dan

iii. bertanggung jawab kepada Danlat.

(e) Penilai Staf Logistik:

i. melaksanakan penilaian terhadap staf


logistik tentang kegiatan bidang materiil/logistik
dalam mendukung operasi;

ii. melaksanakan penilaian tentang keleng-


kapan ruangan pelaku staf logistik; dan

iii. bertanggung jawab kepada Danlat.

(f) Penilai Staf Teritorial:

i. melaksanakan penilaian terhadap staf


teritorial tentang kegiatan bidang teritorial;

ii. melaksanakan penilaian tentang keleng-


kapan ruangan pelaku staf teritorial; dan
73

iii. bertanggung jawab kepada Danlat.

(g) Penilai Staf Khusus (Pakor bantem/banpur/


satbanmin/dokter/Pabintal/Pahukum):

i. melaksanakan penilaian terhadap staf


khusus tentang kegiatan tugas khusus yang
dilakukan oleh satbanpur seperti Kav, Armed,
Arhanud, satbanpur dan satbanmin seperti
perbekalan dan angkutan, peralatan, kesehatan,
polisi militer, ajen dan satbanmin lainnya;

ii. melaksanakan penilaian tentang keleng-


kapan ruangan pelaku staf khusus (pakor bantem
/banpur/satbanmin/dokter/pabintal/pahukum); dan

iii. bertanggung jawab kepada Danlat.

(h) Penilai unsur pelayanan markas. Terdiri dari


Wasit Dansat pelayanan markas dan unsur-unsurnya
yaitu wasit angkutan, wasit kesehatan, wasit
perhubungan, wasit pimu, wasit perbekalan, dan wasit
provost.

i. melaksanakan penilaian terhadap staf


unsur pelayan tentang kegiatan sesuai bidang
pelayanan markas; dan

ii. bertanggung jawab kepada Danlat.

(i) Penilai produk/naskah. Melaksanakan penilaian


terhadap seluruh hasil yang dibuat oleh pelaku berupa
produk pokok dan produk tambahan.

r) Bulsi. Bulsi merupakan personel yang ditunjuk oleh Kawasdal


dan tidak bersifat tetap dalam organisasi wasdal, dapat diperankan
sesuai kebutuhan. Contohnya pada saat kegiatan tatap muka,
diharapkan personel bulsi diambil dari instansi terkait. Peran bulsi
disini sebagai pelaku tanding.

s) Pelaku:

(1) menerima briefing dari penyelenggara;

(2) melaksanakan seluruh instruksi/perintah yang dikeluar-


kan oleh Danlat;

(3) menerima dan melaksanakan seluruh materi latihan


yang diberikan oleh koordinator materi dan pelatih;

(4) tanggap terhadap setiap permasalahan yang


ditimbulkan oleh pelatih;
74

(5) memberikan tanggapan terhadap setiap permasalahan


yang timbul selama pelaksanaan latihan pada saat kaji ulang;
dan

(6) bertanggung jawab kepada Danlat.

BAB IV
TAHAP PENYELENGGARAAN

14. Umum. Penyelenggaraan latihan dilaksanakan untuk mendapatkan kualitas


pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan secara optimal, dapat di
pertanggungjawabkan, tepat, teratur, tertib, aman, efektif, dan efisien, maka perlu adanya
tahapan penyelenggaraan latihan yang sesuai dengan prosedur kegiatan latihan teknis
dan taktis melalui tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran.

15. Penyelenggaraan Latihan Teknis. Penyelenggaraan latihan teknis metode


praktik lapangan/aplikasi dan metode uji.

a. Tahap Perencanaan.

1) Penyelenggara.

a) Pimumlat. Setelah menerima dan mempelajari serta


menganalisa Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran (PPPA)
atau program dan anggaran dari komando atas selanjutnya membuat
direktif latihan teknis perorangan dan jabatan.

b) Danlat. Menerima dan mempelajari direktif latihan yang


dikeluarkan oleh Pimumlat tentang latihan teknis perorangan dan
jabatan.

c) Sipamops menyusun dan mengajukan konsep rencana garis


besar (RGB) latihan teknis perorangan dan jabatan yang disesuaikan
dengan tujuan dan sasaran latihan teknis perorangan dan jabatan.

d) Siminlog mengajukan kebutuhan administrasi dan logistik


kepada Danlat untuk melengkapi rencana garis besar latihan teknis
perorangan dan jabatan.

e) Danlat memaparkan rencana garis besar (RGB) dihadapan


Pimumlat guna mendapatkan arahan, petunjuk, persetujuan,
dan keputusan sehingga dapat diadakan perubahan-perubahan
seperlunya.

f) Sipamops menyusun rencana latihan.

g) Koordinator materi dan pelatih merencanakan materi latihan


yang akan dilatihkan serta dituangkan pada renlap dan dipaparkan
kepada Danlat.

h) Distribusi Naskah Latihan.


75

2) Pelaku.

a) menerima surat perintah dari Dansat untuk mengikuti latihan;

b) mempelajari referensi yang berkaitan dengan materi latihan;


dan

c) merencanakan alat perlengkapan yang digunakan dalam


latihan.

b. Tahap Persiapan.

1) Penyelenggara.

a) Danlat, Staf dan Simalat. Menyiapkan Kolat dilaksanakan


sebelum pelaksanaan briefing Sipamops dapat meninjau dan
mempelajari prosedur/mekanisme latihan dan dapat mencoba
tentang jaring komunikasi yang digunakan, penyiapan kolat yang
dilaksanakan.

b) Sipamops menyiapkan referensi dan naskah latihan sesuai


daftar distribusi kepada pelaku.

c) Siminlog menyiapkan dukungan sarana prasarana latihan yang


dibutuhkan sesuai dengan materi latihan.

d) Koordinator materi latihan menyiapkan materi latihan dan


dukungan sarana prasarana latihan untuk keperluan para pelatih dan
pelaku.

e) Pelatih menyiapkan tempat briefing tentang materi latihan yang


akan dilaksanakan.

f) Danlat melaksanakan penataran pelatih dengan tujuan untuk


memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana
pelatih dapat mengoperasionalkan naskah latihan, bagaimana
realisme dan mekanisme latihan serta sistem kegiatan latihan yang
akan dilaksanakan.

g) Koordinator Materi melaksanakan koordinasi dengan para


pelatih lainnya untuk pelaksanaan latihan pendahuluan.

h) Danlat beserta staf latihan mengecek kesiapan Komando


latihan dalam menyiapkan penyelenggaraan latihan dengan tujuan
mengetahui kekurangan yang masih diperlukan.

2) Pelaku.

a) mengikuti briefing latihan;

b) menerima formulir latihan paling lambat 2 hari sebelum


pelaksanaan apabila menggunakan materi uji (UTP/J);
76

c) menyiapkan alat perlengkapan perorangan yang dibutuhkan;


dan

d) menyiapkan catatan dalam rangka kesiapan latihan.

c. Tahap Pelaksanaan.

1) Penyelenggara.

a) Pimumlat melaksanakan pembukaan latihan.

b) Danlat melaksanakan pengarahan kepada peserta latihan.

c) Koordinator materi melaksanakan kegiatan sesuai materi yang


dilatihkan kepada pelatih dan pelaku.

d) Pelatih melaksanakan kegiatan sesuai materi yang dilatihkan.

e) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, pencatatan, dan


penilaian.

2) Pelaku.

a) menerima penjelasan dari Pimumlat/Danlat/koordinator materi/


Katim penguji tentang pelaksanaan latihan;

b) menerima penjelasan mekanisme latihan dari koordinator


materi/pelatih/Katim penguji/penguji;

c) menerima penjelasan tentang materi latihan dari pelatih;

d) melaksanakan latihan/uji sesuai materi dan tempat yang telah


ditentukan; dan

e) menyerahkan formulir UTP/J kepada Katim penguji.

d. Tahap Pengakhiran.

1) Penyelenggara.

a) Danlat melaksanakan briefing para pelatih sebagai bahan kaji


ulang.

b) Staf latihan melaksanakan pemeriksaan personel dan sarana


dan prasarana.

c) Danlat dan koordinator materi melaksanakan kaji ulang


terhadap pelaksanaan latihan teknis perorangan dan jabatan.

d) Staf latihan menyusun laporan hasil pelaksanaan latihan teknis


perorangan dan jabatan.

e) Mengagendakan hasil latihan dalam buku pencatatan latihan.


77

2) Pelaku.

a) menerima kaji ulang tentang pelaksanaan latihan;

b) mencatat hasil yang dicapai dalam latihan dalam buku catatan


perorangan; dan

c) melaporkan hasil yang dicapai kepada atasannya.

16. Penyelenggaraan Latihan Taktis.

a. Latihan Taktis Tingkat Ki/Rai ke Bawah dengan Metode GPMM, Dril


Nis/Tis/Pur, dan Geladi Lapangan.

1) Tahap Perencanaan.

a) Penyelenggara.

(1) Pimumlat setelah menerima dan mempelajari serta


menganalisa petunjuk pelaksanaan program dan anggaran
(PPPA) atau program dan anggaran dari Komando atas
selanjutnya membuat direktif latihan.

(2) Danlat menerima dan mempelajari direktif latihan yang


dikeluarkan oleh Pimumlat tentang Latihan.

(3) Pasipam menyusun dan mengajukan konsep rencana


pengamanan sebelum, selama, dan sesudah latihan serta
melaporkan setiap perkembangan situasi keamanan di tempat
latihan.

(4) Pasiops menyusun dan mengajukan konsep RGB


Latihan yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran latihan/
merencanakan diskusi untuk materi GPMM.

(5) Pasiminlog mengajukan kebutuhan administrasi dan


logistik kepada Danlat untuk melengkapi rencana garis besar
Latihan.

(6) Danlat memaparkan RGB kepada Pimumlat guna


mendapatkan arahan, petunjuk, persetujuan, dan keputusan
sehingga dapat diadakan perubahan-perubahan seperlunya.

(7) Staf opslat menyusun rencana latihan.

(8) Koordmat bersama pelatih merencanakan materi latihan


yang akan dilatihkan serta dituangkan pada Renlap dan
dipaparkan kepada Danlat.

(9) Distribusi Naskah Latihan.


78

b) Pelaku.

(1) mempelajari kaum kasus yang diterima dari


penyelenggara latihan;

(2) menentukan satuan dan personel yang dilibatkan dalam


latihan;

(3) koordinasi dengan staf penyelenggara latihan agar


pelaksanaan latihan tidak menghadapi kendala; dan

(4) merencanakan kebutuhan administrasi selama latihan


disesuaikan dengan anggaran dalam PPPA.

2) Tahap Persiapan.

a) Penyelenggara.

(1) Koordmat menyiapkan medan latihan yang diperlukan


sesuai materi latihan, sehingga pelaksanaan latihan dapat
memberikan situasi yang realistis.

(2) Danlat memberikan briefing kepada peserta dan pelaku


latihan.

(3) Koordinator umum materi melaksanakan penataran


sebelum latihan.

(4) Pasiops menyiapkan perangkat diskusi pada latihan


GPMM.

b) Pelaku.

(1) Penyiapan personel dan sarana prasarana latihan yang


digunakan dalam pelaksanaan latihan.

(2) Melengkapi fasilitas posko (sesuai kebutuhan), meliputi:

(a) melengkapi data operasi (pemasangan peta


operasi, pembuatan daftar kekuatan, pasukan sendiri,
pasukan musuh/lawan, materil, dan sebagainya);

(b) melengkapi ATK, personel komputer/laptop,


printer dan sebagainya;

(c) data-data lain yang diperlukan dalam operasi;

(d) menerima briefing dari penyelenggara tentang


petunjuk dan arahan serta ketentuan yang harus
dilakukan oleh pelaku;
79

(e) mengecek personel dan perlengkapan yang akan


digunakan dalam Latihan dengan menggunakan metode
dril; dan

(f) pengecekan akhir terhadap personel dan


perlengkapan sehingga siap untuk melaksanakan
latihan.

(3) Melaksanakan serpas ke tempat latihan.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Penyelenggara.

(1) Pimumlat melaksanakan pembukaan latihan.

(2) Koordmat/pelatih menyampaikan PO.

(3) Koordinator umum materi beserta unsur-unsurnya


melaksanakan kegiatan dengan mengoperasionalkan rencana
lapangan.

(4) Melaksanakan pengawasan, pengendalian, pencatatan


dan penilaian.

(5) Pimumlat melaksanakan penutupan latihan setelah


penyelenggaraan latihan selesai dilaksanakan.

b) Pelaku.

(1) mengikuti pembukaan latihan;

(2) siap di tempat/posko yang telah ditentukan;

(3) menerima PO;

(4) melaksanakan prosedur pengambilan keputusan taktis


(PPKT); dan

(5) melaksanakan Latihan sesuai materi yang dilatihkan.

4) Tahap Pengakhiran.

a) Penyelenggara.

(1) Danlat menerima laporan dan tanggapan dari peserta


latihan tentang penyelenggaraan latihan selanjutnya
menganalisanya sebagai bahan untuk kaji ulang;

(2) Danlat melaksanakan kaji ulang, diikuti oleh peserta


latihan dengan kegiatan tanggapan pelaku terhadap
penyelenggaraan latihan disampaikan oleh Dansat
pelaku dan tanggapan penyelenggara terhadap pelaku
80

disampaikan oleh koordinator umum dan koordinator materi


latihan serta kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan latihan
disampaikan oleh Danlat;

(3) penyelesaian administrasi ganti rugi terhadap kerusakan


sarpraslat;

(4) penyusunan laporan penyelenggaraan latihan dibuat


setelah latihan berakhir (setelah kaji ulang) merupakan
laporan terakhir kepada Komando Atas yang memerintahkan
diadakannya latihan;

(5) pembubaran komando latihan; dan

(6) mengagendakan hasil latihan dalam buku pencatatan


latihan.

b) Pelaku.

(1) pemeriksaan kelengkapan personel dan sarpraslat;

(2) membuat saran dan tanggapan terhadap pelaksanaan


latihan;

(3) mengikuti kaji ulang; dan

(4) melaksanakan serpas ke home base.

b. Latihan Satuan Tingkat Den/Yon ke Atas dengan Metode Dril


Nis/Tis/Pur.

1) Tahap Perencanaan.

a) Penyelenggara.

(1) Pimumlat setelah menerima dan mempelajari serta


menganalisa petunjuk pelaksanaan program dan anggaran
(PPPA) atau program dan anggaran dari Komando atas
selanjutnya membuat direktif latihan.

(2) Dapat membentuk KPL (kelompok perancang latihan)


yang terdiri kelompok staf latihan, kelompok koordinator
materi, dan kelompok pelatih.

(3) Danlat menerima dan mempelajari direktif latihan yang


dikeluarkan oleh Pimumlat tentang Latihan.

(4) Kasipam menyusun dan mengajukan konsep rencana


pengamanan sebelum, selama, dan sesudah latihan serta
melaporkan setiap perkembangan situasi keamanan di tempat
latihan.
81

(5) Kasiops menyusun dan mengajukan konsep RGB


Latihan yang disesuaikan dengan tujuan dan sasaran latihan.

(6) Kasiminlog mengajukan kebutuhan administrasi dan


logistik kepada Danlat untuk melengkapi rencana garis besar
latihan.

(7) Danlat memaparkan RGB kepada Pimumlat guna


mendapatkan arahan, petunjuk, persetujuan, dan keputusan
sehingga dapat diadakan perubahan-perubahan seperlunya.

(8) Staflat menyusun rencana latihan.

(9) Koordmat bersama pelatih merencanakan materi latihan


yang akan dilatihkan serta dituangkan pada Renlap dan
dipaparkan kepada Danlat.

(10) Distribusi Naskah Latihan.

b) Pelaku.

(1) mempelajari kaum kasus yang diterima dari


penyelenggara latihan;

(2) menentukan satuan dan personel yang dilibatkan dalam


latihan;

(3) koordinasi dengan staf penyelenggara latihan agar


pelaksanaan latihan tidak menghadapi kendala;

(4) merencanakan kebutuhan administrasi selama latihan


disesuaikan dengan anggaran dalam PPPA; dan

(5) membuat rencana serpas ke tempat latihan.

2) Tahap Persiapan.

a) Penyelenggara.

(1) Kasiopslat menyiapkan medan latihan yang diperlukan


sesuai materi latihan, sehingga pelaksanaan latihan dapat
memberikan situasi yang realistis.

(2) Staflat menyiapkan posko latihan.

(3) Danlat memberikan briefing kepada peserta dan pelaku


latihan.

(4) Koordinator umum melaksanakan penataran pelatih/


bulsi.
82

b) Pelaku.

(1) Penyiapan personel dan sarana prasarana latihan yang


digunakan dalam pelaksanaan latihan.

(2) Melengkapi fasilitas posko, meliputi:

(a) melengkapi data operasi (pemasangan peta


operasi, pembuatan daftar kekuatan, pasukan sendiri,
pasukan musuh/lawan, materiil, dan sebagainya);

(b) melengkapi ATK, personel komputer/laptop,


printer, dan sebagainya;

(c) data-data lain yang diperlukan dalam latihan;

(d) menerima briefing dari penyelenggara tentang


petunjuk dan arahan serta ketentuan yang harus
dilakukan oleh pelaku;

(e) mengecek personel dan perlengkapan yang akan


digunakan dalam latihan dengan menggunakan metode
dril;

(f) pengecekan akhir terhadap personel dan


perlengkapan sehingga siap untuk melaksanakan
latihan; dan

(g) melaksanakan serpas ke daerah latihan.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Penyelenggara.

(1) Pimumlat melaksanakan pembukaan latihan;

(2) Koordum/koordmat menyampaikan PO;

(3) Koordum beserta unsur-unsurnya melaksanakan


kegiatan dengan mengoperasionalkan rencana lapangan;

(4) melaksanakan pengawasan, pengendalian, pencatatan,


dan penilaian; dan

(5) Pimumlat melaksanakan penutupan latihan setelah


penyelenggaraan latihan selesai dilaksanakan.

b) Pelaku.

(1) mengikuti pembukaan latihan;

(2) siap di tempat/posko yang telah ditentukan;


83

(3) menerima PO;

(4) melaksanakan prosedur pengambilan keputusan taktis


(PPKT);

(5) merespon situasi yang ditimbulkan oleh bulsi; dan

(6) melaksanakan latihan sesuai materi yang dilatihkan.

4) Tahap Pengakhiran.

a) Penyelenggara.

(1) menerima laporan dan tanggapan dari peserta latihan


tentang penyelenggaraan latihan selanjutnya menganalisa
sebagai bahan untuk kaji ulang;

(2) kaji ulang. Kaji ulang dipimpin oleh Danlat, diikuti oleh
peserta latihan dengan kegiatan tanggapan pelaku terhadap
penyelenggaraan latihan disampaikan oleh Dansat pelaku
dan tanggapan penyelenggara terhadap pelaku disampaikan
oleh koordinator umum materi dan Koordinator materi
latihan serta kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan latihan
disampaikan oleh Danlat;

(3) penyelesaian administrasi ganti rugi terhadap kerusakan


sarpraslat;

(4) penyusunan laporan penyelenggaraan latihan dibuat


setelah latihan berakhir (setelah kaji ulang) merupakan
laporan terakhir kepada Komando Atas yang memerintahkan
diadakannya latihan;

(5) pembubaran komando latihan; dan

(6) mengagendakan hasil latihan dalam buku pencatatan


latihan.

b) Pelaku.

(1) pemeriksaan kelengkapan personel dan sarpraslat;

(2) membuat saran dan tanggapan terhadap


penyelenggaraan latihan;

(3) mengikuti kaji ulang;

(4) pembongkaran posko;

(5) serpas ke home base; dan

c. Latihan satuan tingkat Den/Yon ke atas dengan metode geladi Posko I,


geladi Posko II, geladi Mako, geladi Posko Simpur, geladi Lapangan, dan
Manuver Lapangan.

1) Tahap Perencanaan.
84

a) Penyelenggara.

(1) Pimumlat setelah menerima dan mempelajari serta


menganalisis Petunjuk Pelaksanaan Program dan Anggaran
(PPPA) atau program dan anggaran dari komando atas
selanjutnya membuat direktif Latihan;

(2) Danlat menerima dan mempelajari direktif latihan yang


dikeluarkan oleh Pimumlat tentang latihan;

(3) membentuk kelompok perancang latihan (KPL) terdiri


dari kelompok staf strategi, kelompok staf oyu, kelompok staf
minlog, kelompok staf litbang, kelompok wasdal;

(4) mempelajari dan meneliti referensi-referensi latihan


untuk membuat naskah latihan;

(5) membuat Rencana Garis Besar (RGB);

(6) paparan I tentang RGB. Danlat memaparkan kepada


Pimumlat guna mendapatkan persetujuan, arahan, bimbingan,
dan keputusan atau perubahan-perubahan seperlunya sesuai
keinginan Pimumlat;

(7) menyusun Naskah Latihan (buku I, IIA, dan IIB);

(8) paparan II tentang Naskah Latihan; dan

(9) distribusi Naskah Latihan.

b) Pelaku.

(1) mempelajari buku IIA dan buku IIB yang diterima dari
penyelenggara latihan;

(2) membuat rencana untuk menentukan satuan yang


dilibatkan dalam operasi latihan;

(3) selalu koordinasi dengan staf penyelenggara latihan


agar pelaksanaan latihan tidak menghadapi kendala;

(4) merencanakan kebutuhan administrasi selama latihan


disesuaikan dengan anggaran dalam PPPA; dan

(5) membuat rencana serpas ke tempat latihan.

2) Tahap Persiapan.

a) Penyelenggara.

(1) Pa Staf Oyu menyiapkan poskolat/medan latihan yang


diperlukan sesuai materi latihan, sehingga pelaksanaan latihan
dapat memberikan situasi yang realistis.
85

(2) Danlat memberikan briefing kepada peserta dan pelaku.

(3) Kawasdal melaksanakan penataran wasit, pengendali


dan bulsi tentang mekanisme latihan.

(4) Katimlai melaksanakan penataran penilai tentang


mekanisme dan teknik penilaian.

b) Pelaku.

(1) Penyiapan personel dan sarana prasarana latihan yang


digunakan dalam pelaksanaan latihan.

(2) Melengkapi fasilitas posko, meliputi:

(a) melengkapi data operasi (pemasangan peta


operasi, pembuatan daftar kekuatan, pasukan sendiri,
pasukan musuh/lawan, materiil, dan sebagainya);

(b) melengkapi ATK, personel komputer/laptop,


printer dan sebagainya;

(c) data-data lain yang diperlukan dalam latihan;

(d) menerima briefing dari penyelenggara tentang


petunjuk dan arahan serta ketentuan yang harus
dilakukan oleh pelaku;

(e) mengecek personel dan perlengkapan yang akan


digunakan dalam latihan dengan menggunakan metode
dril;

(f) pengecekan akhir terhadap personel dan


perlengkapan sehingga siap untuk melaksanakan
latihan; dan

(g) melaksanakan serpas ke daerah latihan.

3) Tahap Pelaksanaan.

a) Penyelenggara.

(1) Pimumlat melaksanakan pembukaan latihan.

(2) Danlat/Kawasdal menyampaikan taklimat/PO.

(3) Danlat melaksanakan pengawasan serta


mengendalikan kegiatan terhadap perkembangan situasi dan
kondisi di lapangan agar sesuai dengan mekanisme dan
realisme latihan terhadap penyelenggara dan pelaku.

(4) Kawasdal beserta unsur-unsurnya melaksanakan


kegiatan dengan mengoperasionalkan rencana operasi latihan.
86

(5) Pastaf membantu Danlat dan melaksanakan kegiatan


sesuai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

(6) Wakawasdal membantu Kawasdal terhadap semua


materi sesuai dengan naskah latihan terutama skenario
latihan, rencana operasi latihan dan ramalan operasi latihan
sehingga dapat mengarahkan jawaban pelaku sesuai dengan
mekanisme dan realisme latihan.

(7) Penilai melaksanakan penilaian secara objektif


sehingga didapat suatu data dan fakta di lapangan untuk
menentukan tindakan korektif dan perbaikan bagi pelaku
dalam melaksanakan latihan.

(8) Setwasdal melaksanakan kegiatan administrasi


perwasdalan pada bidang tulis menulis dan surat menyurat
untuk memperlancar jalannya penyelenggaraan latihan.

(9) Pengendali melaksanakan pengendalian terhadap


pelaku dengan cara memberikan perintah-perintah melalui
komando pengawas dan pengendali yang bertindak selaku
Komandan atas satuan pelaku, dan menentukan permintaan
bantuan tembakan serta personel pengganti dari satuan
pelaku.

(10) Bulsi melaksanakan kegiatan yang berperan sebagai


musuh dengan metode geladi sesuai arahan dari kawasdal
agar mekanisme dan realisme latihan dapat berjalan sesuai
naskah latihan.

(11) Wasit melaksanakan kegiatan dengan memberikan


pertimbangan, pendapat dan saran-saran tentang persoalan
dari pelajaran yang akan dikembangkan dan organisasi wasit
dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

(12) Pimumlat melaksanakan penutupan latihan setelah


tahap pelaksanaan operasi latihan selesai dilaksanakan.

b) Pelaku.

(1) mengikuti pembukaan latihan;

(2) siap di tempat/posko yang telah ditentukan;

(3) menerima taklimat/PO;

(4) melaksanakan prosedur pengambilan keputusan taktis


(PPKT);

(5) menerima RIL/Ramol dari pengendali;

(6) merespon RIL/Ramol;

(7) kegiatan unsur pelayan dalam mendukung tugas


operasi melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsi dan
tugas tanggung jawabnya;
87

(8) kegiatan gelar posko dilaksanakan sesuai dengan


kegiatan latihan;

(9) melaksanakan latihan sesuai materi yang dilatihkan;


dan

(10) melaksanakan serpas ke daerah latihan.

4) Tahap Pengakhiran. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan bersifat


penyelesaian administrasi. Kegiatan tersebut meliputi:

a) Penyelenggara.

(1) komando latihan menerima laporan dan tanggapan dari


peserta latihan tentang penyelenggaraan latihan selanjutnya
menganalisanya sebagai bahan untuk kaji ulang;

(2) kaji ulang. Kaji ulang dipimpin oleh Danlat, diikuti oleh
peserta latihan dengan kegiatan tanggapan pelaku terhadap
penyelenggaraan latihan disampaikan oleh Dansat pelaku
dan tanggapan penyelenggara terhadap pelaku disampaikan
oleh koordinator umum materi dan koordinator materi latihan
serta kesimpulan keseluruhan penyelenggaraan latihan
disampaikan oleh Danlat;

(3) penyelesaian administrasi ganti rugi terhadap kerusakan


sarpraslat;

(4) penyusunan laporan penyelenggaraan latihan dibuat


setelah latihan berakhir (setelah kaji ulang) merupakan
laporan terakhir kepada Komando atas yang memerintahkan
diadakannya latihan;

(5) pembubaran komando latihan.hasil latihan dalam buku


pencatatan latihan; dan

(6) mengagendakan hasil latihan dalam buku pencatatan


latihan.

b) Pelaku.

(1) pemeriksaan kelengkapan personel dan sarpraslat;

(2) membuat saran dan tanggapan terhadap


penyelenggaraan latihan;

(3) mengikuti kaji ulang;

(4) pembongkaran posko; dan

(5) serpas ke home base.


88

BAB V
DUKUNGAN

17. Umum. Penyelenggaraan kegiatan latihan TNI AD akan berjalan tertib bila
didukung oleh semua komponen, sehingga hasilnya akan sesuai dengan tujuan dan
sasaran, dalam hal ini diperlukan dukungan sumber daya latihan (program latihan, naskah
latihan dan referensi, pelatih, pendukung latihan, pelaku latihan, sarana prasarana latihan,
metode latihan, rendalwaslat, anggaran, dan daerah latihan) agar kegiatan dapat
dilaksanakan lebih optimal dan mencapai sasaran.

18. Dukungan. Dukungan yang diperlukan dalam penyelenggaraan latihan TNI AD


meliputi:

a. Program Latihan. Kegiatan latihan sesuai program dari komando atas


harus dijabarkan dalam direktif yang sesuai dengan tujuan, sasaran, materi, sistem
dan metode, sarana prasarana latihan, dan anggaran latihan.

b. Naskah Latihan dan Referensi. Jumlah produk naskah latihan dan


referensi yang disiapkan harus sesuai dengan materi latihan yang akan
dilaksanakan.

c. Pelatih. Jumlah pelatih dihadapkan dengan kebutuhan latihan harus


memadai sesuai dengan latihan yang akan dilaksanakan serta pelaku yang akan
dilibatkan mengacu pada kebijakan pimpinan TNI AD (Sopsad) disesuaikan
dengan situasi dan kondisi serta jenis latihan yang akan dilaksanakan (lihat PPPA
dan direktif latihan).

d. Pendukung Latihan. Jumlah pendukung latihan yang dibutuhkan harus


mencukupi sesuai dengan penyelenggaraan latihan sesuai dengan ketentuan,
kebijakan pimpinan.

e. Pelaku Latihan. Jumlah pelaku latihan yang mengikuti latihan dihadapkan


dengan tingkat latihan yang dilaksanakan harus terpenuhi sesuai dengan aturan
pembinaan latihan.

f. Sarana Prasarana. Jumlah sarpraslat secara nyata sesuai norma indeks


yang dihadapkan dengan pelaku yang mengikuti latihan.

g. Metode Latihan. Metode latihan yang dipilih untuk digunakan dalam


penyelenggaraan latihan harus tepat.

h. Dalwaslat. Personel yang dilibatkan dalam dalwaslat harus memadai


sesuai materi latihan yang dilaksanakan.

i. Anggaran. Jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam rangka mendukung


penyelenggaraan latihan sesuai dengan kondisi wilayah latihan sehingga tujuan
dan sasaran latihan yang ditentukan dapat tercapai secara maksimal.

j. Daerah Latihan. Luas daerah latihan yang digunakan memadai dan dapat
menampung seluruh penyelenggara dan pelaku dihadapkan dengan materi latihan
yang akan dilaksanakan.
89

k. Asistensi Latihan. LKT Pusat maupun LKT daerah dapat memberikan


bimbingan/asistensi teknis baik pada aspek program latihan, sistem metode latihan,
penyelenggaraan latihan, pemeriksaan materiil, dan kelaikan alutsista.

BAB VI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

19. Umum. Kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan


penyelenggaraan latihan di satuan jajaran TNI AD harus dilaksanakan secara terus
menerus sehingga kegiatan latihan dapat berjalan sesuai dengan rencana.
Pengawasan dan pengendalian latihan dilaksanakan sesuai dengan tataran kewenangan
pada masing-masing tingkatan.

20. Pengawasan.

a. Perencanaan.

1) Mabesad.

a) merencanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan,


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD; dan
b) merencanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan
perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

2) Kodiklatad.

a) merencanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


di lingkungan TNI AD; dan
b) merencanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan
perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

3) Kotama.

a) merencanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


di jajaran Kotama; dan

b) merencanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
Kotama.

4) Pus/Cab/Fung.

a) merencanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


di lingkungan TNI AD; dan
90

b) merencanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antar kecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

5) Satuan Pelaksana.

a) merencanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


di jajaran satuan pelaksana; dan

b) merencanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
satuan pelaksana.

b. Persiapan.

1) Mabesad.

a) menyiapkan perangkat pengawasan tentang penyelenggaraan


latihan di lingkungan TNI AD; dan

b) menyiapkan perangkat pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

2) Kodiklatad.

a) menyiapkan perangkat pengawasan tentang penyelenggaraan


latihan di lingkungan TNI AD; dan

b) menyiapkan perangkat pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

3) Kotama.

a) menyiapkan perangkat pengawasan tentang penyelenggaraan


latihan di jajaran Kotama; dan

b) menyiapkan perangkat pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
Kotama.

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) menyiapkan perangkat pengawasan tentang penyelenggaraan


latihan di lingkungan TNI AD; dan
91

b) menyiapkan perangkat pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

5) Satuan Pelaksana.

a) menyiapkan perangkat pengawasan tentang penyelenggaraan


latihan di jajaran satuan pelaksana; dan

b) menyiapkan perangkat pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
satuan pelaksana.

c. Pelaksanaan.

1) Mabesad.

a) melaksanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD pada aspek efektifitas, efisiensi
dan keselarasan kebijakan umum, dukungan operasional dan
dukungan logistik; dan

b) melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD pada aspek efektifitas, efisiensi dan keselarasan
dukungan operasional dan dukungan logistik.

2) Kodiklatad.

a) melaksanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD pada aspek sistem, metode dan
sarpraslat; dan

b) melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD pada aspek sistem, metode dan sarpraslat.

3) Kotama.

a) melaksanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di jajaran Kotama pada aspek manajemen dan prosedur
penyelenggaraan latihan; dan

b) melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
Kotama pada aspek manajemen dan prosedur penyelenggaraan
latihan.
92

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) melaksanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan,


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD pada aspek doktrin, taktik dan
teknik kecabangan; dan

b) melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD pada aspek doktrin, taktik dan teknik kecabangan.

5) Satuan Pelaksana.

a) melaksanakan pengawasan tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di satuan pelaksana pada aspek mekanisme latihan; dan

b) melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di satuan
pelaksana pada aspek mekanisme latihan.

d. Pengakhiran.

1) Mabesad.

a) menerima laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD;

b) menerima laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD;

c) membuat laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Mabes TNI; dan

d) membuat laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD kepada Mabes TNI.

2) Kodiklatad.

a) menerima laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD;

b) menerima laporan tentang pengawasan kegiatan pembinaan


latihan di lingkungan TNI AD;

c) membuat laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Mabesad; dan
93

d) membuat laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD kepada Mabesad.

3) Kotama.

a) menerima laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan Kotama;

b) menerima laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan dalam rangka pembinaan kekuatan di
lingkungan Kotama;

c) membuat laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Mabesad dan Kodiklatad;
dan

d) membuat laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD kepada Mabesad dan
Kodiklatad.

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) menerima laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD;

b) menerima laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD;

c) membuat laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di jajaran Pus/Cab/Fung AD kepada Mabesad dan
Kodiklatad; dan

d) membuat laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan di jajaran Pus/Cab/Fung AD kepada
Mabesad dan Kodiklatad.

5) Satuan Pelaksana.

a) menerima laporan dari satuan bawah tentang pengawasan


penyelenggaraan latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan pengakhiran di satuan pelaksana;

b) menerima laporan dari satuan bawah tentang pengawasan


kegiatan penyelenggaraan latihan di satuan pelaksana;

c) membuat laporan tentang pengawasan penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Kotama dan Kodiklatad;
dan
94

d) membuat laporan tentang pengawasan kegiatan


penyelenggaraan latihan dalam di lingkungan TNI AD kepada Kotama
dan Kodiklatad.

21. Pengendalian.

a. Perencanaan.

1) Mabesad.

a) merencanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


di lingkungan TNI AD; dan

b) merencanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD;

2) Kodiklatad.

a) merencanakan pengendalian tentang penyelenggaraan


latihan, di lingkungan TNI AD; dan

b) merencanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD;

3) Kotama.

a) merencanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


di jajaran Kotama; dan

b) merencanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
Kotama;

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) merencanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


di lingkungan TNI AD sesuai kecabangan; dan

b) merencanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD sesuai kecabangan.

5) Satuan Pelaksana.

a) merencanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


di jajaran satuan pelaksana; dan
95

b) merencanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
satuan pelaksana.

b. Persiapan.

1) Mabesad.

a) menyiapkan perangkat pengendalian tentang


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD; dan

b) menyiapkan perangkat pengendalian pengawasan terhadap


kegiatan latihan perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan,
dan satuan-satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan
gabungan di lingkungan TNI AD.

2) Kodiklatad.

a) menyiapkan perangkat pengendalian tentang


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD; dan

b) menyiapkan perangkat pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

3) Kotama.

a) menyiapkan perangkat pengendalian tentang


penyelenggaraan latihan di jajaran Kotama; dan

b) menyiapkan perangkat pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
Kotama.

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) menyiapkan perangkat pengendalian tentang


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD; dan

b) menyiapkan perangkat pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD.

5) Satuan Pelaksana.

a) menyiapkan perangkat pengendalian tentang penyeleng-


garaan latihan di jajaran satuan pelaksana; dan
96

b) menyiapkan perangkat pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
satuan pelaksana.

c. Pelaksanaan.

1) Mabesad.

a) melaksanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD pada aspek efektifitas, efisiensi
dan keselarasan kebijakan umum, dukungan operasional dan
dukungan logistik; dan

b) melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD pada aspek efektifitas, efisiensi dan keselarasan
dukungan operasional dan dukungan logistik.

2) Kodiklatad.

a) melaksanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD pada aspek sistem, metode dan
sarpraslat; dan

b) melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antar kecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD pada aspek sistem, metode dan sarpraslat.

3) Kotama.

a) melaksanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di jajaran Kotama pada aspek manajemen dan prosedur
penyelenggaraan latihan; dan

b) melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antar kecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di jajaran
Kotama pada aspek manajemen dan prosedur penyelenggaraan
latihan.

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) melaksanakan pengendalian tentang penyelenggaraan latihan


mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD pada aspek doktrin, taktik dan
teknik kecabangan; dan
97

b) melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD pada aspek doktrin, taktik dan teknik kecabangan.

5) Satuan Pelaksana.

a) melaksanakan pengendalian tentang mekanisme latihan mulai


dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran di
satuan pelaksana pada aspek mekanisme latihan; dan

b) melaksanakan pengendalian terhadap kegiatan latihan pelaku.

d. Pengakhiran.

1) Mabesad.

a) menerima laporan tentang pengendalian mulai dari tahap


perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan pengakhiran di
lingkungan TNI AD;

b) menerima laporan kegiatan latihan perorangan, latihan satuan,


latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di lingkungan TNI AD;

c) membuat laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Mabes TNI; dan

d) membuat laporan tentang pengendalian kegiatan


penyelenggaraan latihan di lingkungan TNI AD kepada Mabes TNI.

2) Kodiklatad.

a) menerima laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD;

b) menerima laporan kegiatan latihan perorangan, latihan satuan,


latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di lingkungan TNI AD;

c) membuat laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Mabesad; dan

d) membuat laporan kegiatan latihan perorangan, latihan satuan,


latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di lingkungan TNI AD kepada
Mabesad.
98

3) Kotama.

a) menerima laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan Kotama;

b) menerima laporan kegiatan latihan perorangan, latihan satuan,


latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di lingkungan Kotama;

c) membuat laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Mabesad dan Kodiklatad;
dan

d) membuat laporan kegiatan latihan perorangan, latihan satuan,


latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di lingkungan TNI AD kepada
Mabesad dan Kodiklatad.

4) Pus/Cab/Fung AD.

a) menerima laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD;
b) menerima laporan kegiatan latihan perorangan, latihan satuan,
latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di lingkungan TNI AD;

c) membuat laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Mabesad dan Kodiklatad;
dan

d) membuat laporan kegiatan latihan perorangan, latihan satuan,


latihan antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di lingkungan TNI AD kepada
Mabesad dan Kodiklatad.

5) Satuan Pelaksana.

a) menerima laporan dari satuan bawah tentang pengendalian


penyelenggaraan latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, dan pengakhiran di satuan pelaksana;

b) menerima laporan dari satuan bawah tentang pengawasan


terhadap kegiatan latihan perorangan, latihan satuan, latihan
antarkecabangan, dan satuan-satuan yang akan ditunjuk
melaksanakan latihan gabungan di satuan pelaksana;

c) membuat laporan tentang pengendalian penyelenggaraan


latihan mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan
pengakhiran di lingkungan TNI AD kepada Kotama dan Kodiklatad;
dan
99

d) membuat laporan tentang pengendalian kegiatan latihan


perorangan, latihan satuan, latihan antarkecabangan, dan satuan-
satuan yang akan ditunjuk melaksanakan latihan gabungan di
lingkungan TNI AD kepada Kotama dan Kodiklatad.

BAB VII
PENUTUP

22. Petunjuk Turunan. Petunjuk Penyelenggaraan tentang Latihan ini dapat


dijadikan pedoman dalam penyusunan petunjuk teknis dan petunjuk referensi latihan.
(Lampiran B).

23. Keberhasilan. Disiplin untuk menaati ketentuan-ketentuan yang ada dalam


Petunjuk Penyelenggaraan tentang Latihan ini akan sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan latihan.

24. Umpan Balik. Hal-hal yang dirasakan perlu dan berkaitan dengan adanya
tuntutan kebutuhan untuk penyempurnaan Petunjuk Penyelenggaraan tentang
Penyelenggaraan Latihan ini, agar disarankan kepada Kasad melalui Dankodiklatad
sesuai mekanisme umpan balik.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
u.b.
Dirlat,

Harianto
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran A Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/1012/XI/2019
Tanggal 4 November 2019

PENGERTIAN

1. Acara latihan. Acara latihan adalah salah satu segi program latihan TNI AD
yang memuat ketentuan tentang:

a. materi latihan dalam latihan yang diberikan;

b. tujuan dari setiap materi latihan;

c. isi dari setiap materi latihan;

d. jumlah jam masing-masing; dan

e. sumber referensi untuk bahan latihan.

2. Aplikasi. Aplikasi adalah suatu bentuk penerapan metode latihan teknis baik
perorangan maupun satuan dengan menggunakan medan latihan yang mendekati
daerah operasi sebenarnya.

3. Buku petunjuk. Buku petunjuk adalah suatu buku yang memuat petunjuk secara
teknis detail.

4. Dril. Dril adalah metode latihan untuk membiasakan melakukan sesuatu jenis
kegiatan menurut urutan yang telah ditetapkan secara baku.

5. Fasilitas. Fasilitas adalah segala bentuk sarana dan prasarana baik materiil
maupun jasa untuk dapat digunakan oleh perorangan maupun organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.

6. Fungsi. Fungsi adalah sejenis pekerjaan, kegiatan dan upaya yang dilakukan
satu sama lain ada ketergantungan untuk melaksanakan segi-segi dari suatu sistem.

7. Geladi. Geladi adalah metode latihan untuk memberikan pengetahuan dan


keterampilan melakukan sesuatu kegiatan yang telah dipelajari atau dilakukan
sebelumnya.

8. Kader. Kader adalah seseorang yang menjadi cikal bakal untuk disiapkan dalam
menggantikan peran fungsi dan tugas dari pejabat lama.

9. Komandan. Komandan adalah seorang pejabat militer dalam suatu


komando/satuan yang mendapat kekuasaan pimpinan terhadap komando/satuan itu.

10. Komando. Komando adalah suatu istilah dengan pengertian sebagai berikut:
a. suatu organisasi kemiliteran secara taktis dan administrasi yang berdiri
sendiri bertugas pokok untuk menyelenggarakan dalam membantu
penyelenggaraan operasi pertempuran atau pendidikan/latihan;
101

b. kekuasaan pimpinan seorang komandan; dan


c. pasukan tertentu dari pasukan Infanteri khusus.

12. Kondisi Satuan. Kondisi satuan adalah suatu keadaan yang mencakup dari
segi personel, materiil dan perlengkapannya serta sarana prasarana dalam suatu satuan.

13. Latihan.

a. Kegiatan yang diulang secara sistimatis dalam praktek untuk memperoleh


kemahiran dan keterampilan maksimal.

b. Pelaksanaan sejenis pendidikan yang ditekankan kepada keteraturan dan


pengulangan (dril).

c. Suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk dan memelihara kondisi


jasmani seseorang serta meningkatkan prestasi.

14. Lembaga Latihan. Lembaga latihan adalah badan yang mempunyai fungsi dan
tugas pokok menyelenggarakan latihan bagi satuan TNI AD untuk memberikan
kemampuan khusus kepada satuan yang bersangkutan.

15. LKT (Lapangan Kekuasaan Teknis). LKT adalah salah satu bidang kekuasaan
dalam kecabangan TNI AD yang meliputi:

a. penentuan, pemberian petunjuk dan bimbingan;


b. penentuan kebijaksanaan teknis;
c. penentuan tata cara teknis; dan
d. menyelenggarakan pengawasan teknis terhadap segala sesuatu yang
menyangkut dengan fungsi-fungsi kecabangan.

16. Mako. Mako adalah suatu tempat yang terdiri dari komandan dan staf beserta
badan-badan pelayanannya yang merupakan susunan organisasi untuk
penyelenggaraan pimpinan terhadap satuan-satuan bawahan dalam satu komando.

17. Metode. Metode adalah tata cara melakukan sesuatu dalam suatu urutan-urutan
tertentu secara teratur untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai
tujuan yang ditentukan.

18. Operasional. Operasional adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang
dilakukan secara fisik yang terpimpin dan terarah pada suatu tujuan tertentu.

19. Pelatih. Pelatih adalah seorang anggota militer yang berdasarkan pengangkatan
bertugas mendidik dan mengajarkan anggota TNI AD ke arah pengembangan pribadi
yang seimbang untuk mencapai tujuan berlandaskan pada aturan pendidikan di TNI.

20. Pembinaan. Pembinaan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan,
pengerahan, penggunaan serta pengendalian sesuatu secara berdaya guna dan berhasil
guna. Pembinaan meliputi kegiatan melaksanakan dan dikerjakan dengan baik, tertib,
rapi dan saksama menurut rencana atau program pelaksanaan sesuatu ketentuan,
petunjuk, norma, sistem dan metode secara efektif dan efisien mencakup tujuan serta
memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.
102

21. Pembina Latihan. Pembina latihan adalah seseorang yang mempunyai


tanggung jawab untuk merencanakan, menyusun, membangun, mengembangkan,
mengerahkan, menggunakan serta mengendalikan segala sumber daya latihan dengan
baik, tertib, teratur, rapi dan saksama menurut program pelaksanaan guna mencapai
tujuan dan sasaran latihan.

22. Penyelenggaraan Latihan. Penyelenggaraan latihan adalah penerapan praktis


dari suatu metode latihan yang dimulai dari perencanaan sampai dengan pengakhiran
guna menjamin terselenggaranya latihan secara tepat untuk mencapai tujuan dan
sasaran latihan yang diharapkan.

23. Pengendali Atas. Pengendali atas adalah staf yang bertindak sebagai komando
atasan dari satuan yang dilatih, yang memberikan perintah/informasi dan menerima
laporan dari satuan yang bersangkutan.

24. Pengendali Bawah. Pengendali bawah adalah staf yang mewakili komando
bawahan setingkat di bawah satuan yang dilatih, meliputi aktivitas yang berasal dari
semua satuan bawahan diberikan oleh mereka yang mencakup aktivitas operasional dan
administrasi.

25. Pengendali Samping. Pengendali samping adalah staf yang mewakili tetangga
yang memiliki fungsi operasional dan administrasi.

26. Posko. Posko adalah suatu tempat yang dibuat untuk dapat mengendalikan
kegiatan dalam operasi taktis yang dipimpin oleh komandan disertai beberapa perwira
staf dan badan-badan pelayanan.

27. Program. Program adalah suatu rencana yang telah diolah dengan
memperhitungkan faktor ruang dan waktu sesuai urutan penyelenggaraannya secara
tegas dan teratur.

28. Prosedur. Prosedur adalah tata cara kerja, cara pelaksanaan, menurut tata tertib
atau kegiatan yang meliputi penentuan tujuan, kedudukan, bentuk susunan dan struktur
organisasi, pembagian kekuasaan, tanggung jawab, tugas kewajiban dan hubungan
kerja.

30. Simulasi. Simulasi adalah menirukan suatu keadaan, perlengkapan atau


kegiatan untuk kepentingan latihan oleh karena keadaan, perlengkapan atau kegiatan
sesungguhnya tidak dapat/mungkin diadakan.

31. Sistem. Sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan
sehingga membentuk suatu totalitas.

32. Taktis. Taktis adalah suatu bagian dari ilmu pertempuran yang mempelajari,
mengolah, penggunaan satuan dan senjata untuk melakukan kegiatan militer yang
ditentukan dalam strategi militer.

33. Teknis. Teknis adalah cara pelaksanaan suatu tindakan, khususnya secara
terperinci dilakukan oleh pasukan atau para Komandan dalam pelaksanaan tugas militer.
Teknis khususnya adalah tata cara penggunaan perlengkapan dan personel.
103

34. Wasit Daerah. Wasit daerah adalah seseorang yang ditunjuk untuk melakukan
pencatatan, penilaian, menengahi serta memutuskan kegiatan pelaku/satuan maupun
antara pelaku dan Bulsi disuatu tempat dan tidak melekat dalam gerakan satuan.

35. Wasit Netral. Wasit netral adalah seseorang pada sistem perwasitan yang bisa
memberikan keputusan pada suatu permasalahan dimana permasalahan tersebut tidak
bisa diputuskan oleh wasit satuan atau wasit daerah.

36. Wasit Satuan. Wasit satuan adalah seseorang yang ditugaskan pada satuan
untuk mengikuti gerakan satuan dan melakukan pencatatan, penilaian, menengahi serta
memutuskan kegiatan pelaku/satuan maupun antara pelaku dan Bulsi.

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
u.b.
Dirlat,

Harianto
Brigadir Jenderal TNI
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran B Keputusan Kasad
MARKAS BESAR ANGKATAN DARAT Nomor Kep/1012/XI/2019
Tanggal 4 November 2019

SKEMA ALIRAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN

tentang

PENYELENGGARAAN LATIHAN

JUKIN
tentang
LATIHAN

JUKGAR
tentang
PENYELENGGARAAN LATIHAN

JUKNIS
tentang
1. LATIHAN PETA 17. PUP -4 MULTIKORPS TNI AD
2. LATIHAN MODEL 18. PUP -5 MULTIKORPS TNI AD
3. LATIHAN MEDAN 19. PUP -6 MULTIKORPS TNI AD
4. LATIHAN POSKO I 20. PUP -7 MULTIKORPS TNI AD
5. LATIHAN POSKO SIMPUR KOMPUTER 21. PKU-1 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
6. LATIHAN POSKO II 22. PKU-2 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
7. LATIHAN LAPANGAN 23. PKU-3 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
8. EVALUASI DAN PENILAIAN LATIHAN 24. PKU-4 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
9. DRIL (DRIL NIS, TIS, DAN PUR) 25. PKU-5 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
10. MANUVER PETA 26. PKU-6 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
11. LATIHAN BTP DALAM OLI 27. PKU-7 SATUAN MULTI KORPS TNI AD
12. PROGLATSI BRIGADE KOMPOSIT 28. LATIHAN BRIGADE DALAM OLI
13. PROGLATSI YON MANDALA YUDHA 29. PENYUSUNAN PRODUK LATIHAN
KOSTRAD 30. PENATARAN
14. PUP -1 MULTIKORPS TNI AD 31. PENYELENGGARAAN UTP/UTJ TNI AD
15. PUP -2 MULTIKORPS TNI AD 32. PENYUSUNAN LAPORAN EVLAT
16. PUP -3 MULTIKORPS TNI AD

a.n. Kepala Staf Angkatan Darat


Dankodiklat
u.b.
Dirlat,

Harianto
Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai