PENDAHULUAN
Peleton Senapan (Tonpan) merupakan salah satu susunan Satuan Tempur TNI AD
di bawah Satuan Kompi Senapan yang dilengkapi dengan persenjataan ringan yang
dalam pelaksanaan tugasnya dititik beratkan pada kemampuan berjalan kaki. Personel
serta perlengkapan yang disiapkan sedemikian rupa mampu untuk melaksanakan tugas-
tugasnya diberbagai bentuk medan daerah tropis dengan segala kemampuan dan batas
kemampuan yang dimiliki.
Tonpan sebagai bagian dari Kipan dan Kipan sebagai bagian dari Yonif dapat
melaksanakan operasi militer sesuai dengan ancaman dan gangguan yang berlaku
disuatu wilayah baik secara berdiri sendiri atau dalam hubungan besar yang dilaksanakan
dalam berbagai pola operasi yaitu Pola Operasi Militer Untuk Perang (OMP) maupun Pola
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan tugas lainnya dengan konsep pelaksanaan
dimulai dari tehap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran
PEMBAHASAN
Tindakan Peleton dalam serangan. Tembakan dan gerakan, kecuali bantuan
tembakan dari artileri dan mortir yang diberikan dengan secara tidak langsung, Peleton
dapat menerima bantuan tembakan langsung. Dalam hal ini termasuk senapan mesin
sedang dari Kompi bantuan dan mungkin bantuan tembakan dari Tank. Jika bantuan
tembakan yang diberikan menurut rencana tembakan satuan atas tak dapat
melumpuhkan semua senjata musuh yang menembak secara langsung, maka Peleton
harus mengatasinya dengan sebagian dari daya tembaknya agar dapat bergerak.
Bantuan tembakan yang diberikan sesuai rencana tembakan harus cukup untuk
melumpuhkan musuh pada waktu Peleton melintasi garis awal sampai tercapai jarak
serbuan. Jika terdapat perlawanan setempat dari musuh maka Peleton menggunakan
jalan pendekat yang terlindung dan tabir asap. Jika Peleton sedang bergerak maju dan
mendapat tembakan dari musuh, maka tembakan tersebut harus segera dibalas oleh
penembak senampan yang sedang bergerak maju. Hal ini sering terjadi pada Peleton
dalam serangan dengan front yang lebar dalam hubungan Kompi, Batalyon atau Brigade.
Jika Peleton nertindak sendiri tidak dalam hubungan besar, maka Peleton menggunakan
sebagian dari daya tembaknya untuk mengganti tembakan bantuan yang diberikan oleh
satuan atas, agar dapat mencapai keunggulan tembakan.
1. PERENCANAAN. Setelah Danton menerima perintah tugas dari Danki, selanjutnya
melaksanakan kegiatan Proses Pengambilan Keputusan Taktis (PPKT) sebagai berikut :
a. Menerima Tugas. Pelaksanaan penerimaan tugas sangat bergantung pada
ketersediaan waktu yang ada. Apabila waktu mencukupi, Komandan Peleton
menerima tugas dengan mengikutsertakan salah satu Dansatwah. Apabila waktu
terbatas, Komandan Peleton dapat mengikut sertakan seluruh Dansatwah untuk
menerima tugas. Pelaksanaan penerimaan tugas ini akan menjadi dasar bagi
Komandan Peleton untuk melaksanakan analisa terhadap tugas yang akan
dihadapi berkaitan dengan faktor Tugas Medan Musuh Pasukan Sendiri
(TUMMPAS), waktu dan perlengkapan.
1) Komandan mendelegasikan wewenang kepada salah satu
Dansatwah/anggota untuk mengoordinir kegiatan anggota selama
Komandan menerima perintah
2) Kegiatan penerimaan tugas meliputi kegiatan menerima dan
mempelajari tugas. Komandan harus memahami dan mengetahui tugas
yang diterima dan akan dilaksanakan. Tugas tersebut diformulasikan
menjadi satu kalimat yang mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
a) Siapa (satuan yang mendapat tugas).
b) Apa (apa tugas satuan tersebut).
c) Bilamana (kapan tugas dimulai dan kapan berakhirnya).
d) Dimana (tempat tugas berlangsung dan dilaksanakan.
e) Mengapa (karena apa tugas tersebut dilaksanakan).
3) Tugas pokok. Pada tingkat Peleton tugas pokok merupakan limpahan
yang diambil dari tugas pokok satuan atas dengan tetap memperhatikan
formulasi SI-A-BI-DI ME.
4) Komandan menerima pembaharuan data intelijen yang merupakan
bagian dari DISO satuan atas. Data tersebut meliputi data terbaru tentang
musuh, ancaman dan medan operasi yang dihadapi. Data intelijen yang
diambil dari DISO berupa:
a) Medan yang memengaruhi dan menentukan operasi.
b) Sketsa area yang terlarang atau sangat berbahaya untuk
dilewati.
c) Informasi dan cara bertindak musuh/ancaman.
d) Pembaharuan sketsa atau skema manuver musuh/ancaman.
e) Kekuatan musuh/ancaman dan komposisi musuh/ancaman.
f) Target atau sasaran utama bagi musuh/ancaman.
5) Komandan memberikan perintah pendahuluan kepada
dansatwah/anggota. Perintah pendahuluan berisi tentang:
a) Tugas.
b) Daerah operasi.
c) Rencana waktu operasi.
d) Penyusunan organisasi.
e) Kegiatan pengintaian
2. PERSIAPAN.
a. Penyiapan personel satuan.
b. Penyiapan alat peralatan dan perlengkapan.
c. Penyiapan bekal kelas I sampai dengan bekal kelas V (sesuai kebutuhan).
PENUTUP. Tonpan sebagai bagian dari Kipan dan Kipan sebagai bagian dari Yonif
dapat melaksanakan operasi militer sesuai dengan ancaman dan gangguan yang berlaku
disuatu wilayah baik secara berdiri sendiri atau dalam hubungan besar yang dilaksanakan
dalam berbagai pola operasi yaitu Pola Operasi Militer Untuk Perang (OMP) maupun Pola
Operasi Militer Selain Perang (OMSP) dan tugas lainnya dengan konsep pelaksanaan
dimulai dari tehap perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran