Anda di halaman 1dari 26

RAHASIA

PUSAT KESENJATAAN INFANTERI Lampiran III Keputusan Danpusdikif


PUSAT PENDIDIKAN INFANTERI Nomor Kep / 46 / VII / 2017
Tanggal 18 Juli 2017

TEHNIK PENYELENGARAAN LATIHAN

BAB I
PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Pembinaan latihan pada dasarnya merupakan kewajiban setiap Komandan


satuan, agar kualitas prajurit disatuannya senantiasa terpelihara secara optimal.
Dihadapkan kepada peranan dan fungsi Komandan sebagai Pembina latihan
disatuan, maka setiap Komandan satuan harus menguasai penyelenggaraan
latihan sesuai tataran kewenangan yang dimilikinya baik dalam bentuk latihan
perorangan sampai dengan latihan satuan, sehingga penyelenggaraan latihan
dapat mencapai tujuan dan sasaran secara berdaya dan berhasil guna.
b. Agar dalam pelaksanaan penyelenggaraan latihan di satuan dapat berjalan
efektif dan efesien serta mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan maka
Komandan satuan dituntut untuk memiliki kemampuan dalam memahami tentang
tehnik penyelenggaraan latihan.
c. Untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan serta menyamakan
persepsi tentang tehnik penyelenggaraan latihan maka disusun naskah
departemen ini untuk digunakan sebagai pedoman dalam pendidikan Dikcabpaif.

2. Maksud dan Tujuan.

a. Maksud. Naskah Departemen ini disusun dengan maksud untuk dijadikan


salah satu bahan ajaran bagi Dikcabpaif.

b. Tujuan. Agar Perwira Siswa dan Taruna Akmil memahami dan mampu
melaksanakan Nikgarlat dalam pelaksanaan tugas di satuan.

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup naskah departemen ini terbatas
pada pokok-pokok materi pelajaran pada kurikulum meliputi pengelompokan latihan,
penyiapan medan latihan, pentahapan Nikgarlat, Rencana latihan dan Renlap dan
penyelenggaraan latihan yang disusun dengan tata urut sebagai berikut :

a. Pendahuluan.
b. Pengelompokan Latihan.
c. Penyiapan Medan Latihan.
d. Pentahapan Nikgarlat.
e. Rencana Latihan dan Rencana Lapangan
f. Garlat.
g. Penutup

RAHASIA
2

4. Pengertian.

a. Aplikasi. Aplikasi adalah suatu bentuk penerapan metode latihan teknis


baik perorangan maupun satuan dengan menggunakan medan latihan yang
mendekati daerah operasi sebenarnya.
b. Acara latihan.Acara latihan adalah salah satu segi program latihan TNI AD
yang memuat ketentuan tentang :

1) Materi latihandalam latihan yang diberikan.


2) Tujuan dari setiap materi latihan.
3) Isi dari setiap materi latihan.
4) Jumlah jam masing-masing.
5) Sumber referensi untuk bahan latihan.

c. Bertahap, bertingkat dan berlanjut.

1) Bertahap. Latihan dilaksanakan mulai dari tahap latihan


perorangan dasar sampai dengan tahap latihan antar angkatan.
2) Bertingkat. Sesuai tingkat latihan yang dicapai, meliputi objek
(personel), subjek (pengguna semua sarana yang diperlukan untuk
pembinaan) dan metode (penggunaan sistem dalam pelaksanaan
pembinaan).
3) Berlanjut. Latihan dimulai dari latihan dasar yang bersifat teknis
sampai dengan latihan gabungan yang bersifat strategis (latihan
dilaksanakan terus menerus sampai tujuan latihan tercapai).

d. Dril.Dril adalah metode latihan untuk membiasakan melakukan sesuatu jenis


kegiatan menurut urutan yang telah ditetapkan secara baku.
e. Latihan.

1) Kegiatan yang diulang secara sistimatis dalam praktek untuk


memperoleh kemahiran dan keterampilan maksimal.
2) Pelaksanaan sejenis pendidikan yang ditekankan kepada keteraturan
dan pengulangan (dril).
3) Suatu kegiatan yang bertujuan untuk membentuk dan memelihara
kondisi jasmani seseorang serta meningkatkan prestasi.

f. Metode.Metode adalah tata cara melakukan sesuatu dalam suatu urutan-


urutan tertentu secara teratur untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang ditentukan.
g. Penyelenggaraan Latihan.Penyelenggaraan latihan adalah penerapan
praktis dari suatu metode latihan yang dimulai dari perencanaan sampai dengan
pengakhiran guna menjamin terselenggaranya latihan secara tepat untuk mencapai
tujuan dan sasaran latihan yang diharapkan.
h. Pelatih.Pelatih adalah seorang anggota militer yang berdasarkan
pengangkatan bertugas mendidik dan mengajarkan anggota TNI AD ke arah
pengembangan pribadi yang seimbang untuk mencapai tujuan berlandaskan pada
aturan pendidikan di TNI.
3

BAB II
PENGELOMPOKAN LATIHAN

5. Umum. Didalam pengelompokan suatu latihan terdapat Macam ,Sifat dan


Metode Latihan yang merupakan suatu dasar didalam menyelenggarakan suatu
penyelenggaraan latihan. Adapun beberapa istilah yang sering digunakan dalam latihan
berupa macam sifat dan metoda akan diterangkan dalam pembahasan tersendiri.

6. Pengelompokan latihan atas dasar Sifat.

a. Latihan yang bertahap, bertingkat dan berlanjut. Adalah latihanbagi prajurit


yang dimulai dari latihan perorangan dasar sampai latihan antar kecabangan agar
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang standar meliputi :

1) Latihan perorangan dasar. Adalah latihan untuk melatih prajurit


yang telah memiliki kemampuan dasar kemiliteran sehinggamemiliki
kemampuan dasar kecabangan masing-masing.
2) Latihan perorangan lanjutan. Adalah latihan untuk melatih prajurit
yang telah memiliki kemampuan dasar kecabangan sehingga mempunyai
kemampuan yang diperlukan sesuai dengan jabatannya di satuan.
3) Latihan satuan dasar. Adalah latihan untuk melatih prajurit agar
dapat bertugas dalam hubungan satuan sehingga tercipta kerjasama yang
utuh guna menyelesaikan tugas satuan tersebut.
4) Latihan satuan lanjutan. Adalah latihan untuk melatih satuan agar
dapat tercipta kerjasama antar satuan dalam kecabangannya guna
menyelesaikan tugasnya.
5) Latihan antar kecabangan. Adalah latihan satuan yang terdiri dari
beberapa kesenjataan/kecabangan, tersusun dalam suatu organisasi latihan
yang terkoordinasi dengan baik dan saling mengetahui kemampuan dan
batas kemampuan masing-masing satuan.

b. Latihan yang tidak bertahap, bertingkat dan berlanjut. Adalah latihan yang
dilaksanakan untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan yang telah dicapai
oleh setiap prajurit atau satuan dari hasil pelaksanaan latihan bertahap, bertingkat
dan berlanjut, sehingga terbentuk kader yang diperlukan oleh satuan dalam
berbagai bidang tertentu yang meliputi :

1) Latihan dalam satuan. Adalah latihan di luar program yang


diselenggarakan oleh satuan sebagai upaya dan tanggungjawab Komandan
satuan untuk membentuk kader, melatih, memelihara dan menatar
keterampilan anggotanya agar memiliki kecakapan dan keterampilan
tertentu yang diperlukan satuan.
2) Latihan di lembaga pendidikan. Adalah latihan untuk melatih prajurit
agar memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu yang karena sifatnya
harus dilaksanakan di lembaga pendidikan.
3) Latihan di lembaga latihan.Adalah latihan untuk melatih prajurit dan
satuan agar memiliki kemampuan khusus perorangan/satuan danatau untuk
menguji kemampuan satuan.
4

4) Latihan dengan negara sahabat. Adalah latihan bersama yang


dilaksanakan dengan negara sahabat dengan maksud untuk memelihara
hubungan kerjasama antar angkatan bersenjata serta bahan perbandingan
kemampuan dan memberikan pengetahuan/keterampilan kepada prajurit
dan satuan.

7. Pengelompokan latihan atas dasar Macam.

a. Menurut kemampuan yang ingin dicapai.

1) Latihan teknis. Adalah semua latihan yang dilatihkan untuk


perorangan dalam hubungan satuan agar dicapai kemampuan keterampilan
teknis dalam menggunakan, melayani ataupun mengerahkan senjata,
perlengkapan dan materiil lain yang diperlukan untuk dapat melaksanakan
tugas.
2) Latihan taktis. Penerapan praktis dari doktrin dan prosedur
taktis guna mencapai tingkat kemampuan operasional satuan yang
ditetapkan dalam suatu situasi tempur yang dibuat atau diperanggapkan
(mulai dari satuan taktis terkecil yang berada di masing-masing
kecabangan).

b. Menurut pesertanya.

1) Latihan taktis tanpa pasukan. Latihan yang diikuti oleh


perorangan dalam jabatan, baik secara perorangan maupun bersama
dengan personel lainnya tanpa menyertakan unsur pasukan.
2) Latihan taktis dengan pasukan. Latihan yang menyertakan seluruh
unsur-unsur satuan sebagai pelaku.

c. Menurut tempatnya.

1) Medan simulasi. Latihan yang diselenggarakan di suatu tempat


dengan mengumpamakan suatu bentuk medan yang dilengkapi tanda-tanda
untuk kepentingan latihan dan dapat berupa simulasi tempur dengan
menggunakan komputer.
2) Medan sebenarnya. Latihan yang diselenggarakan di suatu tempat
dengan menggunakan bentuk medan yang telah disesuaikan dengan
keadaan medan operasi.

8. Pengelompokan latihan atas dasar Metode.

a. Latihan perorangan.

1) Ceramah. Kegiatan yang dilakukan oleh pelatih secara lisan tanpa


banyak melibatkan pelaku untuk aktif berolah pikir dalam latihan.
2) Audio visual. Suatu metode latihan yang digunakan oleh seorang
pelatih untuk menyampaikan suatu materi latihan dengan menggunakan alat
instruksi seperti film atau video. Metode ini dapat digunakan untuk latihan
perorangan maupun satuan sebelum pelaksanaan dilapangan.
5

3) Diskusi. Pertukaran pikiran secara ilmiah yang dilakukan oleh


beberapa orang/kelompok (pelaku latihan) dibawah kendali seorang
moderator (pelatih) untuk membahas suatu makalah (materi latihan) dengan
menghasilkan suatu kesimpulan (menentukan inti pelajaran dari hasil
perumusan pelaku latihan sendiri). Metode ini tepat sekali untuk
mengajarkan “Dril”, tetapi kurang sesuai bila dipakai untuk mengupas
masalah taktik.
4) Peninjauan (pengamatan). Pengamatan terhadap orang, tempat,
benda, peristiwa dan kegiatan untuk memperoleh bahan keterangan namun
didahului dengan perencanaan yang matang sehingga akan mendapatkan
hasil yang maksimal.
5) Peragaan (demonstrasi). Mempertunjukkan kepada orang/
kelompok/satuan tentang cara melakukan suatu kegiatan secara praktis dan
realistis. Dilakukan oleh orang/kelompok/satuan ataupun dengan bantuan
alat instruksi, agar kegiatan peragaan (demonstrasi) tersebut dapat
dimengerti, dipahami dan dilaksanakan.
6) Praktek lapangan. Penerapan instruksional yang dilakukan di
suatu tempat yang disiapkan sebagai penjabaran materi pembelajaran
teoritis.
7) Aplikasi. Suatu metode latihan dimana para pelaku diberi
kesempatan untuk mempraktekkan teori-teori yang telah diterima
sebelumnya dihadapkan pada aspek teknis dan taktis dengan medan yang
mendekati daerah operasi sebenarnya.

Catatan : Metode latihan yang bertujuan untuk menguji seperti UTP


umum dan UTP jabatan menyesuaikan dengan BPPP UTP U/J masing-
masing kecabangan, sedangkan untuk USJM menggunakan metode sesuai
dengan petunjuk tentang pelaksanaan USJM.

b. Latihan satuan tanpa pasukan

1) Geladi peta. Metode latihan taktis di atas peta diberikan


serangkaian situasi dalam bentukyang saling berkaitan dan mengandung
berbagai kegiatan taktis yang harus dipecahkan baik secara perorangan
ataupun kelompok.
2) Geladi model. Metode latihan taktis berupa model pasir atau kain
sebagai petunjuk tentang medan atau petunjuk pelengkap disamping peta.
Pasukan musuh dan kawan digambarkan dengan tanda gambar atau
miniatur.
3) Geladi medan. Metode latihan taktis dalam mengaplikasikan doktrin
dan taktik dengan menggambarkan disposisi serta gerakan dari pasukan
yang diperumpamakan, direncanakan, didiskusikan menggunakan medan
tertentu.
4) Manuver peta. Metode latihan taktis yang menggambarkan situasi
operasi disajikan pada peta atau oleat serta diberikan persoalan-persoalan
yang memerlukan keputusan, perintah dan tindakan dari pelaku yang
berperan sebagai komandan dan staf. Manuver peta dapat dilaksanakan
secara terus menerus atau bertahap sesuai dengan persoalan yang ingin
dikembangkan.
6

5) Geladi Posko I. Metode latihan taktis yang diberikan serangkaian


keadaan, kejadian dan situasi taktis secara sambung menyambung pada
pelaku. Setiap keadaan dan kejadian mengandung persoalan yang harus
dipecahkan dan meminta keputusan, rencana, perintah dan tindakan dari
pelaku yang berperan sebagai komandan dan perwira staf dari markas
komando satuan yang dilatih.
6) Geladi Posko II. Metode latihan taktis yang diberikan serangkaian
keadaan, kejadian dan situasi taktis secara sambung menyambung pada
pelaku. Setiap keadaan, kejadian dan situasi taktis mengandung persoalan
yang harus dipecahkan dan meminta keputusan, rencana, perintah serta
tindakan dari pelaku yang berperan sebagai komandan, staf dan unsur
pelayan markas satuan yang dilatih.
7) Geladi Mako. Metode latihan taktis yang bertujuan untuk
melatihkan kemampuan unsur pimpinan dan pembantu pimpinan di suatu
komando yang bersifat administratif dan pembinaan dalam menyusun suatu
rencana.Selama pelaksanaan Geladi Mako pelaku bersifat statis dan gelar
sesuai keadaan sebenarnya, sehingga tetap dapat melaksanakan tugas
rutin sehari-hari, dinamika yang terjadi merupakan dinamika dalam proses
perencanaan dalam berbagai situasi yang berubah-ubah.
8) Geladi Posko simulasi tempur. Metode latihan taktis menggunakan
medan dan musuh yang disimulasikan dengan komputer dan atau model
medan yang dibuat menyerupai medan sebenarnya. Latihan ini berguna
bagi para komandan satuan dan stafsebelum melaksanakan geladi
lapangan, latihan bersama dan yang akan melaksanakan tugas operasi.

c. Latihan satuan dengan pasukan.

1) Dril teknis. Metode latihan untuk membiasakan dan mempermahir


kemampuan teknis perorangan dalam hubungan satuan untuk melakukan
suatu kegiatan tertentu atau dalam hal menggunakan, melayani dan
mengerahkan alat peralatan atau perlengkapan lainnya yang diperlukan
untuk melakukan tugas, dengan tujuan untuk melatih keterampilan teknis
prajurit perorangan sesuai jabatannya.

Catatan :
- Dril teknis dilaksanakan secara berurutan mulai dari dikomentari
seluruhnya, dikomentari sebagian dan selanjutnya tanpa dikomentari.
- Pada proses pelaksanaan kegiatan dril teknis, setiap perorangan
dalam satuan tersebut menjelaskan tentang kegiatan sesuai tugas jabatan
masing-masing.

2) Dril taktis. Metode latihan untuk membiasakan dan mempermahir


kemampuan taktis satuan menurut urutan tertentu yang sudah ditetapkan
secara baku, dilaksanakan di medan yang mempunyai nilai taktis.
Dilaksanakan secara tahap demi tahap dan diulangi sampai pelaku mahir
melaksanakan suatu kegiatan sesuai ketentuan yang berlaku,dengan tujuan
untuk melatih keterampilan taktis satuan dalam melaksanakan suatu tugas.
3) Dril tempur. Metode latihan untuk membiasakan dan mempermahir
kemampuan tempur satuan baik aspek taktis maupun aspek teknis,
dilakukan di medan sebenarnya. Dril tempur dilaksanakan dengan rangkaian
kegiatan yang utuh, koreksi terhadap kegiatan yang salah dan berakibat
7

fatal maka kegiatan dihentikan pada bagian tersebut selanjutnya diadakan


perbaikan langsung pada waktu itu dan dilaksanakan pengulangan.

4) Geladi lapangan. Metode latihan taktis dengan pasukan dilakukan


di medan sebenarnya dalam situasi tempur yang disimulasikan dan
menggambarkan realisme untuk menghadapi situasi operasi di medan yang
mendekati sebenarnya. Dengan tujuan untuk menguji kemampuan/
efektivitas satuan dalam melaksanakan Kodal, taktik dan teknik dalam
rangka menghadapi situasi operasi sebenarnya. Geladi lapangan
merupakan metode latihan pada puncak dari siklus latihan satuan dan
merupakan penyelenggaraan program uji siap tempur satuan.
5) Manuver lapangan. Metode latihan taktis di luar siklus latihan
untuk melaksanakan latihan dalam suatu operasi militer lengkap. Pasukan
dan persenjataan kedua belah pihak dikerahkan seluruhnya atau sebagian,
kondisi pertempuran disimulasikan. Manuver lapangan mencakup ruang,
waktu dan daerah yang luas sampai digaris batas belakang mandala operasi
atau lebih serta berbagai masalah taktis dan operasi yang bertahap,
biasanya melibatkan pasukan lebih dari satu Brigade yang membutuhkan
banyak gerakan pemindahan pasukan dalam wilayah yang luas. Manuver
lapangan dapat pula dipergunakan untuk pengujian terhadap satu atau lebih
pasukan dan suatu doktrin atau prosedur operasi.

Catatan : Metode dril teknis, dril taktis dan dril tempur dapat
digunakan untuk semua latihan taktis dengan pasukan tergantung pada
tujuan dan sasaran yang diinginkan.

9. Sifat Latihan. Dalam pelaksanaan latihan baik teknis maupun taktis dapat
menggunakan sifat latihan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai meliputi
sebagai berikut :

a. Latihan Teknis. Tidak mencantumkan sifat latihan karena pada dasarnya


latihan teknis dikendalikan sesuai prosedur teknis yang berlaku.
b. Latihan Taktis.

1) Satu pihak dikendalikan. Kegiatan musuh digambarkan melalui


rencana kegiatan latihan atau ramalan operasi yang disampaikan oleh
pelatih/pengendali melalui penimbul situasi. Tindakan pelaku diarahkan
kepada rencana yang telah ditetapkan terlebih dahulu.
2) Satu pihak tidak dikendalikan. Kegiatan musuh digambarkan melalui
rencana kegiatan latihan atau ramalan operasi yang disampaikan oleh
pelatih/pengendali melalui penimbul situasi, sedangkan pelaku diberi
kebebasan bergerak dalam batas-batas yang telah ditentukan.
3) Dua pihak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu pasukan
biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan sendiri dan
pasukan musuh yang saling berhadapan. Tindakan pelaku diarahkan
kepada rencana yang telah ditetapkan.
4) Dua pihak tidak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu
pasukan biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan
sendiri dan pasukan musuh yang saling berhadapan. Pelaku diberi
kebebasan menentukan tindakan dalam batas-batas yang telah ditentukan.
8

Catatan : Sifat latihan hanya digunakan pada latihan taktis yang


menggunakan metode dril taktis, dril tempur dan geladi lapangan serta manuver
lapangan.

BAB III
PENYIAPAN MEDAN LATIHAN

10. Umum. Penyiapan medan latihan merupakan uasaha dan pekerjaraan untuk
menyiapakan medan latihan yang akan dipergunakan dan harus dipersiapkan untuk
kepentingan latihan yang disesuaikan dengan keadaan medan operasi sesungguhnya.
Bentuk medan adalah kualitas medan dilihat dari ada/tidaknya ketinggian dan kerendahan
yang berakibat dapat tidaknya dilalui/dilewati ( bukit, jurang, dll). Jenis medan adalah
medan latihan yang dipergunakan sesuai dengan macam latihan serta jumlah personel
yang melaksanakan latihan ( hutan, padang rumput, rawa, pegunungan, dll).

11. Kriteria medan/lapangan latihan.

a. Type medan

1) Medan Type A ( Kota besar).

a) Daerah ibukota dan sekitarnya.


b) Ciri-ciri :

(1) Ada bangunan dan perkotaan.


(2) Banyak jalan lalu lintas.

2) Medan Type B

a) Terdapat di Jawa, Bali dan Lombok


b) Ciri-ciri :

(1) Pemukiman penduduk yang merata cukup padat.


(2) Terdapat hutan teratur dengan prosentase kecil
(3) Area sawah/ladang yang luas.
(4) Perkebunan di daerah pegunungan.
(5) Terdapat jalur jalan di semua kota dan dapat
menjangkau ke seluruh wilayah.

3) Medan Type C

a) Terdapat di Sumatra,Sulawesi dan Maluku.


b) Ciri-ciri :

(1) Pemukiman penduduk jarang.


9

(2) Hutan sudah mulai digarap.


(3) Perkebunan ada di beberapa tempat.
(4) Banyak sungai besar dan kecil.
(5) Jalur jalan menjangkau pemukiman penduduk.

4) Medan Type D

a) Terdapat di Kalimantan.
b) Ciri-ciri :

(1) Sebagai besar hutan belantara.


(2) Banyak rawa-rawa.
(3) Jalur sungai banyak dan digunakan lalu lintas.
(4) Pemukiman penduduk jarang.
(5) Jalur jalan sangat terbatas.

5) Medan Type E

a) Terdapat di Nusa Tenggara.


b) Ciri-ciri

(1) Tidak terdapat hutan.


(2) Ladang terbuka (alang-alang dan semak)
(3) Bentuk medan terpotong-potong.
(4) Pemukiman penduduk agak jarang.
(5) Jalur jalan terbatas.

b. Medan latihan teknis.

1) Medan latihan menembak.

a) Lapangan tembak senapan dan pistol (terbuka).


b) Senapan : Panjang 300 meter, lebar 100 meter.
c) Pistol : Panjang 75 meter, lebar 50 meter.
d) Menembak reaksi menggunakan lapangan tembak dengan
panjang 850 meter, lebar 100 meter (semi tertutup).

2) Medan Navigasi darat.

a) Semi tertutup dan tertutup


b) Terdapat bukit dan sungai
c) Luas untuk Nikgarlat 100 x 100 meter, untuk praktek di
lapangan 2 x 5 km.

3) Medan latihan ranjau dan boobytraps.

a) Ada jaring jalan setapak.


b) Ada sungai kecil.
c) Luas minimal 1 x 1 km.
d) Bisa dibangun simulasi ranjau.
10

4) Medan latihan Sanjak.

a) Semi tertutup dan tertutup.


b) Ada jaring jalan setapak.
c) Ada sungai kecil.
d) Luas minimal 1 x 1 km.
e) Disiapkan simulasi daerah untuk penjejakan.

5) Medan latihan survival.

a) Medan tertutup/hutan.
b) Ada tumbuhan yang bisa dimakan dan air.
c) Jauh dari aliran sungai.
d) Jauh dari kampung dan sungai.
e) Dibuat alat jerat binatang dan perlindungan dari binatang buas.
f) Luas 1 x 2 km.

6) Medan latihan lintas air.

a) Daerah hutan/semi tertutup.


b) Ada aliran sungai yang bisa dilewati perahu.
c) Panjang + 5 km.

7) Medan latihan tehnik pertempuran hutan.

a) Diperlukan hutan lebat.


b) Ada jalan setapak dan aliran sungai.
c) Luas 1x 2 km.

8) Medan latihan teknik pertempuran hutan dengan rintangan.

a) Medan semi tertutup


b) Ada jaring jalan, sungai kecil, rintangan alam, tebing dsb.
c) Disiapkan rintangan buatan (jaring pendapat,jembatan tali satu
dan lain-lain).
d) Route minimal 2 km.

9) Medan latihan operasi pertahanan.

a) Dapat menampung jumlah pasukan lebih besar.


b) Dipilih jalur jalan besar guna mobilitas pasukan dan dorongan
logistik.
c) Dipilih daerah yang memungkinkan untuk mengerahkan
semua daya tempur.

c. Hal-hal yang perlu diperhatikan didalam penyiapan medan latihan :

1) Untuk serangan.

a) Letak sasaran.
b) Posisi jarak serbuan.
11

c) GA.
d) DP, dan alat kendali lainnya.

2) Untuk pertahanan.

a) Letak kedudukan pertahanan.


b) Pasukan pengamanan.
c) Kedudukan pasukan cadangan.

3) Untuk patroli dan Opswanger.

a) Route patroli dan sasaran patroli.


b) BOD.

d. Ukuran medan latihan.

SATUAN MACAM LATIHAN LEBAR PANJANG


Kipan -Gerak maju untuk kontak 2 km 10 km
-Serangan siang 1 km 5 km
-Pertahanan 1,5 km 1,5 km
-Pertempuran 1,5 km 4,5 km
-Pur penghambatan 1,5 km 10 km
-Serangan malam 1 km 3,5 km
Ton -Gerak maju untuk kontak 1 km 5 km
-Patroli 2 km 5 km
-Serangan 1 km 2,5 km
-Pertahanan 0,5 km 1 km
Regu -Gerak maju untuk kontak 0,5 km 1 km
-Patroli 2 km 2 km
-Serangan 1 km 1 km
-Pertahanan 0,25 km 1 km

12. Alat kendali lapangan latihan.

a. Geladi model dan geladi peta menggunakan


miniatur simulasi tanda-tanda pasukan, alat peralatan dan medan di lapangan.
b. Driil teknis menggunakan bendera sebagai
pengganti tanda-tanda di medan sesuai materi yang dilatihkan.
c. Driil taktis, drill tempur, geladi lapangan dan
geladi medan menggunakan tanda-tanda terkenal di medan sesuai dengan materi
yang dilatihkan.

13. Sasaran Pengamanan latihan. Dalam penyiapan medan latihan perlu disiapkan
sarana pengamanan latihan yang termuat didalam rencana pengamanan sesuai dengan
materi latihan. Sarana pengamanan latihan tersebut meliputi :

a. Pengamanan personel
b. Pengamanan materil/perlengkapan.
c. Pengamanan kegiatan.
12

14. Teknik Pengambaran medan/ lapangan latihan.

a. Tentukan lokasi sesuai dengan materi dan satuan yang


akan dilatih.
b. Berapa besar satuan dan tingkat satuan yang akan
berlatih.
c. Latihan apa yang akan dilaksanakan.
d. Materi latihan apa yang dapat dilaksanakan pada
medan latihan tersebut.
e. Peninjauan lokasi latihan.
f. Koordinasikan dengan instansi terkait tentang
penggunaan daerah latihan baik di peta maupun di medan.
g. Tentukan kedudukan, ukuran dan batas-batas daerah
latihan baik di peta maupun di medan yang sebenarnya.
h. Ploting di peta.
i. Tuangkan dalam lampiran renlap (Bagan daerah
latihan).

BAB IV
PENTAHAPAN NIKGARLAT

15. Umum. Untuk mendapatkan suatu ketepatan, keteraturan, ketertiban dan


keamanan yang efektif serta efisien dalam suatu penyelenggaraan latihan perlu
pengaturan tata kerja yang berlaku. Tata cara tersebut diatur dalam proses kegiatan
dimulai dari perencanan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran latihan.

16. Pentahapan Penyelenggaraan Latihan Teknis.

a. Perencanaan. Setelah menerima direktif latihan, maka komandan


latihan yang ditunjuk membentuk staf perancang latihan dengan kegiatan :

1) Mempelajari direktif latihan.


2) Mempelajari referensi sesuai materi latihan.
3) Menyusun organisasi latihan.
4) Koordinasi dengan satuan/instansi terkait.
5) Peninjauan medan.
6) Membuat rencana garis besar.
7) Paparan rencana garis besar kepada pimpinan umum latihan.
8) Menyempurnakan rencana garis besar.
9) Menyusun rencana latihan.
10) Membuat rencana lapangan oleh koordinator materi.
11) Distribusi rencana latihan dan rencana lapangan.

b. Persiapan.
13

1) Persiapan penyelenggara.

a) Menyusun Komando Latihan.


b) Memberi Briefing kepada Pelaku, Pelatih dan Penilai.
c) Latihan pendahuluan/Penataran Pelatih.
d) Menyiapkan tempat medan latihan.
e) Pengecekan akhir.

2) Persiapan Pelaku.

a) Penyiapan personel dan Alpal/materiil.


b) Menerima briefing dari Komandan Latihan.
c) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan
dalam latihan.
d) Pengecekan akhir.

c. Pelaksanaan.

1) Pembukaan. Oleh Komandan latihan dan menyampaikan penekanan


kembali tentang tujuan, sasaran dan keamanan latihan.
2) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang
dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih.
3) Debriefing/kaji ulang tentang materi latihan.
4) Penutupan latihan oleh Komandan latihan/komando latihan.

d. Pengakhiran.

1) Rapat pelatih dipimpin Komandan Latihan.


2) Pemeriksaan alat perlengkapan.
3) Kaji ulang secara keseluruhan tentang pelaksanaan latihan.
4) Perhitungan ganti rugi.
5) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

17. Pentahapan Penyelenggaraan Latihan Taktis.

a. Latihan taktis untuk Kompi/Baterai kebawah yang menggunakan metode


Geladi peta, Geladi model, Geladi medan, Dril teknis, Dril taktis, Dril tempur.

1) Perencanaan. Setelah menerima direktif latihan maka komandan


latihan yang ditunjuk membentuk staf perancang latihan dengan kegiatan :

a) Mempelajari direktif latihan.


b) Mempelajari referensi sesuai materi latihan.
c) Menyusun organisasi latihan.
d) Koordinasi dengan satuan/instansi terkait.
e) Peninjauan medan.
f) Membuat rencana garis besar.
g) Paparan rencana garis besar kepada pimpinan umum latihan.
h) Menyempurnakan rencana garis besar.
14

i) Menyusun rencana latihan.


j) Membuat rencana lapangan oleh koordinator materi.
k) Pendistribusian rencana latihan dan rencana lapangan.

2) Persiapan.
a) Persiapan penyelenggara.

(1) Menyusun Komando Latihan.


(2) Briefing kepada Pelaku, Pelatih /wasdal..
(3) Latihan pendahuluan
(4) Penataran Pelatih.
(5) Menyiapkan tempat/medan latihan.
(6) Pengecekan akhir.

b) Persiapan Pelaku.

(1) Menerima briefing dari Komandan Latihan.


(2) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam latihan.
(3) Pengecekan akhir.
(4) Pemindahan Pasukan.

3) Pelaksanaan.

a) Pembukaan. Oleh Pimpinan latihan/komandan Latihan dan


menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan, sasaran dan
keamanan latihan.
b) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang
dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih.
c) Debriefing/kaji ulang selesai pelaksanaan latihan.
d) Penutupan latihan oleh Pimpinan Latihan/komandan Latihan.

4) Pengakhiran.

a) Rapat pelatih dipimpin Komandan Latihan.


b) Pemeriksaan alat perlengkapan.
c) Kaji ulang.
d) Perkiraan ganti rugi.
e) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

Catatan :

- Pada saat menyusun Rencana Garis Besar (RGB) harus dilengkapi


dengan skenario yang meliputi pemeran latihan, latar belakang setting
strategis dan rencana setting taktis.

- Untuk UST tingkat Regu sampai dengan tingkat Kompi cukup


membuat rencana latihan.
15

BAB V
RENCANA LATIHAN DAN RENCANA LAPANGAN

18. Umum. Agar latihan dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan sehingga
latihan dilaksanakan secara tepat waktu, teratur dan aman serta efektif dan efisien, maka
produk latihan terutama dalam tahap perencanaan dalam bentuk Rencana Latihan dan
Rencana Lapangan merupakan suatu langkah yang harus dilaksanakan oleh setiap
penyelenggara suatu latihan setelah menerima direktif latihan dari Komando atas.

19. Rencana Latihan. adalah bentuk tulisan yang dibuat oleh Komandan Latihan
pada saat perencanaan latihan, memuat petunjuk tentang garis besar penyelenggaraan
latihan dan penjelasan tentang materi latihan yang akan dikembangkan oleh Koordinator
materi latihan dalam membuat Rencana Lapangan (Renlap).

a. Tujuan.

1) Sebagai pertanggung jawaban dari komando penyelenggara latihan


dalam perencanaan latihan.
2) Sebagai petunjuk atau arahan bagi koordinator materi latihan dalam
membuat Rencana Lapangan.

b. Bentuk.

1) Bagian Kepala

a) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas)


nama satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando
Geladi/Komando Latihan dengan menggunakan huruf balok.
b) Judul. Tulis judul Rencana Latihan di tengah atas dengan
huruf balok.

2) Bagian Isi/Inti

a) Penunjukan. Keterangan peta yang digunakan tentang


Peta, Kedar, Tahun dan Lembar peta.
b) Dasar. Diambil dari Direktif Latihan, Surat Perintah
Latihan atau Program Latihan Satuan.
c) Tujuan latihan. Diambil dari Program Latihan, Direktif Latihan,
untuk hal latihan dalam satuan dapat dirumuskan oleh Dansat
dengan mempelajari kebutuhan keterampilan/ kemampuan
satuannnya.
d) Sasaran. Diambil dari Program Latihan atau Direktif
Latihan, apabila sasaran latihan masih bersifat umum maka perlu
16

dijabarkan dan dicantumkan sebagai sasaran latihan pada Rencana


Latihan atau pada lampiran Acara Latihan.
e) Materi latihan. Dirumuskan dengan mempelajari tugas-tugas
pada sasaran latihan dan mengambil materi pelajaran dari tugas
terkait.
f) Macam, Sifat,Metoda dan Bentuk latihan. Sesuai dengan
macam, sifat, metoda dan Bentuk latihan yang akan digunakan.
g) Waktu dan Tempat Latihan. Diisi waktu dan tempat/daerah
yang akan digunakan.
h) Organisasi Latihan. Dibuat sesuai kebutuhan, pada
dasarnya meliputi Pimpinan Umum Latihan, Komandan Latihan, Staf
dan Pelatih serta Pendukung dan Pelaku.
i) Pelaksanaan Latihan. Memuat garis besar tahapan
penyelenggaraan latihan yang akan dikembangkan, meliputi tahap
perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran latihan,
dengan mencantumkan minimal waktu dan tempat latihan uraian
kegiatan yang memerlukan kejelasan dapat dituliskan pada lampiran.
j) Administrasi.

(1) Personel. Dibuat pengelompokan tugas peserta latihan


sesuai organisasi disertai kekuatannya.
(2) Logistik. Dibuat kebutuhan dukungan logistik berupa
Dukungan Operasional Latihan dan Dukungan Logistik
Latihan.

(a) Dukungan Operasional Latihan. Dibuat dari hasil


rumusan kebutuhan yang diperlukan oleh kolat dan
para koordinator latihan pada tiap-tiap tahap latihan.
(b) Dukungan Logistik Latihan. Dibuat dari hasil
kebutuhan yang diperlukan oleh kolat dan koordinator
latihan pada tiap-tiap tahap latihan.

k) Komando dan Perhubungan. Dibuat alat perhubungan yang


digunakan serta tempat posko yang akan digunakan.

(1) Perhubungan. Dibuat Alhub yang akan digunakan dan


rencana operasional perhubungan yang akan dimainkan.

(a) Komunikasi latihan menggunakan protap


perhubungan latihan.
(b) Penggunaan Alkom.

(2) Komando. Menjelaskan tempat yang akan digunakan.

(a) Komando Utama.


(b) Komando Latihan.

l) Lain-lain. Hal-hal yang belum tercantum pada rencana latihan


disampaikan secara parsiil/tertulis.

3) Bagian Akhir/Penutup
17

a) Tempat Mako, Tanggal dan Waktu pembuatan serta Nama,


Pangkat, Coprs serta Nrp Komandan Latihan/Direktur Geladi,
cantumkan dibagian kanan bawah.

b) Lampiran. Cantumkan lampiran-lampiran yang diperlukan


dibagian kiri bawah, antara lain :

(1) Struktur Organisasi.


(2) Rangka Pokok Latihan.
(3) Acara Latihan.
(4) Diagram Waktu Latihan.
(5) Bagan Daerah Latihan.
(6) Mekanisme Latihan.
(7) Jadwal Kegiatan Latihan.
(8) Petunjuk Perhubungan.
(9) Rencana Pengamanan.
(10) Petunjuk Tata Tertib.
(11) Rencana Administrasi.
(12) Daftar Nama Peserta Latihan
(13) Cheklist (untuk UTP)

Format Rencana Latihan.


KOMANDO LATIHAN

RENCANA LATIHAN
......................................................

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembaran :

1. Dasar.
2. Tujuan Latihan.
3. Sasaran Latihan.
4. Materi Latihan.
5. Macam, Metode, Sifat dan Bentuk Latihan.
a. Macam :
b. Metode :
c. Sifat : (Digunakan untuk latihan taktis).
d. Bentuk : (Digunakan untuk latihan taktis dengan pasukan)

6. Waktu dan Tempat Latihan.


a. Waktu.
b. Tempat.
7. Organisasi Latihan.
8. Pelaksanaan Latihan.
a. Tahap Perencanaan.
b. Tahap Persiapan.
c. Tahap Pelaksanaan.
18

d. Tahap Pengakhiran.
9. Administrasi dan Logistik.
a. Personel.
b. Logistik.

10. Komando dan Perhubungan.


a. Perhubungan.
b. Komando.
11. Lain-lain.
Dikeluarkan di :
Pada tanggal :………-…..…..-20…….
Komandan Latihan

Nama
Lampiran :
Pangkat / Korps / NRP
Lampiran Latihan Teknis :
1. Struktur Organisasi Latihan
2. Rangka Pokok Latihan (RPL)
3. Acara Latihan
4. Diagram Waktu Latihan
5. Mekanisme Latihan
6. Jadwal Kegiatan Latihan
7. Bagan Daerah Latihan
8. Petunjuk Perhubungan
9. Rencana Pengamanan
10. Petunjuk Tata Tertib
11. Rencana Administrasi
12. Daftar peserta latihan
13. Checklist (untuk UTP)

Lampiran Latihan Taktis Tapas dan Depas : Lampiran UST :


1. Struktur Organisasi latihan 1. Struktur Organisasi latihan
2. Rangka pokok latihan (RPL) 2. Diagram waktu latihan
3. Acara latihan (AL) 3. Mekanisme Latihan
4. Diagram waktu latihan 4. Skenario Latihan (Kaum, Kasus,
5. Mekanisme Latihan Kalan)
6. Skenario Latihan (Kaum, Kasus, Kalan) 5. Ramalan Operasi Latihan
7. Peta daerah latihan 6. Petunjuk Wasit dan Pengendali
8. Jadwal kegiatan latihan 7. Perintah Operasi
9. Petunjuk Perhubungan 8. Kartu Korban
10. Rencana pengamanan 9. Peta Daerah Latihan
11. Petunjuk Tata tertib 10. Petunjuk Perhubungan
12. Jalur Evakuasi 11. Petunjuk Tata Tertib
13. Rencana Administrasi 12. Rencana Pengamanan
14. Daftar Peserta latihan 13. Rencana Administrasi
14. Jalur Evakuasi
15. Checklist
16. Daftar peserta latihan

Catatan :
19

1. Untuk lampiran renlat UTP U/J menyesuaikan dengan masing-masing


kecabangan atau dibuat sesuai kebutuhan.
2. Rencana latihan UTP U/J ini tidak perlu dilengkapi dengan rencana
lapangan, karena sifatnya menguji. Renlat dilengkapi dengan checklist yang
merupakan pedoman untuk operasional pelaksanaan uji.
20. Rencana Lapangan (Renlap) adalah suatu bentuk tulisan yang dibuat
koordinator materi latihan, memuat tentang rencana kegiatan suatu materi latihan beserta
dukungannya secara rinci yang akan dioperasionalkan oleh pelatih.

a Tujuan.

1) Sebagai alat kendali/pedoman pelatih dalam mengoperasionalkan


kegiatan latihan.
2) Sebagai bahan pertanggungjawaban Komandan Latihan, koordinator
materi latihan dan pelatih dalam menyelenggarakan latihan.
3) Sebagai arsip penyelenggaraan latihan bagi satuan.

b. Bentuk.

1) Bagian Kepala

a) Klasifikasi. Untuk rencana lapangan klasifikasi BIASA (tidak


perlu dicantumkan), apabila dalam rencana lapangan tersebut ada
jawaban persoalan yang tidak boleh diketahui oleh pelaku klasifikasi
RAHASIA (dicantumkan pada halaman pertama dan terakhir).
b) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama nama
satuan penanggungjawab, baris kedua ditulis Komando Latihan
dengan menggunakan huruf balok.
c) Judul. Tulis judul rencana lapangan di tengah atas dengan
hurufbalok.

2) Bagian Isi/Inti

a) Penunjukan. Keterangan peta yang digunakan tentang peta,


kedar, tahun dan lembar peta.
b) Dasar. Diambil dari Rencana Latihan, Program Kerja Satuan,
Surat Perintah dan lainnya.
c) Tujuan dan Sasaran latihan.

(1) Tujuan latihan. Diambil dari acara latihan pada rencana


latihan yang mendasariatau acara latihan pada Proglatsi yang
menjelaskan tujuan latihan dari materi latihan terkait.
(2) Sasaran latihan. Diambil dari acara latihan pada
Rencana Latihan yang mendasari atau dari acara latihan pada
Proglatsi yang menjelaskan tentang standar kemampuan yang
ingin dicapai dan materi latihan terkait.

d) Materi latihan. Diambil dari acara latihan pada Renlat


komando atas atau dari acara latihan yang menjelaskan isi materi
latihan terkait.
20

e) Referensi. Buku petunjuk yang digunakan sebagai pedoman


dalam melatihkan materi terkait.
f)) Macam, Metode, Sifat dan Bentuk Latihan. Sesuai dengan
Macam, Metode, Sifat dan Bentuk Latihanyang akan dilaksanakan.

g) Waktu dan Tempat Latihan. Diisi waktu dan tempat/daerah


yang akan digunakan.
h) Organisasi latihan. Dibuat sesuai kebutuhan, pada dasarnya
meliputi, Komandan Latihan, Staf Latihan, Koordinator Materi, Pelatih,
Bulsidan Pendukung serta Pelaku dibuat pengelompokan tugas
masing-masing.
i) Pakaian dan Perlengkapan. Diisi pakaian dan perlengkapan
yang digunakan oleh pelatih, Bulsi, pendukung dan pelaku.
j) Pelaksanaan Latihan. Memuat tahapan penyelenggaraan
latihan yang akan dikembangkan, meliputi tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran latihan yang disusun
secara terperinci.
k) Administrasi.

(1) Personel. Dibuat pengelompokan kekuatan sesuai


organisasi latihan.
(2) Logistik. Dibuat rencana kebutuhan alat perlengkapan
yang digunakan dalam pelaksanaan latihan secara terperinci.

l) Lain-lain. Hal-hal yang belum tercantum pada rencana


lapangan disampaikan secara parsial/ tertulis.

3) Bagian Akhir/Penutup.

a) Tempat Mako, Tanggal dan Waktu pembuatan serta


Pangkat, Korps sertaNRP Koordinator Materi Latihan, cantumkan
dibagian Kanan bawah sedangkan bagian kiri bawah mengetahui
Komandan Latihan.
b) Lampiran. Cantumkan lampiran-lampiran yang diperlukan
dibagian kanan Bawah ,antara lain.

Lampiran :
- Lattis
- Latnis
1. Struktur Organisasi Latihan
1. Struktur organisasi
2. Jadwal latihan 2. Jadwal latihan
3. Pembagian Tugas Pelatih 3. Bagan Daerah Latihan
4. Bagan Daerah Latihan 4. Pembagian Tugas Pelatih
5. Jaring Komunikasi 5. Rencana Kegiatan Latihan
6. Rencana Pengamanan 6. Kaum, Kasus dan Kalan (untuk
7. Petunjuk Tata tertib metode latihan GPMM)
8. Checklist 7. Lembar Keadaan (untuk metode
latihan Dril Tis dan Dril Pur)
8. Perintah Operasi (untuk metode
latihan Dril Tis dan Dril Pur)
9. Jaring Komunikasi
10. Rencana Pengamanan
11. Petunjuk Tata Tertib
12. Checklist
21

Format Rencana Lapangan.

KOMANDO LATIHAN

RENCANA LAPANGAN
………………………………….

Penunjukan : Peta :
Kedar :
Tahun :
Lembar :
1. Dasar.
2. Tujuan dan Sasaran Latihan.
3. Waktu dan Tempat Latihan.
4. Materi Latihan.
5. Macam, Metode, Sifatdan Bentuk Latihan :

a. Macam :
b. Metode :
c. Sifat : (Digunakan untuk Lattis)
d. Bentuk : (Digunakan untuk Lattis Depas)

6. Referensi.
7. Organisasi Latihan.
8. Kegiatan Pelaksanaan.

a.Tahap Perencanaan Tanggal ……s.d. ……


b.Tahap Persiapan Tanggal ……s.d. ……
c.Tahap PelaksanaanTanggal ……s.d. ……
d.Tahap PengakhiranTanggal ……s.d. ……

9. Pakaian dan Perlengkapan.


10. Administrasi.

a.Personel.
b.Logistik.

11. Lain-lain.

Dikeluarkan di :………………………..
Pada tanggal :…………....…..20…….

Mengetahui
Komandan Latihan Koordinator Materi

Nama Nama
22

Pangkat / Korps / NRP Pangkat / Korps / NRP

Lampiran.

-Latnis - Latnis

1. Struktur organisasi 1. Struktur Organisasi Latihan


2. Jadwal latihan 2. Jadwal latihan
3. Pembagian Tugas Pelatih 3. Bagan Daerah Latihan
4. Bagan Daerah Latihan 4. Pembagian Tugas Pelatih
5. Jaring Komunikasi 5. Rencana Kegiatan Latihan
6. Rencana Pengamanan 6. Kaum, Kasus dan Kalan (untuk
7. Petunjuk Tata tertib metode latihan GPMM)
8. Checklist 7. Lembar Keadaan (untuk metode
latihan Dril Tis dan Dril Pur)
8. Perintah Operasi (untuk metode
latihan Dril Tis dan Dril Pur)
9. Jaring Komunikasi
10. Rencana Pengamanan
11. Petunjuk Tata Tertib
12. Checklist
Catatan :
- Lampiran dibuat sesuai kebutuhan.
- Checklist latihan digunakan oleh pelatih untuk menilai tindakan pelaku dalam
pelaksanaan latihan sesuai prinsip penyelenggaraan latihan bahwa “Setiap
pelaksanaan latihan harus dapat diukur”.

BAB VI
PENYELENGGARAAN LATIHAN

21. Umum. Untuk mendapat efektifitas dan efesien didalam latihan perlu
ditempuh suatu tata cara kerja yang berlaku bagi penyelenggaraan latihan. Tata cara
tersebut diatur dalam proses kerja dimulai dari perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan
pengakhiran latihan.

22. Penyelenggaraan Latihan Teknis

a. Perencanaan.

1) Setelah menerima direktif latihan, maka komandan latihan yang


ditunjuk melaksanakan kegiatan :
23

a) Mempelajari direktif latihan tentang :

(1) Tujuan dan Sasaran latihan.


(2) Macam latihan.
(3) Peserta latihan.
(4) Waktu dan Tempat latihan.

b) Mempelajari referensi sesuai materi


c) Menyusun organisasi latihan
d) Koordinasi satuan terkait/instansi terkait
e) Meninmjau medan
f) Membuat Rencana Garis Besar (RGB).
g) Paparan Rencana Garis Besar kepada Pimpinan Latihan.
h) Menyempurnakan Rencana Garis Besar (RGB).
i) Menyusun Rencana Latihan
j) Menyusun Rencana Lapangan dilakukan oleh Koordinator
materi.
k Distribusi Rencana Lapangan kepada para Pelatih.

Catatan :
- Staf perancang latihan bertugas menyusun naskah latihan sekaligus
masuk dalam organisasi KomandoLatihan (Kolat).

b. Persiapan.

1) Persiapan penyelenggara.

a) Menyusun Komando Latihan.


b) Memberi Briefing kepada Pelaku, Pelatih dan Penilai.
c) Latihan pendahuluan/Penataran Pelatih.
d) Menyiapkan tempat medan latihan.
e) Pengecekan akhir.

2) Persiapan Pelaku.

a) Penyiapan personel dan Alpal/materiil.


b) Menerima briefing dari Komandan Latihan.
c) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan digunakan
dalam latihan.
d) Pengecekan akhir.

c. Pelaksanaan.

1) Pembukaan. Oleh Pimumlat/Danlat menyampaikan penekanan


kembali tentang tujuan, sasaran dan keamanan latihan.
2) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang
dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih
3) Debriefing/kaji ulang tentang materi latihan.
4) Penutupan latihan oleh Pimpinan latihan/komandan latihan.
24

d. Pengakhiran.

1) Rapat pelatih dipimpin Koordinator Latihan.


2) Pemeriksaan alat perlengkapan.
3) Kaji ulang secara keseluruhan tentang pelaksanaan latihan.
4) Perhitungan ganti rugi.
5) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

23. Pentahapan Penyelenggaraan Latihan Taktis.

a. Latihan Taktis dengan metoda : Drill, Geladi Peta, Geladi Model dan Geladi
Medan.

1) Perencanaan.

a) Setelah menerima direktif latihan maka Komandan latihan


yang ditunjuk melaksanakan kegiatan :

(1) Mempelajari direktif latihan tentang :


(a) Tujuan dan Sasaran latihan.
(b) Macam latihan.
(c) Peserta latihan.
(d) Waktu dan Tempat latihan.
(2) Membuat Rencana Garis Besar.
(3) Paparan Rencana Garis Besar kepada penanggung
jawab.
(4) Menyempurnakan Rencana Garis Besar.
(5) Menyusun Rencana Latihan.
(6) Menyusun Rencana Lapangan.
(7) Menyusun Keadaan Umum dan Keadaan Khusus.
(8) Menyusun Keadaan Khusus Lanjutan (bila ada).
(9) Distribusi Rencana Lapangan.

b) Koordinasi dengan instansi terkait.

Catatan : Khusus untuk latihan perorangan dengan


menggunakan metoda geladi peta, geladi model dan geladi medan,
setelah melengkapi Rencana Garis Besar (RGB) selanjutnya
menyusun Keadaan Umum (Kaum), Keadaan Khusus (Kasus) dan
Keadaan Khusus Lanjutan (Kasusla).

2) Persiapan.

a) Persiapan penyelenggara.

(1) Menyusun Komando Latihan.


(2) Briefing kepada Pelaku, Pelatih /wasdal..
(3) Latihan pendahuluan
(4) Penataran Pelatih.
25

(5) Menyiapkan tempat/medan latihan.


(6) Pengecekan akhir.
RAHASIA

b) Persiapan Pelaku.
(1) Menerima briefing dari Komandan Latihan.
(2) Mengecek personel dan perlengkapan yang akan
digunakan dalam latihan.
(3) Pengecekan akhir.
(4) Pemindahan Pasukan.

3) Pelaksanaan.

a) Pembukaan. Oleh Komandan latihan/koordinator dan


menyampaikan penekanan kembali tentang tujuan, sasaran dan
keamanan latihan.
b) Mekanisme latihan. Sesuai dengan jenis/metoda latihan yang
dilaksanakan antara pelaku dengan pelatih.
c) Debriefing/kaji ulang selesai pelaksanaan latihan.
d) Penutupan latihan oleh Pimpinan Latihan/komandan Latihan.

4) Pengakhiran.

a) Rapat pelatih dipimpin Koordinator Latihan.


b) Pemeriksaan alat perlengkapan.
c) Kaji ulang.
d) Perkiraan ganti rugi.
e) Laporan hasil latihan kepada Komandan Latihan.

Catatan :
- Pada saat menyusun Rencana Garis Besar (RGB) harus dilengkapi
dengan skenario yang meliputipemeran latihan, latar belakang setting
strategis dan rencana setting taktis.
- Untuk UST tingkat Regu sampai dengan tingkat Kompi cukup
membuat rencana latihan.

BAB VII
PENUTUP

24. Penutup. Demikian Naskah Departemen ini disusun sebagai bahan ajaran
untuk pedoman bagi tenaga pendidik dan perwira siswa dalam proses belajar mengajar
Nikgarlat pada pendidikan Dikcabpaif

Komandan Pusat Pendidikan Infanteri,

Joseph Robert Giri, S.I.P., M.Si.


26

Kolonel Inf NRP 1900004890668

RAHASIA

Anda mungkin juga menyukai