BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Pendahuluan.
b. Ketentuan Umum.
c. Organisasi, Tugas dan Tanggung jawab.
d. Renlat dan Renlap.
e. Pelaksanaan Penyelenggaraan Latihan.
f. Laporan Pelaksanaan Penyelenggaraan Latihan.
g. Penutup.
4. Pengertian.
RAHASIA
2
b. Latihan
BAB II
KETENTUAN UMUM
7. Pengelompokan Latihan.
3) Menurut tempatnya.
1) Latihan perorangan.
Catatan: Metode dril teknis, dril taktis dan dril tempur dapat
digunakan untuk semua latihan taktis dengan pasukan tergantung
pada tujuan dan sasaran yang diinginkan.
b. Latihan Taktis.
4) Dua pihak tidak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu
pasukan biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan
sendiri dan pasukan musuh yang saling berhadapan. Pelaku diberi
kebebasan menentukan tindakan dalam batas-batas yang telah ditentukan.
b. Dua Tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas Komando dan satu
markas Komando dibawahnya.
c. Tiga Tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas Komando sampai dua
tingkat markas Komando dibawahnya.
Catatan: Tingkat latihan hanya digunakan untuk melatih markas Komando satuan
pada metode geladi Posko.
10. Bentuk Latihan. Digunakan jika satuan yang dilatih lebih dari 1 (satu) satuan.
a. Seri. Bentuk latihan yang dilaksanakan bila satuan pelaku yang dilatih
dalam waktu yang berbeda, medan latihan yang digunakan sama dan persoalan
yang disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.
b. Paralel. Bentuk latihan yang dilaksanakan bila satuan pelaku yang dilatih
dalam waktu yang bersamaan, medan latihan yang digunakan tidak sama dan
persoalan yang disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.
11. Latihan bagi Satuan berkekuatan penuh, di bawah kekuatan minimum dan
tersebar.
a. Personel.
a. Standar Kemampuan.
1) Bidang pengetahuan.
2) Bidang keterampilan.
b. Metode Pencapaiannya.
b. Susunan Organisasi.
Catatan:
Catatan:
Catatan:
3) Komandan latihan.
5) Sipamops.
7) Simalat.
8) Koordinator materi/pelatih.
9) Katim penguji.
10) Penguji.
11) Pelaku.
c) Komandan latihan.
i) Koordinator Materi.
j) Pelatih.
l) Penilai.
m) Penimbul situasi.
n) Pelaku.
BAB IV
RENLAT DAN RENLAP
17. Rencana latihan (Renlat) adalah bentuk tulisan yang dibuat oleh Komandan
latihan pada saat perencanaan latihan, memuat petunjuk tentang pelaksanaan
penyelenggaraan latihan dan penjelasan tentang materi latihan yang akan dikembangkan
oleh koordinator materi latihan dalam membuat rencana lapangan (Renlap).
a. Tujuan.
b. Bentuk.
1) Bagian Kepala.
a) Klasifikasi:
(1) untuk rencana latihan yang sifatnya memberi, memelihara dan meningkatkan,
klasifikasi BIASA (tidak perlu dicantumkan); dan
(2) untuk rencanalatihan yang sifatnya menguji yang didalamnya terdapat jawaban
persoalan yang tidak boleh diketahui oleh pelaku, klasifikasi RAHASIA (dicantumkan pada
halaman pertama dan terakhir).
d) Sasaran.
j) Administrasi.
24
(1) Personel. Dibuat pengelompokan tugas peserta latihan
sesuai organisasi disertai kekuatannya.
3) Bagian Akhir/Penutup.
18. Rencana lapangan (Renlap). Adalah suatu bentuk tulisan yang dibuat
koordinator materi latihan, memuat tentang rencana kegiatan suatu materi latihan beserta
dukungannya secara rinci yang akan dioperasionalkan oleh pelatih.
a. Tujuan.
b. Bentuk.
1) Bagian Kepala.
2) Bagian Isi/Inti.
k) Administrasi.
3) Bagian Akhir/Penutup.
a. Rencana Latihan.
b. Rencana Lapangan.
BAB V
PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN LATIHAN
21. Pelaksanaan Kegiatan Latihan Teknis. Merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
penyelenggara agar penyelenggaraan latihan dapat mencapai tujuan dan sasaran yang
ditetapkan dengan menggunakan metode latihan ceramah, audio visual, diskusi,
peninjauan (pengamatan), peragaan (demonstrasi) praktek lapangan dan aplikasi melalui:
Catatan :
- Staf perancang latihan bertugas menyusun naskah latihan sekaligus masuk
dalam organisasi Komando Latihan (Kolat).
28
b. Persiapan.
1) Persiapan penyelenggara.
2) Persiapan pelaku.
c. Pelaksanaan.
a) Pembukaan. Pimumlat/Danlat menyampaikan penekanan kembali
tentang tujuan, sasaran dan keamanan latihan.
b) Mekanisme latihan. Sesuai dengan tahap latihan yang dilaksanakan
oleh pelaku dengan pelatih/Wasdal.
c) Debriefing/kaji ulang selesai pelaksanaan latihan.
d) Penutupan latihan oleh Pimumlat/Danlat.
d. Pengakhiran.
a) Persiapan penyelenggara.
(1) Penyiapan komando latihan.
(2) Briefing kepada pelaku dan pelatih/Wasdal.
(3) Penataran pelatih/Wasdal.
(4) Latihan pendahuluan.
(5) Penyiapkan tempat/medan latihan.
(6) Pengecekan akhir personel sarana dan prasarana
latihan.
b) Persiapan pelaku.
4) Pengakhiran.
Catatan :
- Pada saat menyusun Rencana Garis Besar (RGB) harus dilengkapi
dengan skenario yang meliputi pemeran latihan, latar belakang setting
strategis dan rencana setting taktis.
- Untuk UST tingkat Regu sampai dengan tingkat Kompi cukup
membuat rencana latihan.
30
BAB VI
LAPORAN PELAKSANAAN PENYELENGGARAAN LATIHAN
26. Umum. Laporan latihan adalah suatu rangkuman dari hasil penyelenggaraan
latihan yang disampaikan oleh penyelenggara latihan kepada Komando Atas.
28. Syarat.
29. Bentuk.
a. Bagian Kepala.
1) Kopstuk. Tulis pada bagian kiri atas baris pertama (atas) nama
satuan penanggung jawab, baris kedua ditulis Komando latihan dengan
menggunakan huruf balok.
b. Bagian Isi/Inti.
1) Pendahuluan.
3) Pelaksanaan.
RAHASIA
32
a) Berisi hasil pelaksanaan latihan yang diperoleh dari
pencatatan latihan dan temuan Wasdal. Hasil yang diperoleh apakah
dapat mencapai sasaran latihan yang dikehendaki atau tidak.
c. Bagian Akhir/Penutup.
Catatan:
BAB VIII
PENUTUP
30. Penutup. Demikian Naskah Sekolah tentang Nikgarlat ini disusun sebagai
pedoman bagi tenaga pendidik dan peserta didik dalam proses belajar mengajar pada
pendidikan Bintara TNI AD.
Tri Soewandono
Mayor Jenderal TNI
RAHASIA