TENTARA NASIONAL INDONESIA ANGKATAN DARAT Lampiran III Keputusan Dankodiklat TNI AD
KODIKLAT Nomor : Kep / 106 / III / 2010
Tanggal : 10 Maret 2010
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
a. Keberhasilan pelaksanaan tugas satuan sangat ditentukan oleh kualitas
kemampuan satuan itu sendiri baik kemampuan tehnik maupun taktik. Untuk
dapatnya memiliki kemampuan satuan yang efektif, maka pembinaan latihan harus
dilaksanakan secara terus menerus dan sesuai dengan manajemen latihan yaitu
bertahap bertingkat dan berlanjut.
RAHASIA
2
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Naskah Sekolah Sementara ini dibatasi pada
ruang lingkup dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan.
b. Pengertian -pengertian
c. Pemprograman Latihan
d. Penyelenggaran latihan
e. Aswasdallat
f. Sarpraslat
g. Sun Renlap Dalwaslat
h. Evaluasi
i. Penutup.
BAB II
PENGERTIAN-PENGERTIAN
4. Umum. Didalam suatu cara dan pembinaan suatu latihan harus dilaksanakan secara
berurutan dan ditingkatkan sesuai jenjang latihan yang ditentukan untuk mencapai hal
tersebut seorang Komandan satuan harus memahami tentang pengertian-pengertian sbb :
5. Sistem.
a. Suatu kerangka pelaksanaan yang disusun secara ilmiah untuk dapat mencapai
tujuan secara efektif dan efisien.
6. Pembinaan. Adalah segala usaha, tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan
perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan
serta pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil guna. Pembinaan
ini meliputi kegiatan melaksanakan/menyelenggarakan peraturan sesuatu, supaya dapat
dilakukan dan dikerjakan dengan baik, tertib, teratur, rapih dan seksama menurut rencana
program pelaksanaan ( dengan ketentuan, norma, syarat, sistim dan metoda) secara
3
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan memperoleh hasil yang di harapkan
semaksimal mungkin.
8. Metode. Adalah tata cara melakukan sesuatu dalam suatu urutan tertentu secara
teratur.
9. Prosedur. Adalah tata kerja cara pelaksanaan menurut tata tertib/ kegiatan yang
meliputi penentuan tujuan, kedudukan, bentuk, susunan dan struktur oranisasi, pembagian
kekuasaan, tanggung jawab, tugas kewajiban, hubungan suatu tata cara.
BAB III
PEMPROGRAMAN LATIHAN
10. Umum.
a. Pembinaan latihan merupakan salah satu upaya, pekerjaan dan tindakan
yang dilaksanakan oleh pembina latihan di lingkungan TNI-AD sesuai dengan
tataran kewenangan secara terencana dan menyeluruh dalam rangka memperoleh
sumber daya latihan yang meliputi manusia, sarana dan prasarana latihan , piranti
lunak serta anggaran.
b. Implementasi manajemen latihan harus terintegrasi mulai dari tingkat
kebijaksanaan , tingkat operasional sampai dengan tingkat pelaksana melalui
kegiatan pemrograman meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian, pencatatan, evaluasi dan pelaporan serta evaluasi
latihan.
3) Satuan pelaksana.
b. Produk administrasi.
1) Mabesad.
a) Produk administrasi yang dihasilkan berupa Buku Petunjuk
Pelaksanaan Program dan Anggaran TNI AD bidang pembinaan
latihan.
b) Buku MOU tentang pelaksanaan latihan bersama dengan
negara sahabat.
6
a. Tingkat Kebijaksanaan.
1) Mabesad.
2) Kodiklat TNI AD (Sebagai staf khusus Kasad).
3) Pus/Cab/Fung. (Sebagai staf khusus Kasad).
b. Tingkat Operasional.
c. Tingkat Pelaksana.
1) Divisi.
2) Korem.
3) Brigade.
4) Resimen.
5) Grup.
6) Pussimpur, Puslatpur, Lemjiantek,Pusdik.
7) Rindam.
8) Bapras.
7
9) Kodim.
10) Batalyon.
11) Detasemen dan yang setingkat.
12) Kompi/ Rai BS.
a. Tingkat Kebijaksanaan.
3) Latihan Bersama.
b. Tingkat Operasional.
c. Tingkat Pelaksana.
1) Tingkat kebijaksanaan.
(1) Mabesad.
(a) Menghimpun dan mempelajari hasil evaluasi
latihan pratugas yang dilaksanakan satuan jajaran TNI
AD tahun sebelumnya dalam rangka penggunaan
kekuatan.
(b) Mempelajari rencana penggunaan kekuatan dari
Mabes TNI.
(c) Kebijaksanaan Panglima TNI.
(d) Alokasi anggaran dari Mabes TNI.
(2) Kodiklat TNI AD. (Sebagai staf Khusus Kasad)
Memberikan saran dan masukan tentang perencanaan
pemrograman latihan pratugas dan latihan untuk menghadapi
kontijensi dalam rangka penggunaan kekuatan di bidang
sistem dan metode latihan.
(3) Pus/Cab/Fung. (Sebagai staf khusus Kasad)
Memberikan saran dan masukan tentang perencanaan
pemrograman latihan pratugas dan latihan untuk menghadapi
kontijensi dalam rangka penggunaan kekuatan di bidang taktik
dan teknik.
c) Latihan bersama.
(1) Mabesad.
(a) Merencanakan latihan bersama dengan negara
sahabat.
(b) Merencanakan latihan-latihan apa saja yang akan
dilaksanakan oleh kedua angkatan darat.
11
2) Tingkat Operasional.
3) Tingkat Pelaksana.
b. Persiapan.
a) Tingkat kebijaksanaan.
(1) Mabesad.
(a) Mengevaluasi dan mempelajari tingkat kesiapan
satuan yang akan dicapai.
(b) Menerima saran program latihan Kodiklat TNI
AD/Pus/Cab/Fung/Kotama untuk program tahunan yang
akan datang.
(2) Kodiklat TNI AD dan Pus/Cab/Fung (Sebagai Staf
Khusus Kasad). Menyiapkan saran-saran masukan hasil dari
evaluasi latihan satuan jajaran TNI AD, guna penyusunan
pemrograman latihan dalam rangka pembinaan kekuatan
sesuai dengan LKT masing-masing.
b) Tingkat Operasional.
a) Tingkat kebijaksanaan.
(1) Mabesad.
(a) Mengevaluasi dan mempelajari tingkat kesiapan
satuan yang akan dicapai dari hasil evaluasi latihan
pratugas dan latihan dalam rangka menghadapi
Kontijensi tahun sebelumnya.
14
b) Tingkat Operasional.
2) Latihan bersama.
a) Tingkat Kebijaksanaan.
c. Pelaksanaan.
a) Tingkat kebijaksanaan.
b) Tingkat operasional.
a) Tingkat kebijaksanaan.
(1) Mabesad.
b) Tingkat operasional.
3) Latihan bersama.
a) Tingkat kebijaksanaan.
(1) Mabesad.
b) Tingkat operasional.
d. Pengakhiran
1) Tingkat kebijaksanaan.
2) Tingkat operasional.
3) Tingkat pelaksana.
a. Perencanaan.
1) Tingkat kebijaksanaan.
a) Mabesad.
2) Tingkat Operasional.
3) Tingkat Pelaksana.
b. Persiapan.
1) Tingkat Kebijaksanaan.
a) Mabesad.
(1) Mempelajari dan menyiapkan program latihan dalam
rangka pembinaan latihan, latihan pratugas serta latihan
bersama.
(2) Mengalokasikan anggaran program latihan untuk
masing-masing jenis latihan.
b) Kodiklat TNI AD/Pus/Cab/Fung. (Sebagai staf khusus Kasad).
Menyiapkan saran dan masukan dalam penyempurnaan penyusunan
PPPA khususnya bidang latihan.
2) Tingkat Operasional.
4) Tingkat Pelaksana.
b. Pelaksanaan.
1) Tingkat Kebijaksanaan.
a) Mabesad.
(1) Menyusun program latihan dalam rangka pembinaan
kekuatan dan penggunaan kekuatan serta latihan bersama
dengan produk administrasi berupa Petunjuk Pelaksanaan
Program dan Anggaran.
(2) Menentukan tujuan, sasaran, penyelenggaraan dan
alokasi anggaran yang didukung.
(3) Melaksanakan rapat kerja teknis dengan para tingkat
operasional dan para staf yang membidangi bidang latihan.
2) Tingkat Operasional.
22
3) Tingkat Pelaksana.
\
c. Pengakhiran.
23
1) Tingkat Kebijaksanaan.
2) Tingkat Operasional.
3) Tingkat Pelaksana.
BAB IV
PENYELENGGARAAN LATIHAN
a. Latihan Perorangan.
a) Tamtama.
b) Bintara.
c) Perwira.
4) Materi.
5) Metoda.
a) Peragaan (Demonstrasi)
b) Peninjauan.
c) Diskusi.
d) Penataran.
b. Latihan Satuan.
5) Metoda.
6) Pelaksanaan latihan.
BAB V
ASISTENSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN LATIHAN.
21. Evaluasi latihan. Merupakan suatu kegiatan atau elemen dalam latihan untuk
mengukur pelaksanaan program yang ditetapkan, Dasar pembuatan evaluasi latihan
adalah laporan pelaksanaan latihan, hasil pengawasan dan pengendalian latihan serta
pengujian kemampuan tempur satuan dari hasil pembinaan yang dilaksanakan melalui
program latihan.
(3) Hasil evaluasi latihan perlu ada upaya Komandan satuan untuk
meningkatkan kemampuan satuan (latihan dalam satuan).
a. Pemrograman.
28
b. Pengorganisasian.
c. Pelaksanaan Latihan.
d. Pelaksanaan Latihan.
24. Evaluasi.
BAB VI
SARANA DAN PRASARANA LATIHAN
27. Prasaran Latihan. Segala fasilitas yang tidak dapat digerkan/dipindahkan untuk
menunjang terlaksananya usaha dan kegiatan latihan.
a. Medan latihan
b. Kelas Model
c. menara Serba Guna
d. Lapangan tembak
28. Standar Sarana dan Prasarana Latihan
1) Standar sarana prasarana secara umum
2) Standar sarana prasarana latihan di satuan Kopassus/Linud
3) Standar sarana prasarana latihan di satuan tingkat Batalion
4) Standar indek latihan
5) Penggunaan munisi latihan
BAB VI
MENYUSUN RENLAP DALWASLAT
dan fakta yang benar untuk kepentingan pembinaan latihan, serta untuk penentuan
kebijaksanaan pembinaan latihan tahun mendatang.
BAB VIII
PENUTUP
RAHASIA
34