10
KODIKLAT ANGKATAN DARAT Lamp II Kep Danpussenif Kodiklatad
PUSAT KESENJATAAN INFANTERI Nomor Keputusan/56/XII/2018
Tanggal 6 Desember 2018
PEMBINAAN LATIHAN
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup bahan ajaran Binlat ini, disusun
dengan tata urut sebagai berikut:
a. Pendahuluan.
b. Pemograman Latihan.
c. Penyelenggaraan Latihan.
d. Asistensi Pengawasan dan Pengendalian Latihan.
e. Sarana dan Prasarana.
f. Penutup.
RAHASIA
2
4. Pengertian. (Terlampir)
BAB II
PEMOGRAMAN LATIHAN
b. Sasaran.
c) Satuan Pelaksana.
3
3) Satuan Pelaksana.
1) Top Down.
2) Bottom Up.
c) RKA usulan anggaran USL, data yang di isi adalah nomor, sub
kegiatan mata anggaran, mata anggaran, perhitungan yang meliputi
nama satuan, jumlah orang, jumlah hari, indeks, jumlah, dan jumlah
total;
a) wilayah I (Jawa);
b) wilayah II (Sumatera);
6) Cara penghitungan.
a. Struktur Organisasi.
1) Tingkat Kebijakan.
KASAD
WAKASAD
ASRENA ASOPS
11
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
2) Tingkat Operasional.
PANG/DAN/DIR/KA
KOTAMA/BALAKPUS/PUSCABFUNG
KAS/WADAN/DIR/KA
KOTAMA/BALAKPUS/PUSCABFUNG
ASRENA/DIR/KASUBDIT ASOPS/SES
PABANDYA /
KABAG
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
3) Tingkat Pelaksana.
PANGDIV/DAN/KA
SATUAN
KAS/WADAN/WAKA
SATUAN
KATUUD/PROGGAR/ ASOPS/KABAGLAT/
KASIMIN KASI/PASI BIDLAT
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis Staf
: Garis Koordinasi
b. Susunan organisasi.
12
1) Tingkat Kebijakan.
a) Kasad.
b) Wakasad.
c) Asrena Kasad.
d) Asops Kasad.
(1) Paban I/Ren Sopsad.
(2) Paban II/Binlat.
(3) Paban III/Siapsat.
(4) Paban V/Kermamil.
2) Tingkat Operasional.
a) Pang/Dan/Dir/Ka Kotama/Balakpus/Puscabfung.
b) Kas/Wadan Kotama/Balakpus/Puscabfung.
c) Asren/Dir/Kasubdit.
d) Asops/Ses Kotama/Balakpus/Puscabfung.
- Pabandya/Kabag.
3) Tingkat Pelaksana.
a) Pangdiv/Dan/Ka Satuan.
b) Kas/Wadan/Waka Satuan.
c) Katuud/Proggar/Kasimin.
d) Asops/Kabaglat/Kasi/Pasi.
10. Tugas dan Tanggung Jawab. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dalam
pemrograman latihan disesuaikan dengan tataran kewenangan sebagai berikut:
a. Tingkat Kebijakan.
b. Tingkat Operasional.
c. Tingkat Pelaksana.
11. Perencanaan Program Latihan. Suatu kegiatan yang dimulai dari keluarnya
kebijakan Kasad tentang Perencanaan Program Latihan kepada Kotama, Balakpus dan
Puscabfung selanjutnya agar membuat/menyusun perencanaan program latihan tahun
yang akan datang (TAB+) dalam bentuk Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) bidang
latihan pada Minggu III bulan April sebelum Tahun Anggaran Berjalan (TAB-1) untuk
dikirimkan ke Sopsad dengan tembusan Dankodiklat TNI AD yang bersifat koordinasi
17
1) Tingkat Kebijakan.
2) Tingkat Operasional.
3) Tingkat Pelaksana.
2) Tingkat Operasional.
21
3) Tingkat Pelaksana.
Pam Pulau terluar, Pam Obvit, Pam VVIP, Pam Daerah Perbatasan,
dan Pam Daerah Rawan.
i. Latihan Perorangan;
ii. Latihan Satuan;
iii. Latihan Antar Kecabangan; dan
iv. Latihan Gabungan TNI.
3) Tingkat Pelaksana.
1) Tingkat Kebijakan.
2) Tingkat Operasional.
3) Tingkat Pelaksana.
1) Tingkat Kebijakan.
2) Tingkat Operasional.
3) Tingkat Pelaksana.
1) Tingkat Kebijakan.
1) Tingkat Kebijakan.
2) Tingkat Operasional.
3) Tingkat Pelaksana.
35
13. Pengawasan.
a. Mabesad.
14. Pengendalian.
a. Mabesad.
1) Pengendalian Administrasi.
2) Pengendalian Operasional.
1) Pengendalian Administrasi.
2) Pengendalian Operasional.
c. Satuan Pelaksana.
2) Pengendalian Operasional.
BAB III
PENYELENGGARAAN LATIHAN
b. Sasaran.
b. Penentuan metode harus sesuai dengan tujuan dan sasaran latihan yang
ingin dicapai. Pemilihan metode latihan disesuaikan dengan pentahapan latihan
mulai dari latihan perorangan sampai dengan latihan antar kecabangan.
c. Sarana dan prasarana latihan harus disiapkan dengan baik. Dalam setiap
penyelenggaraan latihan sarana dan prasarana latihan harus sesuai dengan
ketentuan sehingga dapat mendukung terselenggaranya latihan untuk mencapai
tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
2) Menurut pesertanya.
3) Menurut tempatnya.
1) Latihan perorangan.
Catatan :
Catatan : Metode dril teknis, dril taktis dan dril tempur dapat
digunakan untuk semua latihan taktis dengan pasukan tergantung
pada tujuan dan sasaran yang diinginkan.
19. Sifat Latihan. Dalampelaksanaan latihan baik teknis maupun taktis dapat
menggunakan sifat latihan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai meliputi
sebagai berikut :
b. Latihan Taktis.
3) Dua pihak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu pasukan
biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan sendiri dan
pasukan musuh yang saling berhadapan. Tindakan pelaku diarahkan
kepada rencana yang telah ditetapkan.
4) Dua pihak tidak dikendalikan. Pelaku terdiri dari dua pihak, yaitu
pasukan biru dan pasukan merah, masing-masing memerankan pasukan
sendiri dan pasukan musuh yang saling berhadapan. Pelaku diberi
kebebasan menentukan tindakan dalam batas-batas yang telah ditentukan.
Catatan : Sifat latihan hanya digunakan pada latihan taktis yang menggunakan
metode dril taktis, dril tempur dan geladi lapangan serta manuver lapangan.
b. Dua Tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando dan satu
Markas Komando dibawahnya.
c. Tiga Tingkat. Apabila yang dilatihkan satu markas komando sampai dua
tingkat Markas Komando dibawahnya.
Catatan : Tingkat latihan hanya digunakan untuk melatih markas komando satuan
pada metode geladi Posko.
21. Bentuk Latihan. Digunakan jika satuan yang dilatih lebih dari 1 (satu) satuan.
a. Seri. Bentuk latihan yang dilaksanakan bila satuan pelaku yang dilatih
dalam waktu yang berbeda, medan latihan yang digunakan sama dan persoalan
yang disampaikan sebagian atau seluruhnya sama.
a. Standar Kemampuan.
1) Bidang pengetahuan.
2) Bidang keterampilan.
b. Metode Pencapaiannya.
23. Latihan Bagi Satuan Berkekuatan Penuh, di bawah Kekuatan Minimum dan
Tersebar.
a. Personel.
b. Susunan Organisasi.
Catatan:
Catatan:
Catatan :
Catatan:
3) Komandan latihan.
5) Sipamops.
6) Siminlog.
7) Simalat.
8) Koordinator materi/pelatih.
9) Katim penguji.
10) Penguji.
11) Pelaku.
c) Komandan latihan.
i) Koordinator Materi.
j) Pelatih.
l) Penilai.
m) Penimbul situasi.
n) Pelaku.
c) Komandan latihan.
j) Koordinator umum.
k) Katim Lai.
l) Koordinator materi.
m) Pelatih.
n) Penilai.
o) Penimbul situasi.
p) Pelaku.
b) Penasihat latihan.
j) Sekretaris Latihan(Setlat).
70
n) Wasit.
(1) Wasit satuan.
(a) Wasit Dan/Wadan.
v) Mengkoordinasikanpelaksanaan
pemberian keterangan tentang kegiatan musuh,
situasi, kondisi, tindakan satuan
bawahan/samping/atasan kepada para pelaku,
dengan perantaraan para pengendali yang
bersangkutan sesuai dengan rencana operasi
latihan yang telah direncanakan dan atau dibuat
tambahan yang baru.
o) Pengendali.
p) Penilai.
q) Penimbul situasi.
r) Pelaku.
Catatan :
b. Persiapan.
1) Persiapan penyelenggara.
a) Penyiapan komando latihan.
b) Briefing kepada pelaku dan pelatih.
c) Penataran pelatih.
d) Latihan pendahuluan (apabila menggunakan tim peraga).
e) Penyiapan tempat/medan latihan.
f) Pengecekan akhir personel dan sarana prasarana latihan.
2) Persiapan pelaku.
c. Pelaksanaan.
d. Pengakhiran.
a) Persiapan penyelenggara.
b) Persiapan pelaku.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
c) Kaji ulang.
Catatan :
1) Perencanaan.
2) Persiapan.
a) Persiapan penyelenggara.
b) Persiapan pelaku.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
f) Pembubaran komandolatihan.
1) Perencanaan.
i) Rencana latihan.
ii) Skenario latihan.
iii) Rencana operasi latihan.
iv) Ramalan operasi latihan.
v) Diagram rencana operasi latihan.
vi) Rencana informasi latihan.
vii) Jawaban persoalan.
viii) Petunjuk khusus wasit dan pengendali.
i) Lembar pendahuluan.
ii) Keadaan umum.
iii) Keadaan khusus.
iv) Analisa Daerah Operasi (ADO).
v) Ringkasan intelijen.
vi) Susunan bertempur musuh.
vii) Ikhtisar kejadian.
viii) Data pasukan sendiri.
i) Petunjuk latihan.
ii) Petunjuk tata tertib.
iii) Petunjuk perhubungan.
iv) Komando dan pengendalian.
v) Petunjuk bantuan administrasi.
vi) Petunjuk keamanan.
(9) Paparan II. Komandan latihansetelah menyelesaikan
naskah latihan pada waktu dan tempat yang telah ditentukan
memberikan paparan dihadapan pimpinan umum latihan untuk
mendapatkan koreksi.
2) Persiapan.
a) Persiapan penyelenggara.
b) Persiapan pelaku.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
29. Pengawasan.
30. Pengendalian.
BAB IV
ASISTENSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN LATIHAN
31. Umum. Asistensi dan pengawasan latihan yang dilaksanakan oleh pemegang
fungsi latihan, sesuai dengan tataran kewenangan dan kebijaksanaan pimpinan TNI AD
agar dapat terlaksana secara optimal, maka perlu mempedomani ketentuan umum yang
meliputi tujuan, sasaran, sifat, peranan, pengorganisasian, tugas dan tanggung jawab,
persyaratan personel, teknik, metoda, obyek, bentuk dan prosedur, alat perlengkapan
serta faktor-faktor yang mempengaruhi.
32. Tujuan.
33. Sasaran.
a. Asistensi Latihan.
34. Sifat.
a. Asistensi Latihan.
program, penerapan sistem dan metoda, penerapan teknik dan taktik serta
penggunaan sarana dan prasarana latihan yang dilaksanakan oleh pembina
latihan.
STRUKTUR ORGANISASI
PENANGGUNG JAWAB
STAF
KETUA TIM
ANGGOTA
a. Penanggung jawab.
b. Staf.
c. Ketua Tim.
d. Anggota.
a. Teknik.
1) Asistensi latihan.
2) Pengawasan latihan.
a) Langsung.
b. Metoda.
a) Secara langsung.
bidang latihan.
b) Tidak langsung. Dengan cara melihat dan meneliti dokumen
latihan.
d) Tata cara kerja pengujian dan penilaian hasil latihan (Aspek Uji
Nilai).
4) Waktu pelaksanaan.
d. Bentuk.
1) Asistensi latihan.
2) Pengawasan latihan.
1) Asistensi Latihan.
a. Internal.
b. External.
1) Tahap perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
4) Tahap Pengakhiran.
1) Tahap perencanaan.
BAB V
SARANA DAN PRASARANA LATIHAN
43. Umum. Sarana dan prasarana latihan merupakan bagian penting yang tidak
terpisahkan dalam suatu proses penyelenggaraan latihan, sehingga perlu adanya
standardisasi sarana dan prasarana latihan. Ketentuan ini diperlukan agar kegiatan yang
berkaitan dengan standardisasi sarana dan prasarana latihan memperoleh hasil yang
optimal. Ketentuan ini meliputi tujuan, sasaran, sifat, peranan, organisasi, tugas dan
tanggung jawab, syarat personel, teknis, sarana dan prasarana serta faktor-faktor yang
mempengaruhi.
44. Sifat.
d. Tepat Guna. Sesuai dengan kebutuhan dan kegunaan secara efektif dan
efisien tepat waktu dapat mendukung kegiatan pelaksanaan latihan sesuai dengan
waktu yang ditetapkan.
45. Organisasi.
a. Struktur Organisasi.
KASAD
JAK
OPS
102
LAKS DANSATMINKAL
b. Susunan Organisasi.
b. Tingkat Operasional.
2) Pangkotama.
3) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung.
47. Syarat Personel. Syarat personel dibatasi hanya untuk Satuan Administrasi
Pangkal (Satminkal), sebagai berikut:
48. Sarana dan Prasarana. Standardisasi sarana prasarana latihan yang harus ada
di Satpur, Satbanpur, Satbanmin, Puslatpur dan Pussimpur Kodiklat TNI AD, meliputi
sarana prasarana umum, Binjasmil, khusus dan sarana prasarana lainnya dijelaskan pada
lampiran.
a. Internal.
b. Eksternal.
1) Perencanaan.
2) Persiapan.
4) Pengakhiran.
a) Perencanaan.
(1) Membantu dan menyarankan kepada Kasad
tentang pembinaan Sarana dan Prasarana Latihan yang ada
di Kotama untuk menjamin kesiapan operasional.
b) Persiapan.
107
c) Pelaksanaan.
2) Kotama.
a) Perencanaan.
b) Persiapan.
c) Pelaksanaan.
d) Pengakhiran.
3) Dan/Dir/Ka Pus/Cab/Fung.
a) Perencanaan.
b) Persiapan.
d) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
a) Membuat rencana pengamanan personel.
2) Persiapan.
a) Mengecek kesiapan masing-masing unit oleh kelompok
pengamanan.
3) Pelaksanaan.
a) Melaksanakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
kerugian personel.
4) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
2) Persiapan.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
2) Persiapan.
a) Menyiapkan pengecekan kesiapan masing-masing unit atau
kelompok agar tugas dapat dilaksanakan secara optimal.
3) Pelaksanaan.
a) Melaksanakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya
kebocoran berita serta penyalahgunaan alat komunikasi, surat-surat
dan dokumen rahasia.
4) Pengakhiran.
1) Perencanaan.
3) Pelaksanaan.
4) Pengakhiran.
a) Pemeriksaan hasil pengamanan kegiatan.
a. Perencanaan.
b. Persiapan.
c. Pelaksanaan.
d. Pengakhiran.
a. Pengawasan.
1) Tingkat kebijakan.
2) Tingkat Operasional.
b. Pengendalian.
2) Tingkat Operasional.
BAB VI
PENUTUP
54 . Penutup. Demikian Naskah Sekolah ini disusun sebagai bahan ajaran untuk
pedoman bagi Tenaga Pendidik dan Peserta Didik dalam proses belajar mengajar
Pembinaan Latihan pada Pendidikan Perwira TNI AD.
Tri Soewandono
Mayor Jenderal TNI
RAHASIA
RAHASIA
PENGERTIAN
3. Grand Design. Grand Design adalah Rancangan rencana kerja induk untuk
kurun waktu yang telah ditentukan baik jangka pendek maupun jangka panjang, berisi
langkah-langkah umum perencanaan penyusunan program, penataan organisasi,
penataan tata laksana, penataan manajemen sumber daya manusia aparatur, penguatan
sistem asistensi, pengawasan dan pengendalian program, penguatan akuntabilitas, dan
peningkatan kualitas pelayanan publik.
4. Komposit. Komposit adalah merupakan kata sifat yang berarti susunan atau
gabungan, Komposit berasal dari kata ”to compose” yang berarti menyusun atau
menggabung. Jadi secara sederhana Komposit berarti gabungan dari dua atau lebih
kemampuan atau Alutsista yang berlainan.
11. Program. Program adalah suatu rencana yang telah diolah dengan
memperhitungkan faktor ruang dan waktu serta urutan penyelenggaraannya secara tegas
dan teratur.
12. Program Kerja Satuan Pelaksana. Program Kerja Satuan Pelaksana adalah
buku yang dibuat oleh satuan pelaksana sebagai penjabaran dari Petunjuk Pelaksanaan
119
Program Kerja dan Anggaran Kotama untuk dijadikan pedoman bagi satuan dalam
melaksanakan kegiatan pada kurun waktu satuan tahun anggaran. Didalam buku tersebut
tertuang rencana kerja dan fungsi-fungsi organik satuan termasuk Rencana Kerja Latihan
dan Kalender Latihan Satuan.
13. Program Kerja dan Anggaran. Program kerja dan anggaran adalah ketentuan
yang dikeluarkan oleh satuan setiap tahunnya yang berisi tugas, kebijakan, dalam
pelaksanaan anggaran tahunan serta ketentuan prioritas sasaran, dan kebijakan
anggaran sebagai rencana kerja satuan yang bersangkutan.
14. Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Rencana Kerja dan Anggaran adalah
dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program dan kegiatan suatu unit
organisasi/Satker yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang
diperlukan untuk melaksanakannya.
15. Program Latihan. Program Latihan adalah petunjuk umum tentang kegiatan
menyelenggarakan latihan baik latihan perorangan maupun latihan satuan yang meliputi
materi latihan, isi materi latihan yang dilatihkan, tujuan, sasaran, waktu, tempat latihan,
dan peserta latihan.
17. TAB-1. TAB-1 adalah kurun waktu sebelum dalam satu tahun untuk melaksanakan
kegiatan sesuai Program dan Anggaran yang telah ditentukan yang dimulai 1 Januari
sampai dengan 31 Desember.
18. TAB+1. TAB+1 adalah kurun waktu setelah dalam satu tahun untuk melaksanakan
RAHASIA
kegiatan sesuai Program dan Anggaran yang 3 telah ditentukan yang dimulai 1 Januari
sampai dengan 31 Desember.
19. Tahun Anggaran Berjalan (TAB). Tahun Anggaran Berjalan (TAB) adalah kurun
waktu dalam satu tahun untuk melaksanakan kegiatan sesuai Program dan Anggaran
yang telah ditentukan yang dimulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
20. Top Down (Atas ke bawah ). Top Down (Atas ke bawah) adalah dalam arti
bahwa kebijakan latihan pada tahun yang akan datang dan pokok-pokok sasaran latihan
yang harus dicapai oleh Kotama ditentukan oleh Mabesad sebagai penentu kebijakan.
21. Latihan dalam rangka pembinaan kekuatan. Latihan dalam rangka pembinaan
kekuatan adalah latihan yang berorientasi pada pencapaian kemampuan standar
program pembinaan kekuatan sesuai dengan program pemantapan satuan TNI AD
yang penyelenggaraannya didasarkan pada siklus latihan dan proglatsi yang berlaku.
23. Latihan Bersama. Latihan Bersama adalah latihan yang dilaksanakan oleh
satuan TNI AD dengan satuan Angkatan Darat Negara sahabat. Tujuan latihan ini pada
dasarnya untuk meningkatkan persahabatan antara TNI AD dengan Angkatan Darat
Negara sahabat serta berimplikasi pada peningkatan profesionalisme prajurit dan satuan
TNI AD.
24. Aplikasi. Aplikasi adalah suatu bentuk penerapan metode latihan teknis baik
perorangan maupun satuan dengan menggunakan medan latihan yang mendekati daerah
operasi sebenarnya.
25. Acara latihan. Acara latihan adalah salah satu segi program latihan TNI AD
yang memuat ketentuan tentang :
c. Berlanjut. Latihan dimulai dari latihan dasar yang bersifat teknis sampai
dengan latihan gabungan yang bersifat strategis (latihan dilaksanakan terus
menerus sampai tujuan latihan tercapai).
RAHASIA
27. Buku petunjuk. Buku petunjuk adalah suatu buku yang memuat petunjuk
4
secara teknis detail.
28. Dril. Dril adalah metode latihan untuk membiasakan melakukan sesuatu jenis
kegiatan menurut urutan yang telah ditetapkan secara baku.
29. Fungsi. Fungsi adalah sejenis pekerjaan, kegiatan dan upaya yang dilakukan
satu sama lain ada ketergantungan untuk melaksanakan segi-segi dari suatu sistem.
30. Fasilitas. Fasilitas adalah segala bentuk sarana dan prasarana baik materiil
maupun jasa untuk dapat digunakan oleh perorangan maupun organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi.
31. Geladi. Geladi adalah metode latihan untuk memberikan pengetahuan dan
keterampilan melakukan sesuatu kegiatan yang telah dipelajari atau dilakukan
sebelumnya.
33. Komando. Komando adalah suatu istilah dengan pengertian sebagai berikut :
121
34. Kondisi Satuan. Kondisi satuan adalah suatu keadaan yang mencakup dari
segi personel, materiil dan perlengkapannya serta sarana prasarana dalam suatu satuan.
35. Kader. Kader adalah seseorang yang menjadi cikal bakal untuk disiapkan
dalam menggantikan peran fungsi dan tugas dari pejabat lama.
36. LKT (Lapangan Kekuasaan Teknis). LKTadalah salah satu bidang kekuasaan
dalam kecabangan TNI AD yang meliputi :
37. Lembaga Latihan. Lembaga latihan adalah badan yang mempunyai fungsi dan
tugas pokok menyelenggarakan latihan bagi satuan TNI AD untuk memberikan
kemampuan khusus kepada satuan yang bersangkutan.
38. Latihan.
39. Metode. Metode adalah tata cara melakukan sesuatu dalam suatu urutan-
urutan tertentu secara teratur untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.
40. Mako. Mako adalah suatu tempat yang terdiri dari komandan dan staf beserta
badan-badan pelayanannya yang merupakan susunan organisasi untuk penyelenggaraan
pimpinan terhadap satuan-satuan bawahan dalam satu komando.
41. Operasional. Operasional adalah segala usaha, kegiatan dan tindakan yang
dilakukan secara fisik yang terpimpin dan terarah pada suatu tujuan tertentu.
42. Pembinaan. Pembinaan adalah segala usaha, pekerjaan dan kegiatan yang
berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan,
pengerahan, penggunaan serta pengendalian sesuatu secara berdaya guna dan berhasil
guna. Pembinaan meliputi kegiatan melaksanakan dan dikerjakan dengan baik, tertib,
122
rapi dan saksama menurut rencana atau program pelaksanaan sesuatu ketentuan,
petunjuk, norma, sistem dan metode secara efektif dan efisien mencakup tujuan serta
memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal.
45. Pembina Latihan. Pembina latihan adalah seseorang yang mempunyai tanggung
jawab untuk merencanakan, menyusun, membangun, mengembangkan, mengerahkan,
menggunakan serta mengendalikan segala sumber daya latihan dengan baik, tertib,
teratur, rapi dan saksama menurut program pelaksanaan guna mencapai tujuan dan
sasaran latihan.
46. Pengendali Atas. Pengendali atas adalah staf yang bertindak sebagai komando
atasan dari satuan yang dilatih, yang memberikan perintah/informasi dan menerima
laporan dari satuan yang bersangkutan.
47. Pengendali Samping. Pengendali samping adalah staf yang mewakili tetangga
yang memiliki fungsi operasional dan administrasi.
48. Pengendali Bawah. Pengendali bawah adalah staf yang mewakili komando
bawahan setingkat di bawah satuan yang dilatih, meliputi aktivitas yang berasal dari
semua satuan bawahan diberikan oleh mereka yang mencakup aktivitas operasional dan
administrasi.
51. Prosedur. Proseduradalah tata cara kerja, cara pelaksanaan, menurut tata tertib
atau kegiatan yang meliputi penentuan tujuan, kedudukan, bentuk susunan dan struktur
organisasi, pembagian kekuasaan, tanggungjawab, tugas kewajiban dan hubungan kerja.
54. Teknis. Teknis adalah cara pelaksanaan suatu tindakan, khususnya secara
terperinci dilakukan oleh pasukan atau para Komandan dalam pelaksanaan tugas militer.
Teknis khususnya adalah tata cara penggunaan perlengkapan dan personel.
55. Taktis. Taktis adalah suatu bagian dari ilmu pertempuran yang mempelajari,
mengolah, penggunaan satuan dan senjata untuk melakukan kegiatan militer yang
ditentukan dalam strategi militer.
56. Wasit Satuan. Wasit satuan adalah seseorang yang ditugaskan pada satuan
untuk mengikuti gerakan satuan dan melakukan pencatatan, penilaian, menengahi serta
memutuskan kegiatan pelaku/satuan maupun antara pelaku dan Bulsit.
57. Wasit Daerah. Wasit daerah adalah seseorang yang ditunjuk untuk
melakukan pencatatan, penilaian, menengahi serta memutuskan kegiatan pelaku/satuan
maupun antara pelaku dan Bulsit disuatu tempat dan tidak melekat dalam gerakan
satuan.
58. Wasit Netral. Wasit netral adalah seseorang pada sistem perwasitan yang
bisa memberikan keputusan pada suatu permasalahan dimana permasalahan tersebut
tidak bisa diputuskan oleh wasit satuan atau wasit daerah.
59. Evaluasi. Evaluasi adalah penentuan nilai (harga) terhadap suatu hal dengan
suatu tolak ukur atau kriteria yang telah ditetapkan untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat pencapaian tujuan.
62. Jasmani Militer TNI AD. Jasmani Militer TNI AD adalah salah satu fungsi
khusus TNI AD yang berperan menyelenggarakan segala usaha pekerjaan dan kegiatan
fungsi jasmani militer berkenaan dengan pembentukan, peningkatan dan pemeliharaan
jasmani perorangan maupun satuan dalam mewujudkan kesamaptaan jasmani guna
RAHASIA
mempertinggi daya tempur. 7
63. Juknis. Juknis adalah buku pedoman sebagai jabaran lebih lanjut dari Bujukmin
yang memuat penjelasan tentang tata cara teknik sarana prasarana dan pelaksanaan dari
suatu kegiatan atau pekerjaan, secara terinci dalam rangka pembinaan salah satu fungsi
TNI AD.
64. Kebijakan. Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yg menjadi garis
besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan cara
bertindak tentang pemerintahan, organisasi, organisasi Angkatan Darat dsb.
67. Latihan.
69. Operasi.
74. Prasarana Latihan. Prasarana Latihan adalah segala fasilitas yang tidak dapat
digerakkan/ dipindahkan untuk menunjang terlaksananya suatu proses usaha dan
kegiatan latihan.
75. Program. Program adalah suatu rencana yang telah diolah dengan
memperhitungkan faktor ruang dan waktu serta urutan penyelenggaraannya secara tegas
dan teratur.
76. Sarana Latihan. Sarana Latihan adalah segala fasilitas yang dapat dipakai,
dipergunakan (digerakkan/dipindahkan) sebagai alat dalam pencapaian maksud dan
tujuan latihan.
Tri Soewandono
Mayor Jenderal TNI
RAHASIA