Anda di halaman 1dari 7

TERBATAS

PELAKSANAAN METODE BINTER


DIWILAYAH KODIM 6010/SEROJA

Penyelenggaraan Binter ditujukan pada aspek geografi, demografi dan kondisi


sosial untuk disiapkan menjadi ruang, alat dan kondisi juang dalam rangka kepentingan
Sishanta. Dalam pelaksanaannya diselenggarakan oleh seluruh jajaran Angkatan Darat dan
dikoordinasikan secara terpadu dengan seluruh komponen bangsa di wilayah. Agar
penyelenggaraan Binter dapat terlaksana secara berhasil guna maka diperlukan suatu
konsepsi yang mendasar guna tercapainya tugas pokok Angkatan Darat meliputi kebijakan,
strategi dan sasaran penyelenggaraan Binter.

Kebijakan penyelenggaraan dirumuskan agar sasaran Binter tercapai, meliputi ; a.


Binter diselenggarakan sepanjang masa, guna terwujudnya ruang, alat dan kondisi juang
yang tangguh bagi kepentingan pertahanan negara aspek darat; b. Binter diselenggarakan
dalam bentuk kegiatan teritorial dengan menggunakan metoda Bakti TNI,
Bintahwil/Binwanwil dan Komunikasi Sosial; c. Binter diselenggarakan dalam bentuk
Operasi Pembinaan Teritorial (Opsbinter) dalam lingkup Operasi Militer Selain Perang
(OMSP); dan d. Binter diselenggarakan dalam bentuk Operasi Perlawanan Wilayah
(Opswanwil) bila melaksanakan tugas-tugas Operasi Militer untuk Perang (OMP).

Metoda Binter yang digunakan agar mencapai sasaran yang telah ditentukan,
adalah; (i) Bhakti TNI, yaitu pelibatan TNI sebagai komponen utama pertahanan negara
dalam membantu menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan (civic mission) untuk
menangani masalah-masalah sosial dan kemanusiaan atas permintaan instansi terkait dan
atau atas inisiatif sendiri yang dilaksanakan secara bersama-sama dengan instansi terkait
dan masyarakat tanpa mengabaikan kesiapan satuan; (ii) Pembinaan Ketahanan Wilayah
(Bintahwil) dan Pembinaan Perlawanan Wilayah (Binwanwil), yaitu segala usaha dan
kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, penyusunan, pengembangan, pengerahan
dan pengendalian dalam rangka mewujudkan ketahanan atau perlawanan wilayah yang
dinamis dengan meningkatkan kepekaan, kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

/ menangkal .....

TERBATAS
TERBATAS
2

menangkal setiap ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang membahayakan


kedaulatan dan keutuhan wilayah; (iii) Komunikasi Sosial, yaitu cara yang diselenggarakan
oleh satuan jajaran Angkatan Darat yang berhubungan dengan perencanaan dan kegiatan
untuk memelihara dan meningkatkan kerjasama dengan segenap komponen bangsa guna
terwujudnya saling pengertian dan kebersamaan yang memungkinkan timbulnya keinginan
masyarakat untuk berpartisipasi dibidang pertahanan.

Kodim adalah satuan kewilayahan yang mempersiapkan pertahanan wilayah


dengan tugas pokok menyelenggarakan pembinaan teritorial, pembinaan satuan dan
perlawanan rakyat secara terus menerus diwilayahnya untuk menciptakan ketahanan suatu
wilayah dalam rangka mendukung tercapainya tugas pokok Korem.

Kodim sebagai satuan terkecil dari Komando Kewilayahan memiliki tanggung


jawab melaksanakan pembinaan teritorial mulai dari tahap perencanaan, persiapan,
pelaksanaan dan pengakhiran dengan melakukan kegiatan pembinaan kemanunggalan
TNI-Rakyat, kesadaran berbangsa dan bernegara, wawasan kebangsaan dan kesadaran
bela negara dan cinta tanah air dalam rangka pertahanan negara matra darat. Untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab tersebut Kodim dituntut untuk memiliki
kemampuan yang dapat menunjang tercapainya tugas pokok tersebut. Adapun kemampuan
yang harus dimiliki dalam menunjang tugas pokok tersebut antara lain : Kesiapan
organisasi, Kemampuan dalam rangka Operasi Militer untuk Perang (OMP) yang
meliputi : membantu menyiapkan, melatih dan mengorganisir perlawanan rakyat dalam
mendukung Operasi Militer untuk Perang, Kemampuan dalam rangka Operasi Militer
Selain Perang (OMSP) diantaranya yaitu : memberdayakan wilayah pertahanan dan
kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistim pertahanan semesta. Adapun
kemampuan dalam rangka mendukung OMSP ini, Kodim juga dituntut untuk memiliki
kemampuan pemberdayaan daerah pangkal perlawanan, penguasaan wilayah, serta
pemberdayaan logistik wilayah dalam rangka pertahanan negara matra darat.

Korem 045/RONGGOLAWE yang meliputi 5 (lima) daerah kabupaten dan 1 (satu)


Kodya tidak berbeda dengan daerah lainnya yang dipengaruhi kecenderungan

/ terganggunya .....

TERBATAS
TERBATAS
3

terganggunya stabilitas nasional. Jajaran Korem 045/RONGGOLAWE terdiri dari Kodim


6010/SEROJA, Kodim 6011/SEPATU, Kodim 6012/ANGGREK, Kodim 6013/KANTIL,
Kodim 6014/MAWAR, Kodim 6015/MELATI dan Yonif 777/ANUMERTA yang
berkedudukan diwilayah Kodim 6010/SEROJA. Khusus didaerah Kodim 6010/SEROJA
yang meliputi wilayah Kabupaten SEROJA pada periode 19A s.d Pebruari 19B terdapat
kecenderungan peningkatan permasalahan sosial terutama dibidang ekonomi dan sosial
budaya. Hal tersebut disebabkan oleh musim hujan yang berkepanjangan yang
mengakibatkan tingkat produktivitas pertanian menurun drastis, sehingga menambah
kesulitan perekonomian mereka. Penebangan oleh masyarakat di hutan lidung KANTIL
mengakibatkan terjadinya tanah longsor yang merusakkan beberapa rumah penduduk dan
menelan korban jiwa 5 (lima) orang meninggal. Ruas jalan yang menghubungkan
kecamatan MARIBAYA dengan Ibukota Kabupaten dalam keadaan rusak parah akibat
longsor dibeberapa tempat. Potensi wilayah di Kabupaten SEROJA masih kurang
diwujudkan untuk kepentingan kesejahteraan maupun pertahanan. Dimasa lalu dibagian
selatan daerah SEROJA pernah menjadi basis PKI yang kemudian berkat kerjasama dari
semua unsur terutama aparat keamanan, Pemda dan ulama, pengaruh komunis tersebut
dapat dihilangkan. Namun dengan perkembangan kondisi akhir-akhir ini tidak menutup
kemungkinan akan berusaha mempengaruhi masyarakat agar selalu menentang
kebijaksanaan pemerintah dengan memanfaatkan kesenjangan sosial, HAM, demokrasi,
lingkungan hidup dan masalah SARA.

Beberapa sektor pembangunan belum ditangani secara serius oleh pemerintah


daerah. Dari hasil survei yang dilakukan menyatakan bahwa apabila permasalahan
didaerah tersebut tidak dapat diatasi, maka akan menimbulkan kerawanan sosial,
sedangkan untuk genangan air di daerah SEROJA perlu dibuat tanggul penahan air dari
luapan S. BONDO sejauh 5 KM, dan memerlukan alat berat Zeni yang saat ini tidak
dimiliki oleh daerah. Pemerintah daerah mengharapkan TNI untuk membantu
permasalahan di Kabupaten SEROJA.

/ Dari .....

TERBATAS
TERBATAS
4

Dari uraian tersebut diatas bahwa pemerintah membutuhkan bantuan dari TNI
untuk menangani permasalahan di Kabupaten SEROJA. Pertanyaannya adalah
Bagaimana Komandan Kodim dalam membantu pemerintah Kabupaten SEROJA untuk
mengatasi permasalahan tersebut, ditinjau dari pelaksanaan Metode Binter?

Dalam Doktrin “Kartika Eka Paksi” Pembinaan Teritorial adalah fungsi organik
militer yang menyelenggarakan komunikasi dengan bermacam komponen masyarakat dan
aparat pemerintah dalam membangun kesadaran pertahanan aspek darat, guna mewujudkan
kepentingan pembinaan dan penggunaan kekuatan TNI-AD. Tidak perlu ada kebimbangan
bagi Komando Kewilayahan dalam menyelenggarakan Binter hal ini juga diperkuat dengan
adanya UU TNI NO 34 dan UU NO 20.

Upaya yang dilakukan oleh Komandan Kodim 6010/SEROJA untuk


melaksanakan kegiatan dengan metode Binter dalam mengatasi permasalahan yang terjadi
di Kabupaten SEROJA adalah : a. Melaksanakan operasi Bhakti TNI dan Karya
Bakti. Kegiatan yang harus dilakukan adalah dalam bentuk operasi Bhakti (TMMD) dan
Karya Bhakti , dilakukan oleh pasukan organik dari Kodim serta jajarannya dengan cara
memperbaiki ruas jalan yang rusak berat yang menghubungkan Kecamatan MARIBAYA
dengan Ibukota Kabupaten yang diakibatkan tanah longsor, membuat tanggul penahan air
dari luapan S. BONDO sejauh 5 KM dengan menggunakan alat berat Zeni, dan lain-lain.
Adapun tujuan dari kegiatan tersebut adalah : a) Mengatasi kesulitan masyarakat
diwilayah Kab. SEROJA; b) Membantu menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi di
masyarakat; c) Meningkatkan kemampuan para prajurit agar peka terhadap keinginan
ataupun aspirasi masyarakat; d) Menumbuhkan kesadaran masyarakat agar memiliki
keinginan untuk selalu peduli terhadap keadaan lingkungannya. Sasaran yang diinginkan
dari kegiatan Bhakti TNI : a) Sasaran fisik, dapat menyelesaikan segala fasilitas umum
dan persoalan–persoalan yang menimpa atau yang dihadapi oleh masyarakat Kab.
SEROJA untuk dapat bersama-sama dengan TNI sebagai pembina teritorial; b) Sasaran
non fisik, agar terwujudnya keinginan untuk dapat menciptakan kemanunggalan TNI
dengan rakyat yang saling asih, saling asah dan saling asuh. Adapun fasilitas Sarana dan
prasarana yang digunakan sebagai berikut : 1) Prajurit TNI dan masyarakat yang berada

/ diwilayah .....

TERBATAS
TERBATAS
5

diwilayah KODIM 6010/SEROJA; 2) Fasilitas dan bahan kontak yang tersedia; 3)


Dukungan anggaran yang diperoleh melalui koordinasi antara PEMDA dan TNI yang
berada diwilayah Kab. SEROJA dan sekitarnya. Adapun yang diinginkan dari kegiatan
tersebut : 1) Untuk menampung dan menanggapi segala keluhan dan keinginan serta
mengetahui permasalahan yang terjadi di masyarakat diwilayah KODIM 6010/SEROJA;
2) Untuk mendekati, menyelami, mempengaruhi dan mengajak masyarakat untuk dapat
berperan aktif dalam pembangunan di wilayah KODIM 6010/SEROJA; 3) Untuk dapat
membangkitkan kepekaan masyarakat terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi dan
memberikan saran dan masukan yang bersifat membangun; 4) Untuk memberikan
kesadaran kepada masyarakat bagaimana dapat menerapkan suatu kehidupan kebersamaan
dan rasa tolong menolong diantara sesama warga masyarakat . b. Melaksanakan
Pembinaan Ketahanan Wilayah. Jenis kegiatan.yang dilakukan adalah dengan
Melaksanakan kegiatan pembinaan, penyuluhan dan pelatihan bela negara bagi masyarakat
SEROJA, secara terencana dan terprogram agar pelaksanaannya berkesinambungan. c.
Melaksanakan Aflikatif Komsos TNI. Kegiatan yang dilakukan dalam komsos adalah
melaksanakan anjang sana tidak hanya ke tokoh-tokoh tertentu saja tetapi juga harus
dapat masuk ke komponen masyarakat lainnya, dengan cara menghadiri undangan
perkawinan, sunat, rapat, kenduri, ceramah keagamaan di meunasah-meunasah,
peneladanan dalam tingkah laku dan tutur kata, bergaul dengan cara baik- baik dengan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari serta menjunjung tinggi adat istiadat yang berlaku
di Kab. SEROJA. Tujuan yang diinginkan dari kegiatan tersebut ; 1) Untuk menampung
dan menanggapi segala keluhan dan keinginan serta mengetahui permasalahan yang terjadi
di masyarakat diwilayah KODIM 6010/SEROJA; 2) Untuk mendekati, menyelami,
mempegaruhi dan mengajak masyarakat untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan di
wilayah KODIM 6010/SERJOA; 3) Untuk dapat membangkitkan kepekaan masyarakat
terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi dan memberikan saran dan masukan yang
bersifat membangun; 4) Untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat bagaimana
dapat menerapkan suatu kehidupan kebersamaan dan rasa tolong menolong diantara
sesama warga masyarakat. Dengan demikian sasaran yang diharapkan adalah : 1) Seluruh
masyarakat Kab. SEROJA diwilayah KODIM 6010/SEROJA memiliki semangat
membangun daerahnya.dalam menyampaikan suatu permasalahan yang dihadapi mereka;

/ 2) Meyakinkan .....

TERBATAS
TERBATAS
6

2) Meyakinkan Masyarakat Kab. SEROJA diwilayah kodim 6010/SEROJA sehingga dapat


menerima kehadiran TNI serta mau membantu TNI dalam melaksanakan pembangunan
didaerah tersebut. Tentunya sasaran tersebut harus didukung oleh sarana dan prasarana
yaitu ; 1) Komunikator harus terlebih dahulu dipersiapkan dimana prajurit TNI yang boleh
berhubungan dengan masyarakat adalah yang memiliki kemampuan komunikasi sosial
dengan baik; 2) Bahan, materi dan pesan dapat menumbuhkan perhatian; 3) Alat-alat
komunikasi.( TLP,HP,HT dll); 4) Dukungan anggaran dari TNI maupun dari PEMDA
selain menggunakan metode seperti pada penjelasan di atas, agar pengamalan sikap
teritorial dapat berjalan dengan baik dan dapat mewujudkan kemanunggalannya dengan
masyarakat Kab. SEROJA, maka setiap prajurit KODIM 6010/SEROJA dan prajurit yang
melaksanakan tugas operasi di wilayah Kab. SEROJA harus menguasai teknik pengamalan
sikap sebagai berikut : 1. Penampilan sikap yang dapat mencerminkan pribadi yang Sapta
Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI, dengan selalu tampil simpatik, murah senyum,
membiasakan diri tegur sapa dengan siapapun berjumpa, memiliki rasa hormat dan terima
kasih terhadap layanan dan sajian yang diberikan masyarakat Kab. SEROJA terhadap TNI,
harus mengenali budaya dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan masyarakat Kab.
SEROJA, mampu menyesuaikan diri dan dalam bergaul tidak pilih-pilih serta bersikap
positif dalam tata susila; 2. Mengenali dan bergaul baik dengan tokoh-tokoh baik formal
maupun informal terutama tokoh agama dan tokoh masyarakat serta mampu
memberdayakan para tokoh tersebut dalam rangka menciptakan semangat kebersamaan di
dalam masyarakat yaitu bangsa dan bernegara, sehingga dukungan dari masyarakat
terhadap tugas TNI akan terus mengalir serta terus menerus dalam upaya pembangunan
wilayah Kab. SEROJA; 3. Melaksanakan pendekatan keagamaan diwilayah Kab.
SEROJA. Dari berbagai kegiatan yang dilakukan diharapkan dapat melakukan deteksi dini
terhadap kegiatan-kegiatan yang akan memanfaatkan situasi demi kepentingan golongan
tertentu yang ingin mengganggu stabilitas keamanan masyarakat sehingga dari deteksi dini
tersebut dapat segara dilakukan upaya pencegahan dini untuk mengatasi kondisi tersebut
agar tidak berlanjut menjadi kegiatan yang merugikan keamanan dan ketertiban
masyarakat kab.SEROJA.

/ Dari .....

TERBATAS
TERBATAS
7

Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa Komandan Kodim


6010/SEROJA sebagai pimpinan satuan Kowil yang berada di Kab. SEROJA mendapatkan
tugas yang cukup berat dalam melaksanakan Binter, dalam hal pembangunan wilayah
terutama di wilayah Kab. SEROJA. Pembangunan yang dilaksanakan oleh TNI adalah
dengan memperbaiki ruas jalan yang rusak berat, tanah longsor, pembuatan tanggul
penahan air serta mengajak masyarakat Kab. SEROJA untuk melaksanakan pembangunan
didaerahnya yang memiliki potensi bagus untuk dikembangkan duna meningkatkan
kesejahteraan dan untuk kepentingan pertahanan. Setiap prajurit harus diberikan
pembekalan dan pelatihan yang terencana dan terjadwal dengan baik, serta diyakinkan
bahwa apa yang sudah diberikan dalam pembekalan dan pelatihan harus dimengerti,
dipahami dan mampu untuk dilaksanakan. Saran yang dapat berikan adalah agar operasi
terpadu harus ditingkatkan dan dilaksanakan lebih terintegarsi dengan melibatkan seluruh
komponen dengan program yang dapat dipertanggung jawabkan dengan prioritas aspek
kejahteraan dan keamanan.

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai