Anda di halaman 1dari 5

OPTIMALISASI PEMBINAAN SATUAN DALAM RANGKA PENCAPAIAN

KEBERHASILAN PELAKSANAAN TUGAS POKOK DI MASA DEPAN

TNI Angkatan Darat merupakan bagian integral dari TNI dimana sebagai komponen
utama kekuatan pertahanan negara di darat yang dalam pelaksanaan tugas pokoknya
ditentukan oleh efektifitas pelaksanaan pembinaan satuan TNI Angakatan Darat.
Penyelenggaraan pembinaan satuan dilaksanakan dalam satu siklus pembinaan
secara berkelanjutan meliputi segala aspek yang berpengaruh terhadap pencapaian
tugas TNI Angkatan Darat yang dilaksanakan secara terpadu dan terencana meliputi
pembinaan organisasi, pembinaan personil, pembinaan materiil, pembinaan
pangkalan, pembinaan piranti lunak dan pembinaan latihan. Akan tetapi dalam rangka
pelaksanaan pembinaan satuan tersebut masih banyak ditemukan beberapa kendala
dan permasalahan yang perlu adanya penangananan secara cepat,
berkesinambungan dan dilaksanakan secara berkelanjutan. Permasalahan dalam
pembinaan satuan yang tidak segera ditindak lanjuti dengan segera akan dapat
“menumpulkan” bahkan “mematikan” kemampuan satuan sehingga pada akhirnya
tugas pokok satuan tidak akan pernah tercapai.

Pembinaan satuan yang baik apabila dilaksanakan dengan benar, terarah dan
terencana tentunya akan dapat meningkatkan kemampuan dan efektifitas satuan
dalam melaksanakan tugas pokoknya. Dalam hal ini tentunya tidak terlepas dari peran
seluruh anggota dan komandan atau pimpinan di satuan dalam melaksanakan
perubahan yang baik. Bapak Jendral George Toisutta mantan KASAD pernah
menyampaikan bahwa “ Satuan yang berhasil adalah satuan yang pasti
melaksanakan pembinaan satuan dengan baik dan benar, dan dalam melaksanakan
pembinaan satuan yang baik, terarah dan terencana menuntut peran dari seluruh
anggota serta pimpinan satuan” ( Rabiniscab TA. 2009 di Pussenarhanud ). Sehingga
guna mengoptimalisasikan pembinaan satuan perlu keterlibatan seluruh anggota dan
pimpinan satuan.

Melihat kondisi tersebut diatas maka penulis mencoba mengungkapkan ide


atau gagasan tentang “bagaimana optimalisasi pembinaan satuan dalam rangka
pencapaian keberhasilan tugas pokok di masa depan”. Latar belakang penulisan
adalah terdapatnya beberapa satuan yang di dalam pelaksanaan tugas pokoknya
kurang berhasil dan selalu memiliki rangking pelanggaran tinggi. Apabila hal ini
dibiarkan terus menerus tanpa adanya pembenahan dan perbaikan pembinaan
satuan maka satuan tersebut akan “mati suri” atau hidup segan mati tak mau dengan
kata lain bentuk satuan ada namun tidak pernah memiliki kemampuan sesuai
kemampuan satuan tersebut maka dari itu perlu upaya nyata dan segera sebelum
satuan tersebut tidak memiliki daya dan guna. Maksud dari tulisan ini adalah sebagai
alternatif saran dan masukkan bagi pimpinan TNI Angkatan Darat dan para Komandan
maupun pimpinan di satuan di dalam melaksanakan pembinaan satuan sehingga
satuan akan lebih optimal dalam melaksanakan setiap tugas pokoknya. Dalam
penulisan ini penulis menggunakan metode pendekatan deskriptif analisis.

Sesuai UU TNI No 34 Tahun 2004 pada pasal 7 menyebutkan bahwa tugas


pokok TNI adalah menegakkan kedaulatan bangsa dan negara, melindungi segenap
tumpah darah bangsa Indonesia, serta menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam menyelesaikan tugas - tugas tersebut TNI melakanakan
tugasnya dengan cara baik melalui Operasi Militer Perang maupun Operasi Militer
Selain Perang. Melihat tugas pokok tersebut maka diperlukan satuan – satuan yang
memiliki kemampuan yang baik, profesional dan teruji. Maka dari itu perlu adanya
pelaksanaan pembinaan satuan yang baik, terarah dan terencana. Dalam
melaksanakan pembinaan satuan tetap mengacu dengan melihat 6 ( enam ) aspek
komponen Pembinaan Satuan yang terdiri dari pembinaan organisasi, pembinaan
personil, pembinaan materiil, pembinaan pangkalan, pembinaan piranti lunak dan
pembinaan latihan. Sesuai dengan arahan Bapak Kasad yaitu “Tingkatkan
profesionalisme keprajuritan dengan belajar dan berlatih dalam rangka mendukung
pembinaan satuan” ( perintah harian Kasad yang ketiga ). Mencermati hal tersebut
maka perlu adanya kesadaran dan tanggung jawab semua prajurit TNI Angkatan
Darat bahwa Tugas Pokok TNI Angakatan Darat sebagai bagian integral dari TNI yang
di dalam pelaksanaan tugas pokoknya ditentukan oleh efektifitas pelaksanaan
pembinaan satuan dan tentunya sangatlah berat apabila satuan – satuan yang
melaksanakan tugas tersebut tidak bisa melaksanakan pembinaan satuan yang baik.

Satuan – satuan yang dalam melaksanakan tugas pokoknya masih kurang


optimal dalam menyelesaikan tugas – tugasnya dikarenakan adanya beberapa
kendala dan permasalahan pada aspek pembinaan satuan yang menonjol,
diantaranya adalah : (1) Pembinaan organisasi. Kekuatan personil, materiil,
pangkalan dan piranti lunak Satuan saat ini belum disusun dengan baik oleh para
Dansat atau Kepala di satuan tersebut ; (2) Pembinaan personil. Penempatan jabatan
belum disesuaikan dengan kualifikasi psykologi, pendidikan spesialisasi dan jenjang
jabatan.; (3) Pembinaan materiil. Kondisi materiil yang dimiliki satuan kurang terawat
dengan baik dan tidak siap operasional; (4) pembinaan pangkalan. Kepedulian
Komandan Satuan terhadap ketertiban dan pemeliharaan pangkalan saat ini kurang;
(5) Pembinaan piranti lunak. Piranti lunak di satuan pada umumnya belum lengkap
dan ataupun sesuai kebutuhan ; (6) Pembinaan latihan. Pembinaan latihan
dilaksanakan hasilnya tidak optimal dikarenakan sumber daya latihan dan fasilitas
latihan kurang dimanfaatkan secara baik.

Mencermati kondisi tersebut diatas maka perlu kiranya membuat suatu


strategi dalam melaksanakan pembinaan satuan yang baik, terarah dan terencana
dengan tetap memperhatikan 6 (enam) aspek komponen pembinaan satuan. Strategi
yang dilaksanakan dapat dilaksanakan dalam bentuk upaya yang dilaksanakan guna
mengoptimalisasikan pembinaan satuan. Upaya yang pertama yang perlu
dilaksanakan dalam aspek pembinaan organisasi adalah : (1) melaksanakan evaluasi
secara terus menerus terhadap organisasi dan melaksanakan perubahan yang
diperlukan guna efektifitas satuan ; (2) Melaporkan ke Komando Atas dan LKT satuan
terhadap kemampuan dan kondisi satuan pada saat ini ; (3) menyusun organisasi
sesuai dengan ketentuan dari Komando Atas namun apabila kurang efektif maka perlu
dilakukan perubahan menurut skala prioritas tugas – tugas satuan.

Dalam melaksanakan strategi yang kedua pada aspek pembinaan personil


maka perlu di siasati dengan melaksanakan beberapa upaya. Upaya yang kedua yang
perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan personil adalah : (1) melaksanakan
evaluasi secara terus menerus terhadap jabatan dan kemampuan personil ; (2)
menempatkan personil sesuai dengan kemampuannya serta skala prioritas tugas –
tugas satuan sehingga dapat meningkatkan efektifitas satuan ; (3) melaksanakan
pemeriksaan psikologi secara berkala dengan membuat surat rujukan ke Dinas
Psikologi agar kondisi psikologi prajurit dapat terpantau maupun memberikan
konseling kepada anggota prajuritnya; (4) melaksanakan reward and punishment
dengan bijaksana dan tepat; (5) Memberikan cuti dan perijinan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.

Selanjutnya dalam melaksanakan strategi yang ketiga pada apek pembinaan


materiil perlu adanya upaya – upaya yang segera melihat kepentingannya guna
meningkatkan kesiapsiagaan operasional alat peralatan dan materiil satuan. Upaya
yang ketiga yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan materiil adalah : (1)
Melaksanakan pemeliharaan materiil secara terus menerus dan membuat catatan
ataupun buku pedoman pemeliharaan sehingga kondisi materril terpantau ; (2)
Memisahkan alat peralatan dan materiil sesuai golongan dan jenisnya untuk
memudahkan pendataan apabila terjadi kerusakan ; (3) Mengadakan pemeriksaan
secara kontinyu dengan menunjuk para perwira di satuannya untuk melaksanakan
pengecekan rutin guna menghindari materiil yang rusak tidak diketahui ; (4) Membuat
buku laporan materiil yang dilaporkan ke Komando Atas guna menghindari kehilangan
barang atau materiil ; (5) Melaksanakan ketentuan yang berlaku dalam prosedur
keamanan sistem kunci gudang senjata sesuai dengan aturan yang berlaku.

Berikutnya untuk mensiasati permasalahan pada aspek pembinaan pangkalan


perlu dilakukan beberapa upaya nyata yang dilakukan bersama – sama seluruh
prajurit. Upaya yang keempat yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan
pangkalan adalah : (1) Melaksanakan pembenahan pangkalan sesuai dengan skala
prioritas satuan sesuai kepentingan tugas, misalnya pembenahan gudang senjata,
munisi dan peralatan yang tentunya lebih diutamakan; (2) Membuat rambu – rambu
ataupun tanda – tanda arah petunjuk jalan guna ketertiban di dalam asrama dan
pangkalan; (3) Memberikan sektor tanggung jawab kebersihan bagi seluruh prajurit
sehingga menimbulkan kebersamaan dan rasa tanggung jawab memiliki satuan. Hal
ini menjadi sangat penting bagi aspek pembinaan pangkalan dikarenakan menuntut
kepedulian seluruh anggota satuan tersebut.

Dalam melaksanakan strategi yang berikutnya yaitu pada aspek pembinaan


piranti lunak maka ada beberpa upaya yang bisa segera dilakukan. Upaya yang
kelima yang perlu dilaksanakan dalam aspek pembinaan piranti lunak adalah : (1)
Menyusun kembali bujuk – bujuk maupun protap – protap satuan dan memilahkan
yang sesuai dengan kondisi satuan saat ini ; (2) Memfoto kopi bujuk – bujuk yang
kurang lengkap ke Komando Atas maupun LKT satuan guna melengkapi bujuk yang
ada ; (3) Melaksanakan uji protap satuan dan apabila ditemukan tidak sesuai dengan
kebutuhan satuan maka segera dilaksanakan revisi protap sehingga validitas protap
satuan selalu terjaga ; (4) Membuat suatu ruangan khusus yang di dalamnya tersusun
buku – buku petunjuk maupun buku pedoman sehingga memudahkan dalam
pencarian buku – buku petunjuk apabila dengan segera diperlukan serta
menempatkan buku – buku protap sesuai dengan ketentuan yang berlaku ; (5)
Melarang anggota untuk membawa buku – buku petunjuk maupun protap satuan pada
saat melaksanakan pendidikan maupun pindah satuan. Hal ini perlu dilaksanakan
agar bujuk maupun protap selalu terjaga dan bisa digunakan sebagai referensi satuan
apabila dibutuhkan dengan segera.

Sedangkan untuk strategi yang terakhir guna mensiasati aspek pembinaan


latihan perlu dilakukan beberapa upaya. Upaya yang keenam yang perlu dilaksanakan
dalam aspek pembinaan latihan adalah : (1) Selalu melaksanakan drill dan geladi
latihan sebelum dilaksanakan latihan yang sesungguhnya. Hal ini perlu dilaksanakan
guna menghindari kesalahan yang tidak perlu pada saat dilaksanakan latihan yang
sebenarnya ; (2) Memberikan latihan – latihan dalam satuan dengan metode “sirkuit
sistem”. Sirkuit sistem adalah latihan dalam satuan yang diberikan dengan melakukan
beberapa kombinasi latihan bergantian antara satuan yang satu dengan yang lain
sebagai penilai selanjutnya yang menilai melaksanakan latihan dan dinilai oleh satuan
yang telah melaksanakan latihan sehingga harapannya agar dapat melihat
kekurangan dan kelebihan pada saat latihan ; (3) Memanfaatkan lingkungan satuan
sebagai sarana latihan, misalnya lingkungan perkantoran ataupun asrama bisa
digunakan untuk latihan PJD maupun Purkota namun tetap memperhatikan faktor
keamanan disekitarnya; (4) Melaksanakan evaluasi latihan dan memberikan
kesempatan bagi para prajurit untuk melaksanakan latihan yang dirasa kurang.

Dengan melaksanakan beberapa upaya – upaya diatas yang perlu dengan


segera dilakukan tentunya satuan – satuan di jajaran TNI Angakatan Darat akan dapat
melaksakan tugas – tugasnya dengan baik dan sasaran – sasaran dalam pembinaan
satuan dapat tercapai. Sasaran – sasaran dalam pembinaan satuan tersebut
diantaranya meliputi : (1) Pembinaan organisasi. Terwujudnya organisasi satuan yang
siap operasional sesuai kebijakan pimpinan; (2) Pembinaan personil. Terlaksananya
pembinaan personil, termasuk karier, moril, kesejahteraan, hukum dan tata tertib
sehingga dapat memaksimalkan pelaksanaan tugas pokok.; (3) Pembinaan materiil.
Tercapainya kondisi materiil satuan yang siap pakai dan siap operasional; (4)
pembinaan pangkalan. Terwujudnya pangkalan satuan yang ideal untuk dapat
digunakan dalam pelaksanaan tugas dan dapat menjamin kesiapsiagaan satuan; (5)
Pembinaan piranti lunak. Terwujudnya peranti lunak satuan yang lengkap, valid dan
operasional ; (6) Pembinaan latihan. Terlaksananya kegiatan latihan perorangan dan
satuan, agar prajurit memiliki pengetahuan dan ketrampilan untuk melaksanakan
tugas secara optimal. Apabila pembinaan satuan dapat tercapai sesuai dengan
sasaran – sasaran tersebut maka profesionalisme dapat meningkat dan
kemanunggalan TNI Angkatan Darat dengan rakyat dapat tercapai sehingga pada
akhirnya TNI Angkatan Darat akan dengan mudah melaksanakan tugas pokoknya
dengan berhasil.

Melihat hal tersebut diatas maka dapat diambil kesimpulan sebagi berikut
bahwa : (1) Pembinaan satuan yang dilaksanakan secara berkelanjutan akan dapat
mempengaruhi pencapaian tugas pokok TNI Angkatan Darat ; (2) Kendala dan
permasalahan yang ada apabila tidak segera di laksanakan pembenahan dan
perbaikan secara cepat, maka akan dapat menumpulkan bahkan mematikan
kemampuan satuan sehingga pada akhirnya tugas pokok satuan tidak akan pernah
tercapai ; (3) Pembinaan satuan yang baik apabila dilaksanakan dengan benar,
terarah dan terencana tentunya akan dapat meningkatkan kemampuan dan efektifitas
satuan dalam melaksanakan tugas pokoknya ; (4) Pembinaan satuan harus
dilaksanakan dengan penuh kesadaran oleh seluruh prajurit yang ada di satuan.

Dengan demikian untuk dapat segera melaksanakan pembinaan satuan yang


baik, terarah dan terencana maka penulis memberikan saran yang pertama kepada
pimpinan TNI Angkatan Darat dan yang kedua kepada para komandan atau pimpinan
satuan. Saran yang pertama kepada pimpinan TNI Angkatan Darat adalah : (1) Tetap
memberikan kesempatan dalam pelaksanaan lomba binsat sehingga satuan dapat
mengukur keberhasilannya dalam melaksanakan pembinaan satuan ; (2) Memberikan
rekomendasi dalam hal pendidikan dan penugasan guna meningkatkan
profesioalisme dan pengalaman prajurit yang nantinya akan dapat berguna bagi
pembinaan satuan; (3) Memberikan pujian dan penghargaan yang tinggi terhadap
satuan yang menjuarai lomba binsat terpusat; (4) Memberikan dukungan anggaran
yang sesuai dan tepat peruntukkan dalam rangka melengkapi materiil sesuai skala
prioritas. Saran yang kedua kepada para komandan maupun pimpinan satuan adalah
: (1) Tetap fokus terhadap pelaksanaan pembinaan satuan yang baik, terarah dan
terencana ; (2) Selalu melaksanakan observasi dan evaluasi guna menemukan
kelemahan dan kekurangan dan segera melaksanakan perubahan yang diperlukan
dalam rangka pembinaan satuan ; (3) Memberikan kesejahteraan kepada prajuritnya
sesuai dengan ketentuan yang berlaku baik pelaksanaan pendidikan, jenjang karier,
penugasan, cuti maupun perijinan; (4) Meningkatkan kepedulian terhadap
lingkungannya dengan cara melaksanakan pengawasan dan pemeriksaan secara
berkala dan berkelanjutan dengan pengawasan langsung maupun tidak langsung (
memanfaatkan dan memerintahkan unsur staf dan para perwira bawahan untuk
pengawasan sesuai bidang tugas masing - masing ); (5) Memberikan reward and
punishment dengan bijaksana dan adil sesuai aturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai