Anda di halaman 1dari 9

TERBATAS

KONSEP PEMECAHAN PERMASALAHAN


TENTANG PEMBINAAN SATUAN DI BATALYON XXX

Keberhasilan Pelaksanaan tugas pokok merupakan kebanggaan bagi setiap


prajurit dalam mengabdikan diri kepada bangsa dan negara namun keberhasilan tersebut
tidaklah mudah untuk dicapai dengan tanpa kerja keras dan sangat tergantung kepada
kondisi kualitas sumber daya manusia satuan itu sendiri terutama unsur pimpinan dalam
melakukan penyelesaian permasalahan serta kemampuan meminalisir pengaruh
lingkungan yang sangat negatif terhadap satuannya ( Joko santoso , 2008 : 12) (KONDISI
NYATA ). Pelaksanaan pembinaan satuan yang baik adalah pembinaan yang
dilaksanakan secara terencana, terpadu, terarah terkendali dan dilakukan terus menerus
yang meliputi pembinaan organisasi personil materil pinak pangkalan dan latihan.
( MENGANTAR PADA MASALAH )
Pelaksanaan pembinaan satuan Batalyon XXX sampai sejauh ini belum mencapai
harapan yang diinginkan dan masih banyak hambatan karena kondisi satuan bila tinjau
dari aspek Bidang oganisasi banyak jabatan tidak sesuai, Bintara kelebihan, Bidang
personil masih adanya pelanggaran dan jabatan sesuai pangkat belum terpenuhi, Bidang
materil masih ada materil yang rusak terutama alat optik, Pinak terbatas referensi dan
protap yang belum terealisasi, Pangkalan terutama perumahan belum tercukupi dan
ketertiban belum ditata dengan baik, Latihan perorangan belum memperoleh hasil yang
maksimal. ( INVENTARISIR MASALAH ) Berbijak dari permasalahan di atas maka dapat
dirumuskan ” Bagaimana Konsep Pemecahan Permasalahan Tentang Pembinaan
Satuan Di Batalyon XXX ”.( PERUMUSAN MASALAH )
Penulisan ini dibatasi pada pembahasan dalam bidang organisasi, bidang
personil ,materil , pinak dan pangkalan guna memberikan masukan kepada pimpinan atas
dan sebagai bahan masukan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut secara efektif dan
efesien serta berdaya guna. ( NILAI GUNA )
Berdasar pada organisasi dan tugas Yonif TOP ROI 2000 adanya fungsi
administrasi dengan melakukan pemeliharaan kekuatan, pemeliharaan moril dan
kesejahteraan penegakan hukum disiplin dan tata tertib serta melakukam pemeliharaan
dan perawatan yang berkaitan dengan materil , fasilitas dan peralatan yang dapat
dipertanggungjawabkan. ( KERANGKA ANALISIS YAITU TEORI )
Dari latar belakang diatas maka di lakukan Upaya dalam mewujudkan
penyelesaian permasalahan dalam pembinaan satuan dengan mempertimbangkan faktor
2

yang berpengaruh terutama keterbatasan anggaran dan kebijakan dari komando atas
dalam pemenuhan kebutuhan prajurit. Upaya yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
( MENJAWAB PERMASALAHAN ) Dalam bidang Organisasi. Pada pelaksanaan
pembinaan ini, maka Dansat dibantu oleh pasiops melaksanakan pembinaan organisasi
terhadap Satuan jajaran agar mempunyai daya guna yang maksimal untuk dapat
mendukung pelaksanaan tugas pokok. Pembinaan ini diimplementasikan dengan
mengeluarkan kebijaksanaan dan pengawasan terhadap beberapa hal.
Pertama. Berkaitan dengan unsur Organisasi tindakan yang dilakukan adalah : a.
Memelihara kekuatan personel Satuan sesuai dengan TOP/DSPP serta menginventarisir
pejabat di Satuan yang telah mempunyai kualifikasi sesuai dengan jabatannya antara
lain :, Suspastaf, Susdanki dan Sus/tar lain untuk bintara, Terutama mengajukan Bintara
untuk pindah ke satuan lain dalam hal in adalah ke Kowil . sehingga diharapkan terjadi
keseimbangan antara aspek kuantitas dan kualitas komposisi personel. b.
Menginventarisir seluruh materiel Satuan (Senjata, Ran, Alkom dan Alutsista lainnya)
sesuai TOP/DSPP serta membuat “Data Base” untuk seluruh materil Satuan agar
memudahkan pelaksanaan pengendalian dan dapat menjamin kesiapan operasional
materiel Satuan.
Kedua. Berkaitan dengan unsur teritorial guna memperoleh simpati masyarakat
sekitarnya maka perlu diberikan pengalaman/kemampuan pembinaan teritorial terbatas
terhadap para prajurit melalui kegiatan antara lain sebagai berikut : a. Merencanakan
dan melaksanakan program pembekalan/penataran dan pelatihan implementasi Binter
terbatas bagi seluruh prajurit. b. Membuat daftar nama tokoh-tokoh masyarakat sesuai
dengan wilayah yang menjadi sasaran pembinaan di sekitar wilayah ke Satuan masing-
masing. c. Merencanakan dan melaksanakan program anjangsana dan silaturahmi
dengan warga sekitar. d. Membuat dan melaksanakan program olah raga bersama secara
bergantian tempat untuk bisa lebih mengenal aturan dan kebiasaan di tempat masing-
masing agar masyarakat khususnya tidak merasa takut tetapi akan merasa segan dan
mengakui serta membutuhkan keberadaan kesatuan diantara wilayah mereka. e.
Memelopori Siskamling dan menyiapkan tiap-tiap kompi satu orang Bintara sebagai
penghubung dengan desa yang menjadi sasaran pembinaan. f. Membuat program
pengenalan lingkungan masyarakat sekitar bagi setiap anggota baru untuk
menghindarkan salah paham antara masyarakat dan anggota karena tidak saling
mengenal. g. Melaksanakan kegiatan keagamaan dan peringatan hari-hari besar nasional
bersama secara bergantian dengan masyarakat. h. Mewajibkan setiap prajurit di Satuan
3

tempur/Banpur untuk menjalin kekerabatan dengan masyarakat sekitar dalam wujud


“Saudara angkat”.
Ketiga Berkaitan dengan Kesiapan Operasi. a. Melaksanakan latihan uji protap
Satuan kepada seluruh anggota secara periodik serta senantiasa melaksanakan
pemutakhiran protap Satuan agar bersifat aplikatif dan senantiasa disesuaikan dengan
setiap perkembangan situasi. b. Menyusun, melengkapi dan merevisi Protap sesuai
standar dan Mensosialisasikan setiap protap kepada seluruh anggota dan protap-protap
tertentu kepada keluarga prajurit agar dapat dikuasai serta memudahkan dalam
implementasinya. c. Mengatur penyusunan organisasi Satuan dalam bentuk Satuan tugas
guna mengantisipasi penggunaan Satuan diluar fungsi (SSR, SST, SSK dan SSY).
Sebagai contoh penyusunan Satgas untuk kepentingan (Pengamanan VIP/VVIP,
Membantu otoritas sipil, Membantu mengatasi konflik horizontal dan konflik-konflik
komunal lainnya ,Mendukungpelaksanaan TTMD,Membantu mengatasi bencana alam dan
tugas-tugas kemanusiaan lainnya)
Pembinaan Personel. Pada pelaksanaan pembinaan ini, maka dansat dibantu
oleh Pasipers sebagai pembantu Dansat harus dapat melaksanakan seleksi penempatan
jabatan terhadap personil yang akan dipromosikan. Upaya ini akan ditindak lanjuti oleh
para Dansat bawahan dengan mengimplementasikan . Pertama yang berkaitan dengan
pembinaan karir . a. Melaksanakan seleksi penempatan jabatan dengan jalan
menyelenggarakan pemantaun sesuai dengan kemampuan. b. Membuat rencana
kebutuhan pendidikan tahunan bagi seluruh prajurit di Satuan dengan berorientasi kepada
dukungan terhadap pelaksanaan tugas pokok Satuan. c. Memberlakukan Dewan
Kebijaksanaan dan Kepangkatan Tinggi (penentuan jabatan, pendidikan dan pangkat)
pada setiap tataran kewenangan di Satuan dengan melibatkan unsur pimpinan mulai dari
tingkat komandan regu / peleton / kompi. d. Memprioritaskan dan memfasilitasi
pengembangan karier bagi para prajurit yang berprestasi baik dalam hal kesempatan
pendidikan maupun jabatan dengan jalan memberikan rekomendasi kepada komando
atas. e. Menyelenggarakan penataran jangka panjang dan berkesinambungan bagi
anggota Satuan yang akan menempuh seleksi pendidikan pembentukan (Secaba dan
Secapa reguler). f. Membuat rencana pembinaan karier (jabatan dan pendidikan) jangka
panjang bagi setiap perwira yang baru masuk Satuan. g. Mengikutsertakan seluruh
Komandan Satuan pada sidang penentuan hasil seleksi pendidikan tingkat panitia
daerah (Panda) khususnya untuk pendidikan Secaba dan Secapa Reguler.
Kedua yang berkaitan dengan Perawatan personil. a. Mengoptimalkan
penyelenggaraan perawatan personel dengan mengedepankan proporsionalitas dan
4

memenuhi rasa keadilan. Kegiatan ini antara lain dilaksanakan dengan cara sebagai
berikut : (Menginventarisasi penyelenggaraan perawatan personel utamanya yang
menyangkut permasalahan perlengkapan perorangan, Menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan untuk memenuhi kesejahteraan batiniah prajurit dengan menyelenggarakan
pembinaan mental, rekreasi dan hiburan serta mengoptimalkan perawatan kesehatan
mengupayakan danya pemeriksaan secara berkala tiap 3 ( tiga ) bulan sekali bagi prajurit
dan keluarganya). b. Menginventarisir personel dan keluarganya sesuai dengan
tanggal kelahirannya sehingga dapat dijadikan sebagai wahana untuk membina hubungan
emosional dengan seluruh prajurit dan keluarganya.
Ketiga yang berkaitan dengan hukum dan tatatertib a. Membuat simulasi
tentang materi HAM dan Hukum Humaniter serta pengenalan setiap produk-produk
hukum/perundang-undangan, sehingga anggota yakin apa yang dilakukan di daerah
opersi tidak melanggar. b. Menginventarisir serta mengadakan pengecekan secara
mendadak terhadap tempat-tempat yang rawan terjadi pelanggaran disekitar Satuan. c.
Koordinasi dengan Instansi militer lain maupun Kepolisian untuk mengadakan kegiatan
bersama untuk memupuk rasa kebersamaan dalam rangka mencegah terjadinya
perkelahian. d. Mengimplementasikan “Pekan Disiplin Satuan” secara simultan untuk tiap-
tiap kompi, dimana setiap pelanggaran disiplin yang terjadi pada saat itu disamping akan
menerima hukuman yang lebih berat dari pada ancaman hukuman yang telah ditentukan,
juga terhadap unsur komandan langsung (Danru, Danton) akan menerima hukuman
sebagai akibat dari pelanggaran yang di lakukan oleh anggotanya meskipun secara
perorangan. e. Menyelenggarakan lomba dalam bidang kesadaran hukum, disiplin dan
tata tertib pada saat hari ulang tahun Satuan dimana acuannya adalah angka pelanggaran
terkecil baik secara kualitas maupun kuantitas selama satu tahun program kerja Satuan.
Keempat yang berkaitan dengan unsur kesejahteraan dan moril. a.
Mendistribusikan hak anggota tepat pada waktunya. b. Memberikan hak cuti berupa cuti
tahunan kepada anggota yang dalam pelaksanannya diatur secara bergiliran. c.
Menyediakan sarana rekreasi atau hiburan sesuai kemampuan Satuan. d. Membuat dan
memelihara sarana olah raga di Satuan sesuai kemampuan Satuan. e. Membuat papan
pengumuman prestasi serta papan pengumuman pelanggaran anggota di tempat-tampat
yang mudah dibaca oleh seluruh prajurit dan keluarganya.
Kelima, yang berkaitan dengan Tradisi satuan. a. Membuat buku sejarah Satuan
dengan cara “Refining” yaitu menggali keterangan-keterangan dari pelaku/saksi-saksi
sejarah dan bukti-bukti sejarah tentang keterlibatan Satuan dalam peristiwa-peristiwa
heroik di masa lalu. b. Membuat protap serta menyelenggarakan acara tradisi korps
5

kepada setiap personel baru untuk menumbuhkan rasa kebanggaan korps dan semangat
jiwa korsa Satuan.
Keenam yang berkaitan dengan kepersitan . a. Melaksanakan kegiatan
pelatihan kepemimpinan bagi pengurus dan ketua-ketua cabang / ranting Persit secara
periodik. b. Membuat “kotak pengaduan” langsung khusus permasalahan persit dan
keluarga prajurit kepada ketua persit maupun pembinaan. c. Menyelenggarakan lomba
pembinaan persit antar cabang / ranting pada setiap kegiatan ulang tahun Satuan. d.
Merencanakan pembinaan olah raga prestasi untuk anggota Persit. e. Merencanakan
kegiatan agama/pengajian bagi anggota Persit. f. Memfasilitasi Persit Satuan untuk
memiliki ketrampilan (Memasak, menjahit, dan ketrampilan-ketrampilan lainnya) yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dengan demikian
diharapkan dapat dikembangkan menjadi “Home industry”.
Ketujuh, yang berkaitan pekoperasian . a. Mengikut sertakan pengurus
koperasi pada pelatihan manajemen usaha/bussiness sehingga dapat mengelola koperasi
secara profesional. b. Mengembangkan koperasi agar memiliki unit-unit usaha yang
tidak hanya mengandalkan income dari dalam lingkungan prajurit. c. Meningkatkan
pelayanan koperasi dengan cara memperpendek jalur distribusi barang dan jasa sehingga
harga-harga barang di koperasi menjadi lebih murah dari toko-toko
sekelilingnya. d. Mengembangkan koperasi agar tidak hanya menjadi retailer tetapi
juga sekaligus sebagai distributor untuk barang/jasa tertentu.
Pembinaan Materiil. Para Komandan kompi dan didalam melaksanakan
Pembinaan Matriil memberikan penekanan kepada seluruh anggota, guna menjaga
keutuhan dan kesiapan materiel dengan melakuka pemeliharaan sesuai dengan
prosedur . Pertama yang berkaitan dengan Materiel/Harcegah. a. Melaksanakan apel
gelar materiel lengkap minimal 1 kali setiap bulan. b. Merumuskan kerja sama
segitiga antara Satuan, bengkel daerah/lapangan dengan BLK atau SMK
Teknik/Perguruan Tinggi untuk rekayasa teknik/perbaikan alat peralatan Satuan yang
juga dipakai oleh masyarakat pada umumnya (kendaraan, peralatan listrik, dan lain -lain).
c. Senjata harus disusun teratur, rapi dan bersih. d. Membuat data tentang
kondisi materiel dan senjata pada setiap gudang. e. Memelihara kuantitas dan kualitas
munisi BP. f. Melengkapi setiap kendaraan dengan buku service ( kerusakan,
penggunaan BBM dan SAE).
g. Menjaga dan memelihara Alsintor dan Aloptik sehingga terawat rapi, bersih dan
siap operasional. h. Alkapsat dan Alut sista harus disimpan dalam gudang sesuai
kelompok dan jenisnya dalam keadaan bersih serta siap pakai.
6

Kedua yang berkaitan dengan pergudangan. a. Melengkapi Gudang munisi


dan senjata dengan standar minimal alat pengamanan (Terali besi, Prosedur Penguncian
dan CCTV serta alat ukur suhu, dll). b. Senjata dan munisi disusun sesuai jenisnya
serta memiliki prosedur pengeluaran dan pemasukan yang baik dan benar. c. Dalam
gudang munisi dan senjata terdapat data rekapitulasi materiel. d. Gudang senjata dan
munisi harus bersih dan rapi. e. Dansat dan Pa staf harus melaksanakan pemeriksaan
gudang senjata dan munisi secara periodik. f. Gudang Alut sista dan aloptik harus
memenuhi standar sehingga dapat meningkatkan kesiapan operasional materiel serta
memperpanjang usia pakai.
Ketiga yang berkaitan dengan prasarana latihan Praslat. a. Memelihara
kesiapan pakai prasarana latihan seperti lapangan tembak senapan dan pistol, lapangan
HR, prasarana kesemaptaan jasmani, tower serba guna dan sarana lempar kapak dan
sangkur serta prasarana latihan lainnya . b. Bekerjasama dengan pemerintah daerah
atau membuat perjanjian kerjasama guna memudahkan pemanfaatan wilayah / daerah
ataupun potensi wilayah untuk mendukung keperluan latihan atau kegiatan di Batalyon.
Pembinaan Piranti Lunak. Guna mewujudkan keamanan dan ketertiban
aktivitas Satuan, maka didalam pembinaan Piranti Lunak para Komandan Satuan
bawahan menggunakan metoda Sosialisasi dan Persuasi dengan kegiatan sebagai
berikut: Pertama secara Kuantitas. a. Melengkapi setiap Satuan minimal memiliki
18 protap sesuai STR Kasad Nomor : STR/188/2001 tanggal 16 Maret 2001.
b. Melengkapi Doktrin, peraturan dan buku petunjuk yang diperlukan untuk mendukung
pelaksanaan operasional Satuan.
Kedua secara kuantitas. a. Protap yang ada di Satuan direvisi setiap ada
perubahan minimal setiap tahun. b. Memelihara Buku-buku referensi dengan baik
sehingga memudahkan penggunaannya. c. Menyarankan kepada komando atas (LKT)
untuk memvalidasi peranti lunak yang sudah tidak valid dengan situasi dan kondisi
sekarang.
Pembinaan Pangkalan. Para Dansatwah harus mampu membina ketertiban
Pangkalan Satuannya dengan mengedepankan metoda Optimalisasi dan rehabilitasi,
dengan melaksanakan kegiatan sebagai berikut: Pertama berkaitan dengan
ketertiban pangkalan .a. Mengusahakan sertifikasi lahan-lahan / aset Satuan untuk
menghindari terjadinya penyalahgunaan kepemilikannya oleh pihak-pihak tertentu.
b. Mengatur perumahan anggota Satuan agar tertata, tertib dan rapi sehingga dapat
menjamin kemurnian pangkalan. c. Koordinasi dengan Dinas Perkebunan/Kehutanan
atau dinas pertamanan dan kebersihan pemerintah Kabupaten Atau Kota untuk program
7

“Asrama Hijau” untuk menciptakan Paru-paru bagi lingkungan. d. Menganjurkan


anggota untuk membuat taman atau menanam tanaman hias/tanaman lain yang
bermanfaat dihalaman rumah dengan tertib dan bersih. e. Mengadakan lomba
kebersihan baik perorangan maupun lingkungan guna meningkatkan pemeliharaan
terhadap bangunan dan fasilitas lainnya.
Kedua yang berkaitan dengan Urusan dalam. a. Melaksanakan Jaga Satri /
planton harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan. b. Petugas piket dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya harus sesuai ketentuan. c. Di rumah
jaga harus dilengkapi buku laporan kejadian, serah terima, tamu, protap dsb. d.
Melaksanakan apel serah terima Pa Piket/jaga Satri harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan. e. Mencatat setiap tamu harus dalam buku tamu dan diberikan tanda
tamu. f. Tugas jaga kamar/serambi tetap dilaksanakan. g. Penentuan petugas piket
batalyon dijabat oleh Pa staf/Danki agar dapat mengambil tindakan yang tepat terutama
pada saat diluar jam dinas.
Ketiga yang berkaitan dengan pengamanan ,Pengamanan merupakan kegiatan
yang paling dominan di kesatuan militer dengan melakukan kegiatan antara lain: a.
Pengamanan Markas dengan memberi pagar keliling. b. Pengamanan Gudang senjata
dan munisi dengan membuat pintu dan kunci rangkap sesuai ketentuan.c.
Dan/Wadan/Pa staf secara periodik memeriksa gudang senjata dan munisi sesuai jadwal.
d. Petugas provost melaksanakan tugas jaga. e. Membuat Protap Pam
markas/gudang senjata dan munisi. f. Membuat jurnal pengamatan terhadap
penonjolan-penonjolan negatif yang terjadi di lingkungan prajurit. g. Meningkatkan
kemampuan dan mendidik seluruh prajurit selaku insan intelijen dengan cara :
(Memberikan penugasan-penugasan kepada penyelenggara fungsi intelijen di Satuan
untuk senantiasa membuat jurnal atau laporan situasi tentang perkembangan situasi
wilayah pembinaan teritorial terbatas. Membiasakan prajurit untuk selalu mengikuti
perkembangan situasi baik yang terjadi di lingkungannya maupun dalam skala nasional.)
Pembinaan latihan. a. Menyusun program kerja bidang latihan yang
didesuaikan dengan kemungkinan tugas yang dihadapi terutama latihan perorangan . dan
mendesaian latihkan suatu bentuk latihan-latihan khusus untuk membekali prajurit yang
telah disesuaikan dengan proyeksi penugasan Satuan yang kemungkinan akan dihadapi.
b. Membentuk tim pelatih sesuai tingkat pengetahuan dan ketrampilan taktik dan
teknis serta melaksanakan latihan dalam satuan guna memelihara kemampuan terutama
latihan perorangan dan kesemaptaan serta ketangkasan . c.Untuk mengatasi kesulitan
tentang daerah latihan ditempuh dengan cara menginventarisir keberadaan sarna
8

prasarana latihan. d. Merumuskan kriteria standar keberhasilan bagi setiap jenis-


jenis latihan baik yang bersifat teknis, taktis sampai dengan yang bersifat geladi/uji e.
Melengkapi setiap prajurit dengan buku saku yang berisi tentang uraian atau petunjuk dan
jabaran tugas sesuai dengan jabatannya masing-masing, sehingga para prajurit
mengetahui betul apa yang harus diperbuat dengan jabatan yang diembannya pada saat
ini. f. Melaksanakan pengawasan dan penilaian terhadap setiap penyelenggaraan latihan
oleh Satuan jajarannya. g. Melaksanakan penelitian kebutuhan di lapangan
terhadap Latihan Program yang telah dikeluarkan oleh komando atas dihadapkan kepada
tipologi tuntutan dan tantangan tugas Satuan-Satuan dalam kerangka penyelenggaraan
tugas-tugas satuan. h. Membuat petunjuk/contoh penyelenggaraan Geladi (Posko I &
II) yang bersifat audio visual dan dikemas dalam “Compact Disc” (CD).
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Pembinaan satuan yang
dilaksanakan oleh batalyon XXX belum tercapai secara maksimal hal ini dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan, terbatasnya anggaran dan kebijakan satuan atas serta kepedulian
seluruh parajurit disatuan sehingga kondisi yang ada belum maksimal, dari permasalahan
yang ada baik bidang organisasi, Personil, materil, pangkalan dan piranti lunak serta
bidang latihan namun dengan konsep pembinanan melalui metoda pemeliharaan,
pengadaan, sosialisasi dan pengawasan dan pengendalian serta koordinasi, pendekatan
kepada unsur terkait dalam mengatasi permasalahan satuan yang dilakukan oleh
Komandan Bawahan, Staf serta Seluruh anggota diharapakan pembinaan di Batalyon
XXX dapat mencapai sasaran dengan baik. Pembinaan satuan dilaksanakn secara terus
menerus sehingga tetap terpelihra dari pembinaan yang sudah dimiliki.
Dengan menyimak uraian diatas maka sebagai tolak ukur keberhasilan dan adanya
keseragaman dalam melakukan pembinaan satuan maka disarankan perlu standarisasi
dan kriteria keberhasilan dalam pembinaan satuan baik dalam bentuk Bujuknik maupun
buku pedoman yang disesuaikan dengan klasifikasi satuan secara proporsional.

Referensi
1. ND Sistem Pembinan Satuan untuk Dikreg Seskoad No Skep /71/XII/2009
2. Bujuknik ttg pembinaan satuan No Skep /542/XII/2006
3. Bujukorgas Yonif TOP ROI 2000 tahun 2003
4. Majalah Gema Infanteri edisi 29 tahun 2008.
9

TERBATAS

Anda mungkin juga menyukai