Anda di halaman 1dari 6

Ditunjuknya saya sebagai PLT Kapolres Banda, memiliki keterbatasan waktu selama 1

bulan untuk menyelesaikan semua permasalahan sebagaimana tercantum dalam


dokumen 2 sampai dengan 7.
Oleh karena itu, kecepatan dan ketepatan menentukan upaya dan langkah yang terbaik
secara simultan dan komprehensif dengan melihat peluang, kendala, kekuatan dan
kelemahan (SWOT) serta menerapkan prinsip SMART (spesific , Measurable,
Achievable, Realistic /Relevant, Time-based/time-bound). *Berpikir strategis) dan
berpedoman Grand strategy Polri 2009 - 2025 dan kebijakan pimpinan Polri (Program
Promoter) serta dapat menjadi acuan bagi pejabat Kapolres berikutnya.
Berdasarkan Hal tersebut, saya langsung menganalisa dan mengelompokkan
permasalahan dan ditemukan 3 (tiga) permasalahan utama yaitu : *Problem analis*
1. Permasalahan kultur personil dilingkungan Polres Banda, sehingga masih
ada perilaku koruptif penyalahgunaan wewenang penyidik, temuan wasrik terkait
Lahgun anggaran, pungli dan pengaduan masyarakat terhadap kinerja polres
Banda,
2. Permasalahan profesionalisme dan kinerja, sehingga terjadi kerusakan
ekosistem hutan, konflik sosial/ kerusuhan karena perebutan lahan penebangan
Hutan antar warga Desa yang mengakibatkan korban 7 orang MD dan kondisi
polsek secang.
3. Permasalahan kurang optimalnya manajemen informasi dan komunikasi,
sehingga muncul ketidakpercayaan masyarakat, dan berdampak unjuk rasa
persatuan santri pondok pesantren Kabupaten Banda menuntut penegakan
Hukum yang adil dan transparan.

Ke tiga permasalahan diatas, memiliki korelasi, dimana permasalahan kultur


personel di Polres Banda, berimplikasi terhadap profesionalisme dan kinerja
personel di bidang pelayanan, penegakan hukum, penyalahgunaan wewenang
dan munculnya beragam potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan
nyata sehingga Kamtibmas tidak kondusif. Disisi lain kurang optimalnya manajemen
informasi dan komunikasi dalam mempublikasikan dan mengkomunikasikan
berbagai upaya dan keberhasilan yang telah dicapai Polres Banda, memunculkan
persepsi bahwa kinerja Polres Banda kurang baik, dan menjadi salah satu faktor
pemicu muncul komplain, aksi protes / unras masyarakat serta berimbas terhadap
kepercayaan masyarakat terhadap Kepolisian khususnya di wilayah Hukum Polres
Banda. (Analitic Thinking)

Setelah ditemukan permasalahan utama, maka PLT Kapolres mengumpulkan PJU dan
Kapolsek jajaran, guna menyampaikan pola pikir dan rencana bertindak, dengan tujuan
yaitu : Kepemimpinan

a. Menyelesaikan permasalahan yang membutuhkan penanganan secara cepat


dan tepat, seperti adanya rencana aksi unras ke Mapolres Banda dan konflik
sosial yang akibatkan korban jiwa.
b. Menuntaskan permasalahan penyalah gunaan wewenang anggota saat
penegakan Hukum sehingga kejadian tersebut tidak terulang kembali.
c. Mengembalikan motivasi kinerja anggota Polres Banda, terkait adanya
pemotongan anggaran secara illegal karena perilaku koruptif pimpinan Polres
Banda sebelumnya.
d. Membenahi system pelayanan Kepolisian yang bersih, cepat, transparan dan
memiliki kepastian, sehingga meminalisir peluang untuk melakukan
penyimpangan oleh personel yang bertugas dibidang pelayanan.
e. Mengoptimalkan kinerja, dengan keterbatasan kekuatan personel dan dukungan
sarana yang tersedia.
f. Meningkatkan dan memelihara kualitas Kamtibmas yang kondusif di wilayah
Polres Banda.
g. Mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.

Perlu dilakukan upaya perbaikan dan langkah kongkrit dibidang pembinaan dan
operasional, dengan cepat dan tepat serta target waktu yang jelas antara lain :
1. Permasalahan kultur personil, maka perlu dilakukan kegiatan perubahan kultur
dengan upaya : (Mengelola perubahan)
a. Segera selesaikan masalah Lahgun wewenang yang diawali kegiatan Lidik
dan periksa oleh atasan Penyidik, unsur Was Sidik dan jika terbukti
perintahkan Kasipropam untuk proses hukum sesuai prosedur sebagaimana
Perkap nomor 14 tahun 2011 tentang KEPP.
b. Untuk mengembalikan kepercayaan dan motivasi personel, dengan adanya
perilaku koruptif pimpinan Polres sebelumnya, Kasie Keu diberikan arahan
dan penekanan bahwa sejak saat ini tidak ada lagi pemotongan diluar aturan
terhadap anggaran operasional yang menjadi hak personel maupun Subsatker
c. Mulai saat ini, Bagian Satfung wajib mensosialisasikan kepada anggota rincian
anggaran per- satker, sebagai upaya perubahan budaya transparansi
anggaran. (Integritas - inovasi)
d. Pada saat kegiatan APP kepada anggota, memberikan arahan agar berani
melaporkan jika ada pemotongan anggaran diluar ketentuan, termasuk
memberikan peluang dan penghargaan bagi personil wisthle blower agar
muncul keberanian personel memberikan informasi jika ada penyimpangan
dalam pelaksanaan tugas (Komunikasi
e. Pembentukan karakter personel yang trengginas, disiplin, beretika dan
militansi dengan mengoptimalkan kegiatan pelatihan PBB, membuat yel yel
penyemangat sehingga semangat bekerja meningkat, kinerja baik dan peka
terhadap perkembangan situasi.
f. Membangkitkan kesadaran untuk berprilaku amanah dalam tugas, melalui
kegiatan Binrohtal terjadwal dan berkesinambungan, (Integritas)
g. Menerapkan pola hidup sederhana dengan contoh langsung oleh Kapolres
serta mengajak, menghimbau seluruh personil agar menerapkan pola hidup
sehat, sederhana dan bermanfaat sekaligus membuat produk tertulis
/konsignes (standar hidup sederhana) untuk semua level kepemimpinan,
(Mengelola perubahan)
h. Mengadakan acara informal di luar tugas (family gathering), guna
mengeratkan hubungan serta sikap saling peduli antar personel dan
keluarganya, dampaknya akan menumbuhkan kekompakan dalam
melaksanakan tugas (Integritas)
i. Membenahi lingkungan kerja serta fasilitas pelayanan yang kondusif, asri dan
ramah lingkungan (Orientasi Pelayanan)
j. Melaksanakan penerapan Kepmen nomor 80 RBPAN tentang zona integritas
dan WBBK (Integritas, orientasi pelayanan)
k. Optimalkan penerapan reward and punishment secara adil, untuk
menimbulkan efek jera dan rasa kebanggaan saat kinerjanya dihargai oleh
Kesatuan (Integritas)
l. Menghilangkan egosentris personel, masing – masing subsatker, sehingga
menumbuhkan sinergitas internal dengan mengintensifkan giat Rakor internal
dalam menghadapi pelaksanaan tugas (Integritas)
m. Menerapkan Sistem Pengendalian Intern (SPIP) dengan mengoptimalkan
peran dari seluruh pengemban fungsi pengawasan Polres Banda untuk
melakukan pengawasan dan pengendalian secara melekat dan berjenjang
terhadap seluruh kinerja anggota Polres Banda
2. Permasalahan profesionalisme dan kinerja, maka perlu dilakukan upaya
peningkatan profesionalisme dan peningkatan kualitas / kuantitas kinerja di bidang
pembinaan maupun operasional, antara lain :
Operasional
 Membentuk team khusus gabungan satfung Kepolisian guna menyelesaikan
permasalahan yang harus segera dituntaskan yaitu adanya rencana aksi unjuk
rasa dan konflik dimasyarakat, dengan mengedepankan tindakan persuasif
*mediasi, fasiilitasi*, penggalangan dan penegakan hukum yang berkeadilan
(berpikir strategis)
 Membentuk Satgas Kepolisian untuk turun membantu dan menyelesaikan setiap
permasalahan yang ada dimasyarakat, seperti pemadaman kebakaran hutan,
kebutuhan air bersih dan lainnya (Berpikir strategis)
 Memberdayakan seluruh personel Polres Banda untuk turun kelapangan pada
jam tertentu padat kegiatan masyarakat (Orientasi pelayanan)
 Mengoptimalkan kegiatan KRYD bersama instansi terkait secara terjadwal guna
cipta kondisi Kamtibmas.
 Meningkatkan dan mengoptimalkan kegiatan Patroli dialogis, rutin terjadwal
terutama di wilayah rawan Gangguan Kamtibmas
 Membuat role model persaudaraan polisi dengan masyarakat untuk mendukung
Harkamtibmas dan Menciptakan kondisi yang dapat mendukung terbangunnya
hubungan pribadi personil polres banda dengan tokoh masyarakat maupun
anggota masyarakat itu sendiri (Implentasikan Polmas) (Membangun hubungan)
 Memberdayakan dan mengoptimalkan fungsi Bhabinkamtibmas untuk lebih
intens berdialog dengan masyarakat (door to door). (Berpikir strategis)
 Membuat system peringatan dini di mulai dari setiap personil polres banda
dengan mewajibkan membuat laporan informasi serta membangun kerjasama
individu dengan masyarakat sekitar lingkungan kediamannya (Perencanaan dan
pengorganisasian)
 Mengoptimalkan dan memanfaatkan teknologi informasi, dengan inovasi
pembuatan aplikasi panic button serta media informasi untuk sosialisasi dan
transparansi sistem pelayanan Kepolisian, (Inovasi)
 Menggalang kerjasama dengan pihak terkait potensi masyarakat, guna meredam
potensi konflik dan aksi Massa serta penyampaian kinerja Polres Banda dalam
menyelesaikan kasus atensi/menonjol (Membangun hubungan)

Pembinaan
 Identifikasi kebutuhan ideal kekuatan personel setiap subsatker dan prioritaskan
serta maksimalkan penempatan personel subsatker yang membutuhkan
tambahan perkuatan. (Analitics)
 Membuat Job Description masing masing personil dan menetapkan kontrak
kinerja, serta mengidentifikasi SOP dan Juklak Juknis satuan kerja, selanjutnya
dievaluasi ulang pedoman yang sudah tidak up date terhadap perkembangan
organisasi (Koseptual)
 Mengidentifikasi ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki seluruh
personel pengemban tugas pokok, serta menetapkan standar keterampilan
minimal yang harus dimiliki personil untuk ditempatkan pada satuan fungsi
operasional, (Analitics) Konseptual)
 Membuat system penempatan dan pembinaan karier (tour of duty) yang
berdasarkan kompetensi, kompetensi tehnis maupun kompetensi managemen
dalam setiap level pelayanan maupun fungsi pelaksana tugas pokok baik
perwira maupun bintara serta (Dorongan berprestasi)
 Agar subsatker menerapkan dan mengoptimalkan sistem pemantauan
kompetensi personel, melalui pengamatan langsung pada saat pelaksanaan
tugas, dan kedepan akan dukung oleh e-learning untuk melakukan pemantuan
keilmuan dan keterampilan seluruh personil (Inovasi)
 Meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan petugas pelayanan dan
pelaksana fungsi fungsi tugas pokok melalui pelatihan management, Binteknis
terjadwal, kursus, coaching clinic, dan santiaji. (Dorongan Berprestasi) serta
memberikan kesempatan kepada seluruh personil polres banda untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan melalui pendidikan formal strata S1 maupun
S2
 Melakukan kerjasama dengan universitas dan kelembagaan untuk memberikan
pelatihan dan keterampilan yang berkaitan dengan tugas pokok dan kewenangan
(Membangun Hubungan)
 Membuat role model personil yang memiliki integritas dan berkompetensi
(Integritas)
 Mengalokasi anggaran untuk dukung kegiatan peningkatan kemampuan
sumberdaya manusia Polres Banda.
 Membangun kerja sama dengan stake holder yang ada di wilayah hukum polres
banda dengan membuat MOU yang mencakup peningkatan kemampuan sumber
daya manusia, anggaran, sarana prasana dan system kinerja (Membangun
Hubungan)
 Mengusulkan penambahan personel, dukungan sarpras dan anggaran kepada
Kesatuan atas Program peningkatan pengawasan (Monitoring)
 Membuat system perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan yang
terintegrasi, mudah di akses untuk seluruh kegiatan satuan fungsi dan kerja (Ren
Org dan Monitoring/Kontrol)
 Koordinasi dengan unsur Kesatuan (Polda /Irwasda), guna membantu perbaiki
system pengawasan dan kinerja (Membangun Hubungan, Monitoring/Kontrol)
 Melakukan perencanaan, evaluasi dan pengawasan secara berkala dan kontinue
terhadap dukungan anggaran dari masing masing satuan kerja dan revisi serta
alokasi anggaran secara cermat dan tepat sasaran Monitoring/Kontrol)
 Mengidentifikasi kebutuhan dan ketersediaan sarana prasarana, serta membuat
e-goods untuk memantau kebutuhan, penggunaan dan pertanggung jawaban
sarana prasana.
 Pengawasan yang kontinu dan teringeritas setiap sasaran kinerja, dengan
meminta laporan kemajuan sasaran kinerja serta memberdayakan fungsi Siwas
dan mengoptimalkan Waskat, guna mengevaluasi kinerja personel (Dorongan
berprestasi)
 Melakukan evaluasi dukungan anggaran, perorangan maupun satuan organisasi
dimaksudkan tidak adalagi alasan memungut biaya untuk operasional dengan
indicator tersalurkannya anggaran sesuai peruntukannya dan menghilangkan
perilaku koruptif.
3. Permasalahan kurang optimalnya manajemen informasi dan komunikasi,
dengan upaya optimalisasi kegiatan manajemen media dan kerjasama :
 Indentifikasi dan buat SOP standar minimal press release Humas Polres Banda.
 Mewajibkan personel yang memilik akun media sosial, untuk memviralkan setiap
kegiatan positif Kepolisian.
 Membuat system informasi yang terintegrasi, mudah akses yang berbasis
internet dan memperbanyak komunitas group diskusi guna penyampaian pesan
dan himbauan kepada masyarakat sehingga informasi yang disampaikan kepada
publik satu pintu dan mencegah penyebaran berita Hoaks. (Berpikir strategis)
 Membuat e-gate1info dimaksudkan untuk persamaan persepsi dalam
penerimaan berita (Inovasi)
 Melakukan kerjasama dengan media konvensional baik local, regional, serta
media on line untuk mendukung kinerja polres banda (Membangun Hubungan)
 Membuka layanan pengaduan baik secara on line maupun non online yang bisa
segera mendapatkan tindak lanjut Kepolisian. (Orientasi Pelayanan)
 kolaborasi dengan stakeholder untuk menjaga situasi kamtibmas khususnya
pihak Diskomnifo dan Humas instansi terkait (Membangun Hubungan)
Demikianlah beberapa upaya dan langkah2 yang akan saya lakukan sebagai PLT
Kapolres Banda, guna menuntaskan berbagai permasalahan di Polres Banda .

Kesimpulan dari upaya diatas antara lain : (Berpikir strategis)


 Upaya perubahan kultur personel akan membentuk mental dan mind set
personel Polres Banda yang amanah dalam tugas, memiliki motivasi tinggi dalam
melaksanakan tupoksinya dan berperilaku baik,
 Peningkatan profesionalisme dan peningkatan kinerja personel, melalui kegiatan
bidang pembinaan dan operasional, akan berdampak peningkatan kemampuan
personel serta kualitas kinerja yang baik dalam upaya penuntasan permasalahan
Kamtibmas dimasyarakat
 manajemen informasi dan komunikasi dengan mengedepankan kegiatan
manajemen media serta komunikasi dapat meningkatkan citra positif Kepolisian
di masyarakat.

Semua program dan kegiatan tersebut, selain untuk menuntaskan berbagai


permasalahan utama sebagaimana isi dokumen 2 sampai 7 dan diharapkan juga akan
mendukung terbentuknya postur Polri yang promoter di Polres Banda.

Saran dan rekomendasi kepada Kapolda antara lain :


 Dimohon agar dilakukan penambahan personel, dukungan sarpras guna
memenuhi perkuatan ideal meningkatkan kinerja Polres Banda
 Dimohon agar memperbanyak kuota Dikjur, pelatihan, kursus bagi personel
Polres Banda sehingga dapat meningkatkan profesionalisme dan kinerja.
 Dimohon agar menurunkan pedoman / ketentuan terkait pola perubahan kultur
personel serta perbaikan pelaksanaan tugas dilapangan.
 Dimohon agar membantu back up perkuatan personel dalam menghadapi
permasalahan yang dapat berimplikasi kontijensi.
 Dimohon agar menurunkan team untuk assistensi dan konsultasi pelaksanaan
tugas tertentu.

Anda mungkin juga menyukai