Anda di halaman 1dari 11

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH NUSA TENGGARA BARAT


RESORT MATARAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBINAAN DAN PENYULUHAN
TERHADAP
ANGGOTA SAT POL PP

SATUAN BINMAS POLRES MATARAM


KATA PENGANTAR

Kepercayaan masyarakat terhadap Polri (Trust Building) sudah tumbuh dengan


baik. Namun demikian masih perlu peningkatan kinerja Polri khususnya yang langsung
dapat dirasakan masyarakat sehingga Polri semakin dipercaya masyarakat.

Sebagai tindak lanjut perubahan ditubuh Polri baik struktural, instrumental dan
kultural, pada sasaran Trust Building / membangun kepercayaan masyarakat kepada
Polri, maka diluncurkan instruksi Pimpinan Polri dengan Program Akselerasi
Transformasi Polri dan program Quick Wins untuk kecepatan merespon laporan dari
masyarakat dengan upaya preemtif melalui Bhabinkamtibmas.

Adapun bentuk penjabaran strategis Polres Mataram menetapkan standar


operasional prosedur Binmas yang telah disusun naskah / buku panduan untuk
dilaksanakan oleh seluruh personil Sat Binmas Polres maupun jajarannya.

Demikian buku ini disusun selanjutnya untuk dipedomani dan dilaksanakan serta
saya berharap kepada setiap personil Sat Binmas Polres Mataram dan
Bhabinkamtibmas jajaran Polres Mataram dapat melaksanakan tugasnya dengan baik
sesuai harapan pimpinan.

Mataram, Desember 2015


KASAT BINMAS POLRES MATARAM

I KETUT SUKIADA, SH
AKP NRP 73050558
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
RESORT MATARAM

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBINAAN DAN PENYULUHAN
TERHADAP ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

I. PENDAHULUAN

1. UMUM

a. Kepolisian Resort adalah Satuan Pelaksana Polri di tingkat Kewilayahan yang


bertugas melaksanakan kebijaksanaan Pimpinan Polri di daerah sebagai alat
negara penegak hukum, pengayom, pelindung dan pelayan masyarakat secara
langsung.

b. Bahwa tugas dan peran tersebut di atas perlu didukung pelaksanaannya


dengan suatu sarana yang mengatur hubungan tata cara kerja antar
bagian/fungsi secara vertical, horisntal dan diagonal serta lintas sektoral
terutama dengan aparat penegak hukum.

c. Efisiensi dan efektifitas pelaksanaan tugas akan lebih banyak tergantung


kepada adanya koordinasi, integrasi dan sinkronasi yang harmonis dalam
rangka meningkatkan pelayanan guna terpeliharanya Kamtibmas.

d. Tugas Polri dalam membina Kamtibmas untuk mewujudkan kondisi Kamtibmas


yang mantap terkendali dan dinamis saat ini dan di masa mendatang tidaklah
semakin ringan. Keberhasilan pembangunan nasional antara lain telah
melahirkan tuntutan dan harapan masyarakat terhadap hak-haknya untuk
semakin menikmati keamanan dan ketertiban serta ketentraman yang lebih
baik. Sedangkan di sisi lain kesenjangan masalah keterbatasan lapangan kerja
telah menjadi faktor korelatif kriminogen (FKK). Demikian pula perubahan
lingkungan strategi seperti era globlalisasi yang memunculkan isu
demokratisasi, hak azasi manusia serta lingkungan hidup akan mempengaruhi
sikap masyarakat tentang hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

e. Untuk menghadapi tugas yang tidak ringan tersebut Polri perlu


mengembangkan profesionalisme dan kemampuan melihat potensi masyarakat
yang dapat didayagunakan untuk bersama-sama Polri membina Kamtibmas.
Dalam melihat potensi dan selanjutnya secara bersama-sama atau
bekerjasama tersebut Polri perlu mengembangkan Pembinaan Ketertiban dan
Penyuluhan. Bahwa Binmas sebagai salah satu fungsi Operasional Polri dalam
menjamin ketentraman masyarakat dan berhasilnya pembangunan nasional,
oleh karena itu perlu dirumuskan pembinaan ketertiban dan penyuluhan
sehingga semua langkah dan upaya yang ditempuh terarah secara berencana,
sistematis dan bertahap serta berkesinambungan
2. LATAR BELAKANG

a. Dalam rangka percepatan Reformasi Birokrasi Polri, Pimpinan Polri


mengeluarkan kebijakan Quick Wins di dalam pelaksanaan tugas Polri melalui
kegiatan Quick Response, Transpormasi pelayanan SP2HP, percepatan
pelayanan SIM dan SKCK , Rekrutment Polri dan Comunity Police yang di
emban oleh fungsi Binmas melalui Bhabinkamtibmas.

b. Binmas merupakan salah satu fungsi yang berhadapan dan bersentuhan


langsung dengan masyarakat melaksanakan pembinaan masyarakat yang
meliputi kegiatan Penyuluhan, Tatap Muka, Sambang desa dan melaksanakan
Pendidikan Sadar Hukum.

c. Sebagai bentuk pelayanan terhadap masyarakat, fungsi Binmas telah


membentuk Bhabinkamtibmas dengan Program Satu Desa / Kelurahan Satu
Bhabinkamtibmas di wilayah hukum Polres Mataram yang bertujuan untuk
menyerap langsung aspirasi, keluhan, kritik serta saran masyarakat yang akan
diteruskan kepada Pimpinan.

d. Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat dapat dirasakan terutama dalam


pelaksanaan Pembinaan,Penyuluhan dan Sambang Desa.

3. DASAR

a. Undang – undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik


Indonesia.

b. Surat Kapolri No. Pol. : B / 13 / I / 2009 tanggal 11 Januari 2009 tentang


pelaksanaan program Quick Wins dalam rangkaian program Quick Response
Police Backbone.

c. Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 8 / XI / 2009 tanggal 24 Nopember 2009


tentang perubahan buku petunjuk lapangan.

e. Surat Kapolri Nomor : B / 337 / IX / 2011 tanggal 29 September 2011 tentang


penyelenggaraan Bhabinkamtibmas satu desa / kelurahan satu
Bhabinkamtibmas.

f. Peraturan Kapolri No. 7 Tahun 2008 tanggal 26 September 2008 tentang


Pedoman Dasar strategi dan Inplementasi Pemolisian Masyarakat dalam
Penyelenggaraan Tugas Polri.

g. Surat Perintah Kapolres Mataram No Pol : HUK.6.6 / 30 / I / 2012, Tanggal 1


Januari 2012 tentang Renja Polres Mataram Tahun 2012
4. MAKSUD DAN TUJUAN

a. Maksud

Maksud disusunnya panduan ini adalah dalam rangka menindak lanjuti


kebijakan Kapolri tentang Program Quick Wins dengan kegiatan Quick
Response yang implementasi di jajaran Polres Mataram tentang pelaksanaan
Giat Binmas di wilayah hukum Polres Mataram sesuai dengan arahan
Pimpinan.

Disamping maksud yang tercantum di atas, SOP ( Standar Operasional


Prosedur ) ini juga dibuat sebagai pedoman pelaksanaan tugas pokok fungsi
Binmas khususnya Bhabinkamtibmas yang berhadapan dan bersentuhan
langsung dengan masyarakat di setiap Desa / Kelurahan sesuai dengan Desa
Binaannya masing - masing

b. Tujuan

1). Untuk dijadikan pedoman tentang prosedur dan tata cara Pelaksanaan
Tugas Pokok Fungsi Binmas.

2). Untuk menyamakan Persepsi dalam memberikan pelayanan kepada


masyarakat sehingga lebih mudah dimengerti dan diterima oleh
masyarakat.

5. RUANG LINGKUP

Binmas adalah segala kegiatan dan pekerjaan yang menerapkan proses


membina dan prinsip-prinsip manajemen dalam rangka membina, mendorong,
mengarahkan dan menggerakkan masyarakat untuk :

1). Taat kepada Hukum, Peraturan Perundang - undangan dan Norma


Sosial

2). Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Kamtibmas

3). Berperan aktif menciptakan, memelihara dan meningkatkan keamanan,


ketertiban bagi diri dan lingkungannya secara swakarsa

II. PELAKSANAAN

6. MANAJEMEN

a. Penerapan

SOP ( Standar Operasional Prosedur ) ini berlaku bagi seluruh Anggota


Binmas dan Bhabinkamtibmas di jajaran Polres Mataram.
b. Pengertian - pengertian
1) Pembinaan :
Proses membina, untuk menyempurnakan atau perbaikan, agar
mendapatkan hasil yang baik

2) Ketertiban :
Suasana teratur, sesuai dengan norma yang berlaku sehingga tumbuh
semangat dan gairah kerja untuk mencapai tujuan yang diinginkan

3) Penyuluhan :
Memberikan penerangan atau petunjuk agar mendapatkan hasil yang
lebih baik

4) Masyarakat :
Segenap masyarakat Indonesia baik individu atau kelompok dalam satu
wilayah NKRI yang hidup berkembang, memiliki keinginan dan
kepentingan berbeda tetapi mempunyai tujuan dan hak yang sama

5) Keamanan :
Situasi dan kondisi yang mengandung empat pengertian yaitu :
a). Security = rasa bebas dari gangguan fisik/ psikis
b). Surety = rasa bebas dari segala kekhawatiran
c). Safety = rasa dilindungi dari segala bahaya
d). Peace = rasa bebas / damai lahir dan batin

6). Kamtibmas :
Situasi dan kondisi yang teratur, bebas dari bahaya takut, sebagai hasil
dari pembinaan pemerintah bersama masyarakat secara integral,
berlanjut, mutlak harus diciptakan untuk menjamin pemeliharaan dan
ketertiban masyarakat dalam hubungannya ketahanan nasional
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Dengan demikian Kamtibmas sebagai suatu situasi dan kondisi dan cita-
cita yang ada dalam pokok pikiran sebagai berikut :
a). Kamtibmas sebagai situasi kondisi secara haqiqi dan mutlak
diperlukan oleh masyarakat, untuk mewujudkan keamanan,
ketertiban dan ketentraman
b). Pembinaan oleh pemerintah bersama masyarakat atas dasar
siskamtib swakarsa, dengan Polri sebagai kekuatan inti tetapi
sejajar dengan masyarakat
c). Polri sebagai inti kekuatan, yang merupakan alat penegakan
hukum, yaitu pelaksanaan tugas umum Polri, sebagai pembina
ketentraman, pembimbing, pengayom, pelindung dan pelayan
masyarakat untuk wujudkan kamtibmas yang stabil dan dinamis
d). Dengan semua kegiatan tersebut sebagai upaya pembinaan harus
berorientasi dan berdasar Pancasila dan UUD 1945

7). Pembinaan Ketertiban dan Penyuluhan (Bintibluh) :


Segala usaha, pekerjaan, kegiatan yang ada hubungannya dengan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian terhadap
aparat keamanan dan potensi masyarakat untuk diarahkan sistem
keamanan dan ketertiban swakarsa yang stabil dan dinamis
8). Pembinaan ketertiban masyarakat ( Bintibmas ) :
Segala usaha dan kegiatan membimbing, mendorong, mengarahkan,
menggerakkan masyarakat, termasuk kegiatan koordinasi dan bimbingan
tehnis terhadap masyarakat, kelompok masyarakat, instansi/lembaga
guna mewujudkan kesadaran masyarakat dalam rangka menciptakan
situasi dan kondisi yang aman dan tertib, menumbuhkan kesadaran dan
ketaatan warga masyarakat terhadap norma dan ketentuan hukum yang
berlaku dan mewujudkan situasi dan kondisi yang memperkecil potensi
gangguan kamtibmas termasuk mencegah dan menanggulangi
tumbuhnya penyakit masyarakat

9). Pembinaan rehabilitasi dan resosislisasi :


Upaya kegiatan terhadap lembaga pemerintah, swasta, dan masyarakat
yang melakukan kegiatan rehabilitasi & resosialisai untuk di tertibkan,
awasi dan kendalikan dalam giatnya agar tidak timbul kerawanan
dibidang Kamtibmas

10). Pembinaan koordinasi :


Kegiatan koordinasi secara terpadu terhadap pelaksanaan rehabilitasi
dan resosialisai terhadap penyakit masyarakat, gejolak sosial, dampak
negatif dari proyek pembangunan dan tindakan penegakan hukum
ketertiban dan pengamanan

11). Pembinaan pengawasan :


Kegiatan diarahkan pada system pengawasan dalam giat rehabilitasi dan
resosialisasi untuk menghindari dampak negatif terhadap situasi
Kamtibmas

12). Resosialisasi :
Kegiatan memasyarakatkan kembali terhadap warga masyarakat yang
dikucilkan dari lingkungan pergaulan, sebagai akibat perbuatan tercela,
tindak pidana dan norma sosial yang berlaku

13). Rehabilitasi :
Kegiatan memulihkan situasi kondisi dan potensi masyarakat atau warga
masyarakat tertentu, setelah mengalami kegoncangan, pencemaran atau
perilaku tercela

14). Potensi :
Adalah wujud daripada siskamtib swakarsa

15). Pembinaan potensi kemasyarakatan :


Adalah suatu usaha dan kegiatan menyelenggarakan potensi masyarakat
secara nyata untuk menumbuh kembangkan partisipasi masyarakat,
tentang sadar Kamtibmas sehingga dapat wujudkan Siskamtib swakarsa

16). Ketertiban :
Adalah suasana yang teratur, berjalan sesuai norma yang berlaku dan
menggairahkan dan senang beraktifitas untuk mencapai tujuan yang
ingin dicapai
17). Organisasi kemasyarakatan :
Adalah organisasi yang dibentuk oleh Warga Negara Indonesia secara
sukarela, atas dasar kamtibmas, yang dilakukan oleh profesi, fungsi,
agama dan aliran kepercayaan kepada Tuhan YME untuk berperan aktif
dalam pembangunan guna mencapai tujuan nasional dalam wadah NKRI
berdasar Pancasila dan UUD 1945

18). Organisasi profesi :


Adalah kumpulan orang-orang tertentu, punya pengurus dan anggota,
persamaan kerja dan lapangan pengabdian, sifatnya permanen, kerja
secara teratur berdasarkan keahlian tertentu, untuk mencapai tujuan
tertentu berdasarkan AD dan ART

19). Organisasi sosial :


Adalah kumpulan orang-orang tertentu, punya pengurus dan anggota,
persamaan minat, kegemaran, bersifat permanen, kerja secara teratur
tidak berdasarkan keahlian, untuk mencapai tujuan tertentu berdasarkan
AD dan ART

20). Kelompok masyarakat :


Kumpulan orang-orang yang punya kegemaran minat, tujuan sementara,
pada umumnya tidak teratur dan terikat AD dan ART

21). Pimpinan masyarakat formal :


Orang-orang yang berpengaruh karena memegang jabatan formal, yaitu
jabatan Negara, pemerintah /pimpinan Instansi

22). Pimpinan masyarakat tidak formal :


Orang-orang tertentu dalam masyarakat yang berpengaruh karena
disegani, diteladani, dihormati, karena sifatnya yang luhur atau
kemampuan pribadinya, status dan perannya dalam masyarakat

c. Tugas pokok fungsi dan peranan pembinaan dan penyuluhan


Pembinaan dan penyuluhan merupakan bagian daripada Fungsi Binmas, di
bidang bimbingan penyuluhan dengan sasaran Bintibluh : Ornop, Orpem,
LSM, Toga, Tomas, Redawan, Saka Bhayangkara, Tosa, Potmas dll

1). Tugas pokok pembinaan dan penyuluhan


Mewujudkan kesadaran masyarakat dan sasaran binluh dengan
menumbuh kembangkan potensi masyarakat agar jadi Polisi bagi dirinya
dan lingkungannya guna meningkatkan kualitas keamanan dan
kemampuan masyarakat sendiri

2). Fungsi pembinaan dan penyuluhan


a). Memberi penerangan, penyuluhan terhadap individu atau
kelompok, secara terus-menerus dan berlanjut, sehingga berubah
sikap atau perilaku untuk dirinya dan lingkungannya
b). Preventif terhadap penyakit masyarakat
c). Merupakan upaya memberi kemampuan agar masyarakat dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sebatas hak dan
kewajiban dalam penegakan hukum dan Binkamtib swakarsa
d). Upaya mencari masukan atas tanggapan pelayanan masyarakat
dan problem yang dilakukan individu atau kelompok masyarakat
dalam waktu dan tempat tertentu
e). Memulihkan situasi kejadian dan problem masyarakat, agar
berubah seperti kondisi awal, bersama dengan partisipasi
masyarakat

3). Peranan pembinaan dan penyuluhan


Lakukan bimbingan tehnis dibidang ketertiban masyarakat dan
bimbingan penyuluhan kamtibmas secara terus menerus dan berlanjut
agar berubah sikap perilaku untuk diri dan lingkungannya

d. Pola pembinaan dan penyuluhan

1) Perencanaan
a). Rumusan tujuan yaitu yaitu terciptanya kwalitas masyarakat agar
memiliki kemampuan secara swadaya atau swakarsa dalam
menjaga, memelihara keamanan ketertiban bagi dirinya dan
lingkungannya dengan kekuatan yang handal dan mandiri

b). Rumusan sasaran


I). Lingkungan pemukiman
1). Individu atau perorangan atau keluarga
2). Warga, Rt dan Rw
3). Staf dan Kepala desa atau kelurahan
4). Organisasi dilingkungan pemukiman
II). Lingkungan kerja
1). Karyawan atau pegawai
2). Pimpinan lingkungan kerja
3). Organisasi di lingkungan kerja
III). Lingkungan pendidikan
1). Siswa atau mahasiswa
2). Guru atau dosen atau karyawan
3). Pimpinan lingkungan pendidikan
4). Organisasi lingkungan pendidikan

c). Rumusan anggaran dan sasaran untuk menunjang kegiatan


Pembinaan dan penyuluhan, pada setiap event, dengan materi
yang jelas dan bahasa yang mudah dimengerti

d). Penyiapan piranti lunak, harus terkait dan relevan dengan


Pembinaan penyuluhan kamtibmas

e). Penyiapan kekuatan harus dituangkan dalam bentuk rengiat,


harian, Mingguan, Bulanan dan tahunan

f). Pengkoordinasian kegiatan sebelum melaksanakan kegiatan


dengan unsur – unsur terkait yang akan diberikan pembinaan dan
penyuluhan
2). Pelaksanaan
a). Pembuatan adminitrasi kelengkapan pembinaan dan penyuluhan
seperti :surat perintah tugas, penyusunan materi yang akan
disampaiakan, pembuatan absensi kegiatan yang akan di isi oleh
sasaran binluh.

b). Cara bertindak


I). Kordinasi dengan Rt, Rw, Lurah, dan warga masyarakat
serta unsur terkait lainnya sasaran binluh.
II). Pengambilan dokumentasi kegiatan guna mendukung
laporan kegiatan
III). Pembuatan laporan hasil kegiatan setelah selesai
melaksanakan kegiatan dengan menyertakan dokumentasi
serta kelengkapan adminitrasi kegiatan lainnya.
IV). Melaporkan hasilnya dengan cara berjenjang dimulai dari
Kasat, Kapolres dan Kapolda, dalam hal ini Dir Binmas
Polda

3). Pengawasan dan pengendalian


a). Pengawasan
Untuk mejaga agar pelaksanaan Pembinaan dan penyuluhan
berjalan sesuai rencana yang ditetapkan dan disepakati bersama
b). Pengendalian
Untuk memelihara arah dan gerak dinamika pelaksanaan
Pembinaan dan penyuluhan untuk mencapai tujuan secara efektif
dan efisien

III. KOMANDO DAN PENGENDALIAN

7. KOMANDO

a. Opersional tugas-tugas Unit Binmas dibawah kendali dan atas perintah


Kapolres Mataram / Waka Polres Mataram.

b. Pelaksanaan teknis Unit Binpolmas, Binkamsa, Bintibmas dikendalikan


langsung oleh Kasat Binmas Polres Mataram atau melalui Pawas / Kaur
Binopsnal Sat Binmas

c. Masing – masing Kepala Unit melaksanakan dan mengendalikan langsung


anggotanya.

d. Dalam mengoperasionalkan sarana dan peralatan Unit Binmas senantiasa


berkoordinasi dengan Kasubag Sarpras.

e. Selain melaksanakan Tupoksinya, Sat Binmas juga berperan sebagai Tim


Negosiator dalam kegiatan Unjuk Rasa di Kota Mataram
8. PENGENDALIAN

a. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian Unit Binmas di bawah kendali


langsung Kasat Binmas dan dibantu oleh Kaur Binopsnal.

b. Para Kanit menyampaikan laporan secara berjenjang dan bertahap sesuai


ketentuan Sistem pelaporan yang sudah ditetapkan.

IV. PENUTUP

Demikian Buku Panduan Standar Operasional Prosedur Pembinaan dan


Penyuluhan terhadap Masyarakat ini disusun untuk dapat dijadikan panduan
dan pelaksanaan tugas bagi anggota Sat Binmas Polres Mataram.

Mataram, Desember 2015


KASAT BINMAS POLRES MATARAM

I KETUT SUKIADA, SH
AKP NRP 73050558

Anda mungkin juga menyukai