Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN PENINGKATAN SUMBER DAYA MANUSIA

BAGI ANGGOTA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA


TAHUN 2017

A. PENDAHULUAN
Sumber daya manusia (SDM) di suatu organisasi merupakan aset yang sangat
penting. Keberhasilan suatu organisasi ditentukan dari kualitas orang-orang yang berada
didalamnya. Sumber daya manusia akan bekerja secara optimal jika organisasi dapat
mendukung kemajuan karir dengan melihat kompetensi SDM. Pelatihan dan
pengembangan SDM akan mempertinggi produktivitas anggota sehingga kualitas kerja
pun menjadi lebih tinggi dan berujung pada puasnya pengguna jasa dan organisasi akan
memperoleh keuntungan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) saat ini merupakan instansi yang dibentuk
sesuai dengan tuntutan dan amanat Undang-Undang Pemerintah Daerah Nomor 23 Tahun
2014, Pasal 255 yang mengatur tentang keberadaan Satpol PP dalam menegakkan
peraturan daerah (Perda) dan peraturan kepala daerah (Perkada), menyelenggarakan
ketertiban dan ketentraman serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat. Sistem
perlindungan masyarakat, dimana kepentingan masyarakat sebagai hal yang utama. Sistem
perlindungan masyarakat dilakukan melalui pendekatan pengayoman, pencegahan,
pembinaan atas pelanggaran peraturan yang berlaku dalam masyarakat.
Satpol PP Kota Salatiga sebagai satuan organisasi perlu memiliki kemampuan
untuk menggerakkan, mengerahkan dan mengarahkan segala daya dan potensi sumber
daya secara optimal. Kemampuan tersebut dapat diperoleh melalui pelatihan bagi
anggotanya. Pelatihan merupakan proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan
kompetensi agar pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan tuntutan tugas yang
diemban. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 dinyatakan bahwa
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Diklat adalah
proses penyelenggaraan belajar mengajar dalam rangka meningkatkan kemampuan
Pegawai Negeri Sipil. Personil Satpol PP hendaknya memperoleh pelatihan yang terfokus
pada peningkatan kompetensi agar dapat melakukan tugas tanggung jawab dan fungsinya
sebagai pengayom masyarakat. Tugas di lapangan menuntut setiap petugas melayani
masyarakat secara langsung yang berorientasi pada pelayanan, pengayoman, dan
pengembangan partisipasi masyarakat. Namun pada kenyataan di lapangan masih ditemui
terjadinya konflik antara personel Satpol PP dengan masyarakat. Hal ini menunjukkan
bahwa pembinaan SDM harus dilakukan secara berkesinambungan.
Anggota Satpol PP Kota Salatiga dalam menjalankan tugas berhadapan langsung
dengan anggota masyarakat. Sikap kerja anggota Satpol PP dalam mengemban tugas dan
memberikan pelayanan kepada masyarakat merupakan cermin dan refleksi dari organisasi
Satpol PP secara keseluruhan. Peranan anggota Satpol PP dalam organisasi sangat penting.
maka kualitas sumber daya manusia Satpol PP harus dapat dioptimalkan melalui pelatihan
dan pengembangan anggota satpol PP. Hal ini memberikan dampak yang positif ketika
anggota Satpol PP dalam menjalankan tugas dilapangan mampu memberikan pelayanan
yang baik dan akan membawa pada peningkatan kinerja organisasi. Pengembangan
manusia dalam organisasi memberikan kualitas dan kemampuan kerja yang akan
berdampak pada peningkatan kinerja organisasi Satpol PP .
Kurangnya kemampuan komunikasi dan upaya pendekatan yang lebih partisipatif
dalam melakukan operasi penegakan Perda menunjukkan masih lemahnya kualitas SDM
Satpol PP. Sehingga tidak jarang ditemui penegakan Perda yang berujung pada bentrokan
fisik maupun pelanggaran yang dilakukan oleh oknum Satpol PP itu sendiri. Kemampuan
komunikasi dan negosiasi melalui pendekatan yang lebih humanis saat ini menjadi
prioritas tuntutan tugas yang harus dipenuhi. Kegagalan dalam melakukan komunikasi dan
upaya negosisasi dalam melaksanakan operasinya berakibat pada terjadinya kericuhan
yang tidak jarang berujung pada bentrok fisik antara masyarakat dengan aparat Satpol PP.
Pemberitaan tentang penertiban di media massa cenderung memojokkan dan
menempatkan Satpol PP sebagai figur aparat yang keras dan seolah – olah semena-mena
terhadap masyarakat. Namun disisi lain dukungan dari masyarakat pun kerap diperoleh
agar Satpol PP tetap menjaga ketentraman dan ketertiban di kota Salatiga. Masyarakat saat
ini mulai cerdas menyadari haknya untuk memperoleh pelayanan yang baik dari
pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Kondisi ini menjadi sebuah tuntutan bagi
Satpol PP untuk dapat memberikan pelayanan sesuai harapan masyarakat. Tuntutan
masyarakat ini dapat dipenuhi salah satunya melalui upaya pelatihan SDM bagi anggota
Satpol PP. Kesenjangan antara masih rendahnya kualitas SDM Satpol PP dengan tuntutan
masyarakat untuk memperoleh pelayanan yang baik menjadi pekerjaan rumah dan harus
dilakukan langkah penangangan yang serius.
Pendekatan Pelatihan yang dapat merangsang pembentukan sikap humanis
anggota Satpol PP Kota Salatiga, perlu dilakukan guna mengimbangi pendekatan
militeristik yang selama ini diterapkan pada pendidikan dasar seorang anggota Satpol PP .
Pelatihan yang tepat diharapkan dapat membentuk sikap anggota Satpol PP sesuai
dengan tuntutan tugas yang diembannya. Pelatihaan bagi anggota Satpol PP hendaknya
didasari oleh suatu kesadaran bahwa semua peserta adalah orang dewasa yang sudah bisa
menggunakan akal sehat untuk memilih dan berpikir secara optimal. Kesadaran ini penting
untuk diterapkan dalam setiap pelatihan mengingat pada praktek pelaksanaan tugas di
lapangan, seorang anggota Satpol PP dituntut untuk dapat memperhitungkan setiap alasan
dan resiko dari tindakan yang diambil. Pelatihan dilakukan agar kepercayaan diri bisa
dimiliki setiap anggota Satpol PP dalam melaksanakan tugasnya dilapangan.
Terciptanya suasana pelatihan yang kondusif merupakan suatu upaya fasilitasi
untuk mendorong peserta agar berani tampil beda, dapat berlaku dengan sikap baru dan
mau mencoba pengetahuan baru. Walaupun sesuatu yang baru mengandung resiko
terjadinya kesalahan, namun kesalahan, dan kekeliruan itu sendiri merupakan bagian yang
wajar dalam belajar.
Seorang anggota Satpol PP yang telah memiliki konsep diri akan bergerak menuju
ke arah pengendalian diri sendiri. Pengendalian diri ini sangat penting dalam
melaksanakan tugas dilapangan guna mencapai tujuan yang diharapkan. Pengalaman yang
telah dimiliki turut membentuk cara belajarnya.
Proses pelatihan yang diikuti merupakan pembekalan dan pengayaan dalam
mengemban tugas. Kesiapan belajar ini tumbuh karena didasari oleh kebutuhan hidupnya
sebagai anggota Satpol PP. Proses pelatihan yang telah dilengkapi pengalaman serta
kesiapan belajar dari peserta pelatihan akan membentuk orientasi pada pemecahan
masalah. Setiap kasus yang mampu dipecahkan dalam proses pelatihan dapat memberikan
pengalaman baru bagi anggota Satpol PP Kota Salatiga dan berguna bagi bekal informasi
untuk mengadapi masalah dalam menjalankan tugas dan hidupnya. Pelatihan yang telah
dilalui diharapkan dapat memberikan dampak kepada perubahan sikap yang positif bagi
anggota Satpol PP dalam melaksanakan tugas dilapangan. Sikap yang profesional sesuai
dengan tuntutan tugas dalam menegakkan Perda/ Perkada dan sebagai pengayom
masyarakat sehingga apa yang menjadi tujuan pemerintah kota Salatiga menjadi tercapaai
demi kesejahteraan masyarakat kota Salatiga.
B. DASAR PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kota Kecil dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa
Barat;
2. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
3. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia;
4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi
Vertikal di Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1992 tentang Perubahan Batas Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Salatiga dan Kabupaten Daerah Tingkat II
Semarang
8. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja;
9. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 2 Tahun 2016 tentang Pokok–pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah;
10. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah;
11. Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 12 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
12. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 42 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
Naskah Dinas;
13. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 18 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan
dan Pertanggungjawaban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2017;
14. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 30 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas, dan Fungsi serta Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja;
15. Peraturan Walikota Salatiga Nomor 75 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
16. Keputusan Walikota Salatiga Nomor 300-05/ 91 /2017 tertanggal 16 Januari 2017
tentang Panitia Pelaksana, Pengajar, Pelatih, Pendamping Pelatih pada Kegiatan
Pelatihan Pengendaliaan Massa bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Tahun
2017;
17. Surat Perintah Tugas Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga
Nomor 300 / 467 / 404 kepada Seluruh Pengajar, Pelatih, Pendamping Pelatih,
dan Peserta Kegiatan Pelatihan Peningkatan Sumber Daya Manusia Anggota
Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Maksud :
 Memberikan pelatihan berkesinambungan bagi anggota Satuan Polisi Pamong
Praja Kota Salatiga sebagai upaya strategis dalam rangka penegakan Peraturan
Daerah dan Peraturan Kepala Daerah, penyelenggaraan ketertiban umum dan
ketentraman, serta perlindungan masyarakat khususnya di wilayah kota
Salatiga.
Tujuan :
 Anggota Satpol PP mengetahui dan memahami secara jelas tugas dan
kewajibannya sebagai aparat pemerintahan dalam menyelenggarakan ketertiban
umum, ketentraman masyarakat, pelindungan masyarakat serta penegakan
peraturan daerah dan peraturan kepala daerah.

 Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, serta dedikasi yang tinggi Satpol PP


dalam menganalisa dan memecahkan masalah untuk menciptakan ketentraman
dan ketertiban umum serta menjaga aset Pemerintah Daerah.

D. PELAKSANAAN
1. Tempat dan Waktu
 Tempat Pelatihan Pengendalian Massa bagi Anggota Satpol PP Tahun 2017 di
Ruang Rapat Kantor Satpol PP Kota Salatiga dan praktek di lapangan
Pemerintah Kota Salatiga.
 Waktu pelaksanaan pada hari Selasa – Sabtu tanggal 5 s/d 9 September 2017.
 Dimulai pada pukul 07.00 s/d selesai WIB.

2. Peserta
Pelatihan Dalmas tahun 2017 ini diikuti oleh 43 personil terdiri dari :
 20 personil Satpol PP Kota Salatiga
 23 personil Banpol PP pada Satpol PP Kota Salatiga
L
3. Metode
 Ceramah,
 Teori,
 Tanya jawab,
 Praktek/ latihan.

4. Pengajar pelatihan terdiri dari :


 Polres Salatiga,
 Kodim 0714 Salatiga,
 Satpol PP Kota Salatiga,

5. Materi pelatihan adalah


a. Teori / Materi Pengendalian Massa
b. Teori / Materi Negosiator pada Pengendalian Massa
c. Teori / Materi Tugas Pokok dan Fungsi Satpol PP
d. Teori / Materi Peran Satpol PP dalam Menjaga Tibum Tranmas
e. Teori / Materi Mengantisipasi Masalah Alat Transportasi Berbasis Online
f. Teori / Materi Peran Satpol PP dalam Menjaga Aset Daerah
g. Praktek / Latihan Pengenalan Dalmas, Prosedur Pemakaian dan Sikap
Sempurna Dalmas Awal
h. Praktek / Latihan Sikap Dasar Dalmas Awal
i. Praktek / Latihan Sikap Dasar Dalmas Lanjut
j. Praktek / Latihan Formasi Dalmas
k. Praktek/ Latihan Pengaturan Baris – Berbaris (PBB)
l. Praktek/ Latihan Senam Jasmani
m. Praktek/ Latihan Bela Diri
n. Praktek/ Latihan Pengaturan Barisan / Peleton Pasukan

E. PEMBIAYAAN
Segala pengeluaran / biaya untuk pelaksanaan kegiatan Pelatihan
Pengendaliaan Massa bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017 ini
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Salatiga tahun
anggaran 2017.

F. LAMPIRAN
1. Keputusan Walikota Salatiga Nomor : 300-05 / 91 / 2017 tentang Panitia
Pelaksana, Pengajar, Pelatih, Pendampiong Pelatih pada Kegiatan Pelatihan
Pengendalian Massa bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017;
2. Surat Perintah Tugas Plt. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Salatiga
Nomor : 300 / 467 / 404 Kepada Seluruh Pengajar, Pelatih, Pendamping Pelatih,
dan Peserta pada kegiatan Pelatihan Pengendaliaan Massa bagi Anggota Satuan
Polisi Pamong Praja Tahun 2017;
3. Jadwal Pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengendaliaan Massa bagi Anggota
Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017;
4. Daftar hadir panitia kegiatan Pengendaliaan Massa bagi Anggota Satuan Polisi
Pamong Praja Tahun 2017
5. Daftar hadir pengajar Pengendaliaan Massa Anggota Satuan Polisi Pamong
Praja Tahun 2017;
6. Daftar hadir pelatih dan pendamping pelatih kegiatan Pelatih Pengendaliaan
Massa bagi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017;
7. Daftar hadir peserta Satpol PP kegiatan Pelatihan Pengendaliaan Massa bagi
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017;
8. Daftar hadir peserta Banpol PP kegiatan Pengendaliaan Massa Anggota Satuan
Polisi Pamong Praja Tahun 2017;
9. Dokumentasi foto pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pengendaliaan Massa bagi
Anggota Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2017.

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan Pengendaliaan Massa Anggota Satuan


Polisi Pamong Praja Tahun 2017 untuk menjadikan periksa dan apabila laporan
penyelenggaraan kegiatan ini ada kekurangan akan kami sempurnakan dalam kegiatan
yang akan datang.

Salatiga 25 September 2017


Plt. KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA
KOTA SALATIGA,

KUSUMO AJI, S.H.


Pembina Tk. I
NIP. 19650522 198503 1 004

Anda mungkin juga menyukai