Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara


sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas,
profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi,
dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 (UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN).
Berdasarkan UU ASN Nomor 5 tahun 2014 PNS sebagaimana dimaksud
merupakan Pegawai ASN yang mempunyai kewajiban (1) Setia dan taat kepada
Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan pemerintah yang sah, (2) Menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa, (3) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah
yang berwenang, (4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan, (5)
Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab, (6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan, (7)
Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan, dan (8) Bersedia ditempatkan di seluruh
wilayah NKRI.
Tugas ASN sebagai pelayan publik meliputi banyak hal, dalam berbagai ruang
lingkup kehidupan. Seperti pelayanan administrasi negara, bidang pendidikan, sosial,
kesehatan, dan lain sebagainya. Setiap ruang lingkup pelayanan tersebut memiliki unit
pelaksana terpadu, mulai dari unit terkecil hingga unit terbesar dalam lingkup nasional.
Berdasarkan pertimbangan di atas, peserta diklat prajabatan CPNS Tahun 2017
ditugaskan untuk merancang aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA dan
mengaktualisasikan di tempat kerja yang dalam hal ini

1
penyusuntelahmelaksanakannyadi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba
Samosir sebagai bentuk penerapan ilmu yang sudah didapat selama mengikuti diklat
prajabatan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Sumatra Utara.
Tujuan rancangan aktualisasi ini diharapkan PNS/ASN dapat terbentuk menjadi
pelayan masyarakat yang memiliki profesionalisme dengan selalu mengedepankan nilai
dasar akuntabilitas dalam tugas yang diembannya, memiliki semangat nasionalisme
dalam melaksanakan tugasnya, menjunjung tinggi etika yang baik dalam memberi
pelayanan kepada masyarakat, memiliki komitmen mutu dalam peningkatan kualitas
kerja dan anti korupsi dalam menjalankan tugasnya.

1.2 Deskripsi Organisasi


1.2.1. Profil Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir
Badan Kepegawaian Daerah saat ini berlokasi di Jl. A.B. Silalahi Komplek
Perkantoran Soposurung Balige. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Toba
Samosir Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan Daerah Kabupaten Toba Samosir,
bahwa Badan Kepegawaian Daerah tipe B. Undang- undang Nomor 12 Tahun 1998
tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II. Toba Samosir dan Kabupaten
Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998
Nomor 288, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 3794).
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 tentang pembentukan
Perangkat Daerah Kabupaten Toba Samosir, bahwa Badan Kepegawaian Daerah adalah
salah satu instansi dari beberapa instansi yang bertugas melaksanakan fungsi penunjang
kepegawaian,pendidikan dan pelatihan.
Maksud dan tujuan dibentuknya Badan Kepegawaian Daerah adalah untuk
memberikan arah dalam menetapkan pelayanan prima dan standard pelayanan dengan
memanfaatkan secara optimal Sumber Daya Pegawai di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Toba Samosir dalam menghadapi serta mengantisipasi perubahan dan
perkembangan yang ada dalam rangka pembangunan sumberdaya aparatur yang
profesional dan bertanggungjawab dalam menghadapi era globalisasi.

2
1.2.2.Visi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir.
Untuk mendukung Visi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir :
“TOBASA HEBAT 2021” maka Badan Kepegawaian Daerah menyusun
Rencana Strategis untuk merealisasikan hal tersebut diatas melalui
Rencana Strategis 2016-2021, yaitu “Terwujudnya Pelayanan ASN Yang
Profesional Melalui Good Governance dan Clean Governance”

1.2.3.Misi Badan Kepegawaian Daereah Kabupaten Toba Samosir


Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, setiap instansi
pemerintah harus mempunyai misi yang jelas, misi merupakan pernyataan
yang menetapkan tujuan instansi pemerinntah dan sasaran yang ingin
dicapai, pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu fokus.
Misi adalah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh organisasi pemerintah
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan misi tersebut, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal instansi pemerintah dan mengetahui peran
dan program-program serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Maka Misi Pemerintah Kabupaten Toba Samosir yag secara langsung juga
merupakan tanggung jawab Badan Kepegawaian Daerah adalah:
1. Meningkatkan Pelayanan Prima melalui Pengadaan,Kepangkatan
dan Pensiun dalam rangka Mewujudkan Pelayanan Administrasi
yang Tepat.
Mengandung arti bahwa dalam mewujudkan pemerintah yang bersih dan
berwibawa maka pelaksanaan pembangunan, pemerintah dan pelayanan
masyarakat perlu terus dikembangkan agar pemerintah harus bertindak
sebagai pelayan bukan dilayani, oleh karena itu pelaksanaan pemerintah
harus transparan, yang didasari Visi Tobasa Hebat 2021 sehingga dapat
dipertanggungjawabkan, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Disamping iru dalam hal pembangunan, pemerintah harus mampu melihat

3
kebutuhan masyarakat, menampung berbagai aspirasi yang berkembang
dan alokasi anggaran yang berpihak kepada masyarakat.
2. Mewujudkan Pelayanan ASN melalui Promosi dan Pengembangan
Karir
Mengandung arti bahwa pembangunan sektor pendidikan
merupakan kunci keberhasilan dan merupakan investasi peningkatan
SDM. Kabupaten Toba Samosir sejak dahulu sudah terkenal menjadi
daerah pendidikan, hal ini ditandai dengan banyaknya putra putri Toba
Samosir yang sudah berhasil. Seiring dengan perkembangan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi maka pemerintah harus mampu
mengakomodir kebutuhan akan peningkatan mutu pendidikan. Disamping
itu pengembangan sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian
guna memecahkan masalah pengangguran yang relatif cukup besar di
Kabupaeten Toba Samosir.
3. Meningkatkan Pelayanan ASN melalui Pendidikan dan Pelatihan.
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) sebagai subsistem dari sistem
pembinaan penyelenggaraan pemerintah daerah diarahkan untuk
meningkatkan kinerja organisasi, oleh karena itu penyelenggaraan Diklat
Senantiasa berpedoman kepada Visi dan Misi dan kebutuhan daerah.
Sasaran Diklat adalah terwujudnya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
memiliki kompetensi dengan persyaratan jabatan masing-masing, Jenis-
jenis Diklat sebagai berikut:
 Diklat Kepemimpinan
 Diklat Fungsional
 Diklat Teknis
Dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesionalisme
dalam melaksanakan tugas-tugas kedinasan serta untuk pembinaan dan
pengembangan karir, maka Pegawai Negeri Sipil dapat melanjutkan
pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi (Program Diploma, S-1, S-

4
2/PPDS, dan S-3) sesuai bidang tugasnya dengan pemberian izin belajar
dan tugas belajar. Izin Belajar dan Tugas Belajar diberikan kepada mereka
yang memiliki potensi dan dapat dikembangan kemampuannya serta telah
menunjukkan prestasi dalam melaksanakan tugas dan dinilai mampu
mengikuti pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan Kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM)Aparatur.
4. Meningkatkan Kesejahteraan dan Pembinaan Kepegawaian
Dalam rangka mencapai tujuan nasional diperlukan PNS yang
Profesional, Bersih dari praktek Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta
mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat. PNS
berperan sebagai Perencana, Pelaksana dan Pengawas Penyelenggara tugas
umum pemerintahan dan pembangunan nasional. Untuk menjamin
terpeliharanya tata tertib dalam kelancaran pelasanaan tugas-tugas tersebut
maka PNS wajib mematuhi disiplin PNS. Ketentuan yang mengatur
tentang disiplin PNS terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53
Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan Kepala
Badan Kepegawaian Daerah Nomor 21 Tahun 2010 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil. Agar pelaksanaan Penegakan Disiplin tersebut
berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Toba Samosir senantiasa mengingatkan setiap SKPD
agar mempedomani ketentuan yang berlaku dalam upaya melakukan
penegakan disipin unit kerjanya. Melalui kegiatan Monitoring ke sekolah-
sekolah, kantor camat,puskesmas dan UPTD Pendidikan. Badan
Kepegawaian Daerah Juga melihat bagaimana pelaksanaan penegakan
disiplin yang telah dilaksanakan oleh para PNS di Kabupaten Toba
Samosir.
5. Menyajikan Data dan Informasi Kepegawaian yang Akurat
Bahwa untuk mendukung pelaksanaan manajemen kepegawaian
diperlukan sistem informasi manajemen kepegawaian yang terintegrasi

5
dengan menerapkan database pegawai negeri sipil dengan standarisasi
databaik dalam format maupun penggunaan klarifikasi baku data tabel
referensi. Dengan tersedianya sati sitem manajemen informasi
kepegawaian, akan meningkatkan efisiensi,efektivitas,transparansi, dan
akuntabilitas dalam penyelenggaraan manajemen kepegawaian.
Penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian yang terintegrasi dan
terhubung secara online dengan menggunakan satu database Pegawai
Negeri Sipil, maka akan tercipta satu database Pegawai Negeri Sipil yang
akurat dan terkini untuk digunakan dalam pengelolaan manajemen
kepegawaian serta meningkatkan pelayanan Pegawai Negeri Sipil dengan
menggunakan Informasi Manajemn Kepegawaian (SIMPEG) dan sistem
Aplikasi Pelayanan Kepegawaian (SAPK) dengan memiliki fungsi:
 Penyiapan dan perumusan kebijakan teknis pengumpulan,
pemuktahiaran dan pengelolaan data PNS
 Pengelolaan dan analisis data pegawai dalam rangka pengembangan
karir pegawai
 Pelaksanaan Pengendalian database PNS
 Pelayanan data, dokumentasi dan penyajian informasi dalam rangka
membantu mengambil keputusan
 Pengelolaan dan oengaktifan data arsip perorangan PNS ( personal
record office)
 Pelaporan data kepegawaian.
Dengan data dan informasi kepegawaian yang akurat, terwujudnya akurasi
data kepegawaian persentase SKPD yang sudah online data kepegawaian.

1.2.4. Nilai-nilai Organisasi


Nilai organisasi menjelaskan bagaimana kita seharusnya bersikap dalam
menjalankan tugas dalam rangka mencapai visi organisasi.
a. Integritas

6
Berfikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta
memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral.
b. Profesionalisme
Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung
jawab dan komitmen yang tinggi.
c. Sinergi
Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta
kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan, untuk
menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.
d. Pelayanan
Memberikan layanan yang memenuhi kepuasaan pemangku kepentingan yang
dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat, dan aman.
e. Kesempurnaan
Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan
memberikan yang terbaik.

7
1.2.5 .Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah

KEPALA BADAN

KEL.JABATAN
SEKRETARIS BADAN
FUNGSIONAL

SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN PROGRAM


DAN KEPEGAWAIAN DAN KEUANGAN

BIDANG PENDIDIKAN DAN BIDANG PENGADAAN BIDANG


PELATIHAN DAN PENILAIAN PENSIUN DAN DATA MUTASI,PROMOSI DAN
KINERJA APARATUR INFORMASI PANGKAT

SUB BIDANG PENDIDIKAN SUB BIDANG SUB BIDANG MUTASI


DAN PELATIHAN PENGADAAN DAN DAN PROMOSI
PENSIUN

SUB BIDANG PENILAIAN SUB BIDANG DATA DAN SUB BIDANG PANGKAT
KINERJA APARATUR INFORMASI

8
1.2.6 Tugas dan Fungsi
Dasar hukum yang berhubungan dengan struktur organisasi adalah
Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 86 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Badan Kepegawaian
Daerah Kabupaten Toba Samosir.
Struktur Organisasi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir
sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Toba Samosir Nomor 86 Tahun
2016 terdiri dari :

a. Badan Kepegawaian Daerah dipimpin oleh Kepala Badan dan


membawahi Sekretariat dan Bidang-bidang
b. Sekretaris dipimpin oleh Sekretaris yanng terdiri dari 2 (dua) Sub
Bagian dimana setiap Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian,
yaitu:
 Subbag Umum dan Kepegawaian
 Subbag Program dan Keuangan
c. Bidang –bidang pada Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari 3(tiga)
bidang dan setiap bidang dipimpin oleh Kepala Bidang yaitu:
 Bidang Pengadaan,Pensiun dan Data Informasi
 Bidang Mutasi,Promosi dan Pangkat
 Bidang Pendidikan dan Pelatihan dan Penilaian Kinerja Aparatur
d. Bidang –bidang pada Badan Kepegawaian Daerah terdiri dari 2 (dua)
Sub Bidang dan setiap Sub Bidang dipimpin oleh Kepala Sub Bidang,
yaitu:
 Bidang Pengadaan, Pensiun dan Data Informasi, terdiri dari:
- Sub Bidang Pengadaan dan Pensiun
- Sub Bidang Data dan Informasi
 Bidang Mutasi,Promosi dan Pangkat, terdiri dari :
- Sub Bidang Mutasi dan Promosi
- Sub Bidang Pangkat

9
 Bidang Pendidikan dan Pelatihan dan Penilaian Kinerja
Aparatur,terdiri dari:
- Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan
- Sub Bidang Penilaian Kinerja Aparatur
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Bupati
Nomor 86 Tahun 2016 pada ayat (2), Subbagian Program dan Keuangan
melaksanakan rincian tugas sebagai berikut:
a) Menyusun bahan penyusunan rencana strategis rencana kerja dan anggaran serta
dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kepegawaian Daerah sesuai dengan
lingkup tugasnya
b) Menyusun rencana dan program kerja Sub Bagian Program dan Keuangan
c) Menyusun rencana program kerja dan dokumen pertanggung jawaban untuk
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang
d) Memonitoring pelaksanaan program, serta pembuatan laporan bulan, triwulan
dan tahunan
e) Menyelenggarakan sosialisasi dan evaluasi pembinaan serta pemberdayaan
pengendalian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
f) Mengkoordinasikan dengan kepala bidang/kepala Sub Bidang terkait dalam
perencanaan dan realisasi pelaksnaaan kegiatan
g) Memberi petunjuk kepda bawahan baik lisan maupun tertulis
h) Menetapkan Sasaran Kerja Pegawai dan Penlaian Prestasi Kerja stafyang
dibawahinya
i) Melaporkan seluruh pelaksanaan tugas kepada Sekretaris
j) Melaksankaan tugas-tugas yang diberikanoleh atasan
k) Melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Badan Kepegawaian Daerah
sesuai dengan lingkup tugasnya
l) Melaksankan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi penyerapan
anggaran Badan Kepegawaian Daerah
m) Menyusun laporan keuangan Badan Kepegawaian Daerah

10
n) Menyusun laporan penyelengggaraan pemerintah daerah Badan Kepegawaian
Daerah
o) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Badan

1.3 Permasalahan

Dalam Pelaksanaan tugas dan fungi di Badan Kepegawaian Daerah khususnya


di Bidang Sub Program dan Keuangan banyak ditemukan permasalahan yang
menghambat pekerjaan. Adapun beberapa permasalahantersebut adalah:

1.3.1 Belum tertibnya Administrasi SPJ di bagian Bendahara.

1.3.2 Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program dan
keuangan

1.3.3 Belum tertibnya prosedur pencatatan dan pengelolaan aset daerah


(barang/jasa) mulai dari rekanan sampai ke penggunnaan barang/jasa yang
belum terlaksana.

1.3.4 Belum tertibnya sistem prosedur pengadaan barang / jasa melalui pengadaan
langsung (e-katalog).

1.3.5 Belum optimalnya penerapan sistem akuntansi berbasis akrual yang belum
sesuai dilaksanakan pada transaksi belanja

11
BAB II

IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

2.1 Identifikasi Isu

Dalam menyelesaikan permasalahan ditempat kerja, tahap pertama yang


dilakukan adalah mengidentifikasi isu. Pengertian isu menurut Regester dan Larkin
bahawa sebuah isi mempresentasikan suasan kesenjangan antara praktek koorporat
denngan harapan-harapan para stakeholdernya. Dengan kata lain, sebuah isu yang
timbul kepermukaan adalah suatu kondisi atau peristiwa, baik di dalam maupun diluar
organisasi, yang jika dibiarkan akan menjadi efek yang signifikan pada fungi dan
kinerja organisasi tersebut di masa datang. Isu bisa meliputi masalah, perubahan,
peristiwa, situasi, kebijakan, atau nilai yang tengah berlangsung dalam kehidupan
bermasyarakat.
Penetapan kualitas isu sebaiknya menggunakan alat bangtu penetapan kriteria
kualitas isu. Alat bantu penetapan kriteria isu adalah 1) Aktual, artinya benar-benar
terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat, 2) Kekhalayakan, artinya isu
yang menyangkut hajat hidup orang banyak, 3) Problematik, artinya isu memiliki
dimensi masalah yang kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya, dan 4)
Kelayakan, artinya isu yang masuka kal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya. Alat bantu lainnya, dengan menggunakan kriteria
analisis USG dengan menetapkan rentang penilaian (1-5) dari mulai sangta USG atau
tidak sangat USG. 1) Urgency, artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti, 2) Seriousness, artinya seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan, 3) Growth, yaitu seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Setelah menentukan isu, maka langkah selanjutnya adalah merumuskan isu. Adapun
isu-isu yang terdapat di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Tobasa adalah:

2.1.1 Belum tertibnya Administrasi SPJ di bagian Bendahara Pengeluaran

12
2.1.2 Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program dan
keuangan

2.1.3 Belum tertibnya prosedur pencatatan dan pengelolaan aset daerah (barang/jasa)
mulai dari rekanan sampai ke penggunaan barang/jasa yang belum terlaksana.

2.1.4 Belum tertibnya sistem prosedur pengadaan barang / jasa melalui pengadaan
langsung (e-katalog).

2.1.5 Belum optimalnya penerapan sistem akuntansi berbasis akrual yang belum sesuai
dilaksanakan pada transaksi belanja.

2.2. Analisis Isu dan Dampaknya


Untuk mengambil isu prioritas yang akan diangkat di Bidang Sub Program
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir, terlebih dahulu akan dinilai
kualitas isu dari segi aktualnya isu tersebut dan menyangkut hajat hidup orang
banyak serta merupakan masalah yang kompleks sehingga layak dan realitas untuk
dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya yang dapat dilihat dari tabel 1.

Tabel 1. Penilaian Kualitas Isu


Kriteria Isu
No Isu
A P K L
1. Belum tertibnya administrasi SPJ di Bagian √ √ √ √
Bendahara
2. Belum tertibnya sistem prosedur pengadaan √ √ √ √
barang / jasa melalui pengadaan langsung
(e-katalog)
3. Belum tertibnya prosedur pencatatan dan √ √ √ √
pengelolaan aset daerah (barang / jasa)
mulai dari rekanan sampai ke penggunaan
barang / jasa yang belum terlaksana
4. Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan √ √ √ √
laporan di bagian program dan keuangan
5. Belum optimalnya penerapan sistem √ √ √ √

13
akuntansi berbasis akrual yang belum sesuai
dilaksanakan pada transaksi belanja

Keterangan : A=Aktual, K=Kekhalayakan, P=Problematik, K=kelayakan


Berdasarkan tabel di atas, dari 5 isu terdapat 2 isu yang dianggap sangat layak
dan perlu dicari solusinya, sedangkan 3 isu yang lainnya belum layak diangkat karena
bukan termasuk tupoksi saya untuk mengangkat isu tersebut. Adapun isu yang diangkat
adalah :
1. Belum tertibnya Administrasi SPJ di bagian Bendahara Pengeluaran
Jika isu ini tidak dicari solusinya, maka akan berdampak terhadap :
- Tidak tertib administrasi
- Banyaknya temuan inspektorat
- Kualitas laporan tidak baik
- Pengajuan GU tidak lancar
- Penyerapan anggaran yang belum efektif dan efisien
2. Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program dan keuangan
Jika isu ini tidak dicari solusinya, maka akan berdampak terhadap:
- Tidak tersedianya data perencanaan saat dibutuhkan

Tabel 2. Penetapan isu


No Isu Aktual Urgency Seriously Growth Jumlah Prioritas
1. Belum tertibnya administrasi 5 4 5 14 I
SPJ di Bagian Bendahara
Pengeluaran
2. Belum tertibnya sistem 5 3 4 12 IV
prosedur pengadaan
barang/jasa melalui pengadaan
langsung (e-katalog)
3. Belum tertibnya prosedur 5 2 4 11 III
pencatatan dan pengelolaan
aset daerah (barang/jasa) mulai
dari rekanan sampai ke
penggunaan barang/jasa yang
belum terlaksana

14
4. Belum tertibnya pengarsipan 5 2 3 10 II
dokumen dan laporan di bagian
program dan keuangan
5. Belum optimalnya penerapan 5 2 2 9 V
sistem akuntansi berbasis
akrual yang belum sesuai
dilaksanakan pada transaksi
belanja

Dari isu yang telah sitetapkan tersebut, semua isu yang terpilih untuk diangkat akan
dianalisis untuk menilai isu mana yang paling prioritas untuk diselesaikan. Analisa
yang dilakukan akan melihat dari segi : seberapa urgen/mendesaknya isu tersebut,
seberapa seriusnya isu tersebut terkait akibat yang ditimbulkannya, serta
kemungkinan terburuk yang akan terjadi jika isu tersebut tidak diselesaikan dan
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

2.3 . Penetapan Isu

Berdasarkan hasil analisis AKPK dan USG diatas maka isu yang layak diangkat
adalah:
- Belum tertibnya penanganan administrasi SPJ di Bagian Bendahara
Pengeluaran
- Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program dan
keuangan

2.4. Penetapan Gagasan Kegiatan


Isu I : Belum tertibnya Penanganan administrasi SPJ di bagian bendahara
pada Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir.
Kegiatan :
1. Membuat lembar verifikasi dalam menerima bukti pengeluaran di
bendahara pengeluaran

15
2. Membuat petunjuk teknis tentang alur SPJ dari PPTK ke Bendahara
Pengeluaran
3. Mensosialisasikan ke PPTK,Bendahara dan rekan rekan terkait alur

Isu II : Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program


dan keuangan
Kegiatan :
4. Membuat sistem pengarsipan dengan sistem abjad, sistem tanggal dan
sistem subjek
5. Menciptakan buku kontrol peminjaman arsip dokumen
6. Menciptakan dokumen dalam bentuk softfile (penyimpanan file
dikomputer)

16
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Nilai-Nilai Dasar ASN


Dalam membuat rancangan aktualisasi ini, saya menerapkan nilai-nilai dasar
ASN yang terdiri dari ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi). Berikut ini uraian tentang nilai-nilai dasar ASN yaitu :

3.1.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai
kewajiban atau pertanggung jawaban yang harus dicapaidan harus ada bentuk
laporannya, yang di dalamnya terkandung nilai :

- Tanggung jawab
- Kepercayaan
- Profesional
- Integritas
- Kepemimpinan
- Transparansi
- Keadilan
- Keseimbangan
- Kejelasan
- Konsisten
- Mendahulukan kepentingan publik.

17
3.1.2 Nasionalisme
Nasionalisme sangat penting dimiliki oleh setiap pegawai ASN, nasionalisme
adalah pondasi bagi Aparatur Sipil Negara untuk mengaktualisasikan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya dengan orientasi berpikir mementingkan kepentingan
publik, bangsa dan negara dan tidak lagi memikirkan kepentingan pribadi dan
golonganatau sering juga diartikan sebagai paham kebangsaan, sebagai pelayan publik
serta perekat dan pemersatu bangsa yang didalamnya terkandung nilai :

- Gotong royong
- Persamaan etnis
- Cinta tanah air
- Patriotisme
- Musyawarah/mufakat
- Keadilan
- Rela berkorban
- Tidak diskriminatif
- Kerjasama,
- Tenggang rasa
- Kerja keras.

3.1.3 Etika Publik


Etika publik merupakan refleksi atas standart /norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan, keputusan, untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan public, taat peraturan,
menjalankan semua kode etik sebagai ASN. Adapun nilai dasar etika publik adalah :

- Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila


- Setia dan mempertahankan UUD 1945
- Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

18
- Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian
- Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif
- Memelihara dan menjungjung tinggi standard etika luhur
- Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
- Memiliki kemampuan dalam melaksanakan program pemerintah
- Memberikan layanan publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, cermat,
akurat, berdayaguna, berhasil guna dan santun.
- Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
- Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
- Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
- Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
- Meningkatkan efektifitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir.

3.1.4 Komitmen Mutu


Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan berorientasi
pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai komitmen mutu antara lain: mengedepankan
komitmen terhadap kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memeliharaserta melakukan inovasi secara efektif dan efisien.

- Komitmen bagi kepuasan masyarakat (berorientasi mutu)


- Pemberian layanan yang cepat, tepat dan senyum
- Pemberian layanan menyentuh hati
- Pemberian layanan yang dapat memberikan perlindungan kepada publik
- Upaya perbaikan secara berkelanjutan
- Kreatif dan inovatif
- Efektifitas dan efisiensi

19
3.1.5. Anti Korupsi
Anti korupsi adalah sikap dan tindakanyang dilakukan untuk memberantas segala
tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-norma dengan tujuan memperoleh
keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung:

- Jujur
- Peduli
- Mandiri
- Tanggung jawab
- Sederhana
- Disiplin
- Adil
- Kerja keras
- Berani

3.2. Peran dan Kedudukan PNS dalam NKRI


Untuk menjalakan kedudukannya, pegawai ASN berfungsi sebagai Pelaksana
Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat dan Pemersatu Bangsa.

Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:


1. Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan pereaturana perundang-undangan
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas, dan
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan republik Indonesia.
Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan
kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas dari
pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi birokrasi dari pengaruh partai politik, hal ini dimaksudkan untuk menjamin
keutuhan, kekompakan dan persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian,
pikiran dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya.

20
Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun demikian
pegawai ASN merupakan satu kesatuan. Kesatuan bagi ASN ini sangat penting
mengingat adanya desentralisasi dan otonomi daereah, sering terjadi adanya isu putra
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan birokrasi menjadi
stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa..
Dalam pembentukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI maka pelatihan
yang terkait adalah Whole of Goverment, Pelayan Publik, Manajemen ASN.

3.2.1 Whole of Government (WOG)


Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Ada beberapa praktek WOG
dalam pelayanan publik antara lain:
a. Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang menghasilkan
berbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan masyarakat.
b. Pelayanan Jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat, seperti pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan,
perhubungan dan lainnya
c. Pelayanan Barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
masyarakat, seperti jalan, perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih dan
seterusnya
d. Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan
perundang-undangan, maupun kebijakan publik yang mengatur sendi-sendi
kehidupan masyarakat.

3.2.2Manajemen ASN

21
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan
kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber
daya aparatur sipil negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.

3.2.3Pelayanan Publik

Dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik,


dijelaskan bahwa Pelayanan Publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayan administratif
yang disediakan oleh penyelenggara pelayan publik. Ada 3 unsur dalam pelayan publik:

a. Setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk


berdasarkan Undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain
yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayan publik
b. Orang, masyarakat atau organisasi yang berkepentingan atau memerlukan layanan
c. Kepuasan pelanggan menerima pelayanan
d. Prisip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima adalah
partisipatif, transparan, responsibiltas, tidak diskriminatif, mudah dan murah, efektif
dan efisien, aksebilitas, dan berkeadilan.

3.3 Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS

Rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam rancangan kegiatan aktualisasi


nilai-nilai dasar profesi PNS akan dilaksanakan tanggal di tempat kerja saya yaitu
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir. Adapun rancangan kegiatan
yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:
3.3.1. Membuat lembar verifikasi dalam menerima bukti pengeluaran di bendahara
pengeluaran

22
3.3.2. Membuat petunjuk teknis tentang alur SPJ dari PPTK ke Bendahara
Pengeluaran
3.3.3. Mensosialisasikan ke PPTK,Bendahara dan rekan rekan terkait alur
3.3.4. Membuat sistem pengarsipan dengan sistem abjad, sistem tanggal dan sistem
subjek
3.3.5. Menciptakan buku kotrol peminjaman arsip dokumen perencanaan
3.3.6. Menciptakan dokumen dalam bentuk softfile ( penyimpanan file di komputer)

23
FORMULIR 1: RANCANGAN AKTUALISASI

Unit Kerja : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir


Identifikasi Isu : 1. Belum tertibnya penanganan administrasi SPJ di bagian Bendahara Pengeluaran
2. Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program dan keuangan
Isu yang diangkat : Belum tertibnya Administrasi SPJ di Bagian Bendahara Pengeluaran
Gagasaan pemecahan isu :

N Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
o. Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Membuat lembar 1) Konsultasi kepada atasan Lembar Sebelum memulai Dengan kegiatan membuat Dengan pelaksanaan
verifikasi dalam mengenai permasalahan verifikasi pelaksanaan kegiatan ini lembar verifikasi, maka kegiatan pembuatan
menerima bukti yang ada tersedia saya terlebih dahulu visi organisasi saya, lembar verifikasi ini,
pengeluaran di 2) Membuat SOP dalam hal berkonsultasi kepada TerwujudnyaPelayanan maka salah satu nilai
bendahara verifikasi bukti pimpinan secara sopan dan ASN Yang Profesional yang terkandung
pengeluaran pengeluaran santun, dalam proses Melalui Good Governance dalam nilai-nilai
3) mensosialisasikan terkait pembuatan lembar verifikasi dan Clean Governance organisasi saya
SOP yang akan ini saya akan berhati hati dan misi organisasi Kesempurnaan

24
dilaksanakan dalam pengerjaanya dan sayanomor lima yaitu Senantiasa
4) Menerima bukti membuatnya menjadi Menyajikan Data dan melakukan upaya
pengeluaran efektif,efisien dan ber Informasi Kepegawaian perbaikan di segala
5) memverifikasi inovatif, dan saya akan yang Akurat. bidang untuk menjadi
bertanggung jawab didalam dan memberikan
menyelesaikan tugas ini( yang terbaik
Akuntabilitas, Komitmen berkualitas.
mutu, etika publik)

2 Membuat 1) konsultasi ke Pimpinan Gambar Untuk memulai aktifitasnya Dengan kegiatan Dengan pelaksanaan
petunjuk teknis 2) mencari bahan untuk petunjuk alur ini terlebih dahulu saya membuat petunjuk teknis kegiatan pembuatan
tentang alur SPJ pembuatan petunjuk SPJ tersedia berkonsultasi dengan tentang alur SPJ, maka alur petunjuk teknis
dari PPTK ke teknis dan tertempel di pimpinan secara baik dan visi organisasi saya, SPJ ini, maka salah
Bendahara 3) membuat petunjuk teknis masing-masing sopan santun, kemudian Terwujudnya Pelayanan satu nilai yang
Pengeluaran 4) menempatkan petunjuk bidang didalam pembuat petunjuk ASN Yang Profesional terkandung dalam
teknis yang telah dibuat teknis, dan menempatkan Melalui Good nilai-nilai organisasi
ke bidang-bidang alur petunjuk teknis ini, saya Governance dan Clean saya Kesempurnaan
akan mengerjakannya Governance Senantiasa
dengan penuh tanggung dan misi organisasi melakukan upaya

25
jawab (Etika Publik, sayanomor lima yaitu perbaikan di segala
Akuntabilitas) Menyajikan Data dan bidang untuk menjadi
Informasi Kepegawaian dan memberikan
yang Akurat. yang terbaik
berkualitas.

3 Mensosialisasikan 1) meminta petunjuk atas Sosialisasi ke Dalam memulai pekerjaan Dengan kegiatan Dengan pelaksanaan
ke terkait sosialisasi PPTK, saya, saya akan terlebih mensosialisasikan alur sosialisasi terkait alur
PPTK,Bendahara 2) mengumpukan bahan Bendahara dan dahulu meminta petunjuk SPJ yang saya buat ini, SPJ ini , maka salah
dan staf terkait sosialisasi staf kepada pimpinan saya maka visi organisasi saya, satu nilai yang
alur SPJ 3) mensosialisasikan SOP ke dengan sopan, dan dalam Terwujudnya Pelayanan terkandung dalam
PPTK, Bendahara dan staf penyelesaian pekerjaaan ASN Yang Profesional nilai-nilai organisasi
saya ini, saya akan Melalui Good saya Sinergi
bertanggung jawab dan Governance dan Clean Membangun dan
berhati hati dalam Governance memastikan
mengerjakannya dan dan misi organisasi saya hubungan kerjasama
menciptakan pekerjaaan ini nomor lima yaitu internal yang
menjadi efektif, efisien dan Menyajikan Data dan produktif serta
berinovatif, dan didalam Informasi Kepegawaian kemitraan yang
mensosialisasikan kepada yang Akurat. harmonis dengan

26
staf dan saya akan berlaku para pemangku
dengan sopan, beretika kepentingan, untuk
dengan baik menghasilkan karya
( Akuntabilitas, Etika yang bermanfaat dan
Publik, Komitmen mutu) berkualitas.

27
Unit Kerja : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Toba Samosir
Identifikasi Isu : 1.Belum tertibnya penanganan administrasi SPJ di bagian Bendahara Pengeluaran
2. Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program dan keuangan
Isu yang diangkat : Belum tertibnya pengarsipan dokumen dan laporan di bagian program dan keuangan
Gagasaan pemecahan isu :

Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No. Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4 Membuat sistem 1) berkonsultasi dengan - terlaksananya Sebelum memulai Dengan kegiatan Dengan pelaksanaan
pengarsipan pimpinan pengarsipan pelaksanaan kegiatan ini membuat sistem kegiatan pembuatan
dengan sistem 2) Setiap arsip disusun sesuai dengan saya terlebih dahulu pengarsipan ini yang sistem pengarsipan
abjad, sistem berdasarkan subjek abjad,tanggal berkonsultasi kepada akan teratur sistem dengan sistem
tanggal dan persoalan dan jenis dan subjek pimpinan secara sopan dan penyimpannnya,maka abjad,sistem tanggal
sistem subjek kegiatan, kemudian santun. Setelah itu saya visi organisasi saya, dan sistem subjek, dan
disusun berdasarkan mengumpulkan dokumen- Terwujudnya Pelayanan harus dikerjakan
abjad dan tanggal dokumen secara hati-hati dan ASN Yang Profesional dengan bersinergi,
3) Menandai setiap teliti. Kemudian Melalui Good maka salah satu nilai
dokumen/arsip mengelompokkan dokumen Governance dan Clean yang terkandung

28
dengan kertas sesuai abjad, tanggal dan Governance dalam nilai-nilai
warna/map khusus subjek dan menatanya pada dan misi organisasi saya organisasi saya yaitu
sesuai sistem tempat yang telah yaitu Menyajikan Data Sinergi
pengarsipan disediakan. Sehingga efektof dan Informasi Membangun dan
4) menyimpannya dan efisien dalam Kepegawaian yang memastikan hubungan
dalam lemari mencarinya kembali di Akurat. kerjasama internal
besi/filling kabinet kemudian hari (Etika yang produktif serta
Publik, Komitmen Mutu, kemitraan yang
Akuntabilitas) harmonis dengan para
pemangku
kepentingan, untuk
menghasilkan karya
yang bermanfaat dan
berkualitas.

5 Membuat buku 1) berkonsultasi dengan - tersedianya Sebelum memulai Dengan kegiatan Dengan kegiatan
kontrol pimpinan buku kontrol pelaksanaan kegiatan ini membuat buku kontrol membuat sistem
peminjaman arsip 2) membentuk buku peminjaman saya terlebih dahulu peminjaman arsip pengarsipan ini yang
dokumen kontrol peminjaman arsip berkonsultasi kepada dokumen perrencanaa akan dengan membuat
perencanaan arsip dokumen pimpinan secara sopan dan ini maka akan lebih buku kontrol

29
perencanaan santun. Kemudian saya teratur sistem peminjaman arsip
3) mengisi buku kontrol membentuk kontrol penyimpannnya,maka dokumen , maka salah
saat arsip peminjaman arsip dokumen visi organisasi saya, satu nilai yang
perencanaan perencanaan dan mengisi Terwujudnya terkandung dalam
keluar/masuk dari buku kontrol dan dengan Pelayanan ASN Yang nilai-nilai organisasi
ruangan perencanaan hati-hati dan teliti. Setelah Profesional Melalui saya yaitu Sinergi
4) mengisi tanggal itu saya menyortir mengisi Good Governance dan Membangun dan
peminjaman dan tanggal peminjaman dan Clean Governancedan memastikan hubungan
tanggal pengembaliannya,dan misi organisasi saya kerjasama internal
pengembalian arsip selanjutnya saya akan yaitu Menyajikan Data yang produktif serta
perencanaan menata kembali ke tempat dan Informasi kemitraan yang
5) menyimpannya penyimpanannya secara Kepegawaian yang harmonis dengan para
dalam lemari teratur. (Etika Publik, Akurat. pemangku
besi/filling kabinet Akuntabilitas) kepentingan, untuk
menghasilkan karya
yang bermanfaat dan
berkualitas.

6 Membuat 1) menyimpan setiap - tersedianya Didalam proses pembuatan Dengan kegiatan Dengan kegiatan
dokumen dalam data perencanaan dokumen softfile (penyimpanan file membuat sistem membuat sistem

30
bentuk soft file dalam bentuk softfile di komputer) saya akan penyimpanan dalam pengarsipan ini yang
(penyimpanan file database, winzip (penyimpan teliti dan berhati hati dalam bentuk softfile akan teratur maka
di komputer) 2) membuat password di file mengerjakannya, dan saya (penyimpanan file di sistem
data/arsip demi komputer) akan mengerjakannya komputer) maka penyimpannnya
kerahasiaan dnegan pengarsipan ini yang melalui bentuk softfile
keamanan dokumen. efektif,efisien,inovasi dan akan teratur sistem (penyimpanan file di
kreatif, dan dalam penyimpannnya, dan komputer),maka
penyelesaian pekerjaan ini membuat password maka salah satu nilai
saya akan bertanggung dalam penyimpanan yang terkandung
jawab dalam menjaga file demi menjaga dalam nilai-nilai
kerahasiaan arsip ini ( kerahasiaan keamanan organisasi saya yaitu
Komitmen Mutu, dokumen, maka visi Sinergi
Akuntabilitas) organisasi Membangun dan
saya,Terwujudnya memastikan hubungan
Pelayanan ASN Yang kerjasama internal
Profesional Melalui yang produktif serta
Good Governance dan kemitraan yang
Clean Governancedan harmonis dengan para
misi organisasi saya pemangku
yaitu Menyajikan Data kepentingan, untuk

31
dan Informasi menghasilkan karya
Kepegawaian yang yang bermanfaat dan
Akurat. berkualitas.

32

Anda mungkin juga menyukai