Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang bekerja pada
instansi pemerintah. Di dalam UU No 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan
bahwa Pegawai ASN merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) merupakan warga negara
indonesia yang yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian yang memenuhi syarat tertentu dan diserahi tugas
oleh pemerintah sesuai dengan kebutuhan instasi Pemerintah dan Ketentuan
Undang-Undang dengan jangka waktu tertentu dan dapat di perpanjang apabila
dibutuhkan.
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang sangat penting dalam
menciptakan masyarakat yang madani yang taat hukum, berperadaban modern,
demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
yang baik kepada masyarakat secara adil dan merata, serta menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 yang mana hal ini dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia. Instansi pemerintah dalam menjalankan
kegiatannya baik yang sifatnya fungsional maupun administratif membutuhkan
dukungan dan kontribusi yang besar terutama berkaitan dengan sumber daya
manusia, Keberadaan sumber daya manusia yang mampu untuk memberikan
kontribusi secara memadai bagi instansi pemerintah dalam menjalankan
kegiatannya berbanding lurus dengan dana yang harus dikeluarkan guna
pembiayaan pegawai.
Pengembangan kompetensi PPPK dilakukan berdasarkan beberapa dasar
hukum salah satunya yaitu Per LAN No. 15 Tahun 2020 tentang Pengembangan
Kompetensi PPPK. Salah satu Pengembangan Kompetensi PPPK yaitu adanya

1
Orientasi pada PPPK. Orientasi PPPK dilakukan dengan tujuan agar para pegawai
PPPK mengenal, memahami serta mengaktualisasi terkait dengan pengenalan
fungsi dan tugas ASN dan pengenalan nilai dan etika pada Instansi Pemerintah.
Orientasi dilaksanakan paling lambat 1 bulan terhitung sejak diangkat pertama kali
sebagai PPPK. Orientasi PPPK tidak termasuk bentuk pelaksanaan Pengembangan
Kompetensi 24 JP maksimal/per tahun bagi PPPK. PPPK lahir sebagai jawaban
dari kebutuhan pemerintah yang mendesak akan SDM mumpuni dan profesional
yang selama ini kompetensinya tidak banyak di dapatkan pada PNS. PPPK yang
berlatar belakang profesional dianggap mampu untuk menyelesaikan pekerjaan
yang membutuhkan keahlian khusus dengan cepat dan tuntas, sehingga ketika
pekerjaan yang ditangani tersebut telah selesai maka kontrak PPPK pun akan dapat
selesai, dengan demikian pemerintah tidak mempunyai beban yang terlalu berat
dalam menanggung aparaturnya.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Maksud pelaksanaan orientasi PPPK sebagai berikut:
a. Pengenalan Fungsi Dan Tugas ASN
b. Pengenalan Nilai Dan Etika Pada Instansi Pemerintah
c. Pengenalan terkait Struktur Organisasi Pemerintah di Setiap Unit Kerja
masing-masing.
2. Tujuan
Tujuan pelaksanaan orientasi PPPK sebagai berikut :
a. Pegawai PPPK mampu memahami program orientasi serta mengenal nilai
dan etika Instansi Pemerintah.
b. Pegawai PPPK mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN
BERAKHLAK.
c. Pegawai PPPK mampu serta melaksanakan tugas pemerintah yang sesuai
dengan dasar hukum yang berlaku.
3. Waktu
Waktu pelaksanaan Orientasi PPPK dilaksanakan dari Tanggal 26 Juni
2023 sampai dengan 11 Juli 2023.
4. Tempat

2
Tempat pelaksaan Orientasi PPPK dilaksanakan di tempat masing-
masing unit kerja yaitu di Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.
BAB II
NILAI DAN ETIKA PEMERINTAH KABUPATEN SEMARANG

A. Visi dan Misi


1. Visi Kabupaten Semarang Tahun 2021-2026
“Bersatu, Berdaulat, Berkepribadian, Sejahtera dan Mandiri
(BERDIKARI), Dengan Semangat Gotong-royong Berdasarkan Pancasila
dalam Bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia yang Ber-bhinneka
Tunggal Ika”
a. Bersatu
Bersama-sama saling menyatu tanpa memandang ciri Ras, Suku, Agama
dan lain-lain agar dapat mencapai tujuan bersama yaitu Kabupaten
Semarang yang BERDIKARI.
b. Berdaulat
Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang melibatkan
partisipasi Masyarakat.
c. Berkepribadian
Masyarakat yang berkepribadian, dan mampu menghormati dirinya
sendiri dan masyarakat lainnya, serta dapat berkomunikasi dan
berdiplomasi dengan baik dengan masyarakat lainnya.
d. Sejahtera
Mampu mewujudkan kondisi masyarakat yang terpenuhi hak-hak
dasarnya baik aspek kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang ditandai
dengan meningkatnya angka Indeks Pembangunan Manusia yang didukung
dengan kebebasan kehidupan beragama dan bernegara.
e. Mandiri
Mampu mewujudkan kehidupan yang sejajar, sederajat serta saling
berinteraksi dengan daerah lain, dengan mengandalkan pada kemampuan
dan kekuatan sendiri.
2. Misi Kabupaten Semarang Tahun 2021-2026

3
Dalam mewujudkan visi atau cita-cita kabupaten semarang pada tahun
2021-2026 maka diperlukan misi sebagai upaya-upaya dalam mewujudkan visi
Kabupaten Semarang, misi Kabupaten Semarang Tahun 2021-2026 sebagai
berikut :
a. Misi 1
Meningkatkan kualitas SDM unggul yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa berkepribadian serta menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi.
b. Misi 2
Meningkatkan kemandirian perekonomian daerah yang berbasis pada
industri, perta nian dan pariwisata (INTANPARI), perdagangan, jasa serta
sektor lain yang berwawasan lingkungan.
c. Misi 3
Meningkatkan pemerintahan yang baik, bersih, demokratis, dan
bertanggung jawab, didukung oleh aparatur yang kompeten dan
professional.
d. Misi 4
Meningkatkan pemerataan pembangunan guna menunjang
pengembangan wilayah, penyediaan pelayanan dasar, dan pertumbuhan
ekonomi daerah.
e. Misi 5
Meningkatkan kepastian hukum, penegakan HAM, mewujudkan
kesetaraan dan keadilan gender, serta perlindungan anak di semua bidang
pembangunan.
f. Misi 6
Meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
dengan tetap menjaga kelestariannya.
g. Misi 7
Meningkatkan pemberdayaan pemuda, olahraga serta melestarikan seni
dan budaya lokal.
B. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)
Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) di Kabupaten Semarang didasarkan

4
pada Peraturan Bupati No. 110 Tahun 2021 Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Daerah.

Gambar 2.1 Bagan Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Semarang


Ketentuan umum yang berlaku sebagai berikut :
1. Ketentuan Umum
a) Daerah adalah Kabupaten Semarang.
b) Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh
Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut azas
otonomi dan Tugas Pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya
dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
c) Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan

5
yang menjadi kewenangan daerah otonom.
d) Bupati adalah Bupati Semarang.
e) Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah dalam Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Daerah.
f) Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang.
g) Dinas Daerah adalah Perangkat Daerah Kabupaten Semarang.
h) Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran yang selanjutnya
disebut Satpol PP dan Damkar adalah Satpol PP dan Damkar Kabupaten
Semarang.
i) Kepala Dinas adalah pejabat yang diberi tugas untuk memimpin Dinas
Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
j) Tugas Pembantuan adalah penugasan dari Pemerintah Pusat kepada Daerah
otonom untuk melaksanakan sebagian Urusan Pemerintahan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat atau dari Pemerintah Daerah Provinsi
kepada Daerah kabupaten/kota untuk melaksanakan sebagian Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi.
k) Unit Pelaksana Teknis Dinas yang selanjutnya disebut UPTD adalah unsur
pelaksana teknis Dinas yang melaksanakan kegiatan teknis operasional
dan/atau kegiatan teknis penunjang tertentu.
l) Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah
unit organisasi bersifat fungsional yang melaksanakan kegiatan teknis
operasional dan/ atau kegiatan teknis penunjang di bidang kesehatan yang
memberikan layanan secara profesional.
m) Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung
jawab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam satuan
organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian
dan/atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
n) Kelompok Jabatan fungsional adalah kumpulan jabatan fungsional yang
terdiri dari sejumlah tenaga ahli dalam jenjang jabatan fungsional yang
terbagi dalam berbagai kelompok sesuai keahliannya.

6
o) Jabatan Pelaksana adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
pelaksanaan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembangunan.
p) Sub Koordinator adalah Pejabat Fungsional Ahli Muda yang diberikan
tugas dan fungsi koordinasi serta pengelolaan kegiatan sesuai bidang
tugasnya dalam suatu satuan kerja sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.
2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a) Kepala Dinas;
b) Sekretariat;
c) Bidang Kesehatan Masyarakat;
d) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
e) Bidang Pelayanan Kesehatan;
f) Unit Organisasi Bersifat Khusus;
g) Unit Organisasi Bersifat Fungsional;
h) Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
i) Kelompok Jabatan Fungsional;
C. Manajemen Kepegawaian dan Penilaian Kinerja PPPK
1. Manajemen Kepegawaian PPPK
Berdasarkan PP No. 49 Tahun 2018 bahwa tahapan Manajemen PPPK sebagai
berikut,
1) Perencanaan
Pansel Nasional, instansi membuat perencanaan pengadaan (jadwal +
sarana-prasarana).
2) Pengumuman dan Lowongan
Pansel Nasionaldan instansi mengumumkan lowongan jabatan PPPK
secara terbuka kepada masyarakat.
3) Pelamaran
Pelamaran/pendaftaran dilakukan secara online diatur dalam Peraturan
Menteri dan Peraturan Kepala BKN.
4) Seleksi

7
Seleksi pengadaan PPPK melalui 2 tahap yaitu Administrasi dan
Kompetensi
5) Pengumuman Hasil Seleksi
Peserta yang lolos seleksi dinyatakan sebagai CPPPK
6) Pengangkatan PPPK
PPPK yang sudah mendapatkan NIP melaksanakan tugas jabatan
berdasarkan penetapan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian.
a) Perencanaan Kebutuhan Dan Pengadaan PPPK
1) Pegawai ASN dipegawai pemerintah ada 2 yaitu PNS dan PPPK
diantaranya :
PNS (Pegawai Negri Sipil)
a. Menduduki jabatan pemerintahan
b. Mengisi seluruh jabatan ASN
c. Berstatus pegawai tetap
d. Memiliki NIP secara Nasional
e. Melaksanakan tugas pemerintahan
f. Usia paling rendah 18 thn dan paling tinggi 35 thn
g. Gaji berdasarkan perundang-undangan
h. Perlindungan: Pensiun, JHT, JamKes, JKK, JKM, BanHK
PPPK (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja)
a. Menduduki jabatan pemerintahan
b. Jabatan ASN yang dapat diisi: JF & JPT Madya dan Utama tertentu
c. Diangkat dengan perjanjian kerja sesuai kebutuhan instansi
d. Memiliki NIP secara Nasional
e. Melaksanakan tugas pemerintahan
f. Usia paling rendah 20 thn dan paling tinggi setahun sebelum batas
usia jabatan
g. Masa kerja paling singkat 1 tahun
h. Gaji berdasarkan perundang-undangan
i. Perlindungan: JHT, JamKes, JKK, JKM, BanHK
2) Langkah dalam menyusun perencanaan SDM
a) Menghitung Analisis Kebutuhan SDM

8
Melakukan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja untuk
menghasilkan: Peta Jabatan, Uraian Jabatan (Job Descreption),
kebutuhan SDM setiap jabatan.
b) Proyeksi Kebutuhan SDM 5 Tahun
Menganalisis rencana strategis atau rencana bisnis 5 tahun yang
akan datang dan di proyeksikan kebutuhan SDM yang akan datang
(jabatan dan jumlah kebutuhan SDMnya).
c) Analisis Persediaan SDM
Melakukan analisis ketersediaan SDM yang ada,dicocokkan
dengan kebutuhan SDM hasil analisis jabatan dan beban kerja.
d) Proyeksi Persediaan SDM
Menganalisis usia SDM yang ada (proyeksi pensiun) dan
analisis labour/personel turn over.
e) Menyusun Perencanaan SDM
1. Menyandingkan antara kebutuhan SDM saat ini dengan
persediaan saat ini
2. Menyandingkan proyeksi kebutuhan 5 tahun dengan Proyeksi
persediaan 5 tahun
3. Membuat perencanaan pemenuhan PNS, PPPK atau
Outsourcing
3) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)
Dalam PPPK deperlukan beberapa tahapan yaitu seleksi PPPK
dimana dalam seleksi tersebut peserta mengikuti seleksi yang terdiri
dari kompetensi teknis, kompetensi menejerial, kompetensi
sosiokultular dan wawancara.
b) Pengembangan Kompetensi PPPK
1) Dasar Pengembangan Kompetensi PPPK
a) UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, Pasal 6
Pegawai ASN terdiri atas PNS dan PPPK.
b) PP No. 49 Tahun 2018 Manajeman PPPK, Pasal 39 s.d. 44
Pengembangan Kompetensi.

9
c) Per LAN No. 15 Tahun 2020 tentang Pengembangan Kompetensi
PPPK
2) Tujuan Pengembangan Kompetensi PPPK
a) Pengayaan Pengetahuan PPPK dalam lingkup Kompetensi Teknis
b) Pemenuhan tuntutan kebijakan
c) Penghargaan terhadap PPPK
3) Bentuk Pengembangan Kompetensi PPPK
Klasikal
a) Pelatihan/seminar/konferensi/saresehan
b) Workshop atau Lokakarya
c) Kursus
d) Penataran
e) Bimtek
f) Sosialisasi
Non Klasikal
a) Coaching
b) Mentoring
c) E-learning
d) Distance learning
e) Self-development
f) Coomunity of practices
2. Penilaian Kinerja PPPK
Penilaian kinerja PPPK dilakukan dengan tujuan menjamin objektivitas
prestasi kerja yang sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja antara PPK
dengan pegawai yang bersangkutan. Penilaian kinerja PPPK dilakukan
berdasarkan perjanjian kerja di tingkat individu dan tingkat unit atau organisasi
dengan memperhatikan target, sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan
perilaku pegawai. Penilaian kinerja PPPK dilakukan secara objektif, terukur,
akuntabel, partisipatif, dan transparan. Penilaian kinerja PPPK berada di bawah
kewenangan Instansi Pemerintah masing-masing. Penilaian kinerja PPPK
didelegasikan secara berjenjang kepada atasan langsung dari PPPK.
Penilaian kinerja PPPK dapat mempertimbangkan pendapat rekan kerja

10
setingkat dan bawahannya. Hasil penilaian kinerja PPPK disampaikan kepada
tim penilai kinerja PPPK. Hasil penilaian kinerja PPPK dimanfaatkan untuk
menjamin objektivitas perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan
pengembangan kompetensi. PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim penilai
kinerja PPPK tidak mencapai target kinerja yang telah disepakati dalam
perjanjian kerja diberhentikan dari PPPK.
1) Penilaian kinerja PPPK bertujuan menjamin objektivitas prestasi kerja yang
sudah disepakati berdasarkan perjanjian kerja antara PPK dengan pegawai
yang bersangkutan.
2) Penilaian kinerja PPPK dilakukan berdasarkan perjanjian kerja di tingkat
individu dan tingkat unit atau organisasi dengan memperhatikan target,
sasaran, hasil, manfaat yang dicapai, dan perilaku pegawai.
3) Penilaian kinerja PPPK dilakukan secara objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan.
4) Penilaian kinerja PPPK berada di bawah kewenangan PyB pada Instansi
Pemerintah masing-masing.
5) Penilaian kinerja PPPK didelegasikan secara berjenjang kepada atasan
langsung dari PPPK
6) Penilaian kinerja PPPK wajib mempertimbangkan pendapat rekan kerja
setingkat dan bawahannya.
7) Hasil penilaian kinerja PPPK disampaikan kepada tim penilai kinerja
PPPK.
8) Hasil penilaian kinerja PPPK dimanfaatkan untuk menjamin objektivitas
perpanjangan perjanjian kerja, pemberian tunjangan, dan pengembangan
kompetensi.
9) PPPK yang dinilai oleh atasan dan tim penilai kinerja PPPK tidak mencapai
target kinerja yang telah disepakati dalam perjanjian kerja diberhentikan
dari PPPK.
10) Penilaian kinerja PPPK diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri.
3. Disiplin PPPK
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati kewajiban dan
menghindari larangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

11
Pelanggaran Disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang
tidak menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan Disiplin PNS,
baik yang dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
a) Dasar Disiplin ASN
1) UU No 5 Tahun 2014 Tentang Manajemen
2) PP No 11 Tahun 2017 dan PP No 17 Tahun 2020 tentang Manajemen
PNS
3) PP No 94 Tahun 2021 Tentang Disiplin PNS
b) Kewajiban ASN
1) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan Pemerintah.
2) Menjaga persatuan dankesatuan bangsa.
3) Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan oleh pejabatpemerintah yang
berwenang
4) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
5) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran, dan tanggung jawab.
6) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan,
dan tindakan kepadasetiap orang, baik di dalam maupun di luar
kedinasan.
7) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuarı peraturan perundang-undangan.
8) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuarı peraturan perundang-undangan.
c) Tingkatan dan Jenis Hukuman Disiplin ASN
1) Hukuman Disiplin Ringan
a) Teguran Lisan
b) Teguran Tertulis
c) Pernyataan tidak puas secara tertulis
2) Hukuman Disiplin Sedang
a) Pemotongan tukin sebesar 25% selama 6 bulan

12
b) Tukin sebesar 25% selama 9 bulan
c) Pemotongan tukin sebesar 25 % selama 12 bulan
3) Hukuman Disiplin Berat
a) Penurunan jabatan setingkat lebih rendah selama 12 bulan
b) Pembebasan dari jabatannya menjadi jabatan pelaksana selama 12
bulan dan pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan
sendiri sebagai PNS.
BAB III
NILAI DAN ETIKA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)

A. Rencana Strategis (Renstra) OPD


1. VISI MISI OPD
a. Visi dan Misi Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024
Visi : Menjadi Institusi yang Mewujudkan Masyarakat Sehat Mandiri
Untuk mewujudkan tercapaianya visi dibutuhkan beberapa Misi yaitu
sebagai berikut :
1) Misi 1
Meningkatnya pelayanan kesehatan yang bermutu bagi masyarakat
sehat mandiri
Arah Kebijakan
- Menurunkan kematian ibu, bayi dan balita serta meningkatkan
status gizi ibu, bayi dan anak balita;
- Penurunkan angka kesakitan dan angka kematian penyakit menular,
mengendalikan faktor resiko penyakit menular dan tidak menular
serta meningkatkan surveilans;
- Meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dasar
sesuai standar dan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan;
- Meningkatkan cakupan sanitasi dasar dan tempat-tempat umum
serta pengolahan makanan yang memenuhi syarat;
- Meningkatkan pengawasan kualitas penyediaan dan distribusi
sediaan farmasi makanan minuman, alat kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).

13
2) Misi 2
Meningkatkan mutu sumber daya manusia kesehatan dan
pengembangan profesionalisme.
Arah Kebijakan
- Memfasilitasi SDM kesehatan dalam rangka peningkatan kapasitas
dengan mengikuti pendidikan dan pelatihan;
- Penempatan tenaga kesehatan sesuai kompetensi.

3) Misi 3
Menyelengggarakan pembangunan kesehatan melalui peran serta
masyarakat dan pemangku kepentingan.
Arah Kebijakan
- Menjadikan pembanguana kesehatan sebagai program prioritas
daerah;
- Menjamin kemitraan, dunia usaha, ormas dan LSM dalam mengatasi
masalah kesehatan;
- Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatasi masalah
kesehatan melalui pemberdayaan masayarakat.
4) Misi 4
Penyelenggaraan pelayanan publik yang bermutu.
Arah Kebijakan
- Mempermudah dan menyederhanakan penerbitan ijin dan registrasi
sumber daya kesehatan;
- Meningkatkan tata kelola kepegawaian, aset, keuangan,
perencanaan dan evaluasi pembangunan kesehatan sesuai standar
dan berbasis teknologi informasi;
- Meningkatkan tata kelola administrasi perkantoran dan pembiayaan
kesehatan sesuai standar;
- Meningkatkan kualitas layanan informasi kesehatan berbasis web.
2. TUJUAN & SASARAN
a) Tujuan PD :
1) Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

14
Angka Harapan Hidup 75,83 Tahun
2) Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Manajemen Perangkat Daerah
Nilai LKJIP Skor: 66,60 (B)
b) Sasaran PD :
1) Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang
berkualitas
- Angka KematianIbu 114 per 100.000KH
- Angka Kematian Bayi 8,34 per 1000 KH
- Persentase Puskesmas dengan strata akreditasi utama danparipurna
30,77%
- Rasio daya tampung RS terhadap jumlah penduduk 0,85 per 1000
penduduk
- Persentase RS Rujukan Tingkat Kab/Kota yang terakreditasi 100%
2) Meningkatnya capaian kinerja Perangkat Daerah
Persentase capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Perangkat Daerah
95%
3. PROGRAM STRATEGIS
Program Strategi yang dilakukan :
Tabel 3.1 Program Strategi Dinas Kesehatan
Program Strategi Penjelasan
Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak a) MPDN (Maternal Perinatal Death
dan Lansia Notification) Aplikasi pelaporan
AKI/AKB
b) Jejaring ibu bayi selamat melalui WA
Gateway
c) Monitoring ibu hamil melalui WA grup
d) Monitoring tumbuh kembang balita
melalui WA grup
e) Kohort online (ibu, bayi, balita, lansia)
Pelayanan Gizi Masyarakat Theurapetic Feeding Center (Rumah
Pemulihan Gizi)
Pencegahan dan Pengendalian a) Menambah jumlah Puskesmas PDP

15
Program Strategi Penjelasan
Penyakit Menular dan Penyakit (Perawatan Dukungan Pengobatan) HIV
Tidak Menular b) Masyarakat Siaga Bencana
c) Desa Siaga Sehat Jiwa
d) Desa Siaga Covid-19
e) Layanan Informasi Covid-19
Pengawasan Obat, Makanan dan Hotline Pemenuhan Komitmen SPP-IRT via
Minuman WA (HOMPIMPA)
Pelayanan Kesehatan a) Pelayanan Ambulans dan Mobil Jenazah
Gratis
b) Call center Ambulans

B. SOTK OPD
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan, terdiri dari :
a. Kepala Dinas;
b. Sekretariat;
c. Bidang Kesehatan Masyarakat;
d. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
e. Bidang Pelayanan Kesehatan;
f. Unit Organisasi Bersifat Khusus;
g. Unit Organisasi Bersifat Fungsional;
h. Unit Pelaksana Teknis Dinas; dan
i. Kelompok Jabatan Fungsional;
Struktur Organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang

16
Gambar 3.1 Struktur Organisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang
C. Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) PPPK di OPD
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang ASN, ASN terdiri
dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) PPPK memiliki tugas melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh
Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan; memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan
mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain
itu, PPPK berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan
tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan
kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik,
serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional
Epidemiolog Kesehatan terkait dengan tugas dan fugsi PPPK Epidemiologi Ahli
Pertama sebagai berikut,
1. Menyusun rancangan epidemiologi manajerial wilayah terbatas;
2. Melaksanakan epidemiologi manajerial wilayah terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
3. Menyusun dokumentasi diskusi kelompok para ahli dalam rangka epidemiologi
manajerial;
4. Merancang desain surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
5. Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
6. Melaksanakan penyempurnaan hasil surveilans epidemiologi lingkup terbatas;
7. Melaksanakan monitoring dan evaluasi mutu surveilans epidemiologi lingkup

17
terbatas dan lokal;
8. Melaksanakan evaluasi sistem surveilans epidemiologi;
9. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka deteksi dini
penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
10. Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka deteksi dini
penyakit dan masalah kesehatan;
11. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam
rangka deteksi dini penyakit dan masalah kesehatan;
12. Melaksanakan identifikasi potensi kejadian luar biasa penyakit dan masalah
kesehatan lingkup terbatas;
13. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat dalam rangka kewaspadaan dini
kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan tingkat kabupaten;
14. Melaksanakan pemberdayaan kelompok masyarakat dalam rangka
kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
15. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat tingkat kabupaten/kota dalam
rangka kewaspadaan dini kejadian luar biasa penyakit dan masalah kesehatan;
16. Melaksanakan surveilans epidemiologi lingkup terbatas di bawah
bimbingan/supervisi;
17. Melaksanakan pemantauan mutu monitoring dan evaluasi program lingkup
terbatas dan lokal;
18. Melaksanakan penyelidikan epidemiologi kejadian luar biasa dengan metode
epidemiologi analitik;
19. Melakukan penapisan faktor risiko pada periode kejadian luar biasa;
20. Menyusun materi pemberdayaan masyarakat pada periode kejadian luar biasa;
21. Melaksanakan pemberdayaan tokoh masyarakat pada periode kejadian luar
biasa;
22. Melaksanakan penanggulangan wabah/ kejadian luar biasa berisiko rendah di
bawah bimbingan/supervisi;
23. Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data kualitatif penyakit dan
determinan;
24. Menyusun rancangan pengumpulan dan pengolahan data referensi;
25. Melakukan validasi data referensi;

18
26. Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data wawancara;
27. Melakukan validasi kuantitas dan kualitas data observasi;
28. Menyusun bahan laporan dan umpan balik tingkat kabupaten;
29. Melaksanakan kajian epidemiologi analitik di bawah bimbingan/supervisi;
30. Melaksanakan kajian epidemiologi kualitatif dibawah bimbingan/supervisi;
31. Melaksanakan kajian epidemiologi referensi di bawah bimbingan/supervisi;
32. Mempresentasikan hasil kerja epidemiologi tingkat kesulitan ii;
33. Menyusun bahan penyebarluasan hasil epidemiologi untuk advokasi dan
sosialisasi; dan
34. Melakukan penyebarluasan hasil epidemiologi pada pemangku kepentingan
tingkat kecamatan/puskesmas.

19
BAB IV
RENCANA HASIL KERJA PPPK
A. Rencana Hasil Kerja Tahunan
Unit Kerja : Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang
Jabatan : Ahli Pertama – Epidemiologi
Masa Kontrak : Tahun 2023 s/d 2027
Tujuan Instansi/unit kerja mandiri : 1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
2. Meningkatkan Efektivitas dan Efisiensi Manajemen
Perangkat Daerah
Rencana Hasil Kerja Pimpinan ; 1. Terlaksananya layanan pengelolaan logistik
imunisasi
2. Terlaksananya bimbingan teknis pencatatan dan
pelaporan program imunisasi
3. Terlaksananya tindak lanjut koordinasi dan evaluasi
program imunisasi
4. Terlaksananya bimbingan teknis dan monitoring
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada fasilitas
kesehatan
Identifikasi Isu : 1. Belum optimalnya terkait pengentryan riwayat
imunisasi pada aplikasi asik
2. Belum adanya self evaluation atau penilaian secara
mandiri pada penilaian EVM disetiap rantai
pasokan vaksin baik tingkat Dinas Kesehatan
sampai dengan Puskesmas dengan mengunakan
aplikasi EVM Tools

20
Isu yang diangkat : Belum adanya self evaluation atau penilaian secara
mandiri pada penilaian EVM disetiap rantai pasokan
vaksin baik tingkat Dinas Kesehatan sampai dengan
Puskesmas dengan mengunakan aplikasi EVM Tools
Gagasan yang diangkat : Self Evaluation Dalam Pencatatan Dan Pelaporan
Penilaian EVM Pada Rantai Pasokan Vaksin dengan
mengunakan aplikasi EVM Tools.

21
Dari adanya identifikasi isu yang telah dilakukan sehingga didapatkan gagasan yang akan diindentifikasi sebagai rencana hasil kerja
yaitu Self Evaluation Dalam Pencatatan Dan Pelaporan Penilaian EVM Pada Rantai Pasokan Vaksin dengan mengunakan aplikasi EVM
Tools. Berikut susunan rencana hasil kerja yang diterapkan dengan nilai-nilai core value ASN :
Tebal 4.1 Rencana Hasil Kerja PPPK
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
Tahun ke 1 1 Identifikasi terkait Menyiapkan data dan bahan Terdapatnya data pendukung Berorientasi Pelayanan : Data
dengan rantai pasokan pendukung. terkait isu yang diangkat dukung yang jelas dapat menunjang
vaksin. Kejelasan dari hasil diskusi yang
dilakukan, serta melakukan
perbaikan
Diskusi dan konsultasi Rencana gagasan yang akan Loyal : Berdiskusi dengan Sopan dan
dengan Sub Koordinator dilakukan sebagai rencana hasil Santun serta mematuhi norma dan
Surveilans dan Imunisasi. kerja diterima aturan yang berlaku.
Diskusi dan konsultasi Terdapat saran serta masukan Harmonis dan Loyal : Menerima
dengan Pemegang Program terkait dengan pengunaan masukan dan kritikan menghindari
Imunisasi ,petugas Cold aplikasi EVM sebagai self adanya kesalahpahaman dapat
Chain di Sub Koordinator evaluation. Menjaga persatuan dan kesatuan.
Surveilans dan Imunisasi.
Mengumpulkan dokumen Adanya dokumen seperti Kompeten : Membuat catatan terkait

22
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
yang berkaitan dengan BAST, SBBK dan dokumen dengan proses yang dilakukan pada
pencatatan penerimaan serta lainnya yang berkaitan dengan tahapan selanjutnya dapat berjaan
distribusi vaksin dan logistik pencatatan penerimaan serta Efektif dan Efisien, yang dilakukan
vaksin. distribusi vaksin dan logistik secara Mandiri.
vaksin.
Mengumpulkan landasan Adanya teori-teroi yang Adaptif : Menggunakan metode
teori sebagai bahan dalam mendukung terkait dengan perumusan poin-poin penting secara
penerapan sebagai self penerapan sebagai self Disiplin dalam tahapan literasi dapat
evaluation dalam penilaian evaluation dalam penilaian mempercepat proses yang mana
EVM. EVM merupakan penerapan nilai Inovatif.
Tahun ke 2 2 Membuat alur dan 1. Terdapat alur penilaian EVM 1. Berorientasi Pelayanan dan
materi terkait dengan yang digunakan sebagai Self Loyal : Memahami kebutuhan
penilaian EVM dengan Evaluation dan memenuhi kebutuhan
mengunakan Aplikasi 2. Terdapat bahan sosialisasi masyarakat, serta konsisten
EVM Tools yang disesuaikan dengan terhadap proses yang dilakukan,
teori. yaitu merumuskan poin-poin
penting untuk di analisis
2. Adaptif dan Kolaboratif, Loyal :

23
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
Membuat dan mengumpulkan
bahan materi yang sesuai dengan
sosialisasi yang dibutuhkan.
Melakukan sosialisasi Terlaksananya sosialisasi terkait Kompeten dan Berorientasi
kepada petugas dengan penilaian EVM yang Pelayanan, Akuntabel : Efektif dan
puskesmas terkait meliputi dokumen-dokumen Efisien dalam menggunakan metode-
penilaian EVM yang yang diperlukan dalam metode yang telah diketahui, serta
meliputi dokumen- penilaian EVM serta melakukan perbaikan , cekatan
dokumen yang kompenen-kompenen yang dan tanggap
diperlukan dalam perlu dipersiapkan.
penilaian EVM serta
kompenen-kompenen
yang perlu
dipersiapkan.
Melakukan OJT (On Petugas koordinator imunisasi Kompeten dan Adaptif :
The Job Training) puskemas dan petugas cold Petugas mampu meningkatkan
kepada petugas chain puskesmas dapat kompetensi diri untuk menjawab
puskesmas dan petugas mengunakan aplikasi EVM tantangan yang selalu berubah dan

24
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
cold chain yanga da Tools dalam penilaian EVM. Cepat menyesuaikan diri menghadapi
dipuskesmas. perubahan.
Uji Coba Self Terlaksananya kegiatan Uji Akuntabel dan Berorientasi
Evaluation dalam Coba serta Puskesmas dapat Pelayanan :
penilaian EVM melakukan Self Evaluation Melaksanakan tugas dengan jujur,
mengunakan aplikasi dalam penilaian EVM. bertanggung jawab, cermat, serta
EVM Tools pada tahun disiplin dan berintegritas tinggi serta
awal oleh puskesmas. memahami kebutuhan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat, serta
konsisten terhadap proses yang
dilakukan.
Tahun ke 3 3 Melakukan monitoring Adanya hasil evaluasi dan Loyal dan Kompeten:
dan evaluasi ke setiap monitoring pada Self Melaksanakan tugasnya sesuai
puskesmas terkait Evaluation dalam penilaian dengan perintah atasan atau Pejabat
dengan Self Evaluation EVM mengunakan aplikasi yang Berwenang serta Melaksanakan
dalam penilaian EVM EVM Tools. tugas dengan kualitas terbaik.
mengunakan aplikasi
EVM Tools yang

25
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
dilakukan puskesmas.
Self Evaluation dalam Terlaksananya Self Evaluation Akuntabel dan Kompeten:
penilaian EVM dalam penilaian EVM Melaksanakan tugas dengan jujur,
mengunakan aplikasi mengunakan aplikasi EVM bertanggung jawab, cermat, serta
EVM Tools telah Tools yang dilakukan oleh disiplin dan berintegritas tinggi serta
dilakukan setiap 1 puskesmas. Melaksanakan tugas dengan kualitas
tahun sekali oleh terbaik.
puskesmas.
Melengkapi dokumen- Terdapat dokumen yang Adaptif dan Kompeten :
dokumen yang lengkap terkait dengan Terus berinovasi dan
berkaitan dengan dokumen-dokumen yang mengembangkan kereativitas dalam
penilaian EVM seperti dibutuhkan dalam penilaian pembuatan dokumen-dokumen serta
dokumen pemeliharaan EVM. Melaksanakan tugas dengan kualitas
Cold Chain, Gedung terbaik.
Imunisai, SOP-SOP
dan lainnya.
Tahun ke 4 4 Melakukan monitoring Adanya hasil evaluasi dan Loyal dan Kompeten:
dan evaluasi terkait monitoring pada Self Melaksanakan tugasnya sesuai

26
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
dengan Self Evaluation Evaluation dalam penilaian dengan perintah atasan atau Pejabat
dalam penilaian EVM EVM mengunakan aplikasi yang Berwenang serta Melaksanakan
mengunakan aplikasi EVM Tools. tugas dengan kualitas terbaik.
EVM Tools yang
dilakukan puskesmas.
Melakukan rapat atau Terlaksananya koordinasi dari Kolaboratif dan Harmonis :
pertemuan koordinasi petugas Dinas Kesehatan Dalam koordinasi memberikan
lanjutan terkait dengan dengan Petugas imunisasi dan kesempatan kepadan petugas
penilaian EVM. Cold chain puskesmas. puskesmas untuk berkontribusi serta
membangun lingkungan kerja antara
petugas Dinas Kesehatan dan
puskesmas menjadi kondusif.
Self Evaluation dalam Terlaksananya Self Evaluation Akuntabel dan Kompeten:
penilaian EVM dalam penilaian EVM Melaksanakan tugas dengan jujur,
mengunakan aplikasi mengunakan aplikasi EVM bertanggung jawab, cermat, serta
EVM Tools telah Tools yang dilakukan oleh disiplin dan berintegritas tinggi serta
dilakukan setiap 1 puskesmas. Melaksanakan tugas dengan kualitas
tahun sekali oleh terbaik.

27
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
puskesmas.
Tahun ke 5 Melakukan monitoring Adanya hasil evaluasi dan Akuntabel dan Kompeten:
dan evaluasi terkait monitoring pada Self Melaksanakan tugas dengan jujur,
dengan Self Evaluation Evaluation dalam penilaian bertanggung jawab, cermat, serta
dalam penilaian EVM EVM mengunakan aplikasi disiplin dan berintegritas tinggi serta
mengunakan aplikasi EVM Tools. Melaksanakan tugas dengan kualitas
EVM Tools yang terbaik.
dilakukan puskesmas.
Melakukan rapat atau Terlaksananya koordinasi dari Kolaboratif dan Harmonis :
pertemuan koordinasi petugas Dinas Kesehatan Dalam koordinasi memberikan
lanjutan terkait dengan dengan Petugas imunisasi dan kesempatan kepadan petugas
penilaian EVM. Cold chain puskesmas. puskesmas untuk berkontribusi serta
membangun lingkungan kerja antara
petugas Dinas Kesehatan dan
puskesmas menjadi kondusif.
Self Evaluation dalam Terlaksananya Self Evaluation Akuntabel dan Kompeten:
penilaian EVM dalam penilaian EVM Melaksanakan tugas dengan jujur,
mengunakan aplikasi mengunakan aplikasi EVM bertanggung jawab, cermat, serta

28
Tahun Output/Hasil Kegiatan dan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Penerapan nilai-nilai Berakhlak
Kontrak ke Tahapan
EVM Tools telah Tools yang dilakukan oleh disiplin dan berintegritas tinggi serta
dilakukan setiap 1 puskesmas. Melaksanakan tugas dengan kualitas
tahun sekali oleh terbaik.
puskesmas.

B. Plan Of Action (POA) dalam Rencana Hasil Kerja PPPK


Dalam melaksanakan rencana hasil kerja diatas diperlukan Plan of Action yang digunanakan sebagai acuan dalam menjalankan atau
mengaktualisasikan kegiatan rencana hasil kerja PPPK.
Tebal 4.2 POA (Plan Of Action) Rencana Hasil Kerja PPPK
Tahun Kegiatan Bulan
Bukti Kegiatan
Kontrak ke Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Tahun ke Identifikasi terkait dengan  Data
1 rantai pasokan vaksin.  Laporan
 Notulen
Tahun ke Membuat alur dan materi Dokumen dan
2 terkait dengan penilaian EVM laporan
dengan mengunakan Aplikasi
EVM Tools
Melakukan sosialisasi kepada  Foto kegiatan
petugas puskesmas terkait  Rencana
penilaian EVM yang meliputi tindak lanjut
dokumen-dokumen yang

29
Tahun Kegiatan Bulan
Bukti Kegiatan
Kontrak ke Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
diperlukan dalam penilaian
EVM serta kompenen-
kompenen yang perlu
dipersiapkan.
Melakukan OJT (On The Job  Dokumen
Training) kepada petugas  Laporan
puskesmas dan petugas cold  Hasil Ojt
chain yanga da dipuskesmas.
Uji Coba Self Evaluation  Hasil penilaian
dalam penilaian EVM EVM
mengunakan aplikasi EVM  Jaring laba-
Tools pada tahun awal oleh laba penilaian
puskesmas. EVM pada
aplikasi EVM
Tools
Tahun ke Melakukan monitoring dan  Dokumen
3 evaluasi ke setiap puskesmas  Laporan
terkait dengan Self Evaluation
dalam penilaian EVM
mengunakan aplikasi EVM
Tools yang dilakukan
puskesmas.
Melengkapi dokumen-  Dokumen
dokumen yang berkaitan  Laporan
dengan penilaian EVM seperti
dokumen pemeliharaan Cold
Chain, Gedung Imunisai,
SOP-SOP dan lainnya.

30
Tahun Kegiatan Bulan
Bukti Kegiatan
Kontrak ke Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Self Evaluation dalam  Hasil penilaian
penilaian EVM mengunakan EVM
aplikasi EVM Tools telah Jaring laba-laba
dilakukan setiap 1 tahun sekali penilaian EVM
oleh puskesmas. pada aplikasi
EVM Tools
Tahun ke Melakukan monitoring dan  Dokumen
4 evaluasi terkait dengan Self  Laporan
Evaluation dalam penilaian
EVM mengunakan aplikasi
EVM Tools yang dilakukan
puskesmas.
Melakukan rapat atau  Dokumen
pertemuan koordinasi lanjutan  Laporan
terkait dengan penilaian EVM.  Rencana
tindak lanjut
 Foto kegiatan
Self Evaluation dalam  Hasil penilaian
penilaian EVM mengunakan EVM
aplikasi EVM Tools telah  Jaring laba-
dilakukan setiap 1 tahun sekali laba penilaian
oleh puskesmas EVM pada
aplikasi EVM
Tools

Tahun ke Melakukan monitoring dan  Dokumen
5 evaluasi terkait dengan Self  Laporan

31
Tahun Kegiatan Bulan
Bukti Kegiatan
Kontrak ke Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sep Okt Nov Des
Evaluation dalam penilaian
EVM mengunakan aplikasi
EVM Tools yang dilakukan
puskesmas.
Melakukan rapat atau  Dokumen
pertemuan koordinasi lanjutan  Laporan
terkait dengan penilaian EVM.  Rencana
tindak lanjut
 Foto kegiatan
Self Evaluation dalam  Hasil penilaian
penilaian EVM mengunakan EVM
aplikasi EVM Tools telah  Jaring laba-
dilakukan setiap 1 tahun sekali laba penilaian
oleh puskesmas. EVM pada
aplikasi EVM
Tools

32
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Proses dan hasil dari kegiatan dalam orientasi menjelaskan bagaimana
pelaksanaan dalam rencana hasil kerja yang sudah dibuat untuk menyelesaikan
beberapa aspek permasalahan dari belum adanya self evaluation atau penilaian
secara mandiri dalam rantai pasokan vaksin pada Dinas Kesehatan dan Puskesmas.
Berdasarkan uraian tersebut maka terdapat beberapa kesimpulan yang diperoleh
yaitu :
1. Dinas Kesehatan dan Puskesmas dapat melengkapai dokumen-dokumen yang
sebelumnya belum ada seperti SOP, Dokumen pemeliharaan gedung imunisasi,
serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan vaksin.
2. Dapat melakukan monitoring secara berkala terkait dengan target pada
penilaian EVM setiap variabel yang perlu dicapai.
3. Selama proses pelaksanaaan setiap kegiatan dalam rencana kerja, seluruh nilai
nilai dasar ASN BerAKHLAK sudah diimplementasikan dan memberikan
manfaat berupa peningkatan kualitas serta membuat waktu pelaksanaan
kegiatan berjalan sesuai dalam interval waktu yang telah diberikan. Oleh
karena itu, penerapan nilai-nilai BerAKHLAK dalam pelaksanaan rencana
kerja PPPK ini akan memberikan dampak pada Instansi yang dilaksanakan
yaitu Sub Koordinator Surveilans dan Imunisasi serta bekerjasama dengan
Pihak Puskesmas Kabupaten Semarang.
B. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari rencana hasil kerja yaitu :
1. Petugas Imunisasi Dinas Kesehatan dan Petugas Koordinator Imunisasi
Puskesmas lebih optimal dalam menjalankan tugas.
2. Hasil dari penilain EVM dapat menjadikan evaluasi terkait dengan program-
program imunisasi lainnya.
3. Tersedianya data-data serta dokumen yang berkaitan dengan imunisasi
4. Meningkatkan kualitas kerja pada Program yang berikaitan.

33
LAMPIRAN
Dokumentasi

Kegiatan Mentoring dengan Mentor Kegiatan Seminar Laporan Hasil Orientasi PPPK
di Dinas Kesehatan bersama Mentor

34
Penilaian Mentor

35
Kartu Mentoring

36
BA Mentor

37

Anda mungkin juga menyukai