Anda di halaman 1dari 5

LEARNING JOURNAL

Pelatihan Dasar CPNS Angkatan : XLVII Kabupaten Parigi Moutong Tahun 2023
Mata Pelatihan : Manajemen ASN dan Smart ASN
Nama Peserta : Nurfadila, A.Md.Kes
Instansi : RSUD Anuntaloko Parigi
A. Pokok Pikiran
1. Manajemen ASN
a. Kedudukan, Peran, Hak & Kewajiban dan Kode Etik ASN
1) Kedudukan
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas:
1) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
2) Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka Pegawai ASN berfungsi sebagai
berikut:
a) Pelaksana kebijakan public;
b) Pelayan public; dan
c) Perekat dan pemersatu bangsa
Selanjutnya Pegawai ASN bertugas:
a) Melaksanakan kebijakan yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
b) Memberikan pelayanan public yang professional dan berkualitas, dan
c) Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
3) Hak dan Kewajiban ASN
Hak PNS dan PPPK yang diatur dalam UU ASN sebagai berikut PNS berhak
memperoleh: gaji, tunjangan dan fasilitas, cuti, jaminan pensiun dan jaminan hari
tua, perlindungan dan pengembangan kompetensi
Sedangkan PPPK berhak memperoleh: gaji dan tunjangan, cuti, perlindungan dan
pengembangan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 UU ASN Pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa: jaminan Kesehatan, jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian; dan
bantuan hukum.
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang bersifat kontraktual.
Dengan kata lain kewajiban adalah sesuatu yang sepatutnya diberikan. Kewajiban
pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
a) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
b) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
c) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
d)menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e)melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan
tanggung jawab;
f) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan
tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;
g) menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia jabatan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
h) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4) Kode Etik dan Kode Perilaku ASN
Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan kehormatan
ASN. Kode etik dan kode perilaku berisi pengaturan perilaku agar Pegawai ASN:
a) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
b) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
c) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
d) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
e) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan;
f) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
g) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab,
efektif, dan efisien;
h) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
i) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
J) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
k) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
l) melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.
Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat penting dalam birokrasi dalam
menyelenggarakan pemerintahan. Fungsi tersebut, antara lain:
a) Sebagai pedoman, panduan birokrasi public/aparatur sipil negara dalam
menjalankan tugas dan kewanangan agar tindakannya dinilai baik.
b) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku, dan tindakan birokrasi public/aparatur
sipil negara dalam menjalankan tugas dan kewenangannya
b. Konsep Sistem Merit dalam Pengelolaan ASN
Sistem Merit adalah Kebijakan dan Manajemen ASN yang berdasarkan pada Kualifikasi,
Kompetensi dan Kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang
politik, ras, warna kulit, agama, asal-usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur dan
kondisi kecatatan.
c. Mekanisme Pengelolaan ASN
Pengelolaan atau manajemen ASN didasarkan pada pasal 55 UU ASN.
1) Manajemen PNS
Meliputi penyusunan dan penetapan kebutuhan, pengadaan, pangkat dan jabatan,
pengembangan karier, pola karier, promosi, mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan
tunjangan, penghargaan, disiplin, pemberhentian, jaminan pensisun dan hari tua, dan
perlindungan. Manajemen PPPK meliputi penetapan kebutuhan, pengadaan,
penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, pengembangan kompetensi, pemberian
penghargaan, disiplin, pemutusan hubungan perjanjian kerja dan perlindungan

2. SMART ASN
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam
melakukan proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif (Kurnia &
Wijayanto, 2020; Kurnia & Astuti, 2017). Seorang pengguna yang memiliki kecakapan
literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu
bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Media digital digunakan oleh siapa saja yang berbeda latar pendidikan dan tingkat
kompetensi. Karena itu, dibutuhkan panduan etis dan kontrol diri (self-controlling) dalam
menghadapi jarak perbedaan-perbedaan tersebut dalam menggunakan media digital, yang
disebut dengan Etika Digital. Empat prinsip etika tersebut menjadi ujung tombak self-control
setiap individu dalam mengakses, berinteraksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang
digital, sehingga media digital benar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal
positif
B. Penerapan
1. Rumah Sakit Rujukan Regional Terbaik dengan Pelayanan Kesehatan Paripurna di
Provinsi Sulawesi Tengah
2. a. Visi Pemda Kab.Parigi Moutong
Melanjutkan Terwujudnya Kabupaten Terdepan yang Produktif, Maju, Aman, Tertib
dan Berdaya Saing Tahun 2020
b. Misi Pemda Kab.Parigi Moutong
1)Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa
2)Meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing berdasarkan keimanan dan
ketaqwaan
3)Percepatan Pengentasan Kemiskininan melalui peningkatan pertumbuhan ekonomi
dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan
4)Meningkatkan pembangunan infrastruktur dasar dengan memperhatikan aspek
pemerataan dan mengutamakan factor pengungkit perekonomian rakyat
5)Memantapkan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat guna memacu
akselerasi pembangunan daerah
6)Meningkatkan kualitas lingkungan sebagai wujud komitmen terhadap konsepsi
pembangunan berkelanjutan
3. a. Membantu pemda mewujudkan pemerintahan yang bersih dengan menjauhi atau tidak
melakukan hal-hal yang mendekati praktik KKN (korupsi, Kolusi dan Nepotisme) yang
dapat merugikan negara maupun diri sendiri dan menjadi seseorang yang berwibawa
dengan selalu berkata jujur, kompeten, dan dapat menginspirasi orang lain
b. Ilmu pengetahuan hakikatnya sangat berhubungan erat dengan moral dan agama jika
manusia memiliki kesadaran akan moral dan tidak melepaskan nilai agama maka ia
tidak akan diperbudak oleh perkembangan teknologi yang semakin maju. Maka,
sebagai manusia yang mempunyai moral dan agama harus bisa membawa diri dengan
adanya perkembangan teknologi yang semakin modern yang memacu untuk lebih yang
mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan core values ASN yaitu adaptif
c. Peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan dengan
cara mengelola SDA yang dimiliki oleh daerah, meningkatkan keterampilan yang
dimiliki oleh warganya, mendorong sektor jasa dan pelayanan, dan menambah
lapangan kerja.
d. melakukan pembangunan/perbaikan sarana dan prasarana yang dapat menopang
perekonomian rakyat dan dilakukan perencanaan terlebih dahulu agar berfungsi dengan
baik dan jangka Panjang.
e. Memantapakan stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat agar tidak terjadinya
kerusuhan yang dapat menghambat akselerasi pembangunan daerah
f. Meningkatkan Kualitas Lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan,
tidak menebang pohon sembarangan, melakukan reboisasi, melakukan 3R
(Reduce,Reuse,Recycle), melakukan penyuluhan tentang pentingnya
menjaga/melestarikan alam.

Anda mungkin juga menyukai