Anda di halaman 1dari 2

TUGAS KELOMPOK AGENDA 1

‘Tantangan dan Potensi Sumber Daya Alam Indonesia ditinjau dari Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai
Dasar Bela Negara”

Angkatan : XLVII

Kelompok : 1 ( Golongan 2)

Nama Peserta : 1. Afrilin Christina, A.Md.Kep

2. Nurfadila, A.Md.Kes

3. Siska During, A.Md.Kep

4. Retna Patriana, A.Md.Gz

5. Siti Rahma, A.Md.Gz

6. Luh Gede Ayu Arta Dani, A.Md.Farm

Judul : Kebijakan Pencegahan Korupsi Sektor Sumber Daya Alam Melalui Pendekatan
Institusional dan Struktural

1. Deskriptif

KORUPSI sumber daya alam menjadi problem pelik hari ini. Javier Blas dan Jack Farchy, dalam The
World for Sale, menulis bahwa siapa pun yang bisa mengontrol sumber daya alam, ia akan
mengendalikan kekuatan politik dan ekonomi. Artinya, sumber daya alam selalu terkait kepada keduanya,
berikut aktor-aktornya.

Sumber terjadinya korupsi sepanjang menyangkut kekayaan negara selalu terkait dengan kinerja birokrasi
dan kebijakan lembaga yang keduanya masuk dalam lingkup kelembagaan dimana korupsi itu terjadi.
Dalam evaluasi lima tahun pelaksanaan Gerakan Nasional Penyelamatan Sumber Daya Alam (GNP SDA)
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ditemukan bahwa lemahnya kelembagaan menjadi penyebab
utama, dan situasi itu juga dipengaruhi oleh adanya tekanan kekuasaan baik dari dalam maupun luar
organisasi. Persoalan korupsi sumber daya alam itu berjalan dalam suatu arena aksi yang dapat dikenali
melalui pendekatan institutional analysis development (IAD). Hasil tinjauan ini menunjukkan bahwa
penguatan pencegahan korupsi perlu pendekatan politik yang diterapkan sesuai dengan tipologi yang
berbeda-beda.

2. Hambatan/Penyebab permasalahan SDA akibat Korupsi

a. Salah satu penyebab hilangnya keaneka ragaman hayati dan habitat flora dan fauna endemic
adalah perkebunan besar sering terletak di dalam taman nasional. Selain itu, korupsi SDA
menyebabkan sumber sumber tanah dan air tercemar sehingga mengancam kehidupan masyarakat
sekitarnya.
b. secara finansial, korupsi SDA memiliki angka kerugian yang fantastis. Menurut data indonesia
Corruption Watch (ICW), Korupsi di sector sumber daya alam telah menyebabkan kerugian
negara yang di perkirakan mencapai Rp 6,03 triliun pada 2019. Dari jumlah tersebut Rp 5,9
triliun di antaranya berasal dari korupsi terkait kasus pertambangan.
c. korupsi sector SDA telah menyebabkan ketimpangan dimana 1 % orang menguasai 50,3%
kekayaan negeri, dan mereka pada umumnya berkecimpung di sector sumber daya alam, yang
kemudian menyebabkan kerusakan lingkungan dan bencana alam

3. Strategi Penyelesaian Masalah

Strategi penyelesaian masalah korupsi sumber daya alam di Indonesia ditindaju dari wawasan kebangsaan
dan nilai – nilai dasar bela negara adalah dengan meningkatkan harmonisasi dan komitmen politik
penegakan hukum sumber daya alam (SDA) dan lingkunga hidup (LH) yang sangat krusial. Penguatan
dan harmonisasi lingkungan hukum tersebut meliputi pemulihan lingungan hidup yang dilakukan secara
gotong royong oleh seluruh kalangan masyarakat yang diwadahi oleh dinas terkait, pengembalian
kerugian negara dan pertanggung jawaban oleh oknum atau koorporasi yang bertanggung jawab atas
Tindakan korupsi SDA yang merugikan negara. Kerja sama saling bahu membahu dalam penegakan
hukum bagi oknum atau koorporasi yang dengan sengaja melakukan korupsi oleh kementrian sectoral dan
aparat hukum agar tidak terkesan ada pembiaran bagi dunia usaha yang melanggar hukum, khususnya
pada korporasi dan pemerima manfaat dari korporasi – korporasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai