Anda di halaman 1dari 10

ETIKA MERUPAKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

MAKALAH
Dibuat sebagai bahan seminar kelas dan salah satu tugas
dalam mata kuliah islam dan lingkungan hidup

Disusun Oleh
Nama: Chinta Arieliasi Syahvira
NPM : 2321020165
Nama:Lilik Febriani
NPM: 2321020213

Kelas HTN X/ kelompok 8


Dosen pengampu:
Erik Rahman Gumiri,M.H
NIDN:2015099002

Program studi hukum Tatanegara(siayasah syar’iyyah)

FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG
2024
ETIKA MERUPAKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

A. PENDAHULUAN
Etika Sumber daya alam merupakan konsep luas tentang filosofi , kebijakan , prosuder , dan
praktik yang di gunakan untuk mengelolah individu atau manusia melalui organisasi dan
etik.pemanfaatan sumber daya alam memberikan manfaat besar bagi lingkungan
masyarakat.Pemanfaatan sumber daya alam dalam masyarakat perlu ditelusuri lebih dalam
terutama dalam masalah etika,oleh karna itu pemanfaatan sumber daya alam bertujuan untuk
menganalisis etika pemafaatan sumber daya tersebut.

Dalam pemafaatan sumber daya alam tentunya diperlukan pengelolaan yang baik agar
kelangsungan sumber daya tersebut koeksistensi secara suistainable dan saling
menguntungkan antara sumber daya alam tersebut . sumber daya alam merupakan bahan
dasar penting bagi pembangunan ekonomi nasional dan ekosploitasi yang bersekala besar
terhadap sumber daya alam besar telah merusak sumber daya alam tersebut.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana dampak pemanfaatan sumber daya alam bagi kehidupan manusi
2. Bagaimana faktor apabila tidak memelihara sumber daya alam
3. Apa saja upaya manusia dalam pelestarian sumber daya alam

A.Pengelolaan Sumber Daya Alam Berkelanjutan


1
1Koval, V., Mikhno, I., Udovychenko, I., Gordiichuk, Y., & Kalina, I. (2021). Sustainable Natural Resource
Management to Ensure Strategic Environmental Development. TEM Journal. 2 Hanum, F., Nugrahani, E. H., &
SUSANTI, S. (2015). Pemanfaatan Sumber Daya Alam Terbarukan dalam Model Sewa Ekonomi. Journal of
Mathematics and Its Applications, 14(2), 57–69. 3 Rosen, M. A. (2013). Assessing global resource utilization
efficiency in the industrial sector. Science of the Total Environment, 461, 804–807. 4 Gosens, J., & Lu, Y. (2013).
From lagging to leading? Technological innovation systems in emerging economies and the case of Chinese
wind power. Energy Policy, 60, 234–250. 5 Miao, C., Fang, D., Sun, L., & Luo, Q. (2017). Natural resources
utilization efficiency under the influence of green technological innovation. Resources, Conservation and
Recycling, 126, 153–16157–69.
Dalam ketentuan Pasal 1 dari Undang Undang Nomor 23 Tahun 1997 dinyatakan bahwa
hukum lingkungan (lingkungan hidup) adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan,dan mahluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya. Istilah
sumber daya alam secara yuridis dapat ditemukan di Ketetapan MPR RI Nomor IV/ MPR
RI/1999 tentang Garis-garis Besar Haluan Negara Tahun 1999-2004, khususnya Bab IV
ArahKebijakan SDA dan Lingkungan Hidup angka 4, yang menyatakan: "Mendayagunakan
SDA untuksebesar-besarnya kemakmuran rakyat dengan memperhatikan kelestarian fungsi
dan keseimbangan lingkungan hidup, pembangunan yang berkelanjutan, kepentingan
ekonomi dan budaya masyarakat lokal, serta. Penataan ruang yang pengusahaannya diatur
dengan undang undang.

Dalam pengertian umum sumber daya alam didefinisikan sebagai sesuatu yang dipandang
memiliki nilai ekonomi.Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya alam adalah komponen
dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi kebutuhan
manusia.Sesuatu bisa dikatakan sebagai sumber daya alam jika memiliki dua kriteria berikut
yaitu, pertama harus ada pengetahuan, teknologi atau keterampilan (skill) untuk
memanfaatkannya.Kedua harus ada permintaan (demand) terhadap sumber daya alam
tersebut. Segala sesuatu yang ada disekitar alam ini adalah lingkungan, sedangkan jika unsur-
unsur lingkungan tersebut memberi manfaat pada manusia maka itu disebut dengan sumber
daya alam.

Oleh pemeliharaan dan pelestariaannya karena sebagian sumber daya alam bersifat
terbatas.Maka untuk kelangsungan hidup manusia perlu diadakan tindakan yang bijaksana
disertai dengan kesadaran yang tinggi dalam pengelolaan sumber daya alam agar
keseimbangan ekosistem tetap terjaga dan terwujudnya keberlanjutan. Saat ini sudah banyak
terjadi bencana alam yang diakibatkan oleh kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan
dapat terjadi karena faktor alami dan faktor aktivitas manusia. Faktor alami berasal dari
fenomena alam yang tidak menentu seperti cuaca ekstrim, perubahan iklim yang
menyebabkan bencana alam seperti gunung meletus dan tsunami. Sedangkan, faktor aktivitas
manusia berasal dari pengambilan sumber daya alam yang tidak ramah lingkungan seperti
penebangan hutan. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup dinamakan kegiatan
ekonomi. Manusia melakukan berbagai jenis usaha dalam memanfaatkan sumber daya alam.
Sumber daya alam ada yang dapat dimanfaatkan atau dikonsumsi secara langsung. Namun
ada pula sumber daya alam yang harus diolah terlebih dahulu. Maka dilakukanlah usaha
pengolahan atau produksi. Seperti usaha mengolah sawah dan kebun, usaha kerajinan dan
industri.

Pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan


untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia. Pembangunan yang berkelanjutan pada
hakekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan pembangunan antar generasi pada masa kini
maupun masa mendatang (Qur’an, 2017)

B. Prinsip Etika Pengolahan Sumber Daya Alam

Dalam Islam sudah jelas bahwa pada hakikatnya dalam pengelolaan sumber daya alam
prinsip yang paling mendasar adalah perlakuan manusia atauetik aterhadap alam.Menimbang
keterbatasan dan kekritisan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui perlu adanya
upaya untuk meminimalisir keinginan manusia demi terjaganya keseimbangan ekosistem.
Oleh karena itu, pemanfaatan sumber daya alam perlu diatur sedemikian rupa agar tidak
mengeringkan aliran sumber daya alam untuk penggunaan dan pengeluaran yang tidak
mengarah pada keseimbangan ekosistem dan keluhuran kehidupan . Allah mempersilahkan
kepada umat manusia untuk mengambil manfaat dan mendaya gunakan hasil alam dengan
sebaik-baiknya demi kemakmuran dan kemaslahatan. Kedua, al-I’tibar,manusia dituntut
untuk senantiasa memikirkan dan menggali rahasia di balik ciptaan Allah seraya dapat
mengambil pelajaran dari berbagai kejadian dan peristiwa alam. Ketiga, al-Islah. Manusia
diwajibkan untuk terus menjaga dan memelihara kelestarian lingkungan itu.23

Menurut Kurniawan & Samiaji,(2017) menyatakan bahwa untuk membiasakan diri ramah
terhadap lingkungan, maka dituntut beberapa prinsip kaitannya dengan perilaku manusia
dalam memperlakukan alam, yaitu :

1. Prinsip hormat terhadap alam(Respect For Nature)


Dalam pandangan Islam, manusia diutus melainkan hanya untuk rahmat bagi alam
semesta (QS. 21: 107).
2. Rahmat bagi alam semesta
Bukan hanya sekedar dijadikan sebagia motto Islam, akan tetapi justru merupakan
tujuan dari Islam itu sendiri. Dari tujuan tersebut maka Islam mempunyai kewajiban
untuk mengelola dan menghormati alam semesta baik terhadap jagat raya yang
meliputi manusia dan makhluk hidup lainnnya serta benda-benda mati. terhadap alam
merupakan prinsip yang paling mendasar bagi manusia sebagai bagian dari alam
sementara
3. Prinsip tanggung jawab (Moral Responsibility For Nature)
Kaitanya dengan prinsip hormat terhadap alam di atas merupakan tanggung jawab
pelaku moral terhadap alam karena manusia diciptakan sebagai khalifah di muka
bumi ini. Sehingga manusia disebut sebagai bagian integral dari alam. Kenyataan ini
melahirkan prinsip moral bahwa manusia memiliki tanggung jawab terhadap alam dan
makhluk hidup lainnya.
4. Prinsip solidaritasYang terkait dengan dua prinsip
moral tersebut adalah prinsip solidaritas.Sama halnya seperti diatas bahwa segala
yang diciptakan oleh Allah SWT diciptakan terlepas dari kepentingan manusia atau
tidak. Artinya, manusia dan ciptaan lainnnya memiliki kedudukan yang setara di mata
Allah SWT. Sehingga kenyataan ini membangkitkan dalam diri kepedulian terhadap
alam dan makhluk hidup yang lainnya.
5. Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam(Caring For Nature)
Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap alam sudah menjadi sebuah keharusan
sebagai sesama anggota komunitas ekologis yang setara, manusia digugah untuk
mencintai, menyayangi, dan melestarikan alam semesta dan seluruh isinya, tanpa
diskriminasi dan tanpa dominasi.

Sedangkan menurut Mangunjaya, (2013) menyatakan bahwa ajaran tentang lingkungan ini
memiliki tiga dasar prinsip utama, yaitu

 Tauhid ( kesatuan )
 Khalifah ( penjaga )
 Mizan ( keseimbangan)

Krisis lingkungan yang terjadi pada saat ini adalah efek yang terjadi akibat dari penggelolaan
atau pemanfaatan lingkungan manusia tanpa menghiraukan etika. Dapat dikatakan bahwa
krisis ekologis yang dihadapi oleh manusia berakar dalam krisis etika atau krisis moral.
Manusia kurang peduli terhadap norma-norma kehidupan atau mengganti norma-norma yang
seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan kepentingannya sendiri. Manusia modern
menghadapi alam hampir tanpa menggunakanhati nurani.

Jadi, Islam mengajarkan pengelolaan sumber daya alam dan prinsip kehati-hatian dalam
rangka menjaga keseimbangan kehidupan dan keselarasan alam serta sumber daya alamnya.
Diperlukannya prinsip-prinsip yang telah disebutkan di atas sebagai penuntut kita dalam
pengeloaan dan pemanfaatan sumber daya alam lingkungan. Karena sumber daya alam dan
lingkungan ini merupakan ciptaan Allah yang harus dijaga dan dimanfaatkan dengan sebaik-
baiknya tanpa merusaknya. Tanpa adanya sumber daya alam yang baik, bersih dan indah.

Sesungguhnya Islam telah menempatkan sumber daya alam sebagai sesuatu yang
harusdimanfaatkan dan dipelihara untuk memperoleh kesejahteraan manusia serta
keberlanjutan terhadapsumberdayaalamitusendiri. Makadariitu, tentunya harus dilakukan
melalui cara yang terbaik serta tidak melakukan hal-hal yang merugikanmanusia dan
lingkungan, seperti; penerapan etika dalampengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan,
kesadaran manusia terhadap lingkungan, dan prinsippengelolaan sumberdaya alam dalam
perspektif Islam. Apabila cara terbaik yang telah disebutkanitu dapat dilakukan secara
bersamaan, maka tujuan keberlanjutan dalam sumber daya alam dan kesejahteraan terhadap
manusia pastiakan terwujud. Para peneliti terdahulu, meyakini bahwa etika pengelolaan
sumber daya alam merupakan suatu halyang sangat penting dan dibutuhkan dalam kehidupan
manusia. Dengan adanya etikapengelolaansumberdaya alam yang berkelanjutan ini, antara
kehidupan manusia dengan sumberdaya alama akan saling menguntungkan.
2

2
Majid, N. (1999). Cita-cita politik Islam era reformasi. Paramadina. 26 Yasien, M. (1996). The Definition of
Fitrah. Fitrah: The Islamic Concept of Human Nature.
C . PENDEKATAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

Saudara mahasiswa, setelah kita mengetahui fungsi dan riwayat singkat manajemen sumber
daya manusia, selanjutnya kita akan membahas tentang peranan manajemen sumber daya
manusia sebagai subsistem organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan demikian,
diharapkan dapat memberikan gambaran lebih jelas letak, peranan, dan fungsi manajemen
sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi.Saudara mahasiswa, riset dalam
ilmu keperilakuan (behavioral) telah membuka peluang untuk meningkatkan produktivitas
perusahaan, yaitu dengan menunjukkan pengaruh keefektifan manajemen dan pengembangan
sumber daya manusia pada keberhasilan organisasi. Dalam organisasi-organisasi yang
progresif, para manajer memberikan respon terhadap peluang baru tersebut dengan
melakukan pendefinisian ulang terhadap peran, sasaran, dan struktur fungsi manajemen
sumber daya manusia. Tindakan tersebut terutama dimotivasi oleh adanya kebutuhan system
yang terintegrasi dimana manajemen sumber daya manusia (sebagai salah satu subsistem)
berkaitan langsung dengan tujuan bisnis organisasi.

Perencanaan sumber daya manusia yang berkaitan dengan persyaratan ketenagakerjaan


dikombinasikan dengan inventori sumber ketenagakerjaan untuk menghasilkan penstafan
bagi organisasi. Namun, hal ini tidak dapat dilakukan kecuali inventori ketenagakerjaan
internal dan keadaan persyaratan ketenagakerjaan keduanya didefinisikan ke dalam
terminologi yang sama, yaitu keahlian, pelatihan, dan tingkat kinerja yang diharapkan.
Sedangkan subsistem yang berkaitan dengan modifikasi lingkungan internal adalah sistem
pengembangan organisasi, sistem penghargaan (reward system), sistem komunikasi, dan
sistem hubungan perburuhan. Berdasarkan pada pandangan sistem manajemen sumber daya
manusia tersebut, maka rencana dan tindakan bagi keseluruhan sistem ditentukan dalam relasi
antara subsistem yang satu dengan lainnya untuk memastikan bahwa mereka memang saling
melengkapi tidak saling tumpang tindih dan berselisih.

Dalam masing-masing siklus kinerja, terdapat dua macam keluaran (outputs) yang dihasilkan
yaitu pertama, keluaran organisasional dari produktivitas yang berisi barang dan jasa dan
kedua, adalah keluaran individu yang berisi terpenuhinya kebutuhan, kepuasan,
pengembangan, dan motivasi untuk siklus masa depan kinerja. Umpan balik melengkapi
sistem manajemen sumber daya manusia. Umpan balik dari kinerja diperlukan untuk
pengendalian dan regulasi mandiri terhadap sistem. Oleh karena itu, umpan balik dari
keluaran individu dan organisasional mengalir ke dalam sistem penilaian dan sistem
penghargaan,

kemudian dari sini mengalir ke dalam sistem analisis dan sistem kontrol. Tujuh
organisasional dibandingkan dengan hasilnya (outputs) seperti pada langkah pertama dalam
penilaian organisasional. Tujuan individu jugadibandingkan dengan hasil individu di dalam
sistem penilaian tersebut. Hasil penilaian tersebut kemudian digunakan oleh manajer untuk
memberikan penghargaan kepada individu yang layak untuk itu berkaitan dengan kinerjanya.
Selanjutnya, penilaian tersebut menjadi masukan terhadap sistem analisis. Sistem analisis
mengevaluasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil, menguji kekuatan dan berbagai
masalahnya. Keluaran dari sistem analisis menjadi umpan balik terhadap inventori
ketenagakerjaan dan estimasi kapabilitas internal. Idealnya, masing-masing siklus dari
perencanaan, kinerja, dan umpan balik sistem manajemen sumber daya manusia akan
meningkatkan keluaran dan kapabilitas organisasi.

D. MENINGKATKAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM MELALUI MEDIA


SOSIAL

Kesadaran terhadap masyarakat tentang pentingnya meningkatkan perekonomian dengan


memanfaatkan SDA melalui media social supaya masyarakat nantinya mampu mengelola
Sumber Daya Alam (SDA) yang diberikan dengan bijak serta juga memberikan edukasi dan
pelatihan untuk mengasahn kreatifitas masyarakat mengenai pemanfaatan SDA menjadi
kerajinan tangan sepertin contohnya membuat piring dan mangkok dari lidi sawit.

Kelapa sawit adalah salah satu tanaman yang memiliki manfaat yang berkelanjutan karena
tidak menyisakan limbah. Selain buahnya dapat diolah menjadi minyak kelapa sawit, hampir
semua bagian dari kelapa sawit dapat dimanfaatkan dan diolah menjadi barang bernilai
ekonomi, salah satunya yakni limbah lidi sawit. Untuk membuat limbah lidi sawit ini menjadi
sebuah kerajinan tangan yang menarik, dibutuhkan ketekunan dan sentuhan kreativitas serta
kesabaran. Memang tidak mudah untuk setiap orang melakukannya apalagi orang awam
seperti kita yang tidak menekuni dan tidak terbiasaLimbah lidi sawit ini bisa dibuat menjadi
aneka bentuk suvenir, seperti piring tempat buah, parcel, mangkok nasi, bahkan lampu-lampu
hias yang sangat unik, sehingga tidak hanya monoton dijadikan sebagai bahan untuk
membuat sapu lidi saja. Lidi sawit ini dihasilkan dari tulang daun tanaman sawit yang diraut,
dibersihkan, kemudian dikeringkan. Dalam proses budidayanya, kelapa sawit harus
dipangkas pelepah daunnya secara berkala untuk menjaga sanitasi dan kelembaban di sekitar
daerah pertumbuhan buah agar buah/tandan sawit dapat berkembang dengan baik dan tidak
busuk.Proses mengolah kerajinan piring lidi sawit dimulai setelah mendapat bahan baku dari
kebun sawit, berupa pelepah yang kemudian dibersihkan dan lalu diserut terlebih dulu
menggunakan alat penyerut lidi sederhana Setelah itu, lidi sawit dapat dianyam menjadi
berbagai macam kerajinan, baru kemudian divernis untuk mengubah warnanya dan membuat
anyaman menjadi lebih awet dan mengkilat, yang kemudian dapat dipasarkan.Untuk
menghasilkan sebuah piring cantik yang berawal dari lidi yang telah diserut.

Dari penelitian ini bahwa pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan sumber
daya alam di desa timbang lawan melalui pembuatan lidi sawit menjadi piring dan mangkok
sangat berpengaruh terhadap perubahan ekonomi masyarakat. Dimana melalui adanya
pemberdayaan ini, menjadikan masyarakat bisa berkembang. Dari semua paparan di atas
dapat di simpulkan bahwa minat masyarakat mengenai media sosial masih sangat
rendah.Akan tetapi jika terus di dorong dan di kasih motivasi akan menambah pengetahuan
masyarakat tentang media sosial.

3
Majid, N. (1999). Cita-cita politik Islam era reformasi. Paramadina. 26 Yasien, M. (1996). The Definition of
Fitrah. Fitrah: The Islamic Concept of Human Nature. 73

Anda mungkin juga menyukai