Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Muhammad Sidqi Akbar

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044913719

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4317/Ek. Sumberdaya Alam &Lingkungan

Kode/Nama UPBJJ : 11/UPBJJ-UT Banda Aceh

Semester : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Menurut laporan Bank Dunia pada tahun 2006 disebutkan bahwa modal alam
bagi negara berkembang adalah lebih dari seperempat (26%) dari total
kemakmuran, selebihnya merupakan intangible capital yang terdiri dari sumber
daya manusia, modal social dan kualitas kelembagaan. Bagaimanakah peran
modal alam dalam memfasilitasi barang dan jasa yang dihasilkan pada system
ekonomi menurut Barbier (2003)? Jelaskan!

Modal alam secara umum diartikan sebagai stok alam yang menghasilkan barang dan jasa, namun
pengertian modal alam pada hakekatnya tidak terbatas pada stok semata, namun juga menyangkut
konsep aliran atau flow. Constanza et al (1997) misalnya mengartikan modal alam sebagai ekosistem
alam yang meghasilkan aliran (flow) barang dan jasa yang “bernilai”. Sementara Alexander dan De
Pratto (2014) mengartikan modal alam sebagai “Stok dari sumber daya alam, baik yang terbatas maupun
yang terbaharukan, dan ekosistem yang menghasilkan manfaat langsung dan tidak langsung terhadap
ekonomi, masyarakat, dan dunia sekitar kita”. Definisi ini mengedepankan pentingnya manfaat atau nilai
dari modal alam dalam kehidupan manusia. Misalnya deposit emas dapat saja dimanfaatkan untuk
perhiasan atau industri, namun harus memperhitungkan dampak lingkungan yang ditimbulkannya, atau
lahan basah yang memberikan manfaat bagi perkembangbiakan ikan dan penyaringan air. Demikian juga
taman kota yang membantu mengurangi pencemaran udara dan mengurangi banjir, serta berbagai
modal alam lainnya.

2. Sumber daya alam sebagai modal alam berperan penting dalam pembangunan
dan kesejahteraan manusia, salah satu masalah yang berkaitan dengan aspek
ekonomi dan sumber daya alam yaitu tentang ketersediaan dan kelangkaan.
Jelaskan mengenai masalah ketersediaan dan kelangkaan dalam sumber daya
alam!

Semua yang tersedia di alam, disebut sebagai sumber daya alam, sumber daya alam ini terdiri dari
dua jenis, yaitu sumber daya biotik, berupa hewan dan tumbuhan, serta sumber daya abiotik, yang
berupa udara, air, tanah, iklim, dan bahan tambang. Ketersediaan sumber daya alam tergantung pada
rasio cadangan dengan pemakaian. Ada suatu dan lain hal yang dapat menyebabkan terjadinya
kelangkaan sumber daya alam, antara lain:
1) Pertumbuhan Penduduk
Pertumbuhan penduduk merupakan hal yang perlu mendapat perhatian. Pertumbuhan
penduduk yang semakin cepat, tanpa disertai proses produksi suatu alat pemuas kebutuhan yang
memadai, akan menyebabkan terhambatnya proses pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Angka pertumbuhan penduduk yang tinggi akan mengakibatkan kebutuhan hidup yang harus
dipenuhi, semakin tidak terkendali.
2) Kemampuan Produksi
Kemampuan produksi ditentukan oleh faktor produksi yang berupa tenaga kerja, modal,
sumber daya alam, dan kewirausahaan.Faktor-faktor pendukung tersebut jumlahnya terbatas,
sehingga otomatis akan berdampak pada terjadi atau tidaknya kelangkaan.
3) Perbedaan Letak Geografis
Kondisi alam di setiap belahan bumi ini tidaklah sama, setiap wilayah memiliki karakteristik
masing-masing. Dari karakteristik ini akan melahirkan keberagaman sumber daya, sesuai dengan
potensi masing-masing wilayah. Persebaran kondisi geografis inilah yang menjadi penyebab dari
kelangkaan sumber daya.
4) Bencana Alam
Bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, serta bencana
alam yang lain merupakan salah satu faktor penyebab kelangkaan yang tidak dapat diprediksi oleh
manusia. Bencana alam selalu menyisakan kerusakan bangunan, infrastruktur, sumber daya alam
yang lain rusak, bahkan menimbulkan korban jiwa.
5) Pandemi
Pandemi yang terjadi selama satu tahun di belahan bumi ini menjadi penyebab kelangkaan
yang tidak dapat diprediksi pula. Pembatasan sosial berskala besar mengakibatkan terhentinya
proses produksi barang, penggunaan jasa juga terbatas, sumber daya manusia juga sangat
terbatas, karena banyak orang meninggal akibat pandemi ini. Jadi dapat dibayangkan, pandemi
menyebabkan kelangkaan besar-besaran di banyak sektor ekonomi.

3. Pada konsep dasar sumber daya alam terdapat pandangan terhadap sumber
daya yaitu pandangan konservatif (pesimisme) dan pandangan eksploitatif
(optimisme). Dalam pandangan eksploitatif atau dikenal juga sebagai perspektif
Ricardian melihat sumber daya dalam beberapa perspektif. Jelaskan pandangan
Ricardian terhadap sumber daya alam dengan disertai gambar!

Pandangan eksploitatif atau sering juga disebut Ricardian. Dalam pandangan ini dikemukakan bahwa
sumberdaya alam dianggap sebagai “mesin pertumbuhan “ (engine of growth) yang mentransformasikan
sumberdaya ke dalam “man made capital” yang pada gilirannya akan menghasilkan produktivitas lebih tinggi
di masa mendatang. Keterbatasan suplai dari sumberdaya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dapat
disubsitusikan dengan cara intensifikasi (eksploitasi sumberdaya secara intensif) atau dengan cara
ekstensifikasi (memanfaatkan sumberdaya yang belum dieksploitasi) Jika sumberdaya menjadi langka, hal ini
tercermin dalam dua indikator ekonomi yakni meningkatnya baik harga output maupun biaya ekstraksi
persatuan output.

4. Dalam pengukuran ketersediaan sumber daya alam terdapat jenis sumber daya
yang dapat diperbarui (flow). Jelaskan mengenai beberapa konsep pengukuran
ketersediaan menurut jenis sumber daya yang dapat diperbarui (flow)!

Untuk jenis sumber daya dapat diperbarui (flow) ada beberapa konsep pengukuran ketersediaan
yang sering digunakan. Pengukuran tersebut antara lain:
1) Potensi maksimum sumber daya
Konsep ini didasarkan pada pemahaman untuk mengetahui potensi atau kapasitas sumber
daya guna menghasilkan barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu. Pengukuran ini biasanya
didasarkan pada perkiraan- perkiraan ilmiah atau teoretis. Misalnya, diperkirakan bahwa bumi
mempunyai kapasitas untuk memproduksi sekitar 40 ton pangan per orang per tahun (rees,
1990). Pengukuran potensial maksimum lebih didasarkan pada kemampuan biofisik alam tanpa
mempertimbangkan kendala social ekonomi yang ada.
2) Kapasitas lestari (sustainable capacity/ sustainable yield)
Kapasitas lestari atau produksi lestari (sustainable yield) adalah konsep pengukuran
keberlanjutan dimana ketersediaan sumber daya diukur berdasarkan kemampuannya untuk
menyediakan kebutuhan bagi generasi kini dan juga generasi mendatang. Berkaitan dengan
sumber daya ikan misalnya, konsep ini sering dikenal sebagai sustainable yield, di mana secara
teoritis, alokasi produksi dapat dilakukan sepanjang waktu jika tingkat eksploitasi dikendalikan.
Demikian juga pada sumber daya air, produksi lestari (sustainable yield) secara teoritis bisa
dicapai jika laju pengambilan (pumping rate) tidak melebihi rata- rata penurunan debit air
tahunan.
3) Kapasitas penyerapan (Absorptive capacity)
Kapasitas penyerapan atau kapasitas asimilasi adalah kemampuan sumber daya alam dapat
pulih (misalnya air, udara) untuk menyerap limbah akibat aktivitas manusia. Kapasitas ini
bervariasi akibat faktor eksternal seperti cuaca dan intervensi manusia.
4) Kapasitas Daya Dukung (Carrying Capacity)
Pengukuran kapasitas ini didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan memiliki kapasitas
maksimum untuk mendukung suatu pertumbuhan organism. Misalnya, ikan di kolam tumbuh
secara positif jika daya dukung lingkungan masih lebih besar. Namun, pertumbuhan yang terus
menerus akan menimbulkan kompetisi terhadap ruang dan makanan sampai daya dukung
lingkungan tidak mampu lagi mendukung pertumbuhan.

5. Perkembangan pemikiran ekonomi menyebabkan lahirnya ekonomi sumber


daya alam. Jelaskan mengenai perkembangan lahirnya ekonomi sumber daya
alam pada beberapa periode!

Ekonomi sumberdaya alam adalah aplikasi ilmu ekonomi terhadap sumber daya alam yaitu semua
benda hidup atau mati yang ada secara alami yang secara tradisional dikaitkan kegunaanya bagi
manusia. Kegunaan yang dimaksud di atas dilandasi oleh tingkat teknologi yang dikuasai oleh manusia
maupun keadaan sosial ekonomi yang berlaku. Pada saat ini pengertiannya yang lebih luas lagi
mencakup pula sistem lingkungan dan ekonomi.
Dalam sejarah peradaban, sumber daya alam telah memberikan peranan yang penting dalam
kehidupan manusia. Sejak jaman prasejarah, leluhur kita yang dikenal dengan komunitas masyarakat
berburu yang mengandalkan sumber makanan dari alam untuk hidup mereka. Sumber-sumber pangan
misalnya, diperoleh langsung dari sistem alam dengan cara berburu, dan mengumpulkan tanaman liar.
Lompatan besar pertama terkait dengan peran modal alam adalah pada masa revolusi industri
yang dimulai di Inggris pada tahun 1700an. Era tersebut sumber daya alam seperti batu bara,
minyak, kayu hutan, besi dan ikan merupakan mesin pertumbuhan revolusi industri yang
menandai awal mekanisasi dan percepatan pertumbuhan ekonomi secara global. Batu bara digunakan
sebagai bahan bakar mesin uap untuk transportasi, sementara minyak yang umumnya berasal dari
ikan paus diperlukan untuk pemanas ruangan dan penerangan. Kayu hasil hutan banyak
dimanfaatkan untuk pembuatan bangunan perumahan dan pabrik serta sebagian menjadi bahan
bakar rumah tangga. Sementara besi banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan membuat peralatan,
membangun jembatan dan kapal-kapal laut. Pemanfaatan yang massif atas sumber daya alam pada era
ini pun diduga telah menyebabkan pengurasan terhadap sumber daya alam dan terjadinya deforestasi di
belahan Eropa Barat.
Selain itu, manusia dalam memuaskan kebutuhannya, baik secara personal maupun sebagai
masyarakat selalu membutuhkan komoditas. Salah satu alat pemuas kebutuhan ini disebut sebagai
sumber daya yang dapat berupa barang konsumsi maupun barang produksi. Sumber daya yang
digunakan dalam proses produksi tidak hanya meliputi tanah, mineral dan bahan bakar, tetapi juga
tenaga kerja, kapital maupun valuta asing. Untuk memilih sumber daya yang memenuhi kebutuhan itu
selalu dipertimbangkan adanya pemuasan kebutuhan dengan tujuan untuk memaksimalkan kepuasan
atau untuk memaksimalkan produksi, baik untuk personal maupun dalam tingkat masyarakat. Oleh
sebab itu, adanya sumber daya alam yang terbatas, dan kebutuhan manusia yang tidak ada batasnya,
maka manusia secara sendiri atau masyarakat secara bersama-sama harus berusaha mencapai kepuasan
pribadi atau manfaat sosial yang optimal.
Fungsi sumber daya alam dalam sistem ekonomi tidak diragukan lagi. Walaupun begitu, peranan
sumber daya alam dilihat dari sudut pandang ilmu ekonomi telah mengalami perubahan sesuai dengan
jamannya. Ekonomi klasik yang hidup pada abad kesembilan belas, seperti Malthus dan Ricardo,
memandang kekayaan sumber daya lahan yang dimiliki suatu negara merupakan kunci kemakmuran
negara yang bersangkutan. Pada jaman itu pemilikan dan produktivitas lahan sangat menentukan
produktivitas nasional. Peranan sumber daya alam terhadap ekonomi tidak pernah luput dari diskusi
kebijaksanaan dan teori ekonomi (Pakpahan, 1989).
Akan tetapi bagi para ekonom yang hidup kemudian, sumber daya alam tidak lagi dipandang
sebagai hal yang sangat penting. Ekonom ternama seperti Hicks hanya sedikit sekali membahas atau
memasukkan sumber daya dalam bukunya Value and Capital. Demikian juga halnya kita tidak
menjumpai diskusi yang eksplisit mengenai sumber daya alam dalam buku Foundation of Economic
Analysis yang ditulis Samuelson (Pakpahan, 1989). Perbedaan pandangan ini mungkin disebabkan oleh
situasi jaman yang berbeda. Pada bagian permulaan dan pertengahan abad kedua puluh sumber daya
alam tidak merupakan faktor pembatas penting bagi sebagian besar negara industri saat itu. Sumber
daya alam secara tidak terbatas dapat didatangkan dari Asia, Afrika, atau Amerika Latin yang sebagian
besar merupakan negara jajahan

Anda mungkin juga menyukai