Anda di halaman 1dari 26

MODUL

PENGETAHUAN LINGKUNGAN

PENYUSUN
Prof. Dr. Ir. Mary Selintung, Msc
Dr. Ir. Sumarni Hamid Aly, MT
Dr. Ir. Achmad Zubair, MT
Dr. Eng. Muralia Hustim, ST., MT

DEPARTEMEN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018

Modul Pengetahuan Lingkungan


Pertemuan 04

SUMBER DAYA ALAM


DAN ENERGI

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 1


II.1. Sumber Daya Alam dan Hubungan dengan Pembangunan

Sumber daya alam (biasa disingkat SDA) adalah segala sesuatu yang muncul
secara alami yang dapat digunakan untuk pemenuhan kebutuhan manusia pada
umumnya.Yang tergolong di dalamnya tidak hanya komponen biotik,
seperti hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme, tetapi juga komponen abiotik, seperti minyak
bumi, gas alam, berbagai jenis logam, air, dan tanah. Inovasi teknologi, kemajuan peradaban
dan populasi manusia, serta revolusi industri telah membawa manusia pada era eksploitasi
sumber daya alam sehingga persediaannya terus berkurang secara signifikan, terutama pada
satu abad belakangan ini. Sumber daya alam mutlak diperlukan untuk menunjang kebutuhan
manusia, tetapi sayangnya keberadaannya tidak tersebar merata dan beberapa negara
seperti Indonesia, Brazil, Kongo, Sierra Leone, Maroko, dan berbagai negara di Timur
Tengah memiliki kekayaan alam hayati atau nonhayati yang sangat berlimpah. Sebagai contoh,
negara di kawasan Timur Tengah memiliki persediaan gas alam sebesar sepertiga dari yang
ada di dunia dan Maroko sendiri memiliki persediaan senyawa fosfat sebesar setengah dari
yang ada di bumi. Akan tetapi, kekayaan sumber daya alam ini seringkali tidak sejalan dengan
perkembangan ekonomi di negara-negara tersebut.

Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi SDA
yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah
kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan.
Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan air adalah beberapa contoh
SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah di alam, penggunannya harus tetap
dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan. SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA
yang jumlahnya terbatas karena penggunaanya lebih cepat daripada proses pembentukannya
dan apabila digunakan secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan
berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat
panjang untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas., minyak bumi dan gas
alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu,
terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.
Perubahan tekanan dansuhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian
mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang
tersebut.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 2


1. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui

Pengertian sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berarti sumber daya yang
tidak dapat dipulihkan kembali setelah digunakan, atau jika dipulihkan kembali tidak
menguntungkan karena biaya pemulihan lebih besar daripada hasil pemulihannya. Yang
termasuk sumber daya yang tidak dapat dipulihkan kembali yaitu mineral bahan bakar atau
bahan bakar fosil (fosil fuel) dan logam. Mineral bahan bakar yaitu minyak dan gas bumi.

2. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui

Sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau dapat pulih kembali yaitu sumber
daya yang dapat pulih kembali secara alamiah ataupun secara budaya setelah dimanfaatkan.
Sumber daya ini termasuk sumber daya nabati dan hewani dan energy yang dihasilkan oleh
proses tenaga alam (air, angin, pasang surut, sinar panas matahari). Sumber daya ini dalam
jangka waktu tertentu dapat pulih kembali.

II.1.1. Peranan Sumber Daya Alam Terhadap Pembangunan

Sumber daya yang menjadi kendala tersebut secara umum bisa dikategorikan kedalam
sumber daya lahan, manusia, modal, teknologi, informasi dan energi. Sumber daya ini tidak
lain merupakan faktor produksi atau masukan dalam suatu proses produksi. Jika faktor tenaga
kerja, modal, informasi dan teknologi berasal dari manusia, maka yang merupakan pemberian
alam adalah sumber daya dan energi. Salah satu kelemahan dari pengelolaan sumber daya alam
dinegara-negara berkembang barangkali adalah usaha mengejar pertumbuhan ekonomi
dengan cara menguras secara besar-besaran dari sumber daya alamnya tanpa memperhatikan
akibat sampingan. Akibatnya mereka harus membayar mahal dengan semakin rusaknya
lingkungan. Misalnya untuk membuat tambang suatu sumber daya alam yang berada di hutan,
banyak hutan dan susunan tanahnya menjadi rusak akibat dipangkasnya tanah yang menutupi
bahan tambang dan setelah itu hasil tambangnya diambil lokasi tempat penebangan tadi sampai
berhektar-hektar dapat kita bayangkan apa yang akan terjadi.

Dalam pembangunan memang selalu timbul apa yang disebut


dengan “Backwasheffect” dimana akibatnya dari adanya pembangunan pada suatu tempat
akan terjadi akibat negatif, tapi dalam hal ini usaha kita adalah meminimalkan efek

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 3


negative tersebut. Dibangunnya waduk-waduk juga dapat menimbulkan efek yang negative
misalnya dalam bidang kesehatan dapat meledaknya jumlah hewan tempat hidup dari penyebab
penyakit yang kita kenal dengan penyakit Schistomiasis, dimana cacing-cacing ini bertambah
penyebarannya dengan bertambahnya populasi dari siput-siput.

Selain Faktor modal dan kemajuan teknologi adapun faktor sumber daya alam dan
sumber daya manusia yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi suatu
Negara. Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu Negara merupakan anugerah yang perlu
disyukuri, sebab tidak semua Negara memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah
dan lengkap.Sumber daya alam seperti hutan dengan segala isinya, hasil pertambangan sudah
sewajarnya digunakan untuk kepentingan dan kemakmuran masyarakatnya.

Dalam konsep pembangunan yang berkelanjutan, sumber daya alam yang memiliki
nilai ekonomis tinggi hendaknya tidak dieksploitasi. Sebab keberadaannya perlu dipikirkan
untuk generasi yang akan datang. Jangan sampai hasil hutan dijarah habis sehingga
mengakibatkan hutan gundul dan pada gilirannya dapat menyebabkan banjir dan tanah
longsor.Oleh karena itu pengelolaan sumber daya alam haruslah dilakukan secara bertanggung
jawab.Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk melestarikan persediaan sumber daya
alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan mendatang dapat menikmatinya.

Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa, sehingga sumber daya alam
itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha eksplorasi dan eksploitasi,
peningkatan efisiensi proses produksi serta dengan bantuan teknologi untuk dapat
meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal tersebut diatas, dalam pengelolaan sumber
daya alam diperlukan suatu kebijakan yang bertanggung jawab. Sebagai suatu contoh,
pendapatnya yang pertama kali dikemukakan oleh Thomas Halthus bahwa kecendrungan
alamiah dari penduduk adalah bertambah menurut deret ukur (1,2,4,6,8…) sedangkan produksi
pangan bertambah menurut deret hitung (1,2,3, …) dengan berjalannya waktu. produksi
pangan perkapita akan menurun dan akhirnya menjadi kendala pada pertambahan penduduk
berikutnya. Bertambahnya penduduk yang bekerja disebidang tanah yang terbatas akan
menurunkan hasil produksi dan pendapatan perkapita sampai kebatas yang hanya cukup untuk
sekadar dapat hidup.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 4


Usaha diversifikasi, selain merupakan salah satu cara untuk menaikkan pendapatan
petani juga diarahkan untuk memperluas sumber devisa, yaitu apabila hasil pertanian yang
beragam itu bisa di eksport. Selain hal ini bergantung pada teknologi pasca panen yang oleh
Presiden disebut sebagai “Masih merupakan tantangan dan menanti jawaban kita setepat-
tepatnya “, juga berkaitan dengan masalah teknologi pengelohan hasil-hasil pertanian yang
merupakan tantangan yang lebih besar lagi. Salah satu tujuan yang berkaitan dengan peranan
strategis sector pertanian adalah penyediaan bahan baku sebagai salah satu basis industrialisasi
khususnya dalam pengolahan hasil-hasil pertanian. Usaha diversifikasi dan penanganan
masalah pasca panen tersebut diatas memerlukan pemikiran untuk menciptakan sistem
“Agribisnis” yang memerlukan paket kebijaksanan yang berbeda. Dengan sistem agribisnis
dimaksudkan untuk mencapai dua tujuan yaitu menghasilkan bahan pertanian sampai ke pasar,
termasuk penanganan masalah pasca panen. Kedua, menghasilkan salah satu faktor produksi
bagi sektor industri. Jadi dengan menciptakan dan membangun pabrikpabrik dan industri-
industri untuk pengolahan hasil pertanian tadi. Para petani juga akan bertambah
kesejahteraannya, walaupun untuk membangun baik agribisnis sampai dengan “Agro Industri”
memerlukan modal, teknologi dan informasi dan tenaga kerja yang banyak. Hal ini dapat
dengan memperoleh yaitu mengirimkan tenaga kenegara yang lebih maju agribisnis dan
agroindustrinya.

Empat negara yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah dua negara pengekspor minyak,
Indonesia dan Venezuela, dan dua negara yang relatif tidak dianugerahi dengan kemakmuran
sumber daya alam, Korea Selatan dan Taiwan. Perlu dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan
negara pengekspor minyak adalah negara-negara di mana besarnya andil produksi minyak
dalam produk domestik bruto dan besarnya ekspor minyak dalam total nilai ekspor
menempatkan sector minyak pada titik pusat akumulasi ekonomi. Negaranegara tersebut juga
pada saat yang sama kekurangan kapital, artinya memiliki jumlah penduduk yang besar dengan
tabungan per kapita yang kecil dan juga produk domestik bruto per kapita yang kecil. Ancaman
keterbatasan cadangan minyak di masa depan memiliki arti bahwa pemerintah negara-negara
tersebut, bahkan setelah mengalami boom minyak, memilih untuk melakukan diversifikasi
ekspor ke luar sektor minyak dan mereka membuat keputusan-keputusan jangka pendek yang
memiliki signifikansi besar untuk perkembangan mereka di masa mendatang. Indonesia dan
Venezuela dipilih karena mereka merupakan Negara pengekspor minyak yang kekurangan
kapital, dan memiliki andil yang cukup besar dalam produksi minyak global. Korea Selatan
dan Taiwan dipilih karena meskipun mereka relatif miskin sumber daya alam bila

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 5


dibandingkan Indonesia dan Venezuela, mereka relative berhasil dalam menjalankan strategi
pembangunan mereka. Dalam analisis Karl (1997), diajukan pendapat bahwa negara-negara
pengekspor minyak yang dibahasnya dalam analisis tentang fenomena
negara rentier mengalami penurunan kapasitas negara.

Ketika Negara tidak lagi bergantung pada pajak domestik untuk mendanai pembangunan,
pemerintah tidak lagi diharuskan untuk memformulasikan sasaran-sasaran dan tujuan
pembangunan mereka untuk diawasi rakyat yang harus membayar semua itu. Demikian pula,
mereka dimungkinkan untuk mendistribusikan dana-dana kepada berbagai sektor dan wilayah
secara ad hoc. Sentralisasi yang berlebihan, pengabaian terhadap keadaan setempat dan
kurangnya pertanggungjawaban; semuanya lahir dari independensi keuangan ini.

Terdapat sebuah kecenderungan yang berlaku umum bagi negara-negara pengekspor


minyak yang kekurangan kapital dalam menanggapi boom minyak. Negara-negara tersebut
secara substansial meningkatkan belanja publik bersamaan dengan peningkatan harga minyak,
dan mereka juga cepat memanfaatkan keuntungan dari penjualan minyak untuk memelihara
model pembangunan yang berdasarkan pada sumber daya alam ini. Mereka juga cenderung
untuk berhutang dalam jumlah besar untuk mendanai rencana pembangunan ini. Pengeluaran
publik yang tinggi pada akhirnya menimbulkan “penyakit Belanda” (Dutch Disease), dan
ukuran relatif sektor-sektor pertanian dan manufaktur negara-negara pengekspor minyak, yang
memang sejak awal kecil, menjadi semakin kecil, bersamaan dengan mengarahnya ekonomi
ke arah barang-barang nontradeable alih-alih tradeable.

Perekonomian negara-negara demikian lalu dicirikan oleh inflasi, defisit fiskal yang
berlanjut dan masalah neraca pembayaran. Pada akhirnya, mata uang mereka yang ditempatkan
pada nilai tukar terlalu tinggi (overvalued) akhirnya menimbulkan kemandekan ekspor
nonmigas, sementara penyusutan produksi nasional bruto menimbulkan pengaruh buruh
terhadap industri yang berorientasi domestik, yang menjadi titik utama hampir semua rencana
industrialisasi berbasis sumber daya alam yang dijalankan. Ada satu hal penting yang perlu
diperhatikan, yaitu bahwa dalam konteks kecenderungan di atas, terdapat tingkat kinerja yang
beragam. Prioritas untuk pengeluaran publik, misalnya, berbeda-beda. Indonesia menekankan
pengembangan gas alam, Venezuela berkonsentrasi pada bijih tambang, terutama baja dan
aluminium dan melakukan pengeluaran yang besar untuk pendidikan. Dalam hal ekonomi,
Indonesia jauh lebih baik dibandingkan negara-negara pengekspor minyak lainnya dalam

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 6


strategi pembangunan mereka, terutama selama masa pemerintahan Suharto (1967-1997),
hingga pecahnya krisis finansial Asia.

Sumber daya alam memiliki peranan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk
memudahkan pengkajiannya, pemanfaatan SDA dibagi berdasarkan sifatnya, yaitu SDA hayati
dan nonhayati.

1. Sumber daya alam hayati


• Tumbuhan
• Pertanian dan perkebunan
• Hewan, peternakan, dan perikanan
2. Sumber daya alam nonhayati
• Air
• Angin
• Tanah
• Hasil tambang

Seperti penjelasan sebelumnya bahwa suatu Negara yang memiliki banyak kekayaan
alam belum tentu dapat mengembangkan perekonomiannya jika tidak di dukung oleh sumber
daya manusia yang baik.oleh karena itu,sumber daya manusia juga termasuk dalam faktor yang
dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi suatu Negara.cepat atu lambatnya proses
pembangunan di suatu wilayah sangat tergantung pada sejauh mana sumber daya manusianya
selaku pengelola memiliki kompetensi/kemampuan yang memadai untuk melaksanakan
pembangunan tersebut.uatu Negara yang memiliki jumlah penduduk yang besar memiliki
keuntungan. Keuntungan itu dapat terlaksana apabila sumber daya manusia yang berjumlah
besar tersebut memiliki kompetensi dalam bidangnya masing-masing.karena kualitas
penduduk dalam hal ini sumber daya manusia sangat menentukan sejauh mana Negara itu akan
berkembang.

Selain memiliki banyak sumber daya alam dan kualitas sumber daya manusia yang baik,
sumber daya modal merupakan faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi.karena jika sumber daya modal yang dimiliki sedikit,maka akan menghambat proses
produksi suatu produk.sumber daya modal sangat berperan dalam pengolahan sumber daya
alam dan peningkatan kualitas IPTEK. Sumber daya modal dapat berupa barang-barang modal

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 7


seperti mesin dan dapat pula berupa investasi yang ditujukan untuk mengolah ataupun mencari
sumber daya alam. Dalam hal ini sumber daya modal dapat berasal dari dalam maupun luar
negeri,semakin banyak modal yang dimiliki suatu Negara maka semakin baik pula pengolahan
sumber daya alam untuk suatu produksi.

Salah satu faktor yang juga tidak kalah berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi
adalah IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) karena selain didukung oleh sumber daya
manusia, cepat atau lambatnya suatu proses pembangunan juga di pengaruhi oleh penggunaan
IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), semakin canggih/bagus IPTEK yang dimiliki maka
semakin cepat pula pembangunan berlangsung.dengan perkembangan IPTEK yang semakin
pesat mendorong pula pergantian pola kerja yang semula banyak menggunakan tangan/manual
kini beralih ke penggunaan mesin yang canggih yang lebih memiliki efisiensi,kualitas dan
kuantitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan penggunaan manual.yang berakibat pada
semakin cepatnya pertumbuhan ekonomi suatu Negara.maka saat ini Negara-negara
berkembang berlomba-lomba memiliki IPTEK yang canggih untuk mendukung pertumbuhan
ekonominya.

Selain beberapa faktor di atas, tentunya masih banyak lagi faktor-faktor yang dapat
mampengaruhi pertumbuhan ekonomi. seperti halnya di Negara-negara berkembang lain,
Negara Indonesia pun sedang mengalami pertumbuhan ekonomi, dan faktor-faktor yang telah
disebutkan di atas sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi itu. seperti sumber daya alam,
Indonesia merupakan Negara yang terkenal dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Itu
dapat dijadikan suatu modal untuk membangun perekonomian bangsa, selain sumber daya
alam yang melimpah, sumber daya manusia di Indonesiapun dapat di katakan berjumlah besar.
Jika sumber daya manusia yang cukup besar itu disertai dengan pendidikan yang memadai,
maka Indonesia telah dapat memajukan perekonomian bangsanya.

Pertumbuhan ekonomi suatu Negara sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan


ekonomi bangsanya. Karena jika pertumbuhan ekonomi mengalami kenaikan maka bangsanya
pun dapat hidup sejahtera. Sama halnya dengan yang terjadi pada Negara Indonesia, jika
perekonomian Indonesia mengalami penurunan maka sangat berpengaruh dengan
kesejahteraan rakyatnya. Dan beberapa faktor di atas dapat menyebabkan penurunan
perekonomian jika tidak dikelola dengan baik. Sebagai contoh sumber daya alam yang sangat
melimpah di Indonesia seperti bahan tambang yang masih banyak tersimpan di dasar bumi,

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 8


tidak dapat dikelola dengan baik oleh sumber daya manusia karena IPTEK yang dimiliki masih
kurang dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainnya. Hasilnya adalah banyak
bahan tambang di Negara Indonesia yang dikelola oleh pihak asing. dengan begitu hasil dari
bahan tambang itu sekarang bukan hanya milik Indonesia saja tetapi sebagian besar menjadi
milik Negara yang mengelolanya dengan IPTEK yang lebih baik. dengan begitu Indonesia
mendapatkan sedikit keuntungan dalam bidang ekonomi.

Jika Indonesia memiliki IPTEK yang cukup untuk mengelola seluruh kekayaan alam di
Negara ini, maka Indonesia dapat mengimpornya ke Negara luar. Dan pasti Indonesia memeliki
keuntungan yang jauh lebih besar dan digunakan sebagai uang Negara untuk membangun
fasilitas-fasilitas umum bagi rakyatnya yang bertujuan untuk lebih mencerdaskan dan
menyejahterakan rakyatnya. Beberapa faktor yang dapat menunda kelangkaan sumber daya
alam antara lain adalah: perubahan teknologi, kemajuan transportasi dan perdagangan
internasional, daur ulang, substitusi penggunaan sumber daya alam, adanya rencana
pengolahan sumber daya alam yang baik, dan menunjang usaha-usaha penelitian dan
pengembangan suatu masyarakat.

Dalam melihat berlangsungnya faktor-faktor yang menunda kelangkaan sumber daya


alam, ada dua pendapat yang berlawanan. Ada pendapat yang optimis dan ada pendapat yang
pesimis. Alfred Marshall menyatakan dalam jangka panjang inovasi teknologi nampaknya
akan mengalami diminishing returns. Alfred Marshall tergolong berpendapat pesimis. Kaum
optimis percaya bahwa teknologi akan terus menaikkan produktivitas sumber daya alam. Di
mana sumber daya alam akan mampu mengimbangi laju keluaran sehingga pertumbuhan
ekonomi tidak terhalang oleh masalah terbatasnya sumber daya alam.

Sumber daya manusia, sumber daya modal dan sumber daya teknologi merupakan unsur-
unsur dalam pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya alam haruslah
dilakukan secara bertanggung jawab. Artinya harus dilakukan secara bijaksana untuk
melestarikan persediaan sumber daya alam tersebut, sehingga generasi sekarang dan
mendatang dapat menikmatinya. Pengelolaan sumber daya alam haruslah sedemikian rupa,
sehingga sumber daya alam itu selalu dapat ditingkatkan persediaannya melalui usaha
eksplorasi dan eksploitasi, peningkatan efisiensi proses produksi, peningkatan fungsi serta
dengan bantuan teknologi untuk dapat meningkatkan proses daur ulang. Berdasarkan hal
tersebut di atas, dalam pengelolaan sumber daya alam diperlukan suatu kebijakan yang
bertanggung jawab.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 9


II.1.2. Mengelola sumber daya alam secara bijaksana dalam pembangunan
berkelanjutan
Dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) dijelaskan, bahwa arah pembangunan
jangka panjang dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Hal ini berarti bahwa pembangunan itu :

1. Mengejar kemajuan lahiriah, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan dan


sebagaimana.
2. Mengejar kepuasan batiniah, seperti pendidikan, rasa aman bebas mengeluarkan
pendapat yang bertanggung jawab, keadilan dan sebagainya.
3. Mengejar keselarasan, keserasian dan keseimbangan keduanya.
4. Bahwa pembangunan merata diseluruh tanah air untuk seluruh masyarakat bukan
hanya untuk sesuatu golongan atau sebagian masyarakat.
5. Harus benar-benar dirasakan seluruh masyarakat sebagai perbaikan tingkat hidup
berkeadilan sosial.
Arah pembangunan jangka panjang ialah membangun masyarakat maju, adil dan
makmur berdasarkan Pancasila dan ini mencakup terbinanya manusia dan masyarakat
Indonesia yang menjalin hubungan keselarasan antara manusia dengan Tuhannya, antara
manusia dengan masyarakat, antara manusia dengan lingkungan alam, keselarasan huungan
antara bangsa.

Untuk mencapai sasaran pembangunan jangka panjang ini maka proses pembangunan
dilaksanakan secara bertahap. Setiap tahap pembangunan adalah :

1. Meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh rakyat, serta


2. Meletakkan landasan yang kuat untuk pembangunan tahap berikutnya.

Titik berat pembangunan jangka panjang adalah pembangunan bidang ekonomi dengan
sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan bidang industri, serta
terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Pembangunan jangka panjang ini harus mampu
membawa perubahan-perubahan fundamental dalam struktur ekonomi Indonesia sehingga
produksi nasional yang berasal dan sektor-sektor diluar pertanian akan merupakan bagian besar
dan industri menjadi tulang punggung ekonomi menampung penduduk yang hidup diluar
sektor pertanian. Komposisi eksport berubah dan eksport bahan mentah menjadi eksport bahan
yang sudah diolah dan barang-barang jadi.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 10


Dalam pelaksanaan pembangunan jangka panjang ini, sumberdaya alam harus
digunakan secara rasional. Penggalian sumberdaya alam harus diusahakan agar tidak merusak
tata lingkungan hidup manusia, dilaksanakan dengan kebijaksanaan menyeluruh dengan
memperhitungkan kebutuhan yang akan datang. Yang menonjol dalam kerangka acuan GBHN
ialah pengakuan bahwa pembangunan bersifat jangka panjang, bahwa cita-cita mencapai
masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila hanya dapat dicapai dengan usaha
pembangunan jangka panjang, dengan memperhatikan keseimbangan dan keserasian
lingkungan serta kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Tersimpul dalam cita-cita masyarakat maju, adil dan makmur berdasarkan pancasila ini
ciri-ciri “Keselarasan hubungan” manusia dengan masyarakat dan manusia dengan lingkungan
alam. Maka menjadi cita-cita bangsa kita agar pembangunan jangka panjang Indonesia
membawa kita ke tingkat pembentukan manusia dan masyarakat yang hidup dalam hubungan
keselarasan lingkungan hidup. Manusia menjadi bagian dan lingkungan hidup, ia mengakui
hubungan timbal balik antara manusia dengan lingkungan sosial dan lingkungan alam
sekitarnya, menyadari hubungan timbal balik ini maka sifat, karakter, wajah dan ciri-ciri
manusia Indonesia yang kita cita-citakan ialah yang tidak merusak lingkungan, bahkan
sebaliknya meningkatkan kualitas lingkungan hidupnya sebagai manifestasi dan keinginan
mencapai kualitas hidup yang lebih berketuhanan dan manusiawi. Posisi lingkungan hidup
tidak hanya tercakup dalam tujuan pembangunan jangka panjang, tetapi juga dalam
melaksanakan pembangunan. Pembangunan jangka panjang ditempuh secara bertahap. Dan
dalam setiap tahap secara eksplisit dinyatakan “meletakkan landasan yang kuat untuk
pembangunan tahap berikutnya”. Landasan yang kuat dicapai dengan perombakan struktur
ekonomi Indonesia yang mengandung perubahan dalam mengelola sumberdaya alam yang
diolah berupa bahan mentah, lambat laun ini berubah menjadi pengolahan bahan mentah
menjadi bahan baku menuju pengolahannya menjadi bahan jadi.

Proses perubahan ini dilaksanakan dengan kesadaran sepenuhnya bahwa sumber-


sumber daya alam harus digunakan secara rasional. Sumberdaya alam yang mengalami
perubahan harus menopang proses pembangunan jangka panjang. Implikasi ini ialah bahwa
pengolahan sumber daya alam tidak boleh mengakibatkan musnahnya sumberdaya alam,
rusaknya lingkungan dan semakin miskinnya lingkungan. Tetapi sebaliknya sumber daya alam
harus dipelihara kelestariannya dan pembangunan disertai proses mengembangkan lingkungan,
lebih memperkaya lingkungan, supaya disatu pihak menunjang pembangunan jangka panjang,
dan dipihak lain turut menyumbang bagi terbinanya cita-cita pembangunan jangka panjang.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 11


Ciri-ciri yang menonjol dalam proses pembangunan jangka panjang ialah perombakan
struktural yang bakal berlangsung dalam ekonomi Indonesia, ini berarti bahwa yang pertama-
tama mengalami perubahan secara berarti ialah sumberdaya alam bahan mentah pertambangan
seperti bahan kapur, limestne, batu bara, bahan galian pertambangan, minyak bumi dan yang
serupa.

Sumberdaya alam ini umumnya berada dibawah permukaan tanah. Letaknya menetap
pada lokasi tertentu, sehingga pengolahannya mengikuti letak sumberdaya alam. Apabila
bahan mentahnya dibawah permukaan laut, maka dikembangkanlah pola pengolahan “lepas
pantai”. Industri yang mengelola sumberdaya alam bahan mentah seperti ini ditentukan oleh
lokasi sebagai “industri berpangkalan pada lokasi sumberdaya alam”.

Karena lokasi sumberdaya alam menetap diperut bumi, maka pengolahannya bersifat
terikat dan kekenyalan (fleksibilitas) mengolahnya ditempat lain terbatas. Bersamaan ini
timbul pula dampak pengolahannya kepada lingkungan, tidak hanya terbatas ditempat
pengolahan tetapi juga dibawah oleh air, limbah dan udara ketempat-tempat lain. Intensitas
pengolahan berikut kadar dampak kepada lingkungan sangat dipengaruhi oleh teknologi yang
digunakan. Maka pilihan teknologi yang kurang merusak lingkungan menjadi sangat penting
dalam usaha pengolahan sumberdaya alam tanpa kerusakan lingkungan. Karena produk yang
dihasilkan adalah bahan mentah, sehingga tidak bisa dikonsumsikan secara langsung, maka
efektivitas pengolahan nya terutama ditentukan oleh pasaran pemakai bahan mentah ini. Ini
berarti bahwa pelestarian sumberdaya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti sifat
kebanyakan sumber bahan mentah dipertambangan, didalam perut bumi merupakan usaha
“menabung sumber daya alam” untuk keperluan generasi yang akan datang. Karena itu
pengelolaan sumber daya alam bahan mentah diperut bumi harus memperhitungkan segi
teknologi dan perkembangan keangkaan penyediaan bahan mentah ini dalam pasaran dunia,
disamping mengusahakan pengolahan sumberdaya alam ini dengan dampak kerusakan
lingkungan sekecil mungkin.

Sumberdaya alam kedua yang mengalami perubahan dalam pembangunan terletak


diatas tanah dan “hutan” menempati, kedudukan penting sebagai sumber daya alam yang bisa
diperbaharui. Hutan melaksanakan berbagai fungsi, sebagai sumber penyimpan dan pengatur,
air, sumber plasmanuftahan dan binatang, penabung cadangan tanah, sumber energi sumber
bahan produksi dan kebutuhan manusia dan lainnya. Dalam melaksanakan berbagai fungsi ini

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 12


posisi hutan sebagai sumber plasmanutfahan dan binatang, penabung cadangan tanah, sumber
energi sumber bahan produksi dan kebutuhan manusia dan lainnya.

Dalam melaksanakan berbagai fungsi ini posisi hutan sebagai sumber plasmanutfah
adalah yang paling baku tidak kenyal (infleksible). Plasmanutfah hanya bisa tumbuh dalam
lingkungan alamiah yang tidak diusir tangan manusia. Karena itu kelestarian hutan bagi
keperlan pengembang plasmanutfah sangatlah perlu. Namun kegunaan plasmanutfah tidak
sepenuhnya diketahui manusia. Ketidaktahuan dan masih terbatasnya jangkauan ilmu
pengetahuan menembus rahasia alam, menyebabkan orang memperlakukan pelestarian
lingkungan untuk pengembang plasmanutfah sebagai barah mewah. Maka dengan semangat
serupa inilah orang banyak mempertanyakan mengapa hutan merubetiri harus dilestarikan
“hanya” untuk lima ekor harimau Jawa, mengapa tidak dimanfaatkan untuk keperluan
kesejahteraan manusia. Begitu pula dengan perasaan rugi orang melihat ratusan ribu hektar
hutan ditanah air disisihkan sebagai hutan pelindungan dan pelestarian alam, untuk melindungi
plasmanutfah yang belum diketahui kegunaannya bagi manusia mengapa Babi, Rusa, Anoa,
Burung Maleo, Burung Cendrawasih, Gajah, Badak, Orang Utan dan lain-lain binatang langka
dilindungi dan tidak dimanfaatkan bagi keperluan peningkatan pendapatan manusia.

Masih banyak rahasia alam tidak diketahui manusia. Namun ketidaktahuan ini
bukanlah alasan untuk memburu, membunuh atau memusnahkan tumbuhan dan binatang
langka. Allah SWT menciptakan isi alam tanpa sia-sia, tiap ciptaanNya punya fungsi, punya
arti dan makna bagi kehidupan sungguh pun kita belum menyadarinya. Karena itu sudah
selayaknya kita melestarikan ciptaanNya. Untuk ini diperlukan kawasan hutan perlindungan
dan pelestarian alam, tempat berkembangnya ekosistem yang khas unit untuk tempat
pemukiman (habitat) binatang dan tumbuhan yang langka. Sumberdaya alam ketiga yang
penting bagi pembangunan ialah hutan lindung. Kegunaan hutan lindung lebih mudah
dipahami dibandingkan dengan kegunaan hutan pelestarian alam. Peranan hutan lindung
diketahui sebagai penyerap hujan, penyelamat air, pembersih udara, pengatur iklim,
pemeliharaan humus lapisan atas dan seterusnya. Karena itu pelestarian hutan lindung bisa
lebih mudah dipahami oleh orang awam. Tetapi sebagai hutan lingung yang kekenyalan
penggunaannya terbatas, maka kawasan hutan lindung ini praktis tidak dapat diolah, sehingga
dalam jangka pendek manfaat langsungnya tidak terasa dan relevansinya adalah terutama untuk
jangka panjang.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 13


Apabila jumlah penduduk semakin meningkat dan tekanan kepada lahan semakin besar,
maka hutan lindung memperoleh desakan penduduk yang semakin berat pula untuk
penyelamatan hutan lingung ini perlu dibangun “wilayah penyangga” (Buffer Zone) disekitar
kawasan hutan ini, untuk menampung kebuuthan penduduk yang kian mendesakkan dirinya
terhadap hutan dan sekaligus melibatkan penduduk secara langsung dalam ikhtiar pelestarian
hutan lindung.

Sumberdaya alam keempat yang mengalami perubahan dalam proses pembangunan


ialah hutan produksi, yakni kawasan hutan yang secara sadar diolah untuk peningkatan
pendapatan penduduk. Hutan produksi dapat dibagi kedalam (1) hutan yang tidak dikonversi
dan (2) hutan yang dikonversi. Untuk hutan yang tidak dikonversi, ciri-ciri pokok kawasan
hutan tetap terpelihara. Pengolahan hutan ini perlu mengindahkan prinsip-prinsip
kelestariannya. Maka pola Tebang Pilh Indonesia (TPI) dikembangkan agar hutan dikelola
seefektif mungkin, sehingga keutuhan hutannya terpelihara.

Usaha memelihara anakan pohon secara sadar diikhtiarkan supaya kualitas hutan
terpelihara, berkaitan dengan kelestarian hutan, maka investasi industri processing kayu tidak
boleh melebihi jumlah penyediaan hutan produksi. Untuk hutan yang dikonversi, maka
karakter hutan praktis hilang diganti oleh perkebunan, pertanian tanaman pangan, kebun,
peternakan ataupun areal perikanan. Dengan hilangnya karakter hutan perlu diperhitungkan
dampak konversi ini kepada lingkungan. Hanya kawasan hutan yang dampak konversinya
relatif kecil terhadap lingkungan yang dapat dipertimbangkan untuk dirubah. Dan
perubahannya sebagai wilayah perkebunan, tanaman pangan peternakan, perikanan, yang
serupa dengannya sekaligus juga mengubah ekosistem dan habitat lingkungan. Dalam keadaan
seperti ini manfaat jangka pendek, lebih mononjol, sedangkan manfaat jangka panjang sudah
tidak tercapai lagi.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 14


SUMBER DAYA ALAM DAN
ENERGI YANG TERBARUKAN

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 15


II.2. Sumber Daya Alam dan Energi yang Terbarukan

Secara sederhana, energi terbarukan didefinisikan sebagai energi yang dapat diperoleh
ulang (terbarukan) seperti sinar matahari dan angin. Sumber energi terbarukan adalah sumber
energi ramah lingkungan yang tidak mencemari lingkungan dan tidak memberikan kontribusi
terhadap perubahan iklim dan pemanasan global seperti pada sumber-sumber tradisional lain.
Ini adalah alasan utama mengapa energi terbarukan sangat terkait dengan masalah lingkungan
dan ekologi di mata banyak orang. Banyak orang biasanya menunjuk energi terbarukan sebagai
antitesis untuk bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil memiliki tradisi penggunaan yang panjang,
sementara sektor energi terbarukan baru saja mulai berkembang dan ini adalah alasan utama
mengapa energi terbarukan masih sulit bersaing dengan bahan bakar fosil.

Energi terbarukan masih perlu meningkatkan daya saing, karena sumber energi yang
terbarukan masih membutuhkan subsidi untuk tetap kompetitif dengan bahan bakar fosil dalam
hal biaya (meskipun harus juga disebutkan bahwa perkembangan teknologi pada energi
terbarukan terus menurunkan harganya dan hanya masalah waktu energi terbarukan akan
memiliki harga yang kompetiti tanpa subsidi dibandingkan bahan bakar tradisional.)

Selain dalam hal biaya, energi terbarukan juga perlu meningkatkan efisiensinya. Sebagai
contoh, panel surya rata-rata memiliki efisiensi sekitar 15% yang berarti banyak energi akan
terbuang dan ditransfer menjadi panas, bukan menjadi bentuk lain energi yang bermanfaat
untuk digunakan. Namun, ada banyak penelitian yang sedang berlangsung dengan tujuan untuk
meningkatkan efisiensi teknologi energi terbarukan, beberapa darinya benar-benar
menjanjikan, meskipun kita belum melihat solusi energi terbarukan yang sangat efisien dan
bernilai komersial tinggi.

Sektor energi terbarukan bisa memutuskan untuk "wait and see" karena bahan bakar fosil pada
akhirnya akan habis dan energi terbarukan kemudian akan menjadi alternatif terbaik guna
memuaskan rasa dahaga dunia akan energi. Tapi ini akan menjadi strategi yang buruk karena
dua alasan: keamanan energi dan perubahan iklim.

Sebelum bahan bakar fosil habis, sektor energi terbarukan harus dikembangkan untuk cukup
menggantikan batubara, minyak bumi, dan gas alam dan ini hanya dapat dilakukan jika
kemajuan teknologi energi terbarukan berlanjut di tahun-tahun mendatang. Kegagalan
pengembangkan teknologi energi terbarukan akan membahayakan keamanan energi masa

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 16


depan kita, dan ini harus dihindari oleh dunia. Energi terbarukan sering dianggap sebagai cara
terbaik untuk mengatasi pemanasan global dan perubahan iklim. Energi terbarukan akan
mengurangi penggunakan bahan bakar fosil yang terus kita bakar, mengurangi pembakaran
bahan bakar fosil berarti juga mengurangi emisi karbon dioksida dan memberikan dampak
perubahan iklim yang lebih rendah. Sebenarnya ada banyak alasan untuk memilih energi
terbarukan dibandingkan bahan bakar fosil, tetapi kita tidak boleh lupa bahwa energi
terbarukan masih belum siap untuk sepenuhnya menggantikan bahan bakar fosil. Di tahun-
tahun mendatang hal itu pasti terjadi, tetapi tidak untuk sekarang. Hal yang paling penting
untuk dilakukan sekarang adalah mengembangkan teknologi yang berbeda bagi energi
terbarukan guna memastikan bahwa saat datangnya hari dimana bahan bakar fosil habis, dunia
tidak perlu khawatir dan energi terbarukan sudah siap untuk menggantikannya.

Gambar 2.1 Jenis Energi Terbarukan

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 17


SUMBER DAYA ALAM DAN
ENERGI YANG TIDAK
TERBARUKAN

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 18


II.3. Sumber Daya Alam dan Energi yang Tidak Terbarukan

Sumber daya alam didefinisikan sebagai segala sesuatu yang terdapat di alam baik
biotik maupun abiotik yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kesejahteraan manusia.

Gambar 2.2 Persebaran SDA Indonesia

Sumber Daya Alam terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang dapat
diperbahaui dan tidak dapat diperbaharui.Sumber daya alam yang tak tebarukan akan habis
apabila dipakai terus menerus. Sumber daya alam ini jumlahnya sangat terbatas. Manusia tidak
dapat memperbanyak lagi. Barang tambang tidak dapat diperbarui sehingga harus
dimanfaatkan sebaik-baiknya. Contoh kelompok sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui
misalnya :

1. Mineral
Mineral adalah unsur atau senyawa anorganik yang terjadi secara alami dengan struktur
internal karakteristik ditentukan oleh susunan atom-atom atau ion-ion yang teratur didalamnya.
Mineral-mineral bermanfaat karena sifatnya, berikut ini akan disajikan berbagai jenis mineral
dan kegunaanya.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 19


1. Mineral-mineral dengan kilapan non-logam dan berwarna muda :
a. Talk, digunakan untuk bedak talk.
b. Gibsum, digunakan untuk menghasilkan dempul kering, dinding kering pada
kontruksi bangunan, dan seni pahat.
c. Halit, digunakan sebagai garam halus.
d. Kaolinit, digunakan pada pembuatan keramik.
e. Muskovit, digunakan untuk isolator peralatan listrik.
f. Belerang, digunakan pada produksi asam belerang, vulkanisasi karet, obat-
obatan.
g. Kalsit, digunakan dalam peralatan optis.
h. Fluorit, digunakan dalam peralatan optis.
i. Dolomit, digunakan dalam beton, semen, dan kapur.
j. Fledspar, merupakan mineral membentuk batuan.
k. Kuarsa, digunakan dalam peralatn optis, kerajinan kaca, jam, radio, peralatan
elektronik, berbagai permata.
2. Mineral-mineral dengan kilapan logam dan berwarna muda :
1. Grafit, digunakan sebagai bahan pembuat isi pensil dan minyak pelumas.
2. Galena, merupakan bijih timbal yang paling penting.
3. Calkopirit, merupakan bijih tembaga yang paling penting.
4. Pirit, merupakan sumber belerang dan digunakan sebagai bahan pembuatan
asam belerang.
5. Hematit, merupakan bijih besar yang paling penting.
6. Magnetit, digunakan untuk membuat magnet.
3. Mineral-mineral dengan kilapan non-logam dan berwarna tua :
1. Hematit, sebagai sumber besi.
2. Khlorit, sebagai mineral sekunder.
3. Bauksit, sumber aluminium.
4. Biotit, digunakan untuk bahan pelumas.
5. Sfalerit, merupakan bijih seng yang penting.
6. Limonit, digunakan untuk bahan minyak pelumas.
7. Herenblenda, pebentuk batuan beku.
8. Augit, pembentuk batuan beku.
9. Olivin, digunakan sebagai permata.
10. Kurondum, sebagai batu delima.
Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 20
Mineral digunakan untuk membuat barang-barang, mulai dari bola lampu sampai bahan
baja. Beberapa mineral yang paling bernilai didapatkan dalam bijih. Bijih adalah sumber daya
mineral yang ditambang untuk mendapatkan keuntungan. Sebagai contoh, bauksit adalah bijih
untuk memperoleh aluminium. Besi diperoleh dan hematif, bauksit dan hematif adalah mineral-
mineral logam.

Mineral logam adalah logam atau bijih logam emas, besi, dan aluminium adalah contoh
logam. Logam adalah penting, karena banyak sifat-sifat yang bermanfaat. Salah satu adalah
ketertempaan, ketertempaan adalah kemampuan dipukuli tanpa pecah. Sifat lain dari banyak
logam adalah kelentukan, kelentukan adalah kemampuan ditarik dan direntangkan tanpa petah.
Sifat ini memungkinkan logam ditarik menadi kawat.

Semua logam mengahantarkan listrik dan panas. Peralatan listrik dan mesin listrik
membutuhkan logam untuk menghantarkan arus listrik. Semua logam mempunyai kilapan
logam yang berkilau. Logam-logam yang berkilau, seperi khrom, sering digunakan untuk
dekorasi. Banyak logam yang kuat. Titanium, magnesium, dan aluminium adalah logam-logam
yang kuat tetapi ringan. Sifat itu membuat jenis logam tersebut digunakan sebagai pembuatan
pesawat terbang.

Berdasarkan uraian diatas, logam adalah unsur yang mempunyai kilapan metalik,
ketertempaan, kelentukan, dan yang menghantarkan listrik serta panas. Mineral-mineral non-
logam yang indah adalah permata. Permata adalah mineral yang indah, jarang, bernilai, dan
bertahan lama. Permaa digunakan sebagai perhiasan. Permata yang paling jarang dan paling
bernilai disebut permata mulia. Beberapa contohnya adalah intan, delima, jamrud, dan nilam.
Permata semi-mulia adalah permata yang akakn agak jarang dan kurang bernilai. Misalnya batu
giok.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 21


Gambar 2.3 Peta sumber daya mineral Indonesia

2. Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak dan gas alam adalah campuran senyawa hidrokarbon, yang tersusun dari
sebagian besar karbon dan hidrogen, dengan sejumlah kecil belerang, nitrogen, dan unsur-
unsur lainnya. Hidrogen ini tidak mirip dengan hirokarbon dalam tumbuhan dan tanaman laut
atau darat. Namun banyak molekul yang akan dihasilkan jika molekul-molekul organik
(misalnya khlorofil) yang terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Oleh karena itu,
minyak dan gas bumi diduga secara tidak langsung berasal dari sisa-sisa organisme hidup.

Sisa-sisa dari berbagai bentuk tumbuhan dan binatang laut yang hidup jutaan tahun
yang lalu tertimbun dalam lumpur dan pasir dibawah air laut. Semuanya tidak hanya membantu
terbentuknya batuan sedimen, tetapi juga membantu terbentuknya endapan minyak bumi dan
gas alam saat ini. Tekanan besar dan kerja bakteri membantu proses pembentukan endapan
minyak bumi dan gas alam dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang tersebut.

Bilamana air laut tidak lagi menyelubungi endapan-endapan tersebut, minyakm bumi
dan gas tetap menggenangi batas-batas batuan dibawah permukaan bumi. Minyak tersimpan
dalam ruang pori-pori antara butiran-butiran pasir dalam batuan batu pasir. Bilamana batuan
pasir berisi air, minyak bumi akan bergerakkebagian atas lapisan batuan berair. Minyak bumi
cenderung naik ke atas jika tercampur dengan air. Gerakan minyak bumi ke atas ini berlanjut
sampai minyak bumi tercebak dan mulai terkumpul genangan minyak bumi. Suatu tempat
berkumpulnya minyak bumi di bawah tanah disebut cebakan minyak bumi.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 22


Unsur-unsur utama cebakan minyak bumi adalah batuan berpori dan parmeabel yang
mengandung hidrokarbon, batuan diatas merintangi minyak dan gas agar tidak bergerak ke
atas, dan susunan geometrisnya membentuk tempat yang cekung ke bawah.

Gambar 2.4 Peta cadangan minyak bumi Indonesia

Gambar 2.5 Peta cadangan gas bumi Indonesia

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 23


3. Batubara.
Batubara tidak tersusun dari mineral-mineral seperti batuan sedimen lainya, melainkan
tersusun dari bahan yang dapat terbakar dan berasal dari bahan yang dapat tebakar dan berasal
dari pembusukan bagian dari tumbuh-tumbuhan.

Proses pembentukan batubara mulai dengan kumpulan sisa-sisa tumbuhan dalam suatu
rawa. Kumpulan ini dikenal sebagai gambut, yaitu suatu endapan lunak mirip bunga karang
yang berwarna kecoklatan dengan struktur tumbuhan yang dapat dikenal dengan mudah.
Dalam perjalan waktu dan karena tekanan yang dihasilkan oleh penimbunan serta kadang-
kadang oleh gerakan tanah, materi organik tersebut berubah secara perlahan menjadi batubara.
Selama proses ini persentase karbon bertambah selama hidrokarbon yang mudah menguap dan
air yang dipaksa keluar dari endapan itu. Batubar diurutkan menurut persentase karbon yang
dikandung. Gambut, dengan jumlah karbon yang paling sedikit, adalah urutan pertama;
kemudian menjadi lignit atau batubara coklat, bituminus atau batubara lunak, dan akhirnya
antrasit atau batubara keras. Antrasit merupakan batubara yang mengandung persentase karbon
yang palng tinggi.

Gambar 2.6 Peta cadangan batu bara Indonesia

Agar sumber daya alam dapat bermanfaat dalam waktu yang panjang maka hal-hal
berikut sangat perlu dilaksanakan.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 24


1. Sumber daya alam harus dikelola untuk mendapatkan manfaat yang maksimal, tetapi
pengelolaan sumber daya alam harus diusahakan agar produktivitasnya tetap
berkelanjutan.
2. Eksploitasinya harus di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi sumber daya alam.
3. Diperlukan kebijaksanaan dalam pemanfaatan sumber daya alam yang
ada agar dapat lestari dan berkelanjutan dengan menanamkan pengertian sikap serasi
dengan lingkungannya.
4. Di dalam pengelolaan sumber daya alam hayati perlu adanya pertimbangan-
pertimbangan sebagai berikut :
• Teknologi yang dipakai tidak sampai merusak kemampuan sumber daya
untuk pembaruannya.
• Sebagian hasil panen harus digunakan untuk menjamin pertumbuhan
sumber daya alam hayati.
• Dampak negatif pengelolaannya harus ikut dikelola, misalnya dengan daur
ulang.
• Pengelolaannya harus secara serentak disertai proses pembaruannya.

Modul Perinsip Rekayasa Lingkungan 25

Anda mungkin juga menyukai