1. Energi Surya
Matahari merupakan sumber energi terbesar. Sinar matahari, atau tenaga surya dapat
digunakan untuk memanasi, memberikan penerangan, atau mendinginkan rumah atau
bangunan lain, menghasilkan listrik, memanaskan air dan bermacam proses industri. Energi
surya sendiri tidak memiliki kapasitas besar sebab dibatasi ketersediaan ruang dan biaya
pembuatan yang mahal. Meski begitu pengembangan teknologi pemanfaatan energi surya
terus berkembang untuk menghasilkan efisiensi pemanfaatan energi surya yang semakin
baik.
2. Energi Angin : Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin
yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian
belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya
akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan
3. Energi Air :Air yang mengalir dapat dijadikan energi untuk memutar kincir yang
selanjutnya energi tersebut digunakan untuk proses mekanis industri.
5. Energi Hidrogen : Sekali terpisah dari elemen lainnya, hidrogen dapat digunakan untuk
menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk memasak dan memanaskan, juga
untuk menghasilkan energi listrik.
6. Energi Panas Bumi : Panas yang terkandung dalam perut bumi menghasilkan uap dan air
panas yang dapat digunakan untuk memberikan tenaga pada generator dan menghasilkan
listrik. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya
pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu negara‐negara lain, termasuk Amerika Serikat,
untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi
panas bumi.
Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara,
termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non‐
listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan
rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu,
kertas dll.
3) Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring / perbukitan) Upaya pelestarian tanah
dapat kita lakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi), terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang miring posisi tanahnya, perlu dibangun terasering atau sengkedan untuk
menghambat lajunya aliran air hujan.
4) Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
udara, agar tetap bersih dan sehat, antara lain: menggalakkan penanaman pohon ataupun
tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang berbahaya bagi
manusia, dan mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Disamping itu,
tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga kelembaban udara akan tetap terjaga,
mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan
bermotor dan cerobong asap, merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri.
Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik, mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang
dapat merusak lapisan ozon di atsmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada
AC atau kulkas serta dipergunakan diberbagai produk kosmetik, adalah gas yang dapat
bersenyawa dengan gas ozon sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.
5) Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu
hingga kini, tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan
menjadi rusak. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: reboisasi atau
penanaman kembali hutan yang gundul, melarang pembabatan hutan, menerapkan sistem
tebang-pilih dalam menebang pohon, menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan
penebangan hutan, dan menerapkan sanksi yang berat, bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengolahan hutan. Wawasan Taman Nasional Gunung Leuser adalah
salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 hektar. Secara
administrasi, terletak di dua provinsi (Provinsi Aceh dan Sumatera Utara). Hutan tersebut
sebagian besar berada di Aceh Timur, Aceh Selatan, dan Langkat Sumatera Utara. Hutan ini
terkenal dengan hasil kopi kelas dunia dan tembakau. Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber
Daya Alam Taman Nasional Gunung Leuser .