Anda di halaman 1dari 8

KULIAH 1

Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA)

Sumberdaya merupakan sesuatu yang berguna  dan mempunyai nilai di dalam


kondisi di mana kita menemukannya. Meliputi semua yang terdapat di bumi baik yang
hidup maupun benda mati, berguna bagi manusia, terbatas jumlahnya dan
pengusahaannya memenuhi kriteria-kriteria teknologi, ekonomi, sosial dan
lingkungan. Sumberdaya ini meliputi segala potensi alam yang dapat dikembangkan untuk
proses produksi. Sumber daya alam ini merupakan sumber yang penting bagi kehidupan
umat manusia dan makhluk hidup lainnya.
Sumber daya alam menyediakan sesuatu yang diperoleh dari lingkungan fisik untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, sedangkan lingkungan merupakan tempat
dalam arti luas bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya. Untuk itu, pengelolaan sumber
daya alam seharusnya mengacu kepada aspek konservasi dan pelestarian lingkungan.
Proses terbentuknya sumber daya alam disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
a) Astronomis, daerah tropik dengan curah hujan tinggi cenderung memiliki banyak
ragam jenis tumbuhan.
b)Geologis, pertemuan jalur pergerakan lempeng tektonik dan pegunungan muda
menyebabkan terbentuknya berbagai macam sumber daya mineral yang potensial
untuk dimanfaatkan.
c) Wilayah lautan mengandung berbagai macam sumber daya nabati, hewani, dan
mineral antara lain ikan laut, rumput laut, mutiara serta tambang minyak bumi.
Secara umum, sumber daya alam dapat dibagi dalam 3 kelompok utama berdasarkan sifat
pembaharuan, yakni :

a) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui / renewable.


Merupakan sumberdaya alam yang mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu
yang relative cepat. Dengan demikian, sumber daya alam ini tidak dapat habis. Pembaruan
bisa terjadi dengan dua jalan, yaitu secara reproduksi atau dengan adanya siklus.
Pembaruan dengan reproduksi. Pembaruan ini terjadi pada sumber daya alam hayati,
karena hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya selalu
bertambah. Sekalipun demikian, bila pengelolaannya tidak tepat, sumber daya alam hayati
dapat punah. Sekali spesies hewan dan tumbuhan punah, maka alam tidak dapat
memperbarui atau membentuk lagi. Seringkali aktivitas manusia yang kurang bertanggung
jawab bisa menyebabkan sumber daya alam hayati menurun kualitas dan
keanekaragamannya, misalnya, karena pengaruh pencemaran. Pembaruan dengan adanya
siklus. Beberapa sumber daya alam, misalnya air dan udara terjadi dalam proses yang
melingkar membentuk siklus. Dengan demikian, selalu terjadi pembaruan. Aktivitas
manusia seperti berikut dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam.
Seiring dengan peningkatan kebutuhan sumber daya energi  yang meningkat drastis,
inovasi-inovasi baru mengenai sumber daya energi berkembang dengan cepat. Dengan
hadirnya inovasi-inovasi baru ini, diharapkan dapat menangani permintaan kebutuhan
energi dunia yang sangat besar ddan rumor menyatakan bahwa anya dengan non-
renewable energy beberapa tahun lagi krisis energi dunia akan terjadi apabila perusahaan-
perusahaan tidak dapat menemukan lokasi/cadangan energi baru.
Di Indonesia, makin berkurangnya ketersediaan sumber daya energi fosil,
khususnya minyak bumi, yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung dan
komponen utama penghasil energi di Indonesia, serta makin meningkatnya kesadaran akan
usaha untuk melestarikan lingkungan, menyebabkan kita harus berpikir untuk mencari
altematif penyediaan energi yang memiliki karakter;
1. Dapat mengurangi ketergantungan terhadap pemakaian energi fosil, khususnya
minyak bumi
2. Dapat menyediakan energi listrik dalam skala lokal regional
3. Mampu memanfaatkan potensi sumber daya energi setempat, serta
4. Cinta lingkungan, dalam artian proses produksi dan pembuangan hasil produksinya
tidak merusak lingkungan hidup disekitarnya.

 Sumber energi biomassa, hydropower, angin, dan matahari tergolong dalam


sumber energi renewable (terbarukan). Dalam pengembangan sumber energi alternatif,
kita bisa saja memanfaatkan sumber energi baik yang renewable mau punnonrenewable.
Meski demikian kita perlu mempertimbangkan berapa lama sumber daya non-
renewable mampu men-supply kebutuhan energi dunia dan berapa banyak penduduk
dunia yang dapat dipenuhi kebutuhan energinya dengan pemanfaatan sumber
energi renewable.
                Sumber daya ini merupakan sumber daya energi yang bersifat dapat diperbaharui
dan dirumorkan rendah atau bahkan tanpa emisi. Prinsip kerja pemanfaatan dari sumber
daya energi ini lebih didominasi oleh transformasi energi gerak atau panas menjadi energi
listrik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik  sehari-hari.
Sumber panas dapat berupa energi cahaya matahari dan panas bumi, sedangkan energi
gerak dihasilkan dari perputaran turbin/generator yang digerakkan oleh angin, air, dll.
Berikut adalah contoh-contoh dari Sumber Daya Energi Terbarukan:

1. Energi Surya
Matahari merupakan sumber energi terbesar. Sinar matahari, atau tenaga surya dapat
digunakan untuk memanasi, memberikan penerangan, atau mendinginkan rumah atau
bangunan lain, menghasilkan listrik, memanaskan air dan bermacam proses industri.  Energi
surya sendiri tidak memiliki kapasitas besar sebab dibatasi ketersediaan ruang dan biaya
pembuatan yang mahal. Meski begitu pengembangan teknologi pemanfaatan energi surya
terus berkembang untuk menghasilkan efisiensi pemanfaatan energi surya yang semakin
baik.

2. Energi Angin : Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi angin
yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator dibagian
belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi Listrik ini biasanya
akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan

3. Energi Air :Air yang mengalir dapat dijadikan energi untuk memutar kincir yang
selanjutnya energi tersebut digunakan untuk proses mekanis industri.

4. Energi Biomassa : Biomassa dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan sebagai


bahan bakar transportasi. Biofuels (minyak nabati) juga dapat digunakan sebagai energi
terbarukan jika ditanam pada lahan kritis atau marjinal (bukan hutan)

5. Energi Hidrogen : Sekali terpisah dari elemen lainnya, hidrogen dapat digunakan untuk
menggerakkan kendaraan, menggantikan gas alam untuk memasak dan memanaskan, juga
untuk menghasilkan energi listrik.

6. Energi Panas Bumi : Panas yang terkandung dalam perut bumi menghasilkan uap dan air
panas yang dapat digunakan untuk memberikan tenaga pada generator dan menghasilkan
listrik. Meningkatnya kebutuhan akan energi serta meningkatnya harga minyak, khususnya
pada tahun 1973 dan 1979, telah memacu negara‐negara lain, termasuk Amerika Serikat,
untuk mengurangi ketergantungan mereka pada minyak dengan cara memanfaatkan energi
panas bumi.
Saat ini energi panas bumi telah dimanfaatkan untuk pembangkit listrik di 24 Negara,
termasuk Indonesia. Disamping itu fluida panas bumi juga dimanfaatkan untuk sektor non‐
listrik di 72 negara, antara lain untuk pemanasan ruangan, pemanasan air, pemanasan
rumah kaca, pengeringan hasil produk pertanian, pemanasan tanah, pengeringan kayu,
kertas dll.

7. Energi Gelombang Laut


Energi dari gelombang lautan dan ombak dapat digunakan untuk membangkitkan energi
listrik dan tenaga panas lautan dapt diubah menjadi listrik.
b) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui / non renewable. 
Sumber daya alam ini terdapat dalam jumlah yang relatif statis karena tidak ada
penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila dibandingkan dengan umur
manusia. Pembentukannya memerlukan waktu ratusan tahun bahkan jutaan
tahun. Sumber daya alam ini dapat habis. Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya,
sumber daya alam ini dibedakan menjadi dua golongan berikut.

1. Sumber daya alam yang tidak cepat habis.


Tidak cepat habis karena nilai konsumtif terhadap barang itu relative kecil. Manusia hanya
memanfaatkannya dalam jumlah sedikit. Di samping itu, sumber daya ala mini dapat
dipakai secara berulang-ulang hingga tidak cepat habis. Contoh : intan, batu permata, serta
logam mulia (emas.  Sumber daya alam yang cepat habis. Cepat habis karena nilai
konsumtif akan barang relatif tinggi. Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak,
sehingga sumber daya ala mini akan cepat habis. Di samping itu daur ulangnya sukar
dilakukan. Contoh : bensin, gas alam, dan bahan baker lainnya. Contoh : minyak bumi,
batubara, timah, gas alam.
2. Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya/unlimited.
Contoh : sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain lain.

c) Sumber daya alam berdasarkan kegunaan atau penggunaannya - sumber daya


alam penghasil bahan baku
adalah sumber daya alam yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang
lain sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi.
contoh : hasil hutan, barang tambang, hasil pertanian, dan lain-lain - sumber daya alam
penghasil energy adalah sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi
energi demi kepentingan umat manusia di muka bumi.
misalnya : ombak, panas bumi, arus air sungai, sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan
lain sebagainya.

Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) Pemanfaatan sumber daya alam di


Indonesia, dikelola oleh beberapa pihak baik dari pihak Pemerintah maupun Swasta. Kedua
pihak saling mendukung satu sama lain dalam membuat regulasi (peraturan) SDA, menjadi
operator pengelolaan SDA, dan saling mengontrol dalam pengelolaan SDA. Pemanfaatan
SDA, harus mengutamakan dua prinsip, yaitu optimal dan lestari. Hal ini disebabkan karena
sumber daya alam yang tersedia saat ini tidak hanya diperuntukkan untuk generasi ini saja,
tetapi juga akan digunakan untuk generasi yang akan datang.
Lebih lanjut tentang prinsip-prinsip dalam pengelolaan sumber daya alam dan
sistem kelembagaan yang ada dalam pemanfaatan SDA.
A. Prinsip Optimal Pengelolaan Sumber Daya Alam UUD 1945 pasal 33 ayat 3,
menyatakan bahwa: Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”. Berdasarkan
ayat tersebut, optimalisasi dari pengelolaan sumber daya alam mutlak harus dilakukan.
Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa pemanfaatan sumber daya alam dengan cara
mengambil kekayaan alam secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan
meminimalkan resiko kerugian, demi kepentingan negara dan rakyat, tetapi tetap
memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam tersebut dikemudian hari.
Optimalisasi pengambilan sumber daya alam ini, tidak serta merta mengizinkan
untuk mengambil seluruh kekayaan alam tanpa batas dan tanpa perencanaan yang matang,
melainkan dilakukan secara arif dan bijaksana, dengan menerapkan asas pembangunan
berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan masa kini, tentu saja tanpa mengorbankan hak pemenuhan
kebutuhan generasi masa mendatang. Artinya, dalam eksploitasi kekayaan alam yang ada,
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada masa sekarang, tetapi dilakukan
tanpa mengorbankan kebutuhan generasi mendatang. Dengan demikian, anak cucu kita
sebagai generasi yang akan datang juga dapat merasakan dan menikmati kekayaan alam
negara yang saat ini kita rasakan.
Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam Belakangan ini, sedang hangat
dibicarakan tentang cadangan minyak bumi dunia, terutama Indonesia, yang semakin
menipis. Pemerintah telah mengadakan beberapa langkah pencegahan, diantaranya adalah
dengan mengeluarkkan kebijakan konversi minyak tanah ke gas. Hal ini dilakukan karena
menurut penelitian para ahli, ketersediaan sumber daya alam gas bumi masih sangat
melimpah di Indonesia. Hal tersebut merupakan contoh pemanfaatan sumber daya alam
secara maksimal, namun tidak mengorbankan kebutuhan generasi mendatang.
Memaksimalkan pemanfaatan sumber daya alam yang masih melimpah ruah dan
menghemat sumber daya alam yang semakin menipis dengan tetap memperhatikan
keuntungan yang maksimal, namun kerugiannya minimal. Berbagai pihak telah berdaya
upaya untuk melakukan penghematan, dengan menggunakan energi alternatif.
Sumber energi alternatif, akan dapat mengurangi penggunaan sumber energi tidak
terbarukan seperti minyak bumi dan batu bara. Penggunaan sumber energi alternatif juga
akan dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif pada SDA, seperti: air,
udara, hutan, dan lain-lain. B. Prinsip Lestari Pengelolaan Sumber Daya Alam Sumber daya
alam dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat, dengan tetap
memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Lestari yang dimaksud disini adalah
upaya pengelolaan sumber daya alam beserta ekosistemnya dengan tujuan
mempertahankan sifat dan bentuknya. Jadi, prinsip lestari adalah segala daya upaya yang
dilakukan untuk menjaga sumber daya alam yang ada, tetap ada, baik dilihat dari sifatnya
maupun dari bentuknya. Wawasan Pada tahun 1972, PBB mengadakan konferensi tentang
“The Human Environment” di Stockholm, membawa negara industri dan berkembang untuk
bersama-sama menggambarkan hak manusia dan keluarganya untuk lingkungan yang sehat
dan produktif yang mengarah pada penciptaan lembaga-lembaga global dalam sistem PBB.
Dengan demikian, sumber daya alam harus senantiasa dikelola secara seimbang
untuk menjamin keberlanjutan pembangunan nasional. Penerapan prinsip-prinsip
pembangunan yang berkelanjutan diseluruh sektor dan wilayah, menjadi prasyarat utama
untuk diinternalisasikan kedalam kebijakan dan peraturan perundangan, terutama dalam
mendorong investasi pembangunan jangka menengah. Prinsip-prinsip tersebut, saling
bersinergis dan melengkapi dengan pengembangan tata pemerintahan yang baik
berdasarkan pada asas partisipasi, transparansi, dan akuntabilitas yang mendorong upaya
perbaikan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Contoh konsep lestari dalam pengelolaan SDA:


1. Menggunakan pupuk alami atau organik Penggunaan pupuk alami atau pupuk
organik dalam pertanian merupakan pilihan yang sangat tepat, karena dapat menjaga
kelestarian tanah. Kandungan mineral serta zat-zat didalam pupuk organik, sangat cocok
untuk menyuburkan tanah, dan zat-zat tersebut tidak mengandung bahan kimiawi,
sehingga sangat ramah lingkungan. Oleh karenanya, kesuburan tanah yang dipupuk dengan
pupuk organik, tidak akan mudah hilang, karena selalu mengalami regenerasi oleh jasad
hidup yang terkandung didalam pupuk organik. Berbeda dengan pupuk kimia, tidak semua
dapat diuraikan oleh jasad renik didalam tanah, sehingga dalam jangka waktu yang lama
akan mengendap dan akan merusak tanah.

2) Penggunaan pestisida sesuai kebutuhan Dalam industri pertanian, penggunaan


pestisida merupakan hal yang mutlak dilakukan untuk mencegah serangan hama penyakit.
Namun, untuk mendukung kelestarian sumber daya alam, pestisida yang digunakan harus
sesuai dengan kebutuhan, agar residu yang dihasilkan tidak begitu banyak dan mengendap.
Sebab, jika residu yang mengendap sudah terlalu banyak pada tempat yang sama, dapat
mempengaruhi kesuburan tanah serta kualitas tanamannya sendiri, karena terlalu banyak
mengandung bahan kimia.

3) Pelestarian tanah (tanah datar, lahan miring / perbukitan) Upaya pelestarian tanah
dapat kita lakukan dengan menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi), terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang miring posisi tanahnya, perlu dibangun terasering atau sengkedan untuk
menghambat lajunya aliran air hujan.

4) Pelestarian udara Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap
organisme bernapas memerlukan udara. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
udara, agar tetap bersih dan sehat, antara lain: menggalakkan penanaman pohon ataupun
tanaman hias di sekitar kita. Tanaman dapat menyerap gas-gas yang berbahaya bagi
manusia, dan mampu memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Disamping itu,
tumbuhan juga mengeluarkan uap air sehingga kelembaban udara akan tetap terjaga,
mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan
bermotor dan cerobong asap, merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri.
Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya ke udara adalah dengan
menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan, serta pemasangan filter pada
cerobong asap pabrik, mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang
dapat merusak lapisan ozon di atsmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada
AC atau kulkas serta dipergunakan diberbagai produk kosmetik, adalah gas yang dapat
bersenyawa dengan gas ozon sehingga mengakibatkan lapisan ozon menyusut.

5) Pelestarian hutan Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu
hingga kini, tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan
menjadi rusak. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan: reboisasi atau
penanaman kembali hutan yang gundul, melarang pembabatan hutan, menerapkan sistem
tebang-pilih dalam menebang pohon, menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan
penebangan hutan, dan menerapkan sanksi yang berat, bagi mereka yang melanggar
ketentuan mengenai pengolahan hutan. Wawasan Taman Nasional Gunung Leuser adalah
salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia seluas 1.094.692 hektar. Secara
administrasi, terletak di dua provinsi (Provinsi Aceh dan Sumatera Utara). Hutan tersebut
sebagian besar berada di Aceh Timur, Aceh Selatan, dan Langkat Sumatera Utara. Hutan ini
terkenal dengan hasil kopi kelas dunia dan tembakau. Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber
Daya Alam Taman Nasional Gunung Leuser .

6) Pelestarian flora dan fauna Kehidupan di bumi, merupakan sistem ketergantungan


antara: manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitar. Terputusnya salah satu mata rantai
dari sistem tersebut, akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh sebab itu,
kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak harus diperhatikan demi
kelangsungan hidup manusia. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian flora dan fauna diantaranya adalah: mendirikan cagar alam dan suaka
margasatwa, serta melarang kegiatan perburuan liar. Apa perbedaan cagar alam dan suaka
margasatwa ? Suaka margasatwa adalah suatu kawasan hutan, tempat melindungi hewan-
hewan tertentu dan tidak untuk diburu. Contoh: suaka margasatwa Way Kambas di
Lampung, suaka margasatwa Gunung Leuser di Aceh, dan lain-lain. Sedangkan, cagar alam
adalah kawasan hutan untuk melindungi: hewan, tumbuhan, tanah, dan tempat-tempat
bersejarah lainnya. Contoh: cagar alam Pananjung di Pangandaran, cagar alam Rafflesia di
Bengkulu, dan lain-lain.
7) Pelestarian laut dan pantai Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang
sangat luas dan banyak menyimpan kekayaan alam yang melimpah. Kerusakan biota laut
dan pantai, lebih banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai,
pengrusakan hutan bakau, dan pengrusakan hutan bakaukarang di laut merupakan
kegiatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Adapun upaya
untuk melestarikan laut dan pantai, dapat dilakukan dengan cara: Melakukan reklamasi
pantai dengan cara menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai. Melarang
pengambilan batu karang yang berada disekitar pantai maupun di dasar laut dan
pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya, dalam mencari ikan.

Prinsip-prinsip Pengelolaan Sumber Daya Alam Wawasan Indonesia adalah negara


maritim yang memiliki laut yang luas. Kekayaan laut Indonesia sangat melimpah ruah.
Terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut, yang berbentuk karang batu,
tempat ikan-ikan, kerang, maupun makhluk hidup lain, hidup, bertelur, dan berkembang
biak. Menurut penelitian Badan Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lembaga
Ilmu Pengetahuan Indonesia (P3O-LIPI), terumbu karang di wilayah Indonesia yang hancur
lebur mencapai hampir 50% sedangkan yang memiliki kategori masih sangat baik hanya
tinggal 6,2%.

Anda mungkin juga menyukai