Anda di halaman 1dari 15

KONSEP EKONOMI SUMBER DAYA ALAM

(Tugas Responsi Ekonomi Sumber Daya ALam)

Oleh

Kelompok 8
Endang Kasihati 1714131043
Hengki Tandayu 1754131019
Reni Yesta Putri 1714131056

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bagi Indonesia, sumber daya alam adalah termasuk instrumen penting dalam
perekonomian negara, karena kegiatan ekonomi Indonesia tergolong masih
bergantung pada kekayaan sumber daya alam, tampak bahwa mayoritas
ekspor dari Indonesia adalah produk mentah. Maka dari itu, kelestarian
sumber daya alam Indonesia harus tetap dijaga agar dapat dimanfaatkan secara
optimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Dalam pemanfaatannya, manusia tidak diperbolehkan merusak ekosistem.


Pembangunan yang berkelanjutan bertujuan untuk mewujudkan keberadaan
sumber daya alam untuk kesejahteraan masyarakat. Maka yang menjadi
prioritas utama pengelolaan adalah upaya pelestarian sumber daya alam untuk
mendukung kelangsungan hidup masyarakat dan juga untuk tetap menguatkan
perekonomian Indonesia.

Masalah sumber daya timbul karena adanya ketidakseimbangan antara sumber


daya yang tersedia dengan kebutuhan manusia yang terus meningkat. Ada
empat masalah yang berkaitan dengan keberadaan sumber daya, yaitu masalah
kependudukan dengan lingkungan hidup, masalah produktivitas lahan dan
manusia, masalah kualitas lingkungan dan masalah penyebaran sumber daya.
Hukum kelangkaan merupakan landasan fundamental bagi keberadaan
ekonomi sumber daya manusia dan ekonomi sumber daya alam.

Ekonomi sumber daya manusia sebagai cabang khusus dari ilmu ekonomi
pada dasarnya menjelaskan bagaimana memanfaatkan sumber daya manusia
yang terbatas dalam rangka menghasilkan berbagai barang dan jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia seoptimal mungkin. Sejalan dengan itu,
ekonomi sumber daya alam juga merupakan cabang khusus dari ilmu ekonomi
yang kajiannya memfokuskan pada masalah pemanfaatan sumber daya alam
yang ada, baik pada waktu sekarang maupun masa yang akan datang. Dalam
membahas fokus kajiannya, ekonomi sumber daya manusia tidak hanya
menggunakan teori ekonomi mikro tetapi juga teori ekonomi makro. Di lain
pihak, ekonomi sumber daya alam lebih banyak menggunakan pendekatan
teori ekonomi mikro. Ekonomi sumber daya manusia dan ekonomi sumber
daya alam keduanya dapat dikategorikan sebagai ilmu ekonomi terapan atau
ilmu ekonomi normatif.

B. Tujuan
Tujuan dari pembuatanya tugas ini adalah sebagai berikut
1. Memahami pengertian ekonomi sumber daya alam.
2. Mengetahui dam memahami konsep pengelolaan ekonomi sumber daya
alam.
3. Mengetahui klasifikasi terkait ekonomi sumber daya alam.
II. ISI

A. Klasifikasi Ekonomi Sumber Daya Alam

Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992) mendefinisikan Sumber Daya


Alam sebagai segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi
yang potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air)
maupun atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Herman
Haeruman Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa Sumber Daya Alam adalah
sumber daya yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan
perairan, biodata, udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas
bumi dan gas bumi, angin, pasang surut dan arus laut. Jadi sumber daya alam
adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat
manusia, dan yang terdapat di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah,
laut ataupun air dan di udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia maupun organisme lain secara langsung maupun tidak
langsung.

Ekonomi sumber daya alam adalah bidang transdisipliner penelitian akademis


dalam ilmu ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi hubungan dan saling
ketergantungan antara ekonomi manusia dengan ekosistem. Fokusnya adalah
bagaimana mengoperasikan ekonomi dalam batasan ekologi sumber daya
alam.. Ekonomi dan bidang kebijakan berfokus pada aspek manusia dari
masalah lingkungan. Ekonomi sumber daya alam juga berkaitan dengan
energi. Thermoeconomists berpendapat bahwa sistem ekonomi selalu
melibatkan materi, energi, entropi, dan informasi. Thermoeconomics
didasarkan pada proposisi bahwa peran energi dalam evolusi biologis harus
didefinisikan dan dipahami melalui hukum kedua termodinamika tetapi dalam
hal ekonomi seperti kriteria produktivitas, efisiensi, dan terutama biaya dan
manfaat dari berbagai mekanisme untuk menangkap dan memanfaatkan energi
yang tersedia untuk membangun biomassa dan melakukan kerja. Akibatnya,
ekonomi sumber daya alam sering dibahas dalam bidang ekologi ekonomi,
yang dengan sendirinya terkait dengan bidang keberlanjutan dan pembangunan
berkelanjutan.

SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut ini akan disajikan
beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi dan jenisnya
(Pratiwi dkk, 2000).
1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, sumber daya alam dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya :
Hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan karena
dapat melakukan reproduksi dan memiliki daya regenerasi (pulih
kembali).
b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable),
misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang lainnya.
c. Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari, energi
pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi.

2. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, sumber daya alam dibagi beberapa
macam, antara lain sebagai berikut.
a. Sumber daya alam materi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, kaca, dan rosela.
b. Sumber daya alam energi; merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak bumi,
gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air laut, dan
kincir angin. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber
enegri (air terjun ).
c. Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang berupa
ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan angkasa.
3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :
a. Sumber daya alam nonhayati (abiotik); disebut juga sumber daya alam
fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati. Misalnya :
bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b. Sumber daya alam hayati (biotik); disebut juga sumber daya alam yang
berupa mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan, mikroba, dan
manusia.

Demikianlah pengklasifikasian SDA berdasarkan pada berbagai kepentingan.


Apabila anda membaca dimedia masa mungkin anda menemukan cara
pengklasifikasian yang lain. Berikut ini akan dibahas tentang SDA yang tak
dapat diperbaharui, SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak akan
habis.
1. SDA yang Tak Dapat Diperbaharui SDA yang tak dapat diperbaharui di
bumi ini jumlahnya terbatas; logam, mineral, minyak bumi dan batu bara
merupakan contoh Sumber Daya Alam yang tak dapat diperbaharui atau tak
terpulihkan. Jika diambil terus menerus sumber daya alam tersebut akan
habis. Apa yang terjadi jika semua minyak bumi di sedot habis, sementara
sumber energi lain belum mencukupi? Bagaimana dengan generasi yang
akan datang, yang juga berhak atas tersedianya sumber energi tadi? Agar
generasi yang akan datang tidak kehilangan haknya, kita perlu melakukan
konservasi SDA. Konservasi artinya memelihara dan mengelola. Misalnya
dengan melakukan penghematan bahan, pendaurulangan (recycle),
Penggunaulangan (reuse), dan perawatan (repair).
a. Pendaurulangan (recycle)
Pendaurulangan yaitu dimana sampah yang dapat diuraikan dapat
dimanfaatkan kembali setelah melalui daur ulang (recycle). Contoh:
Sampah dan daun-daun dapat dijadikan kompos untuk pupuk tanaman.
Coba carilah oleh Anda contoh yang lainnya yang dapat didaur ulang.
b. Penggunaulangan (reuse)
Penggunaulangan yaitu sampah yang tidak dapat diuraikan akan tetap
sebagai sampah jika dibiarkan di lingkungan. Kita dapat menggunakan
kembali sampah tersebut melalui penggunaulangan. Misalnya: kaleng
bekas kue dapat digunakan lagi untuk wadah makanan atau botol bekas
dapat digunakan lagi untuk menyimpan minum dan sebagainya.
Pemanfaatan ulang mempunyai keuntungan sebagi berikut:
1. Mengurangi sampah agar tidak semakin mengotori lingkungan
2. Menghemat SDA
3. Menghemat pengeluaran
4. Menumbuhkan kesadaran dan kepedulian lingkungan.
c. Perawatan (repair)
Perawatan yang biasa kita lakukan agar barang dapat bertahan lama,
contohnya adalah:
1) Membersihkan sumbu kompor secara berkala.
2) Merawat mesin jahit, komputer dan peralatan lain.
d. Penghematan (reduce)
Penghematan menggunakan barang-barang yang sudah ada/barang bekas
misalnya botol bekas selai dapat digunakan lagi untuk menyimpan gula
dan sebagainya. Jadi tidak perlu membeli wadah baru. Alasannya:
a) Dapat menghemat SDA, terutama SDA tak terpulihkan.
b) Mengurangi sampah, sehingga mencegah pencemaran.

Sumberdaya alam mempunyai peranan cukup penting bagi kehidupan manusia.


Sumberdaya alam bagi berbagai komunitas di Indonesia bukan hanya memiliki
nilai ekonomi tetapi juga makna sosial, budaya dan politik. Sumberdaya alam
berperan penting dalam pembentukan peradaban pada kehidupan manusia,
sehingga setiap budaya dan etnis memiliki konsepsi dan pandangan dunia
tersendiri tentang penguasaan dan pengelolaan dari sumberdaya alam.

Konsepsi kosmologi dan pandangan dunia tentang sumberdaya alam terutama


tanah pada beberapa etnis di Indonesia memiliki persamaan, yakni tanah
sebagai entitats yang integral atau sebagai suatu ekosistem.1 Secara umum tata
kelola sumberdaya alam yang dilakukan oleh suatu komunitas adat mengenal
adanya beragam status penguasaan dan pemanfaatannya. Bentuk dan status
penguasaan sumberdaya alam dapat dibedakan atas empat kelompok : (1) milik
umum (open accses), (2) milik negara (state), (3) milik pribadi atau perorangan
(private) dan (4) milik bersama (communal).

Masing-masing bentuk dalam penguasaan sumberdaya alam tersebut memiliki


karakteristik tersendiri. Pada sumberdaya alam milik bersama, status
kepemilikannya diambangkan, tiap orang bebas dan terbuka untuk memperoleh
manfaat. Berbeda dengan sumberdaya alam milik bersama, maka sumberdaya
milik pribadi merupakan sumberdaya yang secara tegas dimiliki oleh orang-
perorangan dan orang lain tidak dapat menguasai dan mengaturnya. Sedangkan
sumberdaya milik kelompok /komunitas, adalah sumberdaya yang dikuasai
oleh suatu kelompok /komunitas, karenanya orang atau kelompok lain tidak
dapat mengambil manfaat sumberdaya tersebut tanpa izin kelompok yang
menguasainya. Pada sumberdaya milik negara merupakan sumberdaya yang
secara tegas dikuasai dan dikontrol oleh negara.

Pengelolaan SDA (natural resource management) dimaksud untuk


mempertahankan dan meningkatkan kualitas lingkungan yang tinggi, aman dan
manusiawi terjamin. Hanya dalam kondisi kualitas lingkungan yang tinggi,
manusia lebih banyak memperoleh manfaat dari pada resiko lingkungan.
Secara lebih spesifik pengertian pengelolaan SDA meliputi dua hal sebagai
berikut:
1. Usaha manusia dalam mengubah ekosistem SDA agar dapat diperoleh
manfaat yang maksimal (maximum yield) dan berkesinambungan
(sustained yield).
2. Proses pengalokasian SDA dalam ruang dan waktu untuk memenuhi
kebutuhan manusia dengan senantiasa mengupayakan
a. pertimbangan antara populasi manusia dan sumberdaya.
b. pencegahan kerusakan sumberdaya alam (dan lingkungan).
Oleh karenanya ruang lingkup SDA adalah inventarisasi perencanaan,
pelaksanaan/pemanfaatan dan pengendalian/pengawasan. Pada dasarnya hanya
SDA yang dapat dipulihkan/diperbaharui (renewable) yang benar-benar
dikelola. Sedangkan SDA yang tidak dapat dipulihkan (non-renewable) hanya
mengalami eksploitasi tidak dapat dibina kembai.

Kebutuhan SDA meningkat dikarenakan pertambahan penduduk serta


kemajuan pembangunan. SDA yang terbatas bahkan menurun. Tanpa upaya
pelestarian atau konservasi maka terjadi krisis SDA, kualitas menurun,
persediaan langka, keanekaragaman berkurang, dll. Pemanfaatan SDA dibagi
berdasarkan sifatnya, yaitu SDA Hayati dan Non Hayati. Pasal 12 ayat 1 UU
No.32 tahun 2009 menyatakan pemanfaatan SDA dilakukan berdasarkan
Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH).

Pada dasarnya semua SDA termasuk SDA hayati harus dimanfaatkan untuk
kesejahteraan masyarakat dan umat manusia sesuai dengan kemampuan dan
fungsinya. Pemanfaatannya harus sedemikian rupa sesuai dengan UU No. 5
tahun 1990 tentang Konservasi SDA Hayati dan Ekosistemnya, sehingga dapat
berlangsung secara lestari untuk masa kini dan masa depan. Pemanfaatan dan
pelestarian tersebut seperti tersebut di atas harus dilaksanakan secara serasi dan
seimbang sebagai perwujudan dari asas konservasi SDA hayati dan
ekosistemnya.
II. KESIMPULAN

Kesimpulan pada tugas ini yaitu bisa dilihat dibawah ini


1. Ekonomi sumber daya alam adalah bidang transdisipliner penelitian akademis
dalam ilmu ekonomi yang bertujuan untuk mengatasi hubungan dan saling
ketergantungan antara ekonomi manusia dengan ekosistem.
2. Ada beberapa konsep pengelolaan sumber daya alam yaitu Konsep Pelestarian
Dan Pendayagunaan Sumber Daya Alam Konsep Hubungan Kait-Mengait
3. pengklasifikasian SDA berdasarkan pada berbagai kepentingan. Apabila anda
membaca dimedia masa mungkin anda menemukan cara pengklasifikasian
yang lain. Berikut ini akan dibahas tentang SDA yang tak dapat diperbaharui,
SDA yang dapat diperbaharui dan SDA yang tidak akan habis.
DAFTAR PUSTAKA

Darmodjo, H. (1991/1992). Pendidikan IPA I. Depdikbud Dirjen Pendidikan


Tinggi. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.Jakarta

Dra. Yuyu Hendawati, M.Pd. 2018. Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
revisi.(jurnal http://file.upi.edu/)

Elsa Stella Nova. 2015. Pelaksanaan Konservasi Sumber Daya Alam Dan
Ekosistemnya Terhadap Penangkaran Rusa Di Universitas
Lampung.(jurnal digilib.unila.ac.id)

\Hidayat.2016. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berbasis Kelembagaan


Lokal(ejournal.undip.ac.id)

Kaligis, J. (1986). Biologi I. PIPA 2233. Modul 6-9. Universitas Terbuka.Jakarta.

Pratiwi, D.A. dkk. (2000). Biologi untuk SMU Kelas I, Jilid I.. Erlangga. Jakarta
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai