PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya alam merupakan sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai kepentingan dan memenuhi kebutuhan hidup manusia agar hidup
lebih sejahtera. Sumber daya alam terdapat di mana saja seperti di dalam
tanah, air, permukaan tanah, udara, dan lain sebagainya, dimana
sumberdaya alam ada yang dapat di perbaharui maupun yang tidak dapat
diperbaharui.
Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) merupakan suatu hal yang
penting dalam kerangka pelaksanaan pembangunan nasional kita. Dengan
Potensi sumber daya alam yang berlimpah sungguhnya kita dapat
melaksanakan proses pembangunan bangsa ini secara berkelanjutan tanpa
harus dibayangi rasa cemas dan takut akan kekurangan modal bagi
pelaksanakan pembangunan tersebut. Pemanfaatan secara optimal
kekayaan sumber daya alam ini akan mampu membawa kesejahteraan dan
kemakmuran bagi seluruh bangsa Indonesia. Pengelolaan sumber daya
alam yang tidak memperhatikan AMDAL menimbulkan berbagai dampak
dan permasalahan di daerah.
Indonesia merupakan negara dengan keragaman sumberdaya alam yang
melimpah dengan dilewati oleh garis katulistiwa yang menjadikan wilayah
Indonesia memiliki iklim tropis, sehingga berdampak pada luasnya hutan
hujan tropis yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, selain itu Negara
Indonesia memiliki banyak gunung api yang masih aktif berdampak pada
kesuburan tanah, Indonesia juga dihimpit oleh dua samudera menambah
keragamannya sumber hayati yang tersedia. Melimpahnya sumber daya
alam yang tersedia belum banyak dimanfaatkan secara menyeluruh oleh
berbagai pihak.
Sulawesi Selatan adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di
bagian selatan Sulawesi. Ibu kotanya adalah Makassar. Provinsi ini
berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk
Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat dan Laut
Flores di selatan. Berdasarkan posisi geografisnya, Provinsi Sulawesi
Selatan memiliki batas-batas: Utara – Provinsi Sulawesi Barat dan
Sulawesi Tengah; Selatan – Laut Flores; Barat – Selat Makassar; Timur –
Teluk Bone dan Provinsi Sulawesi Tenggara.
Kecamatan adalah wilayah administratif yang merupakan kepanjangan
tangan dari pemerintah kabupaten atau kota. Kecamatan dipimpin oleh
seorang camat, masing-masing merupakan pegawai negeri sipil serta
bertanggung jawab kepada bupati atau walikota yang melingkupi batas-
batas wilayahnya. Setiap kecamatan terdiri dari beberapa kelurahan/desa
atau nama lain. Kecamatan Pattallassang terletak di pusat kota Kabupaten
Takalar. Secara Administrasi di Sebelah Timur berbatasan dengan
Kecamatan Polombangkeng Selatan, di sebelah Utara berbatasan dengan
Kecamatan Polombangkeng Utara, Sebelah Selatan berbatasan Kecamatan
Mappakasunggu dan sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Gowa.
Luas wilayah Kecamatan Pattallassang sekitar 25,31 𝑘𝑚2 atau sebesar
4,47 persen dari total luas Kabupaten Takalar yang terdiri dari 9
Kelurahan, dengan klasifikasi Kelurahan yaitu 7 Perkotaan dan 2
Pedesaan.
Wilayah Kecamatan Pattallassang masih memiliki berbagai potensi
yang belum dikembangan dan terhambat oleh beberapa permasalahan
lainnya. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti hendak meneliti dan
mengetahui secara mendalam potensi sumber daya alam yang terdapat
pada kelurahan dan desa di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka penelitian ini mengarah ke hal-
hal berikut ini:
1. Apa definisi dari Sumber Daya Alam (SDA) ?
2. Bagaimana potensi Sumber Daya Alam di Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Takalar?
3. Bagaimana mengembangkan potensi Sumber Daya Alam di
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar?
C. Tujuan
Dari rumusan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai adalah :
1. Untuk mengetahui definisi dari Sumber Daya Alam (SDA).
2. Untuk mengetahui bagaimana potensi Sumber Daya Alam di
Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar.
3. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan potensi Sumber Daya
di Kecamatan Pattallassang Kabupaten Takalar.
D. Sasaran dan Manfaat
1. Sebagai bahan referensi kepada Pemerintah Kecamatan Pattallassang
dalam mengambil suatu keputusan serta menerapkan suatu kebijakan.
2. Menyampaikan informasi dan menambah wawasan kepada
masyarakat mengenai kondisi wilayah Kecamatan Pattallassang
Kabupaten Takalar.
3. Dapat menjadi landasan dan bahan referensi dalam pengembangan
media pembelajaran secara lebih lanjut oleh peneliti.
BAB II
KAJIAN LITERATUR
Pengertian sumber daya sendiri dalam ilmu ekonomi sudah dikenal sejak
beberapa abad lalu. Ketika Adam Smith, bapak ekonomi menerbitkan buku
“Wealth of Nation”-nya pada tahun 1776, konsep sumber daya sudah
digunakan dalam kaitannya dengan proses produksi. Dalam pandangan Adam
Smith, sumber daya diartikan sebagai seluruh faktor produksi yang diperlukan
untuk menghasilkan output.
Pengertian sumber daya pada dasarnya mencakup aspek yang jauh lebih
luas. Dalam literatur sering dinyatakan bahwa sumber daya memiliki nilai
“intrinsic”. Nilai intrinsic adalah nilai yang terkandung dalam sumber daya,
terlepas apakah sumber daya tersebut dikonsumsi atau tidak, atau lebih
ekstrem lagi, terlepas dari apakah manusia ada atau tidak. Dalam ilmu
ekonomi konvensional, nilai intrinsic ini sering diabaikan sehingga
menggunakan alat ekonomi konvensional semata untuk memahami
pengelolaan sumber daya alam sering tidak mengenai sasaran yang tepat.
B. Jenis-Jenis Sumber Daya Alam
Di lingkungan kita terdapat beraneka macam sumberdaya alam. Semuanya
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang semakin lama
semakin banyak dan beragam. Para ahli mengelompokkan jenis-jenis
sumberdaya alam tersebut dengan sudut pandang yang berbeda- beda.
Misalnya ada yang mengelompokkan sumberdaya alam berdasarkan
materinya menjadi:
METODOLOGI
A. Jenis Data
Jenis Data Dalam penelitian ini menggunakan dua sumber data
sebagai sumber data penelitian, yakni data primer dan data
sekunder.Kedua data ini digunakan karena mendekati dengan objek
penelitian yang penulis gunakan.
1. Data Primer
Data primer adalah data empirik yang diperoleh langsung dari
lapangan.Data empirik yang dimaksud adalah hasil wawancara
dengan beberapa pihak atau informan yang benar-benar berkompeten
dan bersedia memberikan data dan informasi yang dibutuhkan yang
relevan dengan kebutuhan penelitian.Salah satunya kepala bagian
Data sekunder lainnya diperoleh dari hasil telaah dari bacaan ataupun
kajian pustaka, buku-buku atau literature yang terkait dengan
permasalahan yang sedang diteliti, internet, dokumen, dan laporan
yang bersumber dari lembaga terkait yang relevan dengan kebutuhan
data dalam penelitian.atau instansi yang terkait dalam penelitian.
2. Data Sekunder
Selain data primer yang dimaksudkan, juga akan digunakan data
sekunder sebagai penunjang dan pelengkap dari data primer. Data
sekunder ini merupakan data yang sangat penting dalam suatu
penelitian hukum karena kecenderungan penelitian hukum yang
bersifat deskriptif.
b.Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara mewawancarai
langsung informan yang berkaitan dan paham dengan masalah yang
sedang diteliti. Penelitian ini menggunakan pedoman wawancara
(interview guide) agar wawancara yang dilakukan tetap berada pada fokus
survei, meskipun tidak menutup kemungkinan akan adanya
pertanyaanpertanyaan yang berlanjut yang berhubungan dengan masalah
penelitian.
Tujuan dasar analisis adalah mengenali sejumlah data yang didapat dari
populasi tertentu, dalam rangka mendapatkan kesimpulan. Nantinya,
kesimpulan tersebut akan digunakan para pelaku analisis untuk menetapkan
kebijakan, mengambil keputusan dalam mengatasi suatu permasalahan.
Ada dua metode secara umum yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
analisis data secara kualitatif yang digunakan pada penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif. Pada analisis ini tidak menggunakan alat
statistik, akan tetapi dilakukan dengan menbaca tabel-tabel, grafik-grafik,
atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukanuraian dan penafsiran.
11%
17%
14%
12%
pattallassang pallantikang pappa'