Oleh Kelompok 2:
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun bisa menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pengelolaan Sumber Daya Alam”. Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila.
Penulis juga berharap makalah ini mampu memberikan kontribusi pemikiran dan
wawasan baru terkait pelaksanaan evaluasi belajar dan pembelajaran.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi
semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 2
A. Kesimpulan...............................................................................................14
B. Saran..........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang
menjadikan sumber daya alamnya sebagai salah satu penopang
pertumbuhan ekonomi terbesarnya. Dengan kekayaan alam yang telah
diberikan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, Indonesia memiliki beragam
jenis dan bentuk kekayaan alam baik itu sumber daya alam yang dapat
diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui. Tidak dapat disangkal
oleh negara manapun bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang
tersebar di seluruh penjuru baik itu yang ada di laut, maupun yang ada di
permukaan tanah dan yang terdapat di dalam tanah.
Jika kita melihat data-data potensi sumber daya alam yang dimiliki
oleh Indonesia dari berbagai sumber, tentu kiranya mampu dipikirkan
bahwa dengan banyaknya sumber daya alam yang dimiliki seharusnya
akan mampu mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia,
namun nyatanya, masih banyak rakyat Indonesia yang masih hidup dalam
tingkat kesejahteraan yang rendah. Inilah kemudian yang melatarbelakangi
penyusun untuk mencari fakta dan data terkait pengelolaan sumber daya
alam di Indonesia khususnya pelibatan rakyat dalam pengelolaan sumber
daya alam tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dasar sumber daya alam?
2. Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam?
3. Bagaimana pengelolaan sumber daya alam oleh SDM Indonesia?
4. Apa peran kelembagaan pemerintah dalam pengelolaan SDA?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dasar sumber daya alam.
2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan sumber daya alam.
3. Untuk mengetahui.
4. Untuk mengetahui peran kelembagaan pemerintah dalam mengelola
sumber daya alam oleh SDM Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber Daya Alam (SDA) berarti sesuatu yang ada di alam yang berguna
dan mempunyai nilai dalam kondisi di mana kita menemukannya. Tidak
dapat dikatakan SDA apabila sesuatu yang ditemukan tidak diketahui
kegunaannya sehingga tidak mempunyai nilai atau sesuatu yang berguna
tetapi tidak tersedia dalam jumlah besar dibanding permintaannya
sehingga ia dianggap tidak bernilai. Secara ringkasnya sesuatu dikatakan
SDA apabila memenuhi tiga syarat yaitu, 1) sesuatu itu ada, 2) dapat
diambil dan 3) bermanfaat. Dengan demikian pengertian SDA mempunyai
sifat dinamis dalam arti peluang sesuatu benda menjadi sumber daya selalu
terbuka. Pemahaman mengenai SDA akan semakin jelas jika dilihat
menurut jenisnya berdasarkan wujud fisiknya SDA dapat dibedakan
menjadi 4 klasifikasi yaitu:
2
Ruang lingkup SDA mencakup semua pemberian alam di bawah atau di
atas bumi baik yang hidup maupun yang tidak hidup. Pengertian SDA
meliputi semua sumber daya dan sistem yang bermanfaat bagi manusia
dalam hubungannya dengan teknologi, ekonomi dan keadaan sosial
tertentu. Definisi ini berkembang dan sekarang mencakup sistem ekologi
dan lingkungan. Setelah lepas dari alam yang dikuasai oleh manusia maka
sumber daya tersebut disebut barang-barang sumber (resource
commodity). Dari definisi tersebut menjadi jelas bahwa yang kita ketahui
mengenai SDA tergantung pada keadaan yang kita warisi, tingkat
teknologi saat ini maupun yang akan datang serta kondisi ekonomi
maupun preferensi pasar ( Howe, 1979).
1. Optimal
Seluruh sumber daya alam yang terkandung di dalam bumi Indonesia ini
merupakan milik negara dan harus dipergunakan untuk kepentingan dan
kemakmuran rakyat. Optimalisasi pengelolaan sumber daya alam ini
mutlak harus dilakukan. Optimalisasi sumber daya alam dapat berupa
pemanfaatan sumber daya alam dengan cara mengambil kekayaan alam
secara menyeluruh dengan memaksimalkan keuntungan dan
meminimalkan kerugian dengan tetap memperhatikan keberlanjutan
3
sumber daya alam tersebut dikemudian hari. Pengambilan sumber daya
alam harus dilakukan secara bijaksana dan arif dengan menerapkan asas
pembangunan keberlanjutan.
2. Lestari
4
Contoh penerapan konsep lestari dalam pengelolaan SDA adalah:
5
Kebijakan perekonomian nasional negara kita tertuang pada
Pasal 33 UUD 1945 menyatakan:
1) Perekonoman disusun sebagai usaha bersama berdasar
atas asas kekeluargaan.
2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banya dikuasai oleh
negara.
3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di
dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk
sebesar-besar kemakmuran rakyat.
4) Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini
diatur dalam undang-undang.
Pasal 33 UUD 1945 juga memuat sistem ekonomi kerakyatan.
Artinya rakyatlah sebagai pemegang kedaulatan di bidang ekonomi.
Yang menjadi fokus dalam ekonomi kerakyatan adalah
pembebasan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, ketergantungan
dan ketidakadilan. Meskipun pada dasarnya sistem ekonomi
kerakyatan ini mirip dengan ciri sistem ekonomi sosialis, namun
yang menjadikannya berbeda adalah adanya Pancasila yang ada
dalam Pembukaan UUD 1945 berfungsi sebagai ruh dan spirit
yang menjiwai demokrasi ekonomi yang termuat dalam Pasal 33
UUD 1945 sehingga tercipta suatu harmoni dan keseimbangan
antara kepentingan individu dan kepentingan nasional
(masyarakat) dengan memberikan pada negara kemungkinan
untuk melakukan campur tangan sepanjang diperlukan bagi
terciptanya tata kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai
dengan prinsip-prinsip Pancasila dan sesuai dengan tujuan negara
dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD
1945.
6
2. Urgensi Pembangunan Berkelanjutan
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan pembangunan
berkelanjutan tersebut? Yang dimaksud dengan pembangunan
berkelanjutan adalah proses pembangunan yang bisa
memaksimalkan sumber daya alam yang disediakan. Pembangunan
berkelanjutan juga memiliki arti pembangunan yang mampu
memenuhi kebutuhan dari generasi saat ini tanpa membahayakan
kesehatan dan keselamatan generasi mendatang hanya demi
memenuhi kebutuhan sendiri. Artinya adalah pembangunan
ekonomi selalu memanfaatkan sumber daya alam dan membuat
generasi mendatang bisa melanjutkan pembangunan yang sudah
dijalankan saat ini.
7
sumberdaya alam yang berkelanjutan antargenerasi. Keempat,
mempertahankan kesejahteraan rakyat (masyarakat) yang
berkelanjutan baik masa kini maupun masa yang mendatang (inter
temporal). Kelima, mempertahankan manfaat pembangunan
ataupun pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan yang
mempunyai dampak manfaat jangka panjang ataupun lestari
antargenerasi. Keenam, menjaga mutu ataupun kualitas kehidupan
manusia antargenerasi sesuai dengan habitatnya.
Dari sisi ekonomi Fauzi (2004), setidaknya ada tiga alasan utama
(faktor) mengapa pembangunan ekonomi harus berkelanjutan.
Faktor pertama menyangkut alasan moral. Generasi kini menikmati
barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya alam dan
lingkungan, sehingga secara moral perlu untuk memerhatikan
ketersediaan sumber daya alam tersebut untuk generasi mendatang.
Kewajiban moral tersebut mencakup tidak mengekstraksi sumber
daya alam yang dapat merusak lingkungan, serta dapat
menghilangkan kesempatan bagi generasi mendatang untuk
menikmati layanan serupa.
8
pihak asing yang mungkin memiliki kepentingan ekonomi yang
lebih besar .
3. Kemakmuran Dan Kelangsungan Hidup Rakyat Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat masih ada sebanyak 25,9 juta
orang miskin di Indonesia per akhir Maret 2023. Meski cukup
banyak, namun orang miskin ini sudah berkurang 460 ribu orang
dibandingkan akhir September 2022, yakni sebanyak 26,36 juta
orang. Sekretaris Utama BPS Atqo Mardiyanto mengatakan secara
persentase jumlah orang miskin ini sebesar 9,36 persen atau turun
0,21 persen dari September 2022 sebesar 9,57 persen.
Adapun besaran garis kemiskinan ini ditetapkan sebagai batasan
pengeluaran masyarakat. Jika, pengeluaran masyarakat di bawah
Rp550 ribu per bulan, maka masuk dalam kategori orang miskin.
Berdasarkan wilayahnya, penduduk miskin terbanyak masih berada
di pedesaan. Per Maret 2023, jumlah orang miskin di perdesaan
tercatat sebanyak 14,16 juta orang atau turun 12,22 persen
dibandingkan September 2022 sebanyak 14,38 juta orang miskin.
Sedangkan, jumlah orang miskin di perkotaan tercatat sebanyak
11,74 juta orang di akhir Maret 2023. Realisasi ini turun 7,29
persen dari 11,98 juta orang miskin di September 2022.
Persentasenya turun, tapi tetap saja angkanya masih cukup
fantastik untuk seukuran negara dengan SDA yang melimpah.
Seharusnya fakta ini sudah cukup untuk menyadarkan kita betapa
tidak makmurnya rakyat Indonesia, oleh karena itu salah satu jalan
untuk terus mengurangi angka ini adalah dengan memberikan
kesempatan kepada rakyat kita untuk berkontribusi dalam
pengelolaan SDA. Sehingga ini tidak hanya akan berdampak
secara individu saja tetapi mencakup masyarakat yang lebih luas.
Penyebab kemiskinan dapat terjadi karena kondisi alamiah dan
ekonomi, kondisi struktural dan sosial, serta kondisi kultural
(budaya). Kemiskinan alamiah dan ekonomi timbul akibat
keterbatasan sumber daya alam, manusia, dan sumberdaya lain
sehingga peluang produksi relatif kecil dan tidak dapat berperan
dalam pembangunan. Kemiskinan struktural dan sosial disebabkan
hasil pembangunan yang belum merata, tatanan kelembagaan dan
kebijakan dalam pembangunan. Sedangkan kemiskinan kultural
(budaya) disebabkan sikap atau kebiasaan hidup yang merasa
kecukupan sehingga menjebak seseorang dalam kemiskinan.
Penyebab timbulnya kemiskinan berasal dari dalam dan dari luar
penduduk miskin. Penyebab dari dalam diantaranya rendahnya
9
kualitas sumber daya manusia dan sikap individu tersebut.
Sedangkan penyebab dari luar adalah keterbatasan sumber daya
alam, tatanan sosial dan kelembagaan dalam masyarakat, kebijakan
pembangunan, kesempatan kerja yang terbatas dan persaingan yang
menyebabkan terpinggirnya penduduk miskin.
10
Strategi Pengentasan Kemiskinan yang dilaksanakan oleh
Pemerintah dapat dibagi menjadi dua bagian besar, pertama
melindungi keluarga dan kelompok masyarakat yang mengalami
kemiskinan sementara, dan kedua membantu masyarakat yang
mengalami kemiskinan kronis dengan memberdayakan dan
mencegah terjadinya kemiskinan baru. Strategi tersebut selanjutnya
dituangkan dalam tiga program yang langsung diarahkan pada
penduduk miskin yaitu: (1) penyediaan kebutuhan pokok; 2)
pengembangan sistem jaminan sosial; dan 3) pengembangan
budaya usaha. Selain itu penduduk miskin mempunyai strategi
sendiri untuk menanggulangi kemiskinannya. Strategi yang
ditempuh yaitu dengan pinjam dari lembaga informal, menambah
jam kerja, anggota keluarga ikut bekerja, merantau atau berhemat.
11
2. Sebagai pengelola bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya secara efektif dan efisien.
3. Sebagai alat bagi pemerintah untuk menunjang kebijaksanaan di
bidang ekonomi.
4. Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat
menyerap tenaga kerja.
c. Koperasi
Koperasi adalah organisasi bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh
beberapa orang untuk kepentingan anggotanya. Kegiatan koperasi
dilandasi oleh prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
kekeluargaan. Peran koperasi antara lain :
2) Lembaga Regulator
Lembaga regulator adalah lembaga yang berwenang menyusun
kebijakan dan peraturan. Terbagi atas 2, yaitu:
a. Pemerintah Pusat
12
Pemerintah pusat memiliki wewenang untuk membuat
peraturan dan juga regulasi agar perekonomian berjalan dengan
baik.
b. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah sendiri memiliki wewenang untuk membuat
kebijakan pengelolaan SDA di wilayahnya, ini termasuk hak
otonomi daerah.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain:
Sumber Daya Alam (SDA) berarti sesuatu yang ada di alam yang
berguna dan mempunyai nilai dalam kondisi di mana kita menemukannya.
Sesuatu dikatakan SDA apabila memenuhi tiga syarat yaitu, 1) sesuatu itu
ada, 2) dapat diambil dan 3) bermanfaat. SDA juga dikelompokkan dalam
beberapa jenis berdasarkan wujud fisik dan proses pemulihannya.
Adapun prinsip-prinsip pengelolaan SDA ada dua yaitu optimal
dan lestari. Kemudian pada bagian selanjutnya dibahas mengenai
mengapa harus orang Indonesia yang mengelola Sumber Daya Alam
(SDA) di negara mereka sendiri. Terdapat tiga alasan utama yaitu:
1. Adanya hukum yang mengatur hal tersebut
2. Urgensi pembangunan berkelanjutan
3. Kemakmuran dan kelangsungan hidup rakyat Indonesia
Juga disajikan fakta dan data yang mendukung ketiga alasan tersebut.
Pada bagian terakhir pembahasan terdapat peran kelembagaan
pemerintah dalam mendukung perlibatan rakyat untuk pengelolaan SDA,
yang mana pada kelembagaan ini kemudian rakyat dapat berkontribusi di
dalamnya. Ada dua jenis lembaga, yaitu lembaga operator dan lembaga
regulator.
B. Saran
Sebuah materi yang esensial diperlukan pemahaman yang khusus,
jadi diharapkan kepada mahasiswa untuk dapat memahami lebih
mendalam dan dapat memberikan ide-ide baru terkait pengelolaan SDA di
Indonesia agar melibatkan rakyat sebagai pemilik dan pengelola
sebenarnya. Menyadari bahwa penulis masih tahap belajar, maka
diharapkan pula kritik dan saran dari pembaca agar makalah ini bisa lebih
baik lagi.
14
DAFTAR PUSTAKA
Solihin, M. A., & Sudirja, R. (2007). Pengelolaan sumber daya alam secara
terpadu untuk memperkuat perekonomian lokal. Jurnal Solihin, 8.
https://bappeda.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/pembangunan-ekonomi-
dalam-konsep-pembangunan-berkelanjutan-68 (diakses tanggal 7 Desember 2023)
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230717133317-532-974408/259-juta-
orang-ri-masih-hidup-miskin-per-maret-2023 (diakses tanggal 7 Desember 2023)
https://djpb.kemenkeu.go.id/kanwil/sulteng/id/data-publikasi/berita-terbaru/2830-
memahami-kembali-strategi-pengentasan-kemiskinan-di-indonesia-sebagai-
sumber-penerimaan-negara.html (diakses tanggal 7 Desember 2023)
https://adjar.grid.id/amp/542780036/prinsip-prinsip-pengelolaan-sumber-daya-
alam-di-indonesia?page=all (diakses tanggal 7 Desember 2023)
15