Disusun Oleh:
KELOMPOK 1
Hendrawan (2001016044)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena limpahan rahmat dan
karunia Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Peran Sumber Daya
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan
teman-teman. Selain sebagai tugas kuliah, kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pengampu matakuliah ekonomi sumber daya alam & lingkungan
yaitu bapak Auliansyah S.Kel.,M.Si yang telah memberikan tugas makalah ini.
Dengan ini tugas makalah telah menambah pengetahuan dan wawasan kami
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
dimaafkan.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................
BAB I . PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ...................................................................
B. Saran .............................................................................
LAMPIRAN ..........................................................................
BAB 1
LATAR BELAKANG
1.1 PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Daryanto (1995) sumber daya alam ialah suatu sumber daya
yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, udara
dan ruang, mineral tentang alam, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang
surut/arus laut.
Secara umum sumber daya alam (SDA) berarti sesuatu yang ada di alam
yang berguna dan mempunyai nilai dalam kondisi dimana kita menemukannya.
Tidak dapat dikatakan SDA apabila sesuatu yang ditemukan tidak diketahui
kegunaannya sehingga tidak mempunyai nilai, atau sesuatu yang berguna tetapi
tidak tersedia dalam jumlah besar dibanding permintaannya sehingga ia
dianggap tidak bernilai. Secara ringkasnya, sesuatu dikatakan SDA apabila
memenuhi 3 syarat yaitu : 1) sesuatu itu ada, 2) dapat diambil, dan 3)
bermanfaat. Dengan demikian, pengertian SDA mempunyai sifat dinamis,
dalam arti peluang sesuatu benda menjadi sumberdaya selalu terbuka.
Pemahaman mengenai SDA akan semakin jelas jika dilihat menurut jenisnya.
Berdasarkan wujud fisiknya, SDA dapat dibedakan menjadi 4 klasifikasi yaitu :
Adanya sumberdaya alam dapat dilihat dalam arti persediaan atau stok
yang ada pada suatu saat ( reserve ) atau aliran dari barang-barang sumberdaya
alam atau jasa yang dihasilkan oleh stok sumberdaya alam tersebut. Stok
menunjukkan apa yang diketahui tersedia bagi penggunaan sepanjang waktu,
sedangkan aliran barang dan jasa menunjukkan bahwa barang dan jasa sedang
dimanfaatkan. Macam Sumber daya alam ada yang dapat diperbaharui,
contohnya: matahari, gelombang laut, tanah pertanian, hutan, perikanan, udara
dan air dan ada yang tidak dapat diperbaharui, contohnya: bijih mineral,
minyak fosil.
Sumberdaya alam yang dari segi geologis sudah diketahui macam dan
banyaknya serta dari segi ekonomis sudah dapat digunakan, maka sumberdaya
inilah yang kita nyatakan sebagai persediaan sumberdaya alam ( reserve ) yang
meningkat bila ada eksplorasi yang berhasil dan berkurang bila mengalami
kerusakan dan diambil manusia. Sumber daya alam (natural resources/endoment
factors) pada prinsipnya dapat dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu:
Jenis sumberdaya alam yang masuk kategori ini selalu tersedia sepanjang
waktu, dan dapat dimanfaatkan oleh manusia. Contohnya : sinar matahari,
angin, gelombang laut (tergolong sebagai sumberdaya energi) dan
sebagainya. Pemanfaatan jenis sumberdaya alam seperti ini pada dasarnya
dapat dieksploitasi sesuai dengan tingkat kebutuhan manusia sepanjang
masa. Sumberdaya ini secara umum bersifat permanen , namun demikian
jenis sumberdaya ini tidak dapat diproduksi oleh manusia. Sehubungan
dengan itu, tingkat ketergantungan terhadap sumber daya secara struktural
harus bisa dialihkan pada sumber daya alam lain. Misalnya, penggunaan
sinar matahari, panas bumi, atau gelombang laut termasuk angin, akan dapat
mengurangi ketergantungan manusia terhadap sumberdaya alam yang tidak
dapat diperbarui.
Sebagai ilustrasi, berikut ini dikutip pendapat seorang pakar yang banyak
menyoroti tentang dinamika otonomi daerah ”negara Indonesia kaya akan
sumber daya alam, tetapi rakyatnya banyak yang miskin. Kenyataan paradoksal
tersebut tentunya ada penyebabnya, antara lain karena lemahnya pengelolaan
manajemen sumber daya alam serta penguasaan oleh segelintir orang yang
rakus. Seiring dengan semangat desentralisasi, sebagian besar kewenangan
pengelolaan sumber daya alam sudah diserahkan kepada daerah, termasuk
kewenangan didaerah otoritas seperti kawasan kehutanan, kawasan
pertambangan, kawasan pelabuhan dan lain sebagainya yang selama ini tidak
tersentuh oleh kewenangan Daerah Kabupaten/Kota (lihat pasal 129 UU Nomor
22 Tahun 1999). Bagaimana menggunakan sumberdaya alam untuk kepentingan
rakyat banyak akan sangat tergantung pada kemauan politik (political will) dan
tindakan politik (political action) dari pemerintah daerah “(Wasistiono, 2003).
Kelangkaan sumber daya alam tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa
penyebab terjadinya kelangkaan. Meskipun demikian kelangkaan merupakan
suatu hal yang tidak bisa dipungkiri karena memang semua manusia memiliki
kebutuhan mendasar terhadap sumber daya alam. Penyebab kelangkaan sumber
daya alam sebagai berikut:
Sumber daya alam yang terdapat di bumi tersebar secara luas namun
tidak merata. Sebagai contoh ada tempat yang mempunyai banyak minyak
dan ada yang tidak memiliki sama sekali, ada daerah yang subur dan ada
yang tidak. Perbedaan letak geografis ini menyebabkan kelangkaan terhadap
sumber daya alam tertentu.
4. Bencana alam
Secara relative peranan sumber daya memang semakin kecil tetapi secara
absolute semakin banyak jumlah dan macam sumber daya alam yang diolah
sehingga berubah dari sumber daya alam potensial menjadi sumber daya yang
riil sifatnya. Perbedaan antara negara-negara yang sudah maju dan rendah
pendapatanya tidaklah terletak pada tersedianya sumber daya alam tetapi
terletak pada tingkat penggunaan sumber daya yang ada. Peranan sumber daya
alam masa sekarang adalah lain. Karena dengan melalui perdagangan atau
membawa barang subsitusi, akan dapat memperoleh bahan yang sebelumnya
tidak dimilikinya. Misalnya: bahan serat di Jepang, karena kurangnya sutera,
kapas dan wool sehingga terpaksa dibuat dari bambu. Kekurangan sumber daya
alam dapat mendorong kemajuan dengan penciptaan barang-barang subsitusi
dan barang dengan penemuan serta semangat untuk terus mengadakan
penyelidikan.
Sumber daya alam merupakan sebuah aset bagi suatu negara dalam
melaksanakan pembangunan, khususnya dalam pembangunan sektor ekonomi.
Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia sumber daya alam
juga berperan cukup besar bagi kesejahteraan bangsa (wealth of nation).
Pemanfaatannya sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup maupun
untuk produksi yang menghasilkan bentuk dan manfaat lain. Akan tetapi,
pemanfaatan tersebut terkadang tidak memperhatikan batas-batas kemampuan
ataupun daya dukung lingkungan dalam proses regenerasi untuk kelangsungan
siklus hidup baik secara biologis, fisik, ekologis maupun ekonomis. Apabila
permintaan barang dan jasa yang dihasilkan dari sumber daya hayati semakin
meningkat dan merupakan dampak dari peningkatan pertumbuhan penduduk,
maka hal ini akan mengakibatkan terjadinya eksploitasi sumber daya alam yang
berlebihan. Untuk itu diperlukan upaya pemanfaatan dan pengelolaan sumber
daya alam hayati secara optimal dan berwawasan lingkungan demi menunjang
kelestarian sumber daya alam (Sukmawan, 2004).
dan produksi.
ekonomi.
ekonomi.
BAB 3
PEMECAHAN MASALAH
Melakukan eksplorasi atau pencarian teradap sumber daya alam baru yang
belum pernah diketahui atau digali sebelumnya bisa menjadi alternatif cara
mengatasi kelangkaan sumber daya alam. Penemuan akan sumber daya baru
bisa membuat keterseduaan akan sumber daya tersebut meningkat. Meskipun
demikian, proses eksplorasi terhadap sumber daya alam baru juga membuat stok
sumber daya di bumi juga berkurang.
Daur ulang adalah suatu proses untuk memanfaatkan kembali bahan limbah
ataupun residu dari suatu proses produksi atau konsumsi di suatu sistem
ekonomi untuk menjadi barang bernilai. Kemudian produk daur ulang ini
selanjutnya masuk ke proses produksi di pabrik sebagai barang perantara atau
akhir. Pada dasarnya pemanfaatan kembali barang yang masih berfungsi dan
layak yang tidak terpakai oleh konsumen atau produsen untuk kemudian
dimanfaatkan kembali oleh konsumen yang lain.
BAB 4
PENUTUP
Septia, Elsa. Makalah Ekonomi Sumber Daya dan Lingkungan. Diakses pada 10
Februari 2022, dari
https://www.academia.edu/10366638/makalah_ekonomi_sumber_daya_alam_d
an_lingkungan
Dedex. (2012). Makalah ekonomi sumber daya alam. Diakses pada 11 Februari
2022, dari http://dedexcalan-lisalatif.blogspot.com/?m=1