Anda di halaman 1dari 19

KEBIJAKAN YANG BERTANGGUNG JAWAB DALAM PENGELOLAAN

SUMBER DAYA ALAM


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
EKONOMI DAN SUMBER DAYA ALAM
Dosen Pengampu:
Hendra Pratama, M.Pd,

Disusun oleh:
1. Prilia Nurdiah Ayu Fitriani (12209193037)
2. M Najaa Hamdan Nidhom (12209193083)
3. Sri Ayu Rosyidah (12209193090)
4. Khisni Kholifatun Nisa' (12209193035)

JURUSAN TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAUNG
MARET 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Penulis
memanjatkan syukur atas nikmat dan segala rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini yang berjudul “GLOBALISASI PADA MASYARAKAT DESA DAN KOTA” tepat
pada waktunya.

Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu, hinga
dapat disusunya makalah ini.Tidak lupa pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih
kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Maftukhin, M.Pd.I selaku Rektor UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung
2. Ibu Prof. Drs. Hj. Binti Maunnah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
3. Bapak Suwanto M.S.I selaku ketua jurusan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung
4. Bapak Hendra Pratama M.Pd sebagai dosen mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Alam
5. Teman-teman kelas IPS 6C

Besar harapan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak untuk dijadikan
pertimbangan dan koreksi selanjutnya. Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini
terdapat kesalahan ataupun kerancauan baik dalam bahasa ataupun tulisan. Kami juga menerima
kritik dan saran dari pembaca yang nantinya akan berguna bagi kami. Terima kasih.

Tulungagung, 13 Maret 2022


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ii

DAFTAR ISI ...............................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN ........................................................................................................1

A. Latar Belakang ...............................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan ...........................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN ..........................................................................................................3


A. Pengertian Globalisasi ...................................................................................................3
B. Pengaruh globalisasi terhadap masyarakat desa ........................................................3
C. Pengaruh globalisasi terhadap masyarakat kota ........................................................5
D. Dampak positif globalisasi .............................................................................................8
E. Dampak negative globalisasi ........................................................................................10

BAB III : PENUTUP ..................................................................................................................13


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai aturan umum, masalah alam saat ini adalah masalah biologis manusia, khususnya
Isu-isu yang muncul diakibatkan oleh perubahan dan kemerosotan ekologi sehingga Iklim
saat ini belum siap membantu keberadaan manusia. Kegagalan iklim untuk membantu
keberadaan manusia akan berdampak pada berkurangnya derajat keberadaan manusia,
sementara mungkin tidak segera cenderung. Isu-isu ekologi tidak tetap tunggal, namun,
terkait erat di antara beberapa faktor yang menyebabkannya. Hubungan antara satu variable
dengan orang lain menyebabkan efek gabungan. Populasi manusia yang terus berkembang,
pencemaran alam, penurunan jumlah aset, perubahan iklim di seluruh dunia, perbaikan dan
perang adalah masalah alami saat ini menjadi elemen penyebab.
Masalah melindungi kapasitas ekologis jelas tidak dapat dengan cepat diteruskan ke
kesadaran setiap bagian individu orang pada umumnya maupun terhadap zat-zat yang halal.
Instrumen yang sah sebagai salah satu eksekutif, pelestarian, dan sistem keamanan alam,
dalam tinjauan bahasa Indonesia sebagai bangsa dalam hal regulasi, juga harus ditumbuhkan
sehingga dapat mewajibkan kepentingan banyak individu untuk iklim yang sehat,
menyenangkan dan bersih. Masalah alam kehidupan adalah masalah utama dalam
keberadaan manusia.
Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 berbunyi bahwa bumi, air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat. Oleh karena itu maka pengelolaan sumberdaya alam harus
berkonsen kepada konservasi,reboisasi sumberdaya alam (natural resource oriented) untuk
menjamin kelestarian dan keberlanjutan fungsi sumberdaya alam, dengan menggunakan
pendekatan yang bercorak komprehensif dan terpadu.Oleh karena itu peran pemerintah
dalam kebijakan pemanfaatn sumberdaya alam sangat memiliki andil yang sangat besar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kebijakan pemanfataan Sumber Daya Alam?
2. Bagaimana Undang Undang Sumber Daya Alam Berbasis Lingkungan ?
3. Bagaimana Peran Pemerintah dalam Mengelolah SDA?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui kebijakan pemanfataan Sumber Daya Alam
2. Mengetahui Undang Undang Sumber Daya Alam Berbasis Lingkungan
3. Mengetahui Peran Pemerintah dalam Mengelolah SDA
BAB II

PEMBAHASAN
A. Kebijakan pemanfataan Sumber Daya Alam

Aktifitas kehidupan manusia menjadi komponen penting yang tidak dapat dipisahkan
meliputi lingkungan fisik dan biotik yang memiliki peran dalam proses tejadinya aktifitas gejala
kesehatan bagi masyarakat. Kondisi yang disebabkan oleh peristiwa alam tidak lain adanya aktifitas
serta perilaku manusia yang dapat menunjukan kualitas lingkungannya. Berdasarkan letak
geografisnya wilayah indonesia terletak didaerah khatulistiwa dengan iklim tropis tidak hanya itu
indonesia terdiri dari kepulauan dengan keanekaragaman hayati tinggi mulai dari flora dan
faunanya. Aneka ragam potensi yang dimiliki indonesia merupakan peluang yang baik untuk
meningkatkan sumber devisa negara. Maka dari itu proses kegiatan pembangunan sumber daya
alam dan lingkungan hidup dilakukan untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat dengan tetap
memperhatikan prinsip pembangunan yang berkelanjuatan1.
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1997 terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup
berisi pengelolaan sumber daya alam sebgai upaya terpadu dalam melestarikan manfaat lingkungan
hidup dengan ketentuan kebijaksanaan penataan, pengawasan, pemeliaraan, pengendalian
lingkungan hidup dan pemulian. Pemahparan tersebut terdapat dua hal yang harus diperhatikan
yaitu pengawasan dan pemanfaatan. pengawasan dilakukan dengan upaya maksimal dalam
memantau pengelolaan sumber daya alam serta mengindari sifat yang negatif yang dapat
merugikan lingkungan sedangkan pemanfaatan sumber daya alam dilakukan untuk
kepentingan kesejahteraan masyarakat. apabila dalam pelaksanaan pengelolaan sumber
daya alam dalam bentukpengawasan dan pemanfaatan tidak berjalan sesuai harapan akan
terjadi degradasi sumber daya alam dan lingkungan dimana muncul pertumbuhan
penduduk cukup tinggi, perkembangan teknologi, keterbatasan ruang, ilmu pengetahuan
dan perkembangan komunikasi. maka dari itu perlu adanya pengelolaan sumber daya alam
dalam kebijakan pengawasan dan pemanfaatan.
Kebijakan pemanfaatan, Undang-undang 1945 pasal 33 berisi bumi, air serta
kekayaan alam yang terkandung serta seisinya dikuasai negara dan di pergunakan untuk
1
Katili Abubakar S.Kebijakan Pemanfaatan Dan Pengawasan Dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam.Jurnal
Legalitas (E-ISSN 2746-6094, P-ISSN 1979-5955) is licensed under Creative Commons Attribution-
NonCommercial 4.0 International License. Copyright ©JELTA UNG. Powered by Public Knowledge Project OJS.
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JL/article/view/636/585
kemakmuran masyarakat. Selain itu pada pasal 4 menyebutkan bahwa perekonomian
nasional dilakukan berdasarkan demokrasi ekonomi sesuai dengan prinsip kebersamaan,
keberlanjutan yang berwawasan lingkungan, efisensi keadialan, kemandirian dan menjaga
kesimbangan kesatuan serta kemajuan ekonomi. Maka dari itu persyaratan dalam
pembangunan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan memperhatikan
keseimbangan dan juga pemnafaatan kelestarian yang berkelanjutan. Pemanfaatan yang
terkendi serta pengelolaan secra rama lingkungan menjadi modal penting dalam
pembangunan nasional secara keseluruhan dimana terdapat aneka ragam hayati yang ada di
indonesia meliputi 6000 jenis tumbuhan, 100 jenis jasat renik, 1000 jenis hewan yang telah
diketahui potensinya dimana sudah dimanfaatkan masyarakat sebagai kebutuhan hidup.
Jenis tumbuan yang telah dibudidayakan sebagai penjamin kebutuhan pangan meliputi, padi,
pisang, tebu. Sedangkan pemanfaatan bidang keseatan meliputi jahe, dan kunyit serta bumbu
rempah lainnya yang dapat digunakan dalam kebutuhan kesehatan. Terdpat bahan atau jenis
yang dimanfaatkan dalam untuk bahan bangunan meliputi bambu, sungkai dan kayu.
Ketersedian sumber daya alam yang dimiliki indonesia dapat memberikan
sumbangan besar pada pembangunan ekonomi. Dapat diliat indonesia mendapatkan devisa
dari ekspor kopi, coklat, tembakau, teh, dan karet. Menurut Badan Pusat Statistik 21 juli 2021
Ekspor kopi menurut negara tujuannya tahun 2020 berat bersih sejumlah 375 555,9 ton2. Memiliki
peningkatan dari pada tahun 2019 berjumlah 355 766,5 ton. Selain itu banyak tanaman obat
seperti pasak bumi, kepu, kedaung serta temu itam yang dipanen secra alami. Didalam hutan
terdapat berbagai keanekaragaman famili fauna ataupun flora, maka dari itu indonesia
dikenal sebagai pusat keanekaragaman dunia. Melihat kondisi tersebut mampu memberikan
sumbangan pada sektor sumber daya alam produk domestik bruto nasional dengan kurang
lebih jumlah 30 % dengan penyerapan tenaga kerja 57% dari penyerapan lapangan kerja
nasional.
Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara eksploitas
menggangu keseimbangan serta kelestarian. Dengan itu perlu adanya langkah serta tindakan
yang strategis sesuai bidang pembangunan yang termuat dalam pembangunan sumber daya
alam dan lingkungan hidup untuk pembangunan kehutanan. Pengelolaan hutan sebagai
pemanfaatan ekonomi secara berlebihan padahal sudah dibarengi dengan upaya rehabilitasi
2
Badan Pusat Statistik, (BPS - Statistics Indonesia),Hak Cipta © 2022 Badan Pusat Statistik.
https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1014/ekspor-kopi-menurut-negara-tujuan-utama-2000-2020.html2
hutan serta lahan tetap menimbulkan degradasi hutan secara luas. Dimana akumulasi
degradasi lingkungan tersebut berakibat pada dampak lingkungan, ekonomi serta sosial
dengan kerugian yang ditimbulkan jauh dari manfaat yang dirasakan. Sekitar 1,6 juta sampai
2,1 juta ha pertaunya selama 10 tahun terakhir ini telah terjadi degradasi di daerah indonesia.
Permasalan tersebut harus diatasi dengan berbagai kebijakan prioritas dalam
pembangunan kehutanan meliputi penanganan kebakaran hutan, melakukan pemberantasan
penebangan liar, melakukan resttrukturisasi pada sektor kehutanan serta rehabilitasi
konservasi sumber daya hutan dan penguatan desentralisasi kehutanan. Dengan adanya
upaya tersebut sebagai bentuk mengurangi kerusakan sumberdaya hutan, mempercepat
pemulihanya serta sebagai bentuk tanggung jawab dan peran bagi pemerintahan daerah serta
masyarakatnya. Akan tetapi secara objektif kebijakan belum mampu untuk mengatasi
masalah tersebut. Melihaht perkembangan permintaan pasar berupa kayu bulat berdampak
pada pembangunan industri dan kemampuan produksi dimana mengakibatkan kesenjangan
bahan baku yang diperkirakan sebesar 62,12 juta meter kubik per tahunnya. akibatnya
berdampak pada penebangan secara ilegal yang terorganisir dalam memenuhi permintaan
industri.
Tidak hanya itu saja produk yang dihasilkan dari ekosistem hutan terdapat beberapa
produksi lain antara lain keanekaragaman hayati, keindahan alam, air, udara bersih, serta
kapasitas asimilasi lingkungan dapat dimanfaatkan sebagai penompang sektor ekonomi yang
belom berkembang. Perkembangan iptek sampai waktu ini belom berjalan dengan mulus
dalam pembangunan kehutanan. Pada sektor perikanan dan kelautan memiliki berbagai
kegiatan yang terdiri dari potensi sumber daya wilayah pesisir, pulau kecil, dan laut serta
konservasi melalui identifikasi kawasan konservasi laut, penataan ruang wilayah pesisir,
penegelolaan serta reabilitasi terumbu karang, serta membudidaya mangrove fisheries.
Dilakukan untuk upaya mengamankan potensi sumber daya laut serta meminimalisir
kerugian akibat pencurian ikan serta penangkapan ikan secara ilegal serta pembenahan
prosedur perizinan kapal ikan terutama kapal yang beroprasi pada zona ekonomi eksklusif
indonesia.
Sumber daya alam serta keanekaragaman hayati yang terkandung didalamnya harus
dimanfaatkan sesuai dengan prinsip keberlanjutan. Permasalah yang ada dicarikan penangan
dalam bentuk koordinasi secara baik untuk semua lembaga yang bersangkutan. Terdapat
beberapa instansi dalam kebijakan dan strategi pengelolaan utamanya pada keanekaragaman
hayati, atara lain :
a. Departemen pertanian memiliki tanggung jawab atas pengelolaan satwa serta
tumbuhan yang telah didomestikan utamanya perizinan ekspor dan impor,
penangkalan jenis introduksi serta terkait dengan karangtinanya. Yang meliputi
tanaman budidaya, buah buahan langka serta sumber pangan.
b. Departemen kehutanan dalam menjaga perlindungan keanekaragaman hayati yang
dilakukan oleh direktorat jendral perlindungan hutan bersama pelestarian alam
bertanggung jawab untuk merawat dan menjaga kawasan margasatwa, taman
nasional, serta taman laut tidak hanya itu juga bertanggung jawab dalam
kepemilikan serta penangkaran satwa dan tumbuhan liar. Kemudian dalam
pengelolaan hutan lindung serta kawasan lain meliputi hutan konversi, hutan
produksi serta kawasan lainya yang ada dibawah naungan direktor jendral
pengusahaan hutan.
c. Departemen pendidikan memiliki tanggung jawab mendidik sumber dayha
manusia kaitanya dalam bidang keanekaragaman hayati serta pusat
pengembangan dan pelatihan.
d. Departemen dalam negeri diberbagai provinsi memiliki daerah hutan serta daera
yang bukan termasuk pada kawasan konservasi dimana digunakan sebagai
keperlukan dalam perekonomian dan sosial untuk penduduk di daerah provinsi
tersebut.
e. Lembaga ilmu pengetahan indonesia memiliki tanggung jawab pada pengeluaran
perizinan bagi peneliti dari warga asing serta memiliki tanggung jawab dalam
penyimpanan koleksi spesimen tumbuhan serta satwa liar dan juga domestikasi
kebun binatang raya, herbariun serta musium.
f. Kementrian negara riset serta teknologi memiliki tanggung jawab untuk
mengembangkan kebijakan riset unggulan serta keanekaragaman hayati.
g. Badan perencanaan pembangunan nasional disini memiliki tanggung jawab dalam
perencanaan serta koordinasi intersektoral serta monitoring dalam pembangunan
yang ada didalamnya dimana pembangunan keanekaragaman hayati.
h. Kementrian negeri lingkungan hidup bertanggung jawab dalam pembangunan
strategi nasional serta dalam kebijakan lingkungan hidup meliputi unsur
keanekaragaman hayati.

Lembaga tersebut saling melakukan koordinasi dengan itu pemanfaatan sumber daya
alam dapat berjalan secara optimal dengan berlandaskan konsep pemanfaatan berkelanjutan.
Dengan melakukan pemanfaatan sumber daya alam yang berimbang serta
mempertimbangkan hal berikut :

a. Kegiatan yang mendukung kegiatatan sumber daya alam serta lingkungan


harus dimanfaatkan dengan sebaiknya sehingga dapat dinikmati oleh generasi
mendatang
b. Terdapat peningkatan dan pemanfaatan sumber daya alam dalam
perekonomian domestik maupun sebagai modal pembangunan
c. Pemanfaatan serta pengembangan sumber daya alam menjadi penyumbang
besar dalam pendapatan produk domestik bruto serta menyerap tenaga kerja
secara baik
d. Sumber daya alam dan lingkungan dapat dimanfaatkan secara fisik atau non
fisik yang memperlukan peningkatan serta dilestarikan.

Terdapat bentuk penerapan sumber daya alam secara berkelanjutan seperti produksi
hidrogen yang menggunakan panas matahari dan serpihan kayu merupakan bentuk alternatif jika
kondisi cuaca tidak stabil maka sinar matahari dapat di tangkap secara maksimal dimana gasifier
bisa dipanaskan dengan konvensional memakai bahan bakar guna mengalirkan panas pada
sistem. Saat ini dampak lingkungan dari seluru desain pabrik produksi hidrogen berdasarkan
metode nilai dampak standar internasional memperlihatkan sistem pada SABI-Hydrogen Plant
dapat menghasilkan 1,04 kg CO2/kg hidrogen, dimana jumlah yang dihasilkan tersebut angka
terkecil di antara metode produksi yang ada. Shutaro Takeda berpendapat bahwa alam sebagai
sumber daya terbesar yang memeberikan manfaat kepada penghuninya sebagai pengurangan
pemanasan global. Dengan menggunakan tenaga matahari serta sumber daya biomassa melalui
hutan yang dikelola merupakan upaya membuat hidrogen berkelanjutan yang memiliki dampak
lingkungan secara rendah3.

Adanya pengendalian kerusakan serta permasalahan sumber daya alam dan lingkungan
dapat mengurangi ketergantungan ekonomi nasional pada pemanfaatan sumber daya alam secara
berlebih. Sumber devisa ataupun sumber pertumbuhan ekonomi bagi pemerintahan pusat dan
daerah guna sebagai penunjang pendapatan asli daerah. Maka dari itu pengelolaan dan
pemanfaatan sumber daya dengan menerapkan prinsip berkelanjutan untuk mengurangi
penipisan sumber daya alam dan menjaga kelestarian sumber daya alam serta lingkungan hidup.
Adanya pototensi konflik pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan antar daerah dengan
upaya merumuskan kembali peraturan tentang perlindungan lingkungan dengan menegakkan
hukum dengan konsisten dan juga menyusun penataan ruang bersama dengan selalu
memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam secara baik.

B. Undang Undang Sumber Daya Alam Berbasis Lingkungan

Di dalam ketentuan pasal 1 dari undang undang nomer 23 tahun 1997 dinyatakan bahwa
hukum lingkungan merupakan suatu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan
makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainya. Menurut UU No. 32
tahun 2009 tentang Perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah ruang yang berisi semua
benda, kekuasaan, keadaan dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilaku, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan hidup manusia dan kesejahteraan makhluk hidup
lainnya (Pasal 1 ayat (1); Perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah upaya sistematis dan
terintegrasi untuk melestarikan fungsi lingkungan dan mencegah terjadinya polusi dan
kerusakan lingkungan termasuk perencanaan, penggunaan, kontrol, pemeliharaan, pengawasan
dan penerapan hukum (Pasal 1 ayat (2). 4

3
Gabrielle M.18 Januari 2022. Hasil Studi: Produksi Hidrogen Gunakan Panas Mataari Dan Serpiahan
Kayu.https://nationalgeographic.grid.id/read/133098618/hasil-studi-produksi-hidrogen-gunakan-panas-matahari-
serpihan-kayu?page=2
4
Harun M. Husein, Lingkungan Hidup Masalah, Pengelolaan dan Penegakan hukumnya, (Jakarta: Bumi
Aksara,1995), hlm. 37-38
Istilah SDA sendiri dapat ditemukan dalam ketetapan MPR Nomor IV / MPR RI / 1999
tentang garis besar Haluan negara pada tahun 1999-2004, khususnya Bab IV di kebijakan huruf
H SDA dan lingkungan nomor 4, yang menyatakan: "Menggunakan SDA untuk tingkat
kemakmuran publik terbesar dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi dan keseimbangan
lingkungan, dari pembangunan berkelanjutan, kepentingan ekonomi dan budaya masyarakat
lokal dan perencanaan ruang, yang diatur oleh hukum”. Demikian pula dalam ketentuan
Keputusan MPRISSOMOR IX / MPR / 2001 tentang pembaruan agraria dan pengelolaan
sumber daya alam, termasuk Pasal 6 yang menyatakan : "Mempengaruhi Dewan Perwakilan
Rakyat dengan Presiden Republik Indonesia untuk segera mengatur implementasi Dari
pembaruan agraria dan pengelolaan SDA dan penghapusan, perubahan dan penggantian semua
hukum dan peraturan implementasinya yang tidak sesuai dengan ketentuan ini" . Kita dapat
memahami penjelasan yang agak jelas tentang Sundari Rankuti yang menunjukkan: "Dalam
pengelolaan lingkungan, kita berhadapan dengan hukum sebagai sarana yang menarik.
Berdasarkan kepentingan lingkungan.

Keragaman dapat dibedakan oleh bagian-bagian hukum lingkungan seperti: a) Hukum


Bencana (Ramperenrecht); b) Hukum Kesehatan Lingkungan (Milieuhygienerecht); c) Hukum
tentang SDA (Recht betreffende natuurlijke rijkdommen) atau Hukum Konservasi (Natural
Resources Law); d) Hukum tentang Pembagian Pemakaian Ruang (Recht betreffende de
verdeling van het ruimtegebruik) atau Hukum Tata Ruang; e) Hukum Perlindungan Lingkungan
(Milieu beschermingsrecht)”. 5Dari penjelasan ini, tampaknya sebenarnya hukum SDA adalah
bagian dari haka tau hukum lingkungan, sesuai dengan Undang-Undang Lingkungan Rangkuti
mengenai penentuan nilai-nilai (Waardenbeordelen), yang valid dan nilai-nilai diperkirakan akan
'Masa depan dan dapat disebut "undang-undang yang mengatur tatanan lingkungan
hidup".Dalam Pasal 4 huruf d nomor 14 tahun 1982, dinyatakan bahwa salah satu tujuan
pengelolaan lingkungan adalah "pelaksanaan pengembangan yang kuat secara ekologis untuk
kepentingan generasi saat ini dan masa depan".

Berkenaan dengan pemahaman tentang perkembangan ling yang diformulasikan dalam


Pasal 1 ayat (13) yang menunjukkan bahwa "Pengembangan Lingkungan adalah upaya yang
sadar dan terencana untuk menggunakan dan mengelola sumber daya dalam pembangunan

5
Riana, T. 2009. Hukum Lingkungan dalam Bidang Ilmu Hukum, hal 2 ( diakses tgl 13 maret)
berkelanjutan, untuk meningkatkan kualitas hidup". Penjelasan (TLN.3215) menunjukkan bahwa
penggunaan dan pengelolaan sumber daya adalah menilai dengan bijaksana bahwa selalu
memperhitungkan dampak kegiatan terhadap lingkungan dan kemampuan sumber daya untuk
mempertahankan pembangunan berkelanjutan, hal tersebut ditegaskan kembali pasal 2 undang
undang nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan. Dalam artikel
tersebut, dikatakan bahwa "pengelolaan lingkungan telah mencatat keberlanjutan dan
keberlanjutan. Meskipun penjelasan menunjukkan bahwa apa yang dimaksud dengan
"keberlanjutan dan keberlanjutan" adalah bahwa setiap orang menanggung kewajiban dan
tanggung jawab generasi mendatang dan melawan satu sama lain dalam generasi dengan
melakukan upaya nyata. Maka dari itu dibutuhkan peran nyata dari pihak pemerintah sebagai
pemangku kebijakan untuk selalu melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan supaya pelaksanaan pembangunan berkelanjutan
juga tetap sebagai penunjang hidup man usia. 6

Misalnya, pada data di Kementerian Lingkungan Hidup pada 2012, setidaknya ada 300
kasus lingkungan (kebakaran hutan, polusi, tambang, dll.). Indeks kualitas lingkungan yang
dibuat oleh Kementerian LH telah menunjukkan penurunan kualitas lingkungan, yaitu 59,79%;
Pada 2010 sebesar 61,7%; dan 2011 sebanyak 60,84%. Dalam data Indonesia, Indonesia saat ini
hanya memiliki cakupan hutan yang luas dari 48,7% dari seluruh wilayah Indonesia. Khusus
untuk kebakaran hutan, Indonesia 2015 mengalami kebakaran sangat panjang dan luas. Lebih
dari 2,6 juta hektar hutan, rawa gambut dan tanah lainnya terbakar. Daerah ini setara dengan 4,5
kali lebih besar dari pulau Bali. Kerugian lingkungan terkait keanekaragaman hayati
diperkirakan sekitar $ 295 juta untuk kasus kebakaran hutan pada tahun 2015.7 Misalnya, pada
tahun 2013, pada tahun 2013, konflik lahan berisi 369 konflik dengan area luas mencapai
1.281.660,09 hektar (ha) dan melibatkan 139.874 kepala keluarga (KK) .masalah seperti ini

6
Ahmad Jazuli. 2015. Dinamika hukum lingkungan hidup dan sumber daya alam dalam rangka
pembangunan berkelanjutan. Jurnal rechtsvinding, vol 4 no 2 agustus 2015 hal 187

7
Kementerian Hukum dan HAM, Peta Jalan Pembaruan Hukum Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup, Laporan
Kerjasama Kementerian Hukum dan HAM, UKP4 dan BP REDD+, Jakarta, 2015: hlm. 1.
sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan penegak hukum dan peraturan manajemen lainnya
(khususnya) SDA lingkungan. 8

C. Peran Pemerintah dalam Mengelolah SDA

Memanfaatan sumber daya alam secara melebihi batas yang disediakan alam tanpa
memperhatikan dampak yang akan diakibatkan, maka akan terjadinya ancaman pada kualitas
lingkungan hidup. Oleh karena itu, peran pemerintah dalam menyediakan peraturan dan
kebijakan pengelolaan sumber daya alam merupakan langkah penting dalam menjaga
keberlanjutan pembangunan sumber daya alam. Kebijakan yang dibuat pemerintah tidak hanya
untuk dilaksanakan oleh masyarakat tapi juga adanya pengawasan dari pemerintah. Pemerintah
adalah tanggung jawab kebijakan untuk membuat masyarakat menerapkan kebijakan dengan
benar.

Peran pemerintah sangat penting dalam pengelolaan Sumber Daya Alam. Peran
pemerintah dalam pengelolaan sumber daya alam Pemerintah sebagai pengendali peraturan
perundang-undangan dan pengatur kehidupan bernegara dan bernegara, telah menetapkan
berbagai peraturan perundang-undangan dalam upaya menjaga dan mengelola sumber daya alam
Indonesia. Peraturan perundang-undangan tersebut bertujuan untuk mengatur setiap badan usaha
yang menggunakan sumber daya alam dengan tanggung jawab pengelolaan. Selain itu,
pemerintah juga memiliki tanggung jawab untuk menindak tegas pelaku eksploitasi yang
melanggar aturan dan memanfaatkan aturan hukum tanpa izin.

Kekuasaan negara pada sumber daya alam yang telah diatur dalam Pasal 33 ayat (2) UUD
1945 yang berbunyi, “cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banya dikuasai oleh negara” dan Pasal 33 Ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi,
” Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat”.9 Dalam memanfaatkan potensi Sumber

8
Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA), Warisan Buruk Masalah Agraria Di Bawah Kekuasaan SBY, Laporan Akhir
Tahun 2013 Konsorsium Pembaruan Agraria, 2014: hlm. 1.
9
Rachman nur Irfan. 2016. Politik Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam Menurut Pasal 33 UUD 1945. Jurnal
Konsitusi. Vol. 13, No. 1.
Daya Alam diharapkan tidak fokus pada memanfaatkannya saja, akan tetapi dituntut untuk
menjaga ketersediaan Sumber Daya yang dimanfaatkan.

Pemerintah sangat berperan dalam pengelolaan SDA untuk meminimalisir terjadinya


pemanfaatan SDA secara Legal. Dalam mengelolah sumber daya alam, fungsi pemerintah adalah
sebagai berikut:

1. Merumuskan maupun mengatur kebijakan mengelolah SDA


2. Menetapkan ketersediaan, membiayai, penggunaan, pengelola SDA
3. Mengatur pembuatan dan hubungan hukum terhadap SDA
4. Kegiatan pengendalian yang berdampak sosial
5. Mendanai upaya pemeliharaan fungsi lingkungan sesuai undang-undang yang berlaku

Permasalahan dalam mengelolah SDA menjadi sangat penting untuk pembangunan


perekonomian. Kerusakan SDA seperti kerusakan hutan, kelebihan tangkap ikan (over fishing),
pencemaran udara, dan lain sebagainya. Maka peran pemerintah dalam mengatasi dan mengelola
SDA sangat penting untuk menjaga keberadaan SDA. Pemerintah memiliki peran untuk
memanfaatkan, memelihira, mengendalikan, membudidayakan, maupaun melestarikan SDA.
Pemerintah mengurus SDA untuk kesejahteran masyarakat agar dapat memanfaatkan SDA
dengan baik.

Pengelolaan lingkungan merupakan suatu pencegahan terhadap kerusakan mauapun


pencemaran, serta dapat memulihkan suatu kualitas hidup dan lingkungan. Namun hal tersebut
pasti membutuhkan kebijakan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan didukung oleh sistem
pendukung pengelolaan lingkungan lainnya. Peran pemerintah dalam mengelola sumber daya
alam, yaitu:

1. Mengatur dan merumuskan kebijakan dalam pengelolaan lingkungan


2. Mengatur pengadaan, peruntukan, pemanfaatan, pengelolaan lingkungan dan
pemanfaatan kembali sumber daya alam, termasuk sumber daya genetik.
3. Mengatur perbuatan hukum dan hubungan hukum antara orang lain dan/atau subyek
hukum lain, dan menetapkan undang-undang tentang sumber daya alam dan manusia
(termasuk sumber daya genetik)
Fakta

Pemerintahan Jokowi, kebijakan di bidang industry minyak dan gas, adalah membaharui
kebijakan pertamina dan BP migas. Proses pengadaan impor minyak di Indonesia selama lebih
dari 30 tahun dilakukan lewat Pertamina Energy Trading Ltd (Petral), anak usaha Pertamina
yang berdomisili di Singapura dihentikan dengan cara membubarkan Petral, hal ini
mengakibatkan harga BBM naik atau mahal yang akan dibeli oleh pertamina. Kebijakan
peninjauan KK yang sudah akan habis. Menghadapi berbagai kesulitan dalam peninjauan KK ini,
mentri ESDM memulai kegiatan pengelolaan dan pemurnian mineral dalam Negri. Maka
pemberdayaan KK, perlu adanya dorongan pemerintah bagi kepentingan bangsa dan negara.
Pemerintah haru sberani mengambil alih sumber daya alam yang sela mini dikeloah perusahaan
asing, dan selanjutnya akan dikelolah perusahaan dalam negri (BUMN). 10

BAB III

10
Soesanto Eka Prabawa. 2018. Menguatkan Peran Pemerintah untuk Menguasai Sumber-Sumber Energi Nasional.
Jurnal Kajian Lemhannas RI.
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemanfaatan dan kelestarian sumber
daya alam telah di atur dalam undang undang guna untuk menjaga agar sumber daya alam tetap
lestari dan tidak akan habis. Peran pemerintah sangat di perlukan untuk ikut andil dalam menjaga
kelestarian sumber daya alam agar tidak terjadi pengeksploitasi oleh oknum tertentu melalui
aparat penegak hokum dan undang undang dan juga masyarakat. Oleh karena itu mari kita jaga
sumber daya alam kita agar kita bisa bersahabat dengan alam sekaligus menjaga alam yang ada
di negara kita .

Saran

Dengan kemajuan teknologi diharapkan Indonesia mampu dalam mencari strategi baru yang
inovatif dan tentunya berprinsip konservatif dalam memanfaatkan sumber daya alam yang ada di
negara kita.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, (BPS - Statistics Indonesia),Hak Cipta © 2022 Badan Pusat Statistik.
https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1014/ekspor-kopi-menurut-negara-tujuan-
utama-2000-2020.html2

Gabrielle M.18 Januari 2022. Hasil Studi: Produksi Hidrogen Gunakan Panas Mataari Dan
Serpiahan Kayu.https://nationalgeographic.grid.id/read/133098618/hasil-studi-produksi-
hidrogen-gunakan-panas-matahari-serpihan-kayu?page=2

Katili Abubakar S. Kebijakan Pemanfaatan Dan Pengawasan Dalam Pengelolaan Sumber Daya
Alam.Jurnal Legalitas (E-ISSN 2746-6094, P-ISSN 1979-5955) is licensed
under Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International
License. Copyright ©JELTA UNG. Powered by Public Knowledge Project OJS.
https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JL/article/view/636/585

Muharuddin. 2019. Peran Dan Fungsi Pemerintah Dalam Penanggulanagn Kerusakan


Lingkungan. Universitas Muhammadiyah

Rachman nur Irfan. 2016. Politik Hukum Pengelolaan Sumber Daya Alam Menurut Pasal 33
UUD 1945. Jurnal Konsitusi. Vol. 13, No. 1.
Soesanto Eka Prabawa. 2018. Menguatkan Peran Pemerintah untuk Menguasai Sumber-Sumber
Energi Nasional. Jurnal Kajian Lemhannas RI.

Anda mungkin juga menyukai