Anda di halaman 1dari 15

EKONIMIS, EKOLOGI DAN SOSIAL

BAGI MANUSIA

MAKALAH

Diajukan untuk memenuni tugas matakuliah “Geografi Tumbuhan dan Hewan”


Dosen Pengampu “MINARNI, Sp.,Mp”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

SAFINI 211602020
DORA YULIANA 211602054
RAHMADI ALI 211602034
HARISK AMANDA 211602066

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN (STKIP) AL-WASHLIYAH
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami telah dapat menyelesaikan
makalah ini yang sederhana ini dengan judul “Ekonomis, Ekologi dan Sosial Bagi
Manusia”
Tak lupa pula shalawat beriring salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
karena keterbatasan kemampuan pengalaman kami serta kami juga menyadari
banyak kekurangan pada penyusunan makalah ini baik dari segi isi maupun dari
pembedaharaan kata, untuk itu kami sangat mengharap bimbingan dari pembimbing
dan juga mengharapkan kritik dan saran.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Penyusun,
Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Pengertian Ekonomi, Ekologi dan Sosial bagi Manusia............... 3
B. Pengendalian Sistem Ekomino, Ekologi dan Sosial..................... 4
C. Dampak Ekonomi, Ekologi dan Sosial Bagi Manusia................. 7
D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosial Ekonomi................... 8

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11


A. Kesimpulan................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia secara ekologi adalah bagian integral lingkungan hidupnya.
Manusia terbentuk oleh lingkungan hidupnya dan sebaliknya manusia
membentuk lingkungan hidupnya. Kelangsungan hidupnya hanya mungkin
dalam batas kemampuannya untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan
dalam lingkungan hidupnya. Citra lingkungan tradisional manusia Indonesia
ialah manusia merupakan bagian lingkungan hidupnya. Karena itu kelangsungan
hidup manusia tergantung dari keutuhan lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup tidak dipandang semata-mata sebagai sumberdaya yang harus
dieksploitasi, melainkan terutama sebagai tempat hidup yang mensyaratkan
adanya keserasian antara manusia dengan lingkungan hidupnya.
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPPLH) yang disebut lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lain. Berdasarkan UUPPLH, terlihat bahwa posisi manusia menjadi sangat
penting dan strategis. Manusia menjadi kunci perubahan dalam lingkungannya
karena manusia dan tingkah lakunya mampu mempengaruhi kelangsungan hidup
seluruh makhluk hidup yang ada. Akan tetapi, melalui lingkungannya ini pula
tingkah-laku manusia ditentukan sehingga sebenarnya ada hubungan timbal-
balik yang seimbang antara manusia dengan lingkungannya.
Sebagai makhluk yang dominan, manusia banyak menentukan corak
kehidupan ekosistem. Ia dapat menaklukan ekosistem alamiah satu dengan yang
lain, menjelajah ke seluruh bagian ekosistem bumi jagad raya. Berdasarkan hal
tersebut maka sudah sepantasnya negara sebagai regulator sekaligus
menjalankan amanat sebagaimana termaktub di dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-
Undang Dasar 1945 yang berbunyi : “Bumi, air dan kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-

1
besarnya kemakmuran rakyat”. Mengenai hal ini juga dalam Pasal 3 Undang-
Undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan (UU Kehutanan)
menyebutkan bahwa penyelenggaraan kehutanan bertujuan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan. Berdasarkan hal
tersebut, maka dalam hal ini negara menjadi pos sentral dalam mengelola
sumber daya alam dan sumber kekayaan alam untuk dipergunakan sebagai
upaya pencapaian masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini meliputi;
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud ekonomi, ekologi dan sosial
2. Untuk mengetahui pengendalian sistem ekomoni, ekologi dan sosial
3. Untuk mengetahui dampak ekonomi, ekologi dan sosial bagi manusia
4. Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi, Ekologi dan Sosial Bagi Manusia


1. Ekonomi
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap
barang dan jasa. Dalam praktiknya manusia selalu membutuhkan orang lain
untuk mencukupi kebutuhan barang dan jasa pada suatu wilayah.
Ekonomi ekologi adalah bidang lintas disiplin yang sedang berkembang,
antara ekonomi dan lingkungan yang bertujuan untuk meningkatkan dan
memperluas teori ekonomi dengan cara mengintegrasikan sistem alam
(lingkungan), nilai-nilai manusia dan kesehatan manusia serta kesejahteraan
manusia.

2. Ekologi
Ekologi adalah salah satu cabang ilmu dalam Biologi. Menurut catatan
sejarah, ilmu ekologi pertama kali digunakan pada 1896 oleh seorang ahli
biologi Jerman bernama Ernst Haeckel. Semenjak saat itu, materi ini banyak
dibahas di dunia pendidikan.
Ekologi adalah ilmu yang berkaitan dengan ekosistem dan mahluk hidup
di dalamnya. Oleh karena itu, cabang ilmu biologi ini mempunyai manfaat dan
sangat berdampak pada kehidupan manusia. Dihimpun dari sejumlah sumber,
berikut beberapa manfaat dan contoh ilmu ekologi dalam kehidupan sehari-hari:
Mengetahui keanekaragaman hayati dan mengenal perilaku makhluk hidup.
Mengetahui peran manusia di dalam lingkungannya. Memetakan konsumsi
pangan. Mengetahui dan mencari solusi dari masalah kesehatan, pertanian,
hingga sektor energi.

3. Sosial
Sosial menurut KBBI adalah hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat
atau sifat-sifat kemasyarakatan yang memperhatikan umum. Jadi sosial bisa
dikakatan sebuah perilaku manusia yang berhubungan ataupun bekerja sama

3
satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakatnya, dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan keiginanan didalam hidupnya masing-masing baik
kebutuhan sandang, papan dan juga pangan. Sedangkan ekonomi dapat diartikan
sebagai prilaku manusia dalam mencari alat pemuas kebutuhan untuk mencapai
kesejahteraan dan kebahagiaan di dalam kehidupannya.

B. Pengendalian Sistem Ekonomi, Ekologi dan Bagi Manusia


1. Pengendalian Sistem Ekonomi
Kota besar menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, pusat pemerintahan,
sekaligus menjadi pusat industri dan perdagangan (Djunaedi, 2012). Dalam
menetapkan kebutuhan pokok manusia terkait dengan adanya perilaku ekonomi,
berkisar pada upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
Perbedaan pendapat para pakar ekonomi menghasilkan suatu kesimpulan
bahwa kebutuhan mendasar manusia terdiri atas dua hal yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis berupa makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal,
serta
2. Kebutuhan psikologis berupa rasa aman, loyalitas, dan pengahargaan.

Ciri kehidupan kota yang tergambarkan saat ini adalah sebagai berikut.
a. Adanya pelapisan sosial ekonomi misalnya perbedaan tingkat penghasilan,
tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan.
b. Adanya jarak sosial dan kurangnya toleransi sosial diantara warganya.
c. Adanya penilaian yang berbeda-beda terhadap suatu masalah dengan
pertimbangan perbedaan kepentingan, situasi, dan kondisi kehidupan.
d. Warga kota umumnya sangat menghargai waktu.
e. Cara berpikir dan bertindak warga kota tampak lebih rasional dan berprinsip
ekonomis.
f. Masyarakat kota lebih mudah menyesuaikan diri terhadap perubahan sosial
disebabkan adanya keterbukaan terhadap pengaruh luar.
g. Pada umumnya masyarakat kota lebih bersifat individu, sedangkan sifat
solidaritas, dan gotong royong sudah mulai tidak terasa lagi.

4
Kota yang telah berkembang maju dan dapat memenuhi kebutuhan
masyarakatnya mempunyai peranan yang lebih luas lagi antara lain sebagai
berikut.
a. Sebagai pusat pemukiman penduduk.
b. Sebagai pusat kegiatan ekonomi.
c. Sebagai pusat kegiatan sosial budaya.
d. Sebagai pusat kegiatan politik dan administrasi pemerintah, serta tempat
kedudukan pemimpin pemerintahan.

2. Pengendalian Sistem Ekologi


Kota sebagai lingkungan hidup tidak hanya diperuntukkan bagi manusia
saja, melainkan juga bagi segala makhluk hidup lain seperti beragam jenis
hewan dan tumbuhan, dan tentunya benda-benda fisik lainnya. Keterkaitan dan
timbal balik dari unsur- unsur ini merupakan satu kesatuan ekologi yang
biasanya disebut sebagai ekosistem (Asy’ari, 1993).
Manusia pada dasarnya berinteraksi sepanjang hidupnya dengan
lingkungan, namun dengan perilakunya yang kurang pantas, manusia juga
kurang menjaga lingkungan. Hubungan antara manusia dengan alam
berlangsung sejalan dengan perkembangan peradaban manusia di muka bumi
ini. Manusia sebagai makhluk yang dinamis, berinteraksi dengan alam dan selalu
berusaha untuk mempertahankan hidup dan memperbaiki nasibnya dengan
berpikir dan bekerja. Interaksi yang berlangsung secara terus menerus ini dapat
menyebabkan terjadinya perubahan. Timbulnya perubahan interaksi antara
manusia dengan lingkungan umumnya disebabkan oleh pengaruh pertambahan
penduduk (unsur sistem sosial) serta pengaruh unsur system ekonomi seperti
ekonomi pasar, situasi politik, dan kebijakan pemerintah.
Dari sisi ekologi, faktor penduduk dikategorikan sebagai faktor internal,
sementara ekonomi pasar, situasi politik, dan kebijakan pemerintah adalah faktor
eksternal. Perubahan ini juga terjadi karena secara fisik manusia dapat dikatakan
sebagai makhluk yang lemah sehingga membutuhkan bantuan dan sangat
tergantung kepada komponen ekosistem lainnya untuk menjalankan
perikehidupan dan meningkatkan kesejahteraannya (Zulkifli, 2014).

5
Penurunan kualitas lingkungan di perkotaan antara lain disebabkan oleh
faktor penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab tidak langsung
dapat menyebabkan kerusakan yang terjadi pada ekosistem atau lingkungan
secara dominan. Kerusakan bukanlah diakibatkan oleh ulah manusia, artinya
manusia tidaklah memiliki peranan penting. Kerusakan yang timbul adalah
kerusakan yang diakibatkan oleh alam itu sendiri seperti tsunami, gunung
meletus, gempa bumi, dan lainnya. Faktor penyebab langsung adalah terkait
dengan ulah manusia yang dengan terpaksa harus mengeksploitasi ekosistem
atau lingkungan secara berlebihan untuk memenuhi kebutuhannya dengan tujuan
mencapai kesejahteraannya.
Manusia dengan keserakahannya tidak dapat menjaga kelestarian
lingkungan dengan baik atau perilaku kekurangsadarannya dalam menjaga
lingkungan yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan seperti membuang
sampah sembarangan, menebang hutan secara ilegal, membakar hutan untuk
keperluan perkebunan (Departemen Agama RI, 2009).

3. Pengendalian Sistem Sosial


Karena kota merupakan lambang dari peradaban manusia, salah satu
indikasi berkembangnya gaya hidup perkotaan adalah berkembangnya
komponen sistem sosial, seperti kerukunan warga, tempat tinggal, sekolah,
rumah sakit. Perkembangan ini menunjukkan terjadinya peningkatan pada
kebutuhan sarana dan prasarana perkotaan. Disisi lain, masyarakat perkotaan
sekarang cenderung kurang bersosialisasi karena mereka sudah sibuk dengan
urusannya sendiri-sendiri. Pola kerukunan warga sebagai salah satu bentuk
interaksi antar anggota masyarakat sudah mulai bergeser.
Pola interaksi masyarakat pedesaan dengan prinsip kerukunan sudah
bergeser pada masyarakat perkotaan. Pola interaksi masyarakat perkotaan lebih
ke motif ekonomi, politik, pendidikan, dan kadang hierarki. Pola solidaritas
sosial masyarakat pedesaan timbul karena adanya kesamaankesamaan
kemasyarakatan, sedangkan masyarakat kota terbentuk karena adanya
perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat. Permasalahan sanitasi
lingkungan seperti air bersih kurang diperhatikan oleh masyarakat perkotaan.
Menurut penelitian WHO, sistem air perkotaan di negara-negara
berkembang tidaklah diawasi sebagaimana mestinya guna mencegah

6
kontaminasi biologis. Tak bisa dipungkiri bahwa risiko terjangkit penyakit
empisema dan bronchitis kronis akibat rokok dan polusi udara kerap dialami
masyarakat di perkotaan, terutama karena udara di perkotaan sudah kurang sehat
dan kurang baik untuk di hirup.
Bentuk pengendalian sistem sosial untuk meningkatkan kualitas gaya
hidup manusia antara lain dapat dilakukan melalui perubahan perilaku
masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan, serta memanfaatkan lahan-
lahan yang diperuntukkan bagi fungsi sosial dengan baik. Yang dimaksud
dengan perubahan perilaku masyarakat disini adalah masyarakat yang memiliki
pengetahuan, sikap mental, dan kemampuan dalam mengendalikan lingkungan
sosialnya.

C. Dampak Ekonomi, Ekologi dan Sosial Bagi Manusia


1. Sosial-Ekonomi
Reksohadiprodjo (2001: 22), menyebutkan bahwa dampak suatu kegiatan
dapat bersifat langsung maupun tidak langsung. Dampak langsung atau dampak
primer merupakan dampak yang timbul sebagai akibat dari tujuan utama
kegiatan atau kebijakan tersebut baik berupa biaya ataupun manfaat. Mengkaji
dampak primer kegiatan atau kebijakan pembangunan suatu proyek bendung
dapat berupa menghitung hasil langsung proyek misalnya bertambahnya lahan,
hasil pertanian serta hasil lainya seperti perikanan, pengendalian banjir dan
pariwisata.
 Suparmoko (2009: 9), menjelaskan bahwa identifikasi dampak secara
fisik akan memberikan manfaat analisis yang lebih tinggi apabila dampak
tersebut dapat dinyatakan dalam nilai uang. Lebih lanjut penilaian atau valuasi
ekonomi dapat dilakukan setelah evaluasi dampak suatu kebijakan atau kegiatan
dilakukan. Penilaian ini menghasilkan indikasi nilai atau rasio yang digunakan
untuk menyatakan apakah suatu kebijakan atau kegiatan itu layak atau tidak
layak. Hal ini menjadi alasan penting untuk melakukan penilaian karena
berkaitan dengan kebijakan ekonomi makro, dan bagi keputusan alokasi faktor
produksi demi efisiensi pada tingkat mikro.
Menurut Kepdirjen 438/KN/2020  pengertian Dampak Ekonomi adalah
pengaruh tidak langsung dari objek analisis terhadap jumlah dan jenis kegiatan

7
ekonomi disuatu wilayah yang berfokus pada indikator makroekonomi dan
prakiraan pengaruh proyek pada indikator indikator tersebut bagi negara dan
masyarakat. Dampak sosial adalah pengaruh tidak langsung dari objek analisis
yang terjadi pada masyarakat, dalam berbagai aspek kehidupan.

2. Sosial-Ekologi
Istilah ekologi berasal dari bahasa Yunani, oekos berarti rumah dan logi
atau logos berarti ilmu. Sehingga secara harfiah ekologi dapat diartikan sebagai
ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat diartikan juga sebagai
ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup (Adiwibowo, 2007).
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup berinteraksi timbal balik
dengan lingkungan hidupnya baik yang bersifat hidup (biotik) maupun yang
bersifat tak hidup (abiotik) (Adiwibowo, 2007).
Dilihat dari sudut pandang ekologi, adanya konversi lahan dapat
berdampak pada terganggunya ketahanan daya dukung lingkungan dimana jika
dilakukan secara terus menerus tanpa adanya pengendalian, menyebabkan
terjadinya fenomena degradasi lingkungan, seperti longsor, erosi, penurunan
penutupan lahan (vegetasi), dan sedimentasi. Hal ini dapat dilihat dari berbagai
bencana alam yang terjadi di Indonesia belakangan ini. Sebagai contoh
terjadinya banjir di daerah Bogor-Jakarta pada bulan Februari 2010 merupakan
bencana alam yang menurut Satria (2010) merupakan bencana alam akibat
faktor alam dan factor manusia (antropogenetik). Tingginya curah hujan
merupakan bencana alam akibat faktor alam, sedangkan rendahnya resapan air
ke tanah akibat perubahan alih fungsi lahan dan bangunan di sekitar kawasan
Puncak, sehingga bencana ini termasuk bencana alam akibat factor
antropogenetik. Hal ini mengindikasikan bahwa konversi lahan termasuk pada
penyebab bencana alam akibat factor kedua yang juga dapat dikatakan sebagai
bencana buatan.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sosial Ekonomi


Setiap manusia sama derajatnya di mata tuhan yang maha esa.Namun
didalam kehidupan bermasyarakat tentunya setiap manusia memiliki kondisi
sosial ekonomi berbeda-beda, ada yang memiliki kondisi sosial ekonomi yang

8
bagus ada juga yang kurang beruntung. Menurut Nasution (2004: 25) tingkat
status sosial ekonomi dilihat atau diukur dari pekerjaan orang tua, penghasilan
dan kekayaan, tingkat pendidikan orang tua, keadaan rumah dan lokasi,
pergaulan dan aktivitas sosial. Dalam penelitian ini faktor sosial ekonomi yang
digunakan adalah tingkat pendapatan orang tua, pekerjaan prang tua, tingkat
pendidikan orang tua, kepemilikan aset keluarga serta tingkat pemenuhan
kebutuhan hidup. Berikut ini merupakan penjelasannya:
1. Tingkat Pendidikan
Arti dari pada pendidikan menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan merupakan suatu aktivitas yang
dilakukan oleh seseorang untuk meningkatkan kualitas yang ada pada dirinya
melalui pendidikan formal ataupun non formal agar tercipta suatu cita-cita yang
diinginkannya.
Sudah diketahui bahwa tujuan pendidikan nasional adalah kehidupan
bangsa dan mengembangkan sumber daya manusia Indonesia seutuhnya. Demi
mencapai tujuan pendidikan nasional tersebut maka dilaksanakanlah pendidikan
melalui berbagai jalur baik pendidikann formal dan non formal. Dalam jalur
pendidikan formal sendiri terdapat beberapa jenjang pendidikan sekolah yang
terdiri dari, pendidikan prasekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi

2. Pendapatan Orang Tua


Menurut Sukirno dalam Anwar (2011:47) pendapatan adalah jumlah
penghasilan yang diterima oleh penduduk atas prestasi kerjanya selama satu
periode tertentu, baik harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan. Pendapatan
adalah total penerimaan (uang dan bukan uang) seseorang atau suatu rumah
tangga selama periode tertentu.
Menurut Reksoprayitno (2009:79) pendapatan atau income adalah uang
yang diterima oleh seseorang dan perusahaan dalam bentuk gaji, upah, sewa

9
bunga, dan laba termasuk juga beragam tunjangan, seperti kesehatan dan
pensiun.

3. Kepemilikan aset keluarga


Setiap keluarga tentunya memiliki aset baik iu berupa harta tetap ataupun
harta lancar baik berupa emas, tanah, bangunan, perusahaan, tabungan, investasi
daln lain-lainnya. Kepemilikan aset keluarga di masyarakat tentunya berbeda-
beda tergantung kekayaan yang dimilikinya. Seberapa banyak kepemilikan aset
keluarga akan mempengaruhi terhadap status sosial ekonomi keluarga di
masyarakat. Keluarga yang memiliki rumah sendiri dengan kualitas yang bagus
dan luas dapat dikatakan status sosial ekonominya termasuk kategori tinggi,
akan tetapi keluarga yang memiliki rumah tapi menyewa kepada orang lain
dengan kualitas rumah yang sederhana maka tingkat status sosial ekonominya
termasuk kategori rendah.

4. Tingkat pemenuhan atau pengeluaran kebutuhan hidup


Pada hakikatya setiap manusia yang hidup didunia memilikii kebutuhan-
kebutuhan yang hendak ingin dicapai agar hidupnya sejahtera dan tentram di
masyarakat. Pada dasarnya semua kebutuhan dan keinginan manusia di dalam
hidup tidak akan lepas dari ekonomi. Semakin banyak kebutuhan manusia yang
ingin dicapai tentunya semakin tinggi pengeluaran yang akan di keluarkan dan
tentunya sebaliknya jika kebutuhan manusia itu sedikit maka pengeluaran yang
dikeluarkannya juga akan sedikit.

5. Pekerjaan Orang Tua


Setiap orang tentunya memiliki pekerjaan dalam hidupnya untuk
mendapatan sebuah pendpatan yang akan digunakan dalam pemenuhan
kebutuhan dalam hidupnya. Pekerjaan setiap orang tentunya berbeda-beda, ada
yang memiliki pekerjaan yang sederhana, ada yang memiliki pekerjaan yang
sedang dan ada yang memiliki pekerjaan dalam ketegori tinggi bahkan sangat
tinggi dengan pendapatan yang bervariasi.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas
manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap
barang dan jasa.
Ekologi adalah ilmu yang berkaitan dengan ekosistem dan mahluk hidup
di dalamnya. Oleh karena itu, cabang ilmu biologi ini mempunyai manfaat dan
sangat berdampak pada kehidupan manusia.
Sosial menurut KBBI adalah hal-hal yang berkenaan dengan masyarakat
atau sifat-sifat kemasyarakatan yang memperhatikan umum. Jadi sosial bisa
dikakatan sebuah perilaku manusia yang berhubungan ataupun bekerja sama
satu sama lain dalam kehidupan bermasyarakatnya, dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan dan keiginanan didalam hidupnya masing-masing baik
kebutuhan sandang, papan dan juga pangan.

B. Saran
Materi mengenai ekonomi, ekologi dan sosial bagi manusia yang kami
paparkan dalam makalah ini hanyalah sebagian kecil dari pemahaman penulis.
Oleh karenanya, penulis mengharapkan pembaca untuk membaca lebih banyak
referensi mengenai ekonomi, ekologi dan sosial untuk mendapatkan ilmu yang
lebih luas. Penulis juga menerima masukkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan penulis nantinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

AA. Anwar Prabu Mangkunegara. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya

KBBI Online. 2010. Kamus Besar Bahaga Indonesia.http://www.depsos.go.id/


diakses pada tanggal 10 April 2022

Lewis, Enda 2014. Pengertian, Defenisi Sosial Ekonomi.


http://www.pengertian_defenisi_menurut_para_ahli_.inf0516.html diakses
pada tanggal 10 April 2022

12

Anda mungkin juga menyukai