Anda di halaman 1dari 15

MIGRASI DAN PEMCEMARAN

TUMBUHAN

MAKALAH

Diajukan untuk memenuni tugas matakuliah “Geografi Tumbuhan dan Hewan”


Dosen Pengampu “MINARNI, Sp.Mp”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

RAYUDIN TINAMBUNAN 2116020


ADI PUTRA 211602004
JAMALIAH 211602052
HUSWATUL HASANAH 211602021
MASLINDA 211602073

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN GEOGRAFI


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN (STKIP) AL-WASHLIYAH
BANDA ACEH
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga kami telah dapat menyelesaikan
makalah ini yang sederhana ini dengan judul “Migrasi dan Pencemaran
Tumbuhan”
Tak lupa pula shalawat beriring salam kita sanjungkan kepangkuan Nabi
besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke
alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti saat ini.
Saya ucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah membimbing kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini
karena keterbatasan kemampuan pengalaman kami serta kami juga menyadari
banyak kekurangan pada penyusunan makalah ini baik dari segi isi maupun dari
pembedaharaan kata, untuk itu kami sangat mengharap bimbingan dari pembimbing
dan juga mengharapkan kritik dan saran.
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

Penyusun,
Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
A. Migrasi Tumbuhan....................................................................... 3
B. Pencemaran Tumbuhan................................................................ 4
C. Model Pencemaran Berdasarkan Faktor yang Mempengaruhi..... 4
D. Faktor Penghalang Pencemaran Pada Tumbuhan........................ 9

BAB III PENUTUP......................................................................................... 11


A. Kesimpulan................................................................................... 11
B. Saran............................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pencemaran dan kerusakan lingkungan merupakan dampak negatif yang
disebabkan meningkatnya kebutuhan manusia terhadap sumber daya alam. Berbagai
aktivitas seperti industri, pertambangan, dan transportasi turut memberikan
kontribusi terhadap pencemaran air. Fitoremediasi adalah salah satu metode
remediasi dengan memanfaatkan peranan tanaman untuk menyerap, mendegradasi,
mentransformasi dan mengimobilisasi bahan pencemar logam berat pada tanah atau
perairan yang terkontaminasi limbah (Hardiani, 2009). Penelitian terdahulu telah
membuktikan bahwa tanaman air seperti eceng gondok (Eichornia crassipes) dan
kayu apu (Pistia stratiotes) dapat digunakan untuk proses remediasi logam-logam
berat yang ada di perairan seperti Pb, Cd, Zn, Fe dan Cu. Selama siklus hidup,
tanaman terus-menerus terpapar tekanan biotik dan abiotik seperti kekeringan,
salinitas tinggi dan perubahan kondisi cahaya (Yang dkk., 2011; Long dkk., 2012;
Peng dkk., 2012; Wang dkk., 2012; Cai dkk., 2014; Zhao dkk., 2014; Zhang dkk.,
2016). Faktor stress ini menyebabkan efek samping pada pertumbuhan tanaman dan
secara signifikan menghambat produktivitas tanaman (Shrivastava dan Kumar,
2015).
Kiambang (Salvinia molesta) merupakan tanaman air yang hidup terapung
bebas pada permukaan air dengan pertumbuhan dan perkembangan sangat cepat
sehingga menutupi permukaan air. Kiambang berpotensi sebagai spesies tanaman
akumulator karena mampu tumbuh pada nutrisi yang rendah (Sandy, 2010).
Pemanfaatan tanaman yang bertujuan untuk membersihkan permukaan tanah atauair
yang tercemar memiliki beberapa kelemahan, diantaranya; pertumbuhan biomassa
yang lambat dan akar tanaman yang pendek (Hodko dkk., 2000). Untuk
menanggulangi kekurangan pada fitoremediasi perlu adanya suatu metode yang bisa
menjangkau daerah dasar limbah tanpa mengurangi esensi dari fitoremediasi.
Metode gabungan proses elektrokimia dengan fitoremediasi yaitu
Electroassisted phytoremediation (EAPR) (Putra dkk., 2013, Cang dkk., 2011) dapat
digunakan sebagai alternatif lain untuk mengatasi kekurangan proses fitoremediasi.

1
Sebab Electro-assisted phytoremediation (EAPR) dapat meningkatkan kinerja proses
fitoremediasi biasa (Putra dkk., 2013). Pada sistem EAPR elemen yang paling
berpengaruh adalah elektroda yang digunakan, elektroda katoda berfungsi untuk
memobilisasi secara elektrokinetik ion logam yang terdapat dalam air yang kemudian
membuat ion logam mengalami proses elektro-migrasi menuju akar tanaman yang
selanjutnya diikuti dengan proses absorpsi oleh akar tanaman.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini meliputi;
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan migrasi tumbuhan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pencemaran tumbuhan
3. Untuk mengetahui apa saja model pencemaran berdasarkan faktor yang
mempengaruhi
4. Untuk mengetahui apa saja faktor penghalang pencemaran pada tumbuhan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Migrasi Tumbuhan
Menurut kamus lengkap Biologi (2002:354) migrasi yaitu pola distribusi
tata ruangindividu yang satu relative terhadap yang lain dalam populasi. Proses
migrasi pada tumbuhan di pengaruhi factor kemampuanya berevolusi,
kemampuanya dalam menyesuaikan dirinya untuk mempertahankan hidupnya,
melakukan persebaran untuk tumbuh dan hidup seperti spora yangterbang di tiup
angin, dan sifat yang dimiliki kosolitnes mempunyai kemampuan
menyebarsecara luas.
Salah satu factor yang mempengaruhi penyebaran tumbuhan di
permukaan bumi adalahTinggi rendahnya permukaan bumi. Permukaan bumi
terdiri dari berbagai macam relief, seperti pegunungan, dataran rendah,
perbukitan dan daerah pantai. Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi
mengakibatkan variasi suhu udara. Variasi suhu udara mempengaruhi
keanekaragaman tumbuhan. Hutan yang terdapat di daerah pegunungan banyak
dipengaruhi oleh ketinggian tempat.
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya
dari permukaanlaut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat
tersebut berada pada 1500 m diatas permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah
semakin dingin suhu di daerah tersebut.Demikian juga sebaliknya bila lebih
rendah berarti suhu udara di daerah tersebut lebih panas.Setiap naik 100 meter
suhu udara rata-rata turun sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin rendahsuatu
daerah semakin panas daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi suatu
daerah semakindingin daerah tersebut. Oleh sebab itu ketinggian permukaan
bumi besar pengaruhnya terhadap jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah
yang suhu udaranya lembab, basah di daerah tropis,tanamannya lebih subur dari
pada daerah yang suhunya panas dan kering.
Menurut Fr. Junghuhn seorang penyelidik bangsa Jerman membedakan
jenis tumbuh-tumbuhan berdasarkan ketinggian tempatnya adalah : (1) Tingkat
tropis setinggi 700 m, terdiriatas tumbuh-tumbuhan tropis, (2) Tingkat subtropis

3
hingga 1.000 m, sudah mulai tidak adatumbuh-tumbuhan hutan dataran rendah,
(3) Ketinggian 1.000-2.000 m, terdapat tumbuh-tumbuhan dari iklim sedang.
Daerah ini banyak terdapat kabut, pohon-pohonnya telah ditumbuhi lumut
(hutan kabut dan hutan lumut), (4) Lebih tinggi dari 2.000 m, hanya sedikit
pohon, danhanya terdapat belukar dan rumput (Novi Silvia Hardiany : 2013).

B. Pencemaran Tumbuhan
Pemencaran dan perpindahan merupakan dua aktivitas yang berlainan,
walaupunmempunyai kaitan yang erat. Pemencaran hanya melibatkan
diseminasi dari induk dan penyebaran ( dalam arti dinamik) ke suatu tempat
yang baru, sedang perpindahan mencakup pulakeberhasilan pertumbuhan dan
penghunian yang tetap.
Pemencaran merupakan proses esensial yang mendahului migrasi, yang
sesungguhnyahanya dapat tercapai dengan penghuniantetap di tempat yang baru.
Di dalam alam hanyasebagian kecil begian tubuh tumbuhan yang dapat
dipancarkan, dan yang dapat dengan tepatdisebut sebagai diseminul atau
diaspora, benar-benar tumbuh di sutu tempat dan benar-benarmelakukan
migrasi. Bukan hanya karena sebagian besar telah mati awal (premature) atau
jatuh ditanah gundul,atau terhenti di tempat yang tidak member kesempatan bagi
mereka untuk mulaidengan suatu kehidupan baru, atau gagal untuk
mempertahankan diri dalam perjuangan melawan persaingan yang lebih kuat,
tetapi kondisi ekologi dan reaksi fisiologi harus terletak dalam batas- batas yang
sempit untuk keberhasilan terakhir.

C. Model Pemencaran Berdasarkan Faktor Yang Mempengaruhi


1. Pemencaran Tumbuhan Tanpa Bantuan Faktor Luar
Cara pemencaran ini dinamakan pula pemencaran mekanik. Pemencaran
ini disebabkanoleh proses yang terjadi pada organism itu sendiri sehingga jarak
pemencarannya tidak begitu jauh dari induknya. Pemencaran tanpa bantuan
factor luar dapat dilakukan melalui pertumbuhan bagian vegetatif, mekanisme
letupan, dan gerak higroskopis. Pemencaran ini biasanya menggunakan alat
pemencaran yang biasanya tidak memungkinkan penyebaran yang luas.

4
a. Pemencaran melalui Pertumbuhan Bagian Vegetatif
Bagian vegetatif yang biasanya digunakan dalam pemencaran
tumbuhan adalah akar, batang,daun, dan buah beserta modifikasinya. Bagian
vegetatif ini tidak memungkinkan penyebaranyang luas, misalnya:
 Stolon atau GeragihBatang yang menjalar di atas tanah, Tunas tumbuh di
sepanjang batang. Contoh : pada rumputteki, pegagan, rumput gajah,
strawberi.
 Umbi BatangBagian batang yang digunakan untuk menyimpan makanan
umbi, ini mempunyai banyak tunas, bila keadaan lingkungan cocok, mata
tunas akan tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contoh :kentang.
 Umbi Lapis Merupakan batang dengan ruas-ruas yang sangat pendek dan
sangat rapat. Pada setiap ruas terdapat lapisan sisik yang merupakan
modifikasi dari daun. Contoh : bawang merah, bakung,tulip, leli.
 Akar Rimpang atau Akar Tinggal (Rizom)Merupakan batang yang
menjalar di bawah permukaan tanah. Contoh : beberapa jenis
rumput,kunyit, lengkuas, jahe, dahlia. 
b. Pemencaran melalui Mekanisme Letupan
Mekanisme pemencaran melalui letupan biasanya tumbuh denngan
intensif sehinggamenjadi keuntungan besar dalam migrasi tumbuhan. Maka,
tumbuhan yang dapat menembakan benihnya ke luar, sekaligus dapat
melontarkan benih itu ke dalam angin yang sedang bertiup ataukepada
hewan yang sedang lewat yang akan membawa benih tadi sampai sejauh
beberapa mil.
Mekanisme pemencaran letupan umumnya dilakukan oleh tumbuhan
polong-polongan,seperti turi. Tanaman lainnya misalnya jarak (Ricinus
communis), bunga keembung, dan karet(Hevea brasiliensis) juga melakukan
pemencaran dengan cara ini. Melalui mekanisme pemencaran ini, buah akan
pecah melontarkan buah ataupun sporanya.
c. Pemencaran melalui Mekanisme Gerak Higroskopis
Mekanisme pemencaran ini juga berupa letupan, namun terjadinya
jika dalam kondisi basah.Contoh tumbuhan yang melakukan pemencaran
seperti ini adalah pacar air dan kapsul spora pada lumut.

5
2. Pemencaran Tumbuhan dengan Bantuan Faktor Luar
Pemencaran tumbuhan dapat pula dibantu oleh factor luar. Alat
pembiakan tumbuhanyang pemencarannya dibantu oleh factor luar tersebut
biasanya memiliki beberapa modifikasiyang mendukung proses pemencaran
tersebut. Berdasarkan factor yang menjadi perantara dalam penyebarannya,
pemencaran jenis ini dibedakan menjadi empat kelompok, yaitu berdasarkan
bantuan angin, bantuan air, bantuan hewan, dan bantuan manusia.
a.  Pemencaran dengan Bantuan Angin (Anemokori)
Anemokori (Anemos berarti angin dan chorein berarti penyebaran) akan
berlangsung efektif jikaalat kembang biak yang dipencarkan mengalami
modifikasi yang mendukung gerak pemencaran. 
b. Pemencaran dengan Bantuan Air
Pemencaran dengan bantuan air (hidrokori) terjadi melalui air sungai
maupun airlaut. Setiap jenis benih yang ringan berkemungkinan untuk
dipencarkan oleh air secara efektifsampai batas kemampuannya untuk
mengapung dan mempertahankan daya untuk berkecambah,yaitu ketika benih
jenuh akan air dan tenggelam atau menjadi busuk (gagal). Persyaratan
utamadalam pemencaran oleh air adalah daya apung yang cukup dan
impermeabilitas bagi air.
Tumbuhan yang pemencarannya dengan bantuan air memiliki struktur
buah yang terdiri dari 3 lapis kulit, yaitu:
 Eksokarp,kulit yang paling luar mengilap,tipis dan kuat.
 Mesokarp, kulit yang tengah yang tebal berisi rongga udara sehingga biji
menjadi ringandan mengambang di air.
 Endokarp, kulit yang paling dalam kuat dan keras yang berfungsi untuk
melindungi embrio.
Selain itu masih ada beberapa ciri tanaman yang bijinya di pencarkan
oleh air, yaitu:
 Memiliki tempurung yang kuat, tahan lama dan pada air serta mampu
menahan korosi dari airgaram.
 Benih memiliki kantong udara sehingga mampu untuk mengapung.

6
 Cadangan makanan cenderung lebih keras dan dalam jumlah yang agak
banyak.
 Tumbuhan yang di pencarkan oleh air adalah tanaman yang umumnya
tumbuh dekat air.
Cara utama pemencaran tanaman oleh air adalah:
 Arus laut. Arus laut dapat menyebabkan pemencaran jarak jauh yang sangat
efektif untuk jenis benih yang mampu mengapung selama waktu yang
panjang tanpa menjadi jenuh oleh air dan juga termasuk dalam jenis
tumbuhan (benih normal) yang mampu hidup di daerah pesisir sehingga
dapat tinggal menetap di bawah kondisi kadar garam tinggi (pantai
berpasir, berlumpur).
 Sungai dan Selokan. Sungai dan selokan biasa mengangkut buah, biji dan
bagian-bagian lain pada tumbuh-tumbuhan \ yang terkadang bergerak jauh
hingga ke laut. Pemencaran dengan airhanya terbatas pada arah aliaran air
dan daratan yang bersangkutan, dikaraenakan benih yangtumbuh tidak
mampu mencakup ke area yang lebih luas (bukan tumbuhan pantai atau
lautsehingga tidak mampu bertahan jika terlalu lama mengapung di
samudera).
 Penghanyutan oleh Hujan, Banjir dan Danau. Air hujan tidak hanya
memercikan ke luar bijiatau spora dari organ-organ yang terbuka, tetapi jika
membentuk aliran dapat membawa biji atauspora lebih jauh daripada factor
yang lain. Hampir setiap tumbuhan dapat dipencarkan secaradrastic oleh
banjir, seperti penumbangan pohon dan pengangkutan semua jenis
reruntuhan yangdapat mencapai jarak cukup jauh hingga terdampar di
dataran banjir berlumpur yang cocokuntuk ditempati oleh tumbuhan yang
mengadakan migrasi.Pada danau cara pemencaran dan jenis-jenis tumbuhan
yang dipencarkan hampir sama dengan yang terjadi di sungai-sungai, tetapi
terdapat lebih banyak keterbatasan pemencaran bagi jenis-jenis tumbuhan
akuatik dan semiakuatik, dan jarak pemencaran pendek.
 Gunung Es atau Gumpalan Es. Es yang mengapung ke arah hilir di sungai-
sungai atau hanyutke danau memilki peranan penting sebagai pengangkut
benih yang tidak dapat mengapung.Sebagai contoh Puccinellia

7
phryganodes.Selain pemencaran dapat dilakukan oleh air tidak semuahal
tersebut dapat dilakukan dikarenakan adanya penghambat jalannya
pemencaran, antara laintidak tersedianya air yang cukup, setiap rintangan
penghalang gerak air, pembekuan yang terjadihingga dasar air, samudera
yang luas bagi benih yang tidak dapat mengapung dan hidup
lama, begitupula pengaruh iklim yang berbeda sehingga tidak sesuai untuk
menetapkan tumbuhan yang ditransportasikan. Contoh penyebaran tanaman
oleh air adalah spora ganggang, spora terdiri dari zoosporadan aplanospora.
Zoospora memiliki bulu getar yang dapat bergerak bebas dalam air
untuk berpindah tempat, kemudian tumbuh dan berkembang menjadi
individu baru. Selain spora beberapa contoh tanaman lainnya yaitu kelapa
(Cocosnuifera), nyamplung (Calophylumsp.),eceng gondok, teratai, dan
bakau.
c. Pemencaran dengan Bantuan Manusia (Antropokori)
Manusia secara sengaja atau tidak sengaja dapat memencarkan alat
perkembangbiakantumbuhan. Manusia merupakan penyebab perubahan vegetasi
yang paling aktif, termasuk pemencaran tumbuhan. Apalagi di jaman modern.
Dengan perjalanan di dunia dalam jumlahyang kian lama semakin besar dan
dengan kecepatan dan kemudahan yang terus-menerusmeningkat, manusia selalu
mengangkut benih tumbuhan baik sengaja maupun tidak diketahui.Sebagai
contoh manusia secara sengaja mendatangkan kina dari Amerika Selatan, kopi
dan kelapa sawit dari Afrika ke Indonesia. Secara tidak sengaja, manusia
memakan buah yang bijinya tidak tercerna dan dikeluarkan bersama kotoran,
dapat pula biji rumput-rumputan yangmenempel pada baju/celana. Akibatnya,
hanya sedikit tempat di bumi ini yang vegetasi dan flora penyusunnyatidak
menunjukan adanya bekas campur tangan manusia.
Pada waktunya tanda-tanda adanya campur tangan manusia akan
semakin hilang,namun campur tangan ini sudah semakin luas dan mengaburkan
tumbuhan-tumbuhan endemicdisuatu daerah dan semakin mengaburkan daerah
asal tumbuhan.

8
D. Faktor Penghalang Pemencaran Pada Tumbuhan
Jika kita membayangkan bahwa pada banyak jenis tumbuhan berbunga,
seperti misalnyasisymbrium Sophia dan Amaranthus retroflexus, satu batang
tumbuhan dapat menghasilkansejuta biji atau lebih dalam satu musim panas, dan
bahwa beberapa jenis tumbuhan spora, seperti “jamur kelentos raksasa“
(Lycoperdon “Calvatia“ giganteum) dapat menghasilkan berjuta spora,namun
tidak adasatupun yang memenuhi bumi.
Maka jelas bahwa hanya satu bagian yang sangat kecil dari benih
tumbuhan yang dapatmemenuhi atau benar-benar mencapai target. Untuk
mewujudkan potensialnya yang penuh, suatualat perkembangbiakan (calon
tumbuhan baru) harus berkembang menjadi tumbuhan dewasa,yang pada pada
waktunya mengadakan perkembangbiakan. Jumlah kematian yang
menakjubkandisebabkan adanya kegiatan berbagai macam penghalang, baik
terhadap pemencaran maupunterhadap kemampuan untuk mempertahankan diri
yang sesungguhnya. Penghalang-penghalangtersebut dapat dibedakan dalam
empat tipe utama :
1. Fisiografi
Fisiografi merupakan penghalang yang disebabkan oleh sifat permukaan
bumi. Salah satucontoh yang paling jelas adalah wilayah perairan yang samgat
luas untuk tumbuhan darat. Dantumbuhan permukaan air adalah daratan yang
sangat luas. Penghalang fisiografik lain dapat berupa gunung-gunung, baik yang
berwujud rintangan langsung yang bersifat mekanik maupun tidak langsung
dengan mengubah keadaan iklim dan sejenisnya seperti suhu udara dan angin.
Banyak angin setempat ditumbuhkan oleh kombinasi factor-faktor fisiografi dan
iklim yang merupakan penghalang nyata bagi pemencaran ke suatu arah, tetapi
factor tersebut juga dapatmembantu di lain arah.

2. Iklim
Iklim dapat mencakup suhu yang berbeda-beda, kelembaban, cahaya, dan
keadaan lain. Ketergantungan yang erat antara tumbuhan dan kondisi iklim
mengakibatkan lingkunganvegetasi dan iklim cenderung menunjukan kesamaan
satu dengan yang lain, dimana iklim dapatmenentukan batas-batas umum suatu
persebaran tumbuhan. Perubahan iklim yang besarmerupakan pnghalang yang

9
benar-benar tak dapat diatasi bagi tumbuhan yang baru mengalamimigrasi.
Berikutnya, setiap keadaan termasuk juga tenggang waktu, yang terbukti dapat
menjadifactor utama penyebab kematian paada benih.

3. Tanah
Kondisi tanah yang berupa kombinasi maupun terpisah-pisah
menyebabkan wilayah persebaran tumbuhan menjadi terbatas. Hal ini dapat
berupa faktor-faktor tanah yang berbeda-beda, antara lain berupa factor edafik
yaitu termasuk dalam struktur fisik, komposisi kimia, kandungan lengas,
keadaan suhu, dan termasuk kandungan-kandungan organisme-organisme hidup,
yang masing-masing dapat mencegah suatu benih untuk menetap di daerah
baru,walaupun demikian perkecambahan dapat terlaksana dengan baik.

4. Makhluk hidup (termasuk tumbuhan lain)


Persaingan untuk mendapatkan ruangan, cahaya, air, dan lainnya dengan
tumbuhan lainyang sudah menetap di suatu daerah dan telah tumbuh dalam
keseimbangan yang cukup baik dengan kondisi setempat, juga besar
kemungkinannya menjadi penghalang yang tak teratasi bagi pendatang baru
untuk menetap di suatu tempat, seperti penyenggutan atau gangguan lain oleh
hewan dan manusia. Akibatnya, migrasi yang tersebar luas menjadi sangat
terbatas pada tempat-tempat yang sedikit banyak dalam keadaan terbuka (belum
dihuni) saja, seperti pada tebing-tebing pasir, lahan-lahan yang terganggu,
dimana penghalang baru akan memainkan peranannya.
Jika hal tersebut tidak terjadi, maka jelas bahwa setiap jengkal tanah atau
seleret sinar akandimanfaatkan, karena memperjuangkan eksistensi merupakan
suatu hal yang sangat nyata,terutama terjadi antara organisme di tempat-tempat
dengan kondisi kehidupan yang lebih baikdengan faktor-faktor fisik lingkungan
di tempat-tempat yang kondisinya buruk.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang migrasi dan pemencaran tumbuhan dalam
makalah di atasmaka dapat kita simpulkan bahwasannya migrasi dan tumbuhan
adalah dua hal yang berbeda tapisaling berkaitan satu sama lain. Migrasi
tumbuhan dilakukakn melalui pemencaran daritumbuhan itu sendiri dan
dikatakan bermigrasi apabila tumbuhan yang melakukan pemencarantelah
tumbuh dan menetap ditempat dimana tumbuhan itu berhenti dari
pemencarannya.
Pemencaran tumbuhan merupakan salah satu upaya atau cara yang
dilakukan olehtumbuhan itu sendiri maupun adanya faktor luar yang mampu
mengembangbiakan dan mampu melestarikan suatu jenis tumbuhan tertentu.
Adanya pemencaran tumbuhan di bumi menyebabkan distribusi atau agihan
dapat terleksana dengan merata. Peran serta lingkungan sekitar tumbuhan hidup
juga mempengaruhi tingkat pemencaran suatu tumbuhan. Sebagai contoh adanya
penghalang-penghalang yang berupa perbedaan iklim antara tempat yang
satudengan tempat yang lain akan menyulitkan proses pemencaran. Di dalam
proses pemencaran itu sendiri terdapat keanekaragaman model pemencaran,
yang keseluruhanya memilki kekhasanmasing-masing. Dari kekhasan itulah
model pemencaran antara jenis yang satu dengan yang laindapat teridentifikasi.

B. Saran
Materi mengenai migrasi dan pemencaran tumbuhan yang penulis
paparkan dalam makalah ini hanyalah sebagian kecil dari pemahaman penulis.
Oleh karenanya, penulis mengharapkan pembaca untuk membaca lebih banyak
referensi mengenai migrasi dan pemencaran tumbuhan untuk mendapatkan ilmu
yang lebihluas.Penulis juga menerim masukkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk kemajuan penulis nantinya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fatchan, Ach. 2011. Bahan Ajar Geografi Tumbuhan dan Hewan. Malang: Fakultas
Ilmu Sosial Universsitas Negeri Malang.

Ichwan. 2011. Apa Itu Geografi Tumbuhan dan Hewan? (Online)


http://onegeo.blogspot.com/2010/01/apa-itu-geografi-tumbuhan-dan-
hewan.html diakses tanggal 09 April 2022

Polunin, Nicolas. 1960. Pengantar Geografi Tumbuhan dan Beberapa Ilmu


Serumpun. Terjemahan Gembong Tjitrosoepomo. 1990. Jogjakarta:
Universitas Gajah Mada Press

Syaiful Adam,=. 2019. Migrasi Tumbuhan. Univeristas Ahmad Dahlan


https://www.academia.edu/37798559/MIGRASI_TUMBUHAN diakses
pada tanggal 09 April 2022

12

Anda mungkin juga menyukai