Dosen Pengampu
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah Pengantar Ilmu Geografi dengan judul “Fenomena Biosfer dalam
Kehidupan”
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
Pengatar Ilmu Geografi yang telah membimbing kami dalam menulis makalah ini. Demikian,
semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................. . ............................1
Kata Pengantar................................................................................. ..............................2
Daftar isi..........................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………..……….…….…..4
1.2 Rumusan Masalah………………………………………….…………...….4
1.3 Tujuan……………………………………………………….…….……….4
Bab II Pembahasan
2.1 Definisi Biosfer…………………………………………...…….…………5
2.2 Faktor yang Mempengaruhi Persebaran Flora dan Fauna………..…….….5
2.3 Persebaran Flora dan Fauna di Dunia……………….……………...……...6
2.4 Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia…………………...…....…….….8
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan……………………………………………....……….….……15
3.2 Saran………………………………………………………..….….………15
Daftar Pustaka................................................................................................................16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut “BIOSFER”.
Walaupun tipis, lapisan ini di huni oleh lebih dari 1.500.000 macam tumbuhan dan hewan.
Biosfer mempunyai arti lingkungan hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok
bagi kehidupan. Keaneka ragaman tumbuhan dan hewan pada suatu wilayah akan
berkembangdengan baik apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, baik biotik (fisik)
maupun abiotic terpenuhi. Persebaran makhluk hidup memiliki pengertian keberadaan
makhluk hidup pada daerah tertentu, sedangkan penyebaran makhluk hidup memiliki
pengertian cara makhluk hidup itu sampai di suatu daerah tertentu. Oleh karena itu
persebaran makhluk hidup erat kaitannya dengan daya dukung suatu daerah.
Biosfer sangat mempunyai manfaat dan pengaruh yang besar untuk kelangsungan
makhluk hidup di bumi. Biosfer juga sangat bermanfaat untuk makhluk hidup khususnya
manusia. Ilmu pengetahuan yang telah mempelajari biosfer dan makhluk hidup sangat
penting dan berguna untuk saat ini maupun untuk kelangsungan masa depan. Dengan
mempelajari biosfer dan makhluk hidup manusia bisa bersikap lebih baik dalam hal
memelihara ekosistem, lingkungan hidup maupun eksperimen untuk masa yang akan
datang, agar alam ini bisa terjaga dengan baik serta bisa dinikmati sampai masa yang akan
datang.
Untuk menggali dan mengkaji informasi tentang Biosfer lebih mendalam yang
berguna untuk kehidupan saat ini maupun kelangsungan masa depan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah biosfer merupakan salah satu istilah geografi yang digunakan untuk
menggambarkan kondisi lingkungan yang memungkinkan untuk ditinggali organisme
makhluk hidup. Biosfer merupakan kondisi alam yang ada di luar bumi yang memenuhi
persyaratan kehidupan organisme makhluk hidup.
Biosfer berasar dari kata bio dan sphera yang artinya bio artinya hidup dan sphera
artinya lapisan (daerah). Biosfer berarti tempat makhluk hidup yang terdiri atas litosfer,
atmosfer, dan hidrosefer. Memiliki ketebalan 9 km keatas dan 8 km kebawah.
Ekosistem besar yang memiliki flora dan fauna khas disebut bioma. Bioma meiliki
2 komponen, yaitu
Faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran flora dan fauna adalah sebagai berikut :
1) Kondisi Geologis
a. Adanya pergeseran benua yang terus berlangsung akibat tenaga endogen.
b. Periode glasiasi (periode pencairan es) dan periode interglasial (periode kering yang
panjang).
c. Flora dan fauna berevolusi dan suksesi akibat adanya perubahan musim
2) Iklim (Suhu, angin, curah hujan, dan kelembaban udara)
a. Suhu dan kelembaban udara berpengaruh terhadap proses perkembangan fisik flora
dan fauna
b. Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk fotosintesis dan metabolisme
tubuh bagi beberapa jenis hewan.
c. Angin sangat berperan dalam proses penyerbukan atau bahkan menerbangkan
beberapa biji-bijian sehingga berpengaruh langsung terhadap persebaran flora.
3) Relief (Tinggi rendahnya permukaan bumi)
5
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis
vegetasi, zona iklimnya adalah terbagi lima zona, yaitu :
a. Zona iklim panas
Ketinggian 0-700 mdpl, suhu rata-rata tahunan lebih 22°C (padi, jagung, karet, tebu,
dan kelapa)
b. Zona iklim sedang
Ketinggian 700-1500 mdpl, suhu rata-rata tahunan antara 15°C-22°C kopi, teh,
kina, dan karet)
c. Zona iklim sejuk
Ketinggian 2500-4000 mdpl, dengan suhu rata-rata tahunan 11°C zona ini
tumbuhan yang ada berupa lumut).
d. Zona iklim salju tropis
Ketinggian lebih dari 4000 mdpl dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat
tumbuhan.
4) Tanah (Edafik)
Kesuburan tanah yang meliputi kandungan humus atau bahan organik, unsur
hara, tekstur tanah, struktur tanah, dan ketersediaan air dalam tanah.
5) Manusia (Merusak dan melestarikan)
a. Manusia dengan ilmu dan teknolgi yang dimilikinya dapat melakukan persebaran
tumbuhan dengan cepat dan mudah. Misalnya seperti membangun hutan kota.
b. Manusia juga mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan
melakukan perlindungan atau perburuan binatang. Misalnya seperti saat daerah
hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan, atau perumahan dengan
melakukan penebangan, reboisasi, atau pemupukan.
2.3 Persebaran Flora dan Fauna di Dunia
1. Flora
a) Hutan hujan tropis
1) Pohon tinggi dan bahan besar
2) Selalu hijau sepanjang tahun, > 2000 mm/th.
3) Sangat rindang, gelap, lebat dan membentuk kanopi
4) Terdapat semak belukar, tumbuhan merambat (rotan), tanaman menempel
(epifit) misalnya anggrek, dan suplir.
5) Tanah subur dan menyimpan air.
6) Terdapat hutan mangrove (bakau) di sepanjang pantai yang landai.
6
7) Ketinggian pohon sekitar 20-30 m
b) Hutan Musim
1) Warna daun yang berwarna oranye keemasan, di sebabkan karena pendeknya
hari sehinga merangsang tanaman menarik klorofil dari daun hingga diisi
pigment lain.
2) Jenis vegetasi yang tumbuh adalah quercus (oak), acer (maple), castanea dan
lain-lain. Tersebar di eropa barat, eropa tengah, asia timur (korea dan jepang)
dan timur laut amerika.
3) Vegetasi ini hidup pada kawasan subtropis dengan iklim semi selama enam
bulan serta mengalami musm gugur saat musim kering sampai musim dingin.
c) Taiga
1) Bioma taiga terletak di kawasan beriklim subartik dengan iklim yang sangat
dingin dan musim panas yan sangat pendek.
2) Tersebar di sakdinavia, Rusia timur, amerika utara, dan beberapa di kawasan
asia utara.
3) Jenis vegetasi yang mendominasi adalah jenis konifer (tumbuhan berdaun
jarum), di antaranya picea, abies, pinus, dan larix.
d) Tundra
1) Iklim regional ang sangat ekstrim dengan suhu rata-rata rendah.
2) Bersalju.
3) Mempunyai musim panas yang pendek.
4) Vegetasi: lumut yang membentuk hamparan luas.
e) Sabana
1) Bioma savana beriklim asosiasi antara iklim tropis basah dan iklim kering.
2) Mempunyai tingkat kesuburan yang sangat rendah.
3) Vegetasi yang tumbuh adalah rumput-rumputan, seperti gramineagejenis
rumput yang hidup sepanjang tahun dengan ketinggian mencapai 2,5 m lebih.
Selain itu terdapat juga palm savanna, pine savannab dan acacia savanna.
4) Bioma ini tersebar di afrika timur, amerika tengah, australia, dan asia timur.
f) Stepa
g) Gurun
7
1) Merupakan tempat paling gersang di muka bumi.
2) Di tempat ini pada umumnya terdapat padang pasir
3) Flora: kaktus, semak, dan alang-alang.
4) Fauna: unta, ulas, derik, kadal, kalajengking, kumbang penggali.
2. Fauna
a) Oriental: asia bagian selatan, pegunungan himalaya, india, sri lanka, sumatra, jawa,
kalimatan, sulawesi, dan filipina. Misal: siamang, orang utan, gajah, badak, burung
merak, dan harimau.
b) Paleartik: Eurasia sebelah selatan ke himalaya, afghanistan, iran, dan afrika. Mial:
landak, babi hutan, rusa kecil, kijang, sapi, kambing, dan robin
c) Neotropik: amerika selatan dan tengah, meksiko, dan hindia barat. Misal: armadila,
kelelawar vampire, burung kolibri, kukang, tapir, dan trenggiling.
d) Neartik: amerika utara dari dataran tinggi meksiko sampai kawasan kutub utara,
dan greenland, Misal: kambing gunung, karibon (seperti kijang), tikus air, bison,
dan reider.
e) Australia: australia, irian, selandia baru, kepulauan di samudra pasifik. Misal:
marsupialai/mamalia berkantung, rodentia, kanguru, kelelawar, kasuari,
cendrawasih, kakatua, dan kiwi.
f) Ethiopia: afrika, madagaskar, dan pulau-pulau sekitar afrika. Misal: gajah afrika,
gorila, smpanse, badang afrika, singa, kudanil, zebra, jerapah, burung onta, dan
bison.
2.4 Persebaran Flora Fauna di Indonesia
1. Tumbuh-Tumbuhan (Flora)
8
1) Penyebaran Tumbuh-Tumbuhan secara Horizontal
Hutan jenis ini tumbuh di daerah yang memiliki curah hujan cukup besar
(lebih dari 2.000 mm/tahun) serta mempunyai suhu tinggi sepanjang tahun.
Hutan rimba mempunyai ciri ciri: lebat dan selalu hijau, terdiri dari berbagai
jenis pohon besar dan kecil, ketinggiannya mencapai sekitar 60 m, mahkota
daunnya bertingkat-tingkat sehingga suasana di dalamnya gelap dan lembap,
banyak ditemukan pohon memanjat, pakis, serta anggrek. Mengingat
banyaknya macam tumbuhan maka sering pula dikenal sebagal hutan heterogen.
Apabila hutan ini ditebang, segera tumbuh hutan baru yang dikenal sebagai
hutan sekunder. Jenis tumbuh-tumbuhan hutan sekunder dapat berbeda dengan
hutan primernya. Daerah sebaran hutan rimba di Indonesia yaitu di Jawa Barat,
Sumatera, Kalimantan, dan Papua.
c. Sabana Tropik
9
di Nusa Tenggara, Madura, dan Dam nggi Gayo di Aceh. Daerah-daerah
tersebut memiliki mush kemarau yang cukup panjang dan curah hujannya antara
1.0001.500 mm/ tahun.
10
pohon yang agak lebih besar, antara lain: ketapang, butun, dadap, klumung.
Selain itu, di daerah semacam ini pohon kelapa tumbuh dengan baik, namun
pohon kelapa merupakan tanaman budi daya (bukan aIamiah). SeIanjutnya
sampai kira-kira mencapai ketinggian 1.200 m dijumpai adanya hutan rimba
tropik yang pohon-pohonnya besar, lurus, dan tinggi.
b. Daerah dengan ketinggian antara 1.200 – kurang dari 3.000 meter
11
2) Pada Ketinggian antara 650 1.500 meter
Daerah ini dikenal sebagai daerah dingin, sehingga pohon pohon keras
mulai jarang, namun masih ada pohon kina. Pada ketinggian 3.000 meter
merupakan batas pohon-pohon, sedang yang tumbuh biasanya berupa rumput
dan lumut saja. Hal ini sebagai akibat temperatur yang cukup rendah, kurang
hujan, serta angin keras (Mukminan, 1980). Sehubungan dengan itu perlu
diketengahkan bahwa pembagian daerah penyebaran tumbuhan menurut
Junghuhn lebih cenderung menghubungkan antara ketinggian daerah dengan
jenis tanaman pertanian dan perkebunan. 1
2. Hewan (Fauna)
1
Forum Tentor Indonesia, The King SBMPTN Soshum, (Yogyakarta: Tim Redaksi FE, 2018)
12
antara lain: bermacam-macam kera, harimau, gajah, tapir, badak, banteng,
binatang-binatang kecil dan berbagai jenis ikan tawar. Walaupun jenis fauna
tersebut masih ada yang bertahan hidup ada pula yang terancam kepunahan.
Terlebih setelah ada kegiatan manusia pada masa akhir-akhir ini.
Jenis-jenis ikan air tawar di sungai pantai timur sumatera sama dengan yang
hidup di sungai kalimantan barat. Ikan air tawar di jawa mempunyai jenis yang
sama dengan yang hidup di kalimantan selatan. Adanya jenis-jenis fauna asia
merupakan suatu bukti yang mendukung teori bahwa dangkalan sunda menjadi satu
daratan dengan benua asia.
Penyebaran jenis fauna peralihan terdapat di antara garis Wallace dan weber
yaitu Indonesia bagian tengah yang mencakup Sulawesi, Maluku dan nusa tenggara.
13
Pada daerah peralihan terdapat jenis fauna yang hanya terdapat di situ dan tidak
terdapat di daerah lain yang biasa dikenal sebagai binatang endemis. Misalnya babi,
rusa dan anoa. Sulawesi merupakan daerah miskin binatang sebagai akibat telah
lama terputus dengan pulau-pulau lainnya dan sekaligus daerah peralihan antara
Australia dengan Asia.
Indonesia memiliki kekayaan fauna alami yang ragam. Masih banyak pula
jenis hewan yang terdapat di berbagai tempat. Misalnya lawet hijau terutama di
pulau jawa. Dimana saragnya yang dibuat dari cairan ludahnya merupakan barang
yang diperdagangkan dan harganya cukup mahal, misalnya di jawa bagian pantai
selatan serta di Kalimantan.
Begitu pula bermacam ikan baik di sungai, danau dan laut. Ikan banggai
cardinal bentuknya mirip capung hanya ditemukan di perairan kepulauan banggai,
Sulawesi tengah. Kini jumlahnya merosot drastis karena kerusakan terumbu karang
dan penjualan bebas ke luar negeri via bali (sumber: Tim Ekspedisi Zamrud
Khatulistiwa, 2010)2
2
Eva Banowati, Geografi Indonesia, (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014)
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Biosfer merupakan kondisi alam yang ada di luar bumi yang memenuhi persyaratan
kehidupan organisme makhluk hidup. Keaneka ragaman tumbuhan dan hewan pada suatu
wilayah akan berkembang dengan baik apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, baik biotik
(fisik) maupun abiotik terpenuhi. Persebaran makhluk hidup memiliki pengertian
keberadaan makhluk hidup pada daerah tertentu, sedangkan penyebaran makhluk hidup
memiliki pengertian cara makhluk hidup itu sampai di suatu daerah tertentu. Oleh karena
itu persebaran makhluk hidup erat kaitannya dengan daya dukung suatu daerah.yang
meliputi kondisi geologis, iklim, relief, tanah, dan manusia.
3.2 Saran
Dalam kaitannya peran manusia dalam biosfer, kita harus selalu menjaga
keseimbangan dengan lingkungan. Agar lingkungan tidak rusak, maka kita harus
memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan bijaksana. Dan semoga dengan makalah
ini mampu menambah pengetahuan kita tentang peran kita sebagai manusia dalam biosfer.
15
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia, FT. 2018. The King SBMPTN SOSHUM. Yogyakarta: Tim Redaksi FE
16