Anda di halaman 1dari 24

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

Rumusan masalah ......................................................................................................................................

Tujuan perumusan .....................................................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN

Biosfer ........................................................................................................................................................

Makhluk hidup ...........................................................................................................................................

Ciri ciri makhluk hidup ...............................................................................................................................

Persebaran flora.........................................................................................................................................

Persebaran fauna .......................................................................................................................................

BAB 3 PENUTUP

Kesimpulan.................................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

s
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
SWT karena dengan rahmat, karunia, serta taufiq dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang karya tulis ilmiah, beskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Bapak grt. Ardianto Odding,A.Kel,M.Kes. selaku dosen mata kuliah IAD,
IBD, ISD yang telah memberikan tugas ini kepada kami .

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai ilmu alamiah dasar . Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang
akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat di pahami bagi siapapun yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun dari anda demi perbaikan makalah ini di
waktu yang akan datang.

Sengkang, 9 november 2019

Andi Mutmainnah
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Semua jenis kehidupan terbatas pada lapisan tipis yang disebut“BIOSFER”. Walaupun tipis, lapisan
ini di huni oleh lebih dari 1.500.000 macam tumbuhan dan hewan. Biosfer mempunyai arti lingkungan
hidup serta lapisan pada permukaan bumi yang cocok bagi kehidupan. Keaneka ragaman tumbuhan dan
hewan pada suatu wilayah akan berkembangdengan baik apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, baik
biotik (fisik) maupun abiotic terpenuhi. Persebaran makhluk hidup memiliki pengertian keberadaan
makhluk hidup pada daerah tertentu, sedangkan penyebaran makhluk hidup memiliki pengertian cara
makhluk hidup itu sampai di suatu daerah tertentu. Oleh karena itu persebaran makhluk hidup erat
kaitannya dengan daya dukung suatu daerah.

Biosfer sangat mempunyai manfaat dan pengaruh yang besar untuk kelangsungan makhluk hidup di
bumi. Biosfer juga sangat bermanfaat untuk makhluk hidup khususnya manusia. Ilmu pengetahuan yang
telah mempelajari biosfer dan makhluk hidup sangat penting dan berguna untuk saat ini maupun untuk
kelangsungan masa depan. Dengan mempelajari biosfer dan makhluk hidup manusia bisa bersikap lebih
baik dalam hal memelihara ekosistem, lingkungan hidup maupun eksperimen untuk masa yang akan
datang, agar alam ini bisa terjaga dengan baik serta bisa dinikmati sampai masa yang akan datang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Biosfer?

2. Bagaimana asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup?

3. Bagaimana persebaran flora dan fauna?

1.3 TUJUAN PERUMUSAN

1. Untuk mengetahui maksud dari Biosfer

2. Untuk mengetahui asal-usul dan ciri-ciri makhluk hidup

3. Untuk mengetahui persebaran flora dan fauna


BAB 2

PEMBAHASAN

a. Biosfer

Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan
sphere yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer
adalah bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan
dan proses biotik berlangsung. Istilah biosfer pertama kali diperkenalkan oleh ilmiawan Rusia yang
bernama Vladimir Vernadsky pada tahun 1929. Dalam pengertian luas menurut geofisiologi, biosfer
adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk hidup dan hubungan antar mereka,
termasuk interaksinya dengan unsur litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer
dianggap telah berlangsung selama sekitar 3,5 miliar tahun dari 4,5 miliar tahun usia Bumi. Seluruh
ekosistem di dunia disebut biosfer. Dalam biosfer, setiap makhluk hidup menempati lingkungan yang
cocok untuk hidupnya.

b. Litosfer

Merupakan bagian terpenting manusia yang berupa benua-benua dan pulau-pulau sebagai tempat
tinggal. Litosfer mempunyai ketebalan 32 km yang berupa ketebalan benua 8 km, ketebalan dasar laut
yang dalam 3,5 km, dan terdiri adri 2 lapisan yaitu lapisan sebelah atas silicon dan alumunium demgan
berat massa rata-rata 2,65

Berdasarkan materi penyusunnya litosfer masih dikelompokkan menjadi beberapa lapisan yaitu :

1. Lapisan atas, merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembang biak, lapisan atas terdiri
atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang sudah mati yang disebut dengan
humus.

2. Lapisan tengah, merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan
batuan yang disebut dengan lapisantanah liat.

3. Lapisan bawah, merupakan lapisan batuan yang masih belum sempurna pembentukannya.

4. Lapisan batuan induk, merupakan lapisan yang terdapat batuan padat sebagai penyusunnya.

c. Hidrosfer

Merupakan lapisan yang menutupi permukaan bumi hingga 75 % yamg meliputi lautan, danau dan
es yang terdapat dalam kedua kutub. Hidrosfer berpengaruh terhadap atmosfer karena keadaan air
yang menguap akan membenntuk awan yang selanjutnya akan menimbulkan hujan dan kembali ke laut
lagi, siklus inilah yang menyebabkan air menjadi asin karena garam mineral pada kerak bumi mudah
larut dan terbawa ke laut secara terus menerus. Gas-gas yang ada di atmosfer juga terlarut dalam
hidrosfer dan yang paling penting bagi kehidupan dilaut adalah terlarutnya gas oksigen dan
karbondioksida
d. Atmosfer

Adalah lapisan gas yang menyelubungi bumi yang mempunyai ketebalan 4800 km terhitung dari
permukaan air laut. Udara berlapis-lapis dan batas setiap lapisan ditentukan oleh peralihan temperature
yang mendadak. Table seluruh lapisan udara ± 1000 km, berat jenisnya makin ke atas makin mendekati
nol.

Kandungan zat di atmosfer :

- Nitrogen 78%

- Oksigen 21%

- Gas lain termasuk (CO2 dan Argon) 1%

Atmosfer dibagi menjadi berikut :

· Troposfer

Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah, yang memiliki ketabalan 16 kmyang pada
daerah khatulistiwa menipis hingga hanya 8 km pada kutub-kutub bumi. Pada lapisan ini suhu udara
akan menurun dengan bertambahnya ketinggian, setiap kenaikan 100 m tempereturnya turun 0,5oC.
lapisan ini sangat penting karena berhubungan langsung dengan permukaan bumi yang merupakan
habitat bagi seluruh makhluk hidup, karena sebagian besar dinamika iklim berlangsung pada lapisan
troposfer seperti iklim hujan, salju, angin dan badai. Hal ini disebabkan di lapisan ini banyak
mengandung uap air. Didalam tropossfer terdapat 3 jenis awan yaitu awan rendah (cumulus) yang
tingginya antara 0-2 km, awan pertengahan (alto cumulus lenticularis) tingginya antara 2-6 km serta
awan tinggi (cirrus) yang tingginya antara 6-12 km. pesawat terbang mengarungi udara sampai batas
lapisan ini.

· Stratosfer

Lapisan ini terletak diantara lapisan troposfer dan ionosfer dengan ketinggian 16-80 km di atas
bumi dengan suhurata-rata -35oC. Ciri penting dari lapisan ini adalah keberadaan lapisan ozon yang
berguna untuk menyerap radiasi ultraviolet sehingga sebgaian besar tidak akan mencapai ke permukaan
bumi, serapan radiasi sinar matahari oleh ozon dan beberapa gas atmosfer lainnya menyebabkan suhu
udara pada lapisan ini meningkat. lapisan ini mengandung udara kering karena tidak mengandung uap
air.

· Ionosfer

Lapisan ini terletak di diatas lapisan Stratosfer dengan ketinggian 80-800 km. pada lapisan ini
terjadi aliran listrik yang kuat yang dikarenakan adanya pancaran sinar ultraviolet dari matahari, atom
dari lapisan udara ini terionisasi. Lapisan yang paling terionisasi ialah lapisan Kennelly-Heaviside dan
lapisan Appleton, lapisan ini sangat penting dalam komunikasi radio karena dapat dipergunakan sebagai
lapisan pemantul gelombang radio.
B. Makhluk Hidup

a. asal-usul makhluk hidup

· Teori Cosmozoa, yang menyatakan bahawa makhluk hidup datang dibumi dari bagian luar lain
alam semesta ini. Diprediksi bahwa suatu benda berat telah menyebarkan benda hidup itu merupakan
suatu partikel-partikel kecil.

· Teori Pfluger, yang menyatakan bahwa Bumi berasal dari suatu materi yang sangat panasa,
kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan notrogen terbentuk senyawa Cyanogen (CN).

· Teori Moore, yang menyatakan bahwa hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan
anorganik pada saat Bumi mengalami pendinginan melalaui suatu proses yang kompleks dalam larutan
yang labil.

· Teori Allen, yang menyatakan bahwa pada saat keadaan Bumi seperti keadaan sekarang, beberapa
reaksi terjadi yaitu energi yang datang dari sinar Matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan
menimbulkan pengaturan atom dari materi-materi.

· Teori Transendemental, atau dari ciptaan yang merupakan jawaban secara religi bahwa benda
hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Tuhan Yang Mahakuasa diluar jangkauan Sains.

· Teori Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik menyatakan bahwa kehidupan


tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi modern.

Konsep atau Teori Modern, beberapa ahli Ilmu Alamiah dari Aristoteles samapai beberapa abad
kemudian berpendapat bahwa berdasarkan pengalamannya, benda-benda hidup itu mungkin dapat
timbul dari benda-yang dibebaskan dari opencemaran lalat tidak menghasilkan ulat. Terdapat banyak
bukti bahwa 2000 juta tahun lalu keadaan permukaan Bumi sangat berbeda dengan keadaam bmi
sekarang. Pada saat sebelum ada tumbuhan dan hewan, udara (atmosfer) terutama terdiri dari gas
metan, amonia, uap air, dan gas hidrogen serta unsur oksigen, nitrigen yang sangat reaktif, yang
bersenyawa sebagai oksidasi nutrida.

sedangkan Untuk mengetahui asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan
eksperimen. Selain penelitian, teori-teori dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti
yang ada

· Teori Abiogenesis

Teori abiogenesis disebut juga teori generatio spontanea. Pokok dari teori ini menyatakan bahwa
kehidupan berasal dari benda atau materi tidak hidup dan kehidupan terjadi secara spontan (generatio
spontanea). Ilmuwan yang mengemukakan teori ini adalah seorang filsafat Yunani kuno, yakni
Aristoteles (384–322 SM). Dengan melihat organisme di sekeliling-nya, Aristoteles berkesimpulan bahwa
makhluk hidup muncul secara tiba-tiba. Contohnya, seekor cacing yang keluar dari dalam tanah, maka
cacing

tersebut berasal dari tanah. Contoh lainnya, katak yang keluar dari lumpur, maka katak tersebut berasal
dari lumpur.

Ilmuwan lain yang mendukung teori ini adalah John Needham (1700). Ilmuwan dari Inggris ini melakukan
percobaan dengan merebus sebentar air kaldu yang berasal dari sepotong daging. Air kaldu tersebut
menjadi keruh karena adanya mikroorganisme. Ilmuwan tersebut kemudian berkesimpulan bahwa
mikroorganisme berasal dari air kaldu.

· Teori Biogenesis

Teori biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup lagi. Teori biogenesis
merupakan lawan dari teori abiogenesis. Para ilmuwan yang mendukung teori biogenesis adalah
Francesco Redi (1626–1697), Abbe Lazzaro Spallanzani (1729–1799), dan Louis Pasteur (1822–1895).
Ketiga ilmuwan ini melakukan percobaan dan membuktikan teori biogenesis.

 Percobaan Francesco Redi

Francesco Redi adalah orang pertama yang melakukan percobaan untuk menentang teori abiogenesis.
Redi melakukan percobaan dengan menggunakan daging segar dan dua stoples. Stoples pertama diisi
dengan daging dan dibiarkan terbuka (tidak ditutup), sedangkan stoples kedua diisi daging dan ditutup
rapat.

Setelah beberapa hari, di dalam stoples yang terbuka terdapat larva. Redi berkesimpulan bahwa larva
tersebut berasal dari lalat yang masuk ke dalam stoples kemudian bertelur. Untuk meyakinkan
kesimpulannya tersebut, Redi melakukan percobaan yang kedua. Kali ini stoples ditutupi dengan kain
kasa sehingga masih terjadi hubungan dengan udara, tetapi lalat tetap tidak dapat masuk. Setelah
beberapa hari, didapatkan daging dalam stoples tersebut membusuk, tetapi dalam daging tersebut tidak
terdapat larva. Redi mengemukakan tidak adanya larva ini karena lalat tidak bisa menyimpan telurnya
dalam daging. Oleh karena itu, Redi berkesimpulan bahwa larva lalat bukan berasal dari daging yang
membusuk.

Untuk membuktikan teori biogenesis, Redi melakukan dua percobaan, yakni membiarkan satu stoples
terbuka dan lainnya tertutup.

 Percobaan Lazzaro Spallanzani

Pada percobaan Spallanzani, digunakan air rebusan dari daging atau (air kaldu). Air kaldu tersebut
dimasukkan ke dalam dua labu, kemudian dipanaskan. Setelah dipanaskan, labu I dibiarkan terbuka.
Sementara itu, setelah air kaldu dalam labu II dipanaskan, labu kemudian ditutup rapat menggunakan
gabus.
Setelah beberapa hari, air kaldu dalam labu I menjadi keruh dan berbau busuk yang disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme tersebut berasal dari udara bebas yang masuk ke labu I
karena tidak ditutup.

Pada labu II, ternyata tidak ada perbedaan dari sebelumnya. Air kaldu tetap jernih. Jernihnya air kaldu
ini disebabkan tidak adanya udara yang masuk ke dalam labu

Percobaan Spallanzani menunjukkan bahwa pada labu terbuka terdapat kehidupan yang berasal dari
mikroorganisme yang ada di udara. Pada labu yang ditutup tidak terdapat kehidupan. Berdasarkan hal
tersebut, Spallanzani berkesimpulan bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu, tetapi berasal dari
makhluk hidup lainnya. Akan tetapi, para penganut abiogenesis menyanggah penelitian ini dan
mengatakan bahwa mikroorganisme tidak tumbuh karena tidak terdapat udara. Udara dibutuhkan
untuk menyokong kehidupan.

 Percobaan Louis Pasteur

Louis Pasteur adalah seorang ahli biokimia dari Perancis yang berhasil menumbangkan teori abiogenesis.
Hasil percobaannya tidak dapat disang-gah lagi oleh pendukung teori abiogenesis. Percobaan yang
dilakukan Louis Pasteur ini sebenarnya penyempurnaan dari percobaan yang dilakukan oleh Spallanzani.

Pasteur menggunakan labu berleher seperti angsa dalam percobaannya Labu berleher seperti angsa ini
diisi dengan air kaldu. Fungsi dari labu leher angsa ini adalah agar hubungan antara labu dan udara luar
masih ada, artinya masih terdapat oksigen. Labu ini dipanaskan untuk men-sterilkan air kaldu dari
mikroorganisme. Setelah dipanaskan, labu kemudian

didinginkan dan disimpan.

Setelah beberapa hari, ternyata air kaldu dalam labu leher angsa tetapjernih, namun di bagian lehernya
banyak terdapat debu dan partikel-partikel, sedangkan di labu lainnya yang tidak berleher angsa, air
kaldunya mengan-dung mikroorganisme. Berdasarkan hasil percobaannya, Louis Pasteur menyimpulkan
bahwa mikroorganisme yang ada dalam air kaldu bukan berasal dari air kaldu itu sendiri, melainkan dari
mikroorganisme yang ada di udara.

Percobaan Louis Pasteur

Hasil percobaan Louis Pasteur berhasil menumbangkan teori abiogenesis. Dari hasil percobaannya,
Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan. Isi teori disebut menyatakan beberapa hal,
di antaranya omne vivum ex ovo , yakni setiap makhluk hidup berasal dari telur, omne ovum ex vivo,
yakni setiap telur berasal dari makhluk hidup, dan omne vivum ex vivo, yakni setiap makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup sebelumnya.

· Teori Evolusi Kimia

Ternyata gugurnya teori abiogenesis oleh teori biogenesis tidak membuat ilmuwan berhenti menyelidiki
tentang asal-usul kehidupan. Ilmuwan yang menyatakan teori tersebut adalah Harold Urey. Urey
menyatakan bahwa pada periode tertentu, atmosfer bumi mengan-dung molekul metana (CH 4),
amonia (NH 4), air (H2O), dan karbon dioksida(CO2).

Karena pengaruh dari energi petir dan sinar kosmis, zat-zat tadi bereaksi. Hasil reaksi tersebut
menghasilkan suatu zat hidup yang diduga virus. Zat hidup tersebut berkembang selama jutaan tahun
membentuk makhluk hidup. Teori yang dikemukakannya tersebut, kemudian dikenal dengan teori Urey .

Untuk membuktikan teori ini, Stanley Miller melakukan sebuah percobaan. Peralatan yang dirancang
Miller, yakni ruang bunga api diisi dengan campuran gas meniru atmosfer purba, sementara botol kaca
kecil diisi dengan air murni seperti sup purba. Miller membuat kilat buatan dengan bunga api listrik di
antara dua elektroda dalam atmosfer buatan tersebut. Ia juga memanaskan air laut tiruannya.
Percobaan ini berlangsung selama seminggu dan dapat menghasilkan beragam senyawa organik.

Di alam nyata, reaksi kimia ini akan berjalan selama jutaan tahun sehingga dapat membentuk hasil yang
lebih kompleks. Pada titik tertentu dari proses yang panjang ini, senyawa kimia dapat terbentuk dengan
sendirinya. Jika pada proses membentuk diri ini terkadang terdapat kesalahan, senyawa kimia ini dapat
menyesuaikan diri dan berevolusi melalui proses seleksi kimiawi. Jadi, kehidupan tidak terbentuk secara
tiba-tiba melainkan timbul secara bertahap dari senyawa tidak hidup.

· Teori Evolusi Biologi

Alexander Ivanovich Oparin mengemukakan bahwa evolusi zat-zat kimia terjadi sebelum di bumi
terdapat kehidupan. Seperti sebelumnya, zat anorganik berupa air, metana, karbon dioksida, dan
amonia terkandung dalam atmosfer bumi. Zat anorganik tersebut membentuk zat-zat organik akibat
adanya radiasi dari energi listrik yang berasal dari petir.

Suhu di bumi terus menurun. Ketika sampai pada titik kondensasi, terjadi hujan yang mengikis batuan di
bumi yang banyak mengandung zat-zat anorganik. Zat-zat anorganik tersebut terbawa ke lautan yang
panas. Di lautan ini terbentuk sup purba atau sup primordial. Sup purba terus berkembang selama
berjuta-juta tahun. Di dalam sup purba, terkandung zat

anorganik, RNA, dan DNA. RNA yang dibutuhkan dalam proses sintesis protein dapat terbentuk dari DNA.
Akibatnya, terbentuklah sel pertama. Sel pertama tersebut mampu membelah diri sehingga jumlahnya
semakin banyak. Sejak saat itulah evolusi biologi berlangsung.

1. Terbentuknya Makhluk Hidup Prokariotik

Sejarah kesuksesan makhluk hidup prokariotik dimulai sedikitnya pada 3,5 miliar tahun yang lalu.
Prokariotik merupakan bentuk kehidupan pertama dan paling sederhana. Mereka hidup dan berevolusi
di bumi selama 2 miliar tahun. Prokariotik dianggap paling primitif, karena selnya hanya memiliki
membran sel. DNA, RNA hasil transkripsi, dan molekul-molekul organik berada dalam sitoplasma tanpa
dibatasi membran.
Prokariotik pertama kemungkinan merupakan kemoautrotof yang menyerap molekul organik bebas dan
ATP di sup purba melalui sintesis abiotik. Seleksi alam menyebabkan prokariotik yang dapat mengubah
ADP menjadi ATP melalui glikolisis bertambah. Akhirnya, prokariotik yang dapat melakukan fermentasi
berkembang dan hal tersebut menjadi cara hidup organisme di bumi karena belum tersedianya O2.
Beberapa Archaebacteria dan beberapa bakteri obligat anerob yang sekarang hidup melalui fermentasi,
mirip dengan prokariotik terdahulu.

2. Terbentuknya Organisme Fotoautotrof

Ketika kecepatan konsumsi bahan organik oleh fermentasi prokariotik melebihi kecepatan sintesis untuk
menggantikan molekul organik, berkembanglah prokariotik yang dapat membuat molekul organiknya
sendiri. Pada prokariotik awal, pigmen yang dapat menyerap cahaya digunakan untuk menyerap
kelebihan energi cahaya (terutama dari sinar ultraviolet) yang membahayakan bagi sel yang hidup di
permukaan.

Selanjutnya, pigmen ini mampu melakukan transfer elektron untuk sintesis ATP. Prokariotik ini mirip
dengan Archaebacteria yang disebut bakteri halofik. Pigmen yang menangkap cahaya dikenal dengan
bakteriorhodopsin

yang dibuat pada membran plasma. Prokariotik lain memiliki pigmen yang dapat menggunakan cahaya
untuk transfer elektron dari hidrogen sulfida (H2S) menjadi NADP+ dan dapat memfiksasi CO2. Akhirnya,
Eubacteria memiliki cara untuk menggunakan H2O sebagai sumber elekton dan hidrogen. Bakteri ini
adalah Cyanobacteria pertama yang mampu membuat molekul organik dari air dan CO2.

Cyanobacteria berkembang dan mengubah bumi dengan melepaskan O2 sebagai efek fotosintesis.
Cyanobacteria berkembang antara 2,5 miliar hingga 3,4 miliar tahun yang lalu. Mereka hidup bersama
prokariotik lain membuat koloni. Fosil koloni ini disebut stromatolit yang banyak ditemukan di perairan
air tawar dan air laut

3. Bangkitnya Organisme Eukariotik

Eukariotik berkembang sekitar 1,2 miliar tahun yang lalu. Hal yang sangat membedakan eukariotik
dengan prokariotik adalah adanya organel-organel yang memiliki membran. Bagaimana sel eukariotik
yang kompleks dapat terbentuk dari prokariotik yang sederhana?

Sistem membran organel-organel pada eukariotik dapat terbentuk dari invaginasi yang terspesialisasi.
Pada eukariotik terdahulu, invaginasi (pelekukan ke dalam) dapat terjadi sehingga membentuk
membran inti dan retikulum endoplasma.

Proses lain yang disebut endosimbiosis menjelaskan pembentukan mitokondria, kloroplas, dan
beberapa organel eukariotik lain. Teori ini di-kemukakan oleh Lynn Margulis . Endo berarti di dalam dan
simbiosis berarti hidup bersama. Endosimbiosis terjadi ketika sel simbion hidup secara permanen di
dalam sel lain (sel inang) dan interaksi ini menguntungkan keduanya .
Berdasarkan teori ini, eukariotik berkembang setelah sel fotosintesis muncul dan oksigen melimpah di
atmosfer. Kloroplas dan mitokondria tampaknya merupakan evolusi sel prokariotik yang melakukan
endosimbiosis dengan sel prokariotik besar. Nenek moyang mitokondria kemungkinan besar adalah sel
prokariotik heterotrof yang mampu menggunakan oksigen dan menghasilkan energi. Adapun nenek
moyang kloroplas kemungkinan adalah Cyanobacteria.

Sel eukariotik hasil endosimbiosis ini sekarang kita kenal dengan nama Protista. Makhluk hidup
eukariotik satu sel ini sangat beranekaragam. Beberapa Protista dapat berfotosintesis, sebagian lagi
bersifat heterotrof dan dapat aktif bergerak. Sebagian mirip jamur dan mendapatkan makanan

dengan menyerap secara absorpsi.

Makhluk hidup eukariotik banyak sel, seperti rumput laut, tumbuhan dan hewan kemungkinan berasal
dari Protista yang berkoloni. Koloni Protista tersebut mengalami spesialisasi dan saling bergantung satu
sama lain, namun semakin efisien dalam melakukan aktivitasnya. Hal ini terus terjadi hingga kehidupan
memasuki daratan dan muncullah makhluk hidup banyak sel yang lebih kompleks.

Bukti-bukti evolusi ini semakin diperkuat oleh sistematika molekuler berdasarkan perbandingan DNA
organisme. Perbandingan gen RNA mengidentifikasikan bahwa alpha proteobacteria adalah kerabat
dekat mitokondria dan Cyanobacteria adalah kerabat dekat kloroplas. Sistematika molekuler
memberikan cara baru mengungkap evolusi dan kekerabatan makhluk hidup.

· Waktu Geologis

Berdasarkan catatan geologis, bumi ini telah ada kurang lebih 4,5 miliar tahun yang lalu sebagai hasil
dari sebuah ledakan mahadahsyat di angkasa. Kehidupan diperkirakan mulai hadir 1 miliar tahun dan
oleh para ahli percaya bahwa lautan merupakan tempat awal mula hadirnya kehidupan. Keberadaan
organisme multiseluler dimulai kira-kira 600 juta tahun yang lalu pada awal masa Paleozoic.

Ada empat masa yang dikenal berdasarkan kehadiran makhluk hidup. Masa tersebut adalah proterozoik,
paleozoik, mesozoik, dan senozoik

 Proterozoik

Awal mula hadirnya kehidupan, masa ini ada sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Sebuah fosil batuan pada
masa ini, ditemukan mengandung fosil mikroorganisme primitif yang dikenal dengan bakteri
(prokariotik). Organisme eukariotik kemudian muncul sekitar 1,5 miliar tahun yang lalu.

 Paleozoik (Kehidupan Kuno)

Pada masa ini, diperkirakan mulai munculnya tumbuhan, invertebrata, dan hewan vertebrata pertama,
masa ini terjadi sekitar 230 juta sampai dengan 600 juta tahun yang lalu. Perkembangan masa ini
dimulai dengan semakin banyaknya kehadiran organisme invertebrata di lautan. Beberapa jenis di
antaranya masih tersisa hingga kini, di antaranya adalah kelompok Echinodermata, Arthropoda, dan
Mollusca. Pada masa ini juga mulai hadirnya zaman karbon sehingga diduga mulai terjadi invasi
tumbuhan di daratan.

Selama zaman karbon ini, cuacanya sangat panas dan lembap. Di daratan banyak terdapat tumbuhan
dan konifer. Jenis tumbuhan dan hewan pada masa inilah yang memberikan kita ketersediaan bahan
bakar fosil pada masa sekarang. Serangga juga diduga mulai mengisi daratan. Ukuran serangga yang
hidup pada masa itu lebih besar dari serangga yang umum kita lihat saat ini. Selain itu, ikan pertama pun
mulai muncul di laut.

*Perbandingan DNA memberikan cara baru untuk mengetahui kekerabatan antarmakhluk hidup.

 Mesozoik (Zaman Reptilia)

Zaman ini merupakan awal mula hadirnya tumbuhan berbunga, dinosaurus, burung, dan mamalia. Masa
ini terjadi antara 250 sampai dengan 60 juta tahun yang lalu. Pada masa ini, banyak spesies reptil dari
masa zaman karbon mengalami kepunahan tanpa sebab yang pasti dan digantikan dengan jenis
dinosaurus. Masa ini dipenuhi dengan jenis-jenis dinosaurus herbivora dan karnivora. Pada zaman
jurasik dan cretaceous, jenis reptil yang hidup berukuran sangat besar. Beberapa jenis Sauropods,
seperti Brontosaurus dan Brachiosaurus merupakan organisme terbesar yang pernah hidup di daratan
bumi kita.

 Senozoik (Zaman Mammalia)

Pada masa ini mulai terjadi penyebaran makhluk hidup sehingga terjadi diversifikasi tumbuhan
berbunga, serangga, burung dan mamalia. Selain itu, masa ini juga merupakan awal mula hadirnya
manusia (sekitar 3 juta tahun yang lalu).

b. Ciri-ciri Makhluk hidup

· Bernapas

Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2)
dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen (O2) sangat diperlukan makhluk
hidup untuk pembakaran makanan dalam tubuh dan menghasilkan energi yang diperlukan tubuh
atau disebut juga

oksidasi tubuh. Energi ini digunakan tubuh untuk bergerak dan melakukan aktivitas lainnya. Proses
pernapasan makhluk hidup berbeda-beda, bergantung pada tempat hidup dan jenis makhluk hidup.
Makhluk hidup yang hidup di darat memiliki sistem pernapasan yang berbeda dengan makhluk
hidup yang hidup di air. Adapun nama-nama alat pernapasan selain paru-paru yakni:

- Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel

- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit

- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara
· Bergerak

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas tampak
terlihat. Dari geerakan itu makhluk hidup bisa berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan, terbang,
dan lain sebagainya. Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak.
Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan
lainnya. Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak mudah
dilihat. Contoh gerakan pada tumbuhan adalah menutupnya daun putri malu bila disentuh. Daun-
daun pohon petai cina yang menutup pada sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah
datangnya sinar matahari, dan bunga matahari yang selalu menghadap matahari. Gerakan pada
tumbuhan disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

- Makan

Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan harus mengandung zat-
zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan
mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Fungsi makan pada makhluk
hidup:

Þ Menimbulkan energi ( tenaga )

Þ Pembangun tubuh ( pertumbuhan )

Þ Mengganti sel-sel tubuh yag rusak . Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah
tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.

- Iritabilitas

Salah satu ciri makhluk hidup adalah respons terhadap rangsangan. Kemampuan makhluk hidup
memberi tanggapan terhadap rangsangan disebut iritabilitas. Gerak pada tumbuhan terjadi karena
adanya rangsangan zat kimia, gaya gravitasi bumi, cahaya, air dan sentuhan. Misalnya pada daun putri
malu akan menutup bila disentuh, akar tumbuhan menjalar ke tempat banyak air, batang tumbuhan
akan kea rah sinar matahari serta akar tumbuhan yang selalu tumbuh ke arah pusat bumi. Hewan dan
manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari:

Telinga untuk mendengar

Mata untuk melihat

Kulit untuk meraba


Hidung untuk mencium

Lidah untuk mengecap

- Tumbuh

Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan
tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram setiap
hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besar. Pertumbuhan merupakan pertambahan sel-sel
tubuh sehungga ukuran tubuh menambah dan tidak bisa mengecil kembali.

- Berkembang Biak

Berkembang biak atau reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan.
Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi
menjadi dua macam, yaitu secara generatif (kawin) dan secara vegetatif (tak kawin). Pada hewan
tingkat tinggi umumnya berkembang biak secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah
berkembang biak dengan vegetatif (tak kawin). Tumbuhan tidak hanya berkembang biak dengan biji,
tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetative Contoh perkembangbiakan vegetatif pada
tumbuhan, di antaranya stek, cangkok, dan tunas.

Þ Generatif , yaitu peristiwa terbentuknya individu baru yang didahului oleh pembuahan
( fertilisasi ) , peembuahan berarti meleburnya sel kelamin jantan dengan betina untuk membentuk
zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll

Þ Vegetatif yaitu cara berkembang biak tanpa perkawinan, jadi tidakmeliatkan sel gamet atau sel
kelami, contoh peremangan vegetatif : tunas, membelah diri, spora, umbi geragih

- Adaptasi

Untuk dapat bertahan hidup di lingkungannya, makhluk hidup harus menyesuaikan diri dengan
lingkungannya,Tempat hidup bagi makhluk hidup dapat melakukan aktifitasnya disebut habitat.
Apabila makhluk hidup tersebut tidak bisa menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan
mati atau bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.adapun jenis-jenis adaptasi yakni :

a. Adaptasi morfologi : penyesuaian terhadap lingkungan yang berhubungan dengan bentuk tubuh,
misalnya katak dan itik mempunyai selaput renang pada kakinya yang digunakan untuk berenang.

b. Adaptasi tingkah laku : penyesuaian terhadap lingkungandan bentuk tingkah laku, misalnya hewan
bermigrasi ke tempat yang banyak makanan.

c. Adaptasi fisiologi : penyesuaian terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku, misalnya
berkeringat saat cuaca panas.
- Memerlukan Suhu Tertentu

Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu
antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat,
sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.

- Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)

Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat
sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat. Alat pengeluaran zat sisa pada hewan
atau manusia , yaitu :

1. Paru paru mengeluarkan CO2

2. Kulit mengeluarkan keringat

3. Ginjal mengeluarkan uriine

C. Persebaran Flora dan Fauna

a. Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Flora Dan Fauna.

Keberadaan makluk hidup dimuka bumi ini tidak merata dalam pengertian selama persyaratan hidup
terpenuhi maka, dapat berkembang biak dengan baik atau sebaiknya akan punah dengan sendirinya.
Oleh karena itu persebaran (keberadaan) makhluk hidup sangat erat kaitannya dengan potensi daya
dukung yang dimiliki suatu daerah.

Adapun faktor yang menyebabkan perbedaan flora dan fauna di permukaan bumi adalah : Klimatologi
atau Iklim.

Setiap spesies hewan maupun tumbuhan habitatnya berbeda sehingga iklim (unsur cuaca) disatu pihak
mendukung kehidupan flora dan fauna tertentu, tetapi dilain pihak merintangi flora dan fauna tertentu
untuk hidup dan berkembang.

1. Temperatur (suhu udara).

Jenis tumbuhan maupun hewan tertentu mempunyai toleransi spesies terhadap suhu artinya
mempunyai persyaratan suhu lingkungan yang ideal bagi kehidupannya dalam arti batas suhu minimal
dan maksimal.

Contoh : Pohon kelapa tumbuh di daerah ilkim tropic dan Burung pinguin hidup di daerah iklim dingin.

2. Kelembaban Udara.

Berdasarkan tingkat kelembaban lingkungan habitatnya, dunia tumbuhan dapat dikelompokkan


menjadi :
· Xerophyta

Adalah tumbuhan yang sangat tahan terhadap lingkungan yang kering atau kondisi kelembaban udara
yang sangat rendah.

Contoh : Kaktus

· Mesophyta

Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang lembab.

Contoh : Anggrek, Cendawan.

· Hygrophyta

Adalah tumbuhan yang sangat cocok hidup di lingkungan yang basah.

Contoh : Enceng gondok, Teratai.

· Tropophyta

Adalah tumbuhan yang mampu beradaptasi terhadap perubahan musim kemarau dan penghujan,
merupakan tumbuhan khas iklim muson tropik.

Contoh : -

 Angin.

Banyak tumbuhan yang proses penyerbukannya dibantu oleh angin (anemogami) dan proses
penyebarannya juga dibantu oleh angin (anemokori).

Contoh : Padi penyerbukannya oleh angin, Mahoni penyebarannya oleh angin.

 Curah Hujan.

Banyak sedikitnya curah hujan akan menentukan terhadap formasi vegetasi di muka bumi, sekaligus
mempengaruhi terhadap hewan yang khas pada lingkungan vegetasi tertentu.

Contoh : Padang rumput dengan hewan khas biri-biri, sapi.

 Letak Geografis

Yakini iklim yang berdasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi. Daerah
yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari sedangkan daerah yang
terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari. Berdasarkan iklim matahari terbagi
menjadi berikut : iklim tropik, iklim sub tropik, iklim sedang, iklim dingin
1. Elevasi dan morfologi (Kondisi Fisik Muka Bumi)

Kondisi fisik yang dimaksud dapat berupa laut, gurun, pegunungan tinggi dsb, yang dapat menjadi
perintang tapi juga dapat sebagai perantara terjadinya perpindahan flora dan fauna.

Contoh : Kelapa disebarkan oleh arus laut dan Peg. Andes manghalangi migrasi burung.

2. Kesuburan tanah

Kondisi tanah yang subur secara ideal apabila terdiri atas 45% unsur anorganik, 5% unsur organik, 25%
unsur air dan 25% unsur udara. Komposisi unsur tanah pada umumnya mampu memberikan kebutuhan
dasar tanaman walaupun kebutuhan masing-masing tumbuhan berbeda-beda. Pada kawasan tanah
yang subur seperti tanah vulkanis, tufa vulkanis, podzol, margalit, alluvial terdapat berbagai jenis
vegetasi disertai dengan jenis serangga dan unggas. Sedangkan pada tanah yang kurang subur seperti
tanah laterit, terarosa, dan kapur flora dan fauna kurang berkembang dengan baik.

3. Adaptasi.

Flora dan fauna mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Contoh : -

 Seleksi Alam.

Di alam berlaku ketentuan yang kuat adalah yang menang, oleh karena itu setiap binatang akan
berusaha untuk menghindari dan bersembunyi dari predatornya.

Contoh : Capung berwarna kusam lebih banyak dari pada yang berwarna cerah karena lebih samar
terlihat oleh predatornya.

 Makanan.

Beberapa jenis hewan hanya terdapat di daerah tertentu karena hanya di daerah tersebut terdapat
makanannya.

Contoh : Koala hanya terdapat di Australia karena ekaliptus yang menjadi makanannya hanya tumbuh di
benua Australia.

 Persekutuan Hidup.

Beberapa jenis flora dan fauna membentuk persekutuan hidup baik secara mutualis, komensalis atau
parasitis.
Contoh : Tumbuhan Aconitum di Amerika Utara proses penyerbukannya tergantung pada tawon
tertentu sehingga penyebarannya hanya sejauh penggembaraan tawon.

 Manusia.

Manusia terhadap faktor yang sangat menentukan terhadap proses penyebaran flora dan fauna di muka
bumi, namun keterlibatannya yang paling akhir baru setelah zaman penjelajahan dimulai.

Contoh : -

b. Persebaran Flora (tumbuhan)

Penamaan bioma (hutan) didasarkan pada jenis flora yang dominan seperti : hutan bakau, hutan jati,
dsb. Komunitas flora secara umum di dunia dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu hutan dengan
tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar, padang rumput dengan tumbuhan utama adalah rumput
dan gurun dengan tumbuhan utamanya adalah kaktus. Setiap jenis komunitas organism tumbuhan
berdasarkan perubahan naik garis lintang yang menjadi pola penurunan suhunya, dalam pembagian
zona menurut suhu yakni :

1. Hutan Hujan Tropis

Adalah hutan yang terletak didaerah hujan tropis yang biasanya beriklim tropika basah (AF). Hutan hujan
tropis menutupi 6% permukaan bumi dan dihuni lebih dari setengah spesies hewan dan tumbuhan
didunia. Sepanjang tahun hutan cukup mendapatkanair dan keadaan alamnya memungkinkan terjadinya
pertumbuhan yang lama sehngga komunitas hutan tersebut kompleks. Bioma (hutan) hutan hujan tropis
terbagi menjadi :

2. Hutan Tropika Dataran Rendah (hutan keruing, hutan lagan).

Jenis floranya paling kaya dan beragam dibandingkan jenis hutan lainnya didunia dengan diameter
pohon sebagian besar 40 cm-80 cm dan bnyak yang berdiameter >120 cm. Di kawasan barat Indonesia
didominasi oleh pohon keruing, balan, damar, meranti dan giam.

3. Hutan Hujan Pegunungan Rendah.

Ciri-cirinya :

· Terdapat pada ketinggian 500-1500 m dpl.

· Tingkat variasi jenis tumbuhannya sangat nampak yaitu : kelompok ketinggian 5-10 m, 15-20 m
dan 30-40 m.
· Terdapat pohon tertinggi yang menyeruak keluar dari alap hutan seperti : rasamala dan cemara
gunung.

4. Hutan Hujan Pegunungan Tertinggi.

Ciri-cirinya :

· Terdapat pada ketinggian 1500-2400 m dpl.

· Jenis tumbuhannya lebih sedikit dibanding hutan hujan pegunungan rendah.

· Diameter pohon lebih besar, daunnya lebih kecil.

· Didominasi pohon riung, waru teja dan cemara.

Daerah penyebarannya : Sumatera, Sulawesi, Papua, Jabar dan Jateng.

5. Hutan SubAlpin (hutan kabut, hutan berlumut).

Ciri-cirinya :

· Terdapat pada ketinggian 200- 4000 m dpl.

· Pohon-pohonnya rapat, tetapi pendek antara 8-20 m.

· Jenisnya sedikit, batang membengkok diselimuti lumut.

Daerah penyebarannya : Papua.

6. Hutan Pantai (Fozmasi Butun).

Terdapat didinding pantai dibelakang pantai berpasir yang dihuni oleh biota pantai seperti pandan laut
dadap dan cemara laut.

7. Hutan Mangrove ( Hutan Bakau, Hutan Air Payau ).

Ciri – cirinya :

· Lahannya tergenang air laut secara berkala.

· Airnya payau dengan salinitas 2 - 22 ppm atau air asin dengan salinitas 38 ppm.

8. Hutan Gugur

Di daerah yang beriklim sedang, selain terdapat banyak padang rumput dan kadang-kadang ada gurun,
yang paling khas adalah adanya hutan gugur, yang disebabkan oleh hal-hal berikut:
< Curah hujan merata sepanjang tahun antara 750-1000 mm per tahun serta adanya musim dingin dan
musim panas sehingga tumbuhan mengadakan penyesuaian yaitu dengan menggugurkan daunnya
menjelang musim dingin.

< Musim yang mendahului musim dingin disebut musim gugur. Sejak musim gugur sampai musim semi,
tumbuhan yang menahun pertumbuhannya terhenti. Tumbuhan semusim mati pada musim dingin. Yang
tinggal hanya bijinya. Tumbuhan yang tahan dingin dapat berkecambah menjelang musim panas.

< Perbedaan hutan gugur dan hutan basah adalah dalam hal kepadatan jaraknya. Di hutan gugur, jarak
antara pohon-pohonnya tidak terlalu padat dan jumlah spesiesnya sedikit, yaitu antara 10-20 spesies.

 Padang Rumput

Daerah padang rumput ini terbentang dari daerah tropika sampai ke daerah subtropika. Curah hujan
pada umumnya antara 250-500 mm per tahun. Hujan yang tidak teratur dan porositas yang rendah
mengakibatkan tumbuhan sulit untuk mengambil air. Tumbuhan yang dapat menyesuaikan diri terhadap
lingkungan seperti ini adalah rumput. Daerah padang rumput yang relatif basah, seperti yang terdapat di
Amerika Utara, rumputnya dapat mencapai 3 meter, misalnya rumput-rumput bluestem dan Indian
grasses. Sedangkan daerah padang rumput yang kering mempunyai rumput yang pendek. Contohnya
adalah rumput buffalo grasses dan rumput grama. Padang rumput terdiri dari beberapa macam seperti
berikut:

· Tundra terdapat di daerah bersuhu dingin bercurah hujan rendah. Jenis tumbuhan yang ada
adalah rumput-rumput kerdil

· Praire (padang rumput) terdapat di daerah dengan curah hujan yang berimbang bengan musim
panas. Rumput di praire lebih tinggi di bandingkan dengan rumput tundra.

· Stepa terdapat di derah dengan cuarah hujan tinggi. Daerah stepa umumnya terdiri dari rumput-
rumput pendek dan diselingi oleh semak belukar.

· Sabana berupa rumput-rumput tinggi diselingi semak belukar dan pohon-pohon tinggi. Tumbuhan
yang bias tahan hidup di daerah sabana adalah jenis tumbuhan yang tahan terhadap kelembaban
rendah.

 Padang gurun

Daerah gurun banyak terdapat di daerah tropis dan berbatasan dengan padang rumput. Keadaan alam
dari padang rumput kearah gurun biasanya makin jauh makin gersang. Curah hujan rendah yaitu sekitar
250 mm per tahun atau kurang. Hujan lebat jarang terjadi dan tidak teratur. Pancaran matahari sangat
terik dan terjadi penguapan tinggi sehingga suhu siang hari sangat panas. Pada musim panas, suhu dapat
lebih dari 40 °C. Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar. Tumbuhan yang dapat hidup
menahun di gurun adalah tumbuhan yang dapat beradaptasi terhadap kekurangan air dan penguapan
yang cepat. Pada umumnya, tumbuhan tumbuhan yang hidup di gurun berdaun kecil seperti duri atau
tidak berdaun. Tumbuhan tersebut berakar panjang sehingga dapat mengambil air dari tempat yang
dalam dan dapat menyimpan air dalam jaringan spon. Apabila hujan turun, tumbuhan di gurun segera
tumbuh, berbunga dan berbuah dengan cepat. Hal ini dapat terjadi dalam beberapa hari saja setelah
hujan, tetapi sempat menghasilkan biji untuk berkembang lagi pada musim berikutnya.

 Taiga

Taiga adalah hutan pohon pinus yang daunnya seperti jarum. Pohon-pohon yang terdapat di hutan taiga
misalnya konifera, terutama pohon picia, alder (alnus), birch (betula), dan juniper (juniperus). Daerah ini
merupakan bioma yang hanya terdiri dari satu spesies pohon. Taiga kebanyakan terdapat di belahan
bumi utara (Siberia Utara, Rusia, Amerika Tengah dan utara), dengan masa pertumbuhan pada musim
panas berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.

 Tundra

Daerah tundra hanya terdapat di belahan bumi utara dan kebanyakan di daerah lingkungan kutub utara.
Daerah ini memiliki musim dingin yang panjang dan gelap dan musim panas yang panjang dan serta
terang terus menerus. Daerah tundra di kutub dapat ini dapat mengalami gelap berbulan-bulan, karena
matahari hanya mencapai 23½°LU/LS. Di daerah ini tidak ada pohon yang tinggi, kalau ada pohon maka
pohon itu terlihat pendek seperti semak. Di daerah tundra ini banyak terdapat lumut terutama
sphagnum dan lichens(lumut kerak). Tumbuhan semusim di daerah tundra biasanya berbunga dengan
warna yang mencolok dengan masa pertumbuhan yang sangat pendek sehingga pada musim
pertumbuhan, pemandangannya sangat indah. Tumbuhan di daerah ini dapat beradaptasi terhadap
keadaan yang dingin sehingga akan tetap hidup meskipun dalam keadaan beku.

C. Persebaran Fauna

Wilayah persebarab fauna pertama kali diperkenalkan oleh Sclater (1858) dan kemudian dikembangkan
oleh Huxley (1868) dan Wallace (1876) . ada faktor penghambat persebaran fauna yakni Faktor fisik
yang berhubungan dengan keadaan bumi, misalnya perairan, daratan, iklim. Alfred Russel Wallace
mengelompokkan persebaran fauna menjadi 6 wilayah, yakni :

a. Zona Australis

Wilayah ini mencakup kawasan Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya.
Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kanguru, kiwi, koala, platipus, terdapat juga beberapa jenis
burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, kasuari, kakatua, dan kelompok reptil antara
lain buaya, kura-kura, ular piton.

b. Zona Ethiopian

Wilayah persebarannya meliputi benua Afrika dari sebelah selatan Gurun Sahara, Madagaskar, dan Asia
Barat. Hewan yang khas daerah ini adalah gajahafrika, badakafrika, gorila, babon, simpanse,
jerapah,mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, dan mamalia pemakan serangga
yaitu trenggiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah kuda nil yang hanya terdapat di sungai Nil,
Mesir. Namun di Madagaskar juga terdapat kuda nil namun lebih kecil. Wilayah Ethiopian juga memiliki
hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti golongan kucing, bajing, tikus, babi
hutan,kelelawar, dan anjing.

c. Zona Neartik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara,
danGreenland. Hewan khas daerah ini adalah kalkun liar, tikus berkantung, bison, muskox, caribou,
domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Paleartik seperti
kelinci,kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.[3]

d. Zona Neotropik

Wilayah persebarannya meliputi kawasan Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah
ini sebagian besar beriklim tropis dan bagian selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya ikan piranha
dan belut listrik di sungai Amazon, ilama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera
hidung merah. Neotropikal sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang
sangat beragam dan spesifik seperti beberapa jenis monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti
buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

e. Zona Oriental

Tersebar di kawasan Asia Tenggara dan Asia Selatan. Fauna Indonesia yang masuk di wilayah ini hanya di
Indonesia bagian barat. Hewan yang khas ini adalah harimau, orang utan, gibon, rusa, banteng, dan
badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilope, berbagai jenis
reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing,
anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau.

f. Zona Paleartik

Wilayah persebarannya sangat luas meliputi hampir seluruh benua Eropa, Rusia, daerah sekitar kutub
utara sampai pegunungan Himalaya, kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di
pantai Pasifik dan benua Afrika paling utara. Beberapa jenis fauna paleartik yang tetap bertahan di
lingkungan aslinya yaitu, panda di cina, unta di afrika utara, binatang kutub seperti rusa, kucing kutub,
beruang kutub. Binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain, kelinci, berbagai spesies anjing,
kelelawar, bajing dan kijang telah menyebar ke wilayah lain.
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Secara etimologi biosfer merupakan gabungan dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan sphere
yang berarti lapisan. Jadi, biosfer adalah lapisan tempat hidup (habitat) makhluk hidup. Biosfer adalah
bagian luar dari planet Bumi, mencakup udara, daratan, dan air, yang memungkinkan kehidupan dan
proses biotik berlangsung. Biosfer terdiri dari Litosfer, Hidrosfer, Atmosfer.

asal-usul makhluk hidup yakni meliputi Teori Cosmozoa &Teori Pfluger, Teori Moore, Teori Allen, Teori
Transendemental, Teori Naturalistuk/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik. Untuk mengetahui
asal-usul kehidupan, para ilmuwan menyelidiki dan melakukan eksperimen. Selain penelitian, teori-teori
dikemukakan oleh beberapa ilmuwan berdasarkan bukti-bukti yang ada yakni dengan menggunakan
Teori Abiogenesis, Teori Biogenesis, Teori Evolusi Kimia, Teori Evolusi Biologi dan Waktu Geologis.

Ciri-ciri Makhluk hidup yakni Bernapas, Bergerak, Makan, Iritabilitas, Berkembang Biak, Adaptasi,
Memerlukan Suhu Tertentu, Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi)

Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Flora Dan Fauna di permukaan bumi adalah : Klimatologi atau
Iklim, Elevasi dan morfologi (Kondisi Fisik Muka Bumi), Kesuburan tanah, Adaptasi, Seleksi Alam,
Makanan, Persekutuan Hidup, Manusia.

Persebaran Flora (tumbuhan) di bagi menjadi Hutan Hujan Tropis, Hutan gugur, Padang rumput, Taiga,
Tundra

Alfred Russel Wallace mengelompokkan persebaran fauna menjadi 6 wilayah, yakni : Zona Australis,
Zona Ethiopian, zona, Neartik, Zona Neotropik, Zona Oriental, Zona Paleartik.

3.2 Saran

* Dengan adanya makalah ini, semoga bermanfaat kita untuk mengetahui alam yang Tuhan ciptakan
dan telah dirasakan di kehidupan terdahulu sampai sekarang.

* Dengan mengetahui biosfer dan makhluk hidup yang sangat bermafaat untuk kehidupan Tuhan
Ciptakan, insyaallah akan menambah ketaqwaan kita kepada Tuhan YME.

* Semoga dengan adanya makalah ini, akan membatu teman-teman dan pihak yang membaca dalam
menambah ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA

Harmoni, Ati (2011). Seri Diktat Kuliah : Ilmu alamiah Dasar. : Penerbit Gunadarma.

Rahim, Sukirman, dkk . (2014). Ilmu Alamiah Dasar. Gorontalo : Ideas Publishing

Makalah sumber alamiah dasar oleh susilowati.

Susilowati education

https://susilowatakueducation.blogspot.com

Anda mungkin juga menyukai