Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“HAKIKAT DAN PROSES TEORI TES KLASIK”

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah “Teori Tes Klasik”

Dosen Pengampu: Drs. Abubakar, M.Pd dan Sabani, S.Pd., M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok IV

Razita Syahira Lubis Sinta Stevani Br. Gultom Wuri Cahyaningrum


(4191121034) (4193121011) (4193121007)

PENDIDIKAN FISIKA A-2019


PROGRAM STUDI (S1) PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
A. Pengertian Atmosfer........................................................................................................2
B. Fungsi Atmosfer..............................................................................................................2
C. Lapisan-lapisan Atmosfer................................................................................................3
D. Komposisi Atmosfer........................................................................................................6
E. Pengertian Kelembapan Udara........................................................................................8
F. Komposisi Udara...........................................................................................................10
G. Massa Udara..................................................................................................................13
BAB III PENUTUP................................................................................................................14
A. Kesimpulan....................................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

i
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seluruh sifat yang diperlukan bagi kehidupan di miliki oleh bumi. Salah satunya
adalah keberadaan atmosfer. Setiap lapisan di atmosfer mengandung peranan yang sangat
penting untuk keberlangsungan kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Manusia sebagai
salah satu makhluk hidup yang berada di bumi seharusnya menjaga keberadaan atmosfer,
misalnya dengan mencegah kerusakan lapisan ozon. Lapisan ozon adalah salah satu
komponen penting dalam lapisan atmosfer bumi.

Lapisan atmosfer yang menyelubungi bumi mempunyai karakteristik yang berbeda.


Atmosfer sangat menarik untuk dipelajari agar kita lebih menghargai setiap lapisan atmosfer
bumi beserta peranannya bagi kehidupan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka kami
akan membahas materi tentang “Komposisi dan Lapisan-Lapisan Atmosfer” dalam makalah
ini secara terperinci.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan fungsi atmosfer?


2. Apa saja lapisan-lapisan penyusun dari atmosfer?
3. Apa komposisi dari atmosfer?
4. Apa pengertian kelembapan udara?
5. Apa saja komposisi dari udara?
6. Bagaimana tipe dari massa udara?

C. Tujuan

1. Untuk memahami pengertian dan fungsi atmosfer


2. Untuk mengetahui lapisan-lapisan penyusun dari atmosfer
3. Untuk mengetahui komposisi dari atmosfer
4. Untuk memahami pengertian kelembapan udara
5. Untuk mengetahui komposisi dari udara
6. Untuk mengetahui tipe dari massa udara

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Atmosfer

Atmosfer berasal dari kata “Atmos” yang berarti uap atau udara dan “Sphaira” yang
berarti lapisan. Dari asal kata tersebut, atmosfer bisa diartikan sebagai selubung gas atau
lapisan udara yang menyelubungi bumi. Pembentukan lapisan udara tersebut banyak
dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi.

Secara umum, gas yang membentuk lapisan-lapisan atmosfer didominasi oleh zat-zat
hidrogen, helium, metana, dan amonia. Lapisan-lapisan tersebut memanjang lebih dari 560
km di atas permukaan bumi. Setiap lapisannya diperkirakan memiliki ketebalan sekitar 500
km, di mana 99% gas yang menyusun atmosfer berada di bawah ketinggian 32 km.

B. Fungsi Atmosfer

Atmosfer memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup di bumi Adapun fungsi-fungsi atmosfer adalah sebagai berikut:

1. Melindungi bumi dari berbagai macam benda luar angkasa yang jatuh akibat gaya
gravitasi bumi, seperti meteor atau komet

2. Mengatur proses penerimaan panas dari matahari yang berlebihan dengan cara
menyerap serta memantulkan panas yang dipancarkan matahari

3. Menjaga temperatur bumi dari suhu yang ekstrim

4. Melindungi bumi dari paparan radiasi sinar ultraviolet dengan lapisan ozon. Fungsi ini
sangat penting, mengingat sinar ultraviolet sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk
hidup yang ada di bumi

5. Memiliki kandungan berbagai macam gas yang diperlukan oleh manusia, seperti
oksigen dan hidrogen yang diperlukan tumbuhan dan juga hewan untuk keberlangsungan
hidupnya

2
C. Lapisan-Lapisan Atmosfer

 Lapisan Atmosfer Bumi Berdasarkan


Temperaturnya
Atmosfer tersusun dari berbagai lapisan yang
saling berurutan. Urutan lapisan-lapisan atmosfer
dari yang paling dekat dengan bumi hingga yang
paling jauh, antara lain:
1. Lapisan Troposfer
Lapisan Atmosfer yang paling dekat dengan permukaan bumi yaitu lapisan Troposfer.
Lapisan ini berada di ketinggian 0 hingga 18 km di atas permukaan laut. Lapisan
Troposfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Tempat terjadinya fenomena iklim seperti, angin, hujan, petir, dan pelangi.
 Memiliki ketebalan yang berbeda-beda disetiap wilayah, yaitu ketebalan di ekuator
sekitar 18 km dpl dan di kutub sekitar 8 km dpl.
 Lapisan atmosfer yang paling tipis.
 Terjadi penurunan suhu udara sekitar 0,5 hingga 0,6 derajat Celcius ketika mengalami
kenaikan setiap 100 m.
 Suhu udara pada lapisan teratas Troposfer mencapai -60 derajat Celcius, sementara di
permukaan laut sekitar 27 derajat Celcius.
 Sekitar 80% massa Atmosfer berada di lapisan Troposfer.
 Terdapat lapisan Tropopause yang letaknya di antara lapisan Troposfer dan Stratosfer.

2. Lapisan Stratosfer
Lapisan Stratosfer adalah lapisan kedua dari
atmosfer bumi. Lapisan ini berada pada
ketinggian 18 km hingga 60 km dpl. Lapisan
Stratosfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Terletak di atas lapisan Tropopause dan di
bawah lapisan Mesosfer.
 Terdapat lapisan ozon di ketinggian 35 km dpl,
yang bermanfaat untuk melindungi bumi dari sinar ultraviolet yang berlebihan.
 Mempunyai sifat udara yang kering karena tidak mengandung uap air dan berdebu.

3
 Terdapat dua lapisan udara yang memiliki sifat berbeda, yaitu lapisan Isotermal yang
berada di ketinggian 11 km sampai 22 km dpl dan lapisan Inversi yang berada di
ketinggian 20 km sampai 60 km dpl.
 Terdapat lapisan Stratopause di dalamnya.

3. Lapisan Mesosfer
Lapisan Mesosfer merupakan lapisan
atmosfer yang berada di ketinggian 60 km
sampai 80 km dpl. Lapisan ini memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
 Lapisan berada di tengah-tengah seluruh
lapisan atmosfer.
 Lapisan Mesosfer menjadi lapisan
atmosfer yang melindungi bumi dan hujan meteor.
 Udara pada lapisan ini sangat panas disebabkan adanya pergeseran objek atau benda-
benda yang datang, hingga akhirnya benda-benda tersebut terbakar karena panas lapisan
ini.
 Semakin ke atas suhu udara lapisan ini semakin rendah. Setiap kenaikan 1.000 m, suhu
akan turun 2,5 derajat Celcius sampai 3 derajat Celcius. Pada ketinggian 80 km dpl
suhu udara lapisan ini bisa mencapai -90 derajat Celcius.
 Terdapat lapisan Mesopause, yaitu lapisan antara lapisan Mesosfer dan Termosfer.

4. Lapisan Termosfer
Lapisan Termosfer berada di ketinggian 80 km
sampai 100 km dpl. Ciri-ciri lapisan ini adalah sebagai
berikut:
 Lapisan tertinggi nomor dua di atmosfer.
 Memiliki temperatur antara -40 derajat Celcius
hingga -5 derajat Celcius.
 Suhu udara di lapisan ini sangat panas hingga
mencapai lebih dari 1000 derajat Celcius. Itulah sebabnya lapisan ini disebut dengan
lapisan panas atau hot layer.
 Sebagian molekul dan atom udara yang ada di lapisan ini mengalami proses ionisasi.

4
 Terdapat kemunculan aurora, yaitu pita cahaya warna warni yang ada di langit Kutub
Utara dan Kutub Selatan.

5. Lapisan Eksosfer
Lapisan-lapisan atmosfer berfungsi untuk
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet, serta
benda-benda langit yang jatuh ke bumi. Lapisan
Eksosfer merupakan lapisan atmosfer terakhir yang
jaraknya paling jauh dari bumi. Lapisan ini berada di
ketinggian 800 km sampai 1.500 km dpl. Lapisan
Eksosfer memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
 Tempat terjadinya gerakan atom atom secara tidak beraturan.
 Merupakan lapisan yang sangat panas (memiliki suhu yang sangat tinggi mencapai
2.200 derajat celcius).
 Sering disebut sebagai ruang antarplanet dan Geostasioner karena merupakan batas
terluar atmosfer yang membentang dan menyatu dengan angkasa luar.
 Memiliki kandungan gas-gas atmosfer yang sangat rendah.
 Memiliki gaya gravitasi yang sangat kecil karena berada di bagian paling luar dari
bumi.

 Lapisan Atmosfer berdasarkan Jenis dan Kondisi Gas


1. Lapisan Ozon (Ozonosfer)
Lapisan ozon berada di ketinggian 15-35 km. Ozon terdapat di semua bagian atmosfer
bagian bawah, namun kebanyakan dari gas ini terkonsentrasi di lapisan stratosfer.
Khususnya pada ketinggian 15-35 km. Ozon sendiri kondisinya tidak stabil sebab telah
terurai di bawah pengaruh radiasi atau bertumbukan dengan atom oksigen (O). Secara
alamiah, di ketinggian 15-35 km berlangsung pembentukan serta penguaraian ozon dari
oksigen diatomik serta monotomik dengan bantuan (penyerapan) dari radiasi ultraviolet.
Lapisan ozon merupakan penyerap utama dari radiasi sinar ultraviolet. Maka dari itu, pada
saat sinar ultraviolet sampai hingga ke permukaan bumi tidak lagi berbahaya untuk
kehidupan makhluk hidup. Apabila radiasi ultraviolet sampai ke permukaan bumi, maka
hal tersebut dapat memicu terjadinya luka bakar, kanker kulit, serta kebutaan untuk
manusia.

5
2. Lapisan Ionosfer
Lapisan ionosfer terletak di ketinggian 60-600 km. Ionosfer terdiri dai berbagai atom
dan juga molekul yang kehilangan satu atau lebih elektron sehingga akan terbentuk ion.
Oleh sebab itu, lapisan ini disebut sebagai lapisan ionosfer. Lapisan ini juga sangat
bermanfaat dalam bidang komunikasi, sebab pada lapisan ionosfer bisa memantulkan
kembali gelombang radio. Ionosfer terdiri dari tiga lapisan, ketiga lapisan tersebut yaitu:
 Lapisan D Terletak di ketinggian 60-120 km. Lapisan ini merupakan tempat untuk
memantulkan kembali gelombang AM ke bumi
 Lapisan E Terletak di ketinggian 120-180 km. Lapisan ini juga sebagai tempat untuk
memantulkan kembali gelombang AM
 Lapisan F Terletak di ketinggian 180-600 km. Lapisan ini juga sebagai tempat untuk
memantulkan kembali gelombang pendek

D. Komposisi Atmosfer

Seperti yang kita tahu bahwa atmosfer pada dasarnya adalah sebuah lapisan udara.
Udara merupakan campuran dari berbagai jenis unsur gas. Selain campuran gas, udara di
atmosfer juga mengandung komponen uap air dan aerosol. Komponen-komponen penyusun
atmosfer bumi dibagi menjadi dua bagian yaitu komponen konstan dan komponen variabel.

 Komponen konstan

Nitrogen, oksigen, dan argon disebut sebagai komponen konstan karena


konsentrasinya yang cenderung selalu sama dari masa ke masa. Hal ini disebabkan karena
pada permukaan bumi tedapat keseimbangan antara konversi (output) dan produksi (input)
dari gas-gas ini.

Komponen Formula Persentase

Nitrogen N2 78.08

Oksigen O2 20.95

Argon Ar 0.93

1. Nitrogen

6
78% atmosfer bumi kita disusun oleh nitrogen. Nitrogen dilepaskan ke udara melalui
pembusukan materi hewan dan tumbuhan. Bersamaan dengan itu juga, nitrogen diikat ke
tanah oleh mikroorganisme pengikat nitrogen. Selain itu, nitrogen juga diserap dari udara
oleh plankton kecil di lautan yang mengubahnya menjadi nutrisi. Nitrogen bersifat relatif
inert. Nitrogen terdapat dalam jumlah yang sangat banyak di udara karena sifatnya yang
volatile.
2. Oksigen
Oksigen merupakan gas kedua terbanyak yang terkandung di udara. Oksigen dapat
bereaksi dengan unsur-unsur lain di udara dan membentuk senyawa oksida. Oksigen
penting bagi proses respirasi hewan dan tumbuhan. Oksigen terdapat di atmosfer sebagai
produk fotosintesis tanaman. Tumbuhan mengambil karbon dioksida dari udara dan
melepaskan oksigen dalam proses fotosintesis.
3. Argon
Argon adalah gas inert yang tidak berwarna dan tidak berbau. Argon banyak
digunakan karena sifatnya yang sulit sekali bereaksi dengan unsur lain. Hal ini juga yang
menyebabkan banyaknya kandungan argon di udara.

 Komponen variabel

Udara di atmosfer kita juga memiliki beberapa komponen variabel. Komponen


variabel ini mencakup uap air, partikel debu dan ozon. Meskipun hanya terdapat dalam
jumlah kecil, komponen-komponen ini dapat memiliki efek yang signifikan pada kondisi
cuaca dan iklim kita. Kandungan komponen-komponen variabel pada atmosfer terus menerus
berubah.

Komponen Formula Persentase

Uap air H2O 0-4

Karbon Dioksida – ada kenaikan di atm. CO2 0.038

Metana – ada kenaikan di atm. CH4 0.00017

Nitrat Oksida N2O 0.00003

Ozon O3 0.000004

Partikel aerosol  - 0.000001

7
1. Uap air
Konsentrasi uap air sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain dan dari waktu
ke waktu. Pada daerah tropis kandungannya bisa mencapai 4 persen, sedangkan di daerah
arktik yang lebih dingin lebih sedikit dari 1 persen. Hampir seluruh uap air pada atmosfer
terdapat pada ketinggian kurang dari 5 km dari permukaan bumi. Selain itu, uap air
adalah gas rumah kaca yang kuat karena sangat menyerap energi radiasi yang keluar dari
Bumi. Sebagai gas rumah kaca, uap air berperan penting dalam menjaga kesetimbangan
suhu perkmukaan bumi.
2. Karbon Dioksida
Karbon dioksida merupakan komponen alami pada atmosfer dengan konsentrasi yang
sangat kecil, namun berperan sangat penting. CO2 menempati atmosfer melalui proses
respirasi, peluruhan material organik, erupsi gunung api dan pembakaran alamiah maupun
antropogenik. Seiring dengan itu, proses fotosintesis yang dilakukan tumbuhan menyerap
kembali karbon dioksida dari udara.
3. Ozon
Komponen penting pada atmosfer lainnya adalah ozon (O3). Lapisan ozon dapat
ditemukan pada stratosfer bumi. Lapisan ini vital bagi kehidupan karena melindungi
makhluk hidup di bumi dari radiasi sinar UV matahari yang berbahaya.

E. Pengertian Kelembaban Udara

Kelembaban udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara terbentuk
uap air. Uap air dalam udara hangat memiliki kandungan lebih banyak daripada di dalam
udara dingin. Berbeda dengan kondisi dalam ruangan, kelembaban udara dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Jika dalam suatu ruang tertutup dimasukkan larutan, maka air dari larutan
tersebut akan menguap sampai terjadi keseimbangan antara potensi air pada udara dengan
potensi air larutan. Kelembaban udara juga dapat terjadi karena banyak faktor yang
mempengaruhinya, yaitu:

1. Suhu
Suhu merupakan derajat panas suatu benda. Kelembaban udara dipengaruhi oleh suhu
udara. Jika suhu suatu udara semakin tinggi, maka kelembaban udara yang dimiliki

8
semakin rendah. Begitu pun sebaliknya, jika semakin rendah suhu udara maka
kelembaban yang dimiliki pun semakin tinggi.

2. Tekanan Udara
Tekanan udara dalam tingkatkelembaban udara berbanding lurus. Semakin tinggi tekanan
udara di suatu tempatmaka udara tersebut semakin memiliki kelembaban yang tinggi
karena udara yangada jumlahnya terbatas.
3. Pergerakan Angin
Pergerakan angin menjadihal yang berpengaruh bagi kelembaban udara. Karena adanya
angin dapatmempengaruhi proses penguapan pada sumber air dan menjadi salah satu
faktordalam pembentukan awan.
4. Kuantitas dan Kualitas Penyinaran
Kuantitas dan kualitas penyinaran mempengaruhi kelembaban udara. Jika penyinaran
matahari tinggi, maka kelembaban yang tinggi juga menurun. Hal tersebut dikarenakan
kandungan uap air pada suatu udara. Penyinaran matahari akan menghilangkan
kandungan uap air sehingga akan berdampak pada menurunnya tingkat kelembaban
udara.
5. Vegetasi
Vegetasi mempengaruhi kelembaban udara karena kerapatannya. Apabila suatu tempat
memiliki kerapatan vegetasi yang tinggi, maka kelembaban udaranya juga tinggi. Hal
tersebut terjadi karena adanya seresah yang menutupi permukaan tanah dengan rapat,
maka menyebabkan uap air terkunci di dalam nya. Sebaliknya, apabila kerapatan
vegetasinya rendah, maka kelembaban udara ditempat tersebut juga rendah karena
seresah yang menutupi permukaan tanah juga jarang.
6. Ketersedian Air
Ketersedian air untuk kelembaban udara diukur dari banyaknya uap air yang terkandung
di dalam udara. Daerah yang memiliki ketersediaan air banyak akan memiliki tingkat
kelembaban udara yang tinggi. Sementara tempat yang memiliki ketersediaan air rendah
maka tingkat kelembabannya juga rendah.
7. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat mempengaruhi kelembaban udara. Jika berada ditempat yang tinggi,
udara akan terasa lebih dingin daripada ketika berada di tempat yang lebih rendah.
Dikarenakan kandungan uap air yang ada di wilayah ketinggian lebih banyak daripada di
wilayah rendah. Maka dari itu semakin tinggi suatu tempat maka kelembaban udaranya

9
pun semakin tinggi sebaliknya, semakin rendah suatu tempat maka kelembaban udaranya
pun semakin rendah.

8. Kerapatan Udara
Kerapatan udara salingberkaitan dengan kelembaban udara. Semakin rapat udara di suatu
tempat, makakelembabannya pun tinggi. Sebaliknya apabila kerapatan udaranya
renggang, makakelembabannya rendah.
Kelembapan udara dapat dibedakan kedalam kelembapan udara spesifik, absolut, dan relatif.
1) Kelembapan Udara Spesifik
Kelembapan spesifik adalah perbandingan kandungan uap air dalam tiap unit berat udara.
Pada umumnya, dinyatakan dalam satuan berat (gram/kg). Misalnya, dalam 1 kg udara
terdapat 60 gram uap air. Hal tersebut berarti kelembapan spesifiknya 60 gram/kg.
2) Kelembapan Udara
Absolut Kelembapan udara absolut adalah perbandingan kandungan uap air dalam setiap
volume udara. Pada umumnya, dinyatakan dalam satuan berat gram/liter atau
gram/meter3. Misalnya, dalam satu liter udara terdapat uap air sebanyak 30 gram. Jadi,
kelembapan absolutnya adalah 30 gram/liter.
3) Kelembapan Udara Relatif
Kelembapan relatif adalah perbandingan antara jumlah uap air yang ada secara nyata
(aktual) dan jumlah uap air maksimum yang mampu ditampung oleh setiap unit volume
udara dalam suhu yang sama. Berikut formulasi perhitungan kelembaban relatif.

F. Komposisi Udara
Manusia tidak akan bisa hidup di ruangan yang tidak memliki udara. Manusia juga tidak
akan bisa hidup di dalam ruangan walaupun ruangan tersebut berisi udara jika komposisi
penyusun udaranya tidak tepat atau ada bahan berbahaya yang terlarut di dalam udara. Saat
ini kehidupan manusia ditopang oleh komposisi udara. 
Beberapa manfaat macam-macam kandungan gas penyusun udara, yaitu:
1. Oksigen (O2)

10
Oksigen Adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O
dan nomor atom 8. Merupakan unsur yang mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya. Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan
massa. Gas oksigen mengisi 20,9% volume atmosfer bumi. Oksigen mengembun pada
suhu 90,20 K (-182,95º C, -297,31º F) dan membeku pada suhu 54,36 K (-218,79º C,
-361,82º F), oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-
bahan yang mudah terbakar.
Oksigen atau O2 adalah udara yang diperlukan makhluk hidup untuk bernapas. Selain itu,
Oksigen (O2) juga digunakan dalam produksi baja dan untuk pengelasan. Gas oksigen
(O2), merupakan gas yang diperlukan untuk pembakaran makanan dalam tubuh makhluk
hidup. Pembakaran tersebut menghailkan energi dimana energi ini dibutuhkan untuk
melakukan segala aktivitas manusia.
2. Nitrogen (N2)
Nitrogen Adalah unsur kimia dalam sistem periodik unsur yang memiliki lambang N dan
nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa dan
merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur
atau senyawa lainnya. Nitrogen mengisi  78,08% atmosfer di bumi dan membentuk
banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat dan sianida.
Nitrogen mengembun pada suhu 77 K (-196º C) pada tekanan atmosfer dan membeku
pada suhu 63 K (-210º C). Ada dua isotop nitrogen yang stabil yaitu 14N dan 15N. Yang
paling banyak adalah 14N (99,634%) yang dihasilkan dari bintang-bintang dan yang
setelahnya adalah 15N.
Nitrogen (N2) dipakai untuk membuat ammonia yang pada gilirannya menjadi bahan
baku pembuatan pewarna, pupuk, bahan peledak, obat – obatan, dan plastik. Gas
Nitrogen (N2) sangat penting untuk tumbuh-tumbuhan. Hal ini disebabkan gas nitrogen
merupakan bahan utama penyubur tanah. Jadi gas nitrogen sangat dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup manusia.
3. Karbondioksida (CO2)
Karbondioksida Adalah senyawa kimia yang terdiri dari zat atom oksigen yang terikat
secara kovalen dengan sebuah atom karbon, berdasarkan volume rata-rata konsentrasi
karbondioksida di atmosfer bumi 387 ppm. Jumlah ini dapat bervariasi tergantung dari
lokasi dan waktu. Karbondioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan,
fungi dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada
proses fotosintesis.

11
Karbondioksida tidak mempunyai bentuk cair pada tatanan dibawah 5,1 atm namun
langsung terjadi padat pada temperatur dibawah -78º C. Dalam bentuk padat,
karbondioksida umumnya disebut sebagai es kering. CO2 adalah oksida asam, larutan
CO2 mengubah warna lakmus biru menjadi merah muda.
Pada keadaan standar, rapatan karbondioksida sekitar 1,98 kg/m2. Kira-kira 1,5 kali
lebih berat dari udara. Molekul karbondioksida (O=C=O) mengandung dua ikatan
rangkap yang berbentuk linear. Senyawa ini tidak begitu reaktif dan tidak mudah
terbakar, namun bisa membantu pembakaran garam seperi magnesium.  
Selain Oksigen (O2) yang berperan dalam proses pernapasan manusia, karbondioksida
(CO2) juga berperan dalam proses pernapasan manusia. Selain itu, karbondioksida
menyebabkan buah dalam minuman yang menguap atau bersuara mendesis ketika
kemasannya dibuka. Karbon dioksida (CO2) merupakan gas hasil pernapasan. Gas ini
sangat diperlukan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Dalam udara, karbon dioksida
berfungsi sebagai penyimpan panas yang dipancarkan oleh bumi. Jika di atas permukaan
bumi tidak ada karbon dioksida, bumi akan menjadi sangat dingin. Namun jika terlalu
banyak karbon dioksida maka permukaan bumi akan menjadi sangat panas.
4. Argon (Ar)
Argon adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Ar dan nomor
atom 18. Gas mulia ke-3, di periode 8, argon membentuk 1% dari atmosfer bumi.
5. Karbon monoksida (CO)
Gas ini sangat berbahaya, tidak berwarna dan tidak berbau, berat jenis sedikit lebih
ringan dari udara (menguap secara perlahan ke udara), CO tidak stabil dan membentuk
CO2 untuk mencapai kestabilan phasa gasnya. CO berbahaya karena bereaksi dengan
hemoglobin darah membentuk Carboxy hemoglobin (CO-Hb). Akibatnya fungsi Hb
membawa oksigen ke sel- sel tubuh terhalangi, sehingga gejala keracunan, sesak nafas
dan penderita pucat.
6. Gas lain dalam udara
Kripton (Kr), neon (Ne), atau xenon (Xe) merupakan gas-gas yang sulit bereaksi dengan
unsur-unsur lain. Neon dan argon banyak digunakan untuk mengisi bohlam (lampu
pijar).
Gas Helium (He) dan hidrogen (H2) merupakan gas yang sangat ringan. Oleh karena itu,
dalam atmosfer letaknya di lapisan bagian atas. Gas-gas tersebut sering digunakan
sebagai pengisi balon. Di matahari, terjadi reaksi fusi (penggabungan) gas-gas hidrogen
menjadi helium. Dari reaksi tersebut dihasilkan energi yang sangat besar. Energi inilah

12
yang merupakan sumber energi bagi kehidupan di bumi. Ozon (O,) merupakan salah satu
bentuk molekul oksigen. Gas ozon terletak di bagian adalah cahaya matahari yang
mempunyai energi sangat tinggi. Sinar ini sangat berbahaya jika yang sampai di bumi
terlalu banyak. 

G. Massa Udara

Massa udara adalah badan udara yang sangat besar dan di dalamnya memiliki
karakteristik fisis yang homogen. Pada umumnya karakteristik yang diperhitungkan adalah
kesamaan suhu dan kelembaban. Massa udara dapat memiliki tebal beberapa kilometer dari
permukaan dan dapat meluas sampai ribuan kilometer persegi. Ketika massa udara tertentu
bergerak keluar dari daerah sumbernya massa udara tersebut akan mempengaruhi keadaan
cuaca yang dilewati dan juga dipengaruhi oleh wilayah-wilayah yang dilewati oleh massa
udara tersebut. Bagian dari peramalan cuaca adalah masalah menentukan karakteristik massa
udara, memprediksi bagaimana dan mengapa mereka berubah, dan ke arah sistem akan
bergerak. 
1. Proses Pembentukan Massa Udara 
Massa udara terbentuk pada wilayah yang luas dan cukup stabil. Ketika udara berada
pada wilayah tersebut, udara akan termodifikasi sesuai dengan sifat dari wilayah tempat
dimana massa udara tersebut. Tempat terbentuknya massa udara ini selanjutnya
disebut sumber massa udara.
2. Sumber Massa Udara
Sumber massa udara adalah daerah dimana massa udara berasal. Sebuah sumber
massa udara yang ideal memiliki dua kriteria yang sangat esensial yakni : 
 Area yang menjadi sumber massa udara adalah area yang luas dan memiliki karakteristik
yang seragam. Wilayah sumbernya umumnya datar dan memiliki komposisi yang seragam
dengan kecepatan angin permukaan calm. 
 Area tersebut harus memiliki sirkulasi atmosfer yang stagnan sehingga udara dapat tinggal
di atas wilayah tersebut cukup lama untuk mengalami keseimbangan dengan sumber
massa udaranya. Udara lebih tetap stagnan selama daerah sumbernya, semakin besar
kemungkinan akan memperoleh sifat-sifat dipermukaan. 

13
Pada umumnya, sumber massa udara terbaik biasanya didominasi oleh
wilayah antisiklon yang stasioner atau bergerak lambat. Wilayah-wilayah yang dipengaruhi
oleh siklon tidak cocok untuk menjadi wilayah sumber massa udara karena merupakan daerah
pertemuan angin. Angin di wilayah tekanan rendah secara konstan membawa udara yang
karakternya tidak sama dari wilayah lain.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelubungi sebuah planet, termasuk


bumi. Atmosfer terdiri atas tiga komponen utama, yakni nitrogen, oksigen dan argon.
Atmosfer tersusun atas beberapa lapisan yang dinamai menurut fenomena yang terjadi pada
lapisan tersebut, antara lain troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer. Peranan
atmosfer antara lain sebagai pengendali suhu di bumi, stabilisator unsur-unsur cuaca, penahan
radiasi ultraviolet dari matahari dan penyedia O2, CO2, dan N2 bagi kehidupan.

Kelembaban udara merupakan tingkat kebasahan udara karena dalam udara terbentuk
uap air. Komposisi udara meliputi oksigen, nitrogen, karbondioksida, argon, korbon monoksida dan
gas lain. Massa udara adalah badan udara yang sangat besar dan di dalamnya memiliki
karakteristik fisis yang homogen.

B. Saran

Setelah mempelajari makalah ini pembaca dapat mengetahui tentang lapisan-lapisan


atmosfer. Atmosfer sangatlah bermanfaat bagi kehidupan seluruh makhluk hidup termasuk
kita sebagai manusia yang hidup di muka bumi ini. Diharapkan dengan adanya makalah ini,
manusia dapat mengerti peranan dari setiap lapisan-lapisan atmosfer serta dapat menjaga
lapisan ini demi kelangsungan hidup semua makhluk yang ada di bumi ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, Totok., Dkk. 2017. Fakta dan Konsep Geografi I. Bandung: Ganeca Exact

Hartono. 2017. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Bandung: Citra Praya

Ramalis, Taufik. 2017. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Bandung: FMIPA UPI

Tanudidjaja, Moh Ma’mur. 2018. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta:
Perum Balai Pustaka

Tjasyono, Bayong. 2016. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta: BMG

Tjasyono, Bayong. 2016. Meteorologi Indonesia I : Karakteristik dan Sirkulasi


Atmosfer. Jakarta : BMG

15

Anda mungkin juga menyukai