BAB 6
DINAMIKA ATMOSFER DAN DAMPAKNYA TERHADAP
LINGKUNGAN
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sebagai pencipta atas segala kehidupanyang
senantiasa memberikan rahmat sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
ini.Dalamkesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus
kepadaseluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “ Dinamika
Atmosfer dan Dampaknya Terhadap Lingkungan”ini, semoga Tuhan senantiasa membalas
dengan kebaikan yang berlipat ganda.Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itukami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan dimasa yang akan datang. Harapan kami semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak
A. Latar Belakang
Dinamika Atmosfer adalah seluruh proses fisik di dalam atmosfer, yang meliputi :
perubahan iklim dan cuaca dalam skala global dan regional. menginformasikan prakiraan
cuaca jangka panjang dan pendek. Informasi mengenai berbagai fenomena cuaca seperti
badai, petir dan yang lainnya. Atmosfer adalah lapisan gas yang menyelimuti suatu
planet, termasuk Bumi. Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud, atmosfer diambil dari
bahasa Yunani "atmos" dan "sphaira". Atmos artinya uap air atau gas dan sphaira artinya
selimut.
Adanya juga dampak terhadap lingkungan yang ada di bumi misalnya pencemaran
Gas yang ada di bumi Berbagai gas itu di lapisan atmosfer bisa mengakumulasi panas
yang dipantulkan permukaan bumi. Semakin tinggi kadar gas tersebut di atmosfer maka
kondisi iklim di bumi semakin gawat, antara lain karena terjadinya kenaikan suhu rata-
rata dan naiknya permukaan air laut. Akibat pelepasan gas kloro fluoro karbon bisa
merusak lapisan ozon, yaitu lapisan tipis di stratosfer yang melindungi permukaan bumi
dari radiasi sinar matahari yang membahayakan, seperti sinar ultra violet. Tak ada pilihan
lain program udara bersih harus dilaksanakan secara global.Antara negara maju dan
berkembang perlu ada kerjasama terpadu.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian pada latar belakang di atas, rumusan masalah ini adalah:
1. Apa saja ristik lapisan-lapisan atmosfer di bumi?
2. Apakah pengukuran unsur_unsur cuaca dan interasi data cuaca sudah baik ?
3. Bagaimana klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global?
4. Bagaimana karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap aktifitas
manusia?
5. Apa saja pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ristik lapisan-lapisan atmosfer di bumi
2. Untuk mengetahui pengukuran unsur_unsur cuaca dan interasi data cuaca sudah
baik
3. Untuk mengetahui klasifikasi tipe iklim dan pola iklim global
4. Untuk mengetahui karakteristik iklim di Indonesia dan pengaruhnya terhadap
aktifitas manusia
5. Untuk mengatehui pengaruh perubahan iklim global terhadap kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
a. Troposfer
b. Stratosfer
Lapisan yang bersuhu dingin dan hanya ada unsur ozon. Lapisan stratosfer
berfungsi sebagai pelindung dari radiasi ultraviolet yang sangat membahayakan jika
terkena kulit manusia. Lapisan ozon akan menipis jika aktifitas di dunia banyak
melakukan pengrusakan seperti penebangan pohon secara massif. Lapisan yang
berada di atas sub lapisan tropopause, troposfer. Beberapa karakteristik lapisan ini
adalah:
1. Tempat Lapisan O3 (Ozon)
Banyak dari kita tidak begitu menyadari bahwa lapisan ozon yang kita kenal
merupakan bagian dari lapisan stratosfer. Lapisan ozon terletak pada jarak 35
kilometer di atas permukaan bumi. Perbedaan temperatur akan mulai tampak pada
lapisan ini contohnya saja perbedaan tekanan, udara dan suhu. Lapisan ini mempunyai
pengaruh yang sangat penting karena pada lapisan ini cahaya dari matahari tidak akan
langsung masuk permukaan bumi, melainkan akan diserap oleh ozon.
2. Lapisan Pembatas Stratopause
Sama seperti pada lapisan troposfer, stratosfer juga memiliki lapisan
pembatas. Pada lapisan ini suhu relatif stabil, yaitu kisaran suhu 5⁰C. Lapisan
stratosfer memiliki tiga bagian yakni: lapisan isoterm, lapisan panas, dan lapisan
campuran teratas.
c. Mesosfer
e. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan terakhir yang menyelimuti bumi dengan jarak di atas
800 km sampai dengan 3260 km. Pada lapisan ini terjadi berbagai interaksi antara gas
yang ada di luar angkasa.
Kekuatan atau gaya tarik bumi pada lapisan eksosfer rendah karena jaraknya
yang cukup jauh dari permukaan bumi. Inilah sebabnya kenapa pengaruh gaya berat
pada lapisan ini sangat kecil. Karena pada lapisan eksosfer mulai terjadinya interaksi
yang sangat keras dengan susunan gas-gas yang ada di luar angkasa.
Sangat sedikit ditemukan gas pada lapisan eksosfer. Munculnya cahaya redup
pada lapisan ini disebabkan karena unsur hidrogen sangat sedikit. Cahaya redup ini
dikenal dengan cahaya zodiakal dan gegenschein.
Cahaya redup yang muncul ini pada dasarnya adalah hasil refleksi dari cahaya
matahari yang mana kemudian dipantulkan oleh partikel debu meteoritik dan tidak
terhitung jumlahnya. Perlu diketahui lapisan eksosfer merupakan lapisan paling panas
daripada 4 lapisan lainnya. Lapisan ini sering disebut pula dengan ruang antar planet
dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan tempat terjadi
kehancuran meteor dari angkasa luar.
Ciri-ciri lapisan eksosfer:
- Berada pada ketinggian antara 500-1000 km
- Suhu mencapai 2.200 derajat Celcius
- Lapisan terluar dari atmosfer.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/karakteristik-lapisan-lapisan-atmosfer-bumi-
dan-fungsinya
1. Pengertian Cuaca
Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dalam waktu yang singkat dan
wilayah yang sempit. Jangka waktu mencapai 1-14 hari. Ilmu pengetahuan yang
memepelajari cuaca disebut meteorology. Cuaca itu terbentuk dari gabungan unsur unsur
cuaca dan jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja. Misalnya : pagi hari, siang
hari atau sore hari dan keadaanya bisa berbeda-beda untuk setiap tempat dan setiap
jamnya. Di Indonesia keadaan cuaca selalu diumumkan untuk jangka waktu sekitar 24
jam melalui Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Keadaan Cuaca
dapat diperkirakan dengan cara pengamatan. Pengamatan dilakukan terhadap unsur-unsur
cuaca seperti penyinaran matahari, suhu udarara, kelembapan, tutupan awan , dan curah
hujan.
(Perbedaan Cuaca dan Iklim)
2. Unsur-unsur Cuaca
Penyinaran Matahari
(pyrheliometer)
Udara dapat memanas karena proses konveksi, adveksi, turbulensi dan konduksi.
Penjelasan untuk tiap proses tersebut adalah sebagai berikut:
Konveksi
Pemanasan secara vertical. Penyebaran panas ini terjadi akibat adanya gerakan
udara secara vertikal, sehingga udara di atas yang belum panas akan memanas karena
pengaruh udara di bawahnya yang sudah panas.
Adveksi
Penyebaran panas secara horizontal. Penyebaran panas ini terjadi akibat gerakan udara
panas secara horizontal dan menyebabkan udara di sekitarnya juga menjadi panas
Turbulensi
Konduksi
Suhu udara atau temperatur udara adalah keadaan panas atau dinginya udara.
Suhu udara diukur menggunakan termometer. Termometer maksimum digunakan
untuk mengukur suhu tertinggi dan termometer digunakan untuk mengukur suhu
terendah.
Termometer
4. Tekanan Udara
Permukaan bumi mendapat tekanan dari udara karena udara memiliki masa.
Besarnya tekanan udara dapat diukur dengan barometer. Makin tinggi letak suatu tempat
dari muaka laut, makin rendah tekanan udaranya. Hal ini disebabkan oleh makin
berkurangnya udara yang menekan. Tekanan udara dihitung dengan menggunakan
milibar. Garis pada peta yang menghubungkan daerah yang bertekanan udara sama
disebut isobar.
(Barometer)
5. Angin
Perbedaan tekanan udara di beberapa tempat menimbulkan aliran udara. Aliran ini
berlangsung dari tempat yang bertekanan udara tinggi ke tempat yang bertekanan rendah.
Udara yang mengalir disebut angin. Besarnya kecepatan angin dapat ditentukan dengan
alat anemometer.
Jenis-jenis angin:
Angin Muson
Angin muson barat laut terjadi Antara Oktober- April, dengan letak matahari berada di
belahan bumi selatan terutama Australia lebih banyak menerima panas matahari , sehingga suhu
disana lebih tinggi (tekanan udara rendah). Sedangkan suhu di benua Asia rendah (tekanan
udara tinggi). Angin bergerak dari Asia ke Australia, sehigga Indonesia terjadi musim penghujan
karena di perjalanannya banyak membawa uap air.
Angin muson timur laut terjadi Antara April-Oktober. ada periode ini matahari berada
pada belahan bumi bagian utara, terutma bagian Asia yang banyak menerima pemanasan
matahari, akibatnya suhu di benua Asia tinggi (tekanan udara rendah) sedangkan di benua
Australia rendah (tekanan udara tinggi). Angin bergerak dari Australia menuju Asia , sehingga di
Indonesia terjadi musim kemarau karena dalam perjalananya sedikit membawa uap air.
Angin pasat adalah angin tetap yang berasal dari daerah tekanan maksimum
subtropics (300-400 LU/LS) menuju kea rah daerah tekanan minimum equator
(katulistiwa). Angin pasat meliputi angin pasat di belahan bumi utara disebut angin pasat
timur laut, dan angin pasat di belahan bumi selatan disebut angin pasat tenggara. Di
sekitar katulistiwa , kedua angin pasat ini bertemu. Karena temperature di daerah tropis
selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara vertical (konveksi). Daerah
pertemuan kedua angin pasat tersebut dinamakan Daerah Konvergensi Antar Tropik
(DKAT). DKAT ditandai dengan temperature selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara
ini , wilayah DKAT terbebas dari adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan
daerah Doldrum (wilayah tenang).
Angin anti pasat, pada ketinggian tertentu massa angin pasat naik secara
vertical kembali bergerak mendatar kea rah wilayah sub tropis. Angin anti pasat
bergerak meninggalkan katulistiwa menuju daerah maksimum subtropis.
Pada malam hari, suhu udara di daratan lebih cepat dingin sehingga tekanan
udara di atas daratan tinggi (maksimum). Sementara itu suhu udara di lautan lambat
dingin sehingga tekanan udaranya rendah (minimum), sehingga angin bergerak dari
daratan menuju ke laut disebut dengan angin darat. Sebaliknya pada siang hari, terjadi
pergerakan udara dari laut menuju darat disebut angin laut.
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju lereng gunung
yang terjadi di siang hari. Sementara angin gunung adalah angin yang bertiup dari
puncak gunung menuju lembah , terjadi pada malam hari.
Angin Fohn merupakan angin yang sifatnya jatuh atau turun, kering dan
panas. Hal ini karena uap air yang dibawa telah diturunkan sebagai hujan di lereng
gunung yang berhadapan dengan arah datangnya angin.
6. Awan
Awan tinggi
Awan tinggi, terdapat pada ketinggian Antara 3-18 km . Awan jenis ini selalu terdiri dari
Kristal-kristal es karena pengaruh letaknya. Awan yang tergolong awan pada senis ini adalah
sebagai berikut:
a) Cirrus (Ci) : awan jenis ini halus , berstruktur seperti serat, atau berbentuk seperti bulu
burung. Awan ini sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit, sehigga seakan-
akan tempak bertemu di horizon dan terdapat Kristal es. Awan cirrus tidak menimbulkan
hujan.
Klasifikasi Iklim
1. Iklim Matahari
Iklim matahari adalah iklim yang pembagiannya berdasarkan banyaknya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi.
2. Iklim Junghun
Junghuhn membuat penggolongan iklim khususnya di negara Indonesia terutama di Pulau
Jawa berdasarkan pada garis ketinggian. Indikasi tipe iklim adalah jenis tumbuhan yang
cocok hidup pada suatu kawasan
3. Iklim Schmidt-Ferguson
Klasifikasi iklim yang banyak digunakan dalam bidang perkebunan dan pertanian. Klasifikasi
iklim ini dibuat berdasarkan kondisi iklim di daerah tropis. Dasarnya adalah jumlah curah
hujan yang jatuh setiap bulan dan tingkat kebasahan
(Schmidt-Ferguson)
4. Iklim Koppen
Koppen membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembaban udara.
Kedua unsur iklim tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap permukaan bumi dan
kehidupan diatasnya. Berdasarkan ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah
iklim pokok. Masing-masing daerah iklim diberi simbol A, B, C, D, dan E
(Iklim Koppen)
5.Iklim Oldeman
Oldeman membuat sistem baru dalam klasifikasi iklim yang dihubungkan dengan pertanian
menggunakan unsur iklim hujan. Ia membuat dan menggolongkan tipe-tipe iklim di
Indonesia berdasarkan pada kriteria bulan-bulan basah dan bulan-bulan kering secara berturut
turut. Kriteria dalam klasifikasi iklim didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB), bulan
lembab (BL) dan bulan kering (BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan
efektif dan kebutuhan air tanaman.
D.KARAKTERISTIK IKLIM DI INDONESIA DAN
PENGARUHNYA TERHADAP AKTIVITAS MANUSIA
Angin muson barat yang bertiup pada bulan Oktober sampai bulan April saat letak matahari
dekat Benua Australia sehingga tekanan Udara di Asia menjadi Tinggi dan di Auatralia
Rendah. Angin muson barat bersifat basah dan banyak menghasilkan hujan. Angin tersebut
bergerak dari Benua Asia ke Benua Australia.
Angin muson timur daya yang bertiup pada bulan April sampai bulan Oktober saat letak
matahari dekat Benua Asia sehingga tekanan Udara di Asia menjadi Rndah dan di Auatralia
Tinggi. Angin muson timur bersifat kering menghasilkan musim kemarau di Indonesia.
Angin tersebut bergerak dari Benua Australia ke Benua Asia.
Fenomena Iklim Enso
ENSO merupakan sebuah fenomena iklim yang secara berkala berfluktuasi di antara tiga fase
yaitu netral, El Niño, dan La Niña.
a.Enso Netral
Pada fase netral disebut juga kondisi normal dari ENSO, di mana tidak terjadi El
Nino maupun La Nina. Pada fase ENSO netral atau normal, suhu muka laut, pola hujan
kawasan tropis dan sirkulasi atmosfer berada dalam kondisi rata-rata
(ENSO Netral)
b.Enso El Niño
El Nino adalah fenomena alam dan bukan badai. Fenomena ini secara ilmiah diartikan
dengan peningkatan suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur. Peningkatan suhu
ini di atas rata-rata di sepanjang garis ekuador, dampak bagi Indonesia mengalami musim
kemarau panjang.
( Enso El Niño)
c.Enso La Niña
La Nina adalah fenomena alam terjadi karena suhu permukaan laut pada bagian barat dan
timur Pasifik yang menjadi lebih tinggi daripada biasanya. Kejadian tersebut menyebabkan
tekanan udara pada ekuator Pasifik barat menurun yang mendorong pembentukkan awan
berlebihan dan menyebabkan curah hujan tinggi pada daerah yang terdampak. Dampak La
Nina bagi Indonesia mengalami musim hujan panjang.
(Enso La Niña)
d.Dipole Mode
Fenomena dipole mode ditandai oleh adanya anomali positif suhu permukaan laut di
Samudra Hindia bagian barat sementara anomali negatif suhu permukaan laut terjadi di
sebelah barat Sumatra. Kejadian tersebut mengakibatkan meningkatnya curah hujan di
wilayah pantai timur Afrika dan di Samudra Hindia bagian barat, sedangkan curah hujan di
Indonesia mengalami penurunan sehingga terjadi kekeringan
Pada Dipole Mode Negatif sebagian wilayah Indonesia Bagian Barat mengalami banyak
hujan.
e.Dipole Mode Positif
Perubahan iklim mengacu pada perubahan suhu dan pola cuaca dalam jangka panjang.
Pergeseran ini mungkin bersifat alami, tetapi sejak periode 1800-an, aktivitas manusia telah
menjadi pendorong utama perubahan iklim, terutama dengan pembakaran bahan bakar fosil
(seperti batu bara, minyak, dan gas) yang menghasilkan gas yang memerangkap panas.
Hampir semua wilayah daratan mengalami lebih banyak hari terik dan gelombang
panas. Tahun 2020 adalah salah satu tahun terpanas yang pernah tercatat. Suhu yang lebih
tinggi dapat meningkatkan penyakit yang berhubungan dengan panas dan dapat membuat
orang lebih sulit bekerja dan beraktivitas. Kebakaran hutan lebih mudah terjadi dan lebih
cepat menyebar ketika kondisi lebih panas.
Perubahan suhu menyebabkan perubahan curah hujan. Akibatnya, badai terjadi lebih
sering dan lebih hebat sehingga menyebabkan banjir dan tanah longsor, menghancurkan
rumah dan masyarakat, dan menimbulkan kerugian miliaran dolar.
- Meningkatnya kekeringan
Air semakin langka di lebih banyak daerah. Kekeringan dapat memicu badai pasir dan
debu yang merusak, memindahkan miliaran ton pasir melintasi benua. Gurun bertambah luas
sehingga mengurangi lahan tanaman pangan. Banyak orang sekarang menghadapi ancaman
terjadinya kekurangan air yang terus-menerus.
- Kenaikan suhu dan permukaan laut
Laut menyerap sebagian besar panas dari pemanasan global. Ini menyebabkan lapisan
es mencair dan menaikkan permukaan laut, mengancam komunitas pesisir dan pulau. Karbon
dioksida juga diserap oleh laut, sehingga tidak lepas ke atmosfer. Bertambahnya karbon
dioksida membuat laut lebih asam, yang membahayakan kehidupan di dalamnya.
- Hilangnya spesies
Perubahan iklim akan menimbulkan risiko bagi kehidupan spesies di darat dan di laut.
Risiko ini meningkat saat suhu naik. Kebakaran hutan, cuaca ekstrem, serta serangan hama
dan penyakit adalah beberapa ancaman terkait perubahan iklim. Beberapa spesies akan dapat
pindah dan bertahan hidup, tetapi yang lain tidak.
- Kekurangan makanan
Perubahan iklim dan peningkatan kejadian cuaca ekstrem adalah salah satu alasan di
balik peningkatan kelaparan dan gizi buruk secara global. Perikanan, tanaman pangan, dan
ternak dapat hancur atau menjadi kurang produktif. Stres panas dapat mengurangi air dan
padang rumput untuk penggembalaan.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilitian kelompok kami maka dapat di simpulkan bahwa:
Dinamika Atmosfer adalah seluruh proses fisik di dalam atmosfer, yang meliputi : perubahan
iklim dan cuaca dalam skala global dan regional. menginformasikan prakiraan cuaca jangka
panjang dan pendek.DAN
Atmosfer dapat dikatakan sebagai lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan atmosfer
ini tepat berada di atas lapisan litosfer dan hidrosfer, namun tidak ada batas yang jelas antara
atmosfer dengan luar angkasa
B.Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh penelitian berdasarkan hasil penelitian
ini adalah sebagi beikut :
Bagi pemerintah khususnya Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat
perlu meningkatkan bantuan untuk pengadaan media di sekolah yang
masih membutuhkan. Pemanfaatan media pembelajaran geografi dapat perlu ditingkatkan,
dengan cara
guru lebih aktif dan kreatif dalam mengusahakan media yang akan
digunakan pada materi geografi.
Dengan demikian makalah ini yang kelompok kami buat biarlah bpk,guru dapat
memberikan saran dan kritikan bagi makalah kami