Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERSEBARAN GEJALA ALAM

Diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Tempat Ruang dan Sistem Sosial

Dosen Pengampu : Andi, M.Pd

Oleh:

Kelompok 1

Muhaimin 1801025066

May Indri Sari 1801025196

Nia Rahmania 1801025222

Ovilia Savitri 1801025287

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

2019
KATA PENGANTAR

Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di
akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada allah SWT atas limpah nikmat sehat-nya ,baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran ,sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan
masalah sebagai tugas dari mata kuliah Tempat Ruang dan Sistem Sosial dengan Judul
“persebaran gejala alam”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya.Untuk itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini ,supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Kemudian apabila terdapat kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Jakarta, 2 Oktober 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1

A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 1
C. Tujuan.............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 2

A. Persebaran Gejala Atmosfer............................................................................. 2


B. Persebaran Gejala Litosfer............................................................................... 4
C. Persebaran Gejala Hidrosfer............................................................................ 6

BAB III KESIMPULAN ................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gejala adalah peristiwa yang disebabkan oleh alam. Banyak gejala alam yang
terjadi di sekitar kita. Kita tentunya pernah membaca dan melihat berita mengenai banjir,
gunung meletus, ataupun gempa bumi. Adapun didunia ini terdapat dua gejala alam yang
diakibatkan oleh perilaku suatu makhluk hidup disebuah lingkungan. Contoh : hama yang
menyerang padi yang berada di sawah. Gejala alam biotik adalah gejala yang tidak
memiliki sifat hidup (mati), gejala alam ini adalah gejala ini tidak diakibatkan oleh
makhluk hidup artinya gejala ini diakibatkan oelh suatu benda yang mati. Namun pada
makalah ini, yang akan kami bahas adalah mengenai persebaran gejala alam berupa
atmosfer, litosfer, dan hidrosfer.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud persebaran gejala atmosfer ?
2. Apakah yang dimaksud persebaran gejala litosfer ?
3. Apakah yang diamaksud persebaran gejala hidrosfer ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui persebaran gejala atmosfer
2. Untuk mnegetahui persebaran gejala litosfer
3. Untuk mengetahui persebaran gejala hidrosfer
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persebaran Gejala Atmosfer


1. Perngertian Atmosfer
Atmosfer berasal dari kata atmos berarti uap dan spbaira berarti bola bumi.
Atmosfer merupakan lapisan udara yang menyelimuti bumi. Lapisan atmosfer
merupakan campuran dari berbagai unsur.
Atmosfer berfungsi untuk melindungi bumi dari gangguan benda-benda angkasa
dan radiasi sinar matahari. Bayangkan oleh anda apa yang terjadi pada bumi jika tidak
ada lapisan atmosfer. Bumi akan bolong akibat tertabrak benda angkasa, misalnya
meteor. Suhu yang terjadipun di bumi, akan sangat ekstrem antara pagi dan malam
hari.
Sifat fisik atmosfer, atmosfer yang menyelebungi bumi mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut :
a. Transparan terhadap beberapa bentuk radiasi
b. Elastis dan dinamis sehingga dapat mengembang dan mengerut
c. Tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak dapat dirasakan
d. Memiliki berat sehingga dapat menimbulkan tekanan
e. Terdiri atas beberapa gas
f. Terdiri dari beberapa lapisan

2. Lapisan-lapisan Atmosfer
Atmosfer terdiri atas sejumlah lapisan,
yaitu lapisan troposfer stratosfer, mesosfer, dan
termosfer. Penamaan lapisan atmosfer tersebut
didasarkan pada perbedaan karakteristik
terperatur antar lapisan.
1. Lapisan Troposfer
Troposfer merupakan lapisan terbawah dari atmosfer yang berada pada
ketinggian 0 sampai dengan 10km dari atas permukaan bumi. Lapisan troposfer
memiliki ketebalan yang berada disemua tempat.
Di khatulistiwa, ketebalannya mencapai 16km, di sekitar lintang tengah
( 30° LU / LS−60° LU / LS ) mencapai 11km, dan didaerah kutub tebalnya se3kitar
8km. pada lapisan ini, suhu berubah berdasarkan ketinggian tempat, yaitu setiap
kenaikan 100 meter suhu udara rata-rata turun 0,5° C terkecuali didaerah tropis
suhu rata-rata turun 0,6° C. setiap turun 100 meter, maka suhu naik 10° C. Puncak
lapisan troposfer dinamakan tropopause yang bersuhu antara −57° C sampai
−62° C .
Gejala cuaca (awan, petir, topan, badai, dan hujan) terjadi di lapisan
troposfer. Pada lapisan ini terdapat penurunan suhu yang terjadi karena sangat
sedikitnya troposfer menyerap radiasi gelombang pendek dari matahari.
Sebaliknya, permukaan tanah memberikan panas pada lapisan troposfer yang
terletak diatasnya, melalui konduksi, konveksi, kondensasi, dan sublimasi yang
dilepaskan oleh uap air atmosfer.
2. Lapisan Stratosfer
Lapisan ini berada diatas tropopause dan memiliki ketinggian 12-50km
diatas permukaan bumi. Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon ( O 3 ) yang
sangat penting untuk melindungi bumi dari radiasi matahari yang berbahaya,
misalnya sinar ultraviolet. Lapisan stratosfer disebut juga lapisan isothermis.
Bagian atas stratosfer dibatasi oleh stratopause. Suhu pada lapisan stratosfer
dan stratopause berbeda. Stratopause terletak pada ketinggian 60km dengan
suhu 0 ° C.
3. Lapisan Mesosfer
Mesosfer memiliki ketinggian 50-80km dari atas permukaan bumi.
Lapisan mesosfer sering disebut juga lapisan pemantul gelombang radio
karena pada lapisan ini geombang radio dirambatkan. Lapisan mesosfer
ditandai dengan penurunan suhu 0,4 ° C setiap 100 meter. Bagian atas
mesosfer dibatasi oleh mesopause yaitu lapisan didalam atmosfer yang
memiliki suhu paling rendah, kira-kira −100 ° C.(Hartono, 2007)
4. Lapisan Termosfer
Lapisan termosfer mencapai ketinggian 80 sampai 500 km dari permukaan
bumi dengan terperatur mendekati 1.700 ° C. Bagian bawah termosfer terdiri
atas molekul nitrogen dan oksigen. Di dalam lapisan ini, suhu meningkatnya
suhu tersebut adalah penyerapan radiasi ultraviolet oleh atom oksigen yang
terkonsentrasi lebih banyak diatas ketinggian 200km. pada ketinggian diatas
100km, terjadi ionisasi yang membentuk ion positif dan electron bebas yang
bermuatan negative. Lapisan dengan konsentrasi electron bebas disebut
ionosfer. Ionesfer dikenal sebagai lapisan yang mampu memantulkan
gelombang radio sehingga penting bagi komunikasi radio jarak jauh.(Yani &
Rohimat, 2007)

3. Gejala-Gejala Atmosfer dan Pengaruh terhadap Kehidupan


Gejala ini berkaitan dengan dinamika atmosfer baik dalam waktu singkat maupun
waktu yang lama. Dinamika atmosfer terdiri atas kondisi cuaca alam dan iklim,
unsur-unsurnya, serta faktor yang memengaruhinya, seperti suhu, kelembapan,
tekanan udara, gerakan angin, curah hujan, dan perubahan musim. (Hartono, 2007)
a. Cuaca dan Iklim
Menurut J. Criegfield, cuaca adalah keadaan keseluruhan dari kondisi
atmofer dalam waktu yang singkat serta pada wilayah yang sempit. Jangka
waktu mencapai 1-14 hari
Iklim adalah kumpulan dari kondisi fisik di atmosfer dalam waktu lama
dan pada wilayah luas
Jadi, perbedaan antara cuaca dan iklim meliputi dua hal utama, yaitu
waktu dan wilayah kecakupan. Kesamaan dari keduanya adalah system
pengontrol dan elemen-elemen pembentuknya.

Manfaat cuaca dan iklim bagi kehidupan sebgai berikut :


1) Dibindang pertanian
 Menetukan pola tanaman, waktu memupuk
 Menentukan jenisa tanaman perkebunan
 Bermanfaat bagi para petani garam untuk memperoleh hasil
maksimal pada waktu musim kemarau
2) Dibidang teknologi, yaitu mendorong kapal nelayan tradisional serta
menggerakkan kincir angina sumber energy, penerbangan, dan industri
teknologi
3) Dibidang pariwisata, yaitu dimanfaatkan utnuk kepentingan pariwisata
seperti membangun objek wisata yang sesuai dan emnarik pengunjung

b. Angin
Adalah udara yang bergerak dari daerah bertekanan tinggi ke daerah yang
bertekanan rendah
Pengaruh angina terhadap kehidupan adalah dapat kita lihat pada jenis
mata pencaharian penduduk di daerah pantai, yaitu nelayan tradisional.
Mereka memanfaatkan angina laut dan angin darat untuk pergi dan pulang
dari menangkap ikan di laut.

c. Hujan
Adalah proses jatuhnya titik-titik air yang telah mengkristal dari atmosfer
ke permukaan bumi
4. Manfaat Lapisan Atmosfer
a. Untuk bernafas makhluk hidup di bumi
b. Pelindung makhluk hidup dari radiasi matahari
c. Pelindung bumi dari adanya benturan benda-benda angkasa karena daya tarik
bumi
d. Pemantul gelombang bunyi untuk aktivitas telekomunikasi dan radio

B. Persebaran Gejala Litosfer


1. Pengertian Litosfer
Lapisan kulit bumi disebut litosfer. Litosfer berasal dari kata litosi berarti batu
dan sphere (spahaira) berarti bulatan. Dengan demikian litosfer dapat diartikan
lapisan batuan pembentuk kulit bumi. Dalam pengertian lain litosfer adalah lapisan
bumi yang paling atas dengan ketebalan lebih kurang 66km tersusun atas batuan.
Litosfer merupakan lapisan kulit bumi yang mengikuti bentuk muka bumi yang bulat
dan tersusun atas batuan dan mineral.
Batuan adalah massa yang terdiri dari atas satu atau lebih macam mineral denan
komposisi kimia yang tetap sehingga denga jelas dapat dipisahkan antara satu dan
yang lainnya. Ilmu yang mempelajari batuan disebut petrologi. Batuan merupakan
bahan utama pembentukan kulit bumi. Induk segala batuan adalah magma. Magma
adalah batuan cair pijat yang bersuhu tinggi dan mengandung berbagai unsur mineral
dan gas.
Kulit bumi atau litosfer tersusun dan sekitar 90 jenis unsur kimia yang satu
dengan yang lainnya dapat bergabung membentuk persenyawaan yang disebut
mineral.

2. Batuan Pembentuk Litosfer


1) Batuan Beku
Batuan beku atau igneow rock berasal dari Bahasa latin yang berarti api
(fire). Batuan beku merupakan batuan hasil pembentukan cairan magma baik
didalam maupun diatas permukaan bumi sehingga tekstur yang terbentuk sangat
bergantung kondisi pembekuannya.
a. Batuan beku dalam (plutonik). Hasil pembekuan magma didalam litosfer,
sehingga proses pendinginannya sangat lambat. Menghasilkan : batuan beku
dengan Kristal penuh dengan yang besar-besar (holokristalin)
b. Batuan beku korok (porfirik). Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena
magma telat meresap diantara lapisan-lapisan litosfer
c. Batuan beku luar (episif). Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan
proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat. Menghasilkan :
lelehan batuan beku dengan Kristal yang halus bahkan ada yang tidak
berkristal
2) Batuan Sedimen
Batuan endapan (sedimen) adalah jenis batuan yang terjadi karena adanya
pengendapan materi hasil erosi. Sekitar 80% permukaan benua tertutup oleh
batuan sedimen. Materi hasil erosi terdiri atas berbagai jenis partikel, ada yang
halus, kasar, berat, dan juga ringan. Cara pengangkutanyya bermacam-macam,
seperti terdorong (traction), terbawa secara melompat-lompat( saltation), terbawa
dalam bentuk suspense, dan ada pula yang larut (salution).
a. Batuan sedimen klitik, yaitu pasir
b. Batuan sedimen kimiawi, yaitu stalaktit dan stalakmit
c. Batuan sedimen organic, yaitu lapisan humus dari hutan
3) Batuan metarof atau malihan
Batuan malihan adalah batuan hasil ubahan dari batuan asal (batuan beku
dan batuan endapan) akibat proses metamorphosis. Metamorphosis adalah suatu
proses yang dialami batuan asal akibat dari adanya tekanan atau temperatur yang
meningkat atau tekanan dan temperatur yang sama-sama meningkat.

3. Gejala-Gejala Litosfer dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan


Litosfer meliputi gejala-gejala relief dan topografi, jenis tanah dan batuan, serta
sistem pelapisan batuan. Contoh informasi geografis yang menyajikan gejala litosfer
dapat dilihat dibawah ini. (Hartono, 2007)

4. Manfaat Litosfer
a. Sumber daya alam
b. Sumber daya bahan baku industri

C. Persebaran Gejala Hidrosfer


1. Pengertian Hidrosfer
Hidrosfer berasal dari kata hidro yang berarti air dan sphere yang berarti lapisan.
Lapisan air permukaan bumi meliputi laut, sungai, air tanah, danau, dan uap air yang
terdapat diatmosfer.
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kehidupan dibumi.
Selain keberadaannya sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup, air juga berperan
dalam proses pembentukan muka bumi. Contohnya erosi, pengangkutan, dan
pengendapan.(Sumadi, 2007)

2. Siklus Hidrologi
Air jatuh dipermukaan bumi berupa hujan. Sebagian meresap ke dalam tanah,
sebagian ada yang diserap oleh tanaman, dan ada pula yang dikembalikan ke atmosfer
melalui penguapan.
Air yang meresap kedalam pori-pori tanah dinamakan infiltrasi, sedangkan proses
menguapnya air dipermukaan bumi ke atmosfer karena sinar matahari dinamakan
evaporasi. Penguapan air dari tumbuhan dinamakan tranpirasi. Air yang mengalir
diatas permukaan tanah dinamakan surface runoff water atau air larian.(Yani &
Rohimat, 2007)
Berikut ini istilah-istilah yang terjadi pada siklus Hidrologi
a. Evaporasi, yaitu penguapan air laut menjadi uap air
b. Kondensasi, yaitu perubahan wujud uap air menjadi air
c. Aveksi, yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa titik air atau
awan dari suatu tempat ke tempat lain
d. Presipitasi, yaitu turunnya titik-titik air dari udara ke permukaan bumi
e. Run off, yaitu aliran air dipermukaan tanah
f. Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan
g. Infiltrasi, yaitu perembasan air ke dalam tanah melalui tanah
h. Sublimasi, yaitu berubahnya uap air menjadi Kristal-kristal es

Ada 3 jenis siklus Hidrologi, yaitu :


1) Siklus pendek, yaitu terjadinya penguapan di permukaan laut, kemudian
terbentuk awan dan akhirnya hujan di kawasan laut.
2) Siklus sedang, yaitu penguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk
awan-awan terbawa angin di daratan dan mengalir lagi melalui sungai di
permukaan.
3) Siklus panjang, yaitu peguapan terjadi di permukaan laut, kemudian terbentuk
awan-awan terbawa angin, terjadi hujan di daratan dan mengalir lagi ke laut
melalui sungai di permukaan dan aliran bawah tanah.
3. Gejala-Gejala Hidrosfer dan Pengaruhnya terhadap Kehidupan
Gejala-Gejala ini berkaitan dengan dinamika kawasan perairan, baik wilayah
perairan darat maupun perairan laut yang menyangkut bentuk, pola, sifat, serta
fenomena lainnya tentang perairan. Contoh geografis yang menyajikan gejala
hidrosfer dapat dilihat dibawah ini. (Hartono, 2007)

Salah satu gejala hidrosfer yangs sering kita temu, yaitu banjir. Penyebab banjir
adalah hujan yang aliran airnya melalui hutan-hutan gundul, daerah yang kurang
bervegetaris (tanaman) dipermukaan bumi sebagai daya serap.
4. Manfaat Air
a. Pengairan sawah dengan membuat saluran air di waduk
b. Keperluan air minum dan keperluan sehari-hari
c. Usaha perikanan yang dilakukan pada kolam, empang, waduk, rawa, dan laut
d. Sarana transportasi dan sarana olahraga
e. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sebagai objek wisata
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi. Litosfer adalah lapisan
kulit bumi yang terluar, terdiri dari batuan yang terdiri dari dua lapisan. Hidrosfer
adalah lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi.
Berbagi persebaran gejala alam, misalnya gejala yang terjadi pada dinamika dan
kecenderungan perubahan litosfer memiliki dampak terhadap kehidupan dan juga
gejala-gejala yang ditimbulkan oleh proses yang terjadi pada hidrosfer dan atmosfer.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono. (2007). Gejala Bumi & Alam Semesta. Bandung: Citra Praya.

Sumadi. (2007). Geografi. Jakarta: Perpustakaan Nasional.

Yani, A., & Rohimat, M. (2007). Geografi Menyikapi Fenomena Geosfer. Jakarta: Grafindo
Media Pratama.

Anda mungkin juga menyukai