Anda di halaman 1dari 13

Nama : MULYANA SIDIK

Nim : 21.31.024405
Ujian Tengah Semester (UTS) : Agroklimatologi
Hari/Tanggal : SELASA, 19 APRIL 2022
Waktu : 90 menit
Dosen Pengampu : Ir. Fitriadi Yusuf, MP

SOAL :
1. Jelaskan Apa manfaat dan kepentingan kita mempelajari Agroklimatologi
2. Apa fungsinya lapisan atmosfer bagi bumi dan sebutkan bagian-bagiannya!?
3. Pada lapisan atmosfir yang mana terjadinya iklim, kenapa jelaskan
4. Berdasarkan Garis Lintang Bumi ada berapa klasifkasi Iklim Bumi Jelaskan.
5. Sebutkan Unsur dan Pengendali Cuaca/Iklim
6. Jelaskan Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Evapotranspirasi
7. Terangkan proses hingga terjadinya hujan
8. Jelaskan apa yang dimaksud dengan curah hujan di suatu daerah sebesar 2000
mm/tahun?
9. Apa yang kamu ketahui tentang kelembaban udara, Jelaskan
10. Jelaskan terjadinya Angin dan sebutkan contoh-contohnya.
11. Coba terangkan kenapa adanya angin laut atau angin darat dan saat kapan
terjadinya
12. Sebutkan tipe-tipe awan yang Saudara ketahui

JAWABAN

1.Agroklimatologi merupakan ilmu yang mempelajari teknik budidaya tanaman dan iklim
untuk pertumbuhan, perkembangan dan hasil. Agroklimatologi suatu unsur unsur iklim dan
faktor-faktor pengendali iklim. Hal ini sangat penting dalam dunia pertanian karena iklim
dapat mempengaruhi hasil produksi pertanian baik itu dari segi kualitas, kuantitas maupun
kontinuitas. Iklim merupakan faktor pembatas dalam pertanian, secara mikro iklim bisa di
modifikasi namun secara makro iklim sangat sulit sekali untuk di modofikasi.
2. Fungsi Atmosfer adalah Berperan pada Perubahan Cuaca dan Iklim
Fungsi atmosfer berperan penting bagi perubahan cuaca dan iklim karena fungsi atmosfer
berperan untuk mengatur dan menjaga kondisi bumi, seperti hujan, badai, angin, salju, awan.

Fungsi Atmosfer adalah Berperan untuk Biogeochemical di Bumi


Lapisan dari fungsi atmosfer memiliki peran untuk biogeochemical, hal ini dikarenakan
lapisan atmosfer yang menyimpan karbondioksida, apabila dilepaskan secara alami, fungsi
atmosfer dapat digunakan dalam proses fotosintesis.

Fungsi Atmosfer adalah Pengendali Cahaya yang Masuk ke Bumi

Tidak semua energi dari matahari diserap oleh lapisan atmosfer. Inilah fungsi atmosfer,
mengendalikan cahaya yang masuk ke bumi. Bumi dapat menerima energi yang berasal dari
radiasi elektromagnetik matahari. Energi-energi matahari yang dipantulkan oleh permukaan
bumi, akan segera diserap, dipantulkan maupun ditransmisikan oleh atmosfer.

Fungsi Atmosfer adalah Berpengaruh Terhadap Rambatan Sinyal Radio di Seluruh


Muka Bumi

Pada lapisan ionosfer, menjadikan fungsi atmosfer ini berperan penting bagi keelektrikan
atmosfer, selain itu terjadi proses ionisasi dari partikel-partikel yang memberikan refleksi
gelombang radio. Sehingga rambatan sinyal radio dapat menjangkau seluruh penjuru muka
bumi.

Fungsi Atmosfer adalah Melindungi Bumi dari Paparan Ultraviolet

Lapisan ozon yang berada di stratosfer. Inilah mengapa fungsi atmosfer mampu menyerap
sinar ultraviolet. Sehingga makhluk di bumi dapat terlindung dari paparan sinar ultraviolet.

Fungsi Atmosfer adalah Mempertahankan Kehidupan di Bumi

Kandungan gas yang terdapat pada lapisan atmosfer bermanfaat bagi manusia, tumbuhan
serta hewan. Seperti oksigen, karbondioksida, nitrogen. Inilah mengapa fungsi atmosfer
sangat berperan dalam mempertahankan kehidupan di bumi.

Fungsi Atmosfer adalah Mempertahankan Keseimbangan Energi di Dalam Bumi


Keseimbangan energi di dalam bumi secara vertical maupun horizontal yang dihasilkan dari
ketidaksamaan panas di permukaan bumi sehingga terciptalah pergerakan udara di dalam
atmosfer dan air di lautan. Siklus perpindahan air yang menyebabkan hujan terjadi di dalam
lapisan atmosfer.

Fungsi Atmosfer adalah Melindungi Bumi dari Jatuhnya Benda-Benda Angkasa

Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi akibat gravitasi bumi, terbakar pada lapisan
atmosfer. Adanya fungsi atmosfer, membuat makhluk hidup yang ada di bumi terlindungi
dari bahaya tersebut.

Bagian-bagian atmosfer

1. Troposfer

Troposfer merupakan lapisan atmosfer yang paling aman dan ideal untuk makhluk hidup,
karena pada lapisan tersebut, terdapat uap air dan karbondioksida. Pada lapisan ini, cuaca dan
iklim masih terjadi, seperti hujan, salju, badai, angin, dan lainnya.

2. Stratosfer

Stratosfer merupakan lapisan yang ditinggali oleh lapisan ozon, dan suhu yang sangat dingin.
Pada lapisan ini, terdapat ozon yang sangat bermanfaat bagi penyerapan sinar ultraviolet.

3. Mesosfer

Mesosfer merupakan lapisan yang berada di atas lapisan stratosfer dan berada pada
ketinggian 50 hingga 75km. Mesosfer memiliki suhu sekitar 10 derajat celcius, dan suhu
puncak hingga 120 derajat celcius. Lapisan mesosfer memiliki suhu yang tidak stabil, karena
pada bagian bawah suhu udara tinggi dan semakin ke atas suhu semakin turun.

4. Termosfer atau Ionosfer

Lapisan termosfer memiliki ketinggian 80-375km. Termosfer juga disebut dengan ionosfer,
karena pada lapisan termosfer, terjadi proses ionisasi dari partikel-partikel yang memberikan
refleksi gelombang radio (gelombang pendek atau Panjang).

5. Eksosfer

Eksosfer merupakan lapisan yang paling panas dan berbagai atom bergerak secara tidak
beraturan, dengan suhu mencapai 2200 derajat celcius dan berada pada ketinggian antara
500-1000 km. Lapisan eksosfer sangat berbahaya, karena meteor dan benda-benda luar
angkasa lainnya hancur pada lapisan ini.

3. Troposfer merupakan suatu lapisan udara yang menempel di permukaan bumi. Lapisan ini
sebagai lapisan terendah dari seluruh lapisan atmosfer yang menyelimuti bumi. Pada bagian
atas khatulistiwa, lapisan ini mencapai hingga ketinggian 19 km.

Sementara di atas kutub, lapisan ini mencapai ketinggian hingga 8 km. Di dalam lapisan
troposfer adalah tempat dari semua jenis cuaca, semua perubahan suhu, hembusan angin,
tekan dan juga kelembapan yang dapat kita rasakan secara langsung di muka bumi.

Oleh sebab itu di lapisan inilah lokasi berlangsungnya peristiwa cuaca. Mulai dari cuaca
hujan, angin, salju, kemarau, dan cuaca yang lainnya. Ciri-ciri dari lapisan troposfer adalah
sebagai berikut:

 Pada umumnya, lapisan ini merupakan lapisan yang paling tipis dengan memiliki
ketebalan sekitar 12 km dari permukaan tanah.
 Ketinggian dari troposfer berbeda-beda di setiap tempat.
 Pada daerah kutub, ketinggian lapisan ini sekitar 8 km serta di daerah khatulistiwa atau
daerah ekuator dapat mencapai hingga ketinggian 16 km.
 Lapisan troposfer merupakan lapisan yang berkaitan langsung dengan permukaan bumi
serta dipakai sebagai tempat tinggal untuk berbagai jenis makhluk hidup.
 Tempat berlangsungnya peristiwa cuaca serta iklim, seperti hujan, angin, petir, dan juga
awan.
 Di dalam lapisan roposfer terdapat lapisan tropopause yang merupakan lapisan antara
troposfer serta stratosfer.
 Setiap kenaikan 100 meter, suhunya akan turun menjadi 0,5°-0,6° C.
 Puncak troposfer mempunyai temperatur hingga mencapai minus 600 C.
 Di dalam lapisan troposfer berlangsung gejala cuaca seperti berlangsungnya hujan,
angin, halilintar, munculnya pelangi, serta halo. Oleh sebab itu, lapisan ini sangat
penting untuk kehidupan di bumi.
 Lapisan troposfer terdiri atas: Lapisan planetair 0-1 km Lapisan konveksi 1-8 km,
Lapisan tropopause 8-12km (adalah pembatas antara troposfer dengan stratosfer, pada
lapisan ini aktivitas udara secara vertikal (konveksi) berhenti)
Campuran gasnya sendiri sesungguhnya paling ideal sebab dapat menopang seluruh
kehidupan yang ada di bumi. Lapisan ini juga melindungi sengatan radiasi yang dipancarkan
oleh berbagai benda langit lain. Dibanding lapisan atmosfer lain, lapisan troposfer ini sendiri
paling tipis jika dibandingkan dengan lapisan lainnya (berjarak kurang lebih 15 km dari
permukaan tanah).

Pada lapisan ini, terjadinya beragam cuaca serta perubahan suhu yang mendadak, angin,
kelembapan serta berbagai tekanan yang di rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Suhu udara
di permukaan air laut sendiri mencapai sekitar 30 derajat Celsius yang kian naik ke atas, kian
menurun suhunya. Tiap kenaikan 100m sendiri suhu kemudian berkurang sebanyak 0,61
derajat Celsius.

Pada lapisan ini terjadilah peristiwa cuaca seperti angin, musim salju, hujan, kemarau, dan
sebagainya. Tinggi terendah sebagai bagian terhangat dari troposfer, karenanya permukaan
bumi kemudian menyerap radiasi panas dari matahari hingga kemudian menyalurkan
panasnya ke udara.

Biasanya, jika ketinggian ditambah, suhu udara kemudian akan berkurang dari 17 ℃ hingga -
52℃. Pada permukaan bumi tertentu, seperti dataran tinggi dan daerah pegunungan
kemudian akan menyebabkan anomali terhadap gradien suhu tersebut. Di antara “troposfer”
dan “stratosfer” sendiri terdapat lapisan yang disebut juga sebagai lapisan “Tropopause”,
yang kemudian membatasi lapisan stratosfer dan troposfer.

4.IklimTropis
Kata tropis berasal dari bahasa Yunani, tropos yang berarti “berputar”, karena posisi Matahari
yang berubah antara dua garis balik dalam periode yang disebut tahun.
Pembagian iklim dunia berdasarkan garis lintang yang pertama ialah iklim tropis. Iklim tropis
terjadi di kawasan sekitar ekuator atau garis khatulistiwa seperti Indonesia. Oleh Koppen,
dikategorikan dengan huruf A. Cuaca hangat mendominasi sepanjang hari dan tidak ada
musim dingin. Daerah tropis ini terletak pada garis lintang 23,5° LU - 23,5° LS.

Iklim Subtropis
Iklim subtropis berada pada pembagian iklim dunia berdasarkan garis lintang 20 hingga 40
derajat. Daerah dengan iklim subtropis punya suhu harian dan musiman yang lebih beragam
dari daerah tropis. Wilayah beriklim subtropis merupakan daerah peralihan dari daerah iklim
tropis ke iklim sedang.

Tepatnya Subtropis adalah wilayah Bumi yang berada di utara dan selatan setelah wilayah
tropis yang dibatasi oleh garis balik utara dan garis balik selatan pada lintang 23,5° utara dan
selatan.

Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur,
dan musim dingin. Iklim subtropis memiliki ciri khas dengan gangguan dan rintangan seperti
badai, hujan salju, hingga tornado.

Bahkan di dataran mediterania seperti Yunani dan Italia, iklimnya hangat. Musim panasnya
kering sementara musim dinginnya basah. Iklim subtropis punya curah hujan yang sedang
sepanjang tahun.

Iklim sedang

Pembagian iklim dunia berdasarkan garis lintang selanjutnya ialah iklim sedang. Iklim
sedang atau iklim siklon berada di bumi belahan utara atau utara garis khatulistiwa. Di
kawasan ini, kutub yang dingin bertemu dengan udara yang hangat. Pembagian iklim
berdasarkan garis lintang pada iklim sedang menjadikan hujan dan salju kerap ditemui di
kawasan ini

Iklim subtropis menghasilkan suhu musiman yang beragam. Umumnya ada empat musim
yakni musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Berdasarkan garis lintang,
iklim sedang dimiliki oleh daerah- daerah yang terletak di wilayah antara 40ᵒ – 66,5ᵒ LU/ LS.

Iklim Dingin
Pembagian iklim dunia berdasarkan garis lintang sampai pada daerah kutub bumi. Iklim
kutub adalah iklim dingin yang terdapat di daerah kutub. Di daerah itu musim dingin
berlangsung lama, musim panas yang sejuk berlangsung singkat.

Daerah iklim dingin terletak antara 66,50 LU–900 LU dan 66,50 LS–900 LS. Iklim dingin
terbagi menjadi iklim tundra dan iklim es. Wilayahnya di belahan bumi utara yaitu Amerika
Utara, Greenland, dan pantai utara Siberia, sedangkan di belahan bumi selatan yaitu antartika.

5.Unsur-Unsur dan Pengendali Cuaca/Iklim


Cuaca dan iklim merupakan ramuan dari berbagai unsur dan dalam ilmu fisika disebut
besaran.

Adapun unsur tersebut antara lain:

1. pancaran surya, bumi dan atmosfer


2. suhu udara dan tanah
3. tekanan udara
4. angin
5. kelembaban udara dan tanah
6. keawanan
7. presipitasi
8. penguapan (Evapotranspirasi).
Jika salah satu unsur cuaca berubah (terutama pancaran surya) maka satu atau lebih unsur
lainnya akan berubah, perubahan secara menyeluruh itulah yang disebut perubahan cuaca.

Iklim akan berbeda dari suatu lokasi/daerah kelain lokasi/daerah. Perubahan dan perbedaan
cuaca/iklim disebabkan oleh pengendali cuaca/iklim, yaitu:

1. altitude (ketinggian tempat)


2. latitude (lintang)
3. penyebaran daratan dan perairan
4. daerah-daerah tekanan tinggi dan rendah
5. arus-arus laut
6. gangguan-gangguan atmosfer
7. satu atau lebih unsur cuaca dan iklim (terutama pancaran surya)

6.pengaruh radiasi matahari terhadap evapotranpirasi


Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya Evapotranspirasi adalah radiasi panas
matahari, suhu, tekanan udara, kapasitas air dalam tanah dan udara, sertakecepatan angin.
Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh dalam transpirasi dari suatu vegetasi adalah
radiasi panas matahari, suhu, kecepatan angin, gradient tekanan udara. Selain dari faktor-
faktor tersebut juga sifat fisik dari tumbuhan itu sendiri, misalnya jumlah stomata dan adanya
lampiran kedap dan permukaan tubuh tumbuhan.
7. proses terjadinya hujan
- Air yang terdapat pada laut, sungai, atau danau akan mengalami penguapan.
Hal itu karena panasnya sinar matahari.proses ini disebut penguapan.
- Air yang sudah menguap akan menuju ke atas dan berkumpul dengan udara. Pada proses ini
terjadinya perubahan suhu yang tinggi dan mengubah uap menjadi embun
Proses ini di sebut dengan kondensasi
_ Embun yang lama kelamaan menjadi banyak akan menjadi sebuah awan yang mengandung
air yang sangat banyak

_ Setelah memiliki jumlah embun yang banyak, akan menyebabkan perubahan warna pada
awan. Hal itu karena adanya air pada awan tersebut

_ Air yang terdapat pada awan akan jatuh ke Bumi. Hal itu karena air yang ditampung oleh
awan sudah tidak muat lagi. Poses ini disebut hujan

_ Air yang jatuh di Bumi akan meresap ke dalam tanah atau dapat mengalir melalui sungai.
_ Air yang melewati sungai dan tanah akan menuju ke laut dan akan mengalami proses
penguapan lagi.

8. Jenis hujan 2000 mm/ tahun deras cirinya adalah air yang turun memiliki diameter sekitar
1400 hingga 2.000 mikrometer per butir dan terkondensasi dalam volume yang besar.
Hujan kategori deras berasal dari awan cumulonimbus dengan ketinggian 4.000-24.000 kaki
diatas permukaan laut.

9.Kelembapan udara merupakan unsur cuaca dan iklim selanjutnya. Kelembapan udara
adalah jumlah uap air yang terdapat di udara. Kelembapan udara berpengaruh bagi
pengendapan air di dalam udara yang bisa berbentuk awan, kabut, embun serta hujan.
Kelembapan udara terdiri dari dua macam, yaitu kelembapan relatif dan kelembapan absolut.
Kelembapan udara pada suatu wilayah dapat diukur dengan menggunakan suatu alat yang
disebut hidrografi..

10. Proses Terjadinya Angin

Angin terjadi dikarenakan adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari yang diterima oleh
permukaan bumi. Pada suatu daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar, akan
mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah.

Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima energi
panas lebih rendah dengan yang menerima energi panas yang besar. Akibatnya, terjadi aliran
udara pada daerah tersebut yang menghasilkan angin. Kondisi aliran angin dipengaruhi oleh
permukaan bumi yang dilalui oleh aliran dan perbedaan temperatur permukaan bumi.

Contoh-contoh angin seperti dibawah ini

1. Angin Gunung dan Angin Lembah


2. Angin Ribut atau Angin Puyuh
3. Angin Laut dan Angin Darat

11.proses terjadinya angin darat


Angin darat terjadi saat malam hari. Proses yang terjadi adalah udara panas di atas laut
bergerak naik, lalu tempatnya digantikan oleh udara yang lebih dingin dari daratan. Sehingga
terjadi gerakan konvektif yang menyebabkan udara dingin dari daratan bergerak
menggantikan udara yang naik di lautan.
Nah, aliran udara yang bergerak dari daratan ke lautan ini yang kemudian dikenal sebagai
angin darat.Arah angin darat yang menuju ke laut ini banyak dimanfaatkan nelayan untuk
berangkat berlayar mencari ikan di laut. Waktu terjadinya angin darat adalah pada tengah
malam dan dini hari.

proses terjadinya angin laut


Proses terjadinya angin laut hampir sama dengan proses terjadinya angin darat, yaitu
diakibatkan oleh perbedaan suhu pada kedua wilayah.Pada siang hari, wilayah daratan
mempunyai kemampuan menyerap suhu atau kalor dari matahari lebih cepat. Kondisi
sebaliknya terjadi di lautan, proses penyerapan panas atau kalor berlangsung lebih lambat.

Kondisi ini membuat suhu di daratan lebih cepat panas daripada wilayah lautan. Akibatnya
udara di atas daratan akan bergerak naik, kemudian udara dingin dari lautan akan
menggantikannya. Sehingga terjadilah aliran udara dari wilayah lautan ke daratan yang
disebut sebagai angin laut.Angin laut terjadi saat pagi hingga menjelang sore hari. Arah angin
laut yang bergerak dari lautan ke daratan ini dimanfaatkan oleh nelayan untuk kembali ke
daratan setelah bermalam mencari ikan di lautan.

12. Awan Rendah (Kurang dari 2 Km dari Permukaan Tanah)

Awan Stratocumulus
Stratocumulus merupakan sebutan untuk awan yang sangat rendah.Kita dapat melihat awan
ini dari tanah dengan jelas.Awan stratocumulus dapat menghasilkan hujan, tetapi biasanya
tidak lebat.

Awan Stratus
Stratus merupakan awan berbentuk lapisan tipis melebar pada langit dengan warna putih
keabu-abuan.Awan ini menandakan kestabilan tekanan udara pada atmosfer dan kerap
muncul saat cuaca sangat panas.Biasanya, awan ini membawa hujan ringan berupa
gerimis.Bentuk awannya sangat teratur di langit meski kadang ditemui bentuk yang pecah
tidak beraturan.Terkadang, awan ini bervolume tebal, sehingga menutup cahaya matahari.
awan nimbostratus

Nimbostratus merupakan awan berbentuk tebal dan cenderung tidak teratur dengan warna
putih keabu-abuan.Tekstur awan yang tebal dan menutup cahaya matahari ini kerap
menghasilkan hujan dan salju.Di daerah tropis, awan ini menghasilkan air hujan yang cukup
tinggi.Sementara di daerah subtropik hingga dingin, awan ini mampu menghasilkan salju.

Jenis Jenis Awan Sedang (2-6 Km dari Permukaan Tanah)

Awan Altocumulus

Altocumulus adalah awan berbentuk bulatan kecil-kecil seperti kapas yang menyebar luas di
langit.Bentuk satu awan dan yang lain terlihat seperti terikat dengan warna putih hingga abu-
abu.Persebaran awan ini sangat teratur di langit dan dapat menyelimuti sebagian besar
permukaan langit.Kemunculan altocumulus terkadang menandakan akan terjadinya hujan
deras lengkap dengan petir.

Awan altostratus

Altostratus merupakan jenis awan yang banyak sekali mengandung butiran air.
Awan ini dapat menghasilkan hujan ringan dan virga (hujan yang tidak sampai ke
tanah).Bentuk awan ini berupa lembaran tipis yang membentuk jalur-jalur berwarna keabu-
abuan.Awan ini menutup sebagian besar permukaan langit, meski beberapa bagian masih
dapat tertembus oleh cahaya matahari.Terbentuknya altostratus biasanya saat senja
dan malam hari, lalu akan perlahan hilang jika siang datang dengan matahari terik.
Jenis Jenis Awan Tinggi (6-12 Km dari permukaan Tanah)

Awan Cirrus

Cirrus merupakan awan yang menandakan cuaca yang baik dan cerah.
Awan ini memiliki struktur yang sangat halus seperti serat, berbentuk seperti bulu
burung.Terkadang ada juga yang bentuknya seperti pita yang melengkung di langit seakan
bertemu pada beberapa titik di ufuk.Cirrus kerap menghalau cahaya matahari atau bulan,
sehingga menimbulkan fenomena alam bernama halo.Halo adalah fenomena yang terjadi
akibat es dalam awan cirrus membiaskan sinar matahari, sehingga membentuk lingkaran
cincin yang mengelilingi matahari.Awan ini mengandung kristal es, sehingga sangat jarang
sekali menghasilkan hujan.

awan Cirrocumulus

Cirrocumulus adalah awan yang memiliki bentuk putus putus seperti gelombang domba atau
sisik ikan yang sangat tipis di langit.Susunan yang teratur ini membuat para pelaut
menyebutnya sebagai gerombolan ikan makerel di langit.Awan ini menyimpan banyak sekali
kristal es dan tetesan air yang sangat dingin karena letaknya yang sangat tinggi.
Awan dengan Perkembangan Vertikal (Di atas 450 M dari Permukaan Tanah)

Awan Cumulus

Cumulus adalah awan tebal berbentuk memanjang ke atas.


Awan ini bisa terjadi karena tekanan udara di atmosfer sedang labil.Kandungan
awan cumulus adalah butiran air serta es yang sangat dingin.Pada bagian yang terkena cahaya
matahari akan kita lihat kilauan berwarna putih.Jika keadaan ini terus berlanjut, awan ini bisa
tumbuh dan berubah menjadi awan cumulonimbus.

awan Cumulonimbus

Cumulonimbus merupakan perkembangan dari awan cumulus dengan bentuk menjulang ke


atas seperti kubah.Warna awan ini abu-abu hingga gelap dan erat hubungannya dengan hujan
deras serta angin dan petir.Cumulonimbus kerap disebut sebagai awan berbahaya, karena
terdapat banyak sekali muatan listrik di dalamnya.

Anda mungkin juga menyukai