Anda di halaman 1dari 2

NO : DATE :

Ketentuan Umum Tentang Perikatan


A. Pengertian Dan Pembatasan
Perikatan adalah terjemahan dari istilah aslinya dalam bahasa Belanda “Verbintenis”. Pasal 1233 BW :
“Tiap-tiap perikatan dilahirkan, baik karena persetujuan, baik karena
Undang-undang” menurut Ilmu Pengetahuan Hukum (IPH) perdata, perikatan adalah hubungan hukum
yang terjadi di antara 2 orang atau lebih, yang terletak di dalam lapangan
harta kekayaan, di mana pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainnya wajib memenuhi prestasi

itu. Mr.Dr.H.F. Vollmar mengatakan ditinjau dari isinya ternyata


bahwa perikatan itu ada selama seseorang itu (debitur) harus melakukan suatu prestasi yang mungkin dapat
dipaksakan terhadap kreditur kalo perlu dengan bantuan hakim.
Prof Abdulkadir Muhammad mengatakan perikatan adalah hal yang mengikat orang yang satu terhadap
orang yang lain, hal yang mengikat itu dapat berupa perbuatan misalnya jual
beli barang, berupa peristiwa misalnya lahirnya seorang bayi, matinya orang dan dapat berupa keadaan
misalnya letak pekarangan yang berdekatan, rumah yang bersusun.Dimana
perikatan yang terjadi antara orang yang satu dengan orang yang lain itu disebut hubungan hukum (legal
relation) yang oleh pembentuk undang-undang atau oleh masyarakat diakui
dan diberi akibat hukum
B.Unsur-Unsur Perikatan
Dari rumusan tersebut (menurut Prof.Dr. Mariam Darus Badrulzaman,SH. Ada 4(empat) unsur perikatan
yaitu :
1. Hubungan hukum : yaitu hubungan yang melekatkan “hak” pada satu pihak dan melekatkan
“kewajiban” pada pihak lainnya. Misal A berjanji menjual rumah kepada B,
ini adalah hubungan hukum, akibat dari janji itu A wajib menyerahkan rumah miliknya kepada B,
sedangkan B wajib menyerahkan harga rumah itu dan berhak menuntut
penyerahan rumah
2. Kekayaan : Obyek perbuatan adalah harta kekayaan, baik berupa benda berwujud atau benda tidak
berwujud, benda bergerak atau benda tidak bergerak yang semuanya selalu di nilai
dengan uang.
4. Prestasi (objek Hukum) : Pasal 1234 BW : “Tiap-tiap perikatan adalah untuk memberikan sesuatu, untuk
berbuat sesuatu, atau untuk tidak berbuat sesuatu. Dari rumusan pasal
tersebut prestasi dibedakan atas ;@ memberikan sesuatu : misalnya memberi benda untuk dipakai,
penyerahan hak milik atas benda tetap atau benda bergerak, pemberian sejumlah uang
dsbnya @ berbuat sesuatu : misalnya membangun rumah, membuat patung @ tidak berbuat sesuatu :
misalnya A buat perjanjian dengan B untuk tidak menjalankan usaha dalam
daerah yang sama dsbnya
C. PERIKATAN DALAM ARTI LUAS DAN SEMPIT
1. Dalam arti luas : dalam bidang hukum harta kekayaan misalnya perikatan jual beli, sewa menyewa,
dsbnya. Dalam bidang hukum keluarga misalnya perikatan karena perkawinan,
karena lahirnya seorang anak. Perikatan dalam bidang hukum waris misalnya membayar hutang pewaris
dan perikatan dalam bidang hukum pribadi misalnya perikatan untuk mewakili
badan hukum oleh pengurusnya. 2. Perikatan dalam arti sempit yaitu dibatasi pada perikatan yang terdapat
dalam bidang hukum harta kekayaan saja yang menurut sistimatika
2. Perikatan dalam arti sempit yaitu dibatasi pada perikatan yang terdapat dalam bidang hukum harta
kekayaan saja yang menurut sistimatika
BW di atur dalam buku ketiga tentang perikatan (Verbintenis). Menurut Sistimatika IPH hukum harta
kekayaan meliputi hukum benda dan hukum perikatan yang diatur dalam Buku
kedua BW dengan judul tentang Benda

Anda mungkin juga menyukai