MAKALAH
HUKUM DAN MASYARAKAT
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sosiologi Hukum
Dosen Pengampu: Akhmad Kamil Rizani., S.H., M.H.
Disusun Oleh:
Bismillahirahmanirahim
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
tugas mata kuliah Sosiologi Hukum dengan judul “Masyarakat dan Hukum”.
Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga dapat
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasannya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
Aamiin
i
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan Masalah.........................................................................................3
D. Batasan Masalah........................................................................................3
E. Metode Penulisan......................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
B. Tujuan Hukum.........................................................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................22
B. Saran........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjatuhkan sanksi agar tujuan daripada hukum dapat tercapai. Tujuan hukum
have) dan yang ketiga adalah budaya hukum. Dari semua faktor itu
1
Satjipto Rahardjo, “Penegakan Hukum Progresif”, (Jakarta: Kompas, 2010), 217.
2
Lawrence Friedman, “The Legal System; A Social Science Perspective”, New York,
1977(Russell: Sage Foundation, 1977), 69.
1
orientasinya adalah bagaimana hukum diterapkan dalam masyarakat serta
berfungsinya suatu hukum, sehingga fungsi hukum tidak hanya dilihat secara
spesifikasinya saja, tetapi dapat dilihat secara lebih luas atau secara universal.
faktor yang mendorong untuk menaati suatu aturan, sehingga fungsi hukum
hukum dijadikan sebagai alat untuk merubah tingkah laku masyarakat agar
yang selaras dengan kepentingan warga masyarakat lainnya, tetapi ada pula
hukum baru berfungsi apabila ada konflik. Persepsi ini keliru, sebab hukum
berfungsi bukan hanya setelah terjadi konflik, melainkan juga sebelum terjadi
3
Rusli Effendi, dkk., “Teori Hukum”, (Cet. I; Makassar: Hasanuddin University Press), 82.
2
konflik. Dan keberadaan hukum dalam masyarakat bukan hanya berfungsi
untuk menyelesaikan konflik yang terjadi dalam masyarakat, hukum juga akan
masyarakat
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Batasan Masalah
makalah ini, maka penulis membatasi pembahasan ini sesuai dengan yang
terdapat dalam rumusan masalah. Adapun hal yang tidak berhubungan dengan
3
E. Metode Penulisan
4
BAB II
PEMBAHASAN
masyarakat ini terjadi bisa karena faktor internal yang melekat dalam diri
masyarakat itu sendiri, dan bisa juga karena faktor lingkungan eksternal.
perubahan sosial. Perspektif ini melihat perubahan sosial dalam dua dimensi
yang saling berbeda asumsi yakni perubahan sebagai suatu siklus dan
bahwa pada dasarnya masyarakat walau secara lambat namun pasti akan selalu
4
Dwi J. Narwoko & Suyanto Bagong, “Sosiologi: Teks Pengantar Dan Terapan”, (Jakarta:
Prenadamedia Grup, 2004).
5
bergerak, berkembang dan akhirnya berubah dari struktur sosial sederhana
lebih baik. Berikut pandangan para ahli tentang perubahan sosial antara lain:
para buruh yang kemudian terjadi perubahan juga dalam organisasi politik
6
unsur-unsur kebudayaan yang materiil terhadap unsur-unsur kebudayaan
yang immateriil.
sosial, dapat disimpulkan bahwa tidak semua perubahan sosial yang terjadi
sebagainya.5
Menurut pendapat Marx Weber bahwa tindakan sosial atau aksi sosial
tidak bisa dipisahkan dari proses berpikir rasional dan tujuan yang akan
dicapai oleh pelaku (Marx Weber dalam Berger 2004, 27). Tindakan sosial
dilihat dari segi motifnya terdapat empat tindakan yakni, (1) tindakan untuk
mencapai satu tujuan tertentu, (2) tindakan berdasar atas adanya satu nilai
tertentu, (3) tindakan emosional, (4) tindakan yang didasarkan atas adat
5
Agus, Salim “Perubahan Sosial”, (Yogya: Tiara Wacana, 2014).
7
Ilmu sosiologi banyak dipengaruhi oleh berbagai ilmu pengetahuan
lainnya seperti biologi, geologi, dan masih banyak lagi. Dengan demikian
tidak heran jika beberapa teori perubahan sosial yang akan dijelaskan
yang bukan dari latar belakang ilmu pengetahuan sosial. Maka dengan ini
perubahan sosial terjadi karena ada faktor dari dalam maupun dari luar.
Konsep perubahan sosial yang mau diangkat dalam tulisan ini adalah soal
perubahan sosial ekonomi dan perubahan sosial budaya. Karl Max dalam
menguasai aspek lainya (Salim 2014, 30).” Hal ini berarti ekonomi menjadi
dasar dari perubahan sosial. Pendapat yang sama ditulis oleh Damsar ketika
ekonomi dalam hal ini adalah materi masyarakat berkembang dengan baik,
seperti cara berpikir, bertindak, gaya hidup, pertemanan atau ideologi (Damsar
2015, 70).
6
Herman, Arisnadi “Pemikiran Tokoh-Tokoh Sosiologi”, (Yogyakarta: Divapres, 2015).
8
Khomsan mengatakan bahwa ekonomi masyarakat menunjukkan ekonomi
yang sangat rendah atau dikategorikan miskin (Khosman 2015, 3). Miskin
yaitu:7
sumber daya yang terjadi dalam suatu sistem sosial dan kerap
menyuburkan kemiskinan.
masyarakat. Budaya mereka tidak bisa berkembang karena situasi dan kondisi
7
Ali, Khomsan dkk, “Indikator Kemiskinan Dan Misklasifikasi Orang Miskin”, (Jakarta: Obor,
2015).
9
Perubahan ekonomi dan perubahan budaya dapat berkembang atau
Maka, pendekatan konflik lebih cocok untuk melihat suatu perubahan dalam
segi ekonomi dan budaya. Pendekatan konflik ini dilihat dari teori pendekatan
berdasarkan pemikiran Karl Max (Arisandi 2015a, 48). Marx dalam teori
menekankan aspek struktur atau klasifikasi dalam perubahan ekonomi. Hal ini
golongan atau kelas, yakni golongan utama yaitu kelas pemilik modal
(borjuis) dan kelas pekerja (proletar). Kedua kelas ini senantiasa berada
pengusaha, pemilik tanah, pemilik bangunan dan lain sebagainya, yang tentu
barang sebanyak-banyaknya dan biaya kerja atau upah kerja yang diberikan
kepada kaum proletar ini sangat kecil atu kecil. Sementara pihak pekerja
kesejahteraan mereka sebagai imbalan dari tenaga dan waktu yang telah
10
diberikan dalam proses menghasilkan produksi. Dengan demikian terjadilah
pertentangan atau konflik yang berkepanjangan dan dari konflik itu yang
selalu menjadi korban adalah kelompok proletar karena tidak bisa mencukupi
kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan tidak mendapat hak atas tanah, bangunan
Kelompok yang satu tetap pada keadaan yang sekarang, sedangkan kelompok
Konflik yang terus menerus terjadi diantara kedua kelompok ini akan
atau kecil ukuran atau skala perubahan sosial yang terjadi, tergantung pada
11
Dengan demikian kelompok yang menang atau berhasil dalam konflik
menurut teori ini adalah kelompok yang mendapat otoritas atau kewenangan
individu, melainkan terletak pada posisi, sehingga tidak bersifat statis. Orang
lingkungan lain. Perubahan sosial dapat terjadi dalam teori ini melalui
oleh sebuah kelompok kepada kelompok yang lebih besar karena berdasarkan
Masyarakat akan tumbuh dan tunduk di dalam sistem sosial yang dibentuk
oleh otoritas yang berwenang atau yang berkuasa. Manfaat otoritas yang
dibuat oleh otoritas belum tentu diperuntukkan bagi masyarakat yang miskin,
sehingga akibat dari kebijakan itu malah membuat masyarakat miskin menjadi
semakin miskin.
Problem yang muncul dari perubahan ekonomi dan sosio budaya ini
kebutuhan manusia, kebutuhan yang paling dasar yang harus dipenuhi adalah
12
kebutuhan fisiologis. Agar tetap hidup, manusia membutuhkan makan setiap
hari, pakaian yang layak dan memiliki tempat tinggal yang pantas. Soetomo
menulis bahwa semua warga masyarakat tentu mempunyai cita-cita yang sama
yaitu hidup sejahtera (Soetomo 2016, 340). Hidup sejahtera yang dimaksud
adalah sejahtera secara jasmani dan spiritual termasuk dari segi ekonomi.
Masyarakat tidak takut menghadapi hari esok, masyarakat merasa nyaman dan
Jika ekonomi belum terpenuhi, maka hal ini juga menyebabkan sumber
daya manusia yang meliputi; cara berpikir, bertindak, bertutur kata atau gaya
umumnya yang hidup layak dari segi ekonomi. sumber daya menjadi problem,
karena jalan keluar yang ditawarkan oleh pihak lain, belum tentu diterima oleh
Menurut Marx Weber problem ekonomi dan sumber daya manusia ini bisa
probabilitas (peluang bahwa sesuatu akan terjadi) suatu perintah tertentu yang
akan dipenuhi oleh sekelompok orang (Ritzer 2008, 140). Pemikiran Marx
Weber hampir sama dengan pemikiran Dahrendorf tetapi Weber lebih melihat
13
Weber berpendapat bahwa kepemimpinan otoritas legal merupakan
kepemimpinan yang didasarkan pada aturan tertulis atau ada sistem yang jelas
dan baku, yang dalam hal ini disebut birokrasi. Sistem kepemimpinana
birokrasi ini bisa sangat memaksa dan terstruktur dengan baik sehingga sangat
kuat, rasional, serta paling dapat diandalkan untuk menjaga sebuah otoritas
Berikut ada beberapa teori perubahan sosial yang berkaitan dengan apa
a. Teori Evolusi Dalam teori perubahan sosial ini dijelaskan bahwa evolusi
pembagian dalam masyarakat yang didasarkan atas siapa yang lebih tua
beberapa ahli seperti Karl Max dan Ralf Dahrendorf. Dalam teori
14
masyarakat dalam dua kelompok atau kelas yang saling berkonflik yaitu
kelas borjuis dan kelas proletar. Kedua kelompok sosial dalam masyarakat
kepemilikan harta dan hak atas hidup yang lebih banyak oleh kaum
borjuis dan minimnya bagi kaum proletar akan memicu konflik dalam
perubahan sosial.
dalam struktur kelas sosial akan berakibat pada nilai. Kepentingan dalam
hal ini dapat menjadi nilai serta realitas dalam masyarakat. Kepentingan
saling bertabrakan, maka sudah tentu akan terjadi konflik. Dari segi
1. Faktor Penyebab
dorongan dari luar sehingga masyarakat secara sadar ataupun tidak akan
mengikuti perubahan. Perubahan berasal dari dua sumber yaitu faktor acak
dan faktor sistematis. Faktor acak meliputi iklim, cuaca, atau karena adanya
15
kelompok-kelompok tertentu. Faktor sistematis adalah faktor perubahan sosial
pemerintahan yang stabil dan fleksibel, sumber daya yang cukup, dan
dalam tubuh masyarakat. Sedangkan faktor ekstern meliputi faktor alam yang
masyarakat lain.9
2. Faktor Pendorong
masyarakat, sistem pendidikan yang maju, sikap ingin maju, toleransi, sistem
9
Ritzer George dan Goodman J. Douglas, “Teori Sosiologi, Dari Klasik Sampai Perkembangan
Mutakhir Teori Sosial Postmodern”, (Yogyakarta: Kerasi Wacana, 2008).
16
disorganisasi (pertikaian) dalam keluarga, dan sikap mudah menerima hal-hal
baru.
3. Faktor Penghambat
B. Tujuan Hukum
kegiatan di dunia. Manusia merupakan pelaku atau subyek bukan alat atau
diantara manusia agar tercipta ketertiban atau stabilitas dan diharapkan dapat
17
dicegah atau diatasi terjadinya konflik atau gangguan kepentingan-
kepentingan.
manusia, baik secara individual maupun secara kelompok maka manusia yang
2012: 17)
tujuan negara. Negara mempunyai tujuan yang harus dicapai dan upaya untuk
(Moh.Mahfud MD : 2009 : 2)
Filosofi dari sudut filsafat ada dua masalah yang penting yang menjadi
18
a. Ukuran untuk menentukan bahwa sesuatu itu bersifat adil, karena hukum
materiil.
Hukum diciptakan agar ditaati, maka semua faktor yang dapat mendorong
hukum positif. (SF. Marbun : 2000: 23) Menurut fungsinya aturan hukum
2. Hukum formil (formeel recht) adalah aturan hukum yang mengatur cara
2000 :35)
19
undangan untuk menghasilkan kebahagian bagi masyarakat. Perundangan-
2012 :111-112)
untuk melihat kenapa teori ini memiliki daya tarik yang sangat besar.
utilitarianisme adalah suatu tindakan dinilai benar atau salah tergantung pada
mengenai keadilan.
20
rasa aman dengan cara memelihara keteraturan didalam masyarakat. ( Karen
kemanfaatan. Keadilan harus mempunyai posisi yang pertama dan yang paling
utama dari pada kepastian hukum dan kemanfaatan. Tujuan kepastian hukum
menempati peringkat yang paling atas diantara tujuan yang lain namun,
selama masa Perang Dunia II dengan jalan membuat hukum yang mensahkan
sering kali antara kepastian hukum terjadi benturan dengan kemanfaatan, atau
dengan kemanfaatan.
2000 : 49)
21
Berdasarkan uraian diatas bahwa tujuan hukum adalah suatu sarana yang
masyarakat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
produk melainkan suatu proses. Proses perubahan ini tentu saja merupakan
hasil dari sebuah kesepakatan atau keputusan bersama yang diambil dari setiap
individu atau kelompok masyarakat. Keputusan yang diambil tentu saja yang
sesuai dengan keinginan atau harapan kelompok agar perubahan sosial itu
dapat terwujud. Ekonomi dan budaya merupakan suatu masalah pokok yang
terjadi dalam kehidupan masyarakat dewasa ini. Dengan kemiskinan dari segi
Nasikun ada empat bentuk yakni, kemiskinan absolut, relatif, kultural dan
22
struktural. Menurut Marx perubahan sosial dalam masyarakat itu terjadi
melalui pendekatan konflik. Konflik disini terjadi antar dua golongan yakni
pemilik modal dan pekerja. Dan kelompok yang menang tentu saja akan
antara lain: teori evolusi, teori konflik dan teori perubahan sosial Dahrendorf.
Untuk mencapai suatu perubahan memang tidak mudah, dan hal ini
di antara manusia agar tercipta ketertiban atau stabilitas dan diharapkan dapat
kepentingan. Adapun Filosofi dari sudut filsafat ada dua masalah yang penting
seseorang mau tunduk pada hukum. Menurut fungsinya aturan hukum dapat
menentukan hak dan kewajiban dan Hukum formil (formeel recht) adalah
hukum dan wujud keadilan adalah untuk mewujudkan the greatest happiness
23
of thegreatest number (kebahagiaan yang sebesar-besarnya untuk sebanyak-
adalah suatu sarana yang diciptakan oleh pejabat yang berwenang (legislatif)
B. Saran
Oleh karena itu, kami dari pihak penyusun memohon kritik dan saran demi
24
DAFTAR PUSTAKA
2015.
Damsar, Dr., Prof. Pengantar Teori Sosiologi. Jakarta: Prenadamedia Grup, 2015.
Friedman, Lawrence. The Legal System; A Social Science Perspective. New York:
1977 Russell: Sage Foundation, 1977.
George, Ritzer dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi, Dari Klasik Sampai
Perkembangan Mutakhir Teori Sosial Postmodern. Yogyakarta: Kerasi
Wacana, 2008.
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyanto. Sosiologi: Teks Pengantar Dan Terapan.
Jakarta: Prenadamedia Grup, 2004.
25
26