Anda di halaman 1dari 19

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan bimbinganNya Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan segala kemampuan yang ada.
Makalah ini merupakan tugas, untuk memenuhi tugas individu pada mata
kuliah sosiologi hukum dalam masyarakatMakalah ini ditulis dengan kalimat yang
efektif dan sederhana sehingga diharapkan dapat memudahkan para pembaca.
Dalam makalah ini kami menyadari masih banyak terdapat kekurangan
dan kesalahan,untuk itu dengan senang hati kami mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun dari pembaca atau saran dosen demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan berperan aktif dalam penyelesaian makalah ini. Dengan harapan
agar makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua terutama bagi mahasiswa dan
pribadi kami yang menyusun makalah ini.

Cirebon, 9 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................


i
DAFTAR ISI ..................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Perumusan Masalah ........................................................................
2
C. Tujuan .............................................................................................
2
D. Manfaat ...........................................................................................
2

BAB II PENGETAHUAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN


MASYARAKAT....................................................................................
3
A. Obyek sosiologi Hukum...................................................................
3
B. Ruang Lingkup Sosiologi Hukum ...................................................
3
C. Karakteristik Sosilogi Hukum .........................................................
4
D. Prinsip dasar Sosiologi hukum ........................................................
4
E. Peranan Sosiologi sebagai Ilmu ......................................................
5

ii
BAB III PENUTUP ........................................................................................
12
A. Kesimpulan .....................................................................................
12
B. Saran-Saran .....................................................................................
12

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi hukum merupakan disiplin ilmu yang sudah sangat
berkembang dewasa ini.Bahkan, kebanyakan penelitian hukum sekarang di
Indonesia dilakukan dengan menggunakan metode yang berkaitan dengan
sosialisasi hukum.
Pada prinsipnya, sosiologi hukum ( sosiologi of Law ) merupakan
derifatif atau cabang dari ilmu sosiologi, bukan cabang dari ilmu hukum.
Memang, ada study tentang hukum yang berkeanan dengan masyarakat yang
merupakan cabang dari ilmu hukum, tetapi tidak disebut sebagai sosiologi
hukum, melainkan disebut sebagai sociological jurispudence.
Disamping itu, ada kekhawatiran dari ahli sosiologi terhadap
perkembangan sosiologi hukum mengingat sosiologi bertugas hanya untuk
mendeskrisipkan fakta-fakta.Sedangkan ilmu hukum berbicara tentang nilai-
nilai dimana nilai-nilai ini memang ingin dihindari oleh ilmu sosiologi sejak
semula.Kekhawatiran tersebut adalah berkenaan dengan kemungkinan
dijerumuskannya ilmu sosiologi oleh sosiologi hukum untuk membahas nilai-
nilai. Sebagaimana diketahui, bahwa pembahasan tentang nilai-nilai sama
sekali bukan urusan ilmu sosiologi. Meskipun begitu, terdapat juga aliran
dalam sosiologi hukum, seperti
aliran Berkeley, yang menyatakan bahwa mau tiak mau, suka tidak
suka, sosiologi
hukum meruapakan juga derifatif dari ilmu hukum sehingga harus
juga menelaah masalah-masalah normatif yang sarat dengan nilai-nilai.
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung
dari berbagai faktor dan keadaan masyarakat.Disamping itu.fungsi hukum
dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda dengan yang terdapat
dalam masyarakat maju.

1
Dalam setiap masyarakat, hukum lebih berfungsi untuk menjamin
keamanan dalam masyarakat dan jaminan pencapaian struktur sosial yang
diharapkan oleh masyarakat.Namun dalam masyarakat yang sudah maju,
hukum menjadi lebih umum, abstrak dan lebih berjarak dengan konteksnya.

B. Rumusan Masalah
Dari uraian diatas dapat dirumuskan beberapa masalah:
1. Bagaimana Fungsi hukum dalam masyarakat ?
2. Bagaimana Fungsi Hukum Menururt pendapat para ahli ?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui fungsi hukum dalam masyarakat yang sudah maju yang
dapat dilihat dari dua sisi. Yaitu sisi pertama, dimana kemajuan
masayarakat dalam berbagai bidang membutuhkan aturan hukum untuk
mengaturnya.Dan sisi yang kedua, adalah dimana hukum yang baik dapat
mengembangkan masyarakat atau mengarahkan perkembangan
masyarakat.Bagaimanapun, fungsi hukum dalam masyarakat sangat
beraneka ragam, bergantung dari berbagai faktor dan keadaan
masyarakat.Disamping itu.fungsi hukum dalam masyarakat yang belum
maju juga akan berbeda dengan yang terdapat dalam masyarakat maju.
2. Bagaimana pendapat para ahli mengenai fungsi hukum dalam
masyarakat.

D. Manfaat.
Penulisan makalah ini dimaksudkan :
1. Menjelaskan kepada masyarakat manfaat dan fungsi hukum, agar
mengetahui kemajuan suatu masyarakat diikuti oleh perkembangan
hukum dalam masyarakat itu sendiri. Semakin maju sebuah masyatakat
maka semakin beragam hukum yang muncul dan dibutuhkan oleh
masyarakat itu sendiri.2. Mengetahui pendapat para ahli tentunya akan
lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan hukum yang
berhubungan dengan kepentingan masyarakat banyak.

2
BAB II
PENGETAHUAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT

A. Obyek sosiologi Hukum


.Objek Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan mempunyai beberapa objek.
• Objek Material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala dan
proses hubungan antara manusia yang memengaruhi kesatuan manusia
itu sendiri.
• Objek Formal
Objek formal sosiologi lebih ditekankan pada manusia sebagai makhluk
sosial atau masyarakat. Dengan demikian objek formal sosiologi adalah
hubungan manusia antara manusia serta proses yang timbul dari
hubungan manusia di dalam masyarakat.
• Objek budaya
Objek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu
dengan yang lain.
• Objek Agama
Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam
hubungan sosial masyarakat, dan banyak juga hal-hal ataupun dampak
yang memengaruhi hubungan manusia.

B. Ruang Lingkup Sosiologi Hukum :


Terdiri dari dari dasar-dasar sosial dari hukum atau basis sosial dari
hukum misalnya hukum nasional di Indonesia, dasa sosialnya adalah
pancasila dengan ciri-ciri adalah musyawarh/mufakat dan kekeluargaan.
Sedangkan Efek-efek hukum terhadap gejala sosial adalah UU anti rokok, UU
Narkoba , UU Hak asasi manusia dan lain-lain sebagainya. Dengan tidak
terlepas dari pendekatan instrumental dengan bertujuan untuk mendapatkan
prinsip-prinsip hukum dan ketertiban yang didasari secara rasional dan

3
dogmatis dan Pendekatan Hukum Alam dan kritik terhadap pendekatan
positivistik

C. Karakteristik Sosilogi Hukum :


Adalah fenomena hukum didalam masyarakat dalam mewujudkan
deskripsi, penjelasan, pengungkapan (revealing) dan prediksi.Karakteristik
kajian adalah dimana sosiologi hukum berusaha untuk memberikan deskripsi
terhadap praktek-praktek hukum yang dibedakan kedalam pembuatan
undang-undang, penerapan dalam pengadilan, mempelajari dan bagaimana
praktek yang terjadi pada masing-masing kegiatan hukum.Sosiologi hukum
bertujuan untuk menjelaskan mengapa sosial masyarakat itu terjadi, sebab-
sebab, faktor-faktor yang berpengaruh dan sebagainya.Kemudian sosiologi
hukum untuk menguji kesahihan empiris dari sautu peraturan atau pernyataan
hukum sehingga mampu memprediksi suatu hukum yang sesuai atau tidak
sesuai di masyarakat tertentu.

D. Prinsip dasar Sosiologi hukum


Prinsip dasar Sosiologi hukum menurut Emile Durkheim adalah
sebagai fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat dan hukum simbol
merupakan wujud yang paling nyata ( Visible Symbol ) dari masyarakat. Dia
mengkaji hukum secara sosiligis, lebih-lebih dalam bidang ilmu sosiologi,
bahkan ilmu sosial pada umumnya.
Bahkan dari ajaran dan methodologi yang digunkannya telah banyak
meninggalkan perdebatan dikalangan ahli dalam berbagai ilmu hukum,
misalnya perdebatan dalam ilmu antropologi tentang hukum primitif atau
perdebatan dalam ilmu kriminologi tentang hakikat dari kejahatan.
Pengkajian Durkheim, pengaruh paham positivisme sangat dominan. Karena
perkembangan ilmu-ilmu sosial pada saat itu dilatar belakangi oleh semangat
untuk menelaah masyarakat secara logik, scientafic dan methodologis. Akan
tetapi perkembangan selanjutnya dari ilmu-ilmu sosial menunjukkan bahwa

4
dalam mempelajari masyarakat, telaah-telaah yang bersifat kesadaran
manuasia ( human consciousness) .
Sosiologi hukum menurut Max Weber, tidak berurusan dengan
karekteristik internal dari suatu ketertiban hukum, tetapi sosiologi hukum
berkepentingan dengan analisis tentang hubungan antara sistim hukum dan
sistim sosial lainnya. Dihubungkan dengan konsepnya tentang dominasi
hukum, maka hukum bukan hanya merupakan bentuk khusus dari ketertiban
politik, melainkan juga merupakan suatu ketertiban sentral yang bersifat
mengatur secara independen.
Perkembangan sosiologi hukum ( Law Sociology ) suatu disiplin ilmu
yang relatif muda, maka masih belum banyak mengungkapkan pengertian-
pengertian yang masuk dalam bahasan sosiologi hukum. Wignyosoebroto
berpendapat bahwa sosiologi hukum adalah salah satu cabang kajian sosiologi
yang termasuk pada keluarga ilmu pengetahuan sosial, cabang kajian tentang
kehidupan bermasyarakat manusia pada umumnya, yang memberikan
perhatian kepada upaya-upaya manusia menegakkan dan mensejahterakan
kehidupannya, serta mempunyai kekhususan yang berbeda dengan kajian
pada cabang-cabang sosiologi yang lain. Sosiologi hukum berfokus pada
masalah otoritas dan kontrol yang mungkin kehidupan kolektif manusia itu
selalu berada dalam keadaan yang relatif tertib berketeraturan.Kekuatan
kontrol dan otoritas pemerintah sebagai pengembangan kekuasaan negara
yang mendasari kontrol itulah yang disebut hukum.

E. Peranan Sosiologi sebagai Ilmu


Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari
kehidupan manusia dalam masyarakat. Objek kajian sosiologi adalah
masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia tersebut didalam
masyarakat. Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan
perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.

5
Sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri
asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok
terhadap anggotannya.

Hakikat Sosiologi
- Sosiologi adalah suatu ilmu sosial.
- Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu yanh normatif, melainkan
kategoris.
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni bukan terapan
- Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan konkret
- Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-
pola umum.

1. PengetahuanKesan yang timbul dalam pikiran manusia sebagai hasil


penggunaan panca inderanya.
2. Tersusun Secara Sistematis
Tidak semua pengetahuan merupakan suaru ilmu.Hanya pengetahuan
yang tersusun secara sistematis saja yang bisa dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan.Sistematika berarti urut-urutan tertentu dari unsur-unsur
yang merupakan suatu kebulatan.
3. Menggunakan pemikiran
Proses cara berfifikr dengan menggunakan otak. Pengetahuan yang
dipikirkan tersebut diperoleh melalui kenyataan (fakta) dengan melihat
dan mendengar sendiri, serta melalui alat-alat komunikasi
lainnya.Pengetahuan tersebut diterima dengan panca indera untuk
kemudian diterima dan diolah oleh otak.
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
Pada tahap ini ilmu pengetahuan harus dapat dikemukakan dan diketahui
umum sehingga dapat diperiksa serta ditelaah oleh umum yang mungkin
berbeda paham dengan ilmu pengetahuan yang dikemukakan.

6
5. Sosiologi Hukum
Mempelajari kaitan antara gejala kemasyarakatan dan hukum. Materi
yang dipelajari :
 Lembaga-lembaga hukum dalam masyarakat
 Peran hukum dalam masyarakat
 Perilaku masyarakat dalam hubungannya dengan hukum yang
berlaku.

6. Sosiologi Keluargaan
Membahas kegiatan atau interaksi gejala kemasyarakatan dengan
keluarga. Materi yang dibahas :
 Bentuk-bentuk keluarga dalam masyarakat
 Peran keluarga dalam masyarakat
 Keluarga dalam perubahan social
 Sosiologi adalah Ilmu pengetahuan yang membahas dan mempelajari
kehidupan manusia dalam masyarakat.

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut


hubungan antarmanusia tersebut didalam masyarakat. Jadi pada dasarnya
sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan
meneliti kelompok yang dibangunnya. Sosiologi mempelajari perilaku dan
interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis
pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya
Hukum sebagai sarana perubahan sosial yang dalam hubungannya
dengan sektor hukum merupakan salah satu kajian penting dari disiplin
sosiologi hukum. Hubungan antara perubahan sosial dan sektor hukum
tersebut merupakan hubungan interaksi, dalam arti terdapat pengaruh
perubahan sosial terhadap sektor hukum sementara dipihak lain perubahan
hukum juga berpengaruh terhadap suatu perubahan sosial. Perubahan
kekuasaan yang dapat mempengaruhi perubahan sosial sejalan dengan

7
salahsatu fungsi hukum, yakni hukum sebagai sarana perubahan sosial atau
sarana rekayasa masyarakat (social engineering).
Fungsi hukum dalam masyarakat sangat beraneka ragam, bergantung
pada berbagai faktor dan keadaan masyarakat. Disamping itu, fungsi hukum
dalam masyarakat yang belum maju juga akan berbeda dengan yang terdapat
dalam masyarakat maju. Dalam setiap masyarakat hukum lebih berfungsi
untuk menjamin keamanan dalam masyarakat dan jaminan pencapaian
struktur sosial yang diharapkan oleh masyarakat.Namun, dalam masyarakat
yang sudah maju hukum, hukum menjadi lebih umum, abstrak, dan lebih
berjarak dengan konteksnya.
Secara umum dapat dikatakan bahwa ada beberapa fungsi hukum
dalam masyarakat.Yaitu ;
1. Fungsi Menfasilitasi
Dalam hal ini termasuk menfasilitasi antara pihak-pihak tertentu
sehinggga tercapai suatu ketertiban.
2. Fungsi Represif
Dalam hal ini termasuk penggunaan hukum sebagai alat bagi elite
penguasa untuk mencapai tujuan-tujuannya.
3. Fungsi Ideologis
Fungsi ini termasuk menjamin pencapaian legitimasi, hegemoni,
dominasi, kebebasan, kemerdekaan, keadilan dan lain-lain.
4. Fungsi Reflektif
Dalam hal ini hukum merefleksi keinginan bersama dalam masyarakat
sehingga mestinya hukum bersifat netral. Selanjutnya Aubert
mengklasifikasi fungsi hukum dalam masyarakat, antara lain :
1. Fungsi mengatur ( Govermence )
2. Fungsi Distribusi Sumber Daya
3. Fungsi safeguart terhadap ekspektasi masyarakat
4. Fungsi penyelesaian konflik
5. Fungsi ekpresi dari nilai dan cita-cita dalam masyarakat.

8
Menurut Podgorecki, bahwa fungsi hukum dalam masyarakat adalah sebagai
berikut :
1. Fungsi Integrasi
Yakni bagaimana hukum terealisasi saling berharap (mutual expectation)
dari masyarakat.
2. Fungsi Petrifikasi
Yakni bagaimana hukum melakukan seleksi dari pola-pola perilaku
manusia agar dapat mencapai tujuan-tujuan sosial.
3. Fungsi Reduksi
Yakni bagaimana hukum menyeleksi sikap manusia yang berbeda-beda
dalam masyarakat yang kompleks sehingga sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.Dalam hal ini, hukum berfungsi untuk mereduksi
kompleksitas ke pembuatan putusan-putusan tertentu.
4. Fungsi Memotivasi
Yakni hukum mengatur agar manusia dapat memilih perilaku yang sesuai
dengan nilai-nilai dalam masyarakat.
5. Fungsi Edukasi
Yakni hukum bukan saja menghukum dan memotivasi masyarakat,
melainkan juga melakukan edukasi dan sosialisasi.

Selanjutnya, menurut Podgorecki, fungsi hukum yang aktual harus


dianalisis melalui berbagai hipotesis sebagai berikut :
1. Hukum tertuis dapat ditafsirkan secara berbeda-beda, sesuai dengan
sistem sosial dan ekonomi masyarakat.
2. Hukum tertuis ditafsirkan secara berbeda-beda oleh berbagai sub kultur
dalam masyarakat. Misalnya, hukum akan ditafsirkan secara berbeda-
beda oleh mahasiswa, Dosen, advokat, polisi, hakim, artis, tentara, orang
bisnis, birokrat dan sebagainya.
3. Hukum tertulis dapat ditafsrkan secara berbeda-beda oleh berbagai
personalitas dalam masayarakat yang diakibatkan oleh berbedanya
kekuatan/kepentingan ekonomi, politik, dan psikososial. Misalnya

9
golongan tua lebih menghormati hukum daripada golongan muda.
Masyarakat tahun 1960-an akan lebih sensitif terhadap hak dan
kebebasan dari pekerja.
4. Faktor prosedur formal dan framework yang bersifat semantik lebih
menentukan terhadap suatu putusan hukum dibandingkan faktor hukum
substantif.
5. Bahkan jika sistem-sistem sosial bergerak secara seimbang dan harmonis,
tidak berarti bahwa hukum hanya sekedar membagi-bagikan hadiah atau
hukuman.

Dalam suatu sistem bahwa antara hukum, kekuasaan dan politik


sangat erat kaitannya serta studi tentang hubungan antara komponen hukum,
kekuasaan dan politik juga merupakan bidang yang mendapat bagian dari
sosiaologi hukum.
Fungsi hukum menurut masyarakat yaitu, hukum merupakan sarana
perubahan sosial.Dalam hal ini, hukum hanyalah berfungsi sebagai ratifikasi
dan legitimasi saja sehingga dalam kasus seperti ini bukan hukum yang
mengubah masyarakat, melainkan perkembangan masyarakat yang mengubah
hukum. Sikap dan kehidupan suatu masyarakat berasal dari berbagai stimulus
sebagaia berikut :
1. Berbagai perubahan secara evolutif terhadap norma-norma dalam
masyarakat.
2. Kebutuhan dadakan dari masyarakat karena adanya keadaan khusus atau
keadaan darurat khususnya dalam hubungan distribusi sumber daya atau
dalam hubugan dengan standar baru tentang keadilan.
3. Atas inisiatif dari kelompok kecil masyarakat yang dapat melihat jauh
ke depan yang kemudian sedikit demi sedikit mempengaruhi
pamndangan dan cara hidup masyarakat.
4. Ada ketidak adilan secara tekhnikal hkum yang meminta diubahnya
hukum tersebut.

10
5. Ada ketidak konsistenan dalam tubuh hukum yang juga meminta
perubhan terhadap hukum tersebut.
6. da perkembangan pengetahuan dan tekhnologi yang memunculkan
bentukan baru untuk membuktikan suatu fakta.

Kemudian dalam suatu masyarakat terdapat aspek positif dan negatif


dari suatu gaya pemerintahan yang superaktif. Negatifnya adalah
kecenderungan menjadi pemerintahan tirani dan totaliter. Sedangkan
positifnya adalah bahwa gaya pemerintahan yang superaktif tersebut biasanya
menyebabkan banyak dilakukannya perubahan hukum dan perundang-
undangan yang dapat mempercepat terjadinya perubahan dan perkembangan
dalam masyarakat. Perkembangan masyarakat seperti ini bisa kearah positif,
tetapi bisa juga kearah yang negatif.
Ada beberapa lapisan dari suatu realitas sosial. Lapisan dari realitas
sosial tersebut antara lain :
1. Lapisan dalam bentuk dasar-dasar geografis da demografis.
Ini merupakan lapisan paling atas dari realitas sosial. Dalam hal ini
kebutuhan masyarakat seperti makanan atau komunikasi menjadi dasar
bagi masyarakat Manakala faktor-faktor tersebut merupakan hasil
transformasi dari tindakan kolektif masyarakat atas desakan dari simbol,
cita-cita dan nila dalam masyarakat
2. Lapisan Institusi da tabiat kolektif (Kolektif Behaniove) ini merupaka
lapisan kedua dalam suatu realitas sosial.Dalam lapisan yang bersifat
morfologis ini, dijumpai institusi masyarakat dan tingkah laku
masyarakat yang mengkristal dalam bentuk-bentuk kebiasaan praktik
dalam organisasi.
3. Lapisan simbol-simbol
Lapisan ini berhubungan langsung dengan institusi yang berfungsi
sebagai tanda atau sarana praktik, seperti lambang, bendera, obyek suci,
dogma-dogma, prosedur, sanksi atau kebiasaan.

11
4. Lapisan nilai (value ) dan tujuan kolektif
Lapisan merupakan produk dari suatu kehidupan sosial yang
mengarahkan suatu pemikiran kolektif yang bebas.
5. lapisan pikiran kolektif ( Collective Mind )

Lapisan pikiran kolektif ini merukan memori kolektif, representasi


kolektif, perasaan kolektif, kecenderungan dan aspirasi kolektif, dalam suatu
kesadaran individu.
Dalam kehidupan masyarakat ada tiga faktor yang menyebabkan
perubahan sosial. Ketiga faktor tersebut adalah :
1. Kumulasi penemuan tekhnologi.
2. Kontrak konflik antar kebudayaan.
3. Gerakan sosial (social movement )

Kemudian, teori kebudayaan yang tentunya dianut oleh para ahli


kebudayaan yang mengemukakan bahwa penyebab utama terjadinya
perubahan masyarakat adalah bertemunya dua atau lebih kebudayaan yang
berbeda sehingga masing-masing akan menyesuaikan kebudayaannya dengan
kebudayan baru untuk mendapatkan sistem kebudayaan yang lebih baik
menurut penilaian mereka. Sementara itu teori gerakan sosial menyatakan
bahwa perubahan masyarakat terjadi karena adanya gerakan sosial dimana
gerakan tersebut terjadi karena adanya unsur ketidakpuasan yang
menimbulkan protes-protes dikalangan masyarakat, yang pada akhirnya
menghasilkan suatu tatanan masyarakat baru, termasuk didalamnya suatu
tatanan hukum yang baru. Jadi menurut teori-teori tersebut, justru perubahan
hukum, bisa menghasilkan suatu tatanan hukum yang baru.Ini merupakan
akibat dari adanya perubahan masyarakat tersebut.
Fungsi hukum dalam masyarakat juga memberikan gambaran kepada
kita bahwa apabila fungsi hukum dalam masyarakat tidak berjalan
sebagaimana yang seharusnya, akan menimbulkan pemerintahan yang

12
sewenang-wenang, yang pada akhirnya pemerintahan tidak lagi dibatasi oleh
hukum. Pemerintahan tersebut akan menjadikan dirinya hukum itu sendiri.
Seperti sistem pemerintahan diktator.Sehingga rakyat beranggapan
bahwa siapa yang memerinta dialah yang berkuasa, dan siapa yang berkuasa
maka dialah undang-undang.Contohnya jarang sekali seorang pejabat aktif
masuk penjara, biasanya setelah selesai dari jabatannya baru ditangkap.
Menurut Hatta sebaiknya walaupun dia seorang pejabat bila terbukti bersalah
harus di turunkan dari jabatannya, kemudian di ganti orang lain. Bila
penggantinya terjadi lagi distorsi harus diganti lagi.Sebab generasi bangsa
banyak yang punya potensi tetapi tidak diberikan kesempatan oleh pemimpin
terdahulu.Hal seperti ini yang mengancam kesenjangan-kesenjangan
sosial.Jadi untuk menjaga keseimbangan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara perlu ada tindakan nyata agar tidak terjadi disintegrasi.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas maka kami dapat mengambil beberapa kesimpulan :
1. Sosiologi hukum adalah disipli ilmu yang sudah berkembang dewasa ini
bahkan banyak penelitian hukum di Indonesia mempergunakan metode
yang berkaitan dengan sosiologi hukum. Ilmu ini juga merupakan cabang
dari ilmu sosiologi.Walaupun sebagian berpendapat bahwa ilmu ini
cabang dari ilmu hukum.
2. Fungsi hukum dalam masyarakat tergantung dari berbagai faktor dan
keadaan masyarakat. Masyarakat yang sudah maju berbeda kebutuhan
hukumnya dengan masyarakat yang belum maju.Sehingga fungsi
hukumnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat tersebut.
3. Secara umum fungsi hukum dalam masyarakat telah diuraikan beberapa
pakar diantaranya : hukum sebagai alat bagi elite penguasa untuk
mencapai tujuannya. Hukum juga bisa merefleksi keinginan bersama
dalam masyarakat sehingga mestinya hukum bisa bersifat netral.
Sementara pakar lain mengatakan fungsi hukum dalam masyarakat
sebagai pengatur, distribusi sumber daya, penyelesaiana konflik serta
ekspresi dari nilai dan cita-cita dalam masyarakat.
4. Fungsi hukum menurut masyarakat merupakan sarana perubahan sosial,
dalam hal ini hukum bisa saja hanya berfungsi sebagai alat ratifikasi dan
legitimasi.
5. Perubahan hukum dalam masyarakat bisa terjadi secara evolusi terhadap
norma-norma dalam masyarakat, karena keadaan khusus atau keadaan
darurat. Juga atas inisiatif dari kelompok kecil masyarakat yang dapat
melihat jauh kedepan yang kemudian sedikit demi sedikit mempengaruhi
pandangan dan cara hidup masyarakat. Perubahan juga bisa terjadi bila
ada ketidak adilan secara tekhnikal hukum yang meminta diubahnya
hukum tersebut.

14
B. Saran-Saran.
Sebagai penutup dari makalah ini kami menyampaikan beberapa saran :
1. Bahwa hukum tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, yang perlu
difahami adalah fungsi hukum menurut filsafat kita. Yakni hukum
berfungsi untuk melindungi masyarakat kita, bukan memerintahkan
begitu saja.Hukum juga seharusnya dari rakyat dan bersifat kerakyatan
serta menempatkan hukum dalam konteks sosialnya yang lebih
besar.Untuk itu seharusnya ada keterlibatan dari elemen masyarakat
dalam pengambilan keputusan hukum.
2. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan, untuk itu kami mengharapkan adanya masukkan
untuk penyempurnaan makalah ini.

15
DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainuddin. Sosiologi Hukum. Jakarta. Sinar Grafika. 2008


Fuady, Munir. Sosiologi Hukum Kontemporer. Interaksi Hukum, Kekuasan, dan
Masyarakat. Bandung PT Citra Aditya Bakti 2007
Ihromi, T.O, Antropologi dan Hukum, Jakarta. Yayasan Obor Indonesia 2000
Ihromi, T.O. Antropologi Hukum. Sebuah Bunga Rampai. Jakarta. Yayasan Obor
Indonesia. 2003
Koenoe, Muhammad. SH. Prof. Dr Hukum dan Perubahan-Perubahan
Perhubungan Kemasyarakatan
Usman, Sabian.Dasar-Dasar Sosiologi Hukum.Makna Dialog antara Hukum &
Masyarakat.Yogyakarta Pustaka Pelajar. 2009
Wignjosoebroto, Soetandyo. Dari Hukum Kolonial Ke Hukum Nasional. Jakarta,
PT. Raja Grafindo Persada. 1995
Soekanto,Soerjono. Pengantar Sejarah Hukum, Bandung, Alumni, 1983.

16

Anda mungkin juga menyukai