OLEH:
LUKMAN PATAWARI
2220203874130013
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah rahmat dan limpahannya sehingga kita
dapat menyelesaikan makalah ini dan tak lupa pula kita kirimkan shalawat serta salam atas
junjungan nabi besar Muhammad SAW nabi yang telah menjadi surih tauladan bagi kita
semua.
Adapun proses pembuatan makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan
makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan
baik dari segi penyusun bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang
dada dan tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin
memberi saran dan kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.
Sosiologi Hukum bagi Aparat Hukum ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya
Penulis
i
DAFTAR ISI
SAMPUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan .........................................................................................16
B. Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dilihat dari sudut historis istilah sosiologi hukum untuk pertama kali
digunakan oleh seorang Italia yang bernama Anzilotti pada tahun 1882. Dari sudut
pemikiran-pemikiran para ahli pemikir, baik dibidang filsafat hukum, ilmu hukum
maupun sosiologi.Hasil-hasil pemikiran tersebut tidak saja berasal dari individu-
mewakili sekelompok ahli pemikir yang pada garis besarnya mempunyai pendapat
yang tidak banyak berbeda. Betapa besarnya pengaruh filsafat hukum dan ilmu
hukum.1
baik secara langsung maupun tidak langsung bagi sosiologi hukum. Sosiologi
hukum sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri merupkan ilmu sosialyaitu ilmu
hakekatnya masyarakat dapat ditelaah dari dua sudut yakni sudut struktural dan
1
Mastur, Peranan dan manfaat Sosiologi hukum bagi aparat Penegak Hukum, dalam Jurnal
Ilmiah dan Ilmu Hukum, Vol 4, No 1 Januari 2010, h. 1.
1
sudut dinamikanya.segi struktural dinamakan pula struktur sosial yaitu kaedah-
usianya dan masih baru bagi Indonesia (baik bagi pendidikan hukum maupun
ilmu-ilmu sosila lainnya pada taraf kesarjanaan ) namun didalam karya –karya
hukum. Mungkin ini bukan merupakan hasil-hasil pemikiran yang secara langsung
ikut membentuk atau berperan dalam pembentukan sosiologi hukum, namun dapat
dikatakan bahwa perkembangan ilmu pengetahuan hasil- hasil tersebut tidak dapat
keadilan hukum dari hukum artinya dia akan berurusan dengan penilaian –
penilaian terhadap faktor keadilan yang menjadi dasar dari hukum, dan mencari
dengan hukum pada kondisi dan situasi tertentu. Maka obyeknya adalah
Ketiga menyangkut realitas hukum dari hukum yaitu realitasd ari hukum
itu sendiri, dalam hal ini obyeknya adalah hukum itu sendiri.
2
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum, Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis, (Jakarta: PT. Toko
Gunung Agung, 2002), h. 87-104.
2
Sesuai dengan Epistimologi studi ilmu ilmiah terhadap hukum mencakup
masalah-masalah normatif dari hukum dan realitas sosial hukum menjadi ruang
B. RUMUSAN MASALAH
2. Bagaimanakah Peranan dan manfaat Sosiologi hukum bagi aparat Penegak Hukum?
C. TUJUAN PENULISAN
2. Untuk mengetahui Peranan dan manfaat Sosiologi hukum bagi aparat Penegak
Hukum.
BAB II
3
PEMBAHASAN
usianya dan masih baru bagi Indonesia sehingga belumlah tercipta lapangan kerja
yang jelas dan tertentu.Apa yang yang telah dicapai sekarang ini pada umumnya
merupakan pencerminan daripada hasil – hasil karya dan pemikiran yang para ahli
yang memusatkan perhatiannya pada sosiologi hukum. Mereka memusatkan
bersifat teoritis atau karena mereka mendapatkan pendidikan baik dalam bidang
sosiologi maupun ilmu hukum, atau oleh karena mereka memang mengkhususkan
bersifat normative sebagian halnya dengan para yuris. Para sosiolog sulit
yang kategoris. Kedua pada umumnya para sosiolog dengan begitu saja menerima
ini tercermin pada pendapat-pendapat yang diajukan para ahli hukum; hukum
Modal Asing dan lain sebagainya. Ketiga : Sosiolog sering mengalami kesulitan
4
untuk menguasai keseluruhan data tentang hukum yang demikian banyaknya yang
antara para sosiolog dengan para ahli hukum karena kedua belah pihak tidak
diperlukan dan bukan merupakan penanaman yang baru bagi suatu Ilmu
sosiologi hukum :
Pada hakekatnya hal ini merupakan obyek yang menyeluruh dari sosiologi
hukum sehingga tidak ada keraguan-keraguan lagi bahwa suatu sistem hukum
merupakan pencerminan dari pada sistem sosial dimana sistem hukum tadi
diteliti dalam keadaan bagaimana dan dengan cara bagaimana sistem sosial
mempengaruhi sistem hukum sebagai subsistemnya dan sampai sejauh mana proses
Dalam hal ini dapat mengetahui apakah memang terdapat konsep- konsep
hukum yang universal , dan apakah perbedaan-perbedaan yang ada merupakan suatu
menghendakinya.
3
Bachsan Mustafa, Sistem Hukum Indonesia Terpadu, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2003), h 12.
5
3. Sifat sistem hukum yang dualistis
dijadikan alat yang ampuh untuk mengendalikan warga masyrakat atau dapat
Ditinjau dari sudut ilmu politik ; hukum merupakan suatu sarana dari elit
yang memegang kekuasaan dan sedikit banyak dipergunakan sebagai alat unrtuk
dalam masyarakat yang memepunyai kedudukan yang lebih tinggi atau tertinggi
dalam masyrakat dan biasanya berasal dari lapisan atas atau menengah atas.
Hukum sebagai kaedah atau norma sosial tidak terlepas dari nilai- nilai yang
Hal ini merupkan tugas pokok dari hukum, namun kedua tugas tersebut tidak
6
kecenderungan menekankan segi formal rasionality yaitu penyususnan secara
ada suatu kekutan yang menjadi pelopor perubahan atau agent of change. Kita
a. Pengadilan
sidang biaya yang diperlukan dan lain sebaginya ini merupakan hal-hal yang
penting untuk diselidiki secara seksama. Dalam hal ini aspek lain dari
sekali aspek- aspek keputusan pengadilan yang belum mendapat penelitian yang
7
seorang hakim dalam memberikan keputusan atau didalam menemukan hukum,
dan pengaruh media massa akan berpengaruh terhadap jalannya peradilan. Suatu
akan sangat berguna bagi keputusan-keputusan hakim. Oleh karena itu peranan
yuridis saja; secara sosiologis peraturan tadi juga harus berlaku. Peraturan
warga-warga masyrakat.
8
hukum yang telah diperlakukan. Hukum tertinggal apabila hukum tersebut
tidak dapat memenuhi kebutuhan masyrakat pada suatu waktu dan tempat
semakin efektif.
seperti; hakim , jaksa polisi, advokat dan lain sebagainya yang masing-masing
f. Masalah Keadilan
tidak jarang pula dipergunakan asa kulifikasi serta asas obyektif yang melihat dari
sudut prestasi seseorang , asas subyektif juga lazim diterapkan apabila yang
hasilnya.6
6
Mahfud MD. Membangun Politik Hukum Menegakkan Konstitusi. (Jakarta:Pustaka LP3ES, 2006) h.
63.
9
B. PERANAN DAN MANFAAT SOSIOLOGI HUKUM BAGI PARA PENEGAK
HUKUM
analistis dan empiris menyoroti pengaruh gejala sosial lain terhadap hukum
dan sebaliknya. Ada dua pendapat utama tentang perspektif sosiologi hukum
secara umum . Sosiologi hukum harus diberikan suatu fungsi yang global
artinya sosiolgi hukum harus menghasilkan suatu sintesa anatara hukum
10
evaluasi terhadap efektifitas hukum dalam masyrakat.
Kegunaan kegunaan umum tersebut diatas secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut :
warga masyarakat.
11
b. Peranan Sosiologi Hukum Bagi Para Penegak Hukum
hukum terhadap para PenegakHukum atau pelaksana hukum yang ada dalam
negara kita.7
1) Hakim
jaksa dan pembelaan terdakwa dan advokat dalam suatu persidangan ,semuanya
semua tergantung dari putusan dari hakim. Apabila berhubungan dengan keyakinan
hakim maka hal ini menyentuh wilayah psikologis bukan lagi hukum. Kondisi
kondisi ekonominya , kulturalnya dan lain-lain menjadi acuan penting. Hakim juga
Korupsi disegala lini kekuasaan baik ditingakat pusat sampai daerah yang seolah-
olah tidak pernah habis dan banyak koruptor-koruptor kelas kakap yang lolos karena
hukum positif tidak bisa menjangkau. Maka dengan jalan memilih pengadilan
12
Pertama Hakim yang apabila memeriksa, dan memutus terlebih
bismar Siregar, Adi Andoyo Soetjipto dan masih banyak lagi. Kedua
dianggap kontroversional.
2) Jaksa
harus diperiksa oleh pengadilan atau tidak. Jaksa pula yang menentukan
13
harus diisi oleh orang-orang yang profesional dan memilki integritas
penuntutan, jual beli perkara, dan sebagainya. Jaksa yang seperti ini
perut.
atau distop.
14
rentut.berat ringannya tuntutan yang dikeluarkan Kajari ditentukan oleh
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
15
Dari pemaparan di atas, dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut,
Manfaat dan kegunaan dari sosiologi hukum adalah pertama : dapat diperoleh
masyrakat.
SARAN
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa masih sangat terdapat
kesalah masalah yang tentunya akan mengundang pertanyaan yang berupa kritik dan
DAFTAR PUSTAKA
16
Ali, Achmad. Menguak Tabir Hukum, Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis. Jakarta: PT.
Toko Gunung Agung. 2002.
Moeljatno, Fungsi dan Tujuan Hukum Pidana di Indonesia. Bandung:Bina Aksara
Bandung 1985.
Mastur, Peranan dan manfaat Sosiologi hukum bagi aparat Penegak Hukum. Jurnal
Ilmiah dan Ilmu Hukum. Vol 4. No 1 Januari 2010.
Kansil, CST. Pokok-Pokok Etika Profesi Hukum, Jakarta:Pradnya Paramita 2006.
17