Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PKWU

“Usaha Kerajinan Dengan Inspirasi Artefak”

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Atiyah Hijriyanti
2. Tri Amelia
3. Ella Nur Haryani
4. Mar’atun Sholekha
5. Vina Febriyanti
6. M. Indrawan
7. Ananda Farhan T
Kelas : X – IPS 2

SMA NEGERI 1 PALIMANAN


Jl. Kh. Agus Salim No. 128 Pegagan, Kec. Palimanan, Kab. Cirebon
ARTEFAK

1. Pengertian Artefak
pengertian artefak merupakan suatu benda atau peninggalan sejarah yang
dibuat dengan tangan manusia (bukan benda alamiah tanpa modifikasi) yang
dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain (movable) tanpa merusak
bentuk aslinya.
Mudahnya pemindahan artefak tanpa menghancurkan bentuk aslinya
tentu akan sangat bermanfaat bagi para peneliti (sejarawan) untuk daoat
dijadikan obyek penelitian maupun ditaruh di Museum sehingga kita sebagai
manusia di zaman modern itu dapat melihat peninggalan bersejarah zaman
dahulu dengan mudah, sehingga dapat menambah wawasan kita.
Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, serta juga karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang bisa untuk diraba, dilihat, serta juga
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
didalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak dapat dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh:
wujud dari kebudayaan ideal mengatur serta juga memberi arah kepada tindakan
(aktivitas) dan juga karya (artefak) manusia.
Artefak didalam arkeologi mengandung pengertian benda (atau bahan
alam) yang pasti dibuat dengan (tangan) manusia atau jelas menampakkan
(observable) adanya jejak-jejak dari buatan manusia padanya (bukan benda
alamiah semata) dengan melalui teknologi pengurangan ataupun juga teknologi
penambahan pada benda alam tersebut. Ciri penting dalam konsep artefak ialah
bahwa benda tersebut dapat bergerak atau juga dapat dipindahkan (movable)
oleh tangan manusia dengan mudah (relatif) tanpa merusak atau juga
menghancurkan bentuknya.

A. Jenis Artefak
Beberapa penemuan dari artefak penting ini dikelompokan menurut
zamannya, diantaranya sebagai berikut :
1. Zaman Palaeotikum
Seorang ahli yakni Von Koenigswald melakukan sebuah penilitan di
daerah pacitan dan juga Ngandong, Jawa timur, dan dari penilitan yang
dilakukan olehnya diambil kesimpulan bahwa manusia yang hidup di
zaman palaetikum ini sudah mulai mempersenjatai diri mereka dengan
alat-alat yang fungsi untuk melindungi diri. hal tersebut dibuktikan
dengan ditemukannya artefak berbentuk kapak gengam (Kapak
perimbas)

2. Zaman Mesolithikum
Di zaman ini manusia sudah mulai hidup menetap dan juga membangun
tempat tinggal yang permanen, hal tersebut dikuatkan dengan adanya
penemuan Abris Sous Roche yakni semacam tempat tinggal yang
dibangun berbentuk ceruk ada batu karang, selai dari itu ditemukan juga
oleh Kjokkenmoddinger yang ialah sampah-sampah dan siput dalam
bentuk gunungan yang bear yang karena hal itu membuat asumsi itu
sudah hidup dan menetap. penemuan lain yang yang memperkuat adalah
penemuan artefak dalam bentuk kapak gengam, dan jugan penggiling
serta tulang
3. Zaman Logam
Pada zaman ini manusia sudah mampu dalam membuat peralatan dari
logam, hal tersebut ditandai dengan penemuan artefak yang berbentuk
perhiasan yang terbuat dari bahan emas, perunggu dan juga besi.
4. Zaman megalithikum
Zaman yang biasa disebut dengan sebutan zaman batu besar dan ini
menjadi tonggak dari lahirnya bangunan-bangunan batu yang berukuran
besar. Beberapa peninggalan penting dari zama ini ialah seperti, menhir,
dolmen, kubur batu, sarchopagus/keranda dan juga arca-arca

Contoh Artefak di Indonesia


Contoh dari artefak yang berhasil ditemukan di Indonesia ini
dikategorikan dengan berdasarkan zaman, mulai dari zaman Palaeolitikum,
Mesolitikum, logam (tembaga, perunggu, besi) serta juga megalitikum (zaman
batu besar). Beberapa contoh dari artefak antara lain : alat-alat dari bahan batu,
logam, gerabah, tulang (tanduk binatang), kertas dll,. Bentuknya juga bervariasi,
mulai dari senjata-senjata, prasasti, perhiasan, serta lain sebagainya. Dibawah ini
merupakan ini beberapa contoh berikut gambarnya.

Kapak Genggam

Kapak ini merupakan senjata yang digunakan pada manusia zaman prasejarah,
kapak genggam ini digunakan untuk berburu binatang atau juga untuk keperluan
makanan sehari-hari (mengupas umbi-umbian). kapak genggam ni Berhasil
ditemukan di daerah seperti Kalinda (Lampung), Trunyan Bali serta juga Awang
Bangkal (Kalimantan Selatan).

Pisau Belati dari bahan Tulang

Alat-alat dari bahan tulang binatang diatas ini terbuat dari tanduk rusa,
peninggalan dari zaman paleolitikum hasil budaya Ngandong.

Artefak Anak Panah

Contoh dari artefak ketiga merupakan anak panah, terbuat dari bahan batuan
gamping, peninggalan sejarah ini ditemukan di beberapa daerah seperti
contohnya Gua Lawa (Sampung) dan serta juga-gua di Tuban (Gua Kadang dan
Gua Gede).
2. Peluang Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Artefak
Budaya tradisional atau lokal dapat digolongkan menjadi dua kelompok
budaya yaitu budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda
misalnya puisi, pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat sedangkan
Artefak/objek budaya misalnya pakaian daerah, wadah tradisinal, senjata, dan
rumah adat. Produk budaya tradisional nonbenda dan artefak dalam kehidupan
sehari-hari tidak dapat dipisahkan melainkan menjadi satu kesatuan yang
tentunya saling melengkapi.
Sebuah karya tari bisa saja merupakan ritual upacara, menggunakan
pakaian tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh pemain alat
musik tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat
menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan
musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan
upacara dan alat-alat musik merupakan artifak/objek bendanya.
Budaya nonbenda dan objek budaya atau artifak ini dapat menjadi
sumber insprasi untuk kemudian dikembangkan menjadi produk kerajinan
seperti pada gambar dibawah ini :
Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal

3. Perencanaan Analisis Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Objek


Budaya Lokal
Aktifitas wirausaha haruslah didukung dengan ketersediaan sumber daya
manusia (SDM), material, peralatan, cara kerja, pasar, dan pendanaan. Sumber
daya yang dikelola dalam sebuah wirausaha dikenal dengan sebutan 6M, yaiitu
Man (manusia), Money (uang), Material (bahan), Machine (mesin/peralatan),
Method (cara kerja), dan Market ((pasar).
Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal bisa kita awali
dengan melihat bahan baku, keterampilan produksi, serta budaya lokal yang ada
pada daerah setempat. Wirausaha kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal
akan menawarkan karya yang inovatif kepada pasar. Pasar sasaran dari produk
kerajinan ini yaitu orang-orang yang menghargai dan cinta akan budaya
tradisional. Kemampuan mengatur keuangan dalam kegiatan usaha akan
menjamin keberlangsungan dan pengembangan usaha.
Perancangan kerajinan juga harus mempertimbangkan akan ketersediaan
bahan baki atau material serta keterampilan produksi yang terdapat di daerah
sekitar. Untuk itu dapat dilakukan pencarian informasi mengenai ragam jenis
material khas daerah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat kerajinan serta
perajin yang membuat kerajinan di daerah setempat.
4. Perancangan Kerajinan Inspirasi Artefak
Perancangan dan produksi kerajinan didasari oleh identifikasi ragam
material dan teknik produksi di lingkungan sekitar. Objek budaya lokal dan
meterial serta teknik khas daerah merupakan potensi yang harus dikembangkan
sehingga lestari dan menjadi manfaat bagi daerah. Indonesia memiliki objek
budaya lokal yang beragam dan berbeda-beda yang dapat dikembangkan
menjadi kekayaan bersama yang luar biasa, yang akan memberikan warna bagi
kemajuan bangsa dimasa depan.
Salah satu kekayaan pengembangan objek budaya lokal adalah melalui
pengembangan kerajinan. Proses perancangan diawali dengan pemilihan
sumber inspirasi dan pencarian ide dari produk kerajian yang akan dibuat, sketsa
ide, pembuatan studi model kerajinan, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan
petunjuk produksi. Ide kerajinan dengan insprasi objek budaya lokal akan
dikembangkan menjadi produk kerajinan yang akan diprduksi dan siap jual.
Dengan demikian, produk yang dihasilkan harus memiliki nilai estetik dan
inovasi agar diminati pasar.
Objek tersebut dapat berupa objek 2 dimensi seperti relief atau motif dan
objek 3 dimensi seperti bangunan, alat musik atau senjata. Objek budaya seperti
pakaian tradisional serta perhiasan dikenakan oleh manusia. Kerajinan dari
inspirasi objek budaya dapat berupa miniatur objek budaya, benda hiasan, atau
produk kerajinan dengan fungsi yang baru.
Berikut salah satu contohnya :

Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal


a. Pencarian ide produk kerajinan inspirasi objek budaya lokal.
Objek budaya lokal seperti pakaian tradisional, senjata tradisional, rumah
adat tradisional, alat musik tradisional dan lainnya dapat menjadi sumber
yang mendorong munculnya ide untuk pembuatan produk kerajinan. Ide
tersebut bisa muncul secara tidak berurutan, dan juga tidak lengkap namun
dapat pula muncul secara utuh.
Salah satu dari ide tersebut bisa mencakup bentuk yang unik yang dapat
dibuat dan dari ide bentuk tersebut akan menjadi penuntuk tentang teknik
apa yang tepat yang akan digunakan dan produk apa yang tepat untuk
dibentuk tersebut. Selain itu, ide lain juga bisa didapatkan melalui produk
yang ingin dibuatnya, material, proses dan alat yang akan digunakan secara
utuh. Untuk memudahkan pencarian ide -ide tersebut dapat kita mulai
dengan memahami hal-hal berikut ini :
Pertanyaan tersebut dapat digunakan serta di diskusikan dalam kelompok
dalam bentuk curah pendapat (brainstorming). Pada proses ini setiap
kelompok atau individu bebas untuk menghasilkan ide-ide yang beragam
dan sebanyak mungkin termasuk juga untuk ide-ide yang tidak masuk akal
sekalipun yang kemudian dituangkan kedalam bentuk tulisan atau sketsa.
Kunci kesuksesan dari proses (brainstorming) ini adalah jangan ada
perasaan takut salah dan setiap orang berhak mengeluarkan pendapat, saling
menghargai pendapat dan bisa mengeluarkan ide yang bersal dari
pengembangan ide sebelumnya, dan juga mencatat ide-ide yang telah
muncul.
b. Membuat gambar/sketsa kerajinan inspirasi objek budaya lokal.
Ide-ide produk, rancangan atau rencana dari produk kerajinan tersebut
digambarkan dalam bentuk sketsa agar ide yang abstrak menjadi berwujud.
Ide rancangan dapat digambarkan pada sebuah buku atau lembar kertas,
dengan menggunakan pensil, spidol atau balpoin dan sebaiknya hindari
penggunaan penghapus.
Jika terdapat garis yang dirasakan kurang tepat, abaikan saja dan buatlah
garis lain pada bidang kertas yang sama. Demikian seterusnya hingga anda
berani menrik garis hingga tebal dan tegas. Gambar ide-ide anda sebanyak
mungkin yang dapat berupa variasi produk, satu produk yang memiliki
fungsi yang sama, tetapi dengan bentuk yang berbeda, produk dengan
bentuk yang sama dengan warna dan motif yang berbeda.
c. Pilih ide terbaik dari berbagai ide kerajinan inspirasi objek budaya
lokal yang muncul.
Setelah anda menghasilkan banyak ide-ide dan menggambarkannya
kedalam bentuk sketsa, mulailah mempertimbangkan ide mana dari semua
ide-ide yang ada tersebut yang paling menyenangka, unik, inovatif, dan
memungkinkan untuk dibuat.
d. Prototyping (studi model kerajinan inspirasi objek budaya lokal)
Sketsa dari ide yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya adalah masih
dalam bentuk 2 dimensi yang artinya hanya sebatas gambar pada bidang
datar. Kerajinan yang hendak dibuat dari ide tersebut berupa bentuk tiga
dimensi maka dari itu pada proses selanjudnya dilakukan dalam format tiga
dimensi melalui studi model yang dapat dilakukan dengan material
sebenarnya maupun bukan material yang sebenarnya.
4. Suber Daya yang dibutuhkan dalam usaha Kerajianan dengan Inspirasi
Artefak
- Man ( manusia) sebagai pelaksana dan pengatur
- Money(uang) financial yang dibutuhkan untuk pembuatan produk kerajinan
- Material(bahan) komposisi yang dibutuhkan untuk dapat menghasilkan suatu
produk kerajinan
- Machine(peralatan) suatu alat untuk menunjang tercapainya suaru produk
kerajinan
- Methode(cara) langkah yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan suatu
produk kerajinan
- Market(pasar) tempat yang akan dipakai untuk memasarkan hasil dari
pembuatan suatu produk kerajinan

5. Macam – macam kerajinan berdasarkan inspirasi Artefak


 Gantungan kunci penari Bali.  Guci ukir bergambar.
 Tas bergambar wayang cepot.  Gelas bergambar Candi

6. Administrasi dan Pemasaran Langsung Kerajinan dengan Inspirasi Objek


Budaya Lokal
A. Produksi kerajinan dengan inspirasi objek benda lokal
Tahapan produksi secara umum terbagi atas
pembahanan,pembentukan ,perakitan dan cara finising.tahap pembahanan
adalah mempersiapkan bahan /matrial.pembentukan adalah membentuk
bahan yang sudah di persiapkan .perakitan adalah merakit bahan sudah di
bentuk.finising adalah tahap terakhir /tahap pengecekan barang sebelum di
jual ke pasaran.
B. Kemasan kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal
Kemasan untuk kerajinan berfungsi untuk melindungi produk dai kerusakan
serta memberikan kemudahan membawa dari produksi hingga ke konsumen
&menambah daya tarik pembeli.
Kemasan dibagi menjadi 3(tiga)kemasan :
- kemasan primer => kemasan yang melekat pada produk
- kemasan sekunder => beberapa kemasan primer yang berisi produk
- kemasan tersier => kemasan untuk distribusi.
C. Perhitungan biaya produksi kerajinan dengan inpirasi objek budaya
lokal
Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk terjainya
produksi barang .UNSUR biaya produksi = biaya bahan baku,biaya tenaga
kerja dan biaya overhead. Biaya produksi adalah biaya-biaya yang harus
dikeluarkan untuk terjadinya produksi barang. Unsur biaya produksi adalah
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead. Biaya yang
termasuk ke dalam overhead adalah biaya listrik, bahan bakar minyak, dan
biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk mendukung proses produksi. Biaya
pembelian bahan bakar minyak, sabun pembersih untuk membersihkan
bahan baku, benang, jarum, lem dan bahan-bahan lainnya dapat dimasukkan
ke dalam biaya overhead. Metode penghitungan biaya produksi adalah
seperti pada tabel berikut ini.
Biaya bahan baku Rp. ………………………
Biaya tenaga produksi Rp. ………………………
Biaya overhead Rp. ……………………… +
Biaya Produksi Rp. ………………………

D. Pemasaran langsung kerajinan dengan inspirasi objek budaya lokal


Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung
kepada konsumen tanpa melalui toko. Penjualan langsung merupakan hasil
dari promosi langsung yang dilakukan oleh penjual terhadap pembeli.
Sistem penjualan langsung dapat berupa penjualan satu tingkat (single level
marketing) atau multi tingkat (multi level marketing). Penjualan satu tingkat
merupakan cara yang paling sederhana untuk menjual produk secara
langsung. Wirausahawan langsung memasarkan dan menjual kepada
konsumen tanpa membutuhkan toko atau pramuniaga. Pemasaran produk
kerajinan dapat dilakukan dengan cara pemesanan. Konsumen dapat melihat
langsung produk ataupun melalui gambar dari produk kerajinan, dan
kemudian memesannya.
Pemasaran langsung adalah promosi dan penjualan yang dilakukan langsung
kapada konsumen tanpa melalui toko.Sistem penjualan dibagi menjadi
2 ,yaitu:
- Penjualan satu tingkat
(single-level marketing) => Wirausaha langsung memasarkan dan
menjual kepadakonsumen tanpa
membutuhkan toko /pramuniaga
- Penjualan multitingkat
(multi-level marketing) => Dapat dilakukan denagn cara pemesanan

Gantungan kunci penari Bali.


Tas bergambar wayang cepot.
Guci ukir bergambar becak Jakarta.
Gelas bergambar monas

Anda mungkin juga menyukai