Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Atiyah Hijriyanti
2. Tri Amelia
3. Ella Nur Haryani
4. Mar’atun Sholekha
5. Vina Febriyanti
6. M. Indrawan
7. Ananda Farhan T
Kelas : X – IPS 2
1. Pengertian Artefak
pengertian artefak merupakan suatu benda atau peninggalan sejarah yang
dibuat dengan tangan manusia (bukan benda alamiah tanpa modifikasi) yang
dapat dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain (movable) tanpa merusak
bentuk aslinya.
Mudahnya pemindahan artefak tanpa menghancurkan bentuk aslinya
tentu akan sangat bermanfaat bagi para peneliti (sejarawan) untuk daoat
dijadikan obyek penelitian maupun ditaruh di Museum sehingga kita sebagai
manusia di zaman modern itu dapat melihat peninggalan bersejarah zaman
dahulu dengan mudah, sehingga dapat menambah wawasan kita.
Artefak merupakan wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, serta juga karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang bisa untuk diraba, dilihat, serta juga
didokumentasikan. Sifatnya paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan.
didalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak dapat dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh:
wujud dari kebudayaan ideal mengatur serta juga memberi arah kepada tindakan
(aktivitas) dan juga karya (artefak) manusia.
Artefak didalam arkeologi mengandung pengertian benda (atau bahan
alam) yang pasti dibuat dengan (tangan) manusia atau jelas menampakkan
(observable) adanya jejak-jejak dari buatan manusia padanya (bukan benda
alamiah semata) dengan melalui teknologi pengurangan ataupun juga teknologi
penambahan pada benda alam tersebut. Ciri penting dalam konsep artefak ialah
bahwa benda tersebut dapat bergerak atau juga dapat dipindahkan (movable)
oleh tangan manusia dengan mudah (relatif) tanpa merusak atau juga
menghancurkan bentuknya.
A. Jenis Artefak
Beberapa penemuan dari artefak penting ini dikelompokan menurut
zamannya, diantaranya sebagai berikut :
1. Zaman Palaeotikum
Seorang ahli yakni Von Koenigswald melakukan sebuah penilitan di
daerah pacitan dan juga Ngandong, Jawa timur, dan dari penilitan yang
dilakukan olehnya diambil kesimpulan bahwa manusia yang hidup di
zaman palaetikum ini sudah mulai mempersenjatai diri mereka dengan
alat-alat yang fungsi untuk melindungi diri. hal tersebut dibuktikan
dengan ditemukannya artefak berbentuk kapak gengam (Kapak
perimbas)
2. Zaman Mesolithikum
Di zaman ini manusia sudah mulai hidup menetap dan juga membangun
tempat tinggal yang permanen, hal tersebut dikuatkan dengan adanya
penemuan Abris Sous Roche yakni semacam tempat tinggal yang
dibangun berbentuk ceruk ada batu karang, selai dari itu ditemukan juga
oleh Kjokkenmoddinger yang ialah sampah-sampah dan siput dalam
bentuk gunungan yang bear yang karena hal itu membuat asumsi itu
sudah hidup dan menetap. penemuan lain yang yang memperkuat adalah
penemuan artefak dalam bentuk kapak gengam, dan jugan penggiling
serta tulang
3. Zaman Logam
Pada zaman ini manusia sudah mampu dalam membuat peralatan dari
logam, hal tersebut ditandai dengan penemuan artefak yang berbentuk
perhiasan yang terbuat dari bahan emas, perunggu dan juga besi.
4. Zaman megalithikum
Zaman yang biasa disebut dengan sebutan zaman batu besar dan ini
menjadi tonggak dari lahirnya bangunan-bangunan batu yang berukuran
besar. Beberapa peninggalan penting dari zama ini ialah seperti, menhir,
dolmen, kubur batu, sarchopagus/keranda dan juga arca-arca
Kapak Genggam
Kapak ini merupakan senjata yang digunakan pada manusia zaman prasejarah,
kapak genggam ini digunakan untuk berburu binatang atau juga untuk keperluan
makanan sehari-hari (mengupas umbi-umbian). kapak genggam ni Berhasil
ditemukan di daerah seperti Kalinda (Lampung), Trunyan Bali serta juga Awang
Bangkal (Kalimantan Selatan).
Alat-alat dari bahan tulang binatang diatas ini terbuat dari tanduk rusa,
peninggalan dari zaman paleolitikum hasil budaya Ngandong.
Contoh dari artefak ketiga merupakan anak panah, terbuat dari bahan batuan
gamping, peninggalan sejarah ini ditemukan di beberapa daerah seperti
contohnya Gua Lawa (Sampung) dan serta juga-gua di Tuban (Gua Kadang dan
Gua Gede).
2. Peluang Usaha Kerajinan dengan Inspirasi Artefak
Budaya tradisional atau lokal dapat digolongkan menjadi dua kelompok
budaya yaitu budaya nonbenda dan artefak/objek budaya. Budaya nonbenda
misalnya puisi, pantun, cerita rakyat, tarian, dan upacara adat sedangkan
Artefak/objek budaya misalnya pakaian daerah, wadah tradisinal, senjata, dan
rumah adat. Produk budaya tradisional nonbenda dan artefak dalam kehidupan
sehari-hari tidak dapat dipisahkan melainkan menjadi satu kesatuan yang
tentunya saling melengkapi.
Sebuah karya tari bisa saja merupakan ritual upacara, menggunakan
pakaian tradisional dan diiringi oleh musik yang dimainkan oleh pemain alat
musik tradisional. Tarian, simbol, pakaian, musik dan alat musik tersebut dapat
menjadi sumber inspirasi dari pembuatan kerajinan. Upacara, tarian, simbol dan
musik merupakan produk budaya nonbenda, sedangkan pakaian, perlengkapan
upacara dan alat-alat musik merupakan artifak/objek bendanya.
Budaya nonbenda dan objek budaya atau artifak ini dapat menjadi
sumber insprasi untuk kemudian dikembangkan menjadi produk kerajinan
seperti pada gambar dibawah ini :
Wirausaha Kerajinan Dengan Inspirasi Objek Budaya Lokal