BAB I
A. Pengertin kebuayaan
Kebudayaan berasal dari kata buddhayah atau budi yang berarti akal budi.
Koentjaraningrat memberikan definisi budaya sebagai sistem gagasan, tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
Menurut Koentjoroningrat (1986), kebudayaan dibagi ke dalam tiga sistem, pertama
sistem budaya yang lazim disebut adat-istiadat, kedua sistem sosial di mana merupakan suatu
rangkaian tindakan yang berpola dari manusia. Ketiga, sistem teknologi sebagai modal
peralatan manusia untuk menyambung keterbatasan jasmaniahnya.
Kebudayaan Indonesia adalah satu kondisi majemuk karena ia bermodalkan berbagai
kebudayaan, yang berkembang menurut tuntutan sejarahnya sendiri-sendiri. Pengalaman serta
kemampuan daerah itu memberikan jawaban terhadap masing-masing tantangan yang
memberi bentuk kesenian, yang merupakan bagian dari kebudayaan.
C. Klasifikasi kebudayaa
1. Rumah Adat
Untuk lebih jelas dapat diterangkan apa-apa saja yang menggambarkan kebudayaan,
misalnya ciri khas bentuk rumah adat daerah yang berbeda satu dengan daerah lainnya,
sebagai contoh ciri khas rumah adat di Jawa mempergunakan joglo sedangkan rumah adat di
Sumatera dan rumah adat Hooi berbentuk panggung.
2. Alat Musik
Jika dilihat dari perbedaan jenis bentuk serta motif ragam hiasnya beberapa alat musik
sudah dikenal di berbagai wilayah, pengetahuan kita bertambah setelah mengetahui alat
musik seperti yang terlihat di gambar berikut ini Grantang, Tifa dan Sampe.
3. Seni Tari
Di samping rumah adat, alat musik, Indonesia juga memiliki keanekaragaman Seni Tari,
seperti tari Saman dari Aceh dan tari Merak dari Jawa Barat.
4. Kriya Ragam Hias
Selain kaya akan keanekaragaman musik dan tarian tradisi, Indonesia juga kaya akan
keanekaragaman hiasan serta motif-motif tradisional. Kriya ragam hias dengan motif-motif
tradisional, dan batik yang sangat beragam dari daerah tertentu, dibuat di atas media kain, dan
kayu. Gambar berikut adalah Kriya Ragam Hias.
5. Properti Kesenian
Kesenian Indonesia memiliki beragam-ragam bentuk selain seni musik, seni tari, seni
teater, kesenian wayang golek dan topeng merupakan ragam kesenian yang kita miliki.
Wayang golek adalah salah satu bentuk seni pertunjukan teater yang menggunakan media
wayang, sedangkan topeng adalah bentuk seni pertunjukan tari yang menggunakan topeng
untuk pendukung.
6. Pakaian Daerah
Setiap propinsi memiliki kesenian, pakaian dan benda seni yang berbeda antara satu
daerah dengan daerah lainnya. Gambar berikut adalah pakaian daerah Kalimantan
7. Benda Seni
Benda seni atau souvenir yang terbuat dari perak yang beasal dari Kota Gede di
Yogyakarta adalah salah satu karya seni bangsa yang menjadi ciri khas daerah Yogyakarta,
karya seni dapat menjadi sumber mata pencaharian dan objek wisata.
Kesenian khas yang mempunyai nilai-nilai filosofi misalnya kesenian Ondel-ondel
dianggap sebagai boneka raksasa mempunyai nilai filosofi sebagai pelindung untuk menolak
bala, nilai filosofi dari kesenian Reog Ponorogo mempunyai nilai kepahlawanan yakni
rombongan tentara kerajaan Bantarangin (Ponorogo) yang akan melamar putri Kediri dapat
diartikan Ponorogo menjadi pahlawan dari serangan ancaman musuh, selain hal-hal tersebut,
adat istiadat, agama, mata pencaharian, sistem kekerabatan dan sistem kemasyarakatan,
makanan khas, juga merupakan bagian dari kebudayaan.
Contoh beberapa kebudayaan yang memiliki daya tarik yang tinggi bagi turis
mancanegara dan turis lokal antara lain, adat istiadat di Tana Toraja, kebiasaan perempuan
suku Dayak di Kalimantan yang senang menggunakan anting yang panjang, berat dan
banyak, upacara ngaben (pembakaran mayat) di Bali.
7. Adat Istiadat
1. Suku Toraja
Suku Toraja adalah suku yang menetap di pegunungan bagian utara Sulawesi Selatan,
Indonesia.
Nama Toraja mulanya diberikan oleh suku Bugis Sidenreng dan dari Luwu. Orang Sidenreng
menamakan penduduk daerah ini dengan sebutan To Riaja, artinya “Orang yang berdiam di
negeri atas atau pegunungan”, sedangkan orang Luwu menyebutnya To Riajang, artinya
orang yang berdiam di sebelah barat. Ada juga versi lain kata Toraya. To
= Tau (orang), Raya = Maraya (besar), artinya orang orang besar, bangsawan. Lama-
kelamaan penyebutan tersebut menjadi Toraja, dan kata Tana berarti negeri, sehingga tempat
pemukiman suku Toraja dikenal kemudian dengan Tana Toraja.
Di wilayah Tana Toraja juga digelar “Tondok Lili’na Lapongan Bulan Tana Matari’ollo”, arti
harfiahnya, “Negeri yang bulat seperti bulan dan matahari”. Wilayah ini dihuni oleh satu
etnis (Etnis Toraja).
Tana Toraja memiliki kekhasan dan keunikan dalam tradisi upacara pemakaman yang biasa
disebut “Rambu Tuka”. Di Tana Toraja mayat tidak di kubur melainkan diletakan di
“Tongkanan“ untuk beberapa waktu. Jangka waktu peletakan ini bisa lebih dari 10 tahun
sampai keluarganya memiliki cukup uang untuk melaksanakan upacara yang pantas bagi si
mayat. Setelah upacara, mayatnya dibawa ke peristirahatan terakhir di dalam Goa atau
dinding gunung.
Tengkorak-tengkorak itu menunjukan pada kita bahwa, mayat itu tidak dikuburkan tapi hanya
diletakan di batuan, atau dibawahnya, atau di dalam lubang. Biasanya, musim festival
pemakaman dimulai ketika padi terakhir telah dipanen, sekitar akhir Juni atau Juli, paling
lambat September.
Peti mati yang digunakan dalam pemakaman dipahat menyerupai hewan (Erong). Adat
masyarakat Toraja antara lain, menyimpan jenazah pada tebing/liang gua, atau dibuatkan
sebuah rumah (Pa'tane).
Rante adalah tempat upacara pemakaman secara adat yang dilengkapi dengan 100 buah
“batu”, dalam Bahasa Toraja disebut Simbuang Batu. Sebanyak 102 bilah batu yang berdiri
dengan megah terdiri dari 24 buah ukuran besar, 24 buah sedang, dan 54 buah kecil. Ukuran
batu ini mempunyai nilai adat yang sama, perbedaan tersebut hanyalah faktor perbedaan
situasi dan kondisi pada saat pembuatan/pengambilan batu. Simbuang Batu hanya diadakan
bila pemuka masyarakat yang meninggal dunia dan upacaranya diadakan dalam tingkat
“Rapasan Sapurandanan” (kerbau yang dipotong sekurang- kurangnya 24 ekor).
2. Ngaben - pembakaran Jenasah di Bali
Ngaben adalah upacara pembakaran mayat, khususnya oleh mereka yang beragama Hindu,
dimana Hindu adalah agama mayoritas di Pulau Seribu Pura ini. Di dalam “Panca Yadnya”,
upacara ini termasuk dalam “Pitra Yadnya”, yaitu upacara yang ditujukan untuk roh lelulur
Makna upacara Ngaben pada intinya adalah, untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang
sudah meninggal) ke tempat asalnya. Seorang Pedanda mengatakan manusia memiliki Bayu,
Sabda, Idep, dan setelah meninggal Bayu, Sabda, Idep itu dikembalikan ke Brahma, Wisnu,
Siwa.
Upacara Ngaben biasanya dilaksanakan oleh keluarga sanak saudara dari orang yang
meninggal, sebagai wujud rasa hormat seorang anak terhadap orang tuanya. Dalam sekali
upacara ini biasanya menghabiskan dana antara 15 juta sampai 20 juta rupiah. Upacara ini
biasanya dilakukan dengan semarak, tidak ada isak tangis, karena di Bali ada suatu keyakinan
bahwa, kita tidak boleh menangisi orang yang telah meninggal karena itu dapat menghambat
perjalanan sang arwah menuju tempatnya.
Hari pelaksanaan Ngaben ditentukan dengan mencari hari baik yang biasanya ditentukan oleh
Pedanda. Beberapa hari sebelum upacara Ngaben dilaksanakan keluarga dibantu oleh
masyarakat akan membuat "Bade dan Lembu" yang sangat megah terbuat dari kayu, kertas
warna- warni dan bahan lainnya. "Bade dan Lembu" ini adalah, tempat meletakkan mayat
Kemudian "Bade" diusung beramai-ramai ke tempat upacara Ngaben, diiringi dengan
"gamelan", dan diikuti seluruh keluarga dan masyarakat. Di depan "Bade" terdapat kain putih
panjang yang bermakna sebagai pembuka jalan sang arwah menuju tempat asalnya. Di setiap
pertigaan atau perempatan, dan "Bade" akan diputar sebanyak 3 kali. Upacara Ngaben
diawali dengan upacara-upacara dan doa mantra dari Ida Pedanda, kemudian "Lembu"
dibakar sampai menjadi abu yang kemudian dibuang ke laut atau sungai yang dianggap suci.
3. Suku Dayak
Sejak abad ke 17, Suku Dayak di Kalimantan mengenal tradisi penandaan tubuh melalui
tindik di daun telinga. Tak sembarangan orang bisa menindik diri hanya pemimpin suku atau
panglima perang yang mengenakan tindik di kuping, sedangkan kaum wanita Dayak
menggunakan anting-anting pemberat untuk memperbesar kuping daung daun telinga,
menurut kepercayaan mereka, semakin besar pelebaran lubang daun telinga semakin cantik,
dan semakin tinggi status sosialnya di masyarakat.
Kegiatan-kegiatan adat budaya ini selalu dikaitkan dengan kejadian penting dalam kehidupan
seseorang atau masyarakat. Berbagai kegiatan adat budaya ini juga mengambil bentuk
kegiatan-kegiatan seni yang berkaitan dengan proses inisiasi perorangan seperti kelahiran,
perkawinan dan kematian ataupun acara-acara ritus serupa selalu ada unsur musik, tari,
sastra, seni rupa. Kegiatan-kegiatan adat budaya ini disebut Pesta Budaya. Manifestasi dari
aktivitas kehidupan budaya masyarakat merupakan miniatur yang mencerminkan kehidupan
sosial yang luhur, gambaran wajah apresiasi keseniannya, gambaran identitas budaya
setempat.
Kegiatan adat budaya ini dilakukan secara turun temurun dari zaman nenek moyang dan
masih terus berlangsung sampai saat ini, sehingga seni menjadi perekam dan penyambung
sejarah.
Jadi, dapat disimpulkan yang disebut dengan kebudayaan adalah pikiran, karya, teknologi dan
rangkaian tindakan suatu kelompok masyarakat.
D. Unsur-unsur kebudyaan
1. Sistem Religi
2. Sistem Organisasi Kemasarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem Mata Pencaharin Hidup
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
E. Fungsi kebudayaan
1. Mempersatukan warga masyarakat.
2. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga masyarakat.
3. Mendorong perubahan dalam masyarakat.
F. Contoh kebuayaan
1. Kesenian Daerah
Berikut contoh-contoh budaya kesenian daerah :
a. Contoh Tarian Daerah
• Tarian dari Aceh : Tari saman, Tari Seudati dan Tari Pukat
• Tarian dari Sumatra Utara : Manduda, Tortor dan Serampang Dua Belas
• Tarian dari Jawa Timur : Ngremo dan Reog
• Tarian dari Jawa Tengah : Serimpi, Gambyong, Bedaya'
• Tarian dari Jawa Barat : Jaipong, Topeng, Merak
• Tarian dari Bali : Janger, Pendet, Kecak dan Legong
b. Contoh Lagu Daerah
• Lagu Daerah Aceh : Beungong Jeumpa
• Lagu Daerah Jambi : Injit-injit semut
• Lagu Daerah Riau : Soleram, Jawa Barat, Bubuy Bulan
• Lagu Daerah Jakarta : Kicir-kicir
• Lagu Daerah Jawa Tengah : Suwe Ora Jamu
• Lagu Daerah Sulawesi Selatan : Angin Mamiri
• Lagu Daerah Kalimantan Selatan : Ampar-ampar Pisang
• Lagu Daerah Papua : Apuse
c. Contoh Alat Musik Daerah
• Alat Musik dari Jawa barat : Angklung
• Alat Musik dari Nusa Tenggara : Sasando
• Alat Musik dari Sulawesi : Kolintang
• Alat Musik dari Jawa Tengah : Gamelan
2. Rumah Adat di Indonesia
• Rumah Gadang : Minangkabau/Sumatera Barat
• Rumah Limas : Sumatra Selatan
• Rumah Joglo : Jawa tengah dan jawa timur
• Rumah Kesepuhan : Jawa Barat dan Banten
• Rumah panjang : Kalbar dan Kalsel
• Rumah Lamin : Kaliman Timur
• Rumah Tongkonan : Sulawesi Selatan
• Rumah Honai : Papua
3. Pakaian dan Senjata Adat di Indonesia
Pakaian adat masing-masing daerah juga berbeda-beda, pakaian adat ini umumnya dipakai
pada acara-acara tertentu atau ritual-ritual tertentu. Misal saja dipakai pada saat pernikahan,
upacara adat dan acara-acara yang lainnya. Berikut adalah contoh pakaian adat beserta
dengan daerah asalnya :
• Baju Inong : Aceh
• Kain Ulos : Batak/Sumatra Utara
• Baju Kurung : Minangkabau
• Kebaya : Jawa
• Baju Bodo : Sulawesi Selatan
Umumnya pakaian adat dipakai disertai dengan senjatanya, sebagai contohnya adalah sebagai
berikut:
• Keris : Jawa tengah dan DIY
• Rencong : Aceh
• Kujang : Jawa Barat
• Golok : Jakarta
• Clurit : Jawa timur dan Madura
• Badik : Sulawesi Selatan
4. Tradisi di Indonesia
Berikut ini adalah beberapa contoh tradisi yang dilakukan suku-suku di Indonesia
• Suku jawa : Mitoni, Tedah siti, ruwatan, kenduri, grebegan
• Suku Sunda : Seren taun, ngeuyeuk seureuh (upacara adat perkawinan di Jawa Barat)
• Suku Tengger/Jawa Timur : Kasodo (upacara mempersembahkan sesajenn ke kawah
Gunung Bromo
• Suku Bali : Ngaben, Nelubulanin, Ngutang mayit (upacara kematian di Trunyan)
• Suku Toraja : Rambu solok
Pengertian Seni Budaya
BAB II
A. Pengertian Seni
Pengertian Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur
keindahan dan mampu membangkitkan perasaan orang lain. Istilah seni berasal dari kata
sanskerta dari kata sani yang diartikan pemujaan, persembahan dan pelayanan yang erat
dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian. Menurut Padmapusphita dimana seni
berasal dari bahasa Belanda genie dalam bahasa latin disebut dengan genius yang artinya
kemampuan luar biasa dibawa sejak lahir. Sedangkan menurut Ilmu Eropa bahwa seni berasal
dari kata art yang berarti artivisual yaitu suatu media yang melakukan kegiatan tertentu. Dari
banyak arti seni, dan semakin berkembangnya zaman membuat banyak para ahli
mengemukakan pendapatnya mengenai definisi seni.
B. Pengertian Seni Menurut Para Ahli
Pengertian Seni Menurut Para Ahli-Dari banyak arti seni, dan semakin berkembangnya
zaman membuat banyak para ahli mengemukakan pendapatnya mengenai definisi seni.
Pengertian seni menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1. Aristoteles: Pengertian seni menurut aristoteles adalah bentuk yang pengungkapannya
dan penampilannya tidak pernah menyimpang dari kenyataan dan seni itu adalah meniru
alam.
2. Sudarmaji: Menurut Sudarmaji, pengertian seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis, warna, tekstur, volume,
dan gelap terang.
3. Alexander Baum Garton: Pengertian seni menurut Alexander Baum Garton bahwa arti
seni adalah keindahan dan seni adalah tujuan yang positif menjadikan penikmat merasa
dalam kebahagiaan.
4. Ki Hajar Dewantara: Pengertian seni menurut Ki Hajar Dewantara adalah hasil
keindahan sehingga dapat menggerakkan perasaan indah orang yang melihatnya, oleh
karena itu perbuatan manusia yang dapat mempengaruhi dapat menimbulkan perasaan
indah itu seni.
5. Immanuel Kant: Pengertian seni menurut Immanuel Kant adalah sebuah impian karena
rumus-rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
6. Hilary Bel: Pengertian seni menurut Hilary Bel bahwa arti seni adalah istilah yang
digunakan untuk semua karya yang dapat menggugah hati untuk mencari tahu siapa
penciptanya.
7. Leo Tolstoy: Pengertian seni menurut Leo Tolstoy adalah ungkapan perasaan pencipta
yang disampaikan kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang dirasakan
pelukis.
8. James Murko: Pengertian seni menurut James Murko adalah penjelasan rasa indah yang
terkandung dalam jiwa setiap manusia, dilahirkan dengan perantaraan alat komunikasi
ke dalam bentuk yang dapat dianggap oleh indra pendengar (seni suara), penglihatan
(seni lukis), atau dilahirkan dengan perantaraan gerak (seni tari, drama).
9. Ira Adriati. M.Sn (Dosen Seni ITB): Pengertian seni menurut Ira Adriati adalah proses
dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggnaan medium itu,
dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dengan ekspresi lewat
medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi atau perasaan
dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
10. Eric Ariyanto: Pengertian seni menurut Eric Aryanto adalah kegiatan rohani atau
aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan
perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.
C. Teori seni
Teori Seni adalah salah satu hal penting yang harus diketahui dalam berkesenian, karena disini
akan dijelaskan berbagai hal yang menyangkut proses-proses berkesenian dan teori seni ini bisa
membantu dalam proses penciptaan suatu karya seni . penasaran dengan apa itu teori seni, dan apa
saja sih teori teori seni itu, langsung saja kita bahas.
Teori seni merupakan gabungan antara dua suku kata, yaitu terdiri dari teori & seni. Berikut
beberapa pengertian TEORI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), TEORI adalah:
Pendapat yg didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan
argumentasi.
Asas dan hukum umum yang menjadi dasar suatu kesenian atau ilmu pengetahuan.
Dari beberapa definisi di atas dapat di simpulkan bahwa teori adalah pendapat yang terlahir
dari pola fikir akal manusia terhadap sesuatu yang telah melewati proses penelitian & uji coba
sehingga mampu menghasilkan fakta yang bisa di terima oleh akal.
Pengertian SENI menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian seni terbagi menjadi tiga
:
Seni diartikan halus, kecil dan halus, tipis, lembut dan enak didengar, mungil dan elok.
Keahlian membuat karya bermutu (dilihat dari segi keindahan dan kehalusannya)
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian seni adalah suatu ketrampilan yang diperoleh dari
pengalaman, belajar,atau pengamatan-pengamatan yang mengahsilkan keindahan.
Jadi dapat diartikan bahwa teori seni adalah pendapat terhadap keindahan melalui proses
penelitian dan uji coba yang dapat mengarahkan dan mempermudah dalam menciptakan suatu
karya seni berdasarkan prinsip ilmunya.Teori seni tersebut dibagi menjadi beberapa diantaranya
adalah, teori bentuk, teori ungkapan, teori metafisika, teori psikologis dan teori organis, serta
otonomi seni.
1. Teori Metafisika
Teori metafisika berasal dari filsafat Plato tentang keindahan dan seni. Teori ini bertumpu
pada pendapat Plato tentang kenyataan Ilahi sebagai realita ideal yang paling sempurna dan
abadi. Seni menjadi imitasi atau realita tiruan dari yang Ilahi itu. Penganut utama aliran ini
adalah seorang filsuf Jerman Arthur Schopenhauer (1778-1860) yang berpendapat bahwa
Plato dengan filsafat ide menganggap bahwa seniman itu meniru kenyataan tiruan. Teori
metafisika menjelaskan seni sebagi upaya menampilkan realita atau keindahan yang bersifat semu
dan merupakan tiruan atau imitasi dari realita absolut atau realita yang sesungguhnya.
2. Teori Psikologis
Teori psikologis atau teori psikoanalis menyatakan bahwa seni lahir sebagai sarana
pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar. Karya seni adalah perwujudan terselubung
dari keinginan itu. Teori psikologis lainnya adalah teori yang dikembangkan oleh Friedrich
Schiller (1759-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Mereka berpendapat
bahwa “kehadiran seni dilatar belakangi adanya dorongan bermain-main yang ada pada
diri seniman”. Teori psikologi disebutkan bahwa seni mengungkapkan kecendurungan-
kecenderungan alam bawah sadar dan dorongan atau hasrat untuk bermain-main.
3. Teori Bentuk
Teori bentuk memiliki arti bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna (signiflcant form),
dan bentuk bermakna ini, tegas Roger Fry(1866-1934) menentukan hakekat seni. Dalam seni
rnisalnya, bentuk penting itu adalah penggabungan dari berbagai garis, warna, volume, dan
semua unsur lainnya yang membangkitkan suatu tanggapan khas berupa perasaan estetis.
Teori bentuk sering juga disebut teori formalistik. Pendapat ini didukung oleh Clive
Bell (1891-1964), penulis seni berkebangsaan Inggris, yang berpendapat “
In outline, formalist approaches to art emphasise the appearance and composition of the art work
(its form) rather than its narrative or content” ,
bahwa seni mempunyai bentuk yang bermakna (significant form). Bentuk semacam ini berhadapan
dengan apa yang disebut perasaan estetis (aesthetic emotion). Teori formalisme inia dalah
perbuatan untuk menampilkan bentuk yang perlu dicerna oleh perasaan estetik
4. Teori Ungkapan
Teori ungkapan atau ekspresi bertumpu pada teori bahwa seni adalah ungkapan perasaan
manusia (art is an expression of human feeling). Leo Tolstoy(1826-1910), novelis dan filosof
kelahiran Rusia, menganggap seni sebagai transmission of felling (penyaluran perasaan)
dengan maksud bahwa seni ialah membangun perasaan yang dialami, lalu dengan
perantaraan garis, warna, bunyi atau bentuk, mengungkapkan apa yang dirasakan sehingga
orang lain tergugah perasaanya secara sama. Teori ini juga dianut oleh filosof
Italia Benedetto Croce (1866-1952), yang beranggapan bahwa seni adalah pengungkapan
kesan-kesan (art is an expression of impressions). teori ekspresi atau ungkapan menyatakan
bahwa seni dapat dirumuskan sebagai kegiatan mengungkapkan perasaan dan kesan-
kesan imajinatif penciptaannya.
5. Teori Organis
Teori organis seni lebih menekankan kesatuan. Artinya ada kesaling keterkaitan antara
unsur-unsur seni yang menciptakan entitas utuh yang tidak hanya sekedar penjirniahan dan
unsur-unsur pembentuknya. Sehingga selalu dalam kaitan internal dengan unsur-unsur yang
lain, tidak terlepas pula dari keseluruhannya. Karya seni adalah simbol dan nilai seninya
ditentukan pula oleh kedudukannya sebagai simbol. Filsafat organis mengajarkan bahwa
realitas ini satu dan bagian dari realitas itu disebut entitas. Contohnya adalah tubuh manusia
yang terdiri dari banyak organ yang saling terikat, semua organ itu harus bekerja sama agar
tubuh itu tetap sehat dan orangnya hidup bahagia.
6. Otonomi Seni
Teori otonomi seni memiliki arti bahwa seni tidak perlu mengabdi pada sesuatu apapun di
luar dirinya seperti pertimbangan moraI,poIitik, sosial dan agama. Di dalam kehidupan, seni
memiliki wilayahnya sendiri yang tidak tergantung pada wilayah lain. Oscar Wilde
mengatakan bahwa “kondisi pertama dalam penciptaan yang harus disadari oleh kritikus
adalah bahwa lingkungan seni dan Iingkungan etika sepenuhnya berbeda dan terpisah”.
Dogma seni untuk seni adalah penemuan cerdas dari kemunduran untuk menipu kita keluar
dan kehidupan dan kekuasaan. Selanjutnya seniman, bukan sekedar pengubah musik
melainkan seorang penggugah, ia tidak hidup di luar rnasyarakat melainkan berada di
tengah-tengah mereka.
Kesimpulan
Dari penjelasan yang sudah kita pelajari, maka dapat kita simpulkan bahwa Seni rupa memiliki
beberapa teori yang patut dipahami oleh seorang yang ingin mempelajari tentang seni, diantaranya
yaitu teori metafisik, teori psikologis, teori bentuk, teori ungkapan, teori organis dan otonomi seni.
Teori-teori tersebut berguna untuk mengarahkan dan mempermudah seorang seniman dalam
menciptakan suatu karya seni berdasarkan prinsip ilmunya. Sehingga teori tersebut dapat digunakan
sebagai suatu standarisasi atau pijakan seorang seniman untuk berkarya.
D. Cabang-caban seni
1 Seni Rupa
Seni rupa adalah salah satu cabang kesenian dimana memiliki wujud pasti dan memanfaatkan
unsur rupa yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan
tangan, kriya, dan multimedia. Seni rupa meliputi kemampuan memahami, dan berkarya
lukis, kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya
grafis, kemampuan memahami dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami
dan berkarya atau membuat sarana mulltimedia. Seni rupa telah ada sejak dimulai zaman
animisme dan dinamisme zaman sekarang. Seni rupa secara performatif mempresentasikan
wujud kasat mata yang dipertimbangkan secara sinergis melalui media sebagai dasar
perwujudan rupa.
2. Seni Teater
Seni teater pada dasarnya mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater,
kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang
casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan
penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater. Seni
teater merupakan bagian dari integral kesenian bermedia ungkap suara dalam wujud
pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi,
intonasi, pengaturan, laring, dan faring secara konsisten adalah bagian penting dalam
penjelmaan profesi yang harus dimiliki.
3. Seni Musik
Unsur bunyi merupakan unsur utama dari seni musik. Sedangkan unsur lain adalah bentuk
harmoni, melodi, dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Seni musik
tumbuh dan berkembang sejak zaman Renaissance sampai saat ini. Seni musik adalah hasil
ciptaan manusia yang menghasilkan bunyi ritme dan harmoni yang indah bagi pendengar.
4. Seni Tari
Seni tari adalah hasil ciptaan manusia yang menggunakan gerak tubuh sebagai suatu
keindahan. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media mengkomunikasikan maksud-maksud
tertentu dari koreogragfer. Keindahan tari terletak pada kebahagian, kepuasaan, baik itu dari
koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Seni tari meliputi tari tradisional dan tari
garapan.
5. Seni Sastra
Seni sastra adalah hasil daya kreasi manusia yang dinikmat segi visual dan dari makna yang
dimilikinya. Seni sastra menggambarkan keindahan dalam bentuk kata-kata, baik itu
dituliskan ataupun disuarakan.Contoh seni sastra adalah puisi, tulisan, dan kaligrafi.
KONSEP KEINDAHAN
BAB III
A. PENGERTIAN KEINDAHAN DAN KEINDAHAN MENURUT PARA AHLI
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan
sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam,
manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebaginya. Mengenai
batasan keindahan pada umumnya dapat digolongkan pada 2 kelompok, yaitu:
1. Definisi-definisi yang bertumpu pada obyek (keindahan yang obyektif )
Keindahan obyektif ialah keindahan yang memang ada pada obyeknya yang dapat
dilihat, diraba, dan dirasakan dan benar-benar nyata keberadaannya, yang diharuskan
menerima sebagaimana mestinya.
2. Definisi-definisi yang bertumpu pada subyek (keindahan yang subyektif).
Keindahan subyektif, adalah keindahan yang biasanya ditinjau dan segi subyek yang
tidak dapat dilihat, tidak dapat diraba, namun dapat dirasakan dengan cara menghayatinya
dalam hati, contoh dari keindahan ini adalah sikap yang ditimbulkan oleh seseorang. Dalam
hal ini keindahan adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan rasa senang, suka, dan
menambah penilaian yang tinggi terhadap sesuatu yang dilihat dan dirasa pada diri si
penghayat tanpa diiringi keinginan-keinginan terhadap segala sesuatu yang praktis untuk
kebutuhan-kebutuhan pribadi.
Menurut Hebert Read Jadi keindahan itu adalah sesuatu kesatuan hubungan-hubungan
yang formal daripada pengamatan yang dapat menimbulkan rasa senang (Beauty is unity of
format relation among our sence perceptions). Atau keindahan itu merangsang timbulnya rasa
senang tanpa pamrih pada subyek yang melihatnya, dan bertumpu kepada ciri-ciri yang
terdapat pada obyek yang sesuai dengan rasa senang itu. Berdasarkan pandangan tersebut di
atas, maka kita dapatkan batasan keindahan yang bermacam-macam, sebanyak para ahli yang
memberi batasan itu. Di bawah ini dikemukakan beberapa diantaranya adalah:
1. Menurut Leo Tolstoy (Rusia)
Dalam bahasa Rusia terdapat istilah yang serupa dengan keindahan yaitu “krasota”,
artinya that wich pleases the sigh atau suatu yang mendatangkan rasa yang menyenangkan
bagi yang melihat dengan mata. Bangsa Rusia tidak punya pengertian keindahan untuk
musik. Jadi menurut Leo Tolstoy, keindahan itu adalah sesuatu yang mendatangkan rasa
menyenangkan bagi yang melihat.
2. Menurut Alexander Baurngarten (Jerman)
Keindahan itu dipandang sebagai keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur
daripada bagian-bagian, yang bagian-bagian itu erat hubungannya satu dengan yang lain, juga
dengan keselunuhan. (Beauty is on of parts in their manual relations and in their relations to
the whole).
3. Menurut Sulzer
Yang indah itu hanyalah yang baik. Jika belum haik, ciptaan itu belum indah. Keindahan
hartis dapat memupuk perasaan moral. Jadi ciptaan amoral adalah tidak indah, karena tidak
dapat digunakan untuk memupuk moral.
4. Menurut Winchelman
Keindahan itu dapat terlepas sama sekali daripada kebaikan.
5. Menurut Shaftesbury (Jerman)
Yang indah itu adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Karena yang proporsinya
harmonis itu nyata, maka keindahan itu dapat disamakan dengan kebaikan. Yang indah
adalah yang nyata dan yang nyata adalah yang baik.
6. Menurut Humo (Inggris)
Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang.
7. Menurut Hemsterhuis (Belanda)
Yang indah adalah yang paling banyak mendatangkan rasa senang dan itu adalah yang
dalam waktu sesingkat-singkatnya paling banyak memberikan pengamatan-pengamatan yang
menyenangkan itu.
8. Menurut Emmanuel Kant
Meninjau keindahan dan 2 segi. Pertama dan segi arti yang subyektif dan kedua dan segi
arti yang obyektif.
a. Subyektif: Keindahan adalah sesuatu yang tanpa direnungkan dan tanpa sangkut paut
dengan kegunaan praktis, tetapi mendatangkan rasa senang pada si penghayat.
b. Obyektif: Keserasian dan suatu obyek terhadap tujuan yang dikandungnya, sejauh obyek
ini tidak ditinjau dan segi gunanya.
9. Menurut at – Ghazzali
Keindahan sesuatu benda terletak di dalam perwujudan dan kesempurnaan, yang dapat
dikenali kembali dan sesuai dengan sifat bcnda itu. Misalnya sebuah karangan (tulisan) yang
paling indah ialah yang mempunyai semua sifat- sifat perfeksi yang khas bagi karangan
(tulisan), seperti keharmonisan huruf-huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya,
pelanjutan dan spasi yang tepat dan susunan yang mcnyenangkan. Di samping lima rasa (alat)
untuk mengemukakan keindahan di atas, Al Ghazzali juga menambahkan rasa keenam, yang
disebutnya dengan “ruh”, yang disebut juga sebagai “spirit”, “jantung “pemikiran”, “cahaya”.
Yang dapat merasakan keindahan dalam dunia yang lebih dalam (inner world) yaitu nilai-
nilai spiritual, moral dan agama. Pengertian keindahan menurut luasnya ada tiga,
yaitu keindahan dalam arti yang luas, keindahan dalam arti estetis murni, keindahan dalam
arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan. Keindahan dalam arti yang luas Jadi
pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi : keindahan semi, keindahan alam,
keindahan moral, keindahan intelektual. Keindahan seni adalah keindahan yang tercipta dari
hasil karya seseorang tehadap seni.Seni sering sekali menjadi penghubung keindahan agar
bisa dinikmati oleh pengamat objeknya.Seseorang paling dominan menikmati keindahan itu
lewat seni.Keindahan alam adalah keindahan yang sudah ada di alam sekitar kita.Keindahan
yang ada bisa dinikmati oleh penglihatan kita.Keindahan moral adalah keindahan yang
tercipta dari tingkah laku dan perilaku kita sehari-hari. Keindahan intelektual adalah
pemikiran yang indah berdasarkan ilmu pengetahuan.
Keindahan atau estetika dilihat dari suku katanya berasal dari kata indah. Dari asal kata
indah tersebut dapat kita pahami bahwa artinya yaitu bagus, permai, cantik dan sebagainya.
Sedangkan jika dilihat dari bahasa Inggris, adalah beautiful. Penyebutan indah dalam bahasa
Perancis, yaitu beau, dalam bahasa Italia juga Spanyol adalah bello. Sedangkan menurut
bahasa latin, kata indah adalahbellum. Dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah segala
sesuatu yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari
hasil karya seni yang dibuat dan dilihat.
Sebuah karya seni pastinya memiliki keindahan nilai intrinsik dan ekstrinsik seperti
berikut.
1. Nilai Ekstrinsik Maksudnya sifat baik dari suatu benda karya seni,yaitu sebagai alat atau
sarana untuk membantu dalam kehidupan manusia.
2. Nilai Intrinsik Maksudnya Merupakan sifat baik dari benda yang bersangkutan atau
sebagai suatu tujuan ataupun demu kepentingan itu sendiri.contohnya,sebuah lukisan
yang dibuat seorang seniman memiliki arti dan maksud dari lukisan yang ia buat.
H. UNSUR KEINDAHAN
Unsur – unsur keindahan yaitu kesatuan / unity, kerumitan / complexity, kesungguhan /
intensity.
Unsur yang membuat indah benda estetis karya seni, diantaranya sebagai berikut
1. Kesatuan (unity) kesatuan maksudnya benda karya seni dinilai indah / estetis yang
tersusun secara baik atau sempurna bentuknya
2. Kerumitan (completixity) Kerumitam maksudnya karya seni yang tercipta kaya akan isi
maupun unsur- unsur yang saling berlawanan atau mengandung perbedaan-perbedaan
yang halus.
3. Kesungguhan (intensity). Kesungguhan maksudnya karya seni yang dibuat harus
mengandung kwalitas tertentu yang menonjol , bukan sekedar sesuatu yang kosong
Pada hakikatnya setiap manusia menyukai setiap karya seni yang mengandung unsur
keindahan. Adapun untuk menciptakan keindahan , seniman bisa memainkan warna dalam
seni rupa ,dalam seni musik bisa memainkan dan mengabung alat musik, dalam seni tari bisa
memainkan gerak baru dan dalam dunia teater bisa memainkan cerita yang indah.
a. Unsur-Unsur Keindahan Seni Tari, Lengkap
1. Wiraga (Gerak fisik) Unsur dasar tari adalah gerak fisik atau gerak tubuh manusia. ...
2. Wirama (Irama/ Iringan Musik) Dalam tari, irama memegang peranan penting. ...
3. Wirasa (Perasaan) Wirasa yaitu penghayatan yang dilakukan oleh penari terhadap materi
dan jenis tarian. ...
4. Wicitra (Wujud)
b. Unsur Keindahan Dalam Seni Musik
Salah satu cabang karya seni yang paling banyak dinikmati ialah karya seni musik,
hampir setiap waktu berkaitan dengan karya seni tersebut. Karya seni musik terdapat banyak
sekali ragam jenis yang lahir dan berkembang dari bermacam-macam kebudayaan.
Secara fungsi musik dipakai sebagai pengejawantahan rasa keindahan insan atau
kebutuhan estetis, ibarat yang diketahui seni musik dipakai untuk banyak sekali kepentingan
budaya.
Apabila dicermati seni musik lebih banyak dipakai insan untuk memenuhi rasa estetis
dan perasaan. Tetapi pada perkembangan seni kini ini karya yang dihasilkan oleh para
seniman dinilai tidak lagi indah berdasarkan pandangan secara lazim.
Menurut filosof Suzanne Langer memandang seni sebagai media untuk mengungkapkan
perasaan. Perasaan yang diungkapkan tidak identik dengan keindahan walau dengan sifat
khusus untuk menghayati keindahan.
Berikut ini Keindahan dalam Seni Musik :
1. Keindahan Unsur Melodi
2. Keindahan Unsur Harmoni
3. Keindahan Unsur Bahasa
4. Keindahan Unsur Tempo dan Dinamik.
a. Melodi ialah rangkaian nada - nada yang membentik suatu wangsit musikal dengan
getaran teratur dan diberirama. Nada - nada melodi menghasilkan suatu keindahan
tersendiri dalam musik, wilayah nada melodi juga luas dan sempit.
Elemen apa saja yang terdapat dalam unsur melodi, antara lain :
tangga nada
sistem nada
jenis nada
sifat nada
kunci nada
interval nada
b. Keindahan Unsur Harmoni
Harmoni ialah adonan dari beberapa nada yang dibunyikan secara sekaligus, sepadan
atau selaras. Harmoni ialah kekerabatan antara nada - nada dalam akord. Misal keindahan
unsur harmoni ialah alat musik angklung yang terbuat dari cuilan bambu nada yang
dihasilkan setiap angklung tidak sama - beda sehingga dalam pertunjukanya alat musik
angklung dimainkan beberapa pemain bekerja sama untuk menghasilkan melodi dan harmoni
yang indah ibarat yang sudah diuraikan unsur harmoni ialah adonan dari beberapa nada.
c. Keindahan Unsur Bahasa
Keindahan unsur bahasa dalam seni musik ialah bahasa suara yang sanggup dihayati
oleh pendengarnya. Keindahan bahasa suara ini berupa lirik lagu yang dalam penyajianya
sangat dekat kaitanya dengan :
aksara = not
kata = motif
frase = frase
kalimat = kalimat music
bait = alinea
lagu = karya
Titik adalah unsur seni rupa paling dasar. Titik berada pada dimensi 1 dan titik juga
menjadi unsur paling kecil dalam membentuk garis, bentuk atau bidang. Bisa didefinisikan
bahwa segala ide karya seni dimulai dari sebuah titik kecil.
2. Garis
Garis juga termasuk unsur seni rupa 2 dimensi. Unsur ini merupakan dari unsur titik-titik
hingga membentuk sebuah garis. Sebuah garis memiliki dimensi memanjang dengan arah
tertentu. Ada beberapa macam-macam garis seperti garis pendek, garis panjang, garis vertikal
atau garis horizontal.
3. Bidang
Bidang adalah unsur seni rupa yang dihasilkan dengan menggabungkan beberapa garis
hingga membentuk beberapa sisi. Bidang merupakan dimensi kedua yang memiliki ukuran
panjang dan lebar. Contoh bidang misalnya adalah persegi, segitiga, trapesium dan lain-lain.
4. Bentuk
Unsur-unsur seni rupa yang berikutnya adalah bentuk. Unsur ini membuat sebuah seni
rupa menjadi lebih hidup dan dapat diamati sebagai karya seni yang utuh. Bentuk terdiri dari
beberapa bidang. Ada beberapa jenis bentuk yakni bentuk geometris seperti kubus, balok,
tabung atau bentuk non-geometris seperti manusia, hewan, alam.
5. Ruang
Ruang merupakan unsur seni rupa yang memiliki dua sifat yaitu semu dan nyata. Dalam
karya 2 dimensi, ruang bersifat semu karena hanya berupa penggambaran saja. Sementara
dalam karya 3 dimensi, ruang bersifat nyata dan dapat dirasakan secara langsung.
6. Warna
Salah satu unsur seni rupa adalah warna. Warna membuat karya seni menjadi lebih hidup
dan eksresif. Berdasarkan teori warna terhadap cahaya terdapat tujuh spektrum warna. Dalam
teori warna seni rupa terdapat teori warna pigmen yaitu pengelompokkan warna sebagai
berikut.
Warna primer yaitu warna dasar atau pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran
warna lain, contohnya adalah merah, kuning dan biru.
Warna sekunder yaitu warna yang dapat diperoleh dengan mencampur dua warna
dasar dalam takaran tertentu, contohnya adalah oranye, ungu dan hijau.
Warna tersier yaitu warna yang dihasilkan melalui pencampuran warna sekunder.
Warna analogus yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran
warna, misalnya kuning kehijau-hijauan atau oranye kemerah-merahan.
Warna komplementer yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam
lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau dan lain-lain.
7. Tekstur
Tekstur juga termasuk salah satu unsur-unsur seni rupa 3 dimensi. Pengertian tekstur
pada seni rupa adalah sifat dan keadaan permukaan bidang pada suatu karya. Tiap benda
tentu memiliki tekstur yang berbeda-beda, meski ada juga yang hampir sama. Tekstur terdiri
atas dua jenis yaitu nyata dan semu.
8. Gelap Terang
Unsur seni rupa yang terakhir adalah gelap terang. Unsur ini bergantung terhadap
intensitas cahaya. Artinya semakin besar intensitas cahaya maka akan semakin terang,
sebaliknya semakin kecil intensitas cahaya, maka akan semakin gelap. Dalam karya 2
dimensi, unsur gelap terang dibuat berdasarkan gradiensi dan pemilihan warna.
Nah demikian referensi 8 unsur-unsur seni rupa beserta penjelasan dan contoh gambarnya
secara lengkap. Secara umum terdapat 8 unsur-unsur seni rupa yakni titik, garis, bidang,
bentuk, ruang, warna, tekstur dan gelap terang. Sekian penjelasan kali ini, semoga bisa
menjadi referensi.
d. Unsur-unsur teater dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Unsur Internal
Lakon / Naskah
Lakon adalah peristiwa yang disampaikan dengan tindak tanduk melalui benda perantara
hidup (manusia) atau suatu (boneka, wayang) sebagai pemain. Lakon atau cerita yang
ditampilkan, bisa berwujud sebuah naskah atau skenario tertulis dan skenario tak tertulis.
Pemeran / Aktor
Pemeran sering disebut sebagai aktor (pria) atau aktris (wanita) adalah orang yang
memainkan peran tertentu dalam suatu aksi panggung. Pemeran adalah orang yang secara
khusus melakukan sandiwara , atau berpura-pura memerankan suatu tokoh sehingga tampak
seperti tokoh sungguhan.
Sutradara
Adalah orang yang memberi pengarahan dan bertanggung jawab atas masalah artistik
dan teknis dalam pementasan drama, pembuatan film, dan sebagainya. Sutradara bertanggung
jawab atas aspek-aspek kreatif pembuatan, baik interpretatif maupun teknis. Ia menduduki
posisi tertinggi dari segi artistik dan memimpin tentang bagaimana yang harus tampak oleh
penonton. Sutradara mengatur prilaku di depan kamera dan mengarahkan akting serta dialog,
sutradara juga mengontrol posisi beserta gerak kamera, suara, pencahayaan, dan hal-hal lain
yang menyumbang kepada hasil akhir sebuah teater, drama, atau film.
Pentas / panggung
Adalah podium yang agak tinggi Untuk pertunjukan, tempat memainkan sandiwara,
teater dan sebagainya.
Kostum
Kostum adalah pakaian para pemain drama yang dikenakan pada saat memerankan tokoh
cerita di panggung. Kostum merupakan gaya pakaian yang dikenakan untuk menampilkan si
pengguna sebagai suatu karakter. Kostum membuat seorang aktor bisa kelihatan membawan
wataknya.
2. Unsur Eksternal
Unsur Eksternal Teater adalah segala yang berkenaan dengan di luar pemintasan. Unsur
eksternal teater antara lain: staf produksi, Direktor/ sutradara, Produser/ pimpinan produksi,
Stage manager, Desainer, dan Crew.
Staf Produksi
Staf produksi meliputi manager tingkat produser atau pimpinan produksi sampai segala
bagian dibawahnya. Adapun tugas masing-masing Produser/ pimpinan produksi adalah
mengurus produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal (petugas), anggaran biaya,
program kerja fasilitas dan sebagainya.
Direktor/ sutradara
Direktor/sutradaraadalah pembawa naskah, koordinator pelaksanaan pementasan,
menyiapkan aktor.
Stage manager
Stage manager adalah orang yang bertugas sebagai Pemimpin panggung dan membantu
sutradara.
Desainer
Adalah orang yang bertugas menyiapkan aspek-aspek visual seperti Setting (tempat,
suasana), Property (perlengkapan pentas), lighting (tata lampu), Costume (tata busana),
Sound (pengeras suara)
Crew
Adalah orang yang bertugas mengurusi bagian pentas, bagian tata lampu, bagian
perlengkapan, bagian tata suara music.