Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

KONSEP BUDAYA

Budaya

Budaya adalah perilaku sosial dan norma sosial yang ditemukan dalam masyarakat
manusia. Budaya dianggap sebagai konsep sentral dalam antropologi, yang mencakup
berbagai fenomena yang ditularkan melalui pembelajaran sosial dalam masyarakat.
Kebudayaan universal ditemukan di semua masyarakat, termasuk bentuk ekspresif
seperti seni, musik, tari, ritual dalam pengertian adat istiadat, agama, dan teknologi
seperti penggunaan alat, memasak, tempat tinggal, dan pakaian.

Konsep budaya material meliputi ekspresi fisik budaya, seperti teknologi, arsitektur dan
seni, sedangkan aspek immaterial budaya seperti prinsip organisasi sosial (termasuk
praktik organisasi politik dan lembaga sosial), mitologi, filsafat, sastra (keduanya tertulis
dan lisan), dan sains merupakan warisan budaya non-benda dari masyarakat.

Pengertian Budaya

Dalam etimologis bahasa Indonesia, kata budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa
Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budia atau akal)
diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.

Beberapa definsi budaya diantaranya yaitu:


 Budaya adalah sistem pengetahuan yang dimiliki oleh sekelompok orang yang
relatif besar sebagaimana upacara adat dan istiadat di Indonesia.
 Budaya adalah komunikasi, komunikasi adalah budaya.
 Budaya dalam arti luas adalah perilaku yang dibudidayakan; yaitu totalitas
pengalaman yang dipelajari, akumulasi pengalaman seseorang yang ditransmisikan
secara sosial, atau secara lebih singkat adalah perilaku yang diperoleh melalui
pembelajaran sosial.
 Budaya adalah komunikasi simbolik. Beberapa perlambangnya mencakup
keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai sosial, dan motif kelompok. Makna
simbol-simbol dipelajari dan sengaja diabadikan dalam masyarakat melalui
lembaga-lembaganya.
 Budaya adalah akumulasi perilaku yang dipelajari dari sekelompok orang yang
pada umumnya dianggap sebagai tradisi orang-orang itu dan ditransmisikan dari
generasi ke generasi.
Pengertian Budaya Menurut Para Ahli

Adapun pengertian budaya menurut para ahli, antara lain:


1. Selo Soemardjan, Budaya dapat diartikan sebagai hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat.
2. Koentjaraningrat, Pengertian budaya sebagai suatu gagasan dan rasa, suatu
tindakan dan juga karya yang merupakan sebuah hasil yang dihasilkan oleh
manusia didalam kehidupan masyarakat yang nantinya dijadikan kepunyaannya
dengan belajar.
3. E.B. Taylor, Budaya ialah suatu keseluruhan yang bersifat kompleks. Keseluruhan
itu mencakup kepercayaan, kesusilaan, adat istiadat, hukum, seni, kesanggupan
dan juga semua kebiasaan yang dipelajari oleh manusia yang merupakan bagian
dari suatu pengertian masyarakat.
4. Ki Hajar Dewantara, Budaya ialah hasil dari perjuangan masyarakat baik terhadap
alam maupun terhadap zaman yang membuktikan suatu kemakmuran dan juga
kejayaan kehidupan masyarakat ketika menghadapi suatu keadaan sulit dan
rintangan dalam mencapai suatu kemakmuran, keselamatan, dan juga
kebahagiaan pada kehidupan.
5. Lehman, Himstreet, dan Batty, Budaya merupakan kumpulan beberapa
pengalaman hidup yang ada pada sekelompok masyarakat tertentu. Pengalaman
hidup yang dimaksud bisa berupa kepercayaan, perilaku, dan gaya hidup suatu
masyarakat.
6. Kluckhohn dan Kelly, Budaya adalah segala konsep hidup yang tercipta secara
historis, baik yang implisit maupun yang eksplisit, irasional, rasional, yang ada di
suatu waktu, sebagai acuan yang potensial untuk tingkah laku manusia.
7. Linton, Budaya dapat didefinisikan sebagai keseluruhan dari sikap dan pola
perilaku serta pengetahuan yang merupakan suatu kebiasaan yang diwariskan &
dimilik oleh suatu anggota masyarakat tertentu.
8. R. Soekomo, Budaya adalah hasil kerja dan usaha manusi aberupa benda maupun
hasil buah pemikiran manusia dimasa hidupnya
9. Geert Hofstede, Budaya adalah pemrograman bersama atas pikiran yang
membedakan anggota-anggota satu kelompok orang dengan kelompok lainnya.
10. Jensen dan Trenholm, Budaya adalah seperangkat norma, nilai, kepercayaan,
adat istiadat, aturan dan juga kode.

Kesimpulan
Dari penjelasan yang telah dikemukakan dapat dikatakan bahwa kebudayaan ialah
tingkat kecerdasan akal setinggi-tingginya yang dihasilkan dalam suatu tempo sejarah
bangsa di puncak perkembangannya, sehingga dalam hal ini budaya erat kaitannya
dengan dengan adat istiadat, upacara keagamaan, penggunaan bahasa dan kebiasaan
hidup masyarakat.
Sehingga menunjang hasil yang dicapai suatu bangsa dalam lapangan kesusatraan,
falsafah, ilmu pengetahuan dan kesenian.
UNSUR BUDAYA
Kebudayaan memiliki tujuh unsur universal, yaitu:

1. Sistem religi, yang mencakup: sistem kepercayaan; sistem nilai dan pandangan
hidup; komunikasi keagamaan; upacara keagamaan.
2. Sistem Kemasyarakatan atau organisasi sosial, yang mencakup: kekerabatan;
asosiasi dan perkumpulan; sistem kenegaraan. sistem kesatuan hidup;
perkumpulan.
3. Sistem pengetahuan, yang mencakup: pengetahuan tentang: flora dan fauna;
waktu, ruang dan bilangan; tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia.
4. Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi baik berbentuk lisan maupun tulisan.
5. Kesenian, yang meliputi: seni patung/pahat; relief; lukis dan gambar; rias; vokal;
musik; bangunan; kesusastraan; drama.
6. Sistem mata pencaharian hidup atau sistem ekonomi, yang mencakup: kegaiatan
berburu dan mengumpulkan makanan; bercocok tanam; peternakan; perikanan;
perdagangan.
7. Sistem peralatan hidup atau teknologi, yang mencakup: produksi, distribusi,
transportasi; peralatan komunikasi; peralatan konsumsi dalam bentuk wadah;
pakaian dan perhiasan; tempat berlindung dan perumahan; senjata.

Wujud kebudayaan

dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:

1. Wujud gagasan

Budaya yang berwujud gagasan/ide bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam
pikiran tiap warga yang mendukung budaya yang bersangkutan, sehingga tidak dapat
diraba atau difoto.

Sistem gagasan yang telah dipelajari oleh setiap warga yang mendukung budaya tersebut
sejak dini sangat menentukan sifat budaya dan cara berpikir serta tingkah lakunya.
Gagasan-gagasan itulah yang pada akhirnya menghasilkan berbagai karya manusia yang
didasarkan pada sistem nilai, cara berfikir dan pola tingkah laku. Perwujudan budaya
dalam bentuk sistem gagasan biasa juga disebut sistem nilai budaya.

2. Wujud perilaku (aktivitas)

Budaya dalam yang berwujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Perilaku
tersebut bersifat konkrit karena dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm).
Misalnya petani sedang bekerja di sawah, orang sedang menari dengan lemah gemulai,
orang sedang berbicara dan lain-lain. Tiap-tiap aktivitas tersebut berada dalam satu
sistem tindakan dan tingkah laku.

3. Wujud benda hasil budaya

Budaya yang berwujud kebendaan adalah hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit,
dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut sebagai
kebudayaan fisik. Midalnya yaitu bangunan-bangunan megah seperti piramida, tembok
cina, menhir, alat rumah tangga seperti kapak perunggu, gerabah dan lain-lain.
Fungsi Budaya
Budaya memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1. Budaya menyediakan serangkaian pola di mana tuntutan biologis dan sosial-
budaya anggota kelompok terpenuhi misalnya makanan, tempat tinggal, dan
reproduksi serta hubungan dengan kelompok dan individu.
2. Budaya menyediakan seperangkat aturan untuk memastikan kerjasama individu-
individu dalam suatu kelompok untuk menyesuaikan situasi lingkungan.
3. Budaya membantu dalam memahami dan memprediksi perilaku manusia dan juga
menyediakan sarana interaksi untuk individu dalam kelompok.
4. Budaya memberi kita panduan untuk semua aktivitas kehidupan kita. Budaya akan
menentukan pola perilaku individu sehingga bertindak sesuai dengan pola perilaku
yang ditentukan oleh budaya.
5. Budaya bertindak sebagai alat kontrol sosial melalui norma dan hukum yang
berlaku.

Faktor Budaya
Budaya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:

1. Ras

Ras dibagi menjadi dua bagian, yaitu ras superior (ras yang mampu menciptakan
kebudayaan) dan ras imperior (ras yang mampu mempergunakan hasil budaya dan
menurut saja). Oleh sebab itu ras adalah faktor yang mendukung perkembangan suatu
kebudayaan, yang mana harus ada dorongan dari induvidu manusia untuk membentuk
kebudayaan tersebut.

Peran ras dalam mempengaruhi suatu kebudayaan tidak akan efektif tanpa didorong
oleh kesadaran individu yang menjadi subjek dalam pengembangan kebudayaan.

2. Lingkungan geografis

Budaya juga dipengaruhi oleh faktor “geografis” atau yang akan bekaitan dengan
fenomena geosfer seperti keadaan tanah, iklim, suhu udara, dan yang lainnya yang
menyankut dengan alam dimana manusia bertempat tinggal. Misalanya yaitu orang yang
tinggal di daerah yang iklimnya tropis dalam segi pakaiannya akan berbeda dengan orang
yang tinggal di daerah yang suhunya subtropis.

3. Teknologi

Tingkat perkembangan teknologi dapat menjadi faktor yang berpengaruh terhadap


kebudayaan. Semakin pesat dan tinggi tingkat teknologi manusia, maka pengaruh
lingkungan geografis akan semakin berkurang terhadap perkembanagan suatu
kebudayaan karena dengan teknologi yang mutakhir dapat mempermudah suatu bangsa
untuk mengatasi lingkungan alam.
4. Hubungan antar bangsa

Adanya hubungan antar bangsa memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebudayaan.
Buktinya dapat kita lihat pada peristiwa berikut ini, yaitu: perembasan kebudayaan
secara damai (penetrasi budaya), akulturasi (culture contact), dan difusi kebudayaan.

5. Sosial

Lapisan masyarakat dan adanya contoh interaksi sosial diantara warga akan membentuk
suatu watak dan karakteristik dari masyarakat tersebut. Hubungan antar anggota
masyarakat dengan sesamanya berpengaruh terhadap kebudayaan seperti halnya pada
masyarakat yang masih mempunyai jenjang dimensi stratifikasi sosial tersebut.

6. Religi

Keyakinan yang dimiliki suatu masyarakat sejak lama akan sulit hilang begitu saja.
Penghilangan kebiasaan tersebut membutuhkan keberanaian dari individu-individu
sebagai kreatifator dan inovator dalam pembangunan.

7. Prestige

Faktor prestige umumnya bersifat individual yang dipopulerkan dalam kehidupan sosial.
Untuk mengkonritkan suatu hal yang berkaitan dengan prestige terkadang akan berefek
negatif berupa pemaksaan diri ataupun keluarga, misalnya perayaan dan pesta besar
besaran, kejadian tersebut secara ekonomis tidak bisa di pertanggung jawabkan.

8. Mode

Faktor mode bukanlah sebagai motif ekonomi melainkan hasil budaya pada waktu-waktu
tertentu. Faktor ini lebih bersifat temporer atau sementara sebagai siklus yang terus
menerus. Faktor tersebut sedikit banyak berpengaruh terhadap kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai