kompetensi keahlian:
KRIYA KREATIF desain produk
hendar suhendar
edy waluya
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Hendar Suhendar
Edy Waluyo
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Desi Ela Putri Angraeni
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout/Editing:
Ira
Penyelaras Akhir:
Tri Wahyuni
ii
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Kurikulum 2013 dirancang untuk memper- membuat orang menjadi peka secara estetik
kuat kompetensi siswa dari sisi pengetahuan, serta melatihk kemampuan kreatif, imajinatif,
keterampilan dan sikap secara utuh. Proses dan produktif siswa dalam membuat karya
pencapaiannya dapat melalui pembelajaran desain. Dengan begitu, siswa memiliki
pada sejumlah mata pelajaran yang dirangkai wawasan yang luas tentang nilai-nilai seni,
sebagai suatu kesatuan untuk mendukung desain dan kriya. Buku ini diharapkan mampu
pencapaian kompetensi tersebut. Kegiatan membimbing siswa untuk memiliki sikap
praktikum di Sekolah Menengah Kejuruan apresiatif terhadap hasil karya desain dan
merupakan pembelajaran penunjang sebagai budaya bangsa serta hasil kebudayaan lainnya
rangkaian memperkuat kompetensi siswa. serta cinta kepada lingkungan hidup.
Kegiatan praktikum akan memberi hasil positif Terimakasih kepada pihak Direktorat
jika direncanakan secara sistematis dengan Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
prosedur yang terarah. Agar kegiatan prakti- (Direktorat PSMK) yang telah memberi
kum sesuai dengan tujuan yang diharapkan, kesempatan penulis untuk ikut dalam program
diperlukan suatu panduan. Buku ini dirancang penulisan buku bagi pendidikan kejuruan,
sebagai panduan guru dalam memberi serta kepada Ibu dan Bapak yang tak henti-
pembelajaran kepada siswa. Atas dasar inilah hentinya memberikan doa, istri dan anak-
buku panduan praktikum ini disusun. anaku yang telah memberi doa dan dorongan
Buku ini tersaji dalam 10 Bab. Penyajian setiap morel.
bab berisi materi pengetahuan dan kegiatan Pada kesempatan kali ini, penulis juga
praktik sebagai berikut. menyampaikan terima kasih kepada CV.
Bab I : Seni Desain dan Kriya Amanah Kreative Yogyakarta atas kerja sama-
Bab II : Konsep Desain Produk nya dalam berinovasi merintis penulisan dan
penerbitan buku ini. Semoga buku ini
Bab III :Sejarah dan Gaya Perkembangan
bermanfaat khususnya dalam mendukung
Desain
penguasaan konpetensi mata pelajaran
Bab IV : Desain Berwawasan Lingkungan produktif “tenun” di SMK/MAK.
Bab V : Ruang Lingkup Desain Produk Kritik dan saran yang membangun akan
Bab VI : Manajemen Desain Produk selalu kami terima dengan senang hati dan
Bab VII :Menerapkan Desain Produk dalam tangan terbuka, demi peningkatan kualitas
Bidang Kriya yang lebih baik lagi.
Buku panduan ini merupakan pegangan Penyusun
siswa dalam mata pelajaran Desain Produk
Kelompok C2 Program Keahlian Desain dan
Produk Kreatif Kriya. Buku ini diharapkan dapat
Hendar Suhendar
memberikan pemahaman kepada siswa me-
ngenai hasil rancangan desain yang dapat Edy Waluya
iv
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I SENI, DESAIN DAN KRIYA
A. Seni
B. Desain
C. Kriya
BAB II KONSEP DESAIN PRODUK
A. Desain
B. Desain Produk
C. Desain Produk Kriya
BAB III SEJARAH DAN GAYA PERKEMBANGAN DESAIN
A. Asal Mula dan Pemahaman Desain
B. Seni dan Industri
C. Sejarah Desain dan Produk Kriya
D. Sejarah Gaya Desain di Indonesia
BAB IV DESAIN BERWAWASAN LINGKUNGAN
A. Masalah Desain
B. Nilai Estetika Kriya
C. Unsur-Unsur Estetika pada Kriya
D. Material Produk Kriya
E. Perbedaan Desain, Kriya Modern, dan Kriya Tradisional
F. Kategori Kriya Berdasarkan Nature
BAB V RUANG LINGKUP DESAIN DAN PRODUK
A. Terminologi Desain
B. Produk
C. Ruang Lingkup Desain
D. Maksud dan Tujuan Desain Produk
E. Konsep dan Tahapan Desain Produk
F. Konsep Ergonomi Desain Produk
G. Desain Produk Berbasis Kriya
BAB VI MANAJEMEN DESAIN PRODUK
A. Manajemen, Kriya, Dan Desain
B. Mazhab-Mazhab Manajemen
C. Manajemen Desain
D. Azas Pasar Market
Bab VII Menerapkan Desain Produk Dalam Bidang Kriya
A. Merancang Desain Produk Tekstil
B. Merancang Desain Produk Kriya Kayu
v
DAFTAR ISI
C. Merancang Desain Produk Kriya Kulit
D. Merancang Desain Produk Kriya Logam
E. Merancang Desain Produk Kriya Keramik
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
vi
BAB I
Seni Desain Dan Kriya
Setelah mempelajari materi tentang konsep hubungan seni desain dan kriya,
peserta didik mampu membedakan dan mencari kaitan ketiganya serta dapat
menerapkan konsep tersebut dalam desain produk maupun berkarya dengan
tepat dan mandiri.
1
DESAIN PRODUK
2
DESAIN PRODUK
3
DESAIN PRODUK
4
DESAIN PRODUK
5
DESAIN PRODUK
produk), tetapi juga aktifitas manusia kiasan tentang keutuhan “dunia kecil”
atas produk tersebut, baik keterlibat- yang mencerminkan “dunia besar”.
annya dalam proses produksi maupun Berdasarkan bentuk dan mediumnya
caranya mengevaluasi dan mengguna- seni dapat diklasifikasikan dalam tiga
kan produk tersebut. Ada tiga pokok kelompok : seni rupa, seni pertunjuk-
persoalan filsafat seni, yakni seniman an, dan seni sastra.
atau kreator sebagai penghasil seni,
karya seni atau benda seni, dan
Seni
penikmat seni atau apresiator. Antara
seniman dan publik seni muncul
konteks budaya seni, sedangkan dari Seni Rupa Seni Rupa SeniSastra
unsur benda seni muncul persoalan ·Seni murni ·Seni murni ·Prosa
nilai seni dan pengalaman seni. ·Seni terapan ·Seni terapan ·Puisi
c. Cabang- cabang seni ·Design ·Design
·Kriya Seni ·Kriya Seni
Konsep seni terus berkembang sejalan
dengan berkembangnya kebudayaan Skema 2.1. Klasifikasi Seni
Sumber: Sri Hermawati dkk, 2008
dan kehidupan masyarakat yang
dinamis. Aristoteles mengemukakan d. Seni Rupa
bahwa seni adalah kemampuan Peran pendidikan seni merupakan
membuat sesuatu dalam hubungan- salah satu kemampuan dibidang
nya dengan upaya mencapai suatu estetika yang dapat mewujudkan
tujuan yang telah ditentukan oleh manusia seutuhnya. Seni merupakan
gagasan tertentu, demikian juga salah satu pemanfaatan budi dan akal
dikemukakan oleh sastrawan Rusia untuk menghasilkan karya yang dapat
terkemuka, Leo Tolstoy mengatakan menyentuh jiwa spiritual manusia.
bahwa seni merupakan kegiatan sadar Karya seni merupakan suatu wujud
manusia dengan perantaraan ekspresi yang bernilai dan dapat
(medium) tertentu untuk menyam- dirasakan secara visual maupun audio.
paikan perasaan kepada orang lain. Seni terdiri dari musik, tari, rupa, dan
Menurut Ki Hajar Dewantara seni drama/sastra. Seni rupa merupakan
adalah indah, menurutnya seni adalah ekspresi yang diungkapkan secara
segala perbuatan manusia yang timbul visual dan terwujud nyata (rupa). Seni
dan hidup perasaannya dan bersifat rupa modern terbagi atas dua kelom-
indah hingga dapat menggerakkan pok besar yaitu seni murni dan seni
jiwa perasaan manusia lainnya, terapan. Seni terapan terdiri dari
selanjutnya dikatakan oleh Akhdiat K. desain dan kriya. Desain dan Kriya
Mihardja bahwa seni adalah kegiatan bertujuan untuk mengisi kebutuhan
manusia yang merefleksikan kenyata- masyarakat akan bidang estetis terap-
an dalam sesuatu karya, yang berkat an. Perkembangan keilmuan seni rupa
bentuk dan isinya mempunyai daya dalam beberapa tahun terakhir ini
untuk membangkitkan pengalaman mengalami perluasan ke arah wahana
tertentu dalam alam rohani si pene- besar yang kita kenal sebagai budaya
rimanya. Ungkapan seni menurut Erich rupa (visual culture). Lingkup sesung-
Kahler, seni adalah suatu kegiatan guhnya tidak hanya cabang-cabang
manusia yang menjelajahi, mencipta- seni rupa yang kita kenal saja, seperti
kan realitas itu dengan simbol atau lukis, patung, keramik, grafis dan kriya,
6
DESAIN PRODUK
tapi juga meliputi kegiatan luas dunia etsa, mizotint,sugartint; (3) sablon (
desain dan kriya (kerajinan), multi- silk screen ). Teknik Cetak dengan
media, fotografi. Bahkan muncul pula teknologi modern, misalnya offset
teori dan ilmu sejarah seni rupa, dan digital print.
semantika produk, semiotika visual, d. Seni keramik termasuk seni murni
kritik seni, metodelogi desain, mana- tiga dimensi sebagai karya bebas
jemen desain, sosiologi desain, dan yang tidak terikat pada bentuk
seterusnya. fungsional.
Dalam kehidupan seni rupa modern, Selanjutnya berbicara desain, di
dari dua kelompok besar seni murni zaman modern segala benda dan
dan seni terapan, terdapat pembagian bangunan yang dibutuhkan manusia
tiga jenis seni rupa yang telah lazim, umumnya merupakan karya desain,
yaitu seni murni, desain, dan kriya. baik dengan pendekatan estetis,
Seni rupa murni lebih mengkhususkan maupun pendekatan fungsional.
diri pada proses penciptaan karya Istilah desain mengalami perluasan
seninya dilandasi oleh tujuan untuk makna, yaitu sebagai kegiatan
memenuhi kebutuhan akan kepuasan manusia yang berupaya untuk meme-
batin senimannya.Seni murni dicipta- cahkan masalah kebutuhan fisik.
kan berdasarkan kreativitas dan Berbeda dengan karya seni murni,
ekspresi yang sangat pribadi (lukis, desain merupakan suatu aktivitas yang
patung, grafis, keramik). Namun dalam bertitik tolak dari unsur-unsur obyek-
hal tertentu, karya seni rupa murni itu tif dalam mengekspresikan gagasan
dapat pula diperjualbelikan atau visualnya. Unsur-unsur obyektif suatu
memiliki fungsi sebagai benda pajang- karya desain adalah adanya unsur
an dalam sebuah ruang. rekayasa (teknologi), estetika (gaya
a. Seni lukis salah satu jenis seni visual), prinsip sains (fisika), pasar
murni berwujud dua dimensi pada (kebutuhan masyarakat), produksi
umumnya dibuat di atas kain kanvas (industri), bahan (sumber daya alam),
berpigura dengan bahan cat min- budaya (Sikap, mentalitas, aturan, gaya
yak, cat akrilik, atau bahan lainnya. hidup), dan lingkungan (social). Unsur
b. Seni patung salah satu jenis seni objektif yang menjadi pilar sebuah
murni berwujud tiga dimensi. karya desain dapat berubah tergan-
Patung dapat dibuat dari bahan tung jenis desain dan pendekatan.
batu alam, atau bahan-bahan Cabang-cabang desain yang kita kenal
industri seperti logam,serat gelas, antara lain desain produk dan desain
dan lain-lain. grafis.
c. Seni Grafis merupakan seni murni Desain Produk (Industrial Design)
dua dimensi dikerjakan dengan yakni cabang seni rupa yang berupaya
teknik cetak baik yang bersifat untuk memecahkan persoalan kebu-
konvensional maupun melalui tuhan masyarakat akan peralatan dan
penggunaan teknologi canggih. benda sehari-hari untuk menunjang
Teknik cetak konvensional antara kegiatannya, seperti : mebel, alat
lain : 1) Cetak Tinggi ( Relief Print ) : rumah tangga, alat transportasi, alat
wood cut print, wood engraving tulis, alat makan, alat kedokteran,
print, lino cut print, kolase print; 2) perhiasan, pakaian, sepatu, pengatur
Cetak Dalam (Intaglio): dry point, waktu, alat kebersihan, cindera mata,
7
DESAIN PRODUK
8
DESAIN PRODUK
karya yang berciri personal, Subyektif dengan beragam fungsi dan wujudnya
dan individual. Sebagai contoh, (1) sesuai dengan perkembangan masya-
Lagu ciptaan Iwan Fals terdengar rakatnya. Sebagai contoh, (1) desain
berbeda dari lagu ciptaan Ebiet G. Ade; mode pakaian terus berkembang
(2) Lukisan Lucia hartini yang bercorak sesuai trend-mode yang selalu berub-
Surrealisme menampilkan kekuatan nah dari waktu ke waktu dan banyak
daya fantasi atau imajinasi alam mimpi mempengaruhi gaya hidup masyara-
melalui penguasaan teknik melukis kat metropolitan; (2) Di banyak negara
yang piawai. di dunia seperti Belanda, Inggris,
c. Ciri ketiga adalah seni memiliki nilai Jepang, Cina, Indonesia dan sebagai-
ekspresi atau perasaan. Dalam menga- nya dijumpai produk keramik dalam
presiasi dan menilai suatu karya seni berbagai bentuk dan fungsinya.
harus memakai kriteria atau ukuran 5. Struktur Seni
perasaan estetis. Seniman mengeks- The Liang Gie (1976:70) menjelaskan
presikan perasaan estetisnya ke dalam bahwa dalam semua jenis kesenian
karya seninya lalu penikmat seni terdapat unsur-unsur yang membangun
(apresiator) menghayati, memahami karya seni sebagai berikut:
dan mengapresiasi karya tersebut
a. Struktur seni merupakan tata hu-
dengan perasaannya. Sebagai contoh,
bungan sejumlah unsur-unsur seni
(1) lagu Imagine karya John Lennon
yang membentuk suatu kesatuan
merupakan ungkapan kepeduliannya
karya seni yang utuh. Contoh struktur
terhadap nilai-nilai humanisme dan
seni dalam bidang seni rupa adalah
perdamaian sehingga menggugah
garis, warna, bentuk, bidang dan
perasaan siapapun yang mendengar.
tekstur. Bidang seni musik adalah
d. Ciri keempat adalah keabadian sebab irama dan melodi. Bidang seni tari
seni dapat hidup sepanjang masa. adalah wirama, wirasa dan wiraga.
Konsep karya seni yang dihasilkan Bidang seni teater adalah gerak, suara
oleh seorang seniman dan diapresiasi dan lakon.
oleh masyarakat tidak dapat ditarik
b. Tema merupakan ide pokok yang
kembali atau terhapuskan oleh waktu.
dipersoalkan dalam karya seni. Ide
Sebagai contoh, (1) lagu Indonesia
pokok suatu karya seni dapat dipahami
Raya karangan WR. Supratman sampai
atau dikenal melalui pemilihan subject
saat ini masih tetap abadi dan diapre-
matter (pokok soal) dan judul karya.
siasi masyarakat walaupun beliau
Pokok soal dapat berhubungan
telah wafat; (2) Karya-karya lukis S.
dengan niat estetis atau nilai kehi-
Sudjojono dan Affandi sampai saat ini
dupan, yakni berupa: objek alam, alam
masih diapresiasi oleh masyarakat dan
kebendaan, suasana atau peristiwa
sangat diminati oleh para kolektor
yang metafora atau alegori. Namun
lukisan walaupun beliau telah wafat
tidak semua karya memiliki tema
e. Ciri kelima adalah semesta atau melainkan kritik.
universal sebab seni berkembang di
c. Medium adalah sarana yang digunakan
seluruh dunia dan di sepanjang waktu.
dalam mewujudkan gagasan menjadi
Seni tidak dapat dipisahkan dari
suatu karya seni melalui pemanfaatan
kehidupan masyarakat. Sejak jaman
material atau bahan dan alat serta
pra sejarah hingga jaman modern ini
penguasaan teknik berkarya. Tana
orang terus membuat karya seni
medium tak ada karya seni. Pada seni
9
DESAIN PRODUK
rupa mediumnya adalah objek estetik Apakah yang dimaksud kreatifitas? Apa
dua dimensi (lukisan cat air, etsa, cukil, pula yang dimaksud dengan ekspresi?
kayu, dan lain-lain), objek estetik tita Dan apa bedanya dengan refresentasi?
dimensi (patu batu, relief logam, Bagaimana masalah gender dalam
ukiran kayu). Semua jenis seni berkesenian? Apa bedanya seniman
mempergunakan medium, seni musik dengan pengrajin, tukang, dan desainer?
mempergunakan medium bunyi Bagaimana pribadi seniman tampak
(nada), kalau seni tari mempergunakan dalam karyanya yang menimbulkan
medium gerak, seni teater mempergu- beragam gaya, dan aliran dalam seni?
nakan semua itu oleh sebab itu teater Seniman menekankan pada aspek
dikatakan seni yang mempergunakan ekspresi, kreasi, orisinalitas, intuisi,
multimedia, seni sastra mempergu- imajinasi, ide, konsep, keterampilan dan
nakan keta-keta sebagai medium, seni referensi.
lukis mempergunakan garis, bidang 7. Karya Seni/Benda Seni
dan warna, kalau seni sastra meng-
Karya seni adalah hasil proses kreasi
gunakan kataa sebagai medium. Kalau
seniman berwujud visual dua dimensi
seni dapat dianggap sebagai bahasa
maupun tiga dimensi (seni rupa, patung,
maka setiap cabang seni memiliki
lukis, desain, arsitektur), wujud audio
bahasa tersendiri, sastra memiliki
(musik dan sastra), audio visual (film,
bahasa verbal, seni rupa memiliki
teater, seni tari) yang dapat dinikmati
bahasa plastis, seni tari memiliki
atau diapresiasi melalui berbagai indra
bahasa kinetis, seni musik bahasa
yang dimiliki oleh manusia. Benda seni
audio, seni lukis memiliki bahasa
atau karya seni terkait erat dengan
visual, begitu pula seni memiliki
medium atau bahan yang digunakan
dimensi, seni musik mempunyai
dalam menciptakan karya seni tersebut.
dimensi waktu, seni tari memiliki
Beberapa pertanyaan yang biasa muncul
dimensi gerak, dan seni rupa memiliki
terkait karya atau benda seni adalah
dimensi ruang.
apakah karya seni merupakan peniruan
Gaya atau style dalam karya seni kenyataan mengacu pada istilah Plato
merupakan ciri ekspresi personal yang Mimesis atau merupakan ekspresi jiwa
khas dari si seniman dalam menyajikan seniman. Persoalan subjektifitas dalam
karyanya. Menurut Soedarso SP seni (ekspresi) dan objektifitas (mi-
(1987:79), gaya adalah ciri bentuk luar mesis) berlangsung di lingkungan
yang melekat pada wujud karya seni, penciptaan (seniman). Persoalan lainnya
sedangkan aliran berkaitan dengan isi adalah seni tinggi dan seni rendah, seni
karya seni yang merefleksikan pandang- eksklusif dan seni pinggiran, istilah
an atau prinsip si seniman dalam Sanento Yuliman “seni rupa bawah dan
menanggapi sesuatu. seni rupa atas”. Karya seni atau benda
6. Seniman seni menekankan pentingnya aspek
Setiap karya seni muncul dari seorang bentuk, material, struktur, symbol, dan
seniman, baik karya seni itu berbobot, estetika.
kurang berbobot, atau seni kelas bawah, 8. Publik Seni/Apresioator
hal ini pasti muncul dari seorang Publik seni adalah masyarakat luas yang
seniman. Beberapa persoalan yang berasal dari latar belakang social dan
sering muncul terkait seniman dengan ekonomi berbeda. Publik seni penting,
karyanya adalah kreatifitas dan ekspresi. sebab seni bukan hanya masalah
10
DESAIN PRODUK
seniman dan karya seninya, melainkan Kehadiran seni rupa dalam kehidupan
bagaimana karya seni dapat berko- manusia telah terjadi sejak zaman purba
munikasi atau berdialog dengan orang ketika manusia masih hidup di gua-gua
lain. Agar karya seni dapat berdialog hingga saat ini. Hal itu membuktikan
secara baik dengan masyarakatnya, bahwa seni rupa melekat dalam kehi-
maka diperlukan seorang kurator atau dupan manusia. Seni rupa hadir hampir
kritikus yang menjelaskan secara lebih di setiap sektor kehidupan manusia,
obyektif tentang struktur estetika dan seperti dalam kegiatan agama, politik,
makna sebuah karya seni. ekonomi, teknologi, dan kemanapun kita
Seorang seniman disebut seniman oleh pergi seni rupa selalu ada. Dalam
masyarakatnya sebab status yang kehidupan rumah tangga misalnya,
diperjuangkannya. Walaupun tidak peralatan dapur, pakaian, kamar mandi,
seluruh masyarakat dapat diklaim halaman rumah, topeng, jam tangan,
sebagai publik seni, namun sebagian semuanya tersentuh oleh seni.
besar masyarakat yang pernah dan Dalam acara televisi maupun di jalanan,
berkeinginan menikmati karya seni banyak kita jumpai seni reklame. Pada
dapat menjadi bagian dari publik seni. benda yang kita lihat itu semua memiliki
Publik seni tertentu seperti kolektor dan sentuhan keindahan. Seni rupa dalam
para konsumen seni sangat berperan kehidupan sehari-hari. Menurut Malvin
dalam menentukan status dan kelas dari Rader, seni merupakan salah satu bagian
seorang seniman. Publik seni mene- yang penting dalam kehidupan manusia.
kankan pada aspek apresiasi, interpre- Misalnya, aktivitas makan sebagai salah
tasi, evaluasi, konteks, pengalaman, satu kebutuhan dasar manusia dikeli-
pengetahuan, penghargaan, dan respon lingi oleh berbagai keindahan seni.
dari publik. Perhatikan sendok, garpu, piring, dan
9. Seni Rupa Dalam Kehidupan Manusia gelas minum yang digunakan, pada alat-
alat tersebut terdapat unsur-unsur seni
yang menyertainya. Pada proses
pembuatannya salah satunya meng-
gunakan pertimbangan keindahan selain
kenyamanan dan keamanan bagi
penggunanya.
Dalam kegiatan sehari-hari, orang pada
zaman sekarang menggunakan pakaian
dan aksesoris di tubuhnya yang selalu
menggunakan pertimbangan keindahan,
agar yang menggunakannya merasa
percaya diri dan bangga terhadap apa
yang dikenakannya. Perhatikan arloji,
sepatu, baju, celana, gaun, bros, cincin,
tidak satupun benda tersebut dalam
wujud fisiknya tidak menggunakan
sentuhan keindahan. Sama halnya
Gambar 1.2 dengan aktivitas tidur memerlukan
Macam-macam seni rupa: (a) seni lukis, (b) seni tenun,
(c) seni perhiasan logam, (d) seni dekorasi interior, berbagai produk seni seperti selimut,
(e) seni dekorasi eksterior, (f) seni anyam sarung bantal, sprei, bed cover, tempat
Sumber: (a) Gombrich, (b) Anne Richter, (c) Majalah Garuda,
(d) Majalah Poleng, (e) Majalah ASRI, (f) Indonesian Heritage. tidur, lampu, dan lain sebagainya. Begitu
Sumber : Dokumen Pneulis
11
DESAIN PRODUK
12
DESAIN PRODUK
13
DESAIN PRODUK
(sains), riset, teknologi tepat guna, muannya di bidang ilmu, teknologi, seni,
keterampilan (skills), wawasan estetika maupun dalam bidang-bidang lainnya
dan analisa numerik. yang merupakan hasil ciptaannya.
Salah satu unsur yang diperlukan dalam Wallas Wallas, G. Stages in Creative
desain adalah kreativitas. Kreativitas Process, dalam Rothenberg mengemuka-
ada-lah merupakan suatu aktivitas yang kan 4 tahapan proses kreasi sebagai
tiada hentinya dan selalu muncul dalam berikut.
mencari ide-ide baru, yang kemudian 1. Tahap persiapan atau masukan, ialah
dituangkan dalam bentuk rancangan tahap pengumpulan informasi atau
desain. data yang diperlukan untuk memecah-
Terdapat persyaratan yang harus dipe- kan suatu masalah. Dengan bekal
nuhi menurut Mac Kinnon, (Jalalud- bahan pengetahuan maupun penga-
din,1996:74) adalah: Kreativitas meli- laman, individu menjajaki bermacam-
batkan suatu gagasan yang baru, kreati- macam kemungkinan penyelesaian
vitas akan dapat memecahkan persoalan masalah. Di sini belum ada arah yang
realitas, dan kreativitas adalah pasti/tetap, akan tetapi alam pikiran-
merupakan usaha untuk memperta- nya mengeksplorasi macam-macam
hankan keaslian serta menilai dan alternatif. Pada tahap ini pemikiran
mengembangkan sebaik mungkin. divergen dan pemikiran kreatif sangat
Faktor yang secara umum menandai penting.
orang-orang kreatif yaitu mempunyai 2. Tahap inkubasi, ialah tahap di mana
kemampuan kognitif, sikap terbuka, individu seakan-akan melepaskan diri
sikap yang bebas, otonom, dan percaya untuk sementara dari masalah terse-
pada diri sendiri (Coleman dan but, dalam arti bahwa ia tidak memi-
Hammen,1974:455). Untuk lebih kirkan masalahnya secara sadar, tetapi
mendalam tentang kreatifitas akan “mengeraminya” dalam alam pra-
dibahas pada paparan di bawah ini. sadar. Sebagaimana dilaporkan dari
2. Kreativitas analisa biografi maupun laporan-
laporan, tokoh-tokoh seniman dan
Istilah kreativitas diambil dari bahasa
ilmuwan, tahap ini penting artinya
Inggris “to create” yang dapat diter-
dalam proses timbulnya inspirasi.
jemahkan dalam bahasa Indonesia
Mereka semua melaporkan bahwa
dengan istilah mencipta yang berarti
inspirasi yang merupakan titik awal
menciptakan atau membuat sesuatu
dari suatu penemuan atau kreasi baru
yang berbeda (bentuk, susunan, atau
berasal dari daerah pra-sadar atau
gaya) dengan lazim dikenal orang
timbul dalam keadaan ketidaksadaran
banyak. Perbedaan yang diciptakan atau
penuh.
yang dibuat itu sekaligus merupakan
pembaharuan tanpa mengubah fungsi 3. Tahap iluminasi (ilham, inspirasi), ialah
pokok dari sesuatu yang diciptakan. tahap timbulnya insight atau Aha-
(Webster's New World Dictionary, Erlebnis, saat timbul inspirasi atau
1988:325). gagasan baru, beserta proses-proses
psikologis yang mengawali dan
Kreativitas adalah kemampuan yang
mengikuti munculnya inspirasi/
efektif untuk menciptakan sesuatu.
gagasan baru.
Kemampuan inilah yang memungkinkan
untuk merubah dan memperkaya 4. Tahap verifikasi, disebut juga tahap
dunianya dengan penemuan-pene- evaluasi, ialah tahap di mana ide atau
14
DESAIN PRODUK
kreasi baru tersebut harus diuji ter- Tingkat kreativitas ini memerlukan
hadap realitas. Di sini diperlukan kemampuan konseptualisasi abstrak
pemikiran kritis dan konvergen. kuat yang terdapat pada waktu prinsip-
Dengan perkataan lain, proses prinsip yang utama dipahami secara
divergensi (pemikiran kreatif) harus cukup, sehingga mempermudah bagi
diikuti oleh proses konvergensi individu kreatif untuk memperbaiki dan
(pemikiran kritis). Pemikiran dan sikap mengubahnya.
spontan harus diikuti oleh pemikiran 7. Tingkat Emergentif
selektif. Akseptasi total harus diikuti
Tingkat ini merupakan bentuk kreativitas
oleh kritik. Firasat harus diikuti oleh
tertinggi. Ia mencakup konseptualitasasi
pemikiran yang logis. Keberanian
suatu prinsip yang benar-benar baru
harus diikuti oleh sikap hati-hati.
dalam kebanyakan tingkat, dan yang
Imajinasi harus diikuti oleh pengujian
paling abstrak (Irma Damayanti:
terhadap realitas (reality-testing).
2004:10: Diktat).
Calvin Taylor membagi 5 tingkat
Kuntowijoyo (1987:3) mengatakan
kreativitas yang diringkas dari hasil
bahwa kreativitas manusia sepanjang
analisis terhadap sekitar 100 defenisi
sejarahnya meliputi banyak kegiatan. Di
tentang krativitas, yaitu:
antaranya dalam organisasi sosial dan
3. Tingkat Ekspresif ekonomi, ilmu pengetahuan dan
Esensi kreativitas ini adalah ekspresi teknologi, dan proses simbolis. Proses
yang biasanya bebas dari keahlian dan simbolis adalah kegiatan manusia dalam
keaslian. Jenis hasil kreativitas ini kurang menciptakan makna yang merujuk pada
penting. Tanpak yang membedakan realitas yang lain dari pada pengalaman
inidividu-individu yang berbakat pada sehari-hari.
tingkat kreativitas ini adalah sifat Istilah kreativitas dalam cakupan
spontanitas dan kebebasan. maknanya dihubungkan dengan
4. Tingkat Produktif kemampuan untuk mencipta yang selalu
Individu-individu beralih dari tingkat berkembang dalam diri seseorang.
kreativitas ekspresif ke tingkat produk- Kreativitas dapat dipacu melalui praktek
tif, apabila keahlian mereka berkembang pembuatan benda dengan berbagai
sehingga mereka bisa menghasilkan keteknikan, dalam hal kerajinan. Meng-
karya-karya purna. Suatu karya menjadi kondisikan, “perajin” sebagai pelaku
bersifat kreatif apabila individu sampai desainer untuk menjadi kreatif sehingga
pada pencapaian tertentu. Atas dasar mendasari sikap dan intelektualisme
inilah maka hendaknya hasil kreativitas dalam membuat benda kerajinan. Karena
ini tidak mendapatkan inspirasinya dari akibat dari perkembangan ilmu dan
karya individu lain. teknologi dan kebudayaan masa kini,
kedudukan kerajinan menjadi unik di
5. Tingkat Inventif
tengah-tengah membanjirnya hasil
Tingkat kreativitas ini tidak menuntut industri yang serba modern. Karena
keahlian atau intuisi. Sebaliknya ia kedudukan yang unik itu pulalah yang
memerlukan keluwesan dalam mema- membuat benda kerajinan tradisional
hami hubungan-hubungan baru yang yang dibuat dengan tangan menjadi
tidak biasa antara komponen-komponen produk yang memiliki nilai komersial
terpisah yang telah ada sebelumnya. karena karakteristiknya yang khas. Hasil
6. Tingkat Inovatif kerajinan dipasarkan tidak hanya
15
DESAIN PRODUK
terbatas pada permintaan lokal tetapi puan membuat suatu barang kriya dapat
juga dari skala besar bahkan ke manca dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat
negara. Sebagai benda yang diper- tertentu dan diwariskan kepada generasi
dagangkan kerajinan dituntut untuk penerusnya secara turun temurun.
memenuhi standar pasar. Maka strategi Berikut beberapa pengertian kriya
yang tepat yang dapat dilakukan yaitu menurut para ahli.
dengan meningkatkan kualitas produk Kriya adalah kegiatan membuat barang
yang dihasilkan. yang dihasilkan melalui ketrampilan
tangan, seperti tikar, anyaman dan
sebagainya. Kriya juga berarti kegiatan
pada perusahaan kecil yang membuat
barang-barang sederhana, biasa me-
Diskusikan dengan teman-teman di kelas
ngandung unsur seni (Kamus besar
perihal informasi yang telah anda kumpulkan
bahasa Indonesia, 1999:811).
mengenai Desain yang telah anda cari dari
berbagai sumber dan internet. Widagdo sebagai seorang pendidik
senior dibidang desain pada Konferensi
Topik diskusi berkaitan dengan:
Tahun Kriya dan Rekayasa 1999, menye-
1. Tinjauan desain pakati padanannya dengan kata dalam
2. Sejarah desain bahasa Inggris Craft dan tidak menggu-
3. Gaya desain nakan kata kriya tangan, ketrampilan
tangan atau seni Kriya. Selanjutnya
4. Klasifikasi desain
dikatakan bahwa pemahaman kriya
5. dan sebagainya. secara konvensional adalah kriya seba-
Tuliskan beberapa catatan, khususnya masuk- gai hasil produk kreativitas yang ditun-
an dari hasil diskusi anda dengan teman- jang kemampuan tangan manusia tum-
teman untuk keperluan memperkaya/mem- buh dari lingkungan budaya tertentu dan
perbaiki informasi dan kesimpulan sementara bertumpu pada tradisi, mempunyai sifat
yang sudah anda buat. etnis, folkloris dan vernakular. Sehingga
Catatan hasil diskusi: kriya selalu melibatkan tempat asal,
keterampilan tangan tinggi, kreativitas,
tradisi dan lingkungan, secara tradisional
kriya selalu dihubungkan dengan daerah
dimana kriya tersebut di dihasilkan.
C. Kriya Kriya adalah merupakan produk hasil
1. Pengertian Kriya kreativitas manusia yang ditunjang oleh
Dalam bahasa Sanskerta, kata kriya ketrampilan tangan manusia, dan
berarti pekerjaan atau tindakan yang tumbuh dari lingkungan budaya, tradisi
berhubungan dengan kegiatan religi dengan etnis tertentu serta berorientasi
atau keagamaan. Dalam ilmu kriya, pada alam/lingkungan dimana kriya itu
dijelaskan tentang teknik-teknik pem- berada. Sehingga pembahasan tentang
buatan benda-benda, sedangkan orang kriya tidak dapat dilepaskan dari masya-
yang ahli membuat barang-barang kriya rakat setempat, baik tradisi maupun
disebut dengan perajin (craftsman). lingkungannya, kreativitas dan ketram-
Salah satu ciri perajin atau ahli kriya pilan tangan yang tinggi dari para
adalah mampu membuat karya yang perajinnya.
sama secara berulang-ulang. Kemam- Kriya juga memiliki arti perdagangan dan
16
DESAIN PRODUK
tumbuh berkembang berdasarkan kon- c. Kriya merupakan salah satu jenis seni
disi lingkungan, tradisi setempat serta atau bagian dari seni.
ketrampilan turun-temurun (Walker, d. Kriya tidak terlepas dari kreativitas
1989:38). Pengertian secara luas kriya dan ketrampilan masyarakatnya.
itu sendiri adalah kegiatan seni yang
e. Kriya selalu berhubungan dengan
menitik beratkan kepada ketrampilan
tradisi dan lingkungan setempat.
tangan dan fungsi untuk mengolah
bahan baku yang sering ditemukan di f. Kriya berhubungan terhadap perda-
lingkungan tempat tinggalnya menjadi gangan yang secara tidak langsung
benda-benda yang tidak hanya bernilai berpengaruh terhadap peningkatan
pakai, tetapi juga bernilai estetis. Seni ekonomi pembuatnya.
kriya sering disebut oleh masyarakat Dengan semakin berkembangnya
awam sebagai kriya tangan (handicraft), teknologi pengolahan bahan dan teknik
prakarya, ketrampilan yang memiliki produksi pada kriya dewasa ini membuat
konotasi pekerjaan sampingan atau hobi, kriya berkembang dengan sangat pesat.
dan pelakunya sering disebut sebagai Perkembangan tersebut terjadi di-
pengrajin atau tukang yang tidak beberapa tempat yang memungkinkan
memerlukan pendidikan formal. produsen kriya melakukan beberapa
Material yang digunakan sebagai bahan inovasi terhadap produknya. Dari segi
baku kriya, pada awalnya adalah tergan- material misalnya, kriya tidak lagi
tung pada ketersediaan bahan dari alam tergantung dengan bahan yang berasal
sekitar dimana kriya itu dibuat. Material dari alam, akan tetapi sudah meng-
tersebut berasal dari bermacam-macam gunakan bahan olahan untuk membuat
tumbuh-tumbuhan dan binatang dari produknya. Demikian juga dari segi
hutan, daerah pertanian dan ladang. teknik pengerjaan dan teknik penjualan
Disamping itu material kriya berupa kriya tertentu tidak lagi tergantung
tanah liat, batu-batuan, dan logam yang kepada sistim lama yang dianut selama
banyak ditemukan di daerah Indonesia. ini.
Namun dengan makin berkembangnya D. Hubungan Antara Desain, Kriya dan Seni
teknik pengolahan material untuk Murni
dijadikan kriya, material tidak lagi Hubungan antara seni murni, kriya dan
tergantung kepada alam. Akan tetapi desain adalah sebagai berikut: Bahwa kriya
tergantung kepada teknik pengolahan dapat dipahami sebagai benda yang
bahan baku. mengandung unsur seni atau desain, dan
Dari beberapa pendapat tentang penger- yang membedakan adalah muatannya.
tian kriya tersebut dapat disimpulkan Kriya dapat dikategorikan sebagai benda
bahwa kriya (handicraft), akan sangat seni bila nilai keseniannya lebih dominan
berkaitan dengan beberapa hal sebagai dari nilai desainya, demikian pula seba-
berikut. liknya. Untuk dapat menentukan besarnya
a. Membuat suatu benda atau produk muatan apakah kriya termasuk dalam
fungsional desain, atau benda seni, sangat tergantung
kepada orang yang mengamatinya. Apabila
b. Membuat suatu produk yang mengan-
suatu produk kriya sarat dengan fungsi
dung unsur estetik dengan mengguna-
pakai, maka dalam prosesnya akan lebih
kan tangan manusia dengan ketrampil-
cenderung banyak pertimbangan desain-
an yang tinggi.
nya. Sebaliknya jika produk kriya tersebut
17
DESAIN PRODUK
lebih menonjolkan nilai keindahan dari seorang desainer lebih kepada pemecahan
pada fungsi maka produk kriya tersebut masalah dan selalu memperhatikan pasar.
akan cenderung menyajikan fungsi esteti- Secara historis, kriya berada antara seni dan
knya. Apabila seorang seniman dalam desain, akan tetapi dalam era modern kunci
menuangkan gagasannya akan menyajikan perbedaan antara kriya dan desain terletak
idenya melalui media kriya, yang mana pada pembentukan, yang mana proses
tujuannya bukan sekedar melahirkan rasa pembuatan dari konsep hingga terciptanya
keindahan yang tertuang dalam produk produk dikerjakan oleh sekelompok orang.
kriya, tetapi bagi orang yang mengguna- Pembagian kerja antara seorang juru
kannya diajak untuk menghayati pesan gambar sebagai desainer pada produk kriya
yang disampaikan. Sedangkan seorang tidak sedetail seperti desainer pada industri
desainer menuangkan idenya semata-mata yang mempunyai pembegian kerja yang
memecahkan masalah dan melakukan tegas. Pada proses pembuatan kriya
inovasi melalui produk ciptaannya. cenderung dikerjakan pada tempat yang
Sementara seorang perajin yang keberada- seadanya.
annya diantara seniman dan desainer,
dalam menuangkan ide dan gagasannya
lebih mudah dipahami. Hal tersebut
disebabkan karena perajin selalu berhu-
bungan dengan lingkungan sosial dimana Kursi Goyang
perajin itu berada, kurang mengenal siapa
konsumen yang akan menggunakan
produknya, tidak sedetail yang dilakukan
oleh desainer.
Jika dilihat Jangkauan dari masing-masing
antara desain, kriya dan seni murni, maka
jangkauan dan problematik desain sangat
luas namun pada dasarnya tidak terlepas
dari suatu proses yang panjang. Dalam
hubungannya dengan suatu produk,
keberadaan desain sangat membantu
dalam rangka pengembangan produk yang
penuh dengan inovasi. Hal lain yang
menjadi jangkauan bagi desain adalah
bahwa ruang lingkup desain bukan hanya
dapat digunakan dalam rangka pegem- (Sumber dokumen Muria Z)
bangan produk saja, namun sampai kepada Kursi goyang tersebut adalah contoh aplikasi
hal-hal yang berhubungan dengan pasar. dari penerapan konsep desain produk kriya
Seperti pada skema peta konsep di awal yang terbuat dari kayu. Nilai seni pada karya ini
babdapat dilihat dengan jelas, bahwa kriya mengalahkan nilai fungsi dari bendanya. Kursi
dan desain adalah mempunyai konsep yang ini lebih enak dipandang dari pada diduduki,
berbeda, akan tetapi diantara kriya dan meskipun kursi ini bisa diduduki dan dibuat
desain mempunyai hubungan yang lekat. memang untuk diduduki, namun nilai ke-
Seorang perajin dalam mengerjakan pro- indahan yang tampak untuk dinikmati
duknya mengandalkan proses kecermatan mengalahkan fungsi dari sebuah kursi.
yang tinggi (craftmanship), sedangkan
18
DESAIN PRODUK
Untuk menambah wawasan lebih jauh me- seniman berwujud visual dua dimensi
ngenai ruang lingkup dan konsep desain maupun tiga dimensi (Seni rupa, patung,
produk, anda bisa mencari lebih jauh materi lukis, desain, arsitektur), wujud audio
tentang konsep-konsep tersebut disertai (music dan sastra), audio visual (Film, teater,
penjelasan menggunakan video. Salah satu seni tari) yang dapat dinikmati atau
website yang dapat kalian kunjungi untuk diapresiasi melalui berbagai indra yang
menambah wawasan dan pemahaman kalian dimiliki oleh manusia.
tentang ruang lingkup dan konsep desain 5. Seni rupa hadir hampir di setiap sektor
produk kriya adalah sebagai berikut: kehidupan manusia, seperti dalam kegiatan
https://sangsemutkecil.wordpress.com/2016/1 agama, politik, ekonomi, teknologi, dan
0/12/pengertian-ruang-lingkup-dan tujuan- kemanapun kita pergi seni rupa selalu ada.
desain-produk-2/ Dalam kehidupan rumah tangga misalnya,
http://fajaragustine.blogspot.com/2017/07/ru peralatan dapur, pakaian, kamar mandi,
ang-lingkup-produk-kreatif_20.html halaman rumah, topeng, jam tangan,
semuanya tersentuh oleh seni.
6. Semakin modern peradaban manusia,
semakin banyak produk seni rupa yang
diinginkannya untuk meningkatkan
kualitas hidupnya, sehingga masa depan
seni tidak akan pudar selama manusia
masih memiliki rasa keindahan untuk
dipuaskan, selama manusia menginginkan
untuk mendengar dan melihat sesuatu yang
menyenagkan dan menenangkan pikiran
dan perasaannya.
7. Banyak sekali pemahaman yang menyang-
kut desain, misalnya desain dapat diartikan
sebagai suatu kreasi seniman untuk
memenuhi kebutuhan tertentu dan cara
1. Seni adalah segala sesuatu yang diciptakan tertentu pula, desain juga dapat merupakan
oleh manusia yang mengandung unsur pemecahan masalah dengan suatu target
keindahan dan mampu membangkitkan yang jelas, desain merupakan tindakan dan
perasaan dirinya sendiri maupun orang lain. inisiatif untuk merubah karya manusia.
2. Seni rupa adalah cabang seni yang 8. Ruang lingkup desain produk a. Desain
membentuk karya seni dengan media yang produk peralatan b. Desain perkakas
bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan lingkungan c. Desain alat transportasi d.
rabahan. Kesan ini diciptakan dengan Desain produk kerajinan (Kriya).
mengolah konsep titik, garis, bidang, 9. Mendesain produk mempunyai mekanisme
bentuk, volume, warna, tekstur dan yang sama dalam berpikir kreatif dalam
pencahayaan dengan acuan estetika. perancangan sebuah produk, sehingga
3. Ada tiga pokok persoalan filsafat seni, yakni produk tersebut memenuhi nilai-nilai
seniman atau kreator sebagai penghasil fungsional yang tepat dan menjadi solusi
seni, karya seni atau benda seni, dan bagi masalah yang dihadapi
penikmat seni atau apresiator. 10.Desain produk kerajinan merupakan salah
4. Karya seni adalah hasil proses kreasi satu lingkup desain produk yang meng-
19
DESAIN PRODUK
Diskusikan dengan teman-teman di kelas Setelah mempelajari bab pertama ini, Anda
perihal informasi yang telah anda kumpulkan tentu menjadi paham tentang konsep dasar
mengenai kriyayang telah anda cari dari tentang desain produk secara global. Dari
berbagai sumber dan internet. semua materi yang sudah dijelaskan ada bab
pertama ini, apa yang menurut Anda paling
Topik diskusi berkaitan dengan:
sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan
1) Permaslahan seni kriya teman maupun guru Anda, karena konsep dasar
2) Kriya dan kerajinan ini akan menjadi pondasi dari materi-materi
3) Kriya tradisional yang akan dibahas di bab-bab selanjutnya.
4) Klasifikasi kriya
5) dan sebagainya.
Tuliskan beberapa catatan, khususnya masuk-
an dari hasil diskusi anda dengan teman-teman
untuk keperluan memperkaya/memperbaiki
informasi dan kesimpulan sementara yang
sudah anda buat.
Catatan hasil diskusi:
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan pemahaman anda tentang desain,
kaitkan dengan pendapat para ahli!
2. Jelaskan pemahaman anda tentang desain
produk, kaitkan dengan pendapat para ahli!
3. Jelaskan pemahaman anda tentang desain
produk kriya, kaitkan dengan pendapat para
ahli!
4. Tentukan minimal 3 bentuk produk dalam
20
BAB Ii
Konsep Desain Produk
21
DESAIN PRODUK
22
DESAIN PRODUK
23
DESAIN PRODUK
Gambar 2.6 Kereta api adalah salah satu bentuk transportasi untuk
mengangkut penumpang atau barang yang berada pada serangkaian
rel di sepanjang jalur kereta api. Penemunya adalah
seorang ilmuan Inggris bernama William Murdoch pada tahun 1784.
(sumber : https://tutugon.com/alat-alat-transportasi/)
24
DESAIN PRODUK
serta banyak aspek lain yang akhirnya mesti hingga saat ini.Tetapi ternyata desain dari
diterjemahkan dan di-aplikasikan dalam sebuah produk disatu saat, ketika menjadi
perancangan sebuah produk. Kemampuan sebuah aspek yang paling tinggi dalam
sebuah produk bertahan dalam siklus kehidupan manusia, dengan nilai-nilai dan
sebuah pasar ditentukan oleh bagaimana orientasi yang dirancang dapat dengan
sebuah desain mampu beradaptasi akan tepat berubah menjadi sebuah sarana atau
perubahan-perubahan dalam bentuk alat menentukan selera, interaksi dan
apapunterjadi dalam pasar yang dimasuki komponen psikologis lainnya dalam pasar
produk tersebut, sehingga kemampuan yang dimasuki. Desain produk itu sendiri
tersebut menjadi nilai keberhasilan bagi dapat menjadi teori-teori itu sendiri, mejadi
produk itu sendiri dikemudian hari. Dengan ikon-ikon, semantik-semantik, serta
krusialnya bentuk tanggup jawab seorang pengaruh dengan keberadaannya yang
desainer produk industri dalam perancang- dibawa oleh aspek-aspek lain secara
an sebuah produk, desainer produk harus mandiri.
memiliki pengetahuan dan riset yang baik C. Desain Produk kriya/Kerajinan
sebelum merancang sebuah produk, proses
Desain produk kerajinan merupakan salah
tersebut tidak ayal lagi membutuhkan
satu lingkup desain produk yang meng-
waktu yang kadang-kadang tidak singkat
khususkan diri dalam pembuatan desain
dalam perancangannya. Ketajaman berpikir
produk kerajinan. Kata kerajinan, dalam
dan membaca peluang sangatlah dominan
istilah bahasa Inggris disebut craf', sedang-
dalam menentukan rating desainer
kan dalam istilah Bahasa Indonesia disebut
tersebut. Sense dapatlah kita katakan
kria, atau kriya dalam bahasa Jawa, yang
begitu, terbentuk dari pengalaman yang
berarti pekerjaan, hasil pekerjaan, hasil
panjang dan ditempa berbagai aspek yang
pekerjaan tangan, keahlian, suatu benda
melingkupi dan dihadapi sang desainer
(bisa juga berarti produk) yang dihasilkan
tersebut.
dari keterampilan pekerjaan tangan dan
Skala perancangan desain produk sangat dilandasi oleh kehalusan rasa. (Palgunadi,
luas jika kita lihat dari berbagai aspek; 2007).
dengan kata lain desain produk merupakan
sebuah bahasa dominan dalam perkem-
bangan dan pola pikir manusia sejak dahulu
kala. Mekanisme dan system flow yang
berkembang saat ini lahir dari kebiasaan
yang berkembang sejak dahulu kala saat
manusia purba menemukan masalah untuk
mendapatkan hasil buruan, manusia purba
Gambar 2.7 Bahan bahan serat alam dapat menghasilkan
menciptakan senjata dalam bentuk tombak, kerajinan tangan yang beraneka ragam, misalnya tas , dompet, topi,
agar dapat dijadikan alat yang efektif alas meja.teknik pembuatan kerajinan dari serat alam ini
sebagaian besar dibuat dengan cara menganyam
menangkap binatang yang diburu. Dari (Sumber : http://kursusjahityogya.blogspot.com/
2015/09/produkkerajinan.html)
contoh tersebut dapat kita lihat mekanisme
berpikir kreatif yang sama dalam peran- Istilah craft berarti keahlian, keprigelan,
cangan sebuah produk, berangkat dari kebisaan. Istilah-istilah tersebut dalam
masalah lalu menciptakan sebuah benda Bahasa Inggris dikenal dengan craftman,
agar dapat dijadikan sebuah solusi yang yang artinya tukang, ahli, juru, orang yang
efektif bagi permasalahan tersebut, dan mempunyai ketrampilan, ahli. Istilah lain
pola pikir ortodok tersebutlah yang menjadi adalah craftmanship, yang artinya keahlian,
dasar metodologi keilmuan desain produk ketrampilan.
25
DESAIN PRODUK
Desain produk kerajinan merupakan desain didasarkan atas cara, sistem, teknologi, atau
yang berbasis kria, merupakan terjemahan pendekatan poduksi yang dilaksanakan,
dari istilah craft design dan dapat didefini- akan tetapi dari diperbanyak atau tidaknya
sikan sebagai suatu karya desain yang produk tersebut.
dilandasi (berbasis) prinsip-prinsip kria Desain produk kriya/kerajinan menga-
(craft) dalam proses realisasinya. Benda/ ndung upaya mencari struktur dan material
produk hasil desain produk kerajinan yang tepat. Desain juga merupakan suatu
umumnya lebih menitikberatkan pada nilai- proses , yaitu proses berfikir yang siste-
nilai keunikan (uniqueness), estetika matis untuk mencapai mutu hasil yang
(keindahan), seni (art), adiluhung, berharkat optimal. Dengan demikian bahwa pada
tinggi, khusus, khas, dan kehalusan rasa hakekatnya desain adalah mencari mutu
sebagai unsur dasar. Sementara dalam yang lebih baik, mutu material, teknis dan
pemenuhan fungsinya lebih menekankan performansi, bentuk baik secara perbagian
pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih maupun secara keseluruhan. Predikat baik
bersifat fisik (fisiologis), misalnya benda- pada desain tersebut sangat tergantung
benda pakai, perhiasan, furnitur, sandang, pada sasaran dan filosofi mendesain pada
dan sebagainya. Pemenuhan atas fungsi umumnya, yakni ; pertama, sasaran itu
yang bersifat nonfisik bisa dikatakan relatif berbeda-beda menurut kebutuhan dan
kecil. kepentingan, kedua setiap upaya desain
Karena didasari oleh ketrampilan dan harus berorientasi pada mencapai hasil
kehalusan rasa, maka benda-benda hasil yang seoptimal bahkan dengan biaya yang
produk kriya/kerajinan umumnya sangat serendah-rendahnya.
mengeksploitasi dan menonjolkan aspek Dari uraian tersebut, maka jelas bagi kita
rupa dan keindahan (estetika). Dalam bahwa ketika seseorang membuat desain
sejumlah kasus, ada kecenderungan meng- produk harus merumuskan sasaran setepat-
gunakan pola (pattern) atau bentuk (form, tepatnya berkaitan dengan apa, mengapa,
shape) yang rumit (complicated), serta siapa, bagaimana, dimana, dan kapan. Hal
mungkin juga mengeksploitasi dan mene- ini dalam ilmu desain dikenal dengan
rapkan ragam hias (ornamen). tahapan identifikasi permasalahan. Salah
Benda-benda hasil produk kerajinan umum- satu contoh hal ini adalah terciptanya kursi
nya dibuat secara berulang, dan dibuat roda yang diperuntukan orang tua/manula
dalam skala besar (mass product). Tentunya yang kesulitan berjalan atau penyandang
dibutuhkan persyaratan-persyaratan ter- disabilitas.
tentu yang harus dipenuhi dalam proses
perancangannya yang sangat berbeda
dengan hasil produk yang bersifat eksklusif
(hanya dibuat sebuah saja). Semua hasil
karya seni, jika masih berjumlah sebuah dan
berstatus belum diproduksi, bisa disebut
artwork, sering juga disebut master. Namun
jika kemudian diproduksi secara massal
atau diperbanyak jumlahnya, maka katego-
rinya berubah menjadi 'produk yang
diindustrikan' (industrialized product,
fabricated product, manufactured product).
Gambar 2.8 Produk desain berupa kursi roda
Dalam hal ini perubahan status tidak (sumber : http://tausejarah.blogspot.com/2013/01/
sejarah-perkembangan-kursi-roda.html)
26
DESAIN PRODUK
27
DESAIN PRODUK
Untuk menambah wawasan mengenai ruang 4. Desain produk kerajinan merupakan salah
lingkup dan konsep desain produk, anda bisa satu lingkup desain produk yang mengkhu-
mencari materi tentang konsep-konsep terse- suskan diri dalam pembuatan desain
but disertai penjelasan melalui video. Salah produk kerajinan. Benda/produk hasil
satu website yang dapat kalian kunjungi untuk desain produk kerajinan umumnya lebih
menambah wawasan dan pemahaman kalian menitikberatkan pada nilai-nilai keunikan
tentang ruang lingkup dan konsep desain (uniqueness), estetika (keindahan), seni
produk kriya adalah sebagai berikut: (art), adiluhung, berharkat tinggi, khusus,
https://sangsemutkecil.wordpress.com/2016/1 khas, dan kehalusan rasa sebagai unsur
0/12/pengertian-ruang-lingkup-dan-tujuan- dasar. Benda-benda hasil produk kerajinan
desain-produk-2/ umumnya dibuat secara berulang, dan
dibuat dalam skala besar (mass product).
http://fajaragustine.blogspot.com/2017/07/ru
ang-lingkup-produk-kreatif_20.html
28
DESAIN PRODUK
penilaian harian
terjemahan dari Industrial Design dan
istilah 'craft design'!
4. Jelaskan perkembangan desain dengan
mengilustrasikan salah satu produk dalam
kehidupan manusia!
5. Jelaskan bagaimana mekanisme berpikir
kreatif dalam perancangan sebuah produk!
29
BAB Iii
Sejarah Dan Gaya Perkembangan Desain
30
DESAIN PRODUK
Manusia dimulai dari sejak kelahirannya telah pakaian dan peralatan rumah-tangga lainnya,
dihadapkan pada berbagai macam tantangan seperti: pisau, parang, cangkul, cawan, periuk,
hidup dan kehidupan. Manusia juga dalam tempayan, pakaian, perhiasan, keris, kursi,
kehidupannya merupakan serangkaian dari mebelair dan perabotan lainnya.
masalah-masalah, yang timbulnya bisa Salah satu cara yang paling penting dalam
bersumber dari dalam diri, lingkungan alam hubungan antara manusia secara sosial adalah
dan sosial serta budaya, atau saling berin- melalui perantaraan benda-benda (produk).
teraksi atau saling berhubungan dan mem- Menjadikan kegiatan perencanaan (desain)
pengaruhi satu dengan lainnya. sebagai upaya dengan sadar untuk mengada-
Setiap saat manusia akan dihadapkan kepada kan suat tatanan yang bermakna atau bernilai
suatu sikap untuk bisa mengambil keputusan tertentu. Melalui desain tentu dapat dipahami
atau tindakan sebagai reaksi terhadap ke- khususnya dalam konteks waktu, produk yang
butuhan dan keamanan dilingkungan kehi- dimaksud sebagai bentuk dari artefak manusia.
dupannya. Kebutuhan dasar umumnya berupa Kemudian manusia menginginkan inovasi,
makan-minum (pangan), sandang (pakaian) sesuatu yang baru, atau karena dorongan
dan papan (tempat tinggal), dan bila sudah kreativitas, disamping karena ilmu pengeta-
terpenuhinya kebutuhan dasar bersifat huan yang bertambah maju sehingga hasil
jasmani-material tersebut, lalu meningkat karya sebelumnya mendapat koreksi atau
kepada kebutuhan bersifat norma-rasa- kritikan sehingga dilakukan perbaikan-per-
batiniah, berupa nilai-nilai tertentu seperti baikan. Karena hal yang demikian itulah, yang
identitas, kepribadian, harga diri-prestise menyebabkan produk-produk hasil pereka-
(status-sosial-budaya), yang setiap saat juga yasaan atau desain produk tidaklah statis dan
berubah dan berkembang. bahkan terus berkembang menyesuaikan
Dengan menggunakan kemampuan akal, dengan tuntutan akan kebutuhan dari masya-
pikiran dan keterampilannya, manusia pada rakatnya.
akhirnya mampu mengatasi dan memecahkan Pada gilirannya, manusia ada berkeinginan dan
berbagai masalah betapapun rumit dan berusaha untuk memenuhi kebutuhan zaman
peliknya, sehingga membuahkan hasil karya kekinian, yang sudah serba canggih. Manusia
dan pemikiran atau ilmu yang bermanfaat ke mencari berbagai solusi untuk dapat me-
arah tingkat kemajuan hidup yang lebih tinggi mecahkan atau menyelesaikan permasalahan
dan layak. Disamping itu tingkat kebutuhan yang sedang dihadapi, salah satunya adalah
manusia setiap saat pun selalu meningkat dan dengan memahami dan mengetahui cara
berkembang mengikuti selera zamannya. mengaplikasikan ilmu senirupa dan desain,
Apabila kebutuhan yang bersifat pokok dan terhadap penciptaan desain produk kekriyaan.
kebutuhan umum (publik) atau kolektif sudah Hal ini untuk mengupayakan berbagai hasil
terpenuhi. Maka level kebutuhan manusia pun karya desain produk agar lebih bersifat
semakin meningkat atau mengerucut, menuju manusiawi, nyaman, aman, efisien dan
level kebutuhan tertinggi yang bersifat bermutu lebih baik serta tetap mengikuti
invidual, karena ego pribadinya juga semakin wawasan dan perkembangan dari ilmu
bersifat khusus dan khas. pengetahuan, teknologi dan seni, yang juga
Pembuatan produk kriya dalam periode kini terus berkembang menyesuaikan zaman-
budaya agraris (agriculture), menunjukkan nya.
suatu perkembangan dari peradaban manusia. A. Asal Mula dan Pemahaman Desain
Perkembangan secara umum diikuti suatu Penjelasan akan pengertian seni rupa dan
peningkatan kebutuhan hidup. Sehingga desain ini dimaksudkan untuk membuka
memproduksi peralatan pertanian, dapur, wawasan bagi kita semua. Termasuk pula,
31
DESAIN PRODUK
bagi para perajin dan seniman yang Sebelum revolusi industri di Eropa, kata ars
bekecimpung pada dunia seni rupa ataupun mencakup disiplin ilmu tata bahasa logika
siapa saja yang ingin tahu mengenai asal dan astrologi. Pada abad pertengahan di
muasal seni rupa dan desain. Eropa terjadi pembedaan kelompok ars
Masyarakat agraris tradisional di masa yaitu artes liberates atau kelompok seni
lampau tidaklah membedakan antara seni, tinggi yang terdiri dari bidang tata bahasa,
ilmu pengetahuan, teknologi dan keaga- dialektika, retorika, aritmatika, geometri,
maan, melainkan lebih banyak menyatu musik dan astronomi. Sementara artes
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan serviles atau kelompok seni rendah yang
dan keagamaan itu sendiri. Indonesia pada mengandalkan tenaga kasar dan berkono-
peralihan zaman batu ke zaman perunggu, tasi "pertukangan". Dari tujuh bidang
dikenal sebagai masa "perundagian"— keahlian, hanya musik yang masuk seni
yaitu suatu masa "kemahiran teknik” tinggi, sedangkan lukis, patung, arsitektur,
mengolah bahan dan mengukir logam, dan pembuatan senjata dan alat-alat transpor-
para ahli ketukangan disebut undagi. tasi termasuk katagori seni rendah.
Orang-orang cerdik pandai atau ahli-ahli Kemudian Leonardo da Vinci (1452-1519),
pada masa lampau di Indonesia sering pula pelukis Italia dari masa Renaissance,
disebut empu. Pada masa kerajaan Hindu mempelopori perjuangan dan berhasil me-
ada disebut Empu Gandring sebagai ahli masukkan atau menaikkan seni lukis ke
pembuat keris, Empu Tantular sebagai dalam status seni tinggi. Sebagai orang yang
cerdik pandai dengan kitab sastra Suta- serba bisa dan memiliki kemampuan
soma, Empu Prapanca dengan kitab Negara sebagai arsitek dan ilmuwan itu, Leonardo
Kertagama dan lain-lain. beragumentasi bahwa melukis juga
Pengertian seni bagi orang Jawa adalah memerlukan pengetahuan teoritis seperti
kencing atau buang air kecil dan air kencing matematika, perspektif, dan anatomi, serta
itu sering pula disebut sebagai “air seni". mempunyai tujuan moral seperti puisi
Perkataan "seni" juga untuk menyatakan lewat penggambaran sikap dan ekspresi
suatu benda berukuran kecil, mungil, atau wajah dalam lukisan.
njelimet dan rumit. Orang Jawa sering pula B. Benturan Seni dan Industri
menyebut suatu produk hasil dari keha- Suatu fenomena kemudian terjadi bersama-
lusan jiwa manusia yang indah-indah an dengan revolusi industri di Eropa akhir
dengan istilah kagunan sebagai sesuatu abad ke-18 sampai awal abad ke-19, di
yang bermanfaat. Sering pula disebut mana masyarakat industri yang baru
ngrawit, dimana pada umumnya produk tumbuh menuntut adanya pembagian kerja
yang dihasilkan memang mempunyai dan spesialisasi kerja dalam mengembang-
tekanan pada "halus" atau "rumit" dalam kan proses produksi. Dalam masyarakat
pengerjaannya, yang umumnya disebut industri status seni menjadi tiga kelompok
kerajinan atau kriya yang memerlukan yaitu seni tinggi (high art), seni menengah
keterampilan atau keprigelan. (middle art), dan seni rendah (low art).
Kata technic atau teknik yang berasal dari Kategori ini masih memperlihatkan kelan-
bahasa Yunani techne dipadankan dengan jutan tradisi klasik, yaitu semakin tinggi
kata ars (Latin), memiliki makna kecakapan kedudukan seni apabila semakin dekat atau
atau ketramilan yang berguna. Ini meru- tinggi tingkat integrasinya dengan industri.
pakan cikal-bakal dari sebutan seni, ilmu Demikian pula sebaliknya, makin jauh
pengetahuan dan teknologi yang ada tingkat hubungannya dengan industri maka
kemiripannya dengan arti kegunaan. makin rendah pula kedudukan seninya.
32
DESAIN PRODUK
Pertemuan seni dan industri tersebut Shidosho (Pusat Kebudayaan) yang ber-
mengakibatkan banyak benturan. Pene- urusan terutama dalam lukis-melukis. Para
muan-penemuan mesin-mesin produksi seniman sebelumnya tidak begitu populer
massal mendorong kalangan industri untuk menggunakan istilah seni atau seniman
mengembangkan teknik produksi dan yang sepadan dengan art atau artis, tetapi
hanya menempelkan reproduksi karya- masih mempergunakan istilah "ahli gam-
karya seni klasik yang berstandar pada bar" pada nama Persatuan Ahli Gambar
bentuk produk yang dihasilkan. Hal ini Indonesia (Persagi), Balai Pendidikan
menimbulkan reaksi keras dan serius dari Universitas Guru Gambar, dan sebagainya.
kalangan seniman, sebab standariasi dan Kamus Modern Bahasa Indonesia dari
mekanisasi serta penempelan begitu saja Mohammad Zain yang terbit sekitar tahun
karya-karya klasik pada produk merupakan 1950, menerangan bahwa yang masuk seni
ancaman bagi kelangsungan hidup seni, di rupa ialah seni lukis, seni pahat dan seni
samping tidak sesuai bentuk dengan motif patung. Hingga kini dalam pemakaian
dekorasi yang ditempelkan tersebut. populer, istilah "seni rupa" sering diguna-
Sehingga, akhirnya seni harus memutuskan kan dengan lingkup pengertian yang
hubungan dengan ikatan-ikatan seni masa terbatas pada seni lukis, dan seni pahat atau
lalu yang dianggap membelenggu dan seni patung. Namun, pendidikan formal seni
membatasi perkembangan seni, karena rupa di Indonesia dalam perkembangannya
tidak ada hubungannya dengan nilai-nilai telah memperluas lingkup pengertian
estetika. Otonomi seni diharapkan dapat istilah itu. Pendidikan tinggi seni rupa dapat
mempertegas dan meningkatkan standar menyelenggarakan sejumlah keahlian
nilai estetik secara terus-menerus atau seperti seni grafis atau desain grafis atau
berkelanjutan. Pada akhirnya, seni selalu komunikasi visual, desain industri atau
melahirkan norma yang menjunjung nilai desain produk, desain interior atau arsi-
kebaruan, nilai keaslian dan nilai kreativitas tektur interior, desain tekstil, seni keramik,
yang lebih lanjut mendasari pandangan seni lukis, seni patung dan kriya kayu,
seni modern pada abad ke-19-20. logam, kulit, keramik, dan sebagainya.
Ketika seni telah menjadi komoditi dan I Gsuti Bagus Sugriwa dalam tulisan Dasar-
tunduk pada hukum permintaan dan dasar Kesenian Bali mengatakan bahwa seni
penawaran ekonomi, maka seni dianggap berasal dari bahasa Sansekerta sani yang
jatuh pada selera massa yang rendah dan berarti pemujaan, pelayanan, donasi,
seni itu menjadi seni picisan atau kitsch. permintaan atau pencarian yang jujur. Seni
Status rendah ini dikarenakan seni telah menurut WJS Poerwadarminta dalam
kehilangan "roh" atau "jiwa". Jelaslah Kamus Umum Bahasa Indonesia (1976)
kiranya pengertian seni yang sekarang dan yaitu suatu karya yang dibuat atau dicip-
sepadan dengan art adalah datangnya dari takan dengan kecapakan yang luar biasa
Dunia Barat yang terbentuk pada abad ke- seperti sajak, lukisan, dan sebagainya. Atau
18 sampai abad 20. kecakapan menciptakan sesuatu yang elok
Istilah seni rupa di Indonesia muncul dalam dan indah. Sementara definisi seni menurut
surat-surat kabar untuk pertama kali pada Ki Hadjar Dewantara adalah "segala
masa pendudukan Jepang, dalam laporan perbuatan manusia yang timbul dari hidup
dan resensi tentang pameran lukisan. Oleh perasaannya dan bersifat indah, hingga
pemerintah pendudukan, secara resmi dapat menggerakkan jiwa perasaan manu-
istilah itu dipakai dalam sebutan "bagian sia lainnya". Sedangkan Thomas Munro
seni rupa" yaitu nama bagian Keimin Bunka mengatakan "seni adalah alat buatan
33
DESAIN PRODUK
manusia untuk menimbulkan efek-efek saat barang atau produk tidak laku dan
psikologis atas manusia lainnya yang me- menjadi murah. Dalam hal ini, agar produk
lihat. Efek tersebut mencakup tanggapan- terjual atau dapat menarik pembeli,
tanggapan yang berujud pengamatan, kemudian para pengusaha atau indus-
pengenalan imajinasi, rasional maupun triawan membeli seni seperti barang lepas
emosional". yang tidak ada hubungannya dengan
Lebih lanjut Herbert Read (1962) menga- produksi, kemudian menempelkan begitu
takan bahwa lahirnya sebuah karya seni saja pada benda produksinya. Mereka
melalui beberapa tahapan sebagai suatu membeli seni dari berbagai masa seperti
proses. Tahap pertama, pengamatan kuali- zaman klasik Yunani, gaya Neo-clasic, seni
tas-kualitas bahan seperti tekstur, warna Barok, Rococo dan Renaissance dengan
dan banyak lagi kualitas fisik lainnya yang menerapkannya pada produk industri
sulit untuk didifinisikan. Tahap kedua, dengan seenaknya saja. Tindakan yang
adanya penyusunan hasil dari pengamatan keliru ini menunjukkan belum adanya
kualitas tadi dan menatanya menjadi suatu pengertian terhadap persoalan yang
susunan. Tahap ketiga, proses suatu sebenarnya dan beranggapan bahwa seni
objektifikasi dari tahapan-tahapan di atas tidak ada hubungannya dengan mesin. Saat
yang berhubungan dengan keadaan sebe- itu belum disadari bahwa masalah tersebut
lumnya. Keindahan yang berakhir pada dapat diatasi dengan perencanaan bentuk
tahapan pertama belum dapat disebut seni, yang akan dihasilkan mesin yang dikenal
karena seni jauh telah melangkah ke arah sekarang sebagai industrial design atau
emosi atau perasaan. Seni telah mengarah desain produk.
pada ungkapan sebagai "pengekspresian" William Morris (1870) adalah salah seorang
dengan tujuan untuk komunikasi perasaan. yang mempertanyakan kembali hasil
Berdasarkan uraian di atas dan pengertian industri, dan menganjurkan untuk kembali
secara umum seni dapat diterjemahkan kepada ketrampilan, kriya, atau kerajinan
atau diinterpretasikan sebagai ungkapan tangan, yaitu mencari kemungkinan baru
atau ekspresi, bentuk, arti, simbol, abstrak, dengan memadukan atau mempertemukan
indah, guna atau pakai, kepandaian, antara fungsi yang praktis dengan seni
kepintaran, kemahiran atau ketangkasan, sebagai unsur keindahan. Pertemuan antara
wakilan atau representatif, cantik, molek, seni dan industri sebagai "seni tengah" yang
mungil atau kecil, rumit, halus, fungsi, awal kemunculannya disebut sebagai seni
kreasi, imajinasi, intuisi dan lain sebagai- industri atau seni dekoratif atau seni
nya. terapan dan pada akhirnya disebut sebagai
desain.
Revolusi Industri (1745-1770 M) di Eropa
kemudian menghasilkan barang-barang Gerakan Art & Craft (seni dan kerajinan)
pakai harga dengan murah. Memasuki suatu memberikan nafas baru kepada barang
masa spesialisasi dan otonomi seni, dimana pakai dengan menekankan pada faktor
bidang teknik dipisahkan dengan bidang fungsi dan dekorasi sesuai dengan metode
seni, seni bukan lagi bagian penting dalam industri atau sistem pembuatan produk
keteknikan. Kejenuhan akan hasil industri dalam jumlah banyak. Selain desain juga
membuat orang-orang tertentu mulai kriya yang termasuk "seni tengah" ini
menolak buatan mesin yang dianggap kaku memiliki persamaan yang berkaitan dengan
dan polos tanpa sentuhan tangan manusia. proses penciptaan objek pakai. Sedangkan
perbedaannya, desain menghasilkan
Hal inilah yang membuat para pengusaha
rancangan yang berupa gambar-sketsa,
dan pemilik modal kembali menarik seni di
34
DESAIN PRODUK
foto, diagram, model, spesifikasi verbal dan dari adanya kebudayaan material paling
numerik, maka kriya hasil akhirnya adalah sederhana yang muncul pada zaman batu.
benda pakai. Dalam proses desain industri Hal tersebut berkaitan dengan tingkat
realisasi produk dilakukan dengan proses kecerdasan, perasaan dan pengetahuan
manufaktur. Sedangkan kriya, produk yang dimiliki dan disesuaikan dengan
dikerjakan secara tradisional dan manual situasi serta kondisi yang dihadapi pada
mulai dari bahan mentah hingga menjadi zaman tersebut. Semua itu dimaksudkan
produk benda pakai, sebagai tradisi techno untuk dapat bertahan dan menunjang
di masa lalu. Muncullah kemudian suatu kelangsungan hidup, manusia kemudian
istilah machine art atau "seni mesin" yang membuat alat-alat dari bahan-bahan yang
menunjukkan perlunya unsur seni diterap- diperoleh di alam sekitar mereka. Sebagai
kan pada produk yang dihasilkan mesin. contoh dan bukti, yakni adanya penemuan
Kemudian "seni industri" terjadi ketika kapak genggam dari batu dan alat-alat
mekanisasi semakin berkembang di ber- perburuan yang dibuat dari tulang dan
bagai industri manufacturing. Sistem ini tanduk binatang.
ternyata menuntut ketrampilan ketukangan Kebutuhan hidup dan kehidupan manusia
dan wawasan industri si seniman dalam terus berlangsung dari waktu ke waktu, dari
merancang produk. Baru setelah Perang tidak memiliki apa-apa, dengan berbekal
Dunia II, ketika bisnis modern yang akal dan pikiran, memulai berburu, meng-
mencanangkan modal, pemasaran dan hindari ancaman musuh, menyelamatkan
industrialisasi melanda Eropa Barat dan diri keganasan alam, berpakaian, berteduh,
Amerika, persaingan tak terelakkan bagi mencari ketenangan, kenyamanan, kese-
dan konsekuensinya setiap industriawan nangan dan sebagainya. Tidak hanya
atau pengusaha harus menyusun strategi sekedar mencari makan, tetapi kemudian
untuk menjawab dan menjabarkan kebu- menetap dan bertani, berkumpul atau
tuhan konsumen yang beraneka ragam, dari bermasyarakat, berbudaya dan berbudi
daya beli, latar belakang sosial-budaya, luhur.
cita-cita dan tuntutan lainnya.
Ditilik dari sudut manapun tentang evolusi
Terangkatlah kemudian perancang yang manusia, ternyata manusia sejak awal
disebut sebagai desainer yang berprofesi mulanya telah memiliki apa yang disebut
menelaah bentuk fisik produk dan me- dengan akal budi dan memiliki sejumlah
mikirkan pula kelayakan psikologis, tuntutan hidup dan kehidupan, baik sebagai
fisiologis-ergonomis, sosial, ekonomis, kebutuhan yang bersifat material maupun
estetis, fungsi dan teknis. Victor Papanek, keperluan yang bersifat spiritual. Permula-
seorang pemikir desain terkenal merumus- an adanya benda-benda lebih jelas diper-
kan bahwa tujuan desain sebagai "pengu- kirakan sejak Zaman Batu Tua (Palaeoli-
bah lingkungan manusia dan peralatannya, tikum), dengan pembuatan perlengkapan
bahkan lebih jauh lagi mengubah manusia kebutuhan sehari-hari seperti 'kapak batu'
itu sendiri". Selama perjalanan sejarah kriya atau 'kapak genggam' yang sangat
dan desain, dimana teknologi telah diterima sederhana, alat berburu seperti tombak,
dan dipahami oleh umat manusia serta alat menangkap ikan dan lainnya. Produk
menjadikan desain sebagai suatu kegiatan tersebut, selain dari batu juga terbuat dari
khusus atau tersendiri dari bagian kegiatan tulang-belulang, tanduk dan kayu, serta
industri. pada umumnya masih berbentuk seder-
C. Sejarah Desain Produk Kriya hana.
Adanya produk atau benda kriya, bermula Masa ini orang masih berpindah-pindah dan
35
DESAIN PRODUK
mengembara. Ralph Mayer dalam bukunya tidak sengaja oleh orang primitif pada
A Dictionary of Art Term and Techniques, zaman Pra-sejarah, ketika melihatcekungan
menyatakan bahwa kebanyakan seni bekas telapak kaki dan bekas batu pada
primitif dibuat dari kayu, batu dan tanah liat, tanah basah yang digenangi air hujan, yang
yang diciptakan untuk beberapa tujuan memberi inspirasi atau ide desain, dimana
relegi atau tujuan yang praktis (Mayer, air yang tergenang tersebut dapat bertahan
1969). Awal mulanya keramik dibuat lama bahkan bisa berhari-hari lamanya.
cenderung fungsional sebagai “wadah”. Berdasarkan kenyataan tersebut, suatu
Inspirasi dari pembuatan wadah tersebut ketika orang memakai keranjang bambu
berasal alam (sebagai sumber ide desain) yang dilapisi tanah liat sebagai tempat atau
yaknipemanfaatan buah-buahan berkulit wadah cairan (liquid) dan wadah semacam
tebal seperti labu yang isinya dikeluarkan ini tentu tidaklah bertahan lama. Secara
untuk tempat cairan/air, batok kelapa yang tidak sengaja keranjang tersebut dibuang
keras untuk makan-minum dan sebagainya. keperapian dengan maksud untuk dimus-
Juga pemanfaatan dari ruas-ruas batang nahkan. Namun yang terjadi keranjangnya
pohon bambu untuk tempat minum atau musnah, sedang tanah pelapis masih tersisa
cairan. Sebagai pembungkus dan dipergu- dan ditemukan mengeras dengan mening-
nakan untuk tempat makanan (Jawa: galkan bekas anyaman keranjang. Dari
pincuk) biasa menggunakan daun-daunan pengalaman-pengalaman itulah, orang
berukuran besar seperti daun pisang, daun mulai dengan sengaja membentuk tanah
talas dan lainnya. Sampai kini pembungkus liat secara utuh sebagai wadah, yaitu
ini masih dipergunakan sebagai bahan yang produk fungsional dan juga untuk keperlu-
ramah lingkungan. an religi lainnya. Di masa ini juga lukisan cap
Pada Zaman Batu Tengah (Mesolitikum), tangan dan lukisan binatang buruan mulai
orang mulai menetap di goa-goa (sebagai dibuat dan diterapkan untuk menghiasi
manusia goa) dan mulai bercocok tanam dinding-dinding goa.
serta menjinakkan binatang. Perlengkapan Pada Zaman Batu Baru (Neolitik), kapak batu
sehari-hari sudah mulai diolah dengan yang disebut sebagai 'kapak persegi
dihaluskan dan kapak batu sudah mulai bergagang' ini telah dibentuk dan digosok
dibentuk lebih rapi dan mulai diberi “leher” halus serta diberi tangkai atau gagang dari
atau pegangan agar lebih mudah dipakai. bahan lain, bahkan diberi hiasan. Penemuan
Tempat penyimpanan makanan dan minum- ini menunjukkan bahwa pembuatan benda
an dari buah-buahan berkulit tebal dan telah berdasarkan pada sebuah “konsep”
pakaian dari kulit kayu atau binatang serta dan kegunaan sebagai tujuan dari pembuat-
dedaunan untuk alas dan atap tempat an kapak tersebut, yang mencakup aspek
berteduh, semua itu merupakan suatu bentuk, keamanan pemakaian, teknik dan
keterampilan yang mulai terus dikembang- keindahan dengan diberi hiasan atau
kan. dekorasi. Zaman ini juga banyak dibuat
Benda-benda kriya guna untuk tempat benda pemujaan atau relegi berupa patung
makanan dan minuman berkembang, dari batu besar (Zaman Megalitikum) dan
dengan ditemukan api dan dapat memanfa- sudah dibentuk symbol-simbol nenek
atkanya seperti pembuatan gerabah dari moyang dan diberi ukiran.Dengan dikete-
tanah liat juga telah dimulai sejak zaman ini. mukan tanah liat yang mengeras, secara
Penemuan teknik membuat keramik ini atau tidak sengaja mereka telah menemukan
pengetahuan mengenai sifat tanah liat yang keramik dengan unsur-unsur dekorasinya
mengeras setelah dibakar, diperoleh secara sekaligus. Lebih lanjut hiasan diterapkan
secara sengaja, yaitu menggunakan kulit
36
DESAIN PRODUK
kerang, kulit kayu, permukaan batu, tali, pemberian bekal kubur bagi nenek moyang.
anyaman, serat tumbuh-tumbuhan, kain Hal tersebut dilakukan sebagai suatu usaha
atau benda-benda keras lain yang berteks- untuk menghormati dan mempersembah-
tur atau bermotif, dengan cara mengecap- kan hasil karya terbaik, sebagai suatu
kannya pada permukaan benda dalam bentuk pengorbanan dan kesetiaan kepada
keadaan masih basah (lembab) sebelum para pemimpin atau tokoh yang telah
dibakar. Berdasarkan sejarah kebudayaan, disucikan.
yang menunjukkan bahwa kriya sudah ada Bersamaan dengan masa Megalitikum dan
sebelumnya dan berkembang kepandaian Perunggu, gerabah dibutuhkan sebagai
dalam pemanfaatan teknologi api dengan sarana pemujaan arwah nenek moyang,
bahan logam. selain sebagai peralatan rumah tangga.
Adanya kebudayaan yang banyak dipenga- Benda kubur berupa tempayan gerabah,
ruhi oleh kebudayaan Perunggu Tiongkok manik-manik perunggu, sarkofagusbatu,
itu, yang disebut kebudayaan Dongson, telah menjadi kebutuhan relegi dan
telah mempengaruhi hasil kriya Indonesia perlambangan pemujaan arwah yang
yaitu dengan pembuatan 'kapak perunggu' berkembang. Benda-benda gerabah sudah
yang disebut dengan 'kapak corong' atau banyak yang diberi hiasan, seperti
'kapak sepatu'. Bentuk kapak ini mempunyai ditemukan di Gilimanuk, di pantai Cekik
corong kelompang tempat memasang oleh R.P. Soejono, yang berhias tali dan
gagang atau seperti lubang sepatu. Kapak jaring dengan teknik cap. Pada masa
perunggu yang ditemukan di Indonesia ada tersebut, kemahiran teknik membuat
yang berukuran besar, sedang dan kecil, ada barang-barang perunggu berkembang. Juga
yang polos dan ada yang diberi hiasan, ada saat itu seni hias menghias mencapai
yang pendek dan ada yang panjang yang puncaknya yaitu dengan pola geometrik
disebut Candrasa. Kapak berukuran besar atau tumpal. Masa kemahiran teknik ini
diperkirakan sebagai alat perlengkapan kemudian dikenal sebagai masa “Perun-
upacara, seperti halnya candrasa tersebut, dagian”.
dipergunakan sebagai tanda kebesaran Bangsa Indonesia sejak zaman Neolitik atau
atau kekuasaan, bukan untuk bekerja pra-sejarah sudah pandai mengukir,
biasadan bentuknya cukup indah dan unik. membuat bejana dan membuat patung, baik
Masa prasejarah sudah mengenal busana berbahan batu, logam maupun dari tulang
dengan perhiasan, seperti cincin, gelang, dan kayu serta dari tanah liat (gerabah).
anting-anting, binggel, kalung dan manik- Sejalan dengan kemajuan teknik di masa
manik, ada yg polos dan berdekorasi motif yang disebut sebagai prundagian (kemahir-
sederhana. Saat itu muncul tokoh-tokoh an teknik) tersebut, manusia mampu
adat, pemimpin suku. Adanya kekuatan memproduksi benda perunggu dengan
alam serta kehadiran dari benda ciptaan cetakan reproduksi, sebagai cikal bakal
yang dianggap memiliki kekuatan magis industri.
serta kepercayaan yang dianggap melin- Perjalanan hidup dan kehidupan manusia
dungi, melahirkan suatu bentuk ritual selanjutnya menunjukkan akan peningkat-
kepercayaan pemujaan terhadap roh para an cara berfikir dan tingkat kecerdasan
pemimpin atau nenek moyang. Sehubungan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan
dengan kepercayaan tersebut, manusia yang semakin kompleks, bahkan kemudian
bekerja keras untuk menciptakan lambang- manusia memikirkan, membayangkan,
lambang tradisi spiritual yang bersifat memperkirakan, memperhitungkan dan
magis untuk keperluan ritual (upacara) dan merencanakan kebutuhan hidup serta
37
DESAIN PRODUK
kehidupan yang akan dijalani di masa yang infrastruktur dan landasan sosial yang
mendatang. terbentuk pada perkembangan peradaban
D. Sejarah Gaya Desain Di Indonesia ini memberi warna pada perkembangan
gaya desain di setiap wilayah kekuasaan di
Desain Gaya Indonesia selalu menjadi
Eropa. Perkembangan ini menjadi model
pertanyaan dalam berbagai media dan
ketika bangsa Inggris dan Eropa melakukan
forum seni atau desain. Berbeda dengan
kolonisasi ke berbagai bagian dunia yang
sejarah perkembangan seni rupa, khusus-
lain.
nya seni lukis yang lebih banyak diteliti dan
diterbitkan, perkembangannya telah cukup Oleh bangsa Inggris dan Amerika, indus-
baik terekam. Dari masa pelukis Eropa yang trialisasi yang menjadi landasan moderni-
melukis di Indonesia, Raden Saleh dan seni sasi, dibawa ke koloni-koloninya dan
rupa modern serta kontemporer banyak dikembangkan untuk meningkatkan pro-
dibahas sejak abad ke-19. Begitu juga seni duksi sumber daya alam. Industri-industri
kriya Nusantara yang punya kesinam- atau lebih tepatnya pabrik-pabrik besar
bungan sejarah karena hasil ciptaan kriya yang dibangun oleh bangsa Inggris dan
menjadi perhatian budaya dan arkeologi Eropa terutama adalah yang berkaitan
yang menggali dan mengumpulkan dengan hasil perkebunan, pertanian, hutan,
berbagai artifak prasejarah dan sejarah. tambang, mineral, dan bahan baku industri.
Artefak ini berupa keramik, tekstil, perhia- Melalui proses ini konsep modernisasi
san, pelengkap upacara adat, busana dan diserap oleh bangsa-bangsa lain di luar
asesoris, yang menjadi koleksi berbagai Inggris, Eropa, dan Amerika Serikat (yang
museum, dan yang menjadi landasan merupakan kelanjutan peradaban Inggris-
pemahaman akan seni kriya baru. Eropa di benua Amerika).
Konsep desain lahir bersama dengan Di negara-negara yang kemudian merdeka
konsep industri pada masa Revolusi Industri ini, terjadi dua polarisasi dua konsep gaya
di Inggris dan Eropa di abad ke-18. Dengan yang besar, yaitu pola-pola dan idiom
lahirnya pabrik-pabrik serta kota-kota desain berbasis gaya hidup tradisional
industri dan berkembangnya kemajuan alat setempat, dan desain yang berbasis media
transportasi ke semua penjuru dunia, maka dan kebutuhan hidup modern. Sintesa
industrialisasi menjadi tahap pengembang- bentuk yang di Barat terjadi secara lambat,
an akhir kemajuan di banyak negara. di daerah-daerah koloni berlangsung lebih
Revolusi industri mengawali konsep singkat. Hal ini terlihat pada perkembangan
produksi massal dan konsumsi massal bagi sejarah gaya desain barat yang di tempat
berbagai benda pakai yang tadinya dibuat asalnya terjadi akibat reformasi berkelan-
secara manual satu persatu. Prinsip ini juga jutan sebagai hasil pewacanaan linier oleh
melahirkan media komunikasi massal baik para ahli, yang kemudian menjadi landasan
melalui media cetak, media film, maupun konsep desain selanjutnya. Di daerah lain,
media radio. karena perkembangan komunikasi dan
transportasi modern yang cepat, suatu
Perjalanan gaya desain Eropa, dari Abad
konsep dan bentuk desain yang baru bisa
Pertengahan, Klasikisme, Renaisans, Gotik,
segera menjadi acuan di tempat yang
Barok, Romantik sampai Pra-Modern dan
berbeda. Transisi bentuk yang bersifat
Modern melewati suatu perkembangan
progresif dan melalui perubahan gaya
peradaban yang lambat dan bertahap.
hidup setempat jarang terjadi.
Transformasi gaya-gaya ini menyerap
berbagai aspek seni yang berkembang, Di dalam desain, seharusnya bentuk terjadi
termasuk seni-seni berbasis tradisi. Semua akibat pemecahan masalah desain, bentuk
38
DESAIN PRODUK
adalah solusi terhadap masalah lain yang modern, bertemu dengan konsep gaya
substantif. Bentuk menjawab banyak bersumber pola hias masyarakat tradi-
masalah yang berkait dengan fungsi sosial- sional. Bentuk pendekatan yang terjadi
budaya, teknologi dan ekonomi. Namun adalah pembaruan desain dan fungsi
dalam masyarakat global yang multikultur, produk-produk tradisi, atau membuat karya
berbagai fenomena desain bisa berpindah desain modern yang terinspirasi pola dan
atau diadaptasi dari satu tempat ke tempat idiom tradisional, atau menangkap spirit
lain, mengakibatkan gaya internasionalis- tradisi dan menciptakan desain modern
me yang tidak terkait lagi dengan akar sosio atau berbagai kemungkinan sintesa lain.
kultural setempat. Kita perlu melihat Penulisan sejarah desain Indonesia sukar
dengan cara kritis perkembangan seni dan dilakukan karena tidak dimulai sejak awal,
desain di Indonesia melalui sudut pandang namun sintesa antara gaya tradisional dan
ini. pendekatan modern ini terus menerus
Pemahaman desain modern di Indonesia muncul sebagai fenomena yang menarik.
diperkenalkan oleh desainer atau seniman Masalah desain di Indonesia, antara lain
Belanda yang berpraktik di Indonesia adalah pergulatan mencari identitas, yang
(Hindia Belanda). Para planolog, arsitek, terjadi dalam semua bentuk desain.
desainer interior dan mebel, rumah mode, Tantangan untuk menjadi desainer global
ilustrator, biro iklan, penerbit, percetakan, tetapi berakar pada masalah lokal sudah
dan perusahaan kemasan mempekerjakan menjadi jargon umum. Masalah lain yang
ahli Belanda yang dibantu oleh drafter, relevan adalah isu lingkungan hidup, yang
teknisi, operator, dan asisten pribumi. menjadi salah satu prasyarat desain masa
Secara berangsur, melalui sekolah teknik kini. Isu internasional ini dapat diwujudkan
dan perguruan tinggi yang ada (antara lain melalui berbagai pendekatan desain, baik di
di Bandung dan di Yogyakarta) prinsip dan tahap pra-produksi, produksi, distribusi,
teknik desain ini diambil alih oleh Putra pemakaian maupun pemusnahan setelah
Bangsa. pemakaian. Pada setiap tahap ini selalu ada
Dalam proses itulah perkembangan gaya masalah besar dalam hal limbah. Masalah
modern Eropa mulai di adaptasi, yang lingkungan hidup ini terkait langsung
tampak pada gaya Deco, dan kemudian dengan isu konsumerisme dan komer-
Bauhaus. Selanjutnya, setiap gaya baru yang sialisme yang telah mendapat penolakan
terjadi di Eropa dan Amerika akan menjadi sejak masa Art&Craft di awal Revolusi
sumber dari referensi bentuk desain di Industri sampai sekarang. Konsumerisme
Indonesia. Pada desain grafis, kita melihat dan komersialisme terjadi karena produsen
progresi gaya dari Dutch-Victorian, jadi yang terus mencari untung, dan konsumen
Dutch Deco, American Commercial Art, yang terbius untuk terus membeli barang
Futurisme, Bauhaus, dan kemudian gaya yang baru. Mekanisme ini dihidupkan oleh
Post-Modern yang didasarkan pada kemaju- mekanisme industri media. Berbagai
an ICT dan perkembangan Media Digital. masalah nyata ini menjadi latar berlakang
perkembangan desain di Indonesia, dan
Di Indonesia terjadi perkembangan menarik
selalu menjadi tantangan bagi desainer
di mana pengaruh konsep bentuk desain
Indonesia.
39
DESAIN PRODUK
40
DESAIN PRODUK
Banyak sekali dalam kehidupan di lingkungan Setelah mempelajari bab ketiga ini, Anda tentu
kita produk-produk yang dipergunakan untuk menjadi paham tentang konsep dasar tentang
mempermudah manusia dalam memenuhi sejarah dan gaya desain di indonesia. Dari
hajat hidupnya. Produk-produk tersebut selalu semua materi yang sudah dijelaskan ada bab
mengalami perubahan dalam segala aspek pertama ini, apa yang menurut Anda paling
seiring dengan perkembangan jaman. Tugas sulit dipahami? Coba Anda diskusikan dengan
Anda adalah memperhatikan di lingkungan teman maupun guru Anda, karena materi ini
anda dan tentukan salah satu produk misalnya akan menjadi referensi dan pemahaman
produk yang didalamnya terdapat unsur materi-materi yang akan dibahas di bab-bab
budaya, komponen bahan, fungsi, ragam dan selanjutnya.
bentuknya disertai dengan gambar-gambar
referensi yang mendukung. Anda dapat me-
ngumpulkan informasi melalui buku, internet,
maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas
dikerjakan dalam bentuk laporan dengan
format yang sudah disepakati dengan guru
pengampu.
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan pemahaman anda tentang desain,
kaitkan dengan pendapat para ahli!
2. Jelaskan pemahaman anda tentang desain
produk, kaitkan dengan pendapat para ahli!
3. Jelaskan pemahaman anda tentang desain
produk kriya, kaitkan dengan pendapat para
ahli!
4. Tentukan minimal 3 bentuk produk dalam
kehidupan sehari-hari yang terkandung
unsur seni atau keindahan, fungsi dan
teknologinya!
5. Sebutkan beberapa contoh minimal 5
bentuk produk kriya/kerajinan (tekstil,
kulit, logam keramik dan kayu) dalam
kehidupan sehari-hari! Jelaskan proses dan
nilai fungsional dan keindahan di dalam-
nya!
41
BAB Iv
Desain Berwawasan Lingkungan
Desain
berwawasan lingkungan
42
DESAIN PRODUK
43
DESAIN PRODUK
dalam beberapa pengetian yang diutara- bangan produk, karena seperti yang
kan sebagai berikut, Menurut Acher diutarakan para pakar di atas bahwa
desain merupakan pemecahan masalah desain sangat berhubungan dengan
dengan satu target yang jelas, sedangkan karya manusia dan dipergunakan untuk
menurut Jones desain merupakan memenuhi kebutuhan manusia.
tindakan untuk mengubah inisiatif untuk Kaitannya dengan produk kriya, bahwa
mengubah karya manusia. kriya mempunyai peran ganda dalam
Kemudian karena tumbuhnya berbagai kehidupan masyarakat. Dalam konteks
profesi kegiatan manusia pengertian budaya kriya mewakili etnis pada suatu
desain mengalami berbagai perubahan. komunitas budaya dimana kriya itu di
Hal ini senada dengan yang disampaikan buat. Sedangkan pada konteks ekonomi
oleh Bruce Archer. Menurut Bruce Archer kriya modern merupakan bagian penting
dalam Agus Sachari dan Yan Yan Sunarya, untuk meningkatkan perekonomian
mengemukakan bahwa desain adalah masyarakat pendukungnya. Dalam
salah satu bentuk kebutuhan badani dan kaitannya dengan desain, maka peran
rohani manusia yang dijabarkan melalui desain dalam konteks kriya lebih
berbagai bidang pengalaman, keahlian mengarah pada kualitas penampilan
dan pengetahuannya yang mencermin- bentuk, bukan untuk menegaskan
kan perhatian pada apresiasi dan kekayaan materialnya. Hal ini dise-
adaptasi terhadap sekelilingnya, ter- babkan material pada produk kriya
utama yang berhubungan dengan adalah berasal dari alam, tidak seperti
bentuk, komposisi, arti, nilai dan pada desain yang selalu melakukan
berbagai tujuan benda buatan manusia. inovasi material, terutama material
Widagdo sebagai seorang pendidik olahan.
senior dibidang desain di Indonesia Dengan melihat situasi tersebut, maka
mengatakan bahwa menyebut kata peran desain dalam upaya pengem-
Desain (Design), interprestasi penger- bangan produk kriya adalah sebagai
tiannya akan berbeda-beda, ini disebab- penciptaan nilai, dan lebih melihat
kan karena kata desain mencakup kebutuhan masyarakat di sekitarnya.
pengertian yang luas, cakupannya Dengan kata lain dalam pengembangan
meliputi pengertian dari merancang produk kriya dapat menggunakan
software, menyusun kerangka peneliti- keilmuan desain, akan tetapi tidak
an, merancang mesin, gedung, ruang mengesampingkan komunitas budaya
sampai men “desain” sarung bantal, tiap pendukungnya. Peran lain yang harus
cabang ilmu dan profesi mempunyai hak dijalankan adalah mempertahankan
yang sama menggunakan istilah desain. kekayaan material sebagai pendukung
(Widagdo, 2001) kriya dengan memanfaatkan teknologi
Jangkauan dan permasalahan desain sederhana, atau yang lebih dikenal
sangat kompleks, namun demikian pada dengan istilah teknologi tepat guna.
dasarnya tidak dapat terlepas dari suatu 2. Proses Desain
proses, dan proses tersebut dapat Proses desain merupakan proses serang-
bermakna apabila memiliki fungsi dalam kaian kegiatan yang berhubungan
rangka pemenuhan kebutuhan manusia. dengan desain. Kegiatan ini dimulai
Dalam hubungannya dengan produk dengan kegiatan observasi lapangan dan
kriya, keberadaan ilmu desain dapat studi pasar, kegiatan penelitian dan
dipergunakan dalam rangka pengem- pengembangan, studi banding barang/
44
DESAIN PRODUK
produk sejenis, dan tahapan desain. 2) Bahan (kayu, tanah liat, logam ,
Proses desain bukan suatu kegiatan yang serat/kain, rotan, plastik dan lain-
berdiri sendiri, melainkan kegiatan lain) atau sifat-sifat bahan yang akan
terpadu dengan proses produksi dan digunakan.
pemasaran. Suatu bentuk rancangan Sifat bahan dapat diklasifikasikan men-
yang dilakukan melalui proses desain jadi beberapa sifat antara lain:
yang baik dan mengacu pada kreteria-
a) Sifat kimiawi bahan (chemical
kreteria tertentu akan menunjang keber-
character), misalnya: komposisi
hasilan dalam proses produksi dan
kimiawi bahan, rekasi bahan, ter-
bahkan pada segi pemasaran.
hadap bahan lain, serta kemungkinan
3. Proses Inovasi Desain terjadi pada proses selanjutnya.
Upaya pembaharuan yang dilakukan b) Sifat mekanis dan fisik bahan (phy-
untuk mengumpulkan seluruh gagasan sical & mechanical character),
yang ada baik berupa acuan visual, misalnya: ketahanan bahan, kelen-
miniatur, maupun buku sumber/literatur turan bahan, kelembaman bahan,
atau reference. kekenyalan bahan, kekerasan bahan,
4. Pengaruh Pasar terhadap Desain sifat elektromagnetik bahan, berat
Perasaan seseorang atau kelompok jenis bahan, dan lain-lain.
masyarakat yang timbul karena adanya c) Sifat ditinjau dari kemampuan bahan
pengaruh tertentu dari benda/produk (material ability). Misalnya bahan
tersebut (selera) baik dari faktor tingkah dapat ditekuk/dilipat, dipotong,
laku, psikologis, iklan atau promosi dan digunting, dan lain-lain.
kejadian sehari-hari yang berhubungan d) Sifat permukaan luar bahan (survace
dengan manusia (dalam hal pengguna) form & caracter), misalnya: permuka-
dengan peralatan (dalam hal benda- an halus, kasar, tekstur.
benda produk) dan juga lingkungannya.
e) Sifat bentuk dan bagian dalam bahan
5. Tahapan Desain (inner form & caracter), misalnya:
Terdapat langkah-langkah yang dapat berongga, pori-pori, masif, berserat,
dilakukan dengan menerapkan fase bergetah, berminyak, dan lain-lain.
conceptual design yang dapat diperoleh f) Asal bahan (material origination),
melalui analisis sebuah desain yang akan bagaimana asal lingkungannya dan
dibuat. Untuk perencanaan atau proses geografinya. Misalnya: berasal dari
desain, aneka produk memiliki tingkat rawa-rawa, perairan, pegunungan,
kerumitan yang cukup. Akan tetapi sisa (waste), limbah, dan lain-lain.
berpengaruh pada penciptaan suasana
g) Tipe bahan (Material type), misalnya
interior sebuah rumah, yang nantinya
kayu lunak, keras, dan lain-lain.
aneka produk tersebut di samping
mempunyai nilai pakai juga mempunyai h) Ditinjau dari dampak yang dihasil-
nilai estetika. Hal ini disebabkan adanya kan: misalnya menyerap cairan,
spektrum yang luas baik pada jenis mudah terbakar, beracun, mengkerut
bahan maupun gaya pemakai/user. dan lain-lain.
Dalam perancangan desain yang harus Dari uraian di atas dapat ditarik penger-
diketahui adalah: tian bahwa untuk perencanaan desain
1) Fungsi pakai dalam kaitannya de- aneka produk ada tiga kriteria yang
ngan bentuk aneka produk. mendasar yaitu:
45
DESAIN PRODUK
46
DESAIN PRODUK
47
DESAIN PRODUK
48
DESAIN PRODUK
49
DESAIN PRODUK
berlaku terhadap apa saja yang dirasa dianalisa secara terpisah namun dalam
sejalan dengan konsepsi hidup. Disetiap proses pembuatannya seorang perajin
wilayah nilai estetik pada kriya pada tidak berfikir secara analitis terhadap
dasarnya memiliki kesamaan. Perbedaan ketiga nilai tersebut. Ketiga hal tersebut
latar belakang sosial budaya dari pendu- dirasakan secara terpadu dalam proses
kung kriya, menyebabkan paham keindahan berkarya sesuai dengan pengalaman yang
di setiap wilayah terlihat berlainan, diperolehnya.
meskipun roh-nya, cita-cita, nilai-nilai dan Ide dalam seni kriya adalah sebagai hasil
orientasi yang dianutnya tetap sama. Hal pemikiran yang menentukan corak dan
terebut dipertegas oleh Immanuel kant, jenis kriya dan yang menentukan kualitas
nilai estetik dapat dilihat dari segi seni dan teknik yang dipergunakan. Adapun
subjektifitas dan objektifitas. Subjektifitas daya cipta diartikan sebagai tenaga atau
yang dimaksud adalah sepenuhnya kekuatan yang mendorong perbuatan
tergantung pada pengalaman manusia mencipta. Kekuatan daya cipta inilah yang
mengenai nilai, sedangkan objektifitas mampu melahirkan bentuk dan corak baru
bahwa nilai-nilai merupakan unsur-unsur (Yudoseputro, 1983:11).
yang tersatu padukan, objektif dan aktif dari
C. Unsur-unsur Estetik pada Kriya
realita (A.A.M. Djelantik, 1999:13).
Karya kriya apabila diperhatikan, maka yang
Nilai estetik pada karya kriya harus dilihat
akan terlihat adalah beberapa unsur estetik
secara utuh. Sebab hal ini akan memberikan
seperti garis, bentuk, tekstur, dan warna.
kesan dan pesan tertentu kepada yang
Apabila orang yang memperhatikan karya
menggunakan karya kriya tersebut. Misal-
kriya tersebut memiliki kepekaan terhadap
nya dalam melihat sebuah kursi tamu yang
nilai-nilai estetik maka seseorang tidak
indah, orang tidak hanya sekedar menggu-
hanya tertarik semata-mata pada fungsi
nakan sebagai tempat duduk, akan tetapi
pakai dari sebuah karya kriya, tetapi juga
akan melihat bagian-bagiannya. Bagian-
mengamati unsur-unsur fisiknya, tertarik
bagian tersebut adalah unsur-unsur fisik-
juga pada teknik pembuatannya serta watak
nya, meliputi karakter bahan, karakter
kualitas bahannya. Kemudian tertarik pada
bentuk dan juga perajin sebagai pembuat
bentuk dan hiasannya, mulai menilai
kriya tersebut. Sehingga nilai estetika
warnanya, tekstur, ragam hiasnya, desain
dalam konteks kriya adalah yang berhu-
secara keseluruhannya dari benda kriya.
bungan dengan perasaan pengguna karya
Dari pengalaman apresiatif tersebut maka
kriya tersebut, yakni perasaan nyaman
akan terlatih menghayati hakikat tentang
dalam menggunakan dan perasaan kagum
garis, bentuk, warna, tekstur dan desain
menikmati nilai keindahan secara visual.
secara keseluruhan (Yudoseputro, 1983:
Wiyoso Yudoseputro dalam bukunya Seni 161).
Kerajinan Indonesia (1983:159) menjelas-
Produk kriya merupakan produk yang
kan bahwa sebagai karya seni, benda kriya
identik dengan nilai-nilai estetik, oleh
harus menampilkan nilai estetik atau nilai
karena itu untuk menganalisa nilai-nilai
keindahan rupa. Sedangkan sebagai seni
estetik secara visual tidak terlepas dari
terapan nilai estetik pada karya kriya tidak
unsur-unsur dalam pembentukannya, yakni
dapat dipisahkan dari nilai gunanya. Pada
garis, bentuk ragam hias serta karakteristik
seni kriya nilai teknis juga menentukan
tekstur dalam perwujudannya.
kualitas karya seninya. Lebih lanjut
dikatakan bahwa nilai estetik, nilai teknik 1. Unsur Garis
dan nilai pakai karya seni kriya dapat Garis merupakan sederetan titik-titik
50
DESAIN PRODUK
dan bahkan dengan garis dapat di- produk kriya yang terdiri dari gabungan
ciptakan berbagai wujud. Pada benda antara beberapa garis. Kebebasan dan
kriya seringkali kehadiran "garis" bukan kelincahan tangan para perajin dalam
saja hanya sebagai garis tetapi kadang membuat karya kriya menjadi jaminan
sebagai perwujudan dari bentuk yang kualitas hiasan pada hasil karyanya.
diungkapkan melalui perwujudan secara Hiasan serba garis pada benda pakai dan
visual, baik melalui karakter bahan benda pajang seperti yang terjadi pada
maupun finishing. Unsur garis yang kriya kayu Betung membentuk motif
dibuat oleh seorang perajin dalam karya tertentu yaitu motif akar dan mengan-
kriyanya akan memberikan kesan psiko- dung kualitas garis yang sama seperti
logis yang berbeda pada setiap garis pada jenis kriya lain.
yang dihadirkan. Dari kesan yang ber- Keberadaan garis tidak hanya dapat
beda, garis mempunyai karakter yang diikuti pada kontur wujud dari benda
berbeda pada setiap bentuk produk yang saja, akan tetapi dapat juga pada kontur
lahir dari para perajin. dari motif hias yang ada di dalamnya.
Garis dapat dikatakan sebagai unsur Permainan garis pada motif kerawang
yang paling sederhana dalam pencipta- pada jenis kursi Betung akan berpenga-
an sebuah karya kriya, sebagai pencapai- ruh pada nilai estetik produk kriya
an yang paling ekonomis dibanding tersebut. Dari garis-garis yang hadir
dengan unsur lain. Namun demikian pada karya kriya membuktikan bahwa
garis mempunyai banyak permasalahan garis merupakan unsur pembentuk nilai
yang membutuhkan studi pemahaman estetik dari karya seni kriya.
yang tidak mudah dan membutuhkan 2. Unsur Bentuk
studi pengenalan dan pemahaman yang
Bentuk atau wujud sebuah benda men-
memerlukan waktu yang cukup panjang.
jadi nyata karena adanya kontur. Karena
Garis sebagai unsur estetik mempunyai
keberadaan garis berupa garis tepi yang
peranan yang sangat penting, selama
memberikan wujud dari sebuah benda.
seorang penghayat mampu menangkap
Benda adalah istilah umum yang
informasi yang disampaikan lewat unsur
terkadang membingungkan apabila
garis yang dihadirkan.
dipakai dalam pengertian senirupa.
Garis dapat berperan sebagai garis, yang Kapan dipakai kata bentuk (form) dan
kehadirannya untuk memberi tanda dari kapan dipakai kata wujud (shape).
bentuk logis, seperti yang terdapat pada Bentuk adalah manifestasi fisik dari
ilmu-ilmu eksakta. Garis berperan benda hidup, sedang wujud dari benda
sebagai lambang, informasi yang sudah mati. Hal inilah yang menyebabkan
merupakan pola baku dari kehidupan dalam dunia senirupa lebih banyak
sehari-hari, seperti pola pada lambang menggunakan kata wujud daripada kata
yang terdapat pada logo, tanda pada bentuk, untuk menjelaskan bahwa wujud
peraturan lalu lintas dan lambang- adalah ciptaan manusia.
lambang yang digunakan dalam pola
Sebagai contoh bermacam-macam
kehidupan sehari-hari. Garis berperan
wadah dari anyaman bambu memper-
untuk menggambarkan sesuatu secara
lihatkan wujud yang bersumber pada ide
representatif, seperti yang terdapat
penggunanya. Sebaliknya karya kap
pada gambar ilustrasi. Pada karya kriya
lampu pada seni kriya diciptakan atas
garis merupakan unsur untuk menerang-
dasar pilihan wujud yang bebas, karena
kan kepada orang lain tentang bentuk
benda ini lebih banyak berfungsi sebagai
51
DESAIN PRODUK
52
DESAIN PRODUK
baku kriya adalah sebagai berikut: dipergunakan sebagai bahan kriya yaitu :
1. Bambu a. Bambu betung (Dendrocalaimus
Bambu merupakan sekelompok rumput- Aspes)
rumputan yang termasuk dalam anak Warna bambu betung yang masih
suku Bambusoideae. Bambu berbentuk muda atau basah berwarna hijau dan
terna atau pohon tumbuhnya tersebar di bila telah kering berwarna putih.
daerah tropik dan subtropik Asia dan Untuk bambu betung hitam, dalam
Amerika. Pengistilahan bambu meng- keadaan muda, basah dan kering
gambarkan semua pohon atau semak- berwarna hitam. Kegunaan sebagai
semak seperti rumput dengan batang tiang bangunan, dinding rumah, mebel
dan ranting yang tahan lama. Struktur dan produk kriya lainnya. Panjang
dan sifat bambu sangat mirip dengan setiap ruasnya 40-60 cm, tebal
jaringan kayu, oleh karena itu bambu dinding buluh antara 10-15 mm.
juga diistilahkan sebagai kayu (Klaus, Habitatnya dapat hidup mulai dari
1985:47). Terdapat sedikit perbedaan daratan rendah sampai dengan
antara bambu dan kayu. Bambu tidak ketinggian 1000 m dari permukaan
mengalami pertambahan dalam kete- laut.
balan sedangkan pada kayu setiap b. Bambu tutul (Bambusa Vurgaris)
tahunnya mengalami pertambahan pada
Warna ketika masih muda atau dalam
bagian batang dan tangkainya atau pada
keadaan basah berwarna hijau dengan
panjangnya dan garis tengahnya. Bambu
bintik-bintik hitam dan coklat. Setelah
termasuk kedalam jenis tumbuhan
kering berwarna putih dengan bintik-
Phanerogams yaitu tumbuhan yang
bintik hitam dan coklat. Kegunaanya
menghasilkan bunga sebaik dengan
banyak dipergunakan sebagai bahan
bibitnya. Adanya penggunaan istilah
utama produk kerajinan bambu, misal-
bambu yang beragam sering kita
nya mebel, hiasan dinding, tirai,
dengarkan, sehingga dapat menimbul-
dinding lantai dan sebagainya. Habitat
kan persepsi yang berbeda-beda. Dalam
dapat tumbuh di daerah yang cukup
bahasa Sunda, bambu disebut awi, dalam
kering.
bahasa Jawa disebut pring, dalam bahasa
Batak disebut Buluh, dan dalam bahasa c. Bambu apus/bambu tali (Gigantochloa
Jepang disebut Take. Apus)
Tanaman bambu sebagai habitat, banyak Warna bambu ini pada waktu masih
sekali jenis-jenisnya. Diperkirakan ada muda hijau, begitu juga dalam keadaan
600-700 jenis bambu di dunia ini. basah. Bila sudah kering warnanya
Beberapa jenis dari jumlah bambu kuning muda. Sifatnya ulet, ruas-
diperkirakan terdapat di Indonesia, ruasnya panjang. Kegunaanya sangat
namun belum diketahui secara pasti. baik untuk mebel, bahan anyaman, tali,
Disamping tumbuh secara liar, banyak kerangka rumah dan produk kriya
warga desa yang menanam bambu di lainnya. Ukuran diameter Bambu Apus
sekitar rumahnya atau di lahan-lahan antara 2,5- 15 cm, tebal dinding 6-13
tertentu untuk berbagai keperluan. mm. Habitat umumnya tumbuh di
Sering kita jumpai rumpun bambu dataran rendah daerah pegunungan
tersebut mencirikan batas desa di Jawa dengan ketinggian 1000 M. di atas
(Sastrapraja, 1977). permukaan air laut.
Ada beberapa jenis bambu yang dapat d. Bambu hitam/wulung (Gigantochloa
Atter)
53
DESAIN PRODUK
Dalam keadaan basah maupun kering, dalam cairan yang sudah diberi warna
tua maupun muda, bambu tersebut sesuai dengan kebutuhan.
berwarna hitam. Penggunaannya 3. Rotan
segabai bahan baku mebel, anyaman,
Berbagai jenis rotan banyak tumbuh di
tiang, pager dan produk kriya lainnya.
wilayah Indonesia sebagai hasil komo-
Ukuran panjangnya dapat mencapai
diti yang dapat dijadikan bahan pokok
20 M, ruasnya antara 45- 60 Cm,
kriya. Benda-benda kriya yang dapat
diameternya 5-15 Cm, dengan tebal
dibuat dari bahan rotan antara lain:
dinding rata-rata 16 mm. Habitat
berbagai bentuk anyaman, furniture,
hidup bambu ini pada ketinggian 0-
berbagai wadah, dan lain sebagainya.
650 Meter di atas permukaan air laut
Cara penggunaan rotan sebagai bahan
serta hidup pada tempat terbuka dan
baku kriya adalah dengan cara dibelah
beriklim kering yang cukup air.
atau disayat menjadi heleian lajur atau
2. Daun-daunan dalam bentuk lidi, bahkan rotan dapat
Material pokok untuk kriya anyam adalah dipergunakan secara utuh.
menggunakan jenis daun dengan cara Pengolahan rotan sebagai material
dilipat dan dirangkai. Daun diolah anyaman adalah hampir sama dengan
kemudian dijadikan bahan anyaman pengolahan yang dilakukan pada bambu.
berupa lungsi dan pakan dan dijalin Pengolahan rotan adalah dengan cara
sedemikian rupa. Hasil jalinan tersebut dipotong potong menjadi bagian-bagian
akan menghasilkan berbagai barang tertentu, tiap bagian dibelah menjadi
kriya seperti tikar, berbagai wadah, beberapa buah sesuai dengan kebutuh-
benda fungsional anyaman, dan seba- an. Jika dibandingkan dengan bambu,
gainya Bahan daun-daunan yang dipakai rotan memiliki sifat yang lebih lentur dan
adalah sejenis pohon palem atau kelapa ulet, oleh karena itu rotan sangat cocok
dan lontar, dan berbagai jenis rumput untuk jenis kriya yang memerlukan
seperti pandan dan mendong. kekuatan, seperti berbagai jenis wadah
Pada umumnya sifat dari daun-daunan dan kursi.
yang dipergunakan sebagai bahan 4. Kayu
anyaman adalah relatif lebih lemah,
Secara geografis indonesia memiliki
namun agar menjadi bahan pokok
hutan tropis yang menyediakan berbagai
anyaman yang siap pakai, terlebih
jenis kayu. Kayu yang tumbuh diberbagai
dahulu harus mengalami pengolahan.
daerah di Indonesia memiliki jenis dan
Sistem pengolahan pada jenis daun-
kualitas yang berlainan. Kayu adalah
daunan hampir sama, yakni dengan cara
jenis material yang dapat dipergunakan
melepaskan lidi dari urat-urat daun
sebagai bahan pokok kriya. Sebelum
kemudian dimasak dalam air dilicinkan
dipergunakan sebagai bahan pokok kriya
dan dijemur dengan waktu yang ter
kayu harus mengalami pengolahan.
tentu. Dikatakan demikian karena para
Pengolahan yang dimaksud adalah
perajin melakukan pengolahan baha
penebangan, pembelahan dengan
baku secara tradisional secara turun-
ukuran tertentu dan pengeringan, baik
tenurun. Pembentukan motif pada
secara alami maupun dengan meng-
anyaman biasanya dengan cara mem
gunakan alat pengering (oven). Disam-
bedakan salah satu warna dari pakan dan
ping sebagai material kerajinan kayu
lungsi. Pemberian warna dengan cara
juga dapat dipergunakan sebagai bahan
mencelupkan daun yang sudah kering ke
konstruksi bangunan.
54
DESAIN PRODUK
55
DESAIN PRODUK
56
DESAIN PRODUK
keramik rakyat adalah pemakaian bahan Kompo Desain Kriya Tradisional Kriya Modern
nen
tanah liat dengan dengan teknik bakar
rendah. Dengan bahan tanah liat, dibuat oleh
industri lain,
Dibuat dengan
bahan lokal,
peralatan manual,
akan tetapi telah
gerabah yang sudah dibakar akan Tidak ada sederhana, melakukan inovasi
kekhususan, Alat menghormati peralatan dengan
memiliki kualitas keramik, sehinga tahan mempunyai perkakas yang menggunakan
terhadap air. fungsi yang
spesifik.
berhubungan
dengan ritual/
mesin dan listrik.
keagamaan, satu
Kegiatan membuat benda-benda kriya alat mampu untuk
dari bahan tanah liat menghasilkan membuat pekerjaan
lebih dari satu.
berbagai produk fungsional dan benda
hias yang memiliki nilai seni tinggi. Energi Kebanyakan
bukan manual
Sering manual,
kadang-kadang
Lebih cenderung
menggunakan
Sebagai contoh di daerah Kasongan misalnya gas, menggunakan energi listrik,
batubara, listrik, sumber alam karena kriya
Yogyakarta, produk-produk yang kekuatan nuklir misalnya kayu, modern, membuat
dihasilkan oleh para perajin Kasongan jerami, kekuatan
pedal.
produk dalam
jumlah yang besar.
sudah merambah ke pasaran luar negeri,
Produk Proses kerja Berkelompok/sentra Sebagian dalam
hal ini menandakan bahwa apabila si lebih rumit dan , atau suatu bentuk sentra,
material dari alam diolah dengan cermat memiliki
pengkhususan
keluarga, kadang-
kadang dengan
tetapi telah
memiliki tempat
dan melalui beberapa keteknikan akan atau pembagian pembagian kerja kerja yang khusus
kerja yang jelas . yang tidak tetap untuk melakukan
menghasilkan produk kriya yang komponen dapat bertukar proses produksi.
dibuat terpisah. tempat. Tidak
berkualitas. Memiliki terdapat perbedaan
perbedaan antara perencana
E. Perbedaan Desain, Kriya Modern, dan Kriya antara perencana dan pekerja.
Tradisional dengan pekerja
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa Ergono Desainer harus Seorang perajin Produk kriya
mi mempertimbang dalam membuat modern sebagian
kriya dan desain memiliki hubungan yang kan hubungan produk lebih besar adalah untuk
antara manusia mempertimbangkan keperluan ekspor,
erat, namun demikian antara kriya dan dan produk, hubungan antara oleh karena itu para
desain memiliki beberapa perbedaan dari karena antara alat dan material . perajinnya telah
manusia dan Produk adalah hasil menggunakan
berbagai segi. Dari beberapa wacana pada produk coba-coba dan tidak aspek ergonomi
mempunyai memerlukan dalam membuat
saat ini kriya juga mengalami perkembang- kaitan yang erat. langkah-langkah produknya.
an, yakni mendapat pengaruh pendidikan Dalam
merencanakan
seperti yang
dilakukan oleh
dan teknologi. Dengan pengaruh tersebut sebuah produk desainer.
gambar dan
kriya dapat dikatakan hampir menyamai model adalah
dengan desain. Dengan demikian kriya langkah-langkah
yang selalu
dapat dibedakan menjadi dua golongan, dilakukan.
kriya tradisional dan kriya modern seperti Harga Harga produksi Harga produksi Harga produksi
yang telah dijelasklan sebelumnya pada tinggi: Kesalahan
menaksirkan
kecil: Kekeliruan
menafsirkan harga
proporsional,
karena tergantung
kajian ini. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat harga akan jual relatif kecil. terhadap perolehan
berakibat Harga produk material sebagai
dalam tabel berikut ini. kerugian yang hampir tidak pernah bahan pokok. Sudah
besar. Dalam memasukkan biaya melakukan promosi
Tabel 4.1 Perbedaan antara Desain, menentukan promosi baik di media cetak
Kriya Tradisional dan, Kriya Modern harga terdapat maupun elektronik
beberapa hal termasuk di
Kompo Desain Kriya Tradisional Kriya Modern yang harus internet.
nen dipertimbangkan
. Hal-hal tersebut
Materia Menggunakan Menggunakan Dari alam tetapi meliputi biaya
l material bahan dari alam, dapat juga perancangan,
olahan/tiruan, misalnya kayu, wol, menggunakan biaya produksi,
misalnya plastik, rotan, bambu, tanah bahan olahan, biaya
baja liat seperti kaca, logam, pembungkus dan
MDF, dan lain promosi dengan
sebagainya. periklanan
57
DESAIN PRODUK
Kompo Desain Kriya Tradisional Kriya Modern Substansi kriya dapat dikelompokan ke
nen
dalam tiga gugus berdasarkan wilayah
bersekala besar sangat tergantung
pada kemampuan
order akan diproduk
dalam jumlah yang
kerjanya. Ketiga gugus kriya itu ialah
ekonomi dan pisik kecil, dan kriya seni, kriya desain, dan kriya kerajin-
perajin. sebaliknya.
an. Secara ringkas ketiga gugus tersebut
Pelatih Seorang Perajin dilatih oleh Perajin sudah dapat dijelaskan sebagai berikut.
an Desainer dididik lingkungan keluarga terdidik, memiliki
dalam suatu
kelas khusus,
secara turun
temurun. Menjadi
tenaga perajin dan
pengelola yang
1) Kriya Seni
mulai kegiatan seorang perajin memiliki
perancangan tidak diperlukan pendidikan formal
Kriya seni adalah bidang kekriyaan
sampai pendidikan formal, yang cukup tinggi. yang wilayah kerjanya menekankan
pembuatan karena sudah Pelatihan diperoleh
model. Aktivitas mentradisi di dengan berbagai penciptaan karya-karya untuk ke-
perancangan lingkungan tempat cara, baik dari
dapat juga kerajinan itu berada pemerintah
pentingan ekspresi yang bersifat
dilakukan maupun pelatihan personal dengan berlandaskan pada
desainer dengan secara mandiri.
melihat pemanfaatan unsur-unsur tradisi
diberbagai
sumber, seperti yang ada pada kriya.
majalah, buku-
buku desain dan 2) Kriya Desain
sebagainya.
Kriya desain adalah bidang kekriya-
Ekologi Resiko ekologis
tinggi, sebab
Tidak memiliki
resiko yang tinggi
Memiliki resiko
ekologi yang tidak
an yang wilayah kerjanya menekan-
produk dibuat terhadap terlalu tinggi, kan penciptaan karyakarya untuk
dengan material lingkungan, karena sangat tergantung
buatan. Dalam menggunakan kepada material pemenuhan (pelayanan) kebutuhan
perancangan
produk selalu
bahan dari alam.
Dalam membuat
yang digunakan dan
lokasi tempat
masal yang produknya merupakan
mempertimbang produk kurang proses produksi. hasil perpaduan dari pemanfaatan
kan faktor mempertimbangkan
lingkungan. faktor lingkungan. unsurunsur tradisi yang ada pada
kriya dengan dilandasi adaptasi
1. Konsep Seni Kriya prinsip-prinsip perancangan (de-
Kriya dalam konteks masa lampau di- sain).
maknai sebagai suatu karya seni yang 3) Kriya Kerajinan
unik dan karakteristik yang di dalamnya Kriya kerajinan adalah bidang ke-
mengandung muatan nilai estetik, kriyaan yang wilayah kerjanya mene-
simbolik, filosofis dan fungsional serta kankan penguasaan keterampilan
ngrawit dalam pembuatannya. Seni Kriya teknik untuk kepentingan produksi
ialah suatu cabang seni yang kegiatan- dan reproduksi benda-benda kriya.
nya berlandaskan pada tradisi dengan dan bertumpu pada keterampilan
didukung oleh keahlian (keterampilan/ tangan dengan muatan nilai etnik
keprigelan) dalam menggunakan alat budaya Nusantara.
yang menjadi ciri dari proses pembuatan
F. Kategori Kria Berdasarkan Nature
bendanya.
1. Kria yang Mempunyai Konteks dengan
2. Kriya Dalam Konteks Masa Kini
Budaya (Keraton)
Kriya adalah suatu ranting atau cabang
a. Busana Adat
seni yang menghasilkan karya-karya seni
dan benda-benda fungsional atau b. Benda-benda perabot yang mem-
benda-benda hias yang dibuat dengan punyai makna perlambang
bantuan alat sederhana maupun mesin c. Senjata pusaka: keris, tombak, dan
yang pembuatannya mengandalkan lain-lain.
bahan natural maupun buata 2. Kria yang Mempunyai Konteks dengan
3. Tiga Gugus Kriya Agama dan Kepercayaan
58
DESAIN PRODUK
Artefak yang berkonteks agama atau Produk kria apa saja yang dibuat untuk
kepercayaan, totem, senjata, topeng, diperjual belikan kepada siapa saja,
perahu (suku asmat) wayang kulit, arca dimana saja. Contoh: Souvenir/cinde-
dan lain-lain. ramata, perhiasan, perabotan Karya kria-
seni.
5. Kerajinan
Kerajinan ialah suatu kegiatan dalam
membuat benda-benda yang pembuatan
benda itu dilakukan secara berulang-
ulang dengan didasari oleh keahlian
(keterampilan/keprigelan).
6. Kategorisasi Berdasarkan Kelas (Besar-
an) Kelompok Industri
a. Industri besar –tenaga kerja ≥ 100
Gambar 4.1 Busana Adat
(Sumber : dokumen Muria Z) orang
3. Kria yang Konteksnya Industri Rakyat b. Industri sedang –tenaga kerja 20 –99
Benda-benda yang mempunyai nilai orang
guna praktis, bersifat universal, dibuat c. Industri kecil –tenaga kerja 5 –19
dengan kerajinan (industrious) dan orang Industri rumah tangga –tenaga
keterampilan teknik tangan, namun kerja 1 –5 orang.
masih dipengaruhi oleh adat-istiadat
setempat. Misalnya batik, tenun, kendi,
tempayan, perhiasan dan lain-lain.
59
DESAIN PRODUK
3. Produk kria hias: benda pajangan, Nilai seni pada karya ini mengalahkan
elemen estetik dekorasi. nilai fungsi dari bendanya.Kursi ini lebih
enak dipandang dari pada diduduki,
4. Karya kria-seni: dua dimensi dan tiga meskipun kursi ini bisa diduduki dan
dimensi. dibuat memang untuk diduduki, namun
9. Karya Kriya Masa Lalu nilai keindahan yang tampak untuk
dinikmati mengalahkan fungsi dari
sebuah kursi.
60
DESAIN PRODUK
61
DESAIN PRODUK
2. Peradaban suatu bangsa ditentukan oleh Salah satu akibat akumulasi industrialisasi
tingkat kebudayaan yang dimiliki masyara- adalah adanya efek limbah yang dihasilkan
kat pendukungnya, makin tinggi peradaban oleh pabrik, home industry, dan lain-lain.
suatu bangsa makin tinggi pula tingkat Misalnya pada industri real estate, mebel,
kondisi kehidupannya. Negara kita pada hiasan, banyak menghasilkan limbah yang
dasarnya masih dalam taraf kehidupan apabila dibiarkan dapat menimbulkan perma-
agraris tradisional menuju ke arah moder- salahan yang pelik lagi. Pada dasarnya dalam
nisasi dan industrialisasi. Dalam preses permasalan lingkungan terdapat beberapa
perjalanannya tantangan dan hambatan acuan yang dapat dijadikan pandangan dalam
selalu mengiringi, tentu hal ini memerlukan kebijakan lingkungan antara lain adalah:
berbagai strategi dan adaptasi yang sesuai konsep green design (desain berwawasan
dalam menghadapi era globalisasi seka- lingkungan Tugas Anda adalah memperhatikan
rang ini. di lingkungan anda dan tentukan salah satu
3. Keselarasan hubungan manusia dengan produk misalnya produk yang didalamnya
lingkungan akan meningkatkan mutu terdapat unsur green desain. Anda dapat
kehidupan dan dapat mendukung perenca- mengumpulkan informasi melalui buku,
naan pembangunan. Salah satu metode internet, maupun dari sumber belajar lainnya.
yang dilakukan untuk menuju kondisi ini Tugas dikerjakan dalam bentuk laporan
adalah dengan melakukan pemberdayaan: dengan format yang sudah disepakati dengan
Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya guru pengampu.
Alam (SDA), dan Sosial Budaya.
4. Di dalam desain, seharusnya bentuk terjadi
akibat pemecahan masalah desain, bentuk
penilaian harian
adalah solusi terhadab masalah lain yang
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
substantif. Bentuk menjawab banyak
dan benar!
masalah yang berkait dengan fungsi sosial-
budaya, teknologi dan ekonomi. 1. Jelaskan pemahaman anda tentang desain
berwawasan lingkungan, kaitkan dengan
5. Desain kriya merupakan pengembangan
kehidupan nyata dalam perancangan de-
dari produk kriya masa lalu yang cenderung
sain produk!
mengutamakan konten tradisional. Kriya
saat ini mengisi kawasanurban dan dapat 2. Jelaskan pemahaman anda tentang kriteria
dikenali dengan mudah, karena memper- produk green desing!
timbangkan budaya. Budaya urban merupa- 3. Bagaimana konsep desain produk kriya
kan hasil percampuran budaya penduduk dengan konsep green desain, berikan
aseli yang tinggal di perkotaan,pendatang, contoh minimal 3 produk dengan penjelas-
pekerja dari kawasan lain dan para annya!
wisatawan yang berkunjung di kota ter- 4. Jelaskan konsep kria yang mempunyai
sebut. Semakin banyak ragam budaya di konteks dengan agama dan kepercayaan!
suatu kawasan urban, maka semakin kaya
5. Jelaskan konsep kria yang mempunyai
budaya yang diadaptasi untuk menciptakan
konteks dengan dengan industri rakyat!
desain-desain kriya kontemporer tersebut.
62
BAB v
Ruang Lingkup Desain Produk
Desain Produk
berbasis Kriya
63
DESAIN PRODUK
dapat diartikan sebagai “makna” maka Skema diatas menjelaskan bahwa penang-
pengertian desain dapat diartikan sebagai kapan peran tidak lagi dibenarkan, hal ini
pengubahan makna (nilai). disebabkan ruang lingkup tugas dan wewe-
Pengertian desain dapat dilihat dari ber- nang masing-masing disiplin sangatlah
bagai sudut pandang dan konteksnya, berbeda. Sehingga produk yang direncana-
karena pada hakekatnya desain merupakan kan tersebut dibuat oleh pakar atau ahli
suatu proses penciptaan atau kreasi guna yang masing-masing sesuai dalam bidang
memenuhi kebutuhan tertentu dengan cara ilmu tertentu juga memiliki latar belakang
pengambilan keputusan juga pemecahan ilmu pengetahuan, teknologi dan spesiali-
masalah dengan cara tertentu pula. sasi yang berbeda, sehingga produk ter-
Berdasarkan definisi di atas, jelas bahwa sebut bersifat multidisiplin atau inter
desain tidak semata- mata hanya berhenti disiplin.
64
DESAIN PRODUK
65
DESAIN PRODUK
66
DESAIN PRODUK
67
DESAIN PRODUK
ini dilakukan baik untuk produk yang dapat terlihat dal skala perbandingan.
betul- betul baru maupun untuk produk 4. Membuat gambar kerja
yang sudah ada. Pengembangan suatu
Pembuatan gambar kerja ini adalah
riset dalam perusahaan akan menghasil-
merupakan tahap akhir dalam kegiatan
kan sebuah gagasan atau ide untuk
Desain Produk, dimana dalam gambar
membuat suatu produk, dimana ide
kerja ini dapat digambarkan bentuk dan
tersebut diperoleh dari data yang di-
ukuran yang sebenarnya dengan skala
dapatkan saat riset itu sendiri dilakukan.
yang diperkecil. Selain itu, dalam gambar
Dalam riset pembuatan produk baru atau
kerja juga diperlihatkan bahan – bahan
pengembangan produk yang sudah ada,
yang akan dipergunakan dalam pem-
perusahaan harus mempertimbangkan
buatan produk tersebut. Setelah gambar
hal – hal sebagai berikut:
kerja tersebut selesai dirancang, kemu-
a. Keinginan pelanggan dalam hal dian diserahkan kepada pelaksana
kegunaan, kualitas, modal dan warna kegiatan untuk segera dipelajari dan
dari produknya denga tidak meng- dikerjakan lebih lanjut cara proses
abaikan penentuan harga. produksinya.
b. Biaya dari pembuatan produk baru Dalam kegiatan pembelajaran terdahulu
atau pengembangan dari produk yang dikenal prinsip desain secara umum
sudah ada apakah perusahaan mampu menurut Bagas Prastiowibowo (1998)
untuk membayarnya. menyangkut beberapa pertimbangan,
Untuk hal-hal tersebut diatas, maka riset hal ini merupakan konsep dalam mem-
ini perlu ditunjang dengan faktor–faktor pertimbangkan desain produk dibuat,
yang berupa waktu untuk menjalankan yakni:
penelitian, mencari informasi atau a. Pertimbangan fungsional
keterangan berdasarkan pengalaman.
b. Pertimbangan teknis
2. Mempertimbangkan kemampuan fasili-
c. Pertimbangan ergonomic
tas perusahaan
d. Aspek lingkungan
Untuk melaksanakan kegiatan pembuat-
an suatu produk, maka desainer harus e. Pertimbangan ekonomi
mempertimbangkan kemampuan dari f. Pertimbangan sosial budaya
perusahaan itu sendiri, diantaranya g. Pertimbangan visual
tenaga kerja, mesin- mesin, peralatan
Pertimbangan aspek fungsional yaitu
penunjang dan perkakas lainnya. Dalam
menganalisis dan memproyeksikan
membuat produk, desainer harus mem-
setiap pemecahan masalah suatu produk
pertimbangkan biaya yang seekonomis
industri ke arah layak guna (tepat guna)
mungkin.
sehinga bermanfaat bagi si pemakainya.
3. Membuat sketsa Pendapat di atas menunjukan bahwa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari pertimbangan dari aspek fungsional
produk yang akan dibuat akan terlihat menempati urutan pertama. Hal ini
jelas satu dengan yang lainnya. Sketsa karena desain pada umumnya untuk
tersebut dibuat untuk mempermudah membantu memecahkan masalah yang
dalam pembuatan gambar kerja (blue dihadapi oleh manusia. Sebuah desain
Print), sketsa dari masing- masing produk produk juga harus memenuhi aspek
walaupun sketsa ini tidak menunjukan fungsi yang berkaitan dengan kese-
ukuran – ukuran yang sebenarnya, tapi lamatan manusia, baik bagi pengguna,
68
DESAIN PRODUK
atau orang lain yang terlibat dalam F. Konsep Ergonomi desain Produk
lingkungan desain itu berada. Untuk menghasilkan desain yang baik
Pertimbangan aspek teknis, yaitu meng- dalam perancangan desain, dibutuhkan
analisa dan mempertimbangkan setiap serangkaian kegiatan berupa perencanaan
kegiatan perencanaan dalam pemanfa- maupun pengembangan desain, mulai dari
atan teknologi yang tepat, pemilahan tahap penggalian ide, analisis dilanjutkan
material, dan lain-lain. Pekerjaan desain dengan tahap pengembangan, konsep
sangat kompleks, maka tidak jarang perancangan, sistem dan detil, pembuatan
melibatkan pihak luar sehingga perlu prototipe, proses produksi, evaluasi atau
kerja interdisipliner. Pemakaian tekno- pengujian produk, berakhir dengan tahap
logi perlu disesuaikan dengan maksud pendistribusian.
pembuatan desain, dan disesuaikan pula Pemecahan masalah untuk menghasilkan
dengan keadaan daerah dimana desain desain yang baik juga memperhatikan
tersebut dimanfaatkan. faktor manusia dan aktivitasnya, seperti
Pertimbangan aspek ergonomi yaitu ukuran, bentuk tubuh, posisi beraktivitas,
menganalisis dan mengadakan penye- perilaku dan kebiasaan manusia ber-
suaian-penyesuaian ke arah standar aktivitas, sehingga tercapai produktivitas
keselamatan, keamanan, kenyamanan kerja. Memperhatikan hal itu, dibutuhkan
dan aspek-aspek yang berhubungan pertimbangan-pertimbangan ergonomi.
dengan fisiologis manusia. Ergonomi merupakan salah satu dari
Pertimbangan aspek ekonomi yaitu persyaratan untuk mencapai desain yang
menganalisis dan memperhitungkan qualified, certified dan customer need. Dan
setiap perencanaan ke arah efesiensi, seberapa jauh sebuah desain telah
efektivitas dan prinsip-prisnip ekonomi memenuhi aspek teknis fungsional, kualitas
lainnya sehingga setiap produk mampu estetis dan ekonomis, maka dalam hal ini
menyesuaikan diri dengan kondisi yang diperlukan evaluasi yang menggunakan
ada. tolok ukur tertentu. Ergonomi diperlukan
untuk evaluasi produk. Selain fungsional,
Pertimbangan aspek lingkungan yaitu
desain juga harus mampu memberikan
mempertimbangkan setiap produk ke
keselamatan, kesehatan, keamanan dan
arah pemanfaatan sumber secara ber-
kenyamanan bagi manusia pada saat
tanggung jawab dan mempertimbang-
memakai dan mengoperasionalkan hasil
kan factor-faktor dampak lingkungan
produk desain tersebut.
secara luas.
1. Desain dan Ergonomi
Pertimbangan sosial budaya yaitu
mempertimbangkan dan menyesuaikan Manusia dalam kehidupannya banyak
setiap perencanaan produk dengan menggunakan desain sebagai fasilitas
kondisi sosial budaya yang ada serta penunjang aktivitasnya. Manusia meng-
mampu beradaptasi dengan dinamika inginkan desain sebagai produk yang
kehidupan lingkungan budayanya. sesuai dengan trend dan mewadahi
kebutuhannya yang semakin meningkat.
Terakhir adalah pertimbangan aspek
Melihat kondisi saat ini, kecenderungan
visual (estetik) yaitu mempertimbang-
desain yang berubah akibat peningkatan
kan dan berusaha meningkatkan kualitas
kebutuhan manusia tersebut menim-
visual suatu produk berdasarkan fungsi
bulkan kesadaran manusia tentang
dan nilai-nilai keindahan.
pentingnya desain yang eksklusif dan
69
DESAIN PRODUK
70
DESAIN PRODUK
yang simultan dan menciptakan sinergi menggunakan hasil produk desain, yang
dalam pemunculan gagasan, proses kemudian dikembangkan dalam penye-
desain, dan desain final. lidikan di bidang ergonomi. Penyelidikan
Ergonomi adalah ilmu yang menemukan ergonomi dibedakan menjadi empat
dan mengumpulkan informasi tentang kelompok, yakni :
tingkah laku, kemampuan, keterbatasan, 1) Penyelidikan tentang tampilan/
dan karakteristik manusia untuk peran- display
cangan mesin, peralatan, sistem kerja, Penyelidikan pada suatu perangkat
dan lingkungan yang produktif, aman, (interface) yang menyajikan infor-
nyaman dan efektif bagi manusia. masi tentang lingkungan dan meng-
Ergonomi merupakan suatu cabang ilmu komunikasikannya pada manusia
yang sistematis untuk memanfaatkan antara lain dalam bentuk tanda-
informasi mengenai sifat manusia, tanda, angka, dan lambang.
kemampuan manusia dan keterbatasan-
2) Penyelidikan tentang kekuatan fisik
nya untuk merancang suatu sistem kerja
manusia
yang baik agar tujuan dapat dicapai
dengan efektif, aman dan nyaman Penyelidikan dengan mengukur ke-
(Sutalaksana, 1979). kuatan serta ketahanan fisik manusia
pada saat kerja, termasuk peran-
Fokus utama pertimbangan ergonomi
cangan obyek serta peralatan yang
menurut Cormick dan Sanders (1992)
sesuai dengan kemampuan fisik
adalah mempertimbangkan unsur manu-
manusia beraktivitas.
sia dalam perancangan objek, prosedur
kerja dan lingkungan kerja. Sedangkan 3) Penyelidikan tentang ukuran tempat
metode pendekatannya adalah dengan kerja
mempelajari hubungan manusia, peker- Penyelidikan ini bertujuan untuk
jaan dan fasilitas pendukungnya, dengan mendapatkan rancangan tempat
harapan dapat sedini mungkin men- kerja yang sesuai dengan ukuran
cegah kelelahan yang terjadi akibat atau dimensi tubuh manusia.
sikap atau posisi kerja yang keliru. Untuk 4) Penyelidikan tentang lingkungan
itu, dibutuhkan adanya data pendukung kerja
seperti ukuran bagian-bagian tubuh
Meliputi penyelidikan mengenai
yang memiliki relevansi dengan tuntut-
kondisi lingkungan fisik tempat kerja
an aktivitas, dikaitkan dengan profil
dan fasilitas kerja, misalnya penga-
tubuh manusia, baik orang dewasa, anak-
turan cahaya, kebisingan, tempera-
anak atau orang tua, laki-laki dan perem-
tur, dan suara.
puan, utuh atau cacad tubuh, gemuk atau
kurus. Berkenaan dengan penyelidikan terse-
but, beberapa disiplin ilmu ergonomi
Jadi, karakteristik manusia sangat ber-
yang terlibat antara lain anatomi dan
pengaruh pada desain dalam mening-
fisiologi (struktur dan fungsi pada
katkan produktivitas kerja manusia
manusia), antropometri (ukuran-ukuran
untuk mencapai tujuan yang efektif,
tubuh manusia), fisiologi psikologi
sehat, aman dan nyaman. Tujuan
(sistim syaraf dan otak manusia), dan
tersebut dapat tercapai dengan adanya
psikologi eksperimen (perilaku manu-
pengetahuan tentang kesesuaian,
sia). Studi tentang psikologi eksperimen
kepresisian, keselamatan, keamanan,
dalam desain diperlukan untuk menge-
dan kenyamanan manusia dalam
tahui kebutuhan dimensi/ukuran tubuh
71
DESAIN PRODUK
manusia (misalnya saja kebiasaan, peri- tegak berada sekitar 22 cm di muka dan
laku dan budaya manusia duduk, berdiri, 24 cm di atas titik acuan duduk (titik
mengambil sesuatu, dan bergerak), acuan duduk adalah perpotongan bidang
sehingga didapatkan ukuran yang tepat sandaran dan alas duduk), sedangkan
agar tidak terjadi kekeliruan data dalam pada saat berdiri tegak pusat gravitasi
perencanaan desain. akan berada 10 cm di depan dan sekitar
Psikologi dijadikan studi karena diang- 15 cm di atas titik acuan duduk. Jadi
gap penting untuk menelaah perilaku perancangan dudukan yang terlalu tinggi
dan hal-hal yang dipikirkan oleh manusia atau rendah akan berpengaruh buruk
sebagai pengguna desain. Seperti yang pada kenyamanan, mengurangi keseim-
diungkapkan Ching (1987) dalam bangan duduk, kelelahan pada daerah
perencanaan desain mebel, manusia punggung khususnya tulang belakang,
adalah factor utama yang mempengaruhi bahkan bahaya yang lebih besar adalah
bentuk, proporsi dan skala mebel. Untuk terjadinya hambatan dalam sirkulasi
memperoleh manfaat dan kenyamanan darah atau gumpalan darah (thrombo-
dalam melaksanakan aktivitas, mebel phlebitis). Ringkasnya, ergonomi meru-
harus dirancang sesuai dengan ukuran pakan faktor penting yang harus diper-
tubuh manusia, jarak bebas yang diper- hatikan dalam perancangan desain.
lukan oleh pola aktivitas dan sifat aktivi- 2. Evaluasi Ergonomi dalam Perancangan
tas yang dijalani. Desain
Esensi dasar dari evaluasi ergonomi
dalam proses perancangan desain
adalah sedini mungkin mencoba memi-
kirkan kepentingan manusia agar bisa
terakomodasi dalam setiap kreativitas
dan inovasi sebuah 'man made object'
(Sritomo, 2000). Fokus perhatian dari
sebuah kajian ergonomis akan mengarah
ke upaya pencapaian sebuah perancang-
Gambar 5.3 Persepsi tentang kenyamanan dipengaruhi oleh
pengambilan data ukuran/dimensi/anthropometri yang
anan desain suatu produk yang meme-
tepat dalam perencanaan desain nuhi persyaratan fitting the task to the
Sumber: Ching, 1987
man (Granjean, 1982), sehingga setiap
Pengambilan data ukuran yang keliru rancangan desain harus selalu me-
mengakibatkan kegagalan desain, struk- mikirkan kepentingan manusia, yakni
tur dan fungsi tubuh manusia terganggu perihal keselamatan, kesehatan, ke-
dan berubah, bahkan yang paling vital amanan maupun kenyamanan. Sama
mengakibatkan terganggunya sistem seperti yang diungkapkan Sritomo
otak dan saraf. Misalnya dalam peran- (2000), desain sebelum dipasarkan
cangan desain kursi, Suparto (2003) sebaiknya terlebih dahulu dilakukan
mengungkapkan hal penting yang kajian/evaluasi/pengujian yang me-
diperhatikan dalam perancangan yaitu nyangkut berbagai aspek teknis fungsio-
memperhatikan kemampuan elemen- nal,maupun kelayakan ekonomis seperti
elemen kursi untuk menanggapi dan analisis nilai, reliabilitas, evaluasi ergo-
membentuk keseimbangan dan kestabil- nomis, dan marketing.
an pada saat orang duduk di atasnya.
Untuk melaksanakan kajian atau evaluasi
Pusat gravitasi tubuh pada saat duduk (pengujian) bahwa desain sudah
72
DESAIN PRODUK
73
DESAIN PRODUK
sendiri sehingga jika frekuensi alami sikap, gerakan, aktivitas, struktur fisik
ini beresonansi dengan frekuensi tubuh manusia, struktur tulang, otot
getaran mekanis akan mempengaruhi rangka, sistem saraf dan proses metabo-
konsentrasi kerja, mempercepat kele- lisme. Sikap yang tidak tepat menyebab-
lahan, gangguan pada anggota tubuh kan gangguan, stress, rasa malas bekerja,
seperti mata, syaraf, dan otot. ketidaknyamanan dan kelelahan (kele-
4) Temperatur lahan pada seluruh tubuh, mental, urat
syaraf, bahkan menyebabkan rasa sakit
Temperatur yang terlalu panas akan
dan kelainan pada struktur tubuh
mengakibatkan cepat timbulnya
manusia. Aktivitas kerja manusia, baik
kelelahan tubuh, sedangkan tempera-
fisik maupun mental mempunyai tingkat
tur yang terlalu dingin membuat
intensitas yang berbeda. Intensitas
gairah kerja menurun. Kemampuan
tinggi berarti energi tinggi, intensitas
adaptasi manusia dengan temperatur
rendah berarti energi rendah. Menge-
luar adalah jika perubahan temperatur
luarkan energi dalam jumlah besar untuk
luar tersebut tidak melebihi 20 %
periode yang lama bisa menimbulkan
untuk kondisi panas dan 35 % untuk
kelelahan fisik dan mental, sedangkan
kondisi dingin (dari keadaan normal
kelelahan mental lebih berbahaya dan
tubuh). Dalam kondisi normal, tem-
kadang-kadang menimbulkan kesalah-
peratur tiap anggota tubuh berbeda-
an-kesalahan kerja yang serius. Selain
beda. Tubuh manusia bisa menyesuai-
itu, posisi tubuh yang tidak alami atau
kan diri karena kemampuannya untuk
sikap yang dipaksakan berakibat pada
melakukan proses konveksi, radiasi
pengurangan produktivitas manusia, hal
dan penguapan. Produktivitas manu-
ini berkaitan dengan dengan sejumlah
sia paling tinggi pada suhu 24 – 27° C.
tenaga yang harus dikeluarkan akibat
5) Kelembaban beban tambahan.
Kelembaban diartikan sebagai ba- Bagas (2000) mengatakan, apabila
nyaknya air yang terkandung dalam antara manusia (pemakai) dan kondisi
udara, biasanya dinyatakan dalam hasil desain yang sifatnya fisik atau
persentase. Jika udara panas dan ke- mekanismenya tidak aman, itu berarti
lembaban tinggi, terjadi pengurangan terjadi ketidakmampuan pelaksanaan
panas dari tubuh secara besar-besaran fungsi secara baik, sehingga berakibat
dan denyut jantung makin cepat. pada kesalahan manusiawi (human
6) Warna. errors), kegagalan akhir pada desain
Permainan warna dalam desain mem- yang tidak baik, kesulitan dalam produk-
beri dampak psikologis bagi pengamat si, kegagalan produk, bahkan menimbul-
dan pemakainya, misalnya warna kan kecelakaan kerja. Hal yang sama
merah memberi kesan merangsang, diungkapkan oleh Cormick dan Sanders
kuning memberi kesan luas dan (1992) ' it is easier to bend metal than
terang, hijau atau biru memberi sua- twist arms', yang bisa diartikan
sana sejuk dan segar, gelap memberi merancang produk untuk mencegah
kesan sempit, permainan warna-warna terjadinya kesalahan akan jauh lebih
terang memberi kesan luas. mudah bila dibandingkan mengharapkan
orang atau operator jangan sampai
Selain hal-hal tersebut di atas, kemam-
melakukan kesalahan pada saat
puan untuk meningkatkan produktivitas
mengoperasionalkan produk tersebut.
kerja manusia dipengaruhi pula oleh
Memperhatikan hal tersebut, diperlukan
74
DESAIN PRODUK
75
DESAIN PRODUK
duk desain yang dirancang guna meng- umumnya dibuat secara berulang, dan
hasilkan kualitas rancangan yang tailor dibuat dalam skala besar (mass product).
made dan memenuhi persyaratan fitt- Tentunya dibutuhkan persyaratan-persya-
ness for use (Sritomo, 2000). ratan tertentu yang harus dipenuhi dalam
G. Desain Produk berbasis Kriya proses perancangannya yang sangat
berbeda dengan hasil produk yang bersifat
Desain produk kerajinan merupakan salah
eksklusif (hanya dibuat sebuah saja). Semua
satu lingkup desain produk yang meng-
hasil karya seni, jika masih berjumlah
khususkan diri dalam pembuatan desain
sebuah dan berstatus belum diproduksi,
produk kerajinan. Kata 'kerajinan', dalam
bisa disebut artwork, sering juga disebut
istilah bahasa Inggris disebut craft, sedang
master. Namun jika kemudian diproduksi
dalam istilah Bahasa Indonesia disebut
secara massal (diperbanyak jumlahnya),
'kria', atau kriya dalam bahasa Jawa, yang
maka kategorinya berubah menjadi produk
berarti: pekerjaan, hasil pekerjaan, hasil
yang diindustrikan “industrialized product,
pekerjaan tangan, keahlian, suatu benda
fabricated product, manufactured product”.
(bisa juga berarti produk) yang dihasilkan
Dalam hal ini perubahan status tidak
dari ketrampilan pekerjaan tangan dan
didasarkan atas cara, sistem, teknologi, atau
dilandasi oleh kehalusan rasa (Palgunadi,
pendekatan poduksi yang dilaksanakan,
2007).
akan tetapi dari diperbanyak atau tidaknya
Istilah craft berarti keahlian, keprigelan, produk tersebut.
kebisaan. Dekat dengan istilah ini dalam
Desain produk kerajinan mengandung
Bahasa Inggris dikenal istilah craftman,
upaya mencari struktur dan material yang
yang artinya: tukang, ahli, juru, orang yang
tepat. Desain juga merupakan suatu proses ,
mempunyai ketrampilan, ahli. Istilah lain
yaitu proses berfikir yang sistematis untuk
yang dekat adala craftmanship, yang
mencapai mutu hasil yang optimal. Dengan
artinya: keahlian, ketrampilan.
demikian bahwa pada hakekatnya desain
Desain produk kerajinan merupakan desain adalah mencari mutu yang lebih baik, mutu
yang berbasis kria, merupakan terjemahan material, teknis dan performansi, bentuk
dari istilah craft design dan dapat didefi- baik secara perbagian maupun secara
nisikan sebagai suatu karya desain yang keseluruhan. Predikat baik pada desain
dilandasi (berbasis) prinsip-prinsip kria tersebut sangat tergantung pada sasaran
(craft) dalam proses realisasinya. dan filosofi mendesain pada umumnya,
Benda/produk hasil desain produk kerajin- bahwa:
an umumnya lebih menitikberatkan pada a. Sasaran itu berbeda-beda menurut
nilai-nilai keunikan (uniqueness), estetika kebutuhan dan kepentingan
(keindahan), seni (art), adiluhung, berharkat
b. Setiap upaya desain harus berorientasi
tinggi, khusus, khas, dan kehalusan rasa
pada mencapai hasil yang seoptimal
sebagai unsur dasar. Sementara dalam
mungkin dengan biaya yang serendah-
pemenuhan fungsinya lebuh menekankan
rendahnya.
pada pemenuhan fungsi pakai yang lebih
bersifat fisik (fisiologis), misalnya: benda- Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
benda pakai, perhiasan, furnitur, sandang, desain itu lebih baik dari desain yang lain
dan sebagainya. Pemenuhan atas fungsi apabila (harga, citra) desain tersebut
yang bersifat nonfisik bisa dikatakan relatif memenuhi sasaran kebutuhan yang paling
kecil. optimal. Dari uraian tersebut maka jelas
bagi kita bahwa ketika seseorang membuat
Benda-benda hasil produk kerajinan
desain harus merumuskan sasaran setepat-
76
DESAIN PRODUK
77
DESAIN PRODUK
untuk sarana tranportasi di darat. Sedangkan di 1. Desain tidak semata- mata hanya berhenti
kota-kota besar, seperti Jakarta, Surabaya, atau sebatas diatas kertas saja akan tetapi
terdapat beberapa sungai yang berada di akan tetapi juga melewati proses kese-
antara jalan utama, seperti misalnya sumgai luruhan sampai dengan karya tersebut
kalimas di Surabaya. Ketika jalan raya utama terwujud sehingga dapat memiliki nilai,
sedang macet, sungai dapat dimanfaatkan makna tertentu
sebagai media transportasi yang efektif pula, 2. Kunci kesuksesan sebuah produk menem-
untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di bus pasar sebagai “basic bargain marke-
jalan raya. ting”, mendesain sebuah produk berarti
Wilayah perairan yang ada di Indonesia, pada membaca sebuah pasar, kemauan mereka,
umumnya berupa lautan, danau dan sungai kemampuan mereka, pola pikir mereka
3. Desain kriya merupakan pengembangan
dari produk kriya masa lalu yang cenderung
mengutamakan konten tradisional. Kriya
saat ini mengisi kawasanurban dan dapat
Untuk menambah wawasan lebih jauh menge-
dikenali dengan mudah, karena memper-
nai ruang lingkup desain produk anda bisa
timbangkan budaya. Budaya urban merupa-
mencari lebih jauh materi tentang konsep-
kan hasil percampuran budaya penduduk
konsep tersebut disertai penjelasan .Salah satu
aseli yang tinggal di perkotaan,pendatang,
website yang dapat kalian kunjungi untuk
pekerja dari kawasan lain dan para
menambah wawasan dan pemahaman kalian
wisatawan yang berkunjung di kota
tentang sejarah desain produk kriya adalah
tersebut.Semakin banyak ragam budaya di
sebagai berikut:
suatu kawasan urban, maka semakin kaya
http://meddi-febiyanto.blogspot.com/2011 budaya yang diadaptasi untuk menciptakan
/03/perancangan-alat-transportasi-yang.html desain-desain kriya kontemporer tersebut.
4. Ruang lingkup kegiatan desain mencakup
masalah yang berhubungan dengan sarana
kebutuhan manusia, di antaranya desain
interior, desain mebel, desain alat-alat
lingkungan, desain alat transportasi, desain
tekstil, desain grafis, dan lain-lain
5. Karya kriya masa kini sudah memiliki psosisi
kuat di pasar dunia. Hal ini dibuktikan
dengan meluasnyapromosi untuk mema-
sarkan karya kriya kontemporer tersebut,
bahkan sampai 116 negara. DiIndonesia,
pemerintah dan pihak swasta menye-
lenggarakan promosi untuk memasarkan
karyakriya kontemporer secara reguler
setiap tahun, di berbagai wilayah yaitu
Jakarta, Bali,Yogyakarta dan Bandung.
6. Desain produk kerajinan merupakan desain
yang berbasis kria, merupakan terjemahan
dari istilah 'craft design' dan dapat
didefinisikan sebagai suatu karya desain
yang dilandasi (berbasis) prinsip-prinsip
kria (craft) dalam proses realisasinya.
78
DESAIN PRODUK
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan pemahaman anda tentang konsep
desain dan produk!
2. Jelaskan pemahaman anda tentang ruang
lingkup desain produk!
3. Jelaskan pemahaman anda tentang desain
produk kriya, berikan contoh reel dalam
kehidupan beserta tahap perkembang-
annya!
4. Tentukan minimal 3 bentuk produk dalam
kehidupan sehari-hari yang terkandung
unsur seni atau keindahan, fungsi dan
teknologinya!
5. Deskripsikan contoh ergonomi dalam
bentuk produk kriya/kerajinan (tekstil, kulit,
logam keramik dan kayu) dalam kehidupan
sehari-hari!
79
DESAIN PRODUK
80
DESAIN DESAIN PRODUK
81
DESAIN DESAIN PRODUK
d. teknik c. Keindahan
e. Ide d. Teknik
18. Tahapan produksi secara umum terbagi 23. Contoh bahan lunak apabila dicampur air
atas pengolahan bahan atau pembahanan, akan bersifat lunak tetapi hanya semen-
pembentukan, perakitan dan .... tara dan dalam waktu tertentu akan
a. Pemasaran mengeras kembali adalah....
b. Pembentukan a. Tanah liat
c. Finishing b. Plastisin
d. Painting c. Kayu
e. Produk d. Sabun batangan
19. Berikut ini merupakan contoh benda seni 24. Hiasan dinding dan guci termasuk benda
rupa terapan yang termasuk benda hiasan, hasil karya seni rupa terapan yang ber-
kecuali.... fungsi....
a. Hiasan dinding a. Sebagai benda pakai
b. Poci b. Sebagai benda ukiran
c. Guci c. Sebagai benda multifungsi
d. Kaca patri d. Sebagai benda hiasan
20. Berikut ini yang termasuk jenis-jenis karya 25. Kegiatan yang berusaha memperoleh per-
seni rupa terapan, kecuali.... alatan dan benda-benda yang menunjang
kegiatan sehari-hari, merupakan kelom-
a. Kriya anyaman
pok cabang seni desain....
b. Kriya batik
a. Grafis
c. Kriya ukiran
b. Produk
d. Kriya patung
c. Keramik
d. Arsitek
21. Berikut ini termasuk cabang-cabang seni
desain dalam karya seni rupa terapan,
kecuali.... 26. Kegiatan yang berusaha untuk meme-
cahkan kebutuhan media komunikasi
a. Desain produk
masyarakat yang dicetak, merupakan
b. Desain patung pengertian desain....
c. Desain grafis a. Produk
d. Desain arsitek b. Interior
c. Arsitek
22. Perbedaan dan persamaan karya seni rupa d. Grafis
terapan diidentifikasi berdasarkan hal
berikut ini, kecuali....
27. Benda hasil karya seni rupa terapan yang
a. Gagasan
dibuat pertama kali oleh manusia untuk....
b. Media
82
DESAIN DESAIN PRODUK
II. ESSAY
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan metode proses desain yang
berorientasi pada tujuan!
2. Langkah-langkah apa saja yang harus di-
pikirkan sebagai seorang desainer?
3. Faktor-faktor apa saja yang harus diperha-
tikan dalam proses desain?
4. Apa yang dimaksud dengan proses desain?
5. Sebutkan ruang lingkup desain produk!
83
BAB vI
Managemen Desain Produk
Managenen desain
84
DESAIN PRODUK
85
DESAIN PRODUK
terdapat ketidaksesuaian paham akan hal- terwujud hasil desain yang baik maka perlu
hal disebutkan dalam definisi itu. Misalnya adanya suatu perencanaan. Dengan demi-
apakah manajemen merupakan seni atau kian industri kriya yang melibatkan manusia
ilmu, masih terdapat perbedaan pendapat dan desain maka pemanfaatan manajemen
antara para ahli dan teoritis. Demikian pula yang baik harus bisa memanfaatkan
apakah alat untuk mencapai tujuan hanya- keterbatasan tersebut untuk mencapai
lah manusia atau ikut dengan faktor-faktor tujuan yang telah ditetapkan.
produksi lainnya seperti uang, mesin- B. Mazhab-mazhab Manajemen
mesin, dan material, masih menjadi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya
perdebatan para ahli.
bahwa manajemen adalah sebagai alat
Hal yang perlu mendapat uraian dari untuk mencapai tujuan yang diinginkan
definisi manajemen di atas adalah persoal- pada suatu kegiatan. Sedangkan untuk
an tentang apakah yang menjadi alat mencapai tujuan tersebut diperlukan
daripada suatu organisasi untuk merealisa- sebuah wadah, yakni yang disebut sebagai
sikan tujuannya berkaitan dengan human organisasi. Manajemen yang dilaksanakan
resources atau natural resources (Manu- pada industri kecil sebagai salah satu
lang, 1981:12). Dari pertanyaan tersebut bentuk organisasi tidaklah sama dengan
jelas bahwa apapun yang menjadi alat suatu manajemen yang dilaksanakan pada
organisasi untuk mencapai tujuannya, industri besar. Industri kecil disebut se-
faktor tenaga manusia selalu ikut serta, bagai sebuah organisasi dengan asumsi
sebab dalam natural resource sudah bahwa dalam industri kecil terdapat
tercakup unsur tenaga manusia. Ada keter- beberapa komponen, yaitu manusia,
batasan yang mengakibatkan pemanfaatan material dan produk.
sumber daya secara hemat dan cermat.
Dalam pengaturan beberapa komponen
Jika dicermati dari beberapa pengertian tersebut secara tidak langsung selalu
manajemen maka dapat ditarik suatu berhubungan dengan masalah manajemen,
pendapat bahwa manajemen adalah walaupun manajemen yang digunakan
perencanaan yang berkaitan dengan adalah dari faktor kebiasaan secara turun-
sumber daya, baik sumber daya manusia temurun. Untuk mengetahui beberapa
maupun sumber daya alam. Sedangkan bentuk manajemen yang dilaksanakan pada
untuk perencanaan tersebut diperlukan beberapa organisasi, termasuk manajemen
adanya suatu organisasi dan pengontrolan pada industri kecil, harus diketahui mazhab-
hal ini senada dengan yang dikatakan oleh mazhab manajemen. G.R. Terry membagi
Oey Liang Lee. Kaitannya dengan desain mazhab manajemen sebagai berikut.
adalah sebagai berikut: desain adalah suatu
1. Mazhab manajemen berdasarkan ke-
perancangan yang tujuan akhirnya adalah
biasaan (Management by Custom
sebuah produk, yang mana sebuah produk
School)
akan selalu berkaitan dengan manusia dan
material. Dalam mazhab ini, memimpin, mengatur,
mengambil keputusan, pemecahan ma-
Desain dalam memecahkan suatu masalah
salah, dan lain sebagainya hanya di-
memerlukan suatu proses, mulai dari
dasarkan atas kebiasaan-kebiasaan yang
pencarian ide/solusi pembuatan sketsa,
telah dilakukan oleh pihak-pihak lain,
sampai kepada terciptanya produk terdapat
sehingga tidak menimbulkan kreasi-
beberapa faktor yang menyertainya. Faktor
kreasi baru dan menghilangkan daya fikir
tersebut antara lain sumber daya manusia,
kreativitas. Oleh John Robert Beishline,
material dan teknologi, oleh karena itu agar
mazhab ini dinamai managemen con-
86
DESAIN PRODUK
87
DESAIN PRODUK
proses yang unik yakni proses manaje- pembuatan produk yang merupakan hasil
men. Proses ini dianggab sebagai esensi kombinasi dari material atau bahan
manajemen dan umumnya dianggab mentah, tenaga kerja, permodalan, dan
sebagai bahan studi yang efektif bagi produk yang dibutuhkan oleh konsumen.
orang yang baru mulai mempelajari ilmu Pemikiran cara-cara mengembangkan pro-
manajemen. duk kriya dalam rangka meningkatkan
9. Mazhab manajemen menurut keadaan kualitas produk, efisiensi material dan
(Contigency Management School) peningkatan sarana pendukung produk
Melihat kemungkinan-kemungkinan pe- lainnya seperti faktor manusia (Human
ristiwa yang mungkin terjadi merupakan factor) dan faktor peralatan (machine),
hal yang penting yang harus diper- merupakan faktor penyebab pentingnya
timbangkan dalam mempelajari organi- manajemen desain. Desain merupakan
sasi manajemen. Suatu cara pemikiran suatu proses yang dapat dipergunakan
secara filosofis tersebut, adalah meru- dalam rangka pemecahan masalah (pro-
pakan cara-cara pemikiran mengenai blem solving) untuk memenuhi kebutuhan
usaha-usaha manusia yang kompleks. manusia, oleh karena itu manajemen desain
Cara tersebut memberikan pengenalan sangat diperlukan. Kriya kayu Betung dalam
terhadap bekerjanya suatu organisasi hal ini mengalami kesulitan dalam pengem-
dan manajemennya dan menekankan bangan manajemen, oleh karena itu
hubungan timbal balik antara ber- pemecahan masalah melalui pendekatan
macam-macam aktivitas yang diperlukan manajemen desain dianggap sebuah solusi.
untuk mencapai tujuan. Dalam rangka mencari landasan teori
tentang manajemen desain maka dalam
Uraian beberapa mazhab diatas, diper-
bahasan ini akan dilihat beberapa penger-
lukan untuk mengetahui mazhab mana
tian manajemen desain menurut para pakar
yang kemungkinan dianut pada industri
desain.
kriya Betung sebagai tempat penelitian.
Dengan mengetahui uraian mazhab Seorang pakar desain asal Amerika Serikat
tersebut memberikan arahan pada Dr. Robert Blaich dalam Product Design and
penulis untuk melakukan analisis Comparate Strategy, Managing the Connec-
penerapan manajemen pada industri tion for Comparative Advantage membuat
kriya Betung kemudian memban- suatu definisi tentang pengelolaan desain
dingkannya dengan manajemen desain sebagai berikut.
sebagai salah satu manajemen modern Design Management is the implementation
dalam rangka mencari solusi yang tepat of design as a formal program of activity
tentang penerapan manajemen di within a corporation by communicating the
industri kriya dalam rangka pengem- relevance of design to longterm corporate
bangan produk. activity to achieve of the corporation.
C. Tinjauan Manajemen Desain (Blaich, 1993).
Manajemen desain dimaksudkan untuk Kutipan tersebut di atas memberikan
dapat merencanakan dan mengelola proses gambaran bahwa manajemen desain adalah
desain di industri kriya dalam upaya pe- pelaksanaan desain sebagai suatu program
ngembangan produk, mengatur pembuatan dari berbagai aktivitas formal perusahaan
produk dalam jumlah, kualitas, produk dan ditinjau dengan cara mengaitkan proses
harga sesuai dengan kebutuhan konsumen. desain pada aktivitas jangka panjang
Hasil dari penerapan manajemen desain perusahaan untuk mencapai kesuksesan
merupakan terciptanya perencanaan sesuai dengan tujuan perusahaan.
88
DESAIN PRODUK
89
DESAIN PRODUK
dengan azas nilai adalah biaya produk Prasetyowibowo dalam bukunya Manaje-
yang harus dibeli oleh konsumen. Dalam men Desain memberikan pengertian
hubungan dengan biaya atau cost maka manajemen desain sebagai berikut.
fungsi manajemen desain adalah me- Pemikiran keterkaitan simultan antara
nentukan standart harga yang dapat desain, produksi, dan pasar, yaitu sinergi
menguntungkan bagi perusahaan dan antara proses desain, proses produksi dan
tidak merugikan konsumen sebagai proses pemasaran. Diuraikan lebih lanjut,
pemakai. Salah satu cara yang dianggab bahwa manajemen desain adalah mema-
tepat adalah dengan mengoptimalkan dukan antara ketiga komponen manajemen.
peran desain dalam upaya meningkatkan Ketiga komponen manajemen dalam desain
kualitas produk. adalah proses desain, proses produksi dan
F. Azas kualitas (Quality) pemasaran. Untuk lebih jelasnya dapat
Azas kualitas (quality) merupakan pertim- dilihat dalam skema 6.1.
bangan yang erat kaitannya dengan proses Dalam Skema di atas dapat dipahami bahwa
desain. Kualitas desain sebagai acuan dasar untuk mendapatkan produk yang meme-
manajemen desain mencakup produk nuhi syarat good design harus melalui tiga
sebagai hasil desain yang akan dipakai oleh tahap manajemen desain. Tahap pertama
konsumen. Kualitas produk harus selalu adalah melakukan proses desain dengan
dijaga dalam rangka menarik minat konsu- mencari inovasi/ide desain sebagai dasar
men terhadap produk-produk yang akan pertimbangan dalam mengambil keputusan
digunakannya. terhadap produk yang dibutuhkan oleh
MANAJEMEN DESAIN konsumen, dan tahapan ini disebut sebagai
manajemen rekayasa. Tahap kedua adalah
dalam kegiatan proses produksi selalu
MANAJEMEN
Proses Desain
Ide Desain
Dasar
Inovasi/
Sistematika
PRODUKSI
Desain
Good Fungsi
yang ketiga adalah kegiatan pasar, yang
Kualitas
Baik Design Baik meliputi penentuan segmen pasar, evaluasi
pasar dan teknik presentasi, dan kegiatan
ini disebut dengan manajemen pemasaran.
Output
Proses Pemasaran
Presentasi
Teknik
90
DESAIN PRODUK
sebagainya dalam hal ini dapat meng- programnya, manajer harus memper-
adopsi sebagai teori manajemen desain timbangkan kelayakannya, apakah akan
dalam rangka mengembangkan produknya. diterima oleh para stakeholder.
Sehingga dengan produk yang berkualitas b. Organizing atau mengorganisir, adalah
dapat bernilai lebih dari produk sebelum- proses menyusun dan mengalokasikan
nya dalam segi penjualan. pekerjaan, otoritas, dan sumber daya
Berkaitan dengan desain, Manajemen bisa yang ada. Tujuan yang berbeda mem-
ditinjau dari kata bahasa Inggris manage- butuhkan struktur kegiatan yang ber-
ment memiliki arti the technique, practice, beda pula. Sebagai contoh, kegiatan
or science of managing and controlling, atau mengembangkan perangkat lunak,
the skillful or resourceful use of materials, tentunya berbeda dengan struktur ke-
time, etc. (McLeod, 1987). Manajemen giatan yang digunakan untuk mendesain
adalah the process of planning, organizing, furnitur. Untuk mendesain furnitur
leading and controlling the work of organi- dibutuhkan antara lain keahlian pera-
zation members and using all available kitan furnitur, sedangkan untuk men-
organizational resources to reach stated desain perangkat lunak dibutuhkan
organizational goals (Stoner, 1992: 704). antara lain keahlian analisis sistem dan
Dari uraian tersebut diatas, manajemen program. Meskipun keahlian dalam
dapat didefinisikan sebagai proses kegiatan mendesain perangkat lunak harus saling
merancang, mengorganisir, mengarahkan berinteraksi, tetapi interaksinya tidak
dan mengendalikan kegiatan dengan seperti yang dilakukan dalam mendesain
menggunakan ketrampilan dalam memper- furnitur. Dengan demikian, manajer
gunakan seluruh sumber daya yang ter- harus menyesuaikan strukturnya dengan
sedia, untuk mencapai tujuan tertentu. tujuan dan sumberdaya yang ada.
Sedangkan prinsip-prinsip manajemen ada c. Leading atau mengarahkan, meliputi
empat yaitu: mempengaruhi dan memotivasi sumber
a. Planning atau merencana, merupakan daya untuk menghasilkan kinerja suatu
proses untuk menentukan tujuan dan pekerjaan. Sementara perencanaan dan
kegiatan yang harus diadakan untuk pengorganisasian berkaitan dengan
mencapai tujuan tersebut. Perencanaan aspek-aspek yang lebih abstrak dari
berpedoman dengan (1) hasil yang akan proses manajemen, kegiatan menga-
dicapai dan sumberdaya yang dibutuh- rahkan ini sangat konkrit. Kegiatan ini
kan untuk mencapai sasaran, (2) melak- meliputi bekerja dengan keahlian lain.
sanakan kegiatan yang konsisten dengan Dengan mewujudkan etmosfer ling-
sasaran dan prosedur yang telah ditetap- kungan yang tepat, manajer membantu
kan, dan (3) kemajuan dalam mencapai para ahli untuk melakukan pekerjaan
sasaran dimonitor dan diukur, sehingga dengan sebaik-baiknya.
kemajuan yang tidak memuaskan bisa d. Controlling atau mengendalikan, adalah
segera dikoreksi. Tahap pertama peren- kegiatan untuk memastikan bahwa
canaan adalah memilih tujuan kegiatan, seluruh kegiatan mengarah pada
kemudian menentukan sasaran untuk pencapaian tujuan. Pengendalian
mencapai tujuan. Sekali sasaran ditetap- melibatkan tiga elemen yaitu (1)
kan, maka pencapaiannya harus meng- menentukan standard kinerja, (2)
gunakan cara-cara yang sistematik. mengukur kinerja saat ini, dan (3)
Dengan demikian, dalam memilih membandingkan kinerja saat ini dengan
sasaran dan mengembangkan program- standard yang akan dicapai. Jika terjadi
91
DESAIN PRODUK
Planning Organizing
Manajer menggunakan logika Manajer menata dan
dan metoda untuk berpikir mengalokasikan pekerjaan, otoritas
melalui tujuan dan kegiatan. dan sumber daya untuk mencapai
tujuan organisasisecara efektif.
Controlling Leading
Manajer menjamin bahwa Manajer mengarahkan,
organisasi bergerak menuju mempengaruhi dan memotivasi para
sasaran yang dikehendaki pelaksana untuk menyelesaikan
tugas-tugasnya
https://www.youtube.com/watch?v=
Urutan ideal kegiatan manajemen xLSkweqy6Yo
Kenyataan kegiatan manajemen
Gambar skema 6.2 Proses Manajemen POLC
Sumber: Stoner (1992)
92
DESAIN PRODUK
penilaian harian
5. berkaitan dengan azas nilai tersebut maka Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
manajemen desain memiliki fungsi untuk dan benar!
mengupayakan diperolehnya suatu nilai 1. Jelaskan pemahaman anda tentang mana-
tertentu, baik bagi industri sebagai peng- gemen, kaitkan dengan pendapat para ahli!
hasil produk maupun konsumen sebagai
2. Bagaimana kaitan managemen dengan
pemakai produk
desain?
7. Untuk mendapatkan produk yang meme-
3. Jelaskan pemahaman anda tentang tahapan
nuhi syarat good design harus melalui tiga
managemen desain produk!
tahap manajemen desain, yakni melakukan
proses desain dengan mencari inovasi/ide 4. Tentukan minimal 3 bentuk produk dalam
desain sebagai manajemen rekayasa, kehidupan sehari-hari yang mengacu pada
kualitas dan fungsi produk agar tercipta selera konsumen dan trend pasar!
produk yang berkualitas, serta kegiatan 5. Jelaskan tentang prinsip-prinsip manage-
pasar, yang meliputi penentuan segmen men desain!
pasar, evaluasi pasar dan teknik presentasi.
93
BAB vII
Menerapkan Desain Produk
Dalam Bidang Kriya
Penerapan desain
produk dalam kriya
94
DESAIN PRODUK
95
DESAIN PRODUK
96
DESAIN PRODUK
motif. Coba juga dengan beberapa horizontal dari titik tengah dan
variasi motif. Kalian juga dapat mengukur titik-titik vertikal dari
mencoba membuat motif sendiri. garis datar.
Semangat dan keberanian kita c) Tariklah garis tipis-tipis dahulu.
untuk mencoba membuat inovasi Jika ada garis yang dirasa kurang
baru akan menjadi bekal kita tepat, abaikan saja, buatlah garis
berkarya di masa depan, seperti lain pada bidang kertas yang
pada perancang busana terkemuka sama. Demikian seterusnya
Indonesia dan luar negeri. Be- sehingga kamu berani menarik
berapa di antara mereka terins- garis dengan tegas dan tebal.
pirasi dengan teknik rintang warna.
d) Menggambar detail sketsa dari
2) Membuat Gambar/Sketsa yang sifatnya umum menuju ke
Sebuah karya kerajinan akan ter- sifat khusus.
wujud secara maksimal jika dilaku- e) Gambarkan idemu sebanyak-
kan sesuai dengan tahapan yang banyaknya, dapat berupa vasiasi
benar. Salah satu tahapan dasar produk, satu produk yang me-
pembuatan karya tekstil adalah miliki fungsi sama, namun
pembuatan sketsa. Sketsa merupa- dengan bentuk yang berbeda,
kan gambar awal yang kasar dan produk dengan bentuk yang
ringan yang umumnya digunakan sama dengan warna dan motif
sebagai kerangka dalam meng- yang berbeda.
hasilkan karya kerajinan tekstil
3) Pilih Ide Terbaik
yang utuh atau sebagai langkah
awal untuk mengemukakan gagas- Setelah menghasilkan banyak ide-
an tentang sesuatu. Untuk mem- ide dan menggambarkannya de-
buat karya kerajinan tekstil buatlah ngan sketsa, mulai pertimbangkan
beberapa rencana atau rancangan ide mana yang paling baik,
dari produk kerajinan yang akan menyenangkan dan memung-
dibuat. Gambarkan ide-ide ran- kinkan untuk dibuat. Pilih salah satu
canganmu pada sebuah buku atau ide yang menurut anda terbaik dan
lembaran kertas, dengan menggu- dapat direalisaikan.
nakan pinsil, spidol atau bolpoin 4) Perencanaan Produksi
dan sebaiknya hindari penggunaan Perencanaan produksi adalah
penghapus. Beberapa langkah yang aktivitas untuk menetapkan produk
dapat dilakukan dalam membuat yang diproduksi, jumlah yang di-
sketsa antara lain sebagai berikut. butuhkan, kapan produk tersebut
harus selesai dan sumber-sumber
yang dibutuhkan. Tahap peren-
canaan dibuat untuk proses pro-
Gambar 7.2 Sketsa duksi atau proses pembuatan kera-
Sumber: http://3.bp/blogspot.com/sketsa.jpg jinan tersebut. Tuliskan prosedur
a) Menentukan titik tengah dan dan langkah-langkah kerja secara
garis horizontal (sepertiga ker- jelas dan detail. Pembuatan produk
tas bagian atas). kerajinan tekstil dilakukan dengan
b) M e m b u a t t i t i k - t i t i k k u n c i cara menentukan jenis benda apa
dengan cara mengukur titik-titik yang akan dibuat (benda hias atau
97
DESAIN PRODUK
98
DESAIN PRODUK
99
DESAIN PRODUK
100
DESAIN PRODUK
101
DESAIN PRODUK
102
DESAIN PRODUK
103
DESAIN PRODUK
104
DESAIN PRODUK
6) Penghalusan komponen
7) Proses pembuatan konstruksi
105
DESAIN PRODUK
Tahap ini merupakan proses ter- Memiliki makna hidup yang susah,
akhir dari proses finishing duco dan hidup yang susah identik
,top coat digunakan untuk dengan kebodohan, jambu mete
melindungi bagian dalam dan sangat pas dengan simbol ke-
melapisi permukaan produk bodohan, antonym dari kebodoh-
kelihatan mengkilat. an adalah kepandaian, sumber
b) Analisis Produk kepandaian adalah buku.
1) Makna Bentuk C. Merancang Desain Produk Kulit
Makna tersirat yang ingin dimun- Pengembangan manajemen desain produk
culkan dari bentuk desain almari tas wanita dengan bahan kulit dan non
buku ini adalah visualisasi jambu kulit.
mete yang merupakan buah yang
mempunyai manfaat konsumsi
dan nilai cerita. Sehingga fungsi
utama alamri buku adalah diguna-
kan untuk menunjang aktifitas
dalam penyimpanan buku sehabis
di baca. Berdasarkan analisis
Gambar 7.38 Gambar Produk tas kulit
tersebut, maka dipilih tema jambu (Sumber : Tim Pppptk Seni Budaya Yk)
mete sebagai ide penciptaan 1. Proses Desain
almari buku sebagai sarana
penunjang dalam hal menyimpan Analisis Situasi
buku.
Uraian Singkat
ANALISIS
2) Makna Estetis Desain
106
DESAIN PRODUK
107
DESAIN PRODUK
adalah “desain produk tas wanita.” kan dari studi desain, dipilih beberapa
Dari uraian ini dibutuhkan data desain yang menurut evaluator adalah
berbagai informasi yang berkaitan yang paling disukai oleh konsumen.
dengan produk tas wanita itu sendiri. Evaluator terdiri dari perwakilan dari
Segmen wanita apakah wanita karier konsumen, industri, dan produsen. Tim
atau ibu rumah tangga, tas seperti yang Evaluator ini akan mengkritisi
dikendaki tas pesta, tas kantor, tas alternatif desain yang dibuat oleh
belanja atau tas pesiar. Perlu diper- desainer, dan menentukan pilihan
timbangkan aspek-aspek yang men- terbaik yang memenuhi kriteria
dukung tas wanita tersebut. Setelah sebagai produk hijau yang bisa me-
masukan dari berbagai sumber muaskan konsumen.
dikompilasi maka diputuskan untuk
produk tas yang akan dibuat.
b. Studi Desain
Setelah mendapatkan informasi yang
dibutuhkan, maka dilakukan studi
tentang seluruh data yang ada. Dalam
kasus produk tas wanita, dicari jenis
kulit yang diproses penyamakan
nabati yang relatif murah. Tentunya Gambar 7.38 Rancangan tas wanita
Sumber internet (gernatatiti.wordpress.com)
persyaratan ini akan mempengaruhi
b.Solusi Terbaik
kualitas kulit. Namun bisa dipilih
kualitas kulit dengan penyamakan Desain yang telah dipilih selanjutnya
nabati yang terbaik. dikembangkan menjadi beberapa
turunan, untuk memperoleh diver-
Dengan melihat data tas yang sedang
sifikasi produk lainnya. Sebagai
ada dipasaran baik dari dalam maupun
contoh, jika sudah dipilih tiga
luar, akan dapat diperkirakan model yang
desaintas wanita terbaik terdiritas
disukai oleh konsumen di masa datang.
pergi, tas pesta dan tas kantor maka
Eksplorasi desain dilakukan oleh Tim
dari masing-masing desain dibuat lagi
Perencana, desainer tas, ahli proses
beberapa model yang mirip, dengan
produksi, ahli konstruksi tas, seniman,
tambahan pernik-pernik untuk tujuan
dan perwakilan dari konsumen. Faktor
estetika, misalnya diversifikasi lini
penting yang tidak boleh ditinggalkan
produk, warna, atau asesoris.
adalah ergonomi produk yang didesain.
Produk harus memenuhi persyaratan c. Model
ergonomi. Studi desain menghasilkan Setelah ditentukan produk yang akan
berbagai alternatif desain tas yang bebas dikembangkan, selanjutnya dibuat
dari bahan kimia berbahaya yang mock-up. Mock-up adalah model
memungkinkan untuk diproduksi. dalam skala 1:1 dibuat dari bahan yang
3. Proses Sintesis mudah dikerjakan, misalnya dengan
mengunakan bahan vinil/oskar yang
Proses sintesis terdiri dari empat tahap
lunak dan murah harganya, dan bisa
yaitu (1) solusi, (2) solusi terbaik, (3)
dilepas pasang. Fungsi mock-up
model, dan (4) gambar kerja.
adalah untuk melihat proporsi,
a. Solusi struktur dan kemungkinan konstruksi
Dari berbagai alternatif yang dihasil- yang efisien.
108
DESAIN PRODUK
a. Realisasi
Realisasi merupakan pembuatan pro-
totip untuk pengujian. Dalam pem-
buatan prototip produk dibutuhkan
biaya untuk membuat prototip dan
untuk pengujian produksi. Prototip
dibuat dengan skala 1:1 dan dengan
menggunakan bahan yang akan
digunakan untuk produksi. Tujuan
pembuatan prototip ini adalah untuk
Gambar 7.39 Model mock up tas bepergian menentukan proses produksi yang
Sumber: Tim P4TK SB YK sebenarnya, melihat kemungkinan
d.Gambar Kerja hambatan dalam produksi dan
Setelah ditetapkan modelnya, selan- pengujian produk terhadap ketahanan
jutnya dibuat gambar kerja. Untuk tas penggunaan dari tas wanita. Pengujian
wanita seperti ini biasanya digunakan juga dilakukan untuk mengetahui
gambar kerja skala 1:1, dan 1:5 untuk ketahanan bahan pokok, bahan lapis,
gambar detil konstruksi. Gambar kerja aksesoris, lem, penjahitan dan
untuk tas wanita menunjukkan finishing secara fisik atau organo-
tampak depan, atas, samping, po- leptik.
tongan melintang dan potongan b. Persetujuan
samping, serta detil konstruksi. Persetujuan merupakan pernyataan
Gambar kerja juga dilengkapi dengan bahwa produk siap untuk dilakukan
informasi proses pembuatan bentuk, pengujian produksi dan pengujian
misalnya dengan dimensi, finishing, pasar. Pengujian produksi dilakukan
dan berbagai informasi lain yang berdasar sistem manajemen mutu,
penting digunakan untuk acuan untuk menghasilkan produk yang
produksi. Jika dilakukan produksi bebas cacat (zero defect). Sistem
massal, maka perlu diinformasikan manajemen mutu dapat dilihat pada
cara-cara memproduksi komponen Gambar 15.
dan asemblingnya.
109
DESAIN PRODUK
110
DESAIN PRODUK
111
DESAIN PRODUK
penilaian harian
Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan baik
dan benar!
1. Jelaskan pemahaman anda tentang konsep
desain dan produk!
2. Jelaskan pemahaman anda tentang ruang
lingkup desain produk!
3. Jelaskan pemahaman anda tentang desain
produk kriya, berikan contoh nyata dalam
kehidupan beserta tahap perkembangan-
nya!
4. Tentukan minimal 3 bentuk produk dalam
kehidupan sehari-hari yang terkandung
unsur seni atau keindahan, fungsi dan
teknologinya!
5. Deskripsikan contoh ergonomi dalam
bentuk produk kriya/kerajinan (tekstil,
kulit, logam keramik dan kayu) dalam
kehidupan sehari-hari!
112
DESAIN PRODUK
113
DESAIN DESAIN PRODUK
10. Berikut ini adalah beberapa jenis karya 14. Fase pengembangan produk baru ketika
seni: secara fisik produk didesain agar dapat
1) Seni lukis memenuhi kebutuhan pelanggan sekali-
gus memenuhi spesifikasi teknis disebut
2) Seni patung
fase ....
3) Seni keramik
a. Pengembangan konsep
4) Seni kriya
b. Perencanaan produk
5) Seni desain
c. Desain produk
Dari karya seni di atas, yang termasuk jenis
d. Pengembangan ide
karya seni rupa terapan adalah....
a. 1 dan 4
15. Proses desain produk dapat dilakukan
b. 2 dan 4
dengan bekerja sama dengan perusahaan
c. 3 dan 4 lain yang menspesialisaikan diri membuat
d. 2 dan 5 komponen produk tertentu bagi perusa-
haan. Perusahaan semacam ini disebut ….
11. Di bawah ini yang merupakan alat-alat a. Produsen kontrak
yang dibutuhkan untuk membuat seni b. Distributor utama
kriya ukiran adalah.... c. Pemasok
a. Pisau, amplas, dan kuas d. Perantara
b. Penggaris, pisau, dan batu
c. Pisau, kayu, dan palu 16. Strategi memproduksi barang dan jasa
d. Pisau, parang, dan gergaji yang terstandarisasi tetapi memasukkan
beberapa tingkatan kastemisasi pada
produk atau jasa akhir, disebut..
12. Berikut ini merupakan contoh benda seni
rupa terapan yang termasuk benda pakai, a. Kastemisasi personal
kecuali... b. Kastemisasi massa
a. Meja c. Kastemisasi Individu
b. Kursi d. Kastemisasi perusahaan
c. Cangkir
d. Perajin 17. Pengembangan produk baru atau perbaik-
an produk, merupakan contoh dari tipe
inovasi….
13. Agar kita dapat membuat desain produk
dengan benar, maka kita perlu mengenal a. Manajemen
komponen produk terlebih dahulu. b. Proses
Berikut adalah 3 komponen utama produk, c. Produk
yaitu..
114
DESAIN DESAIN PRODUK
115
DESAIN PRODUK
116
DESAIN PRODUK
117
DESAIN PRODUK
118
DESAIN PRODUK
Alfi. 2013. Portofolio Diklat Kompetensi Suryahadi, Agung. 2013. Buku Sekolah
Produktif Kriya Tekstil. PPPPTK SB YK. Elektronik (BSE) Seni Rupa Untuk Sekolah
Bangun, dkk. 2014. Buku Seni Budaya Menengah Kejuruan.
SMK/MA/SMA/MAK Kelas IX Semester I Tholip. 2007. Pengembangan Produk pada
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Industri Kriya Melalui Pendekatan anaje-
Budiono, dkk. Buku Sekolah Elektronik (BSE) men Desain ITB.Bandung: ITB.
Kria Tekstil Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan Jilid 3. 1. Sumber Internet
Ching, F.DK., 1987. Interior Design Illustrated. https://sangsemutkecil.wordpress.com/2016
New York: Von Nostrand Reinhold /10/12/pengertian-ruang-lingkup-dan-
Company. tujuan-desain-produk-2/
Collins Sons & Co. Ltd. http://fajaragustine.blogspot.com/2017/07/r
Hartoko, Dick. 1986. Manusia dan Seni. uang-lingkup-produk-kreatif_20.html
Yogyakarta: Kanisius. https://www.rumahmesin.com
Holt, Knut. 1983. Product Innovation
Management. London: Butterworths.
Jones, J. Christopher. 1992. Design Methods,
seeds of human futures, London, John Wiley
& Sons Ltd.
Kuntari E,Tri Suerni dan FX Supriyono. 2010.
Bahan Ajar Managemen Desain, Yogyakarta:
P4TKSB.
Miner, John B. 1980. Theories of organizational
behavior. The Dryden Press, Hinsdale,
Illinois, USA.
NetMBA (2002-2003) Maslow's Hierarchy of
Needs. Internet Center for Management and
Business Administration, Inc http://www.
netmba.com.Diakses Juni 2003.
Panero, Julius and Zelnik, Martin. 1979. Human
Dimension and Interior Space. London:
Architectural Press.
Prasetyo W, Bagas. 2000. Evaluasi Ergonomi
dalam Desain. Surabaya: Proceeding
Seminar Nasional Ergonomi Jurusan TI – ITS.
Riyanto, Agus. 2012. Jambu Mete Sebagai
Unsur Hias Pada Almari Buku. Jepara:
Sekolah Tinggi Teknologi Dan Desain
Nahdlatul Ulama STTDNU.
Sachari, Agus. 1987. Seni Desain dan Teknologi
Antara Konflik dan Harmoni. Nova: Jakarta.
Sumaryati, Catri. 2013. Dasar-dasar Desain 2.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
119
DESAIN PRODUK
Gambar 1.1 : Keragaman dan sekelumit kan hubungan ideal antara karya dengan
perkembangan bentuk dan model alas desainer, seniman, enginer, juga ilmuan
kaki Gambar 4.2 : Kursi karya Anne Jacobsen
Gambar 1.1 : Keragaman dan sekelumit Gambar 4.3 : Persepsi tentang kenyamanan
perkembangan bentuk dan model alas duduk
kaki Gambar 4.4 : Bentuk tulang punggung dilihat
Gambar 1.2 : Designer Maryam Pousti of dari sikap duduk
Studio Pousti, Gambar 4.5 : Metode proporsi anthro-
Gambar 1.3 : Sepeda adalah kendaraan morfis
bertenaga manusia, memiliki dua Gambar 4.6 : Anthropometri pokok yang
Gambar 1.4 : Sepeda motor adalah kendaraan dibutuhkan untuk desain tempat
yang mempunyai roda dua dan duduk
Gambar 1.5 : Mobil adalah kendaraan darat Gambar 4.7 : Tempat tisu produk kria logam
yang digerakan oleh mesin, Gambar 4.8 : Patung Loro Blonyo produk kria
Gambar 1.6 : Kereta api adalah salah satu kayu
bentuk transportasi Gambar 4.9 : Tempat dompet produk kria
Gambar 1.7 : Bahan bahan serat alam anyam
Gambar 1.8 : produk desain berupa kursi roda Gambar 4.10 : gantungan kunci produk kria
Gambar 2.1 : Pemandangan asli di pelabuhan kulit
Jayapura Gambar 4.11 : Produk kria keramik
Gambar 2.2 : Macam-macam seni rupa Gambar 7.1 : Peralatan jahit tekstil
Gambar 3.1 : Busana Adat Gambar 7.2 : sketsa
Gambar 3.2 : Industri Rakyat Gambar 7.3 : Contoh Desain Produk Tekstil
Gambar 3.3 : kriya seni Gambar 7.4. : Desain alternatif
Gambar 3.4 : Produk Kerajinan berbasis Gambar 7.5 : Pengembangan Desain Cetak
industry Saring
Gambar 3.5 : Keramik Kuno: Tempayan dan Gambar 7.6 : Proses Pewarnaan dengan
Kendi Remasol
Gambar 3.6 : Keramik Pakai/funsional Gambar 7.7 : Proses Pewarnaan dengan
Gambar 3.7 : Keramik Seni Remasol
Gambar 3.8 : Kriya kayu Gambar 7.8 ; Pembuatan larutan Peka Cahaya
dan pengolesan pada screen
Gambar 3.9 : Kriya kayu
Gambar 7.9 : Pengeringan screen dengan
Gambar 3.10 : Kriya kayu
Hairdryer
Gambar 3.11 : Kriya bamboo (sumber : Muria
Gambar 7.10 : Proses Afdruk
Zuhdi)
Gambar 7.12 : Menjemur screen
Gambar 3.12 : Kriya logam
Gambar 7.14 : Membuat Pasta
Gambar 3.13 : Kriya logam kaligrafi
Gambar 7.15 : Proses Penyablonan
Gambar 3.14 : Kriya Tekstil (batik)
Gambar 7.16 : Proses pembungkusan kain
Gambar 3.15 : Kriya kulit
sebelum di steam
Gambar 4.1 : Diagram Skematis ini menampil-
120
DESAIN PRODUK
121
DESAIN PRODUK
122
DESAIN PRODUK
123
DESAIN PRODUK
124