Anda di halaman 1dari 4

RAGAM HIAS GEOMETRIS

A. Pengertian Ragam Hias Geometris


Ragam hias geometris bisa didefinisikan sebagai ragam hias yang menggunakan bemacam-
macam unsur-unsur garis, seperti garis lurus, lengkung, zigzag, spiral, & beragam bagian
seperti sisi empat, persegi panjang, lingkaran, layang-layang, dan wujud yang lain juga
sebagai motif wujud dasarnya.

Ragam hias geometris merupakan seni motif tertua dalam ornamen karena sudah dikenal
sejak zaman prasejarah. Motif geometris mengalami perkembangan dari wujud titik, garis,
atau bagian yang berulang dari yang sederhana hingga pola yang rumit.

B. Ciri Ragam Hias Geometris


Ragam hias geometris memiliki beberapa ciri, diantaranya yaitu:

1. Polanya tersusun dari beraneka unsur garis, misalnya garis lurus, lengkung, zigzag,
spiral, dan lain-lain.
2. Ragam hias geometris cenderung disusun memanjang dan sambung menyambung
sehingga terbentuk gambar yang diulang-ulang.
3. Ragam hias geometris jika sudah berupa barang jadi atau berupa karya jadi yang
menerapkan hiasan ini, maka ada yang termasuk kategori seni rupa 2 dimensi dan seni
rupa 3 dimensi. Seperti keramik penyekat di kamar mandi juga biasa menggunakan
ragam hias geometris.
4. Pengaplikasian ragam hias geometris juga banyak terdapat pada kain batik, kain
tenun, kain sulam, kain bordir, bangunan-bangunan, candi-candi, perabotan rumah
tangga, ukiran pada benda, kerajinan tangan, dan lain sebagainya.
5. Biasanya untuk ragam hias geometris dibuat dengan cara menggabungkan bentuk-
bentuk geometris kedalam satu motif ragam hias.
6. Untuk membuat kaligrafi jenis hiasan mushaf atau hiasan dekorasi juga sering
menggunakan hiasan geometris ini.
C. Jenis Ragam Hias Geometris
Terdapat bermacam-macam jenis ragam hias geometris di nusantara, diantaranya yaitu:

1. Ceplokan 

Ceplokan atau biasanya dibilang sebagai “ceplok” bisa diartikan sebagai bulatan untuk
hiasan. Motif ceplokan terdiri atas satu motif saja, kemudian disusun secara berulang-
ulang. Contoh motif ceplokan yang sudah banyak kita kenal misalnya Ceplok Cakra
Kusuma, Ceplok Nogosari, Ceplok Truntum, Ceplok Supit Urang.

2. Kawung

Kata kawung berasal dari bahasa Sunda yang artinya “kolang-kaling”. Apabila kita
perhatikan dengan seksama, motif kawung memang tampak mirip dengan buah aren atau
yang biasanya kita sebut kolang-kaling. Sumber lain ada pula yang mengatakan bahwa
motif kawung terinspirasi dari binatang kuwangwung. Ragam hias geometris yang satu
ini termasuk motif kuno, yang dibuat oleh seorang Sultan Mataram sekitar abad 13. Pada
zaman itu, motif kawung hanya boleh dikenakan oleh keluarga kerajaan atau pejabat.
Ada beberapa sumber yang mengatakan bahwa motif kawung mengandung pesan yaitu
agar manusia senantiasa menjadi makhluk yang berguna, seperti pohon aren yang semua
bagiannya dapat dimanfaatkan. Dalam pengertian adat istiadat Jawa, motif kawung
bermakna satu titik pusat keraton. Motif kawung juga dinamakan sebagai papat madhep
limo pancer, yang artinya empat titik membentuk garis dan menghadap satu titik yang
dianggap sebagai pusat kekuatan.

3. Pilin

Apabila kita lihat sepintas, ragam hias pilin mempunyai bentuk seperti huruf S. Selain
bentuk seperti huruf S, ada juga ragam hiasa pilin yang bentuknya SS atau sering disebut
sebagai pilin ganda. Ragam hias pilin juga tampak mirip dengan motif parang. Tak
jarang, ragam hias yang satu ini lebih terlihat seperti bentuk spiral, seiring dengan terus
berkembangnya kreasi ragam hias nusantara. Ragam hias pilin juga mempunyai bentuk
kreatif lainnya, seperti bentuk pita, berumbai, untaian, atau pusaran. Ragam hias pilin
biasanya dimanfaatkan untuk hiasan pinggiran, yang dimana ukurannya dibuat lebih
kecil dari ragam hias utama. Bukan hanya untuk dijadikan hiasan pinggiran, ada pula
ragam hias pilin yang dijadikan motif utama. Ragam hias jenis pilin bisa kita lihat pada
kain batik dan hiasan rumah tradisional.

4. Tumpal

Ragam hias tumpal mempunyai bentuk segitiga sama kaki, yang pada zaman prasejarah
hal itu melambangkan hal magis. Ragam hias tumpal juga dinamakan sebagai motif
pucuk rebung. Motif pucuk rebung dianggap melambangkan pertumbuhan. Ada juga
sumber yang mengatakan bahwa konsep ragam hias tumpal merupakan konsep kesatuan.
Konsep inilah yang kemudian dinamakan sebagai kosmos yang berisikan keselarasan
antara 3 hal, yaitu manusia, semesta, dan alam lain. Motif tumpal juga mempunyai
kreasinya sendiri. Motif ini bisa disusun secara berderetan, dengan posisi motif tumpal
yang ujung runcingnya diatas atau pun dibuat terbalik dengan ujung runcing dibawa.

D. Contoh-Contoh dari Ragam Hias Geometris


1. Motif Batik
Motif ini biasanya ditemukan pada ornamen-ornamen dinding atau di pakaian yang
berbahan dasar kain sulam atau tenun bermotif batik.
2. Motif Belah Ketupat
Motif yang satu ini merupakan salah satu motif yang objek utama adalah gambar
geometris belah ketupat. Biasanya motif ini ditemukan di ornamen-ornamen perabotan
rumah, hiasan dinding hingga beberapa jenis kain.
3. Motif Geometris Bunga
Motif ini merupakan motif geometris dengan sisi yang bentuk dasarnya titik, garis serta
membentuk keindahan. Biasanya sering dipakai atau ditemukan di pakaian atau gaun
wanita. Tidak jarang pula ditemukan di hiasan dinding.
4. Motif Geometris Busur
Motif ini merupakan motif geometris yang memakai busur menjadi objek utama di dalam
pembuatan motif. Motif ini biasanya dipakai untuk bentuk kekuatan.
5. Motif Geometris Daun
Motif yang satu ini adalah satu bentuk geometris sederhana namun banyak dipakai hiasan
karena mempunyai ciri khas dari kesederhanaan . Motif ini sering ditemukan di berbagai
macam pakaian.

Anda mungkin juga menyukai