Anda di halaman 1dari 14

ARTIKEL HASIL PENELITIAN SKRIPSI

PEMBELAJARAN SENI LUKIS MIXED MEDIA


BAGI SISWA KELAS X MIA 1
SMA NEGERI 9 KABUPATEN GOWA

SYAIFUL
NIM 1581041016

DOSEN PEMBIMBING:
Drs. Jalil Saleh, M.Sn.
Drs. Benny Subiantoro, M.Sn.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA


JURUSAN SENI RUPA DAN DESAIN
FAKULTAS SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
1

ABSTRAK
SYAIFUL, 2019. Pembelajaran Seni Lukis Mixed Media bagi Siswa Kelas X MIA 1
SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni Rupa
Jurusan Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni dan Desain Universitas Negeri
Makassar. Dibimbing oleh Jalil Saleh dan Benny Subiantoro.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perencanaan pembelajaran seni
lukis mixed media untuk siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa, (2)
Pelaksanaan pembelajaran seni lukis mixed media bagi siswa kelas X MIA 1 SMA
Negeri 9 Kabupaten Gowa, dan (3) Evaluasi pembelajaran seni lukis mixed media bagi
siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk memahami kondisi suatu konteks dengan
mengarahkan pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi
dalam suatu konteks secara alami/apa adanya. Sasaran penelitian ini adalah (1) Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun oleh guru bidang studi dengan KD
4.1: Membuat karya seni rupa dua dimensi menggunakan berbagai media dan teknik
dengan melihat model, (2) Langkah-langkah pembelajaran yang meliputi kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, (3) Evaluasi pembelajaran yang
meliputi penilaian sikap dan keterampilan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah observasi, dokumentasi, dan tes. Hasil penelitian yaitu, (1) Perencanaan
pembelajaran seni lukis mixed media untuk siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9
Kabupaten Gowa mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
disusun oleh guru bidang studi. Berdasarkan hasil penilaian RPP oleh validator
memberikan gambaran bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) telah disusun
dengan sangat baik, (2) Pelaksanaan pembelajaran seni lukis mixed media bagi siswa
kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa telah dilaksanakan sesuai dengan RPP
yang telah disusun, baik pada kegitan pendahuluan, inti, maupun penutup, dan (3)
Evaluasi pembelajaran seni lukis mixed media bagi siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9
Kabupaten Gowa telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang telah disusun, baik pada penilaian sikap maupun keterampilan.
2

PENDAHULUAN Dalam kegiatan apresiasi, pengalaman estetis


siswa dikembangkan melalui pengamatan,
Belajar merupakan suatu proses penghayatan, dan penghargaan, sedangkan
psikologis yang berlangsung dalam interaksi dalam kegiatan kreasi melalui kemampuan
aktif subjek dengan lingkungan, dan memanfaatkan berbagai media seni (Syafi’i,
menghasilkan perubahan-perubahan dalam 2006: 12). Dalam berkarya seni, siswa
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan dapat menumbuhkan kreativitas,
bersifat konstan/menetap. Perubahan-perubahan kepekaan rasa, dan kemampuan mewujudkan
dapat berupa sesuatu yang baru yang segera ide/gagasan melalui berkarya seni rupa dengan
nampak dalam perilaku nyata (Winkel dalam media dan cara tersendiri baik dalam wujud dua
Haling, 2007: 2). Sejak lahir kita telah dituntut dimensi maupun tiga dimensi.
untuk belajar dan terus belajar, mulai dari Kaitannya dengan seni rupa dua dimensi
makan, minum, berjalan, hingga mempelajari tentu kita tidak asing lagi dengan karya seni
berbagai disiplin ilmu yang tujuannya adalah lukis yang menjadi media berekspresi yang
tidak lain untuk mengubah diri ke arah yang sangat populer hingga saat ini. Seiring dengan
lebih berkualitas. perkembangan zaman, media yang digunakan
Satu dari sekian banyak disiplin ilmu dalam melukis menjadi semakin beragam, yang
yang perlu untuk dipelajari adalah seni. dulunya mungkin kita hanya mengenal cat
Pentingnya wawasan seni tidak terlepas dari minyak, cat air, dan pensil warna, namun
pengaruhnya yang begitu besar dalam sekarang seolah-olah tidak ada lagi batasan
kehidupan sehari-hari. Di samping itu, dengan media dalam berkarya seni lukis. Bahkan media
adanya wawasan seni diharapkan dapat yang digunakan dalam berkarya seni lukis dapat
menumbuhkan sikap apresiatif terhadap segala dijadikan sebagai tolok ukur untuk menyatakan
sesuatu yang berkaitan dengan seni yang tingkat kreativitas dan keunikan dari karya yang
tentunya akan berdampak positif terhadap diciptakan. Hal itulah yang mendorong
pelestarian budaya bangsa yang sangat erat sebagian orang untuk senantiasa menggunakan
hubungannya dengan seni. Sehingga menjadi media-media lukis yang baru, baik itu pada
tugas lembaga pendidikan untuk menyalurkan jenis media (bahan) yang sama maupun dengan
wawasan seni tersebut melalui pendidikan seni memadukannya dengan jenis media (bahan)
di Sekolah. yang berbeda yang dikenal dengan istilah media
Di dalam konteks pendidikan Sekolah campuran (mixed media).
Umum, pendidikan seni khususnya pendidikan Melukis mixed media
seni rupa digunakan untuk mencapai tujuan memungkinkan seseorang untuk memadukan
pendidikan. Oleh sebab itu, pelaksanaannya dua bahkan lebih jenis media (bahan) yang
lebih menekankan proses daripada hasil di digunakan dalam berkarya seni lukis, seperti
mana siswa tidak perlu dituntut untuk menjadi melukis dengan memadukan antara serbuk kayu
seorang seniman yang hebat melukis, dan koran yang akan memunculkan kesan-
menggambar, atau mematung. Tetapi yang kesan tersendiri berdasarkan karakter dari
terpenting adalah bagaimana seni dapat menjadi media yang digunakan. Keberagaman media
suatu wahana berekspresi dan berimajinasi. dalam seni lukis mixed media dapat memicu
Pembelajaran seni rupa merupakan munculnya kebebasan dalam memilih bahan,
salahsatu bagian mata pelajaran Seni Budaya. alat, dan teknik yang ingin digunakan, di mana
Peran pembelajaran seni rupa adalah sebagai kebebasan merupakan suatu hal yang sangat
sarana pengembangan pengalaman estetis siswa penting dalam berkarya. Dengan kebebasan
melalui bentuk kegiatan apresiasi dan kreasi. niscaya siswa dapat berpikir/berimajinasi
3

dengan lebih luas, yang kemudian mixed media bagi siswa kelas X MIA 1 SMA
mendorongnya untuk lebih berani dalam Negeri 9 Kabupaten Gowa, (3) Evaluasi
bereksplorasi dan bereksperimen untuk pembelajaran seni lukis mixed media bagi siswa
mewujudkan ide/gagasannya. Sehingga kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten
nantinya akan menjadi sebuah daya tarik untuk Gowa.
menghilangkan rasa jenuh dan menimbulkan
rasa senang yang pada akhirnya akan Penelitian ini memiliki beberapa
menciptakan situasi yang kondusif dalam manfaat, baik manfaat teoritis maupun manfaat
proses pembelajaran. praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
Pembelajaran seni lukis mixed media (1) Manfaat teoritis, penelitian ini diharapkan
dapat memberikan kemudahan bagi siswa untuk dapat memberi pengetahuan baru tentang
mengadakan media lukis mengingat sangat pembelajaran seni lukis mixed media, (2)
banyak benda-benda tidak terpakai yang juga Manfaat praktis: (a) Bagi peneliti, untuk
dapat dimanfaatkan dalam proses berkarya, menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
seperti daun kering, plastik minuman, kain bidang penelitian/penulisan karya ilmiah,
perca, dan lain sebagainya. Di sisi lain, dengan khususnya pembelajaran seni lukis mixed media
memanfaatkan media yang tidak terpakai secara dengan harapan penelitian ke depannya akan
tidak disadari dapat memberikan pengalaman menjadi lebih baik lagi, (b) Bagi siswa, untuk
berkreasi yang berbeda dari biasanya. mendapatkan pengetahuan baru tentang seni
Sehubungan dengan uraian di atas, lukis mixed media agar siswa mampu
maka dianggap perlu untuk melakukan mengembangkan kemampuannya dalam
penelitian tentang “Pembelajaran Seni Lukis berkarya seni rupa, (c) Bagi guru, sebagai
Mixed Media bagi Siswa Kelas X MIA 1 SMA acuan dalam merencanakan pembelajaran yang
Negeri 9 Kabupaten Gowa”, dengan harapan lebih efektif dan efisien dengan variasi dan
penelitian ini dapat menjadi sebuah referensi metode yang lebih kreatif untuk mencapai
dalam hal merencanakan maupun tujuan pembelajaran, (d) Bagi Sekolah, hasil
melaksanakan pembelajaran yang lebih baik. penelitian dapat digunakan sebagai bahan
Berdasarkan latar belakang yang telah informasi pihak Sekolah untuk
diuraikan, maka permasalahan yang muncul mengembangkan pembelajaran di Sekolah, (e)
dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Bagi pembaca, untuk mendapatkan
perencanaan pembelajaran seni lukis mixed pengetahuan tentang bagaimana pembelajaran
media untuk siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri seni lukis mixed media sehingga dapat
9 Kabupaten Gowa?, (2) Bagaimana dijadikan referensi dalam melakukan penelitian.
pelaksanaan pembelajaran seni lukis mixed Teori yang berkaitan dengan masalah
media bagi siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 yang akan diteliti dan merupakan informasi
Kabupaten Gowa, (3) Bagaimana evaluasi untuk dijadikan referensi dalam penelitian ini
pembelajaran seni lukis mixed media bagi siswa sebagai berikut:
kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten
1. Pembelajaran
Gowa?.
Tujuan yang akan dicapai dalam a. Pengertian pembelajaran
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan Pembelajaran adalah suatu proses
menjelaskan tentang: (1) Perencanaan dimana lingkungan seseorang secara sengaja
pembelajaran seni lukis mixed media untuk dikelola untuk memungkinkan terjadinya
siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten belajar pada diri pebelajar. Pembelajaran
Gowa, (2) Pelaksanaan pembelajaran seni lukis
4

merupakan set (perangkat) khusus Sukmadinata (2008: 108)


pendidikan (AECT dalam Haling, 2007: 14). mendefinisikan bahwa media pembelajaran
adalah segala bentuk perangsang dan alat
b. Tujuan pembelajaran yang disediakan oleh guru untuk menolong
Tujuan pembelajaran pada dasarnya siswa belajar.
adalah harapan, yaitu sesuatu yang ingin
dicapai setelah mengikuti pembelajaran atau g. Sumber belajar
dapat dikatakan hasil belajar yang Sumber belajar adalah segala sesuatu
diharapkan dikuasai pebelajar setelah yang dapat dimanfaatkan oleh siswa untuk
mereka diberikan pembelajaran oleh guru. mempelajari bahan dan pengalaman belajar
Tujuan pembelajaran merupakan batas cita- sesuai tujuan yang hendak dicapai (Sanjaya,
cita yang diinginkan dalam kegiatan 2006: 172).
pembelajaran (Haling, 2007: 16).
h. Evaluasi pembelajaran
c. Materi pembelajaran Hamalik (2007: 159) mengemukakan
Materi pembelajaran adalah bahan bahwa evaluasi pembelajaran adalah
yang disajikan dalam pembelajaran keseluruhan kegiatan pengukuran
(Slameto, 1991: 99). Menurut Djamarah (pengumpulan data atau informasi),
(2002: 50), materi pembelajaran merupakan pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan
substansi yang akan disampaikan dalam untuk membuat keputusan tentang tingkat
proses belajar mengajar. hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah
melakukan kegiatan belajar dalam upaya
d. Kegiatan pembelajaran mencapai tujuan pembelajaran yang telah
Di dalam paradigma teknologi diterapkan.
pendidikan dikemukakan bahwa sasaran Sehubungan dengan pendapat di atas,
akhir kegiatan pembelajaran adalah Syafi’i (2006: 35) mengemukakan bahwa
terjadinya belajar pada diri pebelajar. evaluasi pembelajaran dilakukan guna
Terjadinya belajar pada diri pebelajar berkat mengetahui sejauhmana perubahan perilaku
adanya sumber belajar yang didesain dan telah terjadi pada siswa. Dengan kata lain,
dikembangkan, dikelola, dan dimanfaatkan evaluasi pembelajaran dilakukan dalam
untuk keperluan pembelajaran (Haling, rangka mengetahui ketercapaian tujuan yang
2007: 19). telah direncanakan.
e. Metode pembelajaran 2. Pembelajaran seni
Metode adalah cara atau jalan yang Pembelajaran seni merupakan
harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan kegiatan yang bertujuan untuk
tertentu (Slameto, 2003: 82). Menurut mengembangkan daya kesadaran dan
Djamarah (2002: 53), metode adalah suatu kepekaan estetik (apresiasi), daya cipta
cara yang dipergunakan untuk mencapai (kreativitas), dan memberi kesempatan
tujuan yang telah ditetapkan. subjek didik untuk berekspresi (Triyanto,
Berdasarkan beberapa uraian di atas, 1993: 4). Sedangkan menurut Iryanti dan
maka dapat disimpulkan bahwa metode Jazuli (2001: 44), pembelajaran seni pada
pembelajaran adalah cara yang digunakan dasarnya adalah suatu upaya untuk
dalam proses pembelajaran guna mencapai membelajarkan peserta didik dengan
tujuan pembelajaran. memanfaatkan seni sebagai media, seni
f. Media pembelajaran sebagai alat, dan seni sebagai materi ajaran
5

agar siswa yang bersangkutan memperoleh 3) Raut (bidang dan bentuk)


pengetahuan dan pengalaman baru Soetedja, dkk (2017: 6)
mengemukakan bahwa raut (bidang dan
3. Seni lukis mixed media bentuk) merupakan tampak, potongan atau
wujud dari suatu objek. Istilah “bidang”
a. Pengertian seni lukis mixed media umumnya digunakan untuk menunjuk wujud
Seni lukis (painting) merupakan benda yang cenderung pipih atau datar.
salahsatu cabang dari seni rupa. Seni lukis Sedangkan “bentuk” atau “bangun” lebih
adalah suatu pencurahan pengalaman artistik menunjukkan kepada wujud yang memiliki
dengan media garis dan warna di atas bidang isi (volume).
dua dimensional (Wahid dan Yunus, 2014:
35). 4) Ruang
Menurut Suwarna (2005: 64), lukis Ruang adalah unsur atau daerah yang
mixed media adalah karya lukis yang dibuat mengelilingi sosok bentuknya. Ruang
dengan berbagai perpaduan media. Media sebenarnya tak terbatas, dapat kosong, terisi
dalam seni lukis secara spesifik lebih sebagian, atau dapat pula terisi penuh
mengacu pada bahan yang digunakan. (Sunaryo, 2002:21). Menurut Soetedja, dkk
Dengan kata lain, karya lukis dianggap (2017: 6), ruang dalam sebuah karya seni
mixed media ketika memadukan lebih dari lukis menunjukkan kesan dimensi dari objek
satu jenis bahan yang digunakan. yang terdapat pada karya seni lukis tersebut.
Unsur ruang pada karya seni rupa dua
b. Unsur-unsur seni lukis dimensi hanya menunjukkan ukuran
(dimensi) panjang dan lebar sedangkan
1) Titik ruang pada karya seni rupa tiga dimensi
Bates (dalam Sunaryo, 2002: 7) terbentuk karena adanya isi yang
mengemukakan bahwa titik merupakan menunjukkan ke dalaman.
unsur yang paling sederhana dalam karya
seni lukis. Sebuah titik tercipta ketika sekali 5) Tekstur
sentuhan alat atau kuas bertinta Menurut Sunaryo (2002:17), tekstur
menimbulkan jejak pada kertas. Sebuah titik ialah sifat permukaan. Tekstur dibedakan
bila dicermati dan dibesarkan sesungguhnya antara tekstur nyata dengan tekstur semu.
memiliki raut. Raut sebuah titik dalam Tekstur nyata, atau disebut pula tekstur
besaran tertentu mungkin berbentuk aktual menunjukan adanya kesamaan antara
lingkaran atau bulatan. kesan yang diperoleh dari hasil penglihatan
dengan rabaan. Pada tekstur semu atau
2) Garis tekstur ilusi, tidak diperoleh kesan yang
Soetedja, dkk (2017: 5) sama antara hasil penglihatan dengan
mengemukakan bahwa garis pada dasarnya rabaan.
adalah rentetan titik-titik yang saling
berhubungan. Garis merupakan unsur fisik 6) Warna
yang penting dalam mewujudkan sebuah Warna pada dasarnya merupakan
karya seni lukis. Garis memiliki dimensi kesan yang ditimbulkan akibat pantulan
memanjang dan mempunyai arah serta sifat- cahaya yang mengenai permukaan suatu
sifat khusus, seperti pendek, panjang, benda. Pada karya seni lukis, warna dapat
vertikal, horizontal, lurus, melengkung, berwujud garis, bidang, dan ruang. Menurut
berombak, dan seterusnya. teori warna Brewster, semua warna yang ada
6

berasal dari tiga warna pokok (primer) yaitu yang satu dengan yang lain seakan-akan satu
merah, kuning, dan biru. Pencampuran dua gerakan yang punya irama.
warna primer akan menghasilkan warna
sekunder dan bila dua warna sekunder 4) Harmoni
digabungkan akan menghasilkan warna Sunaryo (2002:32) mengemukakan
tersier (Soetedja, dkk, 2017: 7). bahwa harmoni adalah prinsip yang
mempertimbangkan keselaran dan
c. Prinsip-prinsip seni lukis keserasian antara bagian dalam suatu
keseluruhan sehingga cocok satu dengan
1) Kesatuan (unity) yang lain dan terdapat keterpaduan yang
Soetedja, dkk (2017: 9) tidak saling bertentangan.
mengemukakan bahwa kesatuan (unity)
merupakan keterpaduan berbagai unsur 5) Kontras
(fisik dan non fisik) dengan karakter yang Menurut Wahid dan Yunus (2014:
berbeda dalam sebuah karya. Unsur yang 88), kontras adalah perbedaan antara unsur
berpadu dan saling mangisi akan mendukung yang satu dengan yang lain, misalnya jejeran
terwujudnya karya seni yang indah. Prinsip warna merah diselingi sedikit warna hijau,
ini sering pula ditunjukkan dengan penataan maka hijau adalah kontras dengan warna
berbagai objek yang terdapat dalam sebuah merah. Adanya kontras dalam suatu karya
karya seni. seni menimbulkan rasa dinamis, lebih
lengkap, dan rasa tertarik. Dengan demikian,
2) Keseimbangan (balance) kontras akan memperlihatkan perbedaan
Soetedja, dkk (2017: 9) yang nyata ketika disandingkan antara satu
mengemukakan bahwa keseimbangan dengan unsur yang lain.
(balance) adalah penyusunan unsur-unsur
yang berbeda atau berlawanan tetapi 6) Klimaks
memiliki keterpaduan dan saling mengisi Wahid dan Yunus (2014: 89)
atau menyeimbangkan. Keseimbangan ini mengemukakan bahwa klimaks merupakan
ada yang simetris, yaitu menunjukkan atau pusat perhatian atau fokus dari suatu
menggambarkan beberapa unsur yang sama susunan di mana elemen-elemen yang lain
diletakkan dalam susunan yang sama (kiri- bertebaran dan turut membantunya. Kita
kanan, atas-bawah, dll.) dan ada pula yang tertarik kepada unsur tertentu mungkin
asimetris yaitu penyusunan unsurnya tidak karena menggunakan kontra warna atau
ditempatkan secara sama namun tetap menggunakan variasi sedikit namun
menunjukkan kesan keseimbangan. menguasai secara keseluruhan atau karena
adanya sesuatu yang lain dari pada yang
3) Irama (rhythm) lain.
Irama (rhythm) tidak hanya dikenal
dalam seni musik. Dalam seni rupa, irama 7) Gradasi
merupakan kesan gerak yang timbul dari Gradasi adalah suatu kombinasi yang
penyusunan atau perpaduan unsur-unsur seni berfungsi menjembatani antara kontras dan
rupa (Soetedja, dkk, 2017: 9). Wahid dan harmoni, karena gradasi merupakan
Yunus (2014: 89) mengemukakan bahwa perantara atau memberi kesan peralihan
irama adalah perulangan unsur-unsur secara gerak dan kehidupan (Wahid dan Yunus,
terus menerus dan teratur. Jarak antara unsur 2014: 90).
7

METODE PENELITIAN telah disusun oleh guru bidang studi dengan


KD 4.1: Membuat karya seni rupa dua
Penelitian ini merupakan penelitian dimensi menggunakan berbagai media dan
kualitatif. penelitian kualitatif merupakan teknik dengan melihat model, (2) Langkah-
penelitian yang bertujuan untuk memahami langkah pembelajaran yang meliputi
kondisi suatu konteks dengan mengarahkan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan
pada pendeskripsian secara rinci dan kegiatan penutup, (3) Evaluasi pembelajaran
mendalam mengenai potret kondisi dalam yang meliputi penilaian sikap dan
suatu konteks secara alami/apa adanya. keterampilan.
Adapun variabel penelitian ini adalah Teknik pengumpulan data yang
sebagai berikut: (1) Perencanaan digunakan dalam penelitian ini adalah
pembelajaran seni lukis mixed media untuk sebagai berikut: (1) Observasi merupakan
siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 metode atau cara menganalisis dan
Kabupaten Gowa, (2) Pelaksanaan mengadakan pencatatan secara sistematis
pembelajaran seni lukis mixed media bagi mengenai tingkah laku dengan melihat atau
siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 mengamati segala sesuatu yang dijadikan
Kabupaten Gowa, (3) Evaluasi pembelajaran sebagai sasaran penelitian. Metode ini
seni lukis mixed media bagi siswa kelas X dilakukan dengan menggunakan instrumen
MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa. pengumpul data berupa format observasi
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh telah dipersiapkan sebelumnya yang mana di
adalah sebagai berikut: (1) Melakukan survei dalamnya telah tercantum aspek-aspek yang
di SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa untuk perlu diperhatikan pada waktu pengamatan
memperoleh informasi tentang masalah dilakukan. Melalui metode observasi peneliti
pembelajaran Seni Budaya, (2) Tes praktik dapat memperoleh data mengenai
berkarya seni lukis mixed media untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
memperoleh data yang berkaitan dengan pembelajaran seni lukis mixed media, (2)
evaluasi pembelajaran, (3) Obsevasi atau Dokumentasi merupakan teknik
pengamatan untuk memperoleh data tentang pengumpulan data yang diperoleh dari
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dokumen-dokumen, baik berupa tulisan
seni lukis mixed media, (4) Dokumentasi maupun gambar. Sehingga dari dokumen
untuk memperoleh data tentang tersebut memberikan informasi yang
perencanaan, pelaksaksanaan, dan evaluasi diperlukan dalam penelitian guna
pembelajaran baik itu berupa dokumen mendukung dan menambah
maupun gambar guna kepercayaan/pembuktian terhadap suatu
memperkuat/mendukung hasil penelitian, (5) penelitian yang dilaksanakan. Teknik
Seleksi data yang telah terkumpul untuk pengumpulan data dengan cara dokumentasi
memperoleh data yang tepat bagi hasil digunakan untuk memperoleh data tentang
penelitian, (6) Hasil seleksi data kemudian perencanaan, pelaksaksanaan, dan evaluasi
dirangkai menjadi kesatuan yang utuh untuk pembelajaran, (3) Tes merupakan suatu
selanjutnya dilakukan penarikan kesimpulan. percobaan yang diadakan untuk mengukur
Sasaran dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan keterampilan yang
pembelajaran seni lukis mixed media bagi dimiliki oleh individu atau kelompok, baik
siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9 melalui pertanyaan maupun latihan. Tes
Kabupaten Gowa dalam hal ini yaitu: (1) sebagai salahsatu teknik pengumpulan data
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dalam penelitian ini untuk mendapatkan data
8

yang berkaitan dengan evaluasi dipahami (Nugrahani, 2014: 176), (3)


pembelajaran. Adapun tes yang dilakukan Penarikan simpulan merupakan kegiatan
dilaksanakan oleh guru mata pelajaran Seni penafsiran terhadap hasil analisis dan
Budaya pada saat proses belajar mengajar interpretasi data. Penarikan simpulan ini
berlangsung, yakni berkarya seni lukis mixed hanyalah salahsatu kegiatan dalam
media. konfigurasi yang utuh. Hal ini sangat
Teknik analisis data pada penelitian berbeda dengan penarikan simpulan dalam
ini mengacu pada analisis data model penelitian kuantitatif yang berkaitan dengan
interaktif yang dikemukakan oleh Miles dan pengujian hipotesis. Simpulan perlu
Huberman yang terdiri atas tiga komponen, diverifikasi selama penelitian berlangsung
yaitu: (1) Komponen pertama dalam analisis agar dapat dipertanggungjawabkan. Makna-
data kualitatif adalah reduksi data. Di dalam makna yang muncul dari data harus selalu
reduksi data peneliti melakukan proses diuji kebenaran dan kesesuaiannya sehingga
pemilihan atau seleksi, pemusatan perhatian validitasnya terjamin (Nugrahani, 2014: 176-
atau pemfokusan, penyederhanaan, dan 177).
pengabstraksian dari semua jenis informasi
yang mendukung data penelitian yang HASIL PENELITIAN DAN
diperoleh dan dicatat selama proses PEMBAHASAN
penggalian data di lapangan. Proses reduksi
ini dilakukan secara terus-menerus A. Hasil Penelitian
sepanjang penelitian masih berlangsung, dan 1. Perencanaan Pembelajaran Seni Lukis
pelaksanaannya dimulai sejak peneliti Mixed media untuk Siswa Kelas X MIA 1
memilih kasus yang akan dikaji. Pada SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa
dasarnya proses reduksi data merupakan Perencanaan pembelajaran seni lukis
langkah analis data kualitatif yang bertujuan mixed media mengacu pada Rencana
untuk menajamkan, menggolongkan, Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
mengarahkan, memperjelas, dan membuat dibuat oleh guru seni budaya SMA Negeri 9
fokus, dengan membuang hal-hal yang Kabupaten Gowa yang meliputi, identitas
kurang penting, dan mengorganisasikan serta RPP, Kompetensi Inti (KI), Kompetensi
mengatur data sedemikian rupa sehingga Dasar (KD), indikator pencapaian
narasi sajian data dapat dipahami dengan kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
baik, dan mengarah pada simpulan yang pembelajaran, metode pembelajaran, media
dapat dipertanggungjawabkan (Nugrahani, pembelajaran, sumber belajar, langkah-
2014: 175-176), (2) Komponen kedua dalam langkah pembelajaran, dan evaluasi atau
analisis kualitatif adalah sajian data. Sajian penilaian. Rencana Pelaksanaan
data adalah sekumpulan informasi yang Pembelajaran (RPP) yang telah disusun
memberi kemungkinan kepada peneliti selanjutnya dinilai oleh tim penilai.
untuk menarik simpulan dan pengambilan Sehubungan dengan penilaian tersebut, tim
tindakan. Sajian data ini merupakan suatu penilai memberikan beberapa saran terhadap
rakitan organisasi informasi dalam bentuk RPP yang telah disusun oleh guru bidang
deskripsi dan narasi yang lengkap, yang studi. Adapun saran tim penilai adalah
disusun berdasarkan pokok-pokok temuan sebagai berikut: (a) Pada indikator
yang terdapat dalam reduksi data, dan pencapaian kompetensi sebaiknya dituliskan
disajikan menggunakan bahasa peneliti dengan lebih terperinci dengan
yang logis dan sistematis, sehingga mudah
9

mencantumkan seni lukis mixed media. (b) yang akan dilukis ke dalam bentuk sketsa.
Pada lembar penilaian keterampilan Sketsa yang telah jadi kemudian masuk pada
sebaiknya dituliskan dengan rinci yang tahap pewarnaan/penempelan, dan yang
termasuk ke dalam aspek persiapan, proses, terakhir finishing. Setelah seluruh siswa
dan hasil karya. selesai berkarya, guru mempersilahkan satu
persatu untuk mempresentasikan karyanya.
2. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis Ketika proses penyajian materi dan
Mixed media bagi Siswa Kelas X MIA 1 pembuatan karya seni lukis mixed media,
SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa guru senantiasa menunjukkan sikap terbuka
Pelaksanaan pembelajaran seni lukis terhadap respon siswa yang
mixed media pada kegiatan pendahuluan bertanya/mengemukakan pendapat. Guru
dimulai dengan guru mengucapkan salam, juga terlihat mengaitkan materi
menyiapkan fisik maupun psikis siswa yang pembelajaran dengan pengetahuan lain yang
ditunjukkan dengan mengatur siswa untuk relevan dengan perkembangan iptek dan
duduk dengan tenang dan melakukan doa kehidupan nyata yang mana hal tersebut
bersama. Selanjutnya guru mengecek ditunjukkan dalam bentuk pemberian arahan
kehadiran siswa, melakukan apersepsi dalam untuk bereksplorasi menghasilkan karya-
hal mengaitkan materi pembelajaran karya yang baru. Selain itu, pelaksanaan
sekarang dengan pengalaman siswa dengan pembelajaran juga menunjukkan adanya
memberi pertanyaan apakah di ruangan ini partisipasi aktif siswa melalui interaksi
ada yang pernah melukis? bahan dan alat apa dengan guru, siswa, media pembelajaran dan
yang pernah dipakai melukis?. Setelah itu, sumber belajar. Hal tersebut dipicu oleh
guru memberitahukan materi yang akan penerapan metode tanya jawab, demonstrasi,
dipelajari yaitu seni lukis mixed media. dan penugasan yang juga sangat sesuai
Kemudian guru menyampaikan tujuan dan untuk menyalurkan materi pembelajaran.
manfaat pembelajaran untuk memotivasi Pada kegiatan penutup, guru
siswa. memfasilitasi dan membimbing siswa untuk
Pada kegiatan inti, guru menyajikan merangkum materi pembelajaran,
materi pembelajaran yang secara konsep melakukan refleksi terhadap kegiatan yang
benar dan runtut melalui tanya jawab dan telah dilaksanakan, serta melaksanakan
demonstrasi dengan memperlihatkan tindak lanjut dengan memberikan arahan
beberapa contoh lukisan mixed media, kegiatan berikutnya.
bahan, dan alat yang digunakan, yang mana
melalui media tersebut siswa dengan mudah 3. Evaluasi Pembelajaran Seni Lukis Mixed
memahami tentang pengertian seni lukis media bagi Siswa Kelas X MIA 1 SMA
mixed media, bahan, alat, dan teknik yang Negeri 9 Kabupaten Gowa
digunakan, serta langkah-langkah berkarya Evaluasi pembelajaran seni lukis
seni lukis mixed media. mixed media dilaksanakan dengan
Selanjutnya guru menugaskan siswa melakukan pengamatan dan uji
untuk membuat karya seni lukis mixed keterampilan. Pengamatan dan uji
media dengan memberi kebebasan kepada keterampilan digunakan untuk penilaian
siswa untuk memilih tema lukisan. sikap dan keterampilan. Penilaian sikap yang
Pembuatan karya seni lukis mixed media diterapkan oleh guru sudah sesuai dengan
diawali dengan mencari dan menuangkan ide RPP yang telah dibuat dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap sikap dan
10

perilaku siswa sehari-hari, baik terkait dalam Kurang


4. 0 – 60 0 0
proses pembelajaran maupun secara umum. (K)
Penilaian sikap terdiri atas beberapa aspek Jumlah 32 100
pengamatan yaitu, bekerja sama, jujur,
tanggung jawab, dan disiplin. Sedangkan
untuk penilaian keterampilan dilaksanakan B. Pembahasan
ketika proses berkarya berlangsung dengan
penilaian terhadap beberapa aspek yang 1. Perencanaan Pembelajaran Seni Lukis
terdiri atas persiapan, proses, dan hasil Mixed media untuk Siswa Kelas X MIA 1
karya. SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa
Perencanaan pembelajaran
Tabel 1. Frekuensi hasil penilaian sikap merupakan hal yang sangat penting dalam
pembelajaran. Dengan adanya perencanaan
Rentang nilai

Persentase
yang matang tentu akan memudahkan guru
Frekuensi
Kategori

dalam melaksanakan proses pembelajaran


(%)
No.
guna mencapai tujuan yang telah
dirumuskan. Perencanaan pembelajaran seni
lukis mixed media untuk siswa kelas X MIA
Sangat 1 SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa mengacu
1. 91 – 100 baik 20 62,5 pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(A) (RPP) yang telah disusun oleh guru bidang
Baik studi. Berdasarkan hasil penilaian RPP pada
2. 76 – 90 12 37,5
(B) tabel 1 yang menunjukkan bahwa semua
Cukup aspek penilaian telah terpenuhi di dalam
3. 61 – 75 0 0
(C) RPP. Hal ini memberikan gambaran bahwa
Kurang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
4. 0 – 60 0 0 telah disusun dengan sangat baik. Namun
(K)
Jumlah 32 100 demikian, di dalam RPP yang telah disusun
masih terdapat beberapa kekurangan yaitu,
indikator pencapaian kompetensi yang
Tabel 2. Frekuensi hasil penilaian ditulis dengan kurang rinci yang mana tidak
keterampilan mencantumkan seni lukis mixed media
sehingga indikator tersebut terkesan kurang
Rentang nilai

Persentase

jelas. Selain itu, pada penilaian keterampilan


Frekuensi
Kategori

juga terkesan kurang jelas dalam hal ini


(%)

No.
adalah lembar penilaian keterampilan yang
tidak mencantumkan secara rinci hal-hal
yang termasuk ke dalam aspek persiapan,
Sangat proses, dan hasil karya.
1. 91 – 100 baik 0 0
(A) 2. Pelaksanaan Pembelajaran Seni Lukis
Mixed media bagi Siswa Kelas X MIA 1
Baik 29 90,62
2. 76 – 90 SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa
(B)
Pelaksanaan pembelajaran seni lukis
Cukup 3 9,38
3. 61 – 75 mixed media bagi siswa kelas X MIA 1
(C)
11

SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa telah depannya dapat dilakukan dengan lebih baik
dilaksanakan sesuai dengan RPP yang telah lagi.
disusun sebelumnya. Pada kegiatan
pendahuluan, guru menyiapkan siswa baik 3. Evaluasi Pembelajaran Seni Lukis Mixed
itu secara fisik maupun psikis dan media bagi Siswa Kelas X MIA 1 SMA
melakukan apersepsi serta memotivasi siswa Negeri 9 Kabupaten Gowa
guna menarik perhatian siswa terhadap Evaluasi pembelajaran seni lukis
materi yang akan diajarkan. Kegiatan ini mixed media yang dilaksanakan guru telah
menjadi suatu hal yang sangat penting sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
dilakukan mengingat dengan adanya Pembelajaran yang telah disusun, baik pada
kesiapan bagi siswa tentu akan lebih penilaian sikap maupun keterampilan.
memudahkan dalam proses menyalurkan dan Penilaian sikap dilakukan dengan
menerima materi pembelajaran. pengamatan langsung terhadap sikap dan
Pada kegiatan inti, guru menyajikan perilaku siswa sehari-hari, baik terkait dalam
materi pembelajaran secara konsep benar proses pembelajaran maupun secara umum.
dan runtut sesuai dengan materi Sedangkan untuk penilaian keterampilan
pembelajaran yang telah disiapkan dilaksanakan dengan uji keterampilan
sebelumnya. Penyajian materi pembelajaran berkarya seni lukis mixed media.
sangat didukung dengan adanya kemampuan Adapun hasil penilaian sikap
guru dalam memanfaatkan media menunjukkan bahwa 62,5% siswa
pembelajaran dan menerapkan metode- memperoleh nilai dengan kategori yang
metode pembelajaran dengan baik sehingga sangat baik (A) dan 37,5% siswa
menciptakan ruang bagi siswa untuk dapat memperoleh nilai dengan kategori yang baik
turut berperan aktif dalam proses (B). Sedangkan untuk hasil penilaian
pembelajaran. Partisipasi aktif siswa keterampilan menunjukkan bahwa 90,62%
merupakan aspek penting untuk mengetahui siswa memperoleh nilai dengan katergori
sejauhmana minat siswa terhadap yang baik (B) dan 9,38% siswa memperoleh
pembelajaran yang dilaksanakan di mana nilai dengan kategori yang cukup (C).
dengan minat belajar yang tinggi dapat Berdasarkan hasil penelitian dan
memberikan pengalaman belajar yang lebih analisis data yang telah dilalui mengenai
mendalam/bermakna. pembelajaran seni lukis mixed media bagi
Sedangkan pada kegiatan penutup, siswa kelas X MIA 1 SMA Negeri 9
guru memfasilitasi dan membimbing siswa Kabupaten Gowa, maka dapat disimpulkan:
untuk merangkum materi pembelajaran, (1) Perencanaan pembelajaran seni lukis
melakukan refleksi terhadap kegiatan yang mixed media untuk siswa kelas X MIA 1
telah dilaksanakan, dan melakukan tindak SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa mengacu
lanjut dengan memberikan arahan kegiatan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
berikutnya. Kegiatan-kegiatan tersebut (RPP) yang telah disusun oleh guru bidang
sebagai bentuk upaya memberikan studi. Berdasarkan hasil penilaian RPP oleh
penguatan kepada siswa baik dalam hal validator memberikan gambaran bahwa
mengingat maupun memahami materi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
pembelajaran yang telah dilaksanakan, serta telah disusun dengan sangat baik, (2)
sebagai upaya mengetahui tingkat Pelaksanaan pembelajaran seni lukis mixed
keberhasilan pembelajaran yang telah media bagi siswa kelas X MIA 1 SMA
dilaksanakan sehingga pembelajaran ke Negeri 9 Kabupaten Gowa telah
12

dilaksanakan sesuai dengan Rencana Ghony, M. Djunaidi & Fauzan. 2012.


Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah Metodologi Penelitian Kualitatif.
disusun, baik pada kegitan pendahuluan, inti, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
maupun penutup, (3) Evaluasi pembelajaran
seni lukis mixed media bagi siswa kelas X Haling, Abdul. 2007. Belajar dan
MIA 1 SMA Negeri 9 Kabupaten Gowa Pembelajaran. Makassar: Badan
telah dilaksanakan sesuai dengan Rencana Penerbit Universitas Negeri Makassar.
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan
disusun, baik pada penilaian sikap maupun Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
keterampilan. Sehubungan dengan penelitian
yang telah dilaksanakan, maka peneliti Iryanti, V.E & M. Jazuli. 2001.
mengemukakan beberapa saran, yaitu: (1) Mempertimbangkan Konsep
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pendidikan Seni (Considering The
hendaknya senantiasa disusun dengan Concept of Art Education). Jurnal.
memperhatikan setiap komponennya dengan Harmoni Pengetahuan dan Pemikiran
jelas sehingga akan memudahkan guru Seni.
dalam melaksanakan pembelajaran, (2)
Pelaksanaan pembelajaran hendaknya Ismiyanto, PC. S. 2009. Perencanaan
senantiasa dilakukan dengan berpedoman Pembelajaran Seni Rupa. Semarang:
pada RPP yang telah disusun agar tujuan Universitas Negeri Semarang.
yang diinginkan dapat tercapai dengan lebih
mudah, (3) Evaluasi pembelajaran Nugrahani, Farida. 2014. Metode Penelitian
hendaknya senantiasa mengikuti rambu- Kualitatif. Solo: Cakra Books.
rambu yang tercantum dalam RPP yang
telah disusun sehingga kompetensi siswa Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional
dapat diketahui dengan baik. Edukatif. Jakarta : Rineka Cipta.
DAFTAR PUSTAKA Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Anni, Catharina Tri, dkk. 2006. Psikologi
Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Belajar. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor yang
Budiman, Agus, dkk. 2015. Seni Budaya Mempengaruhinya. Jakarta: PT.
Kurikulum 2013 untuk Rineka Cipta.
SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII. Sobandi, B. 2008. Model Pembelajaran Kritik
Jakarta: Kemendikbud. dan Apresiasi Seni Rupa. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Depdikbud. 2005.Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Soetedja, Zackaria, dkk. 2017. Buku Guru Seni
Budaya Kurikulum 2013 untuk
Djamarah, Syaiful B dan Aswan Z. 2002. SMA/MA/SMK/MAK Kelas X (rev.ed).
Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Jakarta: Kemendikbud.
Rineka Cipta.
13

Subiantoro, Benny & Yabu M. 2007.


Pengembangan Imajinasi Kreatif
Mahasiswa PSR FSD UNM untuk
Pembelajaran Seni Lukis.

Sudjana, Nana & Ahmad Rivai. 2009. Media


Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Sukmadinata, Nana S. 2009. Pengembangan
Kurikulum Teori dan Praktek.
Bandung: Rosdakarya.

Sunaryo, Aryo. 2002. Nirmana I. Semarang:


Universitas Negeri Semarang.

Sunaryo, Aryo & Sumartono. 2006. Seni Lukis.


Semarang: Universitas Negeri
Semarang.

Syafi’i. 2006. Konsep dan Model Pembelajaran


Seni Rupa. Semarang: Universitas
Negeri Semarang

Triyanto. 1993. Pendidikan Seni sebagai


Proses Enkulturasi Nilai-nilai Budaya.
Jurnal. Lingua Media.

Wahid, A. K. & Pangeran P. Y. 2014.


Apresiasi Seni. Makassar: Prince
Publishing.

Anda mungkin juga menyukai