Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Seni Rupa, Vol. 9 No.

2, Tahun 2021, 406–418


http://journal.unesa.ac.id/index.php/va

PEMBELAJARAN MENGGAMBAR ILUSTRASI KARAKTER BERBASIS


LINGKUNGAN DI SMPN 14 GRESIK

Laiely Lanisi1, Marsudi2


1
Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
email: laiely.17020124031@mhs.unesa.ac.id
2
Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
email: marsudi@unesa.ac.id

Abstract
Penerapan pembelajaran ilustrasi pada kompetensi dasar menggambar ilustrasi dengan teknik
manual atau digital kelas VIII SMPN 14 Gresik kurang kreatif, kurang variatif, dan peserta didik
kurang diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi idenya. Tujuan penelitian ini adalah menerapkan
pembelajaran menggambar ilustrasi karakter berbasis lingkungan serta mendeskripsikan hasil
pembelajaran ilustrasi berbasis lingkungan yang telah dilakukan oleh siswa SMPN 14 Gresik.
Pembelajaran menggambar ilustrasi berbasis lingkungan sangat diperlukan siswa guna merangsang
imajinasi siswa dalam menggambar ilustrasi dengan mengamati lingkungan sekitar dan
mengembangkan ide dan gagasannya menjadi gambar ilustrasi yang menarik dan kreatif. Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi,
wawancara, dokumentasi, dan kuisioner. Hasil dari penelitian dengan menerapkan pembelajarn
ilustrasi berbasis lingkungan dengan 16 siswa kelas VIII sebanyak 6 siswa atau sekitar 37,5%
mendapatkan nilai sangat baik, 6 siswa atau 37,5% mendapatkan nilai baik, 2 siswa atau 12,5%
mendapatkan nilai cukup dan sisanya sebanyak 2 siswa atau sekitar 12,5% perlu bimbingan. Dengan
demikian berdasrkan capaian pembelajaran tersebut pembelajaran menggambar ilustrasi berbasis
lingkungan memiliki dampak yang sangat baik bagi siswa dan siswa mampu mempraktikkan dan
menyelesaikan karya gambar ilustrasi karakter berbasis lingkungan sekitar dengan baik.

Kata Kunci: Ilustrasi, Karakter, Lingkungan sekitar

Abstract
The application of illustration learning in the basic competence of drawing illustrations using manual
or digital techniques for class VIII SMPN 14 Gresik is less creative, less varied, and students are not
allowed to explore their ideas. The purpose of this research is to apply learning to draw environment-
based character illustrations and to describe the results of environmental-based illustration learning
that has been carried out by students of SMPN 14 Gresik. Learning to draw illustrations based on the
environment is needed by students to stimulate students' imagination in drawing illustrations by
observing the surrounding environment and developing ideas and ideas into attractive and creative
illustrative images. This study uses descriptive qualitative methods with data collection methods
through observation, interviews, documentation, and questionnaires. The results of the study by
applying environment-based illustration learning with 16 students of class VIII as many as 6 students
or about 37.5% got very good scores, 6 students or 37.5% got good grades, 2 students or 12.5% got
sufficient grades, and the remaining 2 students or about 12.5% need guidance. Thus based on these
learning outcomes, learning to draw illustrations based on the environment has a very good impact on
students, and students can practice and complete the work of drawing illustration characters based on
the environment well.

Keywords: Illustration, Character, The Environment

406
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

PENDAHULUAN kreativitas yaitu hubungan antara kreativitas dan


Perkembangan teknologi dan ilmu aktualisasi diri. Menurut pendapat psikolog
pengetahuan saat ini berdampak pada kemajuan humanistik, Carl Rogers dan Abraham Maslow
pendidikan. Hal ini ditunjang oleh kemajuan dalam Munandar (1999) mengatakan bahwa
teknologi dalam media pembelajaran yang dapat seseorang dapat dikatakan mengaktualisasikan
dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran bagi dirinya jika orang itu menggunakan semua bakat
peserta didik. Menurut Duffy, McDonald, dan dan talentanya untuk menjadi apa yang
Mizell (2003) teknologi pembelajaran merupakan menurutnya mampu, mewujudkan atau
teknologi apa saja yang digunakan pendidik mengaktualisasikan potensinya.
dalam mendukung efektivitas proses Di sekolah menengah pertama, salah satu
pembelajaran. Dengan adanya kemajuan topik pembelajaran seni budaya yang relevan
teknologi dalam media pembelajaran juga dengan kegiatan pengembangan kreativitas
berpengaruh terhadap peningkatan daya pikir tersebut telah tertuang dalam kurikulum K13,
anak. Perkembangan media pembelajaran ini juga yakni pada KD 4.2 siswa dituntut untuk
memberikan banyak manfaat, sehingga peserta menggambar ilustrasi dengan teknik manual atau
didik juga dituntut untuk memanfaatkan digital. Namun, masih banyak peserta didik yang
teknologi dalam pelaksanaan pembelajaran. masih kurang memiliki kreativitas, dikarenakan
Seperti halnya dalam pendidikan seni budaya. beberapa factor salah satunya kurang mampunya
Di sekolah menengah pertama, mata guru dalam mengembangan metode, teknik, serta
pelajaran seni budaya adalah salah satu pelajaran memanfaatkan media dalam pembelajaran.
yang disukai oleh siswa, hal ini karena dapat Permasalahan ini sebelumnya pernah diteliti
mengasah kreativitas dan menggali ilmu oleh Tri Oktavina dengan judul “Kemampuan
pengetahuan mengenai seni. Mengasah Menggambar Ilustrasi dengan Menggunakan
kreativitas dapat dilakukan dengan bermain dan Media Pensil Warna Siswa Kelas VIII di SMPN
mengamati, sehingga kemampuan berkarya dapat 1 Kempo Kecamatan Kempo Kabupaten Dompu”
diperoleh secara menyenangkan. Sekolah dan hasil penelitian tersebut menandakan
menengah pertama adalah sekolah pendidikan kurangnya kemampuan dan kendala yang
formal setelah melalui tingkat sekolah dasar. dihadapi ketika menggambar ilustrasi dengan
Pada umumnya siswa sekolah menengah pertama menggunakan media pensil warna pada siswa
berusia 12 – 15 tahun pada usia tersebut anak kelas VIII SMPN 1 Kempo Kecamatan Kempo
sudah disebut sebagai usia remaja yaitu masa Kabupaten Dompu. Dan hasil penelitian tersebut
ketika anak tumbuh ketahap menjadi orang menyatakan bahwa, berdasarkan keseluruhan
dewasa yang tidak dapat ditetapkan secara pasti. aspek dari tim penilai dalam menggambar
Menurut Yessy (2015) Masa remaja awal yaitu ilustrasi menggunakan pensil warna yakni 11
antara umur 12-15 tahun. Pada masa ini, remaja orang yang cukup baik dalam memenuhi KKM
mulai memiliki kapasitas untuk menggunakan (Kriteria Ketuntasan Minimal) dalam menggabar
pengetahuan secara efisien karena pertumbuhan ilustrasi menggunakan media pensil warna. (Tri
otak mencapai kesempurnaan sehingga informasi Oktaviana, Universitas Negeri Makasar, 2018).
berkembang dengan cepat yang diproses pada Kemudian permasalahan yang sama juga pernah
sistem saraf. Selain itu, pada masa remaja ini diteliti oleh Anik Rahmawati pada tahun 2014
juga terjadi penataan ulang lingkaran saraf dari Universitas Negeri Semarang dengan judul
prontal lobe. Prontabel lobe ini berfungsi dalam “Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Kartun
kegiatan kognitif tingkat tinggi, seperti Siswa Kelas VIII E SMP Negeri 1 Keling
kemampuan mengambil keputusan atau Kecamatan Keling Kabupaten Jepara" .
merumuskan perencanaan strategis (Sarwono, Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana
2012). Oleh karena itu pembelajaran seni budaya, proses, hasil, dan faktor-faktor yang menjadi
khususnya seni rupa di SMP diarahkan pada pendukung dan penghambat pembelajaran
kemampuan untuk mengeksplorasi temuan siswa menggambar ilustrasi di SMP Negeri 1 Keling.
yang dikembangkan menjadi karya seni inovatif Hasil penelitian menunjukkan proses
dan kreatif. Salah satu konsep penting di bidang pembelajaran menggambar ilustrasi berjalan

407
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

sesuai dengan komponen pembelajaran (Anik 14 Gresik?


Rahmawati, Universitas Negeri Semarang, 2014). Berdasarkan rumusan masalah di atas maka
Permasalahan ini juga terjadi di Sekolah tujuan penelitian ini adalah 1) Mendeskripsikan
Menengah Pertama Negeri 14 Gresik yang proses pembelajaran menggambar ilustrasi
beralamatkan di Jl. Raya Dermo 05 Benjeng, karakter berbasis lingkungan di SMPN 14
Kab. Gresik, Prov. Jawa Timur Gresik. 2) Menghasilkan dan mendeskripsikan
(https://www.google.co.id/maps/, 2021). Sekolah hasil karya gambar ilustrasi karakter berbasis
ini merupakan sekolah menengah pertama lingkungan di SMPN 14 Gresik. 3)
berakreditasi A, SMP Negeri 14 Gresik terdiri Mendeskripsikan respon siswa terhadap kegiatan
dari 9 kelas VII (Tujuh), 9 kelas VIII (Delapan), pembelajaran menggambar ilustrasi karakter
9 kelas IX (Sembilan), pada masing-masing berbasis lingkungan di SMPN 14 Gresik.
angkatan dengan jumlah siswa pada setiap kelas Sedangkan manfaat penelitian ini diharapkan
adalah sekitar 30-35 siswa. Berdasarkan hasil dapat menjadi referensi baru pada KD 4.2 mata
penelitian awal yang dilakukan oleh peneliti, pelajaran seni budaya untuk peserta didik kelas
ditemukan data bahwa dalam pelaksanaan VIII Sekolah Menengah Pertama dan bermanfaat
pembelajaran seni budaya masih terdapat banyak bagi pengembangan ilmu pengetahuan, menjadi
kekurangan. Hal ini dikarenakan guru yang referensi dan masukan bagi perkembangan media
mengajar seni budaya khususnya seni rupa bukan pembelajaran dalam dunia pendidikan serta bagi
lulusan seni rupa melaikan seni tari, sehingga para peserta didik untuk mempermudah dalam
dalam penyampaian materi seni rupa pada KD memahami materi ajar yang diberikan,
4.2 masih kurang maksimal sehingga Meningkatkan imajinasi dan kreatifitas peserta
kemampuan siswa dalam berkarya juga kurang didik dalam menggambar ilustrasi, Meningkatkan
maksimal. Menurut Bapak Heri selaku guru seni kemampuan peserta didik dalam pembelajaran
budaya SMPN 14 Gresik, kemampuan siswa seni budaya dan sebagai media pembelajaran
SMPN 14 Gresik dalam menangkap tambahan guru dalam mengajar.
pembelajaran seni budaya ini ada bermacam-
macam ada yang berkarya seni dengan baik METODE PENELITIAN
namun ada juga yang kurang baik, selain itu juga Metode penelitian ini menggunakan metode
adanya keterbatasan secara finansial disetiap penelitian kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam
siswa, apalagi sekarang ini terdapat faktor Moleong, 2006) mengartikan metode penelitian
hambatan baru yaitu adanya pandemic covid-19 kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
yang mengakibatkan keterbatasannya menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
pembelajaran secara tatap muka, tentu hal tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku
tersebut dapat menghambat kreativitas siswa yang dapat diamati.
dalam berkarya apalagi berkarya ilustrasi sesuai Sumber data yang dipakai dalam penelitian
dengan KD 4.2. siswa akan kesulitan dalam ini diperoleh dari struktur kurikulum seni budaya
mencari ide dan objek awal yang akan SMP kelas VIII KD 4.2, pelaksanaan
diilustrasikan. pembelajaran, tanggapan siswa dan evaluasi
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pembelajaran seni budaya SMP kelas VIII KD
peneliti melakukan penelitian dengan judul 4.2.
Pembelajaran Menggambar Ilustrasi Karakter Subjek yang terlibat dalam penelitian ini
Berbasis Lingkungan di SMPN 14 Gresik. adalah Drs. M. Nur, M.M. selaku kepala sekolah
Permasalahan dalam penelitian ini adalah SMPN 14 Gresik, Heri Waluyo, S.Pd selaku guru
Bagaimana proses pembelajaran menggambar seni budaya dan 16 peserta didik kelas VIII A
ilustrasi karakter berbasis lingkungan di SMPN SMP N 14 Gresik. Objek dalam penelitian ini
14 Gresik? Bagaimana hasil evaluasi karya adalah keseluruhan karya ilustrasi karakter
gambar ilustrasi karakter berbasis lingkungan di berbasis lingkugan sekitar yang dibuat oleh
SMPN 14 Gresik? Bagaimana respon siswa siswa. Total hasil karya 16 karya ilustrasi dari
terhadap kegiatan pembelajaran menggambar peserta didik yang berjumlah 32 orang. Sisanya
ilustrasi karakter berbasis lingkungan di SMPN tidak dapat mengumpulkan karya ketika proses

408
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

penilaian. ilustrasi karakter melalui pembelajaran berbasis


Teknik pengumpulan data yang digunakan lingkungan, serta mengetahui hasil karya yang
dalam penelitian ini menggunakan : 1) observasi dihasilkan oleh siswa kelas VIII A. 3) Penarikan
yaitu peneliti datang kesekolah untuk melakukan Kesimpulan (Veryfication Data) adalah bagain
observasi dan menggali beberapa informasi terakhir di sebuah laporan penelitian. Kesimpulan
tentang Sekolah Menengah Pertama 14 Gresik 2) ini berisi pokok pembahasan atas jawaban dari
Wawancara, proses wawancara ini dilaksanakan rumusan masalah yang telah diperoleh melalui
pada tanggal 30 oktober 2020 dan 28 Januari proses pengumpulan data.
2021. Peneliti melakukan wawancara kepada
Drs. M. Nur, M.M. selaku kepala sekolah dan KERANGKA TEORETIK
Heri Waluyo, S.Pd selaku guru seni budaya Pembelajaran Seni Budaya
SMPN 14 Gresik kelas VIII. 3) Dokumentasi, Dalam Jurnal yang berjudul
dalam hal ini dokumen yang digunakan berupa Pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
hasil dari observasi yang dibuat peneliti yaitu Menumbuhkan Kecerdasan Moral Secara
rencana pelaksanna pembelajaran (RPP) mata Kompetitif, Widaningsih (2012) menyatakan
pelajaran seni budaya (seni rupa), media pendidikan seni budaya dan Keterampilan
pembelajaran, sumber belajar dan mengenai diberikan di sekolah karena keunikan,
profil sekolah, visi misi dan jumlah peserta didik kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap
kelas VIII A SMPN 14 Gresik. 4) Kuisioner kebutuhan perkembangan peserta didik. Yang
dalam penelitian terdiri dari beberapa pertanyaan terletak pemberian pengalaman estetik dalam
yang diisi oleh siswa kelas VIII A sebanyak 16 bentuk kegiatan berekspresi /berkreasi melalui
siswa, kemudian kuisioner atau angket tersebut pendekatan: “belajar dengan seni” “belajar
dibagikan kepada siswa dan diisi sesuai dengan melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran
apa yang dialami setelah penerapan pembelajaran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain.
tersebut. Mata pelajaran seni budaya diharapkan agar
Keabsahan data dilakukan peneliti untuk peserta didik memahami tentang estetika, yang
membuktikan apakah penelitian yang dilakukan dapat meningkatkan sensitivitas. Pembelajaran
peneliti benar-benar merupkan penelitian ilmiah Seni Budaya untuk Pendidikan Menengah Kelas
serta menguji data yang diperoleh. Untuk VIII yaitu salah satu cara untuk melestarikan
memperoleh keabsahan data peneliti melakukan peradaban bangsa melalui pemahaman terhadap
uji triangulasi data yaitu dengan cara sejumlah karya seni rupa modern. Mata pelajaran
menyamakan dan menggabungkan data hasil Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar
wawancara yang diperoleh dari guru seni budaya peserta didik memiliki kemampuan untuk
dan penerapan metode pembelajaran dengan memahami konsep, pentingnya seni budaya dan
siswa. Dengan dilakukannya triangulasi data keterampilan, menampilkan sikap apresiasi
peneliti mendapatkan kecocokan antara hasil terhadap seni budaya dan keterampilan,
observasi dan hasil wawancara. menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan
Teknik Analisis Data, dalam penelitian ini keterampilan, serta menampilkan peran dalam
meliput 1) Reduksi Data (Data Reduction) adalah seni budaya dan keterampilan pada tingkat lokal,
tahap awal bagi peneliti untuk mengumpulkan regional, maupun global (Badan Standar
data dari sekolah, kemudian mencatat dan Nasional Pendidikan, 2006).
memilah data yang sesuai dan mengambil inti
yang penting. Di bagian ini peneliti memperoleh Kurikulum Pembelajaran Seni Budaya
data dari hasil wawancara dari guru seni budaya Menurut undang-undang Nomor 20
dan observasi, kemudian difokuskan lagi lebih Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
detail lain pada hal-hal penting. 2) Penyajian menyebutkan bahwa kurikulum adalah
Data (Data Display) dibagian ini peneliti seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
memberikan penjelasan tentang alat dan bahan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
yang digunakan dalam menggambar ilustrasi, digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
menjalaskan tahapan dalam membuat gambar kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

409
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

pendidikan tertentu. Begitu juga dengan pelajaran


seni budaya di sekolah menengah pertama kelas Pembelajaran Berbasis Lingkungan
VIII. Kurikulum seni budaya di SMP kelas VIII Tempat atau lingkungan alam sekitar yaitu
memiliki tujuan tertentu berdasarkan tempat seseorang dapat melakukan belajar atau
Permendikbud nomor 37 tahun 2018, yang proses perubahan tingkah laku maka tempat itu
menyatakan bahwa : 1) kompetensi sikap dapat dikategorikan sebagai tempat belajar yang
spiritual, 2) sikap sosial, 3) pengetahuan, 4) berarti sumber belajar, misalnya perpustakaan,
keterampilan. Kompetensi tersebut dicapai pasar, museum, sungai, gunung, tempat
melalui proses pembelajaran intrakurikuler, pembuangan sampah, kolam ikan, dan
kokurikuler, dan/atau ekstrakurikuler. Oleh sebagainya” (Majid, 2009). Kemudian pengertian
karena itu pendidikan seni budaya akan lebih pembelajaran disampaikan oleh Nasution dalam
terarah dan berjalan sesuai pedoman. Sugihartono dkk, (2007), pembelajaran adalah
suatu aktivitas yang mengorganisasi atau
Implementasi Pembelajaran Seni Budaya mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan
Implementasi bukanlah hal yang baru dalam menghubungkannya dengan anak didik sehingga
dunia pendidikan. Menurut Usman (2002) terjadi proses belajar.
Implementasi bermuara pada aksi, aktivitas, Menurut Musbikin (2010) pembelajaran
tindakan atau adanya mekanisme suatu sistem, berbasis lingkungan alam sesungguhnya telah
implemantasi bukan hanya aktivitas, tapi suatu digagas pertama kali oleh Jan Lightghart pada
kegiatan yang terencana untuk tercapainya tujuan Tahun 1859 yang dikenal dengan pengajaran
kegiatan. Implemetasi biasanya dilaksanakan barang sesungguhnya. Ide dasarnya adalah
setelah perencanaan dianggap sempurnya, jadi pendidikan pada anak usia dini dilakukan dengan
implemtasi adalah tindakan yang sudah disusun mengajak anak dalam suasana sesungguhnya
secara matang. melalui belajar pada lingkungan alam sekitar
Implementasi pembelajaran seni budaya yang nyata.
dilaksanakan bersadarkan rencana pelaksanaan Dalam jurnal berjudul Pembelajaran Berbasis
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tentu Lingkungan Sebagai Sumber Belajar pada Anak
memiki suatu pedoman yang telah dibuat dan Usia Dini di Paud Cerdas Sukorejo-Kendal
disepakai oleh pemerintah, pedoman yang mengatakan bahwa pembelajaran berbasis
menjadi dasar dalam proses mengajar yaitu lingkungan merupakan suatu proses interaksi
kurikulum. yang membantu peserta didik memiliki
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pengalaman belajar dengan menggunakan asas
(Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim, pendidikan maupun teori belajar melalui
menerapkan empat program pokok kebijakan penataan lingkungan dan komponen
pendidikan yaitu “Merdeka Belajar”. Program pembelajaran.
tersebut diantaranya Ujian Sekolah Berstandar
Nasional, Ujian Nasional, Rencana Pelaksanaan Kreativitas
Pembelajaran, dan Peraturan Penerimaan Peserta Dalam buku yang ditulis Yuwono (2005)
Didik Baru dengan Zonasi Seseorang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/1 lingkungan tempat ia berada, dengan demikian
2/mendikbud-tetapkan-empat-pokok-kebijakan- perubahan di dalam lingkungan maupun di dalam
pendidikan-merdeka-belajar, diakses pada 9 Mei individu dapat menjunjuang atau dapat
2020, pukul 16:39) menghambat upaya kreatif. Sedangkan dalam
Begitu juga dengan pelajaran seni budaya di buku Lubis, (2010) Haris berpendapat, kreativitas
sekolah menengah pertama kelas VIII. adalah suatu kemampuan, yaitu kemampuan
Berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi untuk membayangkan atau menciptakan sesuatu
dasar yang telah ditetapkan dalam kurimulum yang baru, kemampuan untuk membangun ide
kelas VIII SMP pada KD 4.2 siswa dituntut baru dengan mengkombinasikan, merubah,
untuk menggambar ilustrasi dengan teknik menerapkan ulang ide yang sudah ada.
manual atau digital. Dalam buku yang ditulis Jasa Ungguh

410
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

Muliawan (2016), Menurut bentuknya materi maka dapat disumpulkan bawha Ilustrasi
kreativitas anak usia sekolah dibedakan menjadi merupakan karya seni rupa yang bertujuan untuk
7 yaitu: (1) Kemampuan Mengenali suatu Objek. memperjelas suatu pengertian. Ilustrasi
(2) Kemampuan Berbicara. (3) Kemampuan digunakan untuk menerangkan suatu istilah ke
Berpikir/Menalar. (4) Kemampuan Berperilaku. dalam bentuk gambar berdasarkan tema yang
(5) Kemampuan Menyusun Kembali. (6) telah dipilih.
Kemampuan Berimajinasi. (7) Kemampuan
Merangkai Bentuk. HASIL DAN PEMBAHASAN
Menurut Sunarto dalam Jurnalnya yang Proses menggambar ilustrasi karakter
berjudul Pengembangan Kreativitas Inovatif melalui pembelajaran berbasis lingkungan di
dalam Pendidikan Seni Melalui Pembelajaran SMPN 14 Gresik meliputi 3 tahapan, yaitu tahap
Mukidi (2018) dalam pendidikan seni, kreativitas persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi
ditandai oleh kemampuan menguasai konsep, pembelajaran. Pada tahap persiapan peneliti
material serta teknik berkarya sehingga dapat menghubungi sekolah untuk melakuakan rencana
menemukan karya yang lain dari pada yang lain. penelitian dan menggali informasi mengenai
Pembuatan tes kreativitas pernah dicoba sekolah dan kurikulum seni budaya yang
oleh Tarrance. Tes ini berisi sebuah gambar yang digunakan serta mulai membuat RPP untuk
diteruskan dengan dimotivasi berdasarkan cerita, penelitian.
bentuk global dan pemberian tekanan, lalu Seperti yang telah dijelaskan pada bagian
dibiarkan hingga ditemukan kejenuhan. pendahuluan yaitu menggambar ilustrasi karakter
Permasalahan yang muncul yaitu pembelajaran melalui pembelajaran berbasis lingkungan di
seperti ini harus menyediakan waktu yang SMPN 14 Gresik, peneliti menerapkan KD 4.2
longgar, sehingga dapat menemukan sesuatu dalam pembelajaran seni budaya yaitu
yang sangat bermanfaat (Sunarto, 2016). menggambar ilustrasi menggunakan teknik
Dari beberapa pendapat di atas, dapat digital atau manual. Dan pembelajaran dilakukan
disimpulkan bahwa kreativitas adalah secara online kerena keterbatasan pertemuan
kemampuan untuk menciptakan atau membuat tatap muka yang disebabkan pandemi covid-19.
sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya. Berdasarkan pengamatan peneliti dan hasil
Hal baru yang dimaksud adalah sesuatu yang dari wawancara dengan Bapak Heri (55 tahun)
belum diketahui oleh siapapun, meskipun hal itu selaku guru seni budaya, peneliti bersama guru
adalah hal yang sudah tidak asing, dan bukanlah sepakat untuk menerapkan pembuatan gambar
hal tidak ada menjadi ada, tetapi itu merupakan ilustrasi karakter bebabasis lingkungan sekitar
kombinasi baru dari sesuatu yang memang sudah pada materi KD 4.2. Kemudian pada tahap
ada. pelaksanaan peneliti melaukan pembelajaran di
kelas VIII A SMPN 14 Gresik. Adapun proses
Ilustrasi penelitian kali ini, peneliti sebagai guru seni
Dalam diksi rupa karangan Susanto (2011) budaya dengan menjelaskan materi tentang
dijelaskan bahwa ilustrasi merupakan seni ilustrasi dan cara membuat gambar ilustrasi
gambar yang dimanfaatkan untuk memberi karakter berbasis lingkungan sekitar. dikarenakan
penjelasan suatu maksud atau tujuan visual. Jadi sekarang ini di masa pendemi covid-19 maka
ilustrasi merupakan gambar yang dibuat dengan pembelajaran dilaksanakn secara online
tujuan untuk menerangkan dan memperjelas menggunakan google classroom dan youtube.
suatu hal. Setelah materi dibagikan di google classroom
Menurut Wojirsch (1995) Ilustrasi dan youtube siswa segera melihat dan
merupakan gambaran pesan yang tak terbaca mendengarkan materi yang diajarkan. Berikut
yang dapat menguraikan cerita berupa gambar adalah proses pembelajaran seni budaya yang
dan tulisan, yaitu bentuk grafis informasi yang dilakukan oleh peneliti, pertama peneliti menjadi
memikat. Sehingga makna yang terkandung guru seni budaya kemudian menerangkan materi
didalam pesan tersembunyi dapat dijelaskan. gambar ilustrasi secara umum dan menjelaskan
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas cara menggambar ilustrasi berbasis lingkungan

411
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

sekitar melalui google classroom dan youtube.


Kemudian siswa mengikuti kegiatan
pembelajaran dan mendengarkan materi yang
telah dijelaskan.

Gambar 3. Gambar Ilustrasi Karya Laiely Lanisi


(Sumber: Koleksi Laiely Lanisi, 2020)

Kemudian pada tahap evaluasi peneliti


melakukan penilaian berdasarkan pembelajaran
ilustrasi yang telah dilaksanakan, hasil penelitian
ini adalah 1) Penilaian karya ilustrasi karakter
Gambar 1. Gambar Tumbnail Youtube dari 16 siswa kelas VIII A SMPN 14 Gresik 2)
(Sumber : youtube.com/sasimantikli, 2021) Penilaian siswa terhadap materi pembelajaran
yang telah dibuat dengan menyebarkan angket
Lalu peneliti memberi tugas siswa agar respon kepada 16 orang siswa kelas VIII A
membuat gambar ilustrasi karakter berbasis SMPN 14 Gresik.
lingkungan sekitar sesuai dengan tahapan yang Berikut adalah beberapa hasil hasil karya
telah di jelaskan dimateri yang telah dibagikan, siswa
berikut adalah tahapan pembuatan gambar
ilustrasi karakter bebasis lingkungans sekitar :
1. Siswa diajak untuk mengamati benda disekitar
yang akan di buat gambar ilustrasi karakter
2. Kemudian siswa harus menentukan benda
yang akan dibuat gambar ilustrasi karakter..
3. Menentukan irama, komposisi, proporsi,
keseimbangan, dan kesatuan pada objek
gambar.
4. Menggambar sketsa global sesuai imajinasi
karakter yang akan dibuat.
5. Memberikan arsiran atau warna pada objek
gambar sesuai karakter yang diinginkan. Gambar 4. Gambar ilustrasi karya Azizah Qoirunnisa
Kemudian Siswa diberi waktu selama 10 (Sumber: Koleksi Laiely Lanisi, 2021)
hari pengerjaan, kemudian di kumpulkan di
google classroom. Dalam memacu semangat dan Gambar di atas adalah gambar yang dibuat
menambah pemahaman siswa, peneliti oleh Azizah Qoirunnisa, dia menggambar ilutrasi
menyiapakan contoh kongkrit menggambar yang diambil dari lampu. Menurut azizah dia
ilustrasi karakter berbasis lingkungan sekitar. menamai ilustrasi nya dengan nama Jony dan
Jiny. Jony adalah pemuda yang selalu
berpenampilan rapi, murah senyum dan pekerja
keras, sedangkan jiny adalah pemuda yang suka
tersenyum, muda bergaul, rama dan dia suka es
krim.
Dilihat dari hasil karya yang telah dibuat,
Azizah menunjukan jika gambar yang dibuat
sangat rapi dan bersih, gambar ilustrasi terlihat
Gambar 2. Gambar Ilustrasi Karya Laiely Lanisi sangat imajinatif dan kemampuan dalam
(Sumber: Koleksi Laiely Lanisi, 2020)

412
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

memadukan warna terlihat menunjukan menurutnya Nando adalah pemuda yang


keharmonisan. berpenampilan keren dan selalu rapi. Dia adalah
seorang pemuda pekerja keras, murah senyum,
baik hati, jujur dan juga ramah.
Dari hasil karya yang telah dibuat Reyfhad,
ilustrasi yang dibuat terlhat rapi dan bersih, serta
imajinatif. Namun kemampuan menggunakan
lebih dari 2 jenis warna dan warna kurang
menunjukan keharmonisan.

Gambar 5. Gambar ilustrasi karya Glenish Viona


Putri
(Sumber: Koleksi Laiely Lanisi, 2021)

Gambar di atas adalah gambar yang dibuat


oleh Glenish Viona Putri. Dia membuat ilustrasi
dari pensil. Menurut deskripsi yang dibuat
Glenish, karakter ini bernama Rio. Rio adalah
anak yag rajin, murah senyum, selalu ceria. Dia
adalah anak pekerja keras.
Gambar 7. Gambar Ilustrasi Karya Faritsah Fauziah
Dilihat dari hasil karya yang telah dibuat (Sumber: Koleksi Laiely Lanisi, 2021)
Glenish menunjukan jika gambar yang dibuat
memiliki kerapian dan kebersihan yang sangat Gambar di atas adalah gambar yang dibuat
baik, warna yang digunakan baik memujukan oleh Faritsah Fauziah . dia mengilustrasikan
keserasian dan kreativitas terlihat imajinatif. sebuah pensil. Ia memberi nama ilustrasi ini
adalah Mr Pen, yang memiliki karakter pekerja
keras, tegas dan ramah kepada semua orang.
Dilihat dari gambar yang dibuat terlihat
sangat rapi dan sedikit bersih dalam bidang
dasaran. Gambar ilustrasi terlihat sangat
imajinatif, namun dia tidak menggunakan warna
dalam pembuatan ilustrasinya sehingga dalam
segi pewarnaan karya kurang menarik.

Tabel 1. Instrumen Penilaian Siswa


Kriteria1 Kriteria 2 Kriteria 3
Nama
Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
Azizah
Gambar 6. Gambar ilustrasi karya siswa Refhad Ardista 9 9 9
MA. Khoirunn
0 5 0
(Sumber: Koleksi Laiely Lanisi, 2021) isa
Glenish
Gambar di atas adalah gambar yang dibuat 9 8 8
Viona
0 9 9
oleh Reyfhad Ardista MA, dia mengilustrasikan Putri
sebuah botol. Karakter ini dia beri nama Nando, Reyfhad 7 8 7

413
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

Ardista 2 0 3 Muhammad 90
MA Ali Santoso
Faritsah 6
6 7
Fauziah
7 5
Listyani 0
Keterangan :
Kriteria 1 : Kerapian dan Kebersihan
dalam menggambar
Kriteria 2 : Kreativitas Navyarsa 90
Kriteria 3 : Warna Ikhwanda
Sangat Baik (4) : (Skor 90 – 100)
Baik (3) : (Skor 80-89) Islami
Cukup (2) : (Skor 70 -79)
Perlu Bimbingan (1) : (Skor 60 – 69)

Tabel 2. Hasil Karya gambar ilustrasi karakter 16


siswa kelas VIII A

Kategori Sangat Baik Kategori Baik


Nama Hasil Karya Gambar Nil Ario Dwi 86
Ilustrasi Karakter ai Saputro
Azizah 92
Khoirunnisa
Avisda Savira 85
Ramadhina

Vina Anggia 92
Wadu

Bunga Citra 89
Aulia Risma
Zannuba 90
Arifah
Roziqoh

Fittri Annisa 89
Deyhriel 91 Octaviani
Magresia
Januar V

414
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

Glenish Viona 89 Faritsah 67


Putri Fauziah
Listyani

Muhammad 89
Zahir
Firmansyah

Keterangan :
Sangat Baik (4) : (Skor 90 – 100)
Baik (3) : (Skor 80-89)
Cukup (2) : (Skor 70 -79)
Perlu Bimbingan (1) : (Skor 60 – 69)
Kategori Cukup
Reyfhad 75 Berikut adalah diagram pie hasil penilaian
Ardista MA karya ilustrasi siswa.
37,5% siswa
mendapat nilai
sangat baik
37,5% siswa
mendapatkan
nilai baik
12,5% siswa
mendapatkan
nilai cukup
Dava 70 12,5% siswa
Febriansyah perlu bimbingan

Gambar 8. Diagram Pie Hasil Penilaian Karya Siswa


(Sumber : Dokumentasi Laiely Lanisi, 2021)

Berdasarkan data di atas dapat diketahui


bahwa dari 16 siswa terdapat 37,5% siswa
mendapatkan nilai sangat baik, 37,5% siswa
Kategori Perlu Bimbingan
mendapatkan nilai baik, 12,5% siswa
Nabila 63 mendapatkan nilai cukup dan 12,5% siswa perlu
Syawaliyah bimbingan.
Putri Setelah praktik membuat gambar ilustrasi
karakter, peneliti membagikan angket kepada 16
siswa dikelas untuk mengetahui respon siswa
terhadap pembelajaran ini.

Tabel 3. Data Lembar Angket Siswa

N Jumlah Siswa
o Pertanyaan Menjawab
. Ya Tidak
1 sebelumnya saya 12 4

415
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

. pernah mengetahui pengetahuan baru bagi memberikan


tentang menggambar kamu? jelaskan! pengetahuan
ilustrasi karakter baru bagi siswa,
berbasis lingkungan karena mereka
sekitar menjadi tahu
berkarya dengan jika benda
membuat gambar sekitar dapat
ilustrasi karakter dijadikan karya
2 berbasis lingkungan seni, selain itu
16 -
. sekitar dapat juga dapat
memberikan menambah
pengetahuan baru bagi pengetahuan dan
saya menambah
Pertanyaan Respon Kesimpulan inspirasi dalam
Esai Jawaban berkarya.
pembelajaran ini
menyenangkan Berdasarkan angket penelitian pada tabel 3
dan bermanfaat diperoleh data 12 anak penah mengetahui tentang
karena dapat menggambar ilustrasi karakter berbasis
Bagaimana menurut lingkungan sekitar dan 4 anak tidak pernah
melatih
kamu tentang mengetahui sebelumnya. Kemudian 16 siswa
kreativitas siswa
3 pembelajaran menjawab jika berkarya dengan membuat
dengan melihat
. menggmbar ilustrasi gambar ilustrasi karakter berbasis lingkungan
objek secara
berbasis lingkungan sekitar dapat memberikan pengetahuan baru bagi
langsung
sekitar? siswa.
sehingga siswa
bisa berkreasi Pada lembar angket juga terdapat pertanyan
dengan essai yang diberikan oleh peneliti mengenai
imajinasi proses pembelajaran menggmbar ilustrasi
siswa karakter berbasis lingkungan sekitar. Dari jumlah
mengalami siswa yang mengisi angket, peneliti mengambil
kesulitan ketika kesimpulan pada pertanyaan yang diisi oleh
menenukan siswa kelas VIII A.
objek awal dan Pertanyaan pertama “Bagaimana menurut
menentukan ide kamu tentang pembelajaran menggmbar ilustrasi
Apa saja kesulitan yang ilustrasi yang berbasis lingkungan sekitar?” peneliti mengambil
kamu hadapi saat dibuat serta kesimpulan bahwa pembelajaran ini
4 menyenangkan dan bermanfaat karena dapat
menggambar ilustrasi kesulitan dalam
. melatih kreativitas siswa dengan melihat objek
karakter berbasis menentukan
lingkungan sekitar? irama, secara langsung sehingga siswa bisa berkreasi
komposisi, dengan imajinasi.
proporsi, Pertanyaan kedua “Apa saja kesulitan yang
keseimbangan, kamu hadapi saat menggambar ilustrasi karakter
dan kesatuan berbasis lingkungan sekitar?” peneliti mengambil
pada objek kesimpulan bahwa siswa mengalami kesulitan
gambar. ketika menenukan objek awal dan menentukan
Apakah dengan menggambar ide ilustrasi yang dibuat serta kesulitan dalam
menggambar ilustrasi ilustrasi karakter menentukan irama, komposisi, proporsi,
karakter berbasis berbasis keseimbangan, dan kesatuan pada objek gambar.
lingkungan dapat lingkungan Pertanyaan ketiga “Apakah dengan
memberikan dapat menggambar ilustrasi karakter berbasis

416
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

lingkungan dapat memberikan pengetahuan baru pelajaran seni budaya agar siswa lebih kreativ
bagi kamu? jelaskan!” peneliti mengambil dan inofatif dalam membuat karya ilustrasi. Bagi
kesimpulan bahwa menggambar ilustrasi karakter siswa diharapkan agar tetap semangat dengan
berbasis lingkungan dapat memberikan mencoba hal baru dalam berkarya agar kreativitas
pengetahuan baru bagi siswa, karena mereka semakin berkembang kususnya dalam
menjadi tahu jika benda sekitar dapat dijadikan menghasilkan karya gambar ilustrasi. Bagi
karya seni, selain itu juga dapat menambah peneliti, penelitian ini diharapkan dapat
pengetahuan dan menambah inspirasi dalam memberikan wawasan dan menambah
berkarya. pengalaman selama penelitian.

SIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian yang telah REFERENSI
dilakukan di SMPN 14 Gresik dapat disimpulkan
bahwa proses pembelajaran mengambar ilusrasi Sumber buku
karakter berbasis lingkungan sekitar dilakukan
dengan tiga tahap yaitu, tahap persiapan, tahap Abdul, Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran.
pelaksanaan dan tahap evaluasi. Pada tahap Bandung: PT Remaja Rosda.
persiapan peneliti menghubungi pihak sekolah Asmani, Jamal Ma’mur. 2011. Buku Panduan
untuk rencana penelitian dan menemukan Internalisasi Pendidikan Karakterdi
beberapa informasi terkait kurikulum seni budaya Sekolah. Yogyakarta: Diva Press.
yang diajarkan serta persiapan dalam menyusun Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.
RPP. Kemudian ditahap pelaksanaan peneliti Standar Isi Satuan Pendidikan Dasar dan
melakukan pembelajaran seni budaya dengan Menengah: Standar Kopetensi dan
materi menggambar ilustrasi karekter berbasis Kopetensi Dasar. Jakarta: Departemen
lingkungan sekitar men via google classroom Pendidikan Nasional.
karena adanya pandemi covid-19 pembelajaran Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif.
dengan tatap muka terhambat. Ditahap ini siswa Jakarta: Kencana Prenada Media Grub
mendapatkan materi tentang ilustrasi dan Hamalik, Oemar. 2004. Psikologi Belajar dan
mempraktikan pembuatan ilustrasi karakter Mengajar. Bandung: Sinar Baru
berbasis lingkungan sekitar. Kemudian pada Algensindo.
tahap evaluasi peneliti melakukan penilaian Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian
berdsarkan instrument penilaian yang telah Kualitatif. Bandung: PT Remaja
dibuat di RPP yaitu penelian sikap, pengetahuan Rosdakarya.
dan ketrampilan. Muliawan, Jasa Ungguh. 2016. Mengembangkan
Hasil pembelajaran menggambar ilustrasi Imajinasi dan Kreativitas Anak.
karakter melalui pembelajaran berbasis Yogyakarta: Penerbit Gava Media.
lingkungan sekitar di SMPN 14 Gresik di kelas Munandar, Utami. 1999. Pengembangan
VIII A terdapat 37,5% siswa mendapatkan nilai Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
sangat baik, 37,5% siswa mendapatkan nilai baik,
Rineka Cipta.
12,5% siswa mendapatkan nilai cukup dan 12,5%
siswa perlu bimbingan.. Dari hasil persentase Musbikin, I. (2020). Buku Pintar PAUD
yang telah disebutkan, dapat disimpulkan bahwa dalam Presepektif Islami. Yogyakarta:
siswa mampu mempraktikkan dan menyelesaikan Laksana.
karya gambar ilustrasi karakter berbasis
Ramayulis. 2008. Metodologi Pendidikan Agama
lingkungan sekitar dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian besar Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
harapan dari peneliti agar kedepannya guru seni Rogers, Everett M. 2003. Diffusion of
budaya kelas VIII, diharapkan untuk menerapkan Innovations. Fifth Edition. New York: Free
pembelajaran menggambar ilustrasi karakter Press.
melalui pembelajaran berbasis lingkungan pada Salam, Sofyan. 2017. Seni Ilustrasi. Yogyakarta:
Percetakan Sunrise.

417
Laiely Lanisi, Jurnal Seni Rupa, 2021, Vol. 9 No. 2, 406-418

Sofan, Amri, 2013, Pengembangan & Model Kecerdasan Moral Secara Kompetiti.
Pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Eduhumaniora, vol. 4, no. 2, Jul. 2012,
Jakarta: PT.Prestasi Pustakarya. doi:10.17509/eh.v4i2.2826.
Sugiono. 2016. Metode Penelitia Pendidikan, Oktavina, Tri. 2018. Kemampuan Menggambar
Bandung: Alfabeta Ilustrasi dengan Menggunakan Media
Sunarto. 2016. Konsep Seni dalam Estetika Pensil Warna Siswa Kelas VIII di SMPN 1
Ekspresivisme. Yogyakarta: PT. Kanisius. Kempo Kecamatan Kempo Kabupaten
Sarwono, Sarlito. 2012. Pengantar Psikologi Dompu. Skripsi. Makasar: Universitas
Umum. Jakarta: Rajawali Pers Negeri Makasar.
Susanto, Mikke. 2011. Diksi Rupa. Yogyakarta:
DictiArt Lab. Website
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan.
Yogyakarta: UNY Press. Rahmawati, Anik. 2014. Pembelajaran
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Menggambar Ilusrasi Kartun Siswa Kelas
Pendekatan Kuantititif, Kualitatif, dan VIII E SMP Negeri 1 Keling Kecaman
R&D. Keling Kabupaten Jepara. Journal Of
Usman, Nurdin. 2002. Konteks Implementasi Visual Art,
Berbasis Kurikulum. Yogyakarta: Insan https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ed
Media. uart/article/view/4055, Diakses pada 23
Yessy, Nur Endah Sary. 2015. Buku Ajar Mei 2021, pukul 17:44
Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Parama Wojirsch. (1995). Pengertian Ilustrasi. (Online).
Publishing. Di https://www.e-
Yuwono, Trisno. 2005. Kamus Lengkap Bahasa jurnal.com/2013/04/pengertian-
Indonesia. Surabaya: Arkola ilustrasi.html. Diakses pada 11 Mei 2020
pukul 6:47.
Artikel / Jurnal / Skripsi 2019. Mendikbud Tetapkan Empat Pokok
Kebijakan Pendidikan “Merdeka Belajar”
Kurniyah. 2020. Pembelajaran Berbasis (online).
Lingkungan Sebagai Sumber Belajar pada https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2
Anak Usia Dini di Paud Cerdas Sukorejo- 019/12/mendikbud-tetapkan-empat-pokok-
Kendal. Skripsi. Semarang: Universitas kebijakan-pendidikan-merdeka-belajar,
Negeri Semarang. diakses pada 9 Mei 2020, pukul 16:39
I. P, Lubis. 2010. Meningkatkan kemampuan “Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Benjeng
dan kreativitas belajar siswa melalui metode (Migrasi)” (online).
tutor sebaya. Jurnal Penelitian Peningkatan https://www.google.co.id/maps/place/Seko
Kualitas Pembelajaran di Kelas, 2 (2): 45-49 lah+Menengah+Pertama+Negeri+1+Benje
Sunarto. 2018. Pengembangan Kreativitas- ng+(Migrasi)/@-
Inovatif dalam Pendidikan Seni Melalui 7.2598725,112.5044717,17z/data=!3m1!4
Pembelajaran Mukidi. Jurnal Refleksi b1!4m5!3m4!1s0x2dd8005cd12ab555:0xe
Edukatika 8 (2) (2018) 80db19f0bc11636!8m2!3d-
Widaningsih, Ening. 2012. Pembelajaran Seni 7.2599235!4d112.5066635, diakses pada
Budaya Dan Keterampilan Menumbuhkan 23 Meni 2021, pukul 17:02

418

Anda mungkin juga menyukai