Anda di halaman 1dari 13

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENDONGENG SISWA KELAS 3

SDN 1 PUDAK MENGGUNAKAN MEDIA FLASH CARD


1)
Annisa Rahmadani
2)
Tomy Kartika Putra, M.Pd
Annisarahmadani167@gmail.com
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Abstrak
Ditemukan masalah pada siswa kelas 3 yaitu belum bisa menyampaikan cerita dongeng
dengan jelas dan baik. Kesulitan menyampaikan cerita dongeng yang dialami siswa
tersebut menurut peneliti disebkan karena penggunaan media yang tidak menarik.
Penelitian ini meiliki tujuan untuk memperoleh data serta informasi tentang penggunaan
media flash card dalam meningkatkan kemampuan mendongeng siswa kelas 3 SDN 1
Pudak tahun ajaran 2022-2023. Jenis penelitian ini Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 3
yang berjumlah 21 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar pengamatan,
pengamatan dan tes. Data yang diperoleh kemudian dianalisis guna menarik kesimpulan.
Hasil penelitian ini dapat dilihat dari nilai rata-rata awal prasiklus sebesar 70, lalu setelah
dilaksanakan siklus 1 nilai rata-rata siswa meningkat sebesar 77 dan pada pelaksanaan
siklus 2 nilai rata-rata meningkat secara menjadi 81. Implikasi penelitian ini bagi guru
yaitu dapat menggunakan media flash card dalam meningkatkan kemampuan
mendongeng siswa.
Kata Kunci: Kemampuan Mendongeng, Media Flash Card

PENDAHULUAN

Berdasarkan hasil observasi pada siswa kelas 3 disalah satu Sekolah Dasar
di Kabupaten Sijunjung yaitu SDN 1 Pudak ditemukan masalah dimana
kurangnya kemampuan mendongeng pada siswa. Siswa tersebut masih belum
bisa menyampaikan cerita dongeng dengan baik dan jelas. Disamping itu siswa
juga sering lupa dengan cerita yang akan disampaikan saat sudah berada didepan
kelas. Kesulitan dalam menyampaikan dongeng yang dialami siswa tersebut
menjadikan siswa tersebut kurang berminat pada pembelajaran berdongeng dan
menurut peneliti masalah tersbut disebabkan karena penggunaan media
pembelajaran yang tidak menarik. Oleh karena itu peneliti menggunakan media
flash card untuk meningkatkan kemampuan mendongeng siswa kelas 3 SD. Maka
judul penelitian yang penulis angkat adalah “Meningkatkan Kemampuan
Mendongeng Siswa Kelas 3 DN 1 Pudak Menggunakan Media Flashc ard”.
Menurut Nurliatin Mancoro (2015) Bahasa Indonesia sebagai salah satu
bidang studi bertujuan tidak hanya mengembangkan kemampuan siswa untuk
mengetahui produk bahasa dan sastra, tapi juga mengembangkan penalaran dan
hafalan. Dengan demikian Bidang studi Bahasa Indonesia diharapkan
memfasilitasi siswa agar mampu menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar berdasarkan norma atau konteks komunikasi. Dalam proses belajar
mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran,
penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan). Jadi dalam proses
belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan,
menyajikan metode yang dapat dilihat, memberi kesempatan untuk menulis
dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan, sehingga terjadi dialog kreatif
yang menunjukkan proses belajar mengajar yang interaktif.
Pembelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya megajarkan tentang membaca,
berbicara dan menulis saja, tetapi juga mengajarkan tentang bagaimana siswa
dalam berfikir kreatif dan dapat menyokong berbagi kemampuan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran lain dan membantu siswa dalam kehidupan
dimasyarakat.
Salah satu metode pembelajaran yang dianggap efektif dilakukan adalah
metode mendongeng. Penerapan metode mendongeng dalam pembalajaran
Bahasa Indonesia, mampu mengembangkan potensi siswa, dapat mengembangkan
potensi moral siswa tanpa merasa terindoktrimasi (Zulfitria, 2018). Sayy (2016)
menganggap bahwa mendongeng atau bercerita adalah kebudayaan lisan yang
sama tua nya dengan usia manusia. Ilmu pengetahuan berkembang dan menyebar
pada mulanya melalui tradisi lisan. Dengan mendengarkan dongeng, anak dapat
menangkap dan mencoba berpikir kritis terhadap setiap cerita yang
didengarkannya (Indriyani, 2021). Pembelajaran mendongeng didalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia, adalah suatu usaha kreatif yang dilaksanakan oleh
guru. Mendongeng dapat menjadi sarana penyampaian nilai-nilai karakter dan
sebagai penanaman pengetahuan moral yang baik (moral knowing goods).
Melalui cerita dongeng, anak dapat mengenali tokoh beserta karakternya. Dari
tokoh-tokoh tersebut dapat diketahui karakter masing-masing, baik yang
protagonis maupun yang antagonis dalam kehidupan. Dari penelitian yang
berkaitan dengan pembelajaran mendongeng dapat ditketahui bahwa
pembelajaran menyimak dongeng menggunakan boneka tangan mendapatkan
respon positif ditunjukkan dengan antusiame, keaktifan, serta termotivasinya
siswa dalam mengikuti kegiatan belajar menyimak dongeng menggunakan media
boneka tangan (Sugianto, D., Wibowo, D., 2017). dongeng bias menjadi salah
satu upaya yang efektif dalam pengembangan aspek antara lain yaitu, kognitif
(pengetahuan), afektif (perasaan), sosial, dan aspek konatif (penghayatan) anak-
anak. (Asfandiyar, 2007). Mendongeng dapat dilakukan dengan menggunakan
alat bantu/alat peraga/media agar menjadi lebih menarik serta menyenangkan dan
agar mudah dipahami.
Mendongeng adalah menceritakan suatu cerita fiksi yang memiliki pesan-
pesan di dalamnya. Dongeng dapat menarik perhatian siswa dan dengan mudah
diserap oleh siswa pesan-pesan yang terdapat didalam cerita dongeng tersebut.
Anak-anak akan lebih tertarik dengan certa dongeng apabila menggunakan benda-
benda atau mdia menarik. Dengan mendongeng siswa dapat mengembangkan
imajinasi dan kreativitasnya serta meningkatkan kemampuan berbahasa dan
menambah kosa kata yang baru. .

Menurut Izzan (dalam Hotimah, 2010) mengemukakan bahwa, Flash card


merupakan alat peraga dari koran berukuran 18x 16 inci yang dibubuhi gambar-
gambar menarik, kata, ungkapan, atau kalimat. Tegeh (2010:14) mengatakan
“media pembelajaran adalah semuanya yang bisa digunakan untuk memaparkan
isi pembelajaran jadinya bisa menghasilkan minat, pemikiran, dan rasa siswa
dalam pembelajaran, agar bisa mendapatkan tujuan pembelajaran tersebut”. Muh
(2020:5) menegaskan “Sebagai media pembelajaran, Flash Card dapat digunakan
untuk mengajarkan empat keterampilan berbahasa, yaitu: 1) menyimak; 2)
berbicara; 3) membaca, dan 4) menulis. Selain itu, flash card juga dapat
digunakan sebagai media pembelajaran berhitung, konsep dasar, rumus, senyawa
kimia, atau nama satuan (berat, jarak, waktu, dll.)”.
Hasil penelitian tentang penggunaan flash card terdahulu yaitu Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar Volume 4, Number 1 Tahun 2020,oleh Sri Wahyuni dengan judul
Penerapan Media Flash Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema
“Kegiatanku” . Dari hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus I mencapai
nilai rata-rata 68,33, dengan siswa yang tuntas 19siswa. Sedangkan pada siklus II
rata-rata klasikal meningkat menjadi 81,67 dengan siswa yang tuntas 24 anak.
Dari fenomena yang telah dipaparkan diatas, peneliti dapat merumuskan
masalah yaitu Bagaimana penggunaan Media Flashcard dalam Meningkatkan
Kemampuan Mendongeng Siswa Kelas 3 SDN 1 Pudak. Tujuan penelitian ini
adalah untuk meningkatkan kemampuan mendongeng siswa kelas 3 SD dengan
menggunakan media flash card.

METODOLOGI

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan media Flash card


terhadap kemampuan mendongeng siswa kelas 3.
Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya
sendiri dengan cara sebagai berikut: (1) merencanakan (2) melaksanakan (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat
meningkat. Penelitian tindakan (action reseach) merupakan bagian dari
penelitian kualitatif. Pemilihan metode ini disebabkan karena berguna untuk
memperoleh informasi yang lebih mendalam dengan cara melakukan tindakan
yang sesuai dengan masalah yang ada. Menurut Arikunto (dalam Diantama, 2018)
penelitian tindakan merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar yang
berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi di dalam sebuah
kelas secara bersama tindakan tersebut.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 3 SDN 1 Pudak, dengan jumlah
siswa 21 orang, 7 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Penelitian ini
dilaksanakan di SDN 1 Pudak, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat. Penelitian
ini berlangsung selama 3 Minggu, mulai dari tanggal 2 November 2022 sampai
dengan tanggal 17 November 2022. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil
tes siswa menggunakan lembar pengamatan dan dokumentasi. Sumber data dari
penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN 1 Pudak. Untuk keperluan
penelitian, Prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan terdiri dari empat
komponen pokok penelitian kelas, yaitu Perencanaan (planning). Tindakan
(action), Pengamatan (observing) dan Refleksi (reflecting).

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, pada siklus satu dilaksanakan
perencanaan dengan mempersiapkan RPP dan media yang akan digunakan.
Selanjutnya pelaksanaan kegiatan pembelajaran mendongeng dengan
menggunakan media Flash Card, dan guru melaksanakan pengamatan terhadap
hasil kegiatan pembelajaran. Pada tahap refleksi ditemukan kelemahan peneliti
yaitu dalam media Flash Card masih kurang karena tidak dimiliki oleh setiap
siswa sehingga siswa hanya menggunakan satu media bersama. Pada siklus kedua
dilaksanakan perencanaan dengan mempersiapkan RPP dan media yang akan
digunakan diperbanyak sesuai dengan jumlah siswa. Selanjutnya pelaksanaan
kegiatan pembelajaran mendongeng dengan menggunakan media Flash Card, dan
guru melaksanakan pengamatan terhadap hasil kegiatan pembelajaran. Pada tahap
refleksi pembelajaran sudah dilakukan dengan sangat menarik dan siswa sangat
antusias dalam mendongeng mennggunakan Flas Card

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian
Siklus 1

Perencanaan

Guru menentukan langkah-langkah pembelajaran yaitu pada pertemuan


sebelumnnya guru sudah menyampaikan kepada siswa bahwa siswa akan
menceritakan dongeng lalu guru menyiapkan RPP, media Flashcard petani yang
baik hati dan teks cerita dongeng.

Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I yang dilakukan pada tanggal
9 November 2022. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu “siswa dapat
menyampaikan cerita dongeng dengan menggunakan media Flashcard”. Guru
menyampaikan judul cerita yang akan diceritakan yaitu ”petani yang baik hati”.
Guru menyampaikan cerita dongeng menggunakan media Flashcard. Guru
meminta siswa bergantian mendongeng kedepan kelas menggunakan media
Flashcard. Guru menilai setiap siswa saat menceritakan dongeng kedepan kelas.
Guru menjelaskan pesan-pesan yang terdapat didalam dongeng yang telah
disampaikan. Di akhir pembelajaran guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran
dan guru bertanya tentang pesan-pesan apa yang dapat ditangkap dari dongeng
yang disampaikan.

Observasi
Table.1 Hasil Belajar Siklus I
Jumlah 1615

Rata-rata 77

Tuntas 15

Tidak Tuntas 6

71% Tuntas
Persentase Ketuntasan Belajar
29% Tidak tuntas
Dari hasil data yang dipaparkan di atas dapat diketahui bahwa jumlah
siswa yang mencapai ketuntasan diperoleh dari 21 siswa, 15 siswa (71%) sudah
memperoleh nilai di atas KKM, 6 siswa (29%) dan belum mencapai KKM. Hal
ini dikarenakan, siswa termotivasi mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
media Flashcard siswa terlibat aktif dalam pembelajaran mendongeng dengan
media Flascard. Karena masih ada beberapa siswa yang belum mencapai KKM,
maka penelitian dilanjutkan pada siklus 2.

Refleksi
Refleksi untuk mengadakan perbaikan pada siklus 2 yaitu Mengelola waktu secara
efisien. Meggunakan media Flashcard yang dibagikan seabayak jumlah siswa dan
Mengkondisikan kelas yang kondusif sehingga semua siswa dapat fokus dengan
materi pembelajaran.

Siklus 2
Perencanaan
Guru menentukan langkah-langkah pembelajaran yaitu pada pertemuan
sebelumnnya guru sudah menyampaikan kepada siswa bahwa siswa akan
menceritakan dongeng lalu guru menyiapkan RPP, media Flashcard petani yang
baik hati dan teks cerita dongeng.

Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II yang dilakukan pada
tanggal 16 November. Kegiatan yang dilakukan diawali dengan guru membagikan
teks dongeng kepada setiap siswa, lalu guru menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan yaitu media Flashcard. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu
“siswa dapat menyampaikan cerita dongeng dengan menggunakan media
Flashcard”. Guru menyampaikan judul cerita yang akan diceritakan yaitu ”petani
yang baik hati”. Guru menyampaikan cerita dongeng menggunakan media
Flashcard dengan mimik wajah dan intonasi yang jelas. Lalu guru meminta siswa
membaca dongeng dan berlatih secara individu menggunakan media flashcard
yang sudah disediakan oleh guru. Guru meminta siswa bergantian mendongeng
kedepan kelas menggunakan media Flashcard dengan mimik wajah dan intonasi
yang jelas. Di akhir pembelajaran guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan
guru bertanya tentang pesan-pesan apa yang dapat ditangkap dari dongeng yang
disampaikan.

Observasi
Tabel 2. Hasil Belajar Siklus II
Jumlah 1713

Rata-rata 81

Tuntas 21

Tidak Tuntas 0

100% Tuntas
Persentase Ketuntasan Belajar
0% Tidak tuntas

Dari hasil data yang dipaparkan di atas, semua siswa sudah memperoleh
nilai di atas KKM dengan nilai rata-rata kelas 81. Hal ini menunjukan bahwa
kegiatan perbaikan pada siklus II mendongeng meggunakan media Flashcard
pada siswa Kelas III tema menyayangi hewan dan tumbuhan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa
penelitian ini dihentikan pada siklus ini.

Refleksi
Pembelajaran dilakukan sudah sangat menarik dan siswa sangat antusias
dalam mendongeng mennggunakan Flashcard. Dari hasil belajar siswa diperoleh
rata-rata hasil belajar yaitu 81 dan hasil ketuntasan belajar sebesar 100% yang
mncapai KKM. Refleksi dan kesimpulannya yaitu tindakan perbaikan
pembelajaran yang dilakukan peneliti sudah berhasil.
Tabel. 3 Hasil Belajar Prasiklus-Siklus II
Keterangan Prasiklus Siklus1 Siklus2

Jumlah 1470 1615 1713

Rata-rata 70 77 81

Tuntas 7 15 21

Tidak Tuntas 14 6 0

Tuntas 33% 71% 100%


Persentase
Ketuntasan Belajar Tidak 0%
66% 29%
Tuntas

Dari data yang diperoleh didapat kesimpulan bahwa, dari 21 siswa pada
kegiatan pembelajaran prasiklus terdapat 7 siswa yang mencapai nilai di atas
KKM dengan nilai rata-rata kelas 70. Setelah dilakukan perbaikan siklus I, hasil
belajar siswa meningkat menjadi 15 siswa yang mencapai nilai di atas KKM
dengan nilai rata-rata kelas 77. Selanjutnya pada kegiatan perbaikan siklus II,
hasil belajar siswa meningkat menjadi 21 siswa mencapai nilai di atas KKM
dengan nilai rata-rata kelas 81.
Pembahasan

Setelah dilakukan penelitian pada siklus 1 dan 2, dimana dalam


pembelajaran Bahasa Indonesia materi mendongeng, diharapkan dengan
menggunakan media Flashcard dapat meningkatkan kemampuan mendongeng
siswa kelas III.
Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian tentang penggunaan
flash card terdahulu yaitu oleh Sri Wahyuni Tahun 2020, dengan judul Penerapan
Media Flash Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema “Kegiatanku” . Dari
hasil tes formatif perbaikan pembelajaran siklus I mencapai nilai rata-rata 68,33,
dengan siswa yang tuntas 19 siswa. Sedangkan pada siklus II rata-rata klasikal
meningkat menjadi 81,67 dengan siswa yang tuntas 24 anak.
Setelah dilakukan penelitian pada siklus 1 masih ditemukan siswa yang
belum mencapai nilai KKM yaitu 75. Lalu peneliti dan teman sejawat
mendiskusikan kembali beberapa hal yang perlu diperbaiki untuk pelaksanaan
siklus 2 yaitu guru harus mendongeng dengan intonasi yang jelas serta
memperbanyak media Flash Card sebanyak jumlah siswa agar siswa lebih leluasa
karena memiliki satu media per orang. Pada siklus 2, guru mendongeng
menggunakan media Flashcard dengan menggunakan intonasi yang jelas dan
siswa dibagikan media Flashcard satu per orang sehingga siswa menyimak guru
dan berlatih dengan baik. Sehingga pada siklus 2 semua siswa telah mencapai
nilai KKM.

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari pemaparan latar belakang, kajian teori, hasil penelitian dan


pembahasan di atas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada observasi pra siklus Kemampuan Mendongeng Siswa memperoleh rata-
rata ketuntasan 70. Pada Siklus I hasil belajar siswa meningkat dengan rata-
rata 77, kemudian pada siklus II hasil belajar siswa lebih meningkat lagi
dengan rata-rata 81. Berdasarkan hasil belajar yang telah diperoleh maka
dapat disimpulan bahwa Kemampuan Mendongeng Siswa mengalami
peningkatan yang sangat baik .
2. Pengunaan Media Flash Card dalam pembelajara Bahasa Indonesia dapat
meningkatkan Kemampuan Medongeng Siswa.
3. Pembelajaran mendongeng menggunakan Media Flash Card juga dapat
membuat siswa mengingat cerita dongeng yang akan diceritakan.

B. Saran dan Tindak Lanjut

Berdasarkan hasil eksplorasi yang didapat dan hasil akhir dari pengujian
tersebut, para pencipta akan mengajukan beberapa ide. peneliti berfokus pada
ide-ide ini untuk:

a) Guru
1) Sebelum pembelajaran dimulai guru hendaklah memilih strategi
pembelajran yang cocok dan sesuai dengan materi pelajaran yang akan
diberikan dan disesuaikan dengan kemampuan siswa agar siswa dapat
memahami materi yang disampaikan oleh guru.
2) Pada saat latihan pembelajaran, sebaiknya guru menggunakan alat
perga atau alat bentu pembelajaran/media yang tepat dan sesuai dengan
materi yang akan diajarkan dan tentnya media yang menaarik perhatian
siswa agar siswa antusia dan semangat dalam proses belajar.
b) Sekolah dan pihak sekolah
1) Sebaiknya sekolah dapat menambah kantor dan yayasan, misalnya
mendorong pemandu untuk membantu pencapaian prestasi belajar siswa.
2) Memimpin menginstruksikan normal bekerja pada sifat pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA

Asfandiyar, Andi Yudha. 2007. Cara Pintar Mendongeng. Cetakan I.


Bandung:Mizan Media Utama.

Diantama, S. (2018). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Rahmat.

Hotimah, E. (2010). Penggunaan Media Flashcard Dalam dalam Meningkatkan


Kemampuan Siswa pada Pembelajaran Kosakata Bahasa Inggris Kelas
II MI AR-Rochman Semarang Garut. Jurnal Pendidikan Universitas
Garut, 04(01), 10–19.

Indriyani, W. (2021). Efektifitas Dongeng Untuk Menenamkan Moral Pada Anak


Usia Dini. J+Plus UNESA, 328-337.

Muh.R.A. (2022) Flash Card sebagai Media Pembelajaran dan Penelitian.


Sukabumi. Penerbit Haura Utama,
Nurliatin Mancoro.2015. Peningkatan Kemampuan Berbicara Melalui Dongeng
Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas I SD Negeri 2
Tatura. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X
Say, Ibnoe. (2016). Mari Mendongeng. Yogyakarta. Zoora Book.
Sri Wahyuni (2020). Penerapan Media Flash Card untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Tema “Kegiatanku” . Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar Volume 4,
Number 1
Sugianto, D. (2017). Peningkatan kemampun menyimak dongeng melalui
pembelajaran menggunakan media boneka tangan. Scholaria Jurnal
Pendidikan dan Kebudayaan. 179-189.
Tegeh, I Made. 2010. Media Pembelajaran. Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha
Wibowo, S. A. (2021). Efektifitas Pengembangan Buku Ajar Berbasis Nilai-Nilai
Karakter. Scholaria Jurnal Pendidikan dan Kebudayaa, 54-62.

Zulfitria dan Damayanti Celara. 2018. Implementasi Metode Mendongeng Dalam


Mengembangkan Potensi Siswa SD. HOLISTIKA : Jurnal Ilmiah
PGSD Volume II No. 2 November 2018

Anda mungkin juga menyukai