Anda di halaman 1dari 13

JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA

Program Studi PGSD dan PG PAUD


Volume: Nomor: Bulan-Tahun
Halaman:…..-…..

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA KAYANYA


NEGERIKAU MUATAN IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM DAN
PEMANFAATANNYA MENGGUNAKAN MODEL GROUP
INVESTIGATION DIKOMBINASI DENGAN MIND MAPPING DAN
WORD SQUARE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 MENTAOS KOTA
BANJARBARU
Nida Fitriany*, Dra. Hj. Ike Hananik, M.Pd*
* Program Studi PGSD, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRAK
Abstract: The aim of this research to know increase the teacher’s activities, student’s activities, and learning
outcomes in theme rich my country the charge in the Social Science material natural resources and their utilization
with apply Group Investigation learning model combination with Mind Mapping and Word Square. This research
used qualitative approach and the type of research used classroom action research (CAR). The research conducted
in three meetings. The subjects of this research are the IV grade students in the even semester of SDN 1 Mentaos
Banjarbaru City in the 2018/2019 academic year. The type of data used is qualitative data obtained from
observation of teacher activities and student activities, and quantitative data obtained from the value of student
learning evaluation results. Result of the research show that the implementation of learning with apply Group
Investigation learning model combination with Mind Mapping and Word Square able to improve quality of learning
by the teacher, increas students activities and increase the result of learning.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil belajar
tema kayanya negeriku muatan IPS materi sumber daya alam dan pemanfaatannya menggunakan model Group
Investigation dikombinasi dengan Mind Mapping dan Word Square. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan
dalam tiga kali pertemuan.Subjek penelitian ini adalah siswa adalah siswa kelas IV semester genap SDN 1
Mentaos Kota Banjarbaru tahun ajaran 2018/2019. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif yang
diperoleh melalui observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa, dan data kuantitatif yang diperoleh dari nilai hasil
evaluasi belajar siswa. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan model Group Investigation
dikombinasi dengan Mind Mapping dan Word Square dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
dilaksanakan guru serta aktivitas siswa dan hasil belajar.

Kata kunci:
Hasil Belajar, Group Investigation, Mind Mapping, Word Square

Alamat Korespondensi:
Nida Fitriany,
Program Studi PGSD
Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Brigjend Hasan Basry Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin
E-mail : fitrianynida@gmail.com

1
2 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

PENDAHULUAN potensi dirinya, sehingga pada nantinya


Perkembangan zaman yang anak dapat peka terhadap masalah
terus maju dan berkembang pesat sosial yang terjadi di masyarakat,
dibidang ilmu pengetahuan dan memiliki sikap mental positif terhadap
teknologi menuntut sumber daya perbaikan segala ketimpangan yang
manusia (SDM) yang berkualitas. terjadi, dan juga terampil mengatasi
Upaya meningkatkan kualitas mutu setiap masalah yang terjadi sehari-hari
pendidikan di Indonesia harus baik yang menimpa dirinya sendiri
dilaksanakan dengan sangat baik dan maupun menimpa masyarakat
menyeluruh. Melalui ini pendidikan (Susanto, 2014: 145).
diarahkan sebagai usaha sadar untuk Harapan pada pembelajaran
mengembangkan potensi sumber daya tema kayanya negeriku muatan IPS
manusia yang berkualitas. Pendidikan adalah mengembangkan kemampuan
yang baik dan bermutu akan aktif berpikir siswa, mengembangkan
melahirkan generasi cerdas, kreatif dan interaksi sosial siswa dan kerjasama
mampu berpikir kritis. Pendidikan yang yang baik, dan siswa telibat aktif dalam
baik dan bermutu tidak terlepas dari proses pembelajaran.
peran guru profesional dalam Kenyataan yang terjadi
pendidikan tersebut. dilapangan dari guru yaitu Ibu
Dalam kurikulum 2013 Risnawati, S.Pd dilihat dari data
terdapat tema kayanya negerikuyang dokumen pencapaian hasil belajar
memuat pelajaran IPS. Menurut siswa kelas IV IPS Tema kayanya
Susanto (2014:137), “Ilmu negeriku materi sumber daya alam dan
Pengetahuan Sosial, yang sering pemanfaatannya memiliki Kriteria
disingkat dengan IPS adalah ilmu ketuntasan Minimal (KKM) yang
pengetahuan yang mengkaji berbagai ditetapkan adalah 70. Pada tahun
displin ilmu sosial dan humaniora serta 2015/2016 dari 29 siswa hanya 11
kegiatan dasar manusia yang dikemas siswa atau 38% yang memenuhi KKM,
secara ilmiah dalam rangka memberi sedangkan masih terdapat 18 siswa
wawasan dan pemahaman kepada atau 62% yang belum memenuhi
peserta didik. IPS merupakan bidang KKM. Pada tahun 2016/2017 dari 28
studi yang mempelajari, menelaah, siswa hanya 12 siswa atau 43% yang
menganalisis gejala dan masalah sosial nilainya memenuhi KKM, sedangkan
di masyarakat dangan meninjau dari masih terdapat 16 siswa atau 57% yang
berbagai aspek kehidupan. belum memenuhi KKM. Sedangkan
Pembelajaran IPS terutama disekolah pada tahun 2017/2018 dari 24 siswa
dasar, siswa dapat dibawa langsung ke hanya 10 siswa atau 42% yang nilainya
dalam lingkungan masyarakat. Dengan memenuhi dan berada diatas KKM,
lingkungan alam sekitar, siswa akan sedangkan sisanya 14 siswa atau 58%
akrab dengan kondisi setempat, yang nilainya tidak memenuhi atau
sehingga mengetahui makna serta lebih rendah dari KKM. Dari data yang
manfaat mata pelajaran Ilmu disebutkan tersebut terjadi
Pengetahuan Sosial secara nyata kecenderungan penurunan nilai.
(Gunawan, 2013:53). Tujuan Penyebab dari permasalahan
pembelajaran IPS adalah anak yang terjadi adalah siswa kurang
diharapkan mampu mengembangkan melibatkan diri secara aktif atau tidak
Fitriany, Upaya Meningkatkan
Hasil... 3

terlibat langsung dalam proses Dari berbagai model


pembelajaran, dimana siswa kurang pembelajaran yang ada, peneliti
berani dalam bertanya dan memilih model Group Investigation
mengungkapkan argumennya, siswa adalah suatu model pembelajaran yang
juga mudah jenuh atau bosan dalam lebih menekankan pada pilihan dan
pembelajaran karena guru hanya kontrol siswa dari pada menerapkan
menjelaskan dan meminta siswa teknik-teknik pengajaran di ruang
membaca apa yang ada pada buku kelas. Selain itu juga memadukan
tanpa bertanya apakah ada yang tidak prinsip-prinsip demokratis dimana
dipahami oleh siswa, sehingga tidak siswa terlibat secara aktif dalam
adanya interaksi sosial antar siswa kegiatan pembelajaran, baik dari tahap
dengan guru. siswa kurang diberikan awal sampai akhir pembelajaran yang
contoh yang konkret dan kontekstual mengacu pada interaksi sosial siswa,
dalam pembelajaran. kemudian termasuk di dalamnya siswa
Dari kondisi yang terjadi mempunyai kebebasan untuk memilih
dilapangan tersebut apabila terus materi yang akan dipelajari sesuai
dibiarkan maka akan berpengaruh dengan topik yang dibahas (Shoimin,
terhadap kualitas pembelajaran didalam 2014:80). Sehingga dapat mengatasi
kelas, terutama pada kelas IV SDN 1 siswa yang kurang aktif dalam proses
Mentaos Kota Banjarbaru, seperti pembelajaran, menumbuhkan
siswa tidak aktif dalam pembelajaran, antusiasme dan berkomunikasi yang
siswa kesulitan memahami materi, baik antar siswa dengan siswa dan
siswa akan merasa bosan dalam siswa dengan guru maupun sebaliknya.
pembelajaran, pembelajaran yang Selain menggunakan model
diterima siswa menjadi tidak bermakna Group Investigation, peneliti juga
yang kemudian berdampak pada mengkombinasikan dengan model
rendahnya hasil belajar siswa pada Mind Mapping atau peta pikiran karena
muatan IPS materi sumber daya alam model ini diyakini dapat mengatasi
dan pemanfaatannya, dan siswa permasalahan siswa kesulitan
menjadi tidak peka terhadap potensi memahami dan mengingat materi yang
sumber daya alam yang dimiliki dan dipelajari. Dengan mengorganisasikan
cara menjaga sumber daya alam yang ide kedalam bentuk peta pikiran dapat
terdapat lingkungan sekitarnya. meningkatkan daya ingat karena
Untuk itu diperlukan solusi menyertakan gambar, warna, simbol
perbaikan yang melibatkan peran siswa dan tulisan. Otak sering kali mengingat
secara aktif dalam kegiatan belajar informasi dalam bentuk gambar,
mengajar yang akan meningkatkan simbol, suara, bentuk-bentuk, dan
aktivitas siswa belajar sehingga dapat perasaan (Shoimin, 2014:105). Jadi
berdampak pada hasil belajar siswa di dengan penggunaan model
SDN 1 Mentaos Kota Banjarbaru. pembelajaran ini siswa dapat membuat
Salah satunya dengan menerapkan peta pikiran, selain itu pembelajaran
pembelajaran yang kontekstual, juga menyenangkan menenangkan, dan
pembelajaran yang dapat melibatkan merangsang berpikir kreatif sehingga
partisipasi aktif siswa, pembelajaran pembelajaran akan lebih berkesan bagi
yang menyenagkan, serta penggunaan siswa dan pembelajaran dapat
model pembelajaran yang tepat. bermakna bagi siswa.
4 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

Model pembelajaran ketiga yang Siswa Kelas IV SDN 1 Mentaos Kota


dipilih adalah Word Square yaitu Banjarbaru?. Bagaimanakah aktivitas
model pembelajaran yang memadukan siswa pada saat melaksanakan
kemampuan menjawab pertanyaan pembelajaran muatan IPS materi
dengan kejelian dalam mencocokan sumber daya alam dan pemanfaatannya
jawaban pada kotak-kotak jawaban. menggunakan model Group
Mirip seperti mengisi teka-teki silang Investigation dikombinasi dengan
tetapi bedanya jawabannya sudah ada Mind Mapping dan Word Square pada
namun disamarkan dengan Siswa Kelas IV SDN 1 Mentaos Kota
menambahkan kotak tambahan dengan Banjarbaru? serta apakah terdapat
sembarangan huruf penyamar atau peningkatan hasil belajar dalam
pengecoh (Muriana, dkk., 2014:120). pembelajaran muatan IPS materi
Model pembelajaran ini di harapkan sumber daya alam dan pemanfaatannya
mampu membuat siswa antusias dan menggunakan model Group
lebih aktif dalam berpikir dan Investigation dikombinasi dengan
berdiskusi dalam memecahkan atau Mind Mapping dan Word Square pada
mencari jawaban yang tepat. Jadi Siswa Kelas IV SDN 1 Mentaos Kota
dengan penggunaan model ini dapat Banjarbaru?.
membuat siswa lebih teliti dalam
mencari jawaban atas pertanyaan yang METODE
telah diberikan dan meningkatkan Penelitian ini menggunakan
kerjasama siswa dan membuat pendekatan kualitatif dan jenis
pembelajaran menjadi menyenangkan penelitian yang digunakan adalah
dan menghilangkan rasa bosan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
pembelajaran. dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan.
Berdasarkan uraian di atas Tahapan dalam PTK adalah dimulai
maka peneliti melakukan Penelitian dari perencanaan, dalam perencanaan
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul yang dilakukan peneliti adalah
“Upaya Meningkatkan Hasil Belajar berkunjung kesekolah untuk
Tema Kayanya Negeriku Muatan IPS menemukan permasalahan yang terjadi,
Materi Sumber Daya Alam dan menyiapkan RPP yang sesuai dengan
Pemanfaatannya Menggunakan Model materi, menyiapkan LKK dan evaluasi
Group Investigation Dikombinasi siswa, menyiapkan lembar observasi
dengan Mind Mapping Dan Word aktivitas guru dan siswa, menyiapkan
Square Pada Siswa Kelas IV SDN 1 lembar penilaian hasil belajar siswa.
Mentaos Kota Banjarbaru. Tahapan kedua yang dilakukan peneliti
Berdasarkan uraian latar adalah pelaksanaan tindakan, pada
belakang masalah yang diuraikan maka tahapan ini peneliti menerapkan model
dapat dirumuskan permasalahan dalam pembelajaran Group Investigation
penelitian ini yaitu bagaimanakah dikombinasi dengan Mind Mapping
aktivitas guru dalam melaksanakan dan Word Square dalam proses
pembelajaran muatan IPS materi pembelajaran tema kayanya negeriku
sumber daya alam dan pemanfaatannya muatan IPS materi sumber daya alam
menggunakan model Group dan pemanfaatannya yang dilakukan
Investigation dikombinasi dengan dalam tiga tapahan yaitu kegiatan awal,
Mind Mapping dan Word Square pada keigiatan inti dan kegiatan penutup.
Fitriany, Upaya Meningkatkan
Hasil... 5

Tahapan yang ketiga adalah observasi, guru dan aktivitas siswa selama
pada tahapan ini peneliti memilih pembelajaran berlangsung. Data
observer yang berasal dari SDN 1 kuantitatif berupa data yang didapatkan
Mentaos. Pada penelitian ini yang dari hasil tes evaluasi akhir
diamati adalah aktivitas guru, aktivitas pembelajaran yang dilakukan secara
siswa pada pembelajaran serta hasil tertulis.
belajar yang didapatkan setelah Indikator keberhasilan yang
pembelajaran selesai. Pengamatan yang ditetapkan dalam penelitian ini yaitu:
dilakukan observer menggunaan (1) Aktivitas guru dikategorikan
lembar observasi aktivitas guru dan berhasil apabila mencapai skor pada
lembar observasi aktivitas siswa lembar observasi dengan rentang antara
dengan kriteria yang telah disiapkan 39–48 dengan interpretasi keaktifan
oleh peneliti dalam bentuk rubrik guru berada pada kategori Sangat Baik.
penilaian. Pada setiap peneliti (2) Aktivitas siswa dikategorikan
melakukan aktivitas pembelajaran berhasil dalam melaksanakan model
selalu didampingi dan diobservasi oleh Group Investigation dikombinasi
observer yang ditentukan. Observer dengan Mind Mapping dan Word
selalu mengobservasi segala kegiatan Square apabila mencapai skor pada
pembelajaran yang dilakukan oleh lembar observasi dengan rentang antara
peneliti sesuai dengan langkah-langkah 22–28 dengan interpretasi keaktifan
model yang digunakan. Tahapan yang siswa berada pada kategori Sangat
keempat yang dilakukan peneliti adalah Aktif. Pada ketuntasan klasikal
refleksi, pad tahap ini peneliti dianggap berhasil apabila rata-rata
merenungi kegiatan pembelajaran yang siswa yang berkategori Sangat Aktif
telah dilaksanakan. Peneliti melihat mencapai ≥82%. (3) Ketuntasan
hasil observasi aktivitas guru, aktivitas individual belajar siswa dinyatakan
siswa dan hasil evaluasi yang kerjakan berhasil apabila mencapai nilai ≥70
oleh siswa pada setiap kali pertemuan (nilai KKM 70) dalam melaksanakan
selesai. Pada tahap ini peneliti pembelajaran tema kayanya negeriku
merenungi hasil pengamatan untuk muatan IPS materi sumber daya alam
merencanakan kegiatan pembelajaran dan pemanfaatannya di SDN 1
untuk pertemuan selanjutnya untuk Mentaos Kota Banjarbaru. Secara
mengatasi kekurangan pada kegiatan klasikal siswa mencapai ketuntasan jika
pembelajaran yang sebelumnya ≥ 82% dari jumlah siswa memperoleh
dilakukan. nilai ≥70.
Kegiatan penelitian tindakan kelas
ini dilaksanakan di kelas IV SDN 1 HASIL
Mentaos kota Banjarbaru semester II Penelitian tindakan kelas ini
tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah dilaksanakan di kelas IV SDN 1
siswa 23 orang yang terdiri dari 14 Mentaos kota Banjarbaru semester II
orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa tahun ajaran 2018/2019 dengan jumlah
perempuan. siswa 23 orang yang terdiri dari 14
Jenis data yang disajikan pada orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa
penelitian ini adalah data kualitatif dan perempuan.
data kuantitatif. Data kualitatif berupa Proses pembelajaran dengan
data yang didapatkan dari aktivitas menggunakan model pembelajaran
6 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

Group Investigation dikombinasi Hasil observasi aktivitas guru


dengan Mind Mapping dan Word pada pertemuan pertama terlaksana
Square. Melalui dari ketiga kombinasi dengan mendapatkan skor 32 dengan
model pembelajaran tersebut kriteria “baik”, kemudian meningkat
diharapkan dapat meningkatkan hasil pada pertemuan kedua yang terlaksana
belajar siswa pada tema kayanya dengan mendapatkan skor 41 dengan
negeriku muatan IPS materi sumber kriteria “sangat baik”, dan meningkat
daya alam dan pemanfaatannya di kelas lagi pada pertemuan ketiga yang
IV SDn 1 Mentaos Kota Banjarbaru terlaksana dengan mendapatkan skor
yang dilakukan selama tiga kali 45 dengan kriteria “sangat baik”. Hasil
pertemuan, hasil observasi aktivitas observasi aktivitas guru dapat dilihat
guru, aktivitas siswa dan hasil belajar pada tabel berikut:
siswa meningkat pada setiap berikut:
pertemuannya.

Tabel 1. Rekapitulasi Aktivitas Guru


Pertemua Skor Kriteria
n
1 32 Baik
2 41 Sangat Baik
3 45 Sangat Baik

Hasil observasi aktivitas siswa kemudian meningkat kembali pada


secara kalsikal (jumlah siswa yang pertemuan ketiga menjadi 91% dengan
sangat aktif) pada pertemuan satu kriteria “sangat aktif”. hasil observasi
hanya berjumlah 62% dengan kriteria aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel
“cukup aktif”, kemudian pada dibawah ini:
pertemuan kedua meningkat menjadi
82% dengan kriteria “sangat aktif”, dan

Tabel 2. Rekapitulasi Aktivitas Guru


Pertemua Klasikal Kriteria
n
1 62% Cukup Aktif
2 82% Sangat Aktif
3 91% Sangat Aktif

Ketuntasan hasil belajar siswa kedua menjadi 18 siswa atau 83%, dan
meningkat pada setiap pertemuannya. meningkat pada pertemuan ketiga
Pada pertemuan pertama siswa yang menjadi 22 siswa atau 96% siswa yang
tuntas sebanyak 13 orang atau 57%, tuntas. Hasil belajar siswa tersebut
kemudian meningkat pada pertemuan dapat dilihat pada tebel sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil Belajar Siswa


Pertemua Jumlah Siswa 1 13 57%
n 2 18 83%
Fitriany, Upaya Meningkatkan
Hasil... 7

3 22

Untuk melihat peningkatan hasil dan hasil belajar dapat dilihat pada
observasi aktivitas guru, aktivitas siswa grafik trend dibawah ini:

Gambar 1. Trend Peningkatan Aktivitas Guru, Aktivitas dan Hasil Belajar


Siswa

Dilihat dari trend diatas dapat diketahui Square pada pembelajaran tema
bahwa dalam penelitian ini baik dari kayanya negeriku muatan IPS materi
aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil sumber daya alam dan pemanfaatannya.
belajar siswa mengalami Aktivitas guru dalam
kecenderungan peningkatan pada setiap menerapkan model pembelajaran
pertemuannya dengan menggunakan Group Investigation, Mind Mapping
model Group Investigation dikombinasi dan Word Square pada tema kayanya
dengan Mind Mapping dan Word negeriku muatan IPS materi sumber
Square. daya alam dan pemanfaatannya telah
menunjukkan aktivitas guru selalu
PEMBAHASAN meningkat pada setiap pertemuannya
Pembahasan dilakukan hingga mencapai kriteria aktivitas guru
berdasarkan rumusan masalah yang yang sangat baik.
ditentukan dan berdasarkan data yang Peningkatan ini dikarenakan
diperoleh melalui observasi yang telah guru selalu berupaya untuk melakukan
dilakukan, kemudian akan diuraikan perbaikan dari pertemuan pertama
sesuai dengan data yang diperoleh di hingga pertemuan ketiga dalam
lapangan, baik mengenai aktivitas guru, pembelajaran, dari kegiatan awal
aktivitas siswa, dan hasil belajar siswa hingga kegiatan akhir yang
terhadap tindakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan perencanaan yang
dilakukan dengan menggunakan matang, sehingga pembelajaran dapat
kombinasi model pembelajaran Group meningkat. Sebagaimana pendapat
Investigation, Mind Mapping dan Word Susanto (2013:37) proses belajar
8 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

mengajar perlu direncanakan agar Hal ini juga didukung dengan


dalam pelaksanaannya pembelajaran penelitian-penelitian sebelumnya
dapat berlangsung dengan baik, dan seperti penelitian yang dilakukan
dapat mencapai hasil sesuai dengan Hardiana (2018) dalam judul
yang diharapkan. “Meningkatkan Hasil Belajar IPS
Adanya perbaikan yang Materi Perjuangan Mempertahankan
dilakukan oleh guru dan peningkatan Kemerdekaan Menggunakan
kegiatan dalam proses pembelajaran Kombinasi Model Group Investigation
merupakan upaya untuk mencapai (GI) dengan Mind Mapping dan Course
tujuan pembelajaran yang diharapkan. Review Horay (CRH) Pada Siswa
Dimana perbaikan-perbaikan yang Kelas V B SDN Teluk Tiram 6
dilakukan guru merupakan salah satu Banjarmasin”. Hasil penelitian ini
aspek yang mempengaruhi hasil dari menunjukan bahwa model
proses pembelajaran itu sendiri untuk pembelajaran yang digunakan dapat
mencapai tujuan belajar. Hal tersebut meningkatkan aktivitas guru. Pada
diperkuat oleh Suriansyah ,dkk sikus I memperoleh skor 26 dengan
(2014:5) yang menyatakan bahwa kriteria baik, meniningkat menjadi skor
keberhasilan suatu proses pembelajaran 35 dengan kriteria sangat baik pada
sangat ditentukan oleh kualitas atau siklus IV.
kemampuan guru. Guru yang Penelitian Anita Yunila (2017)
berkualitas akan membuat dengan judul “Meningkatkan Hasil
pembelajaran berhasil mencapai tujuan Belajar IPS Pada Materi Konsep
yang diinginkan. Perkembangan Teknologi
Dalam pelaksanaan kegiatan Menggunakan Kombinasi Model
pembelajaran guru tidak hanya dituntut Explicit Intruction Dengan Model
untuk melaksanakan kegiatan Student Facilitator and Explaining
pembelajaran dengan menyampaikan Yang Di Variasi Dengan Word Square
materi saja. Namun guru harus Pada Kelas IV SDN Alalak Utara 2
mengupayakan supaya dengan kegiatan Banjarmasin”. Hasil penelitian ini
pembelajaran yang dilaksanakan oleh menunjukan bahwa model
guru tersebut dapat mencapai hasil pembelajaran yang digunakan dapat
belajar yang sangat baik. Hal ini sesuai meningkatkan aktivitas guru. Pada
dengan pendapat Rusman (2014:58) siklus I pertemuan 1 memperoleh skor
yang menyatakan bahwa peranan guru 24 dengan kriteria cukup baik
meliputi banyak hal, yaitu guru dapat meningkat menjadi skor 38 dengan
berperan sebagai pengajar, pemimpin kriteria sangat baik pada siklus II
kelas, pembimbing, pengatur pertemuan 2.
lingkungan belajar, perencana Berdasarkan hasil observasi
pembelajaran, supervisor, motivator, aktivitas siswa yang telah dilakukan
dan sebagai evaluator. Oleh karena itu pada pertemuan pertama sampai
guru mempunyai peranan yang sangat pertemuan ketiga terlihat peningkatan
penting dalam proses pembelajaran, di persentase aktivitas siswa di setiap
mana proses pembelajaran merupakan pertemuan hingga mencapai indikator
inti dari proses pendidikan secara yang ditetapkan. Hal ini dikarenakan
keseluruhan. ketepatan guru dalam memilih dan
menggunakan kombinasi model Group
Fitriany, Upaya Meningkatkan
Hasil... 9

Investigation, Mind Mapping dan Word kemampuan siswa itu sendiri dalam
Square pada mata pelajaran IPS tentang pembelajaran.
sumber daya alam dan pemanfaatannya Seperti pada model Group
di kelas IV SDN 1 Mentaos Kota Investigation melalui model ini peserta
Banjarbaru. didik dituntut untuk aktif bekerjasama
Tingginya keterlibatan siswa dengan teman kelompoknya untuk
dalam kegiatan pembelajaran dapat melakukan investigasi sehingga dapat
digolongkan sebagai sebuah meningkatkan semangat belajar dan
pembelajaran aktif. Sejalan dengan melatih kemandirian siswa dalam
pendapat tersebut, Suriansyah, dkk belajar, kemudian menekankan betapa
(2014:217) mengemukakan bahwa pentingnya kerjasama kepada siswa
pembelajaran aktif yaitu pembelajaran dalam pembelajaran dapat membantu
yang menekankan aktivitas dan siswa saling berinteraksi dengan siswa
partisipasi peserta didik. yang lain maupun dengan guru secara
Pembelajaran dikatakan berhasil baik.
dan berkualitas apabila seluruhnya atau Selain menggunakan model
sebagian besar peserta didik terlibat Group Investigation peneliti juga
secara aktif, baik fisik, mental maupun mengkombinasikan dengan model
sosial dalam proses pembelajaran, Mind Mapping, melalui model
disamping menunjukkan kegairahan pembelajaran ini peserta didik dilatih
belajar yang tinggi, semangat belajar untuk memunculkan ide yang
yang besar dan percaya pada diri dimilikinya dengan mengorganisasikan
sendiri (Susanto, 2014:53). informasi yang diperoleh dalam bentuk
Model pembelajaran yang peta konsep atau peta pikiran bersama
digunakan oleh guru dalam proses teman kelompoknya sehingga siswa
pembelajaran ini terbukti mampu akan lebih mudah menguasai dan
memaksimalkan keterlibatan siswa mengingat informasi tersebut. Hal ini
dalam proses pembelajaran. Model sejalan dengan pendapat Shoimin
Group Investigation dikombinasi (2014: 105) bahwa peta pikiran atau
dengan Mind Mapping dan Word Mind Mapping ini mampu membuat
Square mampu meningkatkan aktivitas otak mengingat informasi dalam bentuk
siswa dalam kelompok menunjukkan yang lebih menarik. Peta pikiran ini
bahwa mereka sudah dapat dapat membuat pembelajaran menjadi
mengembangkan komunikasi antar menenangkan, menyenangkan dan
anggota kelompok dan dapat menerima kreatif untuk siswa.
perbedaan dalam kelompoknya. Hasil Selain mengkombinasikan
observasi siswa terhadap pembelajaran model Group Investigation dan Mind
ini menunjukkan adanya peningkatan Mapping, peneliti juga
dalam setiap pertemuan. Dengan mengkombinasikan dengan Word
adanya peningkatan aktivitas siswa Square. Model Word Square
dalam kelompok ini sudah merupakan salah satu model
menunjukkan pembelajaran yang pembelajaran yang memadukan
berpusat pada siswa. Adapun kemampuan menjawab pertanyaan
peningkatan tersebut dapat dilihat dari dengan kejelian dalam mencocokan
segi aktivitasnya, maupun peningkatan jawaban pada kotak-kotak jawaban.
Mirip seperti mengisi teka-teki silang
10 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

tetapi bedanya jawabannya sudah ada V B SDN Teluk Tiram 6 Banjarmasin”.


namun disamarkan dengan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
menambahkan kotak tambahan dengan model pembelajaran yang digunakan
sembarangan huruf penyamar atau dapat meningkatkan aktivitas siswa.
pengecoh (Muriana, dkk., 2014:120). Pada siklus I aktivitas siswa secara
Model ini merupakan kegiatan belajar klasikal 53,85% dengan kriteria
mengajar dengan cara guru sebagian siswa aktif, meningkat
membagikan lembar kegiatan atau menjadi 91,13% dengan kriteria
lembar kerja sebagai alat untuk hampur seluruh siswa aktif pada siklus
mengukur tingkat pemahaman siswa IV.
terhadap materi pembelajaran yang Penelitian Anita Yunila (2017)
telah diajarkan. Instrumen utama model dengan judul “Meningkatkan Hasil
ini adalah lembar kegiatan atau lebar Belajar IPS Pada Materi Konsep
kerja berupa pertanyaan atau kalimat Perkembangan Teknologi
yang perlu dicari jawabannya pada Menggunakan Kombinasi Model
susunan huruf acak pada kolom yang Explicit Intruction Dengan Model
telah disediakan (Rusman, 2011:134). Student Facilitator and Explaining
Berdasarkan uraian diatas dapat Yang Di Variasi Dengan Word Square
disimpulkan bahawa dengan Pada Kelas IV SDN Alalak Utara 2
menggunakan model Group Banjarmasin”. Hasil penelitian ini
Investigation dikombinasi dengan Mind menunjukan bahwa model
Mapping dan Word Square dapat pembelajaran yang digunakan dapat
meningkatkan aktivitas siswa dalam meningkatkan aktivitas siswa. Pada
pembelajaran. Hal ini karena suklus I pertemuan 1 aktivitas siswa
penggunaan ketiga model tersebut secara kalsikal 28,78% dengan kriteria
mendorong siswa untuk terlibat aktif sebagian kescil siswa aktif meningkat
dalam proses pembelajaran, siswa di menjadi 95,83% dengan kriteria hampir
berikan contoh-contoh yang konkret, seluruh siswa aktif pada siklus II
dan membuat siswa bersemangat pertemuan 2.
mengikuti pembelajaran dan membuat Selanjutnya pembahasan
pembelajaran tidak membosankan. mengenai hasil belajar, hasil belajar
Pembelajaran yang dilakukan sudah diperoleh dari evaluasi yang dilakukan
tepat, karena siswa aktif dalam proses pada penelitian ini dengan memberikan
pembelajaran menggunakan ketiga soal berupa pilihan ganda tentang
model tersebut sehingga membuat sumber daya alam dan pemanfaatannya
pembelajaran lebih bermakna. sebanyak 15 soal. Hasil belajar siswa
Hal ini juga didukung dengan dilihat secara klasikal meningkat pada
penelitian-penelitian sebelumnya setiap pertemuannya. Berdasarkan hasil
seperti Penelitian yang dilakukan observasi terlihat peningkatan hasil
Hardiana (2018) dalam judul belajar siswa, pada setiap pertemuan
“Meningkatkan Hasil Belajar IPS dengan cara guru mengulang-ulang
Materi Perjuangan Mempertahankan materi yang diajarkan, guru lebih
Kemerdekaan Menggunakan menekankan mana poin-poin penting
Kombinasi Model Group Investigation dalam pembelajaran saat itu.
(GI) dengan Mind Mapping dan Course Dari hasil observasi
Review Horay (CRH) Pada Siswa Kelas menunjukkan bahwa selalu terjadi
Fitriany, Upaya Meningkatkan
Hasil... 11

peningkatan dari pertemuan pertama yang diperoleh dari hasil tes sejumlah
sampai pertemuan ketiga, ketuntasan materi pembelajaran tertentu.
hasil belajar dipengaruhi oleh Pencapaian hasil belajar dapat
pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan melalui evaluasi. Evaluasi
tepat beserta cara penyampaian hasil belajar memiliki tujuan yaitu
informasi yang benar. memberikan informasi yang dapat
Peningkatan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk
menunjukkan bahwa siswa telah belajar mendorong motivasi belajar siswa
dan mampu memahami materi dengan dengan cara mengenal kemajuannya
baik. Hal ini sesuai dengan pendapat sendiri dan merangsangnya untuk
Hamalik (2013:30) yang menyatakan melakukan upaya perbaikan. Evaluasi
bahwa bukti seseorang telah belajar akan memberikan informasi tingkat
ialah terjadinya perubahan tingkah laku pencapaian belajar siswa. Informasi
pada orang tersebut, misalnya dari yang inilah yang harus digunakan guru untuk
tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak memperbaiki proses
mengerti menjadi mengerti. pembelajaran.Sebelum melaksanakan
Peningkatan hasil belajar evaluasi, unsur yang terpenting yang
disebabkan oleh dua faktor, pertama dilakukan guru adalah mengajar, karena
faktor internal adalah faktor yang mengajar ialah merangsang serta
bersumber dari dalam dalam peserta mengarahkan siswa pada tujuan
didik yang mempengaruhi kemampuan pembelajaran yang ingin dicapai.
belajarnya meliputi, kecerdasan, minat Dalam upaya perbaikan nilai belajar
dan perhatian, motivasi belajar, siswa guru menggunakan diskusi
ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, kelompok untuk meningkatkan hasil
serta kondisi fisik dan kesehatan. belajar siswa (Hamalik, 2014:160).
Kedua faktor eksternal adalah faktor Dari6beberapa3uraian4diatas,
yang berasal dari luar diri peserta didik hasil belajar siswa pada tema kayanya
yang mempengaruhi hasil belajarnya negeriku muatan IPS materi sumber
yaitu keluarga, sekolah (kualitas daya alam dan pemanfaatannya
pengajaran yang ditentukan oleh guru) menggunakan model pembelajaran
dan masyarakat (Susanto, 2013:12). Group Investigation dikombinasi
Peningkatan hasil belajar yang terjadi dengan Mind Mapping dan Word
pada setiap pertemuan tidak lepas dari Square meningkat dan telah mencapai
aktivitas guru dan aktivitas siswa itu ketuntasan klasikal yang telah
sendiri. ditetapkan yaitu ≥82%.
Hasil belajar adalah suatu Hal ini juga didukung dengan
perubahan yang terjadi pada individu penelitian sebelumnya seperti
yang belajar, tidak hanya mengenai penelitian yang dilakukan Hardiana
pengetahuan, tetapi juga membentuk (2018) dalam judul Meningkatkan
keterampilan dan penghayatan dalam Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan
diri seseorang yang belajar. Hasil Mempertahankan Kemerdekaan
belajar dapat diartikan sebagai salah Menggunakan Kombinasi Model
satu tingkat keberhasilan siswa dalam Group Investigation (GI) dengan Mind
mempelajari materi pembelajaran di Mapping dan Course Review Horay
sekolah yang dituliskan dalam skor (CRH) Pada Siswa Kelas V B SDN
Teluk Tiram 6 Banjarmasin. Hasil
12 Jurnal Pendidikan, Vol..., No..., Bln Thn, Hal....-....

penelitian menunjukkan bahwa hasil sekolah Hasil penelitian ini dapat


belajar siswa meningkat, yakni Hasil menjadi salah satu alternatif dukungan
belajar siswa secara klasikal pada siklus penuh dan masukan kepada guru-guru
I mencapai 50,00%, pada siklus II dalam menerapkan model pembelajaran
65,38%, pada siklus III 80,00% dan yang dapat meningkatkan kualitas
pada siklus IV 89,66% dan telah pembelajaran disekolah.
mencapai indikator ketuntasan belajar Bagi guru penelitian ini dapat
secara klasikal. dijadikan sebagai rekomendasi dalam
Penelitian Anita Yunila (2017) memilih model pembelajaran yang
dengan judul Meningkatkan Hasil inovatif dalam upaya peningkatakan
Belajar IPS Pada Materi Konsep proses pembelajaran dikelas yang dapat
Perkembangan Teknologi menjadikan pembelajaran
Menggunakan Kombinasi Model menyenangkan, aktif, bermakna dan
Explicit Intruction Dengan Model dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Student Facilitator and Explaining Bagi peneliti lain hasil
Yang Di Variasi Dengan Word Square penelitian ini dapat dijadikan referensi
Pada Kelas IV SDN Alalak Utara 2 dalam penelitian tindakan kelas
Banjarmasin. Hasil penelitian berikutnya dan dapat dijadikan sebagai
menunjukkan bahwa penggunaan bahan perbandingan untuk
model tersebut dapat meningkatkan meningkatkan kualitas pembelajaran
hasil belajar siswa. Hal ini terbukti pada penelitian tindakan kelas
dengan perolehan nilai rata-rata pada berikutnya.
siklus I pertemuan 1 dengan persentase
ketuntasan klasikal 39,39%, pada siklus UCAPAN TERIMA KASIH
I pertemuan 2 persentase ketuntasan Dengan mengucap rasa syukur
klasikal 48,48%, pada siklus II kepada Allah SWT yang telah
pertemuan 1 persentase ketuntasan memberikan kemudahan sehingga
klasikal 78,79%, pada siklus II dapat terselesaikannya laporan
pertemuan 2 persentase ketuntasan penelitian tindakan kelas yang berjudul
klasikal 96,96%. “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Tema Kayanya Negeriku Muatan IPS
SIMPULAN DAN SARAN Materi Sumber Daya Alam dan
Dengan menggunakan model Pemanfaatannya Menggunakan Model
pembelajaran Group Investigation Group Investigation Dikombinasi
dikombinasi dengan Mind Mapping dan dengan Mind Mapping Dan Word
Word Square dapat meningkatkan Square Pada Siswa Kelas IV SDN 1
aktivitas guru, aktivitas siswa dan hasil Mentaos Kota Banjarbaru” dapat
belajar siswa pada tema kayanya terselesaikan dengan tepat waktu.
negeriku muatan IPS materi sumber Penulis mengucapkan terima
daya alam dan pemanfaatannya pada kasih yang sebesar-besarnya kepada
siswa kelas IV SDN 1 Mentaos Kota kepada Ibu Dra. Hj. Ike Hananik, M.Pd
Banjarbaru. selaku dosen pembimbing yang yang
Berdasarkan kesimpulan yang sudah meluangkan waktu untuk
disampaikan dalam penelitian ini, maka memberikan bimbingan dalam
beberapa saran yang perlu diperhatikan penulisan skripsi dan artikel ini.
dalam penelitian ini adalah bagi kepala
Fitriany, Upaya Meningkatkan
Hasil... 13

Penulis juga mengucapkan Profesiolisme. Jakarta: Rajawali


terima kasih kepada orang tua dan Pers.
semua pihak yang terlibat yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu.
Rusman. (2014). Model-Model
DAFTAR RUJUKAN Pembelajaran. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Muriana, dkk. (2014). Pengaruh Model
Pembelajaran Word Square Shoimin, Aris. (2014). 68 Model
Terhadap Hasil Belajar Pembelajaran Inovatif dalam
IPA Siswa Kelas IV SD Desa Kurikulum 2013.
Tista Tahun Pelajaran Yogyakarta: AR RUZZ
2013/1014. Jurnal PGSD. MEDIA.

Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS. Suriansyah, Ahmad, dkk. (2014).


Bandung: Alfabeta. Guru. Strategi Pembelajaran. Jakarta:
Jakarta: PT Raja Grafindo RajaGrafindo Persada.
Persada.
Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar
Hamalik, Oemar. (2013). Proses & Pembelajaran di Sekolah
Belajar Mengajar. Jakarta:PT. Dasar. Jakarta: PT.
Bumi Aksara. Kencana.

Hamalik, Oemar. (2014). Kurikulum Susanto, Ahmad. (2014).


Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Pengembangan Pembelajaran
Bumi Aksara. IPS. Jakarta: Prenada Media
Group.
Rusman. (2011). Model-Model
Pembelajaran:Mengembangkan

Anda mungkin juga menyukai