Anda di halaman 1dari 15

JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA

Program Studi PGSD dan PG PAUD


Volume: Nomor: Bulan-Tahun
Halaman:…..-…..

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA 8 DAERAH TEMPAT TINGGALKU MUATAN


PKN MENGGUNAKAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING,
NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT), DAN COURSE REVIEW HORAY (CRH) SISWA
KELAS IV SDN KUPANG 1 KABUPATEN TAPIN
Linda Fatmawati*, Dra. Hj. Ike Hananik, M.Pd*
* Program Studi PGSD, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat

ABSTRAK
Abstract: This study aims to describe the quality of learning undertaken by teachrs as well as student
activites in learning and improving PKN content learning outcomes by using a combination of Mind
Mapping, Numbered Heads Together (NHT), and Course Review Horay (CRH) learning models. This study
uses a qualitative apporoach and the type of research used is classroom action research (CAR). This
research was conducted with 3 meetings. The subjects of the study were grade IV students of SDN Kupang
1 Tapin Regency in the 2018/2019 school year. Instrumen date used in the from of observation of teacher
activities and student activities and items for the result of student learning evaluations. How to collect
date using, distribution, frequency, percentage, and description. The result showed that the
implementation of learning using a combination of learning models Mind Mapping, Numbered Heads
Together i(NHT), Cousre Review Horay (CRH), was able to improve the quality of learning undertaken by
the teacher, as well as improving the result of student activities and learning outcomes.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh
guru serta aktivitas siswa dalam pembelajaran dan peningkatan hasil belajar muatan PKN dengan
menggunakan kombinasi model pembelajaran Mind Mapping, Numbered Heads Togther (NHT) dan
Course Review Horay (CRH). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dengan 3 kali pertemuan.
Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Kupang 1 Kabupaten Tapin tahun ajaran 2018/2019.
Instrumn data yang digunakan berupa pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa dan butir-butir soal
untuk hasil evaluasi belajar siswa. Cara pengumpulan data menggunakan distribusi, frekuensi, persetase ,
dan deskripsi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran menggunakan kombinasi
model pembelajaran Mind Mapping, Numbereds Heads Together (NHT), dan Course Review Horay (CRH),
mampu memperbaiki kualitas pembelajaran yang dilakukan guru, serta meningkatkan hasil aktivitas
siswa dan hasil belajar.

Kata kunci:
Hasil Belajar, Mind Mapping, Numbered Heads Together (NHT), Course Review Horay

Alamat Korespondensi:
Linda Fatmawati,
Program Studi PGSD
Universitas Lambung Mangkurat
Jalan Brigjend Hasan Basry Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin
E-mail : lindaafatmawatii@gmail.com

1
PENDAHULUAN (nyata), hal ini menimbulkan adanya
Pendidikan di Indonesia harus memiliki kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.Hal pekerjaan praktis, amat realistis, ingin tahunya
ini sesuai dengan pendapat (Ningrum: 2016) bahwa besar, dan ingin belajar, menjelang akhr masa ini
sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor telah ada minat terhadap hal-hal pada mata
dominan dalam suatu institusi, tidak terkecuali pada pelajaran khusus, sampai kira-kira 11 tahun anak
bidang pendidikan. Pendiidkan memerlukan SDM akan membutuhkan guru atau orang-orang dewasa
berkualtas untukmelaksanakan perannya dalam lainnya, anak-anak pada masa ini gemar
melayani kebutuhan pendidikan masyarakat. membentuk kelompok-kelompok sebaya, dimana
Kebutuhan pendidikan tersebut meliputi kebutuhan biasanya agar anak dapat bermain bersama-
yang bersifat praktis situasional maupun bersifat sama(Suriansyah, 2014:41).
prediktif antisifatif bagi transformasi sosial. Untuk Adapun dalam kurikulum 2013 yang
itu, sangat penting upaya pembangunan SDM bagi dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran di
terwujudnya SDM idang pendidikan yang sekolah dasar wajib memuat: Pendidikan Agama,
berkualitas. Pendidika Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
Hal senada juga dikemukakan oleh Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Suriansyah, dkk (2014:40) bahwa seorang pendidik Pengetahuan Sosial, Seni Tari dan Budaya,
yang professional sebelum menentukan langkah Pendidikan Jasmani dan Olahraga, Keterampilan
bagaimana menangani peserta didik dalam proses Kejuruan dan Muatan Lokal. Dimana kurikulum
pembelajaran untuk tercapai tujuan yang diinginkan 2013 merupakan seperangkat rencana dan
perlu mengetahui dan memahami karakteristik pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
peserta didik terutama peserta didik yang duduk cara yang digunakan sebagai penyelenggaraan
dibangku sekolah dasar. kegiatan belajar mengajar (Sanjaya,2015:8).
Guru profesional dituntut memiliki tiga Salah satu mata pelajaran yang harus
kemampuan: pertama, kemampuan kognitif, aitu dikuasai peserta didik adalah muatan Pendidikan
guru memiliki kemampuan yang tiggi terhadap Kewarganegaraan (PKN), hal ini didukung oleh
penguasaan materi, metode, media, serta mampu pendapat Susanto (2014:233) bahwa tujuan dalam
merencanakan dan mengembangkan kegiatan pengajaran PKN diseolah dasar adalah untuk
pembelajarannya. Kedua, kemampuan memberikan siswa agar memahami dan
psikomotorik, dimana guru harus memiliki tingkat membiasakan dirinya dalam kehidupan sehari-hari
pengetahuan dan kemampuan yag baik atau melakukan hal-hal yang baik seperti
mengimplementasikan ilmu dalam kehidupan sifat terpuji disekolah maupun diluar sekolah,
sehari-hari. Ketiga, kemampuan afektif, adapun dimana materi pendidikan kewarganegaraan lebih
guru harus memiliki akhlak yang luhur, terjaga memfokuskan pada pengalaman dan pembiasaan
perilakunya, agar menjadi panutan, percontohan sikap pada diri anak dikehidupan sehari-hari
atau diteladani oleh siswanya (Anwar, 2018:6). ditunjang oleh pengetahuan dan pengertian
Hal ini juga didukung oleh pendapat Susanto sederhana yang digunakan untuk bekal melanjutkan
(2014:92) bahwa pendidikan dasar sebagai tonggak pendiidkan selanjutnya atau kemasyarakatan.
awal peningkatan SDM, banyak pihak yang Salah satunya yaitu tema 8 Daerah Tempat
menaruh perhatian bahwa pendidikan dasar adalah Tinggalku. Tema ini membahas mengenai
jembatan bagi upaya peningkatan pengembangan lingkungan tempat tinggal, terutama keberagaman
SDM bangsa untuk dapat berkompetensi dalam karakteristik individunya, sikap toleransi terhadap
skala regional maupun internasional. keberagaman karakteristik individu beserta
Sebagai pendidik pada pendiidkan dasar manfaatnya dalam keberagaman tersebut. Dimana
harus mengetahui karakteristik anak SD terutama semua itu ada kaitannya dengan muatan pelajaran
pada kelas tinggi dimana karakteristik yang ada yang semuanya terangkum dalam enam
adalah seperti adanya minat kepada kehidupan pembelajaran. Pengalaman belajar yang harus
praktisi dalam kehidupan sehari-hari yang konkrit dialami siswa adalah sebuah kemasan yang menarik
agar siswa merasa tertarik aktif serta terlibat menggunakan dengan melibatkan siswa langsung
langsung dalam pembelajaran dan berpikir kritis dalam pembelajaran yang kontekstual atau siswa
dalam menganalisis sebuah informasi dan diajak belajar dengan contoh yang nyata, membuat
mengidentifikasi berbagai informasi mengenai pembelajaran semenarik mungkin agar siswa tidak
lingkungan tempat tinggalnya, memahami akan mudah jenuh dan merasa cepat bosan, guru bisa
sikap toleransi dan manfaatnya dari keberagaman membuat pembelajaran berkelompok. Dengan
tersebut yang ada didaerah tempat tinggalnya mulai demikian proses pembelajaran yang dilaksanakan
dari yang terdekat yaitu lingkungan keluarga akan menjadi lebih bermakna dan menyenangkan,
sampai lingkungan sosialnya dimasyarakat. Selain serta hasil belajar siswa sesuai dengan yang
itu guru juga harus benar-benar peka dan diharapkan atau melebihi dari KKM ≥70 atau
memahami terhadap lingkungan dan permasalahan mencapai ketuntasan 80%.
sosial yang terjadi disekitarnya. Untuk mengoptimalkan beberapa kegiatan
Namun, kenyataan yang terjadi dilapangan pembelajaran agar aktivitas siswa dan hasil belajar
berdasarkan dokumentasi ke SDN Kupang 1 PKN siswa meningkat, maka guru perlu melakukan
Kabupaten Tapin yang didapatkan dikelas IV rancangan model pembelajaran kooperatif agar
bersama dengan wali kelasnya yaitu ibu Noormaili, siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan
S.Pd dimana hasil belajar siswa pada Pendidikan pembalajaran.
Kewarganegaraan dapat diketahui pada tiga tahun Menurut Suriansyah, dkk (2014:258-259)
terakhir yang menunjukkan bahwa hasil belajar menyatakan bahwa karakteristik dari pembelajaran
PKN pada tahun 2015/2016 dari 28 siswa hanya 8 kooperatif antara lain sebagai berikut: (1) Membuat
orang siswa (28%) yang memenuhi standar Kriteria pembelajaran dengan cara tim; (2) Didasarkan pada
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan yaitu manajemen kooperatif; (3) Mampu untuk
≤70 sedangkan 20 orang siswa (72%) masih belum bekerjasama; (4) Keterampilan bekerja sama.
mencapai KKM. Kemudian pada tahun 2016/2017 Dari berbagai macam model pembelajaran
menunjukkan bahwa dari 30 siswa hanya 11 orang kooperatif, maka peneli memilih untuk
siswa (37%) yang sudah mencapai KKM sedangkan mengkombinasikan model pembelajaran Mind
19 orang (63%) belum mencapai KKM.Selanjutnya Mapping, Numbered Heads Together (NHT), dan
pada tahun 2017/2018 dari 23 orang siswa hanya 13 Course Review Horay (CRH). Adapun alasan
orang siswa (53%) yang sudah mencapai KKM peneliti memilih untuk menggunakan kombinasi
sedangkan 10 orang siswa (4 yang belum mencapai ketiga model pembelajaran tersebut yaitu untuk
KKM. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa mengatasi pembeajaran yang berpusat pada guru,
terjadi kecenderungan penurunan nilai atau hasil dalam pembelajaran tidak semua siswa terlibat
belajar siswa. aktif, kurang memahami isi materi, kurangnya
Penyebab dari permasalahan tadi karena kerjasama siswa dalam belajar , beberapa siswa ada
pembelajaran berpusat pada guru, siswa hanya yang ribu, siswa kurang percaya diri ketika
duduk diam membaca buku, pembelajaran kurang menjawab pertanyaan dari guru, siswa mengangap
menyenangkan/tidak kontekstual, guru hanya materi PKN terlalu sulit dan cepat merasa bosan.
memberikan contoh-contoh dari buku, dan Adapun dalam penelitian ini peneliti memilih
pembelajaran jarang berkelompok. Hal tersebut menggunakan model pembelajaran Mind Mapping
akan berdampak pada kurangnya keaktifan siswa, dimana model ini memudahkan siswa mengingat
kurangnya keikutsertaan siswa dalam pembelajaran, materi. Model ini memiliki kelebihan yaitu cara
siswa merasa cepat bosan, materi pembelajaran pembelajarannya cepat, teknik ini dapat digunakan
menjadi tidak kontekstual dan pembelajaran untuk mengorganisasikan beberapa ide-ide yang
menjadi tidak bermakna. muncul dalam pemikiran (Shoimin, 2014:107).
Cara untuk mengatasi permasalahan tadi Model pembelajaran Mind Mapping ini
dengan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas dikembangkan sebagai metode efektif untuk
IV SDN Kupang 1 Kabupaten Tapin pada tema 8 mengembangkan gagasan-gagasan melalui
Daerah Tempat Tinggalku muatan PKN rangkaian peta-peta. Sehingga memudahkan siswa
dalam mengingat poin-poin pada suatu materi benar langsung berteriak horay atau yel-yel lainnya
(Huda, 2015:307). (Shoimin, 2014:54). Jadi disini siswa di tes atau
Selain peneliti menggunakan model diuji pemahamannya sampai mana tingkat
pembelajaran Mind Mapping, juga pngetahuannya terhadap materi yang sudah dibahas
mengkombinasikan model pembelajaran tersebut pada hari itu akan tetapi kegiatannya dibawakan
dengan model pembelajaran Numbered Heads dengan suasana yang menyenangkan sehingga akan
Together (NHT). Model ini untuk melatih siswa membuat siswa tidak terbebani.
bertanggung jawab dengan apa yang siswa pelajari. Hal ini didukung dengan pendapat Shoimin
Hal ini didukung dengan pendapat Huda (2014:55) bahwa kelebihan dari model Course
(2015:203) bahwa tujuan dari model NHT sendiri Review Horay (CRH) yaitu diantaranya model ini
yaitu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menarik siswa sehingga mendorong siswa untuk
saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan terlibat didalamnya, tidak monoton karena diselingi
jawaban yang paling tepat. Selain untuk sedikit hiburan sehingga suasana tidak menegangan
meningkatkan kerja sama siswa, model ini juga bisa dan membuat siswa bisa merasakan refleksi, biswa
diterapkan untuk semua mata pelajaran dan akan lebih semangat belajar serta akan melatih
tingkatan kelas. Adapun kelebihan dari model ini siswa dalam bekerja sama. Dimana model ini
yaitu siswa lebih aktif, melibatkan seluruh siswa memiliki ciri khusus dan membedakan dengan
sehingga tanggung jawab individu dalam kelompok model pembelajaran diatara model yang lain yaitu
meningkat, semua siswa siap menjawab ketika siswa sudah bisa menjawab dengan benar
pertanyaaan dari guru sehingga setiap siswa atau membentuk jawaban benar siswanya diminta
berusaha memperdalam dan memahami isi materi, berteriak horay langsung atau yel-yel lainnya
siswa pandai dalam menjelaskan/mengajari sehingga model ini dapat dikatakan menyenangkan
beberapa siswa yang kurang pandai, penerimaan dan membuat siswa merasa semangat untuk belajar.
terhadap individu menjadi lebih besar, Berdasaran uraian diatas peneliti melakukan
meminimalisir kegaduhan dikelas, pengembangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul
sikap kepemimpinan siswa, meningkatkan rasa “Meningkatkan Hasil Belajar Tema 8 Daerah
percaya diri siswa, mengurangi konflik antar Tempat Tinggalku Muatan PKN Menggunakan
pribadi siswa, meningkatkan kebaikan budi, Kombinasi Model Pembelajaran Mind Mapping,
kepekaan dan toleransi, memberi kesempatan Numbered Heads Together (NHT), dan Course
kepada siswa untuk membagikan ide-ide dan Review Horay CRH) Siswa Kelas IV SDN Kupang
mempertimbangkan jawaban yang paling tepat., dan 1 Kabupaten Tapin”.
hasil belajar akan lebih meningkat (Shoimin,
2014:109). METODE
Selain mengkombinasikan model Penelitian ini menggunakan pendekatan
pembelajaran Mind Mapping dan Numbered Heads kualitatif dengan jenis penelitian yang digunakan
Together (NHT), peneliti juga mengkombinasikan yait Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
model tersebut dengan model pembelajaran Course dilaksanakan dilapangan dalam 3 kali pertemuan.
Review Horay (CRH) dimana model ini membuat Penelitian Tindakan Kelas sendiri dapat diartikan
siswa tidak mudah merasa bosan dalam penelitian yang memaparkan terjadinya beberapa
pembelajaran. Model ini merupakan termasuk salah sebab dan akibat dari perlakuan, sekaligus
satu pembelajaran kooperatif, dimana kegiatan memaparkan apa saja yang terjadi ketika perlakuan
belajar mengajarnya ditekankan dengan cara diberikan, dan memaparkan seluruh proses sejak
pengelompokkan siswa kedalam beberapa awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak
kelompok-kelompok kecil dengan menguji dari perlakuan tersebut (Suharsimi,dkk, 2016:1).
pemahaman konsep siswa menggunakan kotak yang Jadi, dapat dipahami bahwa yang dimaksud
sudah disediakan dan sudah diisi dengan soal dan dengan pnelitian tindakan kelas (PTK) adalah suatu
diberi nomor ntuk menuliskan jawabannya, dimana kegiatan yang mencermati berupa objek yang
siswa yang sudah paling cepat mendapatkan tanda kemudian dilakukan suatu tindakan terhadap objek
tersebut dengan maksud dan tujuan yang telah ditunjuk langsung oleh kepala sekolah yaitu wali
ditetapkan dalam ruang lingkup kelas. kelas IV sendiri ibu Noormaili, S.Pd.
Hal ini didukung dengan pendapat Kemmis & Instrumen data yang digunakan adalah berupa
Mc Taggart (Suharsimi, dkk, 2016:137-138) dari pengamatan aktivitas guru, aktivitas siswa,
mengemukakan bahwa adanya empat langkah PTK serta berupa butir-butir soal selama proses
yang disajikan dalam melaksanakan PTK pembelajaran untuk hasil evaluasi belajar siswa.
dianataranya yaitu perencanaan, pelaksanaan, Cara pengumpulan data menggunakan distribusi,
pengamatan, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, frekuensi, persentase, dan deskripsi.
peneliti akn menjelaskan tentang apa, mengapa, Indikator keberhasilan pada penelitian ini
kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan diantaranya yaitu sebagai berikut: (1) Aktivitas guru
tersebut dilakukan. Selanjutnya pada tahap bisa dikatakan berhasil apabila hasil skor akhir
pelaksanaan, peneliti akan melakukan implementasi aktivitas guru berda pada kategori Sangat Baik (44 -
atau menerapkan isi rancangan tindakan kelas yang 56); (2) Aktivitas siswa scara klasikal bisa
diteliti. Kemudian lagi tahap pengamatan atau dikatakan berhasil jika dalam menggunakan
observasi dimana kegiatan pengamatan yaitu kombinasi model pembelajaran Mind Mapping,
dilakukan oleh pengamat atau observer yang sudah Numbered Heads Together (NHT), dan Course
ditunjuk sebelumya. Kemudian yang terakhir tapap Review Horay (CRH) dimana rata-rata pesentase
refleksi , ditahap ini peneliti mengemukakan kelas yang didapatkan dengan kategori Sangat Aktif
kembali kegaiatan apa yang sudah dilakukan (82%-100%); (3) Siswa mencapai ketuntasan
sebelumnya seperti tingkat ketercapaian selama individual jika memperoleh angka ≥70 dalamtes
proses pembelajaran, serta melakukan perbaikan hasil belajar sesuai yang ditetapkan dalam KKM
untuk prtemuan berikutnya. Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku muatan PKN
Adapun faktor yang diteliti dalam penelitian ini kelas IV di SDN Kupang 1 Kabupaten Tapin. Siswa
yaitu diantaranya sebagai berikut: (1) aktivitas guru mencapai ketuntasan klasikal jika ≥80% dari jumlah
dalam melaksanakan proses pembelajaran pada siswa memperoleh nilai ≥70.
Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku muatan PKN
menggunakan kombinasi model pembelajaran Mind
Mappingi, Numbered Heads Togther (NHT), dan HASIL
Course Review Horay (CRH); (2) aktivitas siswa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
saat proses pembelajaran pada Tema 8 Daerah dilaksanakan dikelas IV SDN Kupang 1 Kabupaten
Tempat Tinggalku muatan PKN menggunakan Tapin pada semester genap tahun ajaran 2018/2019
kombinasi model pembelajaran Mind Mapping, dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 9
Numbered Heads Together (NHT), dan Course orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa
Review Horay (CRH); dan (3) hasil belajar siswa perempuan.
dalam proses pembelajaran pada Tema 8 Daerah Adapun dalam proses pembelajaran dengan
Tempat Tinggalku muatan PKN menggunakan menggunakan kombinasi model pembelajaran Mind
kombinasi model pembelajaran Mind Mapping, Mapping, Numbered Heads Together (NHT), dan
Numbered Heads Together (NHT), dan Course Course Review Horay (CRH). Melalui ketiga
Review Horay (CRH). kombinasi model pembelajaran tersebut diharapkan
Setting penelitian bertempat di SDN Kupang 1 dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
Kabupaten Tapin pada semester genap tahun ajaran muatan PKN dikelas IV SDN Kupang 1 Kabupaten
2018/2019. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV Tapin.
dengan jumlah siswa 21 orang yang terdiri dari 9 Adapun hasil penelitian ini berupa aktivitas
orang siswa laki-laki dan 12 orang siswa prempuan, guru, aktivitas siswa dan hasil belajar siswa selama
dan peneliti yang bertindak sebagai guru. Serta proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar
yang bertindak sebagai observer yang sudah berikut ini:
Gambar 1. Grafik Kecenderungan Peningkatan Aktivitas Guru, Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui pertemuan 1 aktivitas siswa secara klasikal
bahwa seluruh aspek yang diteliti, yaitu mulai dari memperoleh skor 58% dengan kriteria cukup aktif,
aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar kemudian pada pertemuan kedua aktivitas siswa
siswa selama proses pembelajaran cenderung selalu secara klasikal memperoleh skor 67% dengan
mengalai peningkatan disetiap pertemuan. Adapun kriteria baik, lalu pertemuan ketiga atau terakhir
pada aspek aktivitas guru disetiap pertemuan memperoleeh skor 89% dengan kriteria sangat baik.
cenderung mengalami perbaikan agar dipertemuan Berikutnya lagi yaitu hasil belajar siswa pada
selanjutnya semakin membaik. Hal ini dikarenakan proses pembelajaran , berdasarkan dari hasil tes
kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru evaluasi yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil
pada setiap pertemuannya semakin membaik. belajar siswa juga mengalami peningkatan disetiap
Terlihat pada pertemuan 1 persentase yang didapat pertemuannya. Adapun hasil belajar siswa secara
sebesar 71% dengan skor 40 kriteria baik, kemudian klasikal pada pertemuan pertama siswa yang sudah
pada pertemuan kedua persentase yang didapat mencapai nilai ketuntasan sebanyak 81%, kemudian
sebesar 75% dengan skor 42 kriteria baik, dan pada siklus kedua mengalami peningkatan menjadi
dipertemuan ketiga atau terakhir memperoleh 86%, kemudian yang terakhir dipertemuan ketiga
persentase 82% dengan skor 46 kriteria sangat baik. yang sudah mncapai nilai ketuntasan sebanyak
Selanjutya pada aspek aktivitas siswa dalam 81%, walaupun mengalami penurunan
mengikuti pelaksanaan proses pembelajaran dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya,
mengguakan kombinasi model pembelajaran Mind namun masih mencapai nilai ketuntsan yang sudah
Mapping, Numbered Heads Together (NHT), dan ditetapkan 80% ≥70 dari jumlah siswa.
Course Review Horay (CRH). Berdasarkan dilihat
dari data di atas dapat diketahui bahwa hasil dari PEMBAHASAN
lembar observasi aktivitas siswa diketahui untuk Pembahasan yang dilakukan merupakan rumusan
kecenderungan aktivitas siswa selalu mengalami masalah yang akan ditentukan kemudian
peningkatan pada setiap pertemuannya. Pada berdasarkan dengan data yang diperoleh melalui
observasi yang telah dilakukan, kemudian yang Hal ini didukung dengan pendapat Thobroni
akan diuraikan sesuai dengan data yang diperoleh (2016:29) bahwa saat anak belajar disekolah, faktor
dilapangan, baik mengenai aktivitas guru, aktivitas guru sangat penting, dimana sikap dan kepribadian
siswa, dan hasil belajar siswa, baik itu dari aspek guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki
aktivitas guru, aktivitas siswa, dan hasil belajar guru dan bagaimana cara guru mengajarkan
siswa terhadap tindakan pembelajaran yang pengetahuan tersebut kepada siswanya turut sebagai
dilakukan dengan menggunakan kombinasi model penunjang ketercapaian hasil belajar yang
pembelajaran Mind Mapping, Numbered Heads diperoleh.
Together (NHT), dan Course Review Horay (CRH) Guru profesional dituntut memiliki tiga
pada Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku muatan kemampuan: pertama, kemampuan kognitif, berarti
PKN dikelas IV SDN Kupang 1 Kabupaten Tapin, guru memiliki penguasaan materi, metode, media,
pada pertemuan 1 sampai pertemuan ke 3. serta mampu merencanakan dan mengembangkan
Aktivitas guru cenderung mengalami kegiatan pembelajarannya. Kedua, kemampuan
peningkatan dan guru selalu melakukan perbaikan psikomotorik, guru memiliki pengetahuan dan
pada setiap pertemuannya dan berhasil mencapai kemampuan mengimplementasikan ilmu dalam
kriteria yang telah ditetapkan yaitu dengan kriteria kehidupan sehari-hari. Ketiga, kemampuan afektif,
“Sangat Baik”. Keberhasilan pencapaian guru ini guru memiliki akhlak luhur, terjaga perilakunya,
dimana guru selalu berusaha melakukan perbaikan agar dapat menjadi panutan, percontohan dan
dalam proses pembelajaran dengan melakukan diteladani oleh siswanya (Anwar, 2018:6).
refleksi disetiap pembelajaran yang telah dilakukan. Hal ini didukung dengan penelitian
Hal ini didukung oleh pendapat Suriansyah sebelumnya, yaitu peneitian yang dilakukan oleh
(2014: 4) bahwa guru adalah salah satu komponen Rieni Mutika Sari(2017) dengan judul
yang sangat menentukan dalam seiap implementasi “Meningkatkan Hasil Belajar PKN Materi
suatu strategi pembelajaran yang dirancang, jika Kebebasan Berorganisasi Menggunakan Kombinasi
faktor kemampuan guru tidak mendukung untuk Model Group Investigation (GI), Numbered Heads
mengaplikasikannya maka stratgi itu akan bagus Together (NHT), dan Complete Sentence Siswa
diatas kertas saja. Sehingga guru diharuskan Kelas V SDN Bangkal Kecamatan Cempaka
menguasai suatu pengetahuan dan pengalaman agar Banjarbaru” bahwa aktivitas guru mencapai kriteria
terwujudnya tujuan utama dari sebuah proses sangat baik.
pembelajaran. Sedangkan peserta didik juga Penelitian yang dilakukan oleh Khalida (2015)
berperan sebagai subjek didik yang memiliki dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar PKN
otonomi pada dirinya yang ingin diakui Materi Keputusan Bersama melalui Model
keberadaannya sesuai dengan apa yang dimilikinya Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads
atau potensi dirinya untuk kekuatan dan kelemahan Together (NHT) Variasi dengan Word Square
yang dimilikinya (Suriansyah, 2014:7). dikelas V SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin”. Hasil
Adapun salah satu faktor yang sangat penting penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan
dalam proses kegiatan belajar mengajar yaitu kualitas aktivitas guru dari siklus I pertemuan 1
terhadap pencapaian tujuan pendidikan yaitu faktor mendapat skor 24 dan meningkat pada pertemuan 2
guru, dimana guru komponen yang paling utama menjadi 28 dengan kriteria baik dan pada siklus II
dalam merancang strategi pembelajaran dari awal pertemuan 1 mendapat skor 31meningkat pada
dimulainya proses pembelajaran sampai dipenutup pertemuan 2 menjadi 33 dengan kriteria sangat
kegiatan pembelajaran. Dalam proses pembelajaran baik.
guru juga berperan dalam penentu tingkat Penelitian yang dilakukan oleh Zia Ulhaq
keberhasilan siswa dalam menjalani rangakain (2016) dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar
kegiatan pemblejaran, serta meobservasi apakah siswa pada Materi Persiapan Kemerdekaan
siswanya sudah mengalami perubahan kearah yang Indonesia Melalui Model Problem Based Learning
lebih baik atau masih perlu adanya tindakan Kombinasi dengan Cooperative Script dan Course
perbaikan lagi. Review Horay Pada Siswa Kelas 5 SDN Keliling
Benteng Ulu 2 Martapura Barat” menunjukkan pembelajaran Mind Mapping, Numbered Heads
bahwa kualitas aktiktivitas guru mengalami Together (NHT), dan Course Review Horay (CRH)
peningkatan pada kriteria sangat baik. menjadi sesuatu yang bisa dipadu padankan yang
Penelitian yang dilakukan oleh Khairun Nissa seimbang, karena ketiga model pembelajaran
(2018) dengan judul “Meningkatkan Aktivitas tersebut memiliki kelebihan tersendiri, selain itu
Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Uang juga ketiga model tersebut juga dapat saing
Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran menutupi atau mlengkapi satu sama lain mengenai
Numbered Heads Together (NHT), Mind Mapping, kelemahan masing-masing model tersebut, sehingga
dan Word Squere Dikelas III SDN Kupang 1 pembelajaran yang diharapkan menjadi lebih
Kabupaten Tapin. Hasil penelitian menunjukkan optimal.
bahwa kualitas aktivitas guru mengalami Model pembelajaran Mind Mapping
peningkatan pada kriteria sangat baik. merupakan model pembelajaran yang
Selanjutnya yaitu pembahasan mengenai dikembangkan sebagai metode efektif, dimana
aktivitas siswa berdsarkan hasil observasi pada model ini bisa membuat siswa aktif dan
pertemuan 1 sampai pada pertemuan 3 terlihat membangkitkan berpikir kritisnya karena siswa
peningkatan pada aktivitas belajar siswa disetiap disini mengerjakan melalui sebuah peta konsep
pertemuannya. Hal ini dikarenakan ketepatan guru untuk mengembangkan gagasan-gagasan suatu
dalam memilih dan menggunakan kombinasi model materi sehingga dapat mengatasi siswa yang masih
pembelajaran Mind Mapping, Numbered Heads kurang aktif dalam proses pembelajaran.. Model ini
Together (NHT) dan Course Review Horay (CRH) memiliki kelebihan bisa mengelompokkan ide-ide
pada muatan PKN Tema 8 Daerah Tempat yang muncul dalam pemikiran siswa dan urutan
Tinggalku dikelas IV SDN Kupang 1 Kabupaten rangkaian peta konsep yang dikerjakan siswa juga
Tapin. Adapun hasil dapat meningkatkan aktivitas bisa sebagai panduan menulis. Dengan Mind
siswa dalam pembelajaran. Mapping siswa juga bisa memahami materi dengan
Berdasarkan peningkatan-peningkatan yang konkrit sehingga siswa belajar dengan contoh
terjadi pada aktivitas siswa dalam proses konkrit tidak harus yang ada didalam buku.
pembelajaran dengan mengguakan kombinasi Pembelajaran kooperatif model Mind Mapping
model pembalajaran Mind Mapping, Numbered ini relatif lebih cepat dan bisa melatih siswa untuk
Heads Together (NHT), dan Course Review Horay menciptakan semacam diagram yang terdiri dari
(CRH) dari prtemuan 1 sampai pada pertemuan 3 kata-kata kunci, frasa-frasa, konsep-konsep, fakta-
hingga mampu mencapai indikator keberhasilan fakta, dan gambar-gambar pada suatu materi (Huda,
yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh peneliti 2015:307).
menunjukkan bahwa ketepatan pemilihan model, Selain menggunakan model pembelajaran Mind
strategi dan media pembelajaran lebih Mapping, peneliti juga mengkombinasikan model
meningkatkan aktivitas siswa dari pada tersebut dengan model pembelajaran Numbered
pembelajaran pada umumnya. Selain itu juga model Heads Together (NHT). Karena sebelumnya
pembelajaran Mind Mapping yang memudahkan kelemahan model Mind Mapping yaitu hanya siswa
siswa mengingat materi, dimana pembelajarannya yang aktif terlibat, sehingga pada model
siswa disruh mengerjakan atau mengisi sebuah peta pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)
konsep yang bisa membuat siswa dengan cepat akan menutupi kelemahan dari model Mind
memahami suatu materi, dan disana semua siswa Mapping tersebut, karena pada model Numbered
atau anggota setiap kelompok harus mengetahi Heads Together (NHT) dapat melibatkan semua
setiap jawaban atau isi dari peta konsep tersebut siswa sehingga tanggung jawab individu dalam
sehingga mengharuskan semua siswa harus terlibat kelompok meningkat (Indrayan, 2016:17-19).
aktif dikelompoknya serta siswa mampu Dimana model ini dapat meningkatkan keaktifan
menerapkan secara nyata apa yang dipelajarinya siswa serta dapat melatih tanggung jawab siswa
dan melatih kemandirian siswa itu sendiri untuk dalam mempertimbangkan suatu jawaban.
berpikir kritis. Pengkombinasian model
Jadi, model pembelajaran Numbered Heads jawabannya, dimana siswa yang tercepat
Together (NHT) ini selain dapat meningkatkan membentuk jawaban benar langung berteriak horay
keaktifan siswa, juga dapat melatih siswa dalam atau yel-yel lainnya (Shoimin, 2014:54).
bertanggung jawab terhadap kelompok yang sudah Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan
ditentukan., melatih siswa dalam bahwa menggunakan kombinasi model
mempertimbangkan jawabannya karena siswa pembelajaran Mind Mapping, Numbered Heads
diminta untuk mengetahui atau harus memiliki Together (NHT), dan Course Review Horay (CRH)
jawaban sendiri terhadap penugasan yang diberikan, terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan
setiap siswa diharuskan memahami dan memper aktivitas siswa juga mengalami peningkatan. Hal ini
dalam materi sendiri sehingga bisa melatih dikarenakan dalam penggunaan ketiga model
kemandiriannya sendiri tanpa selalu mengharapkan tersebut bisa mendorong semangat siswa agar
dengan teman yang lebih aktif, rasa percaya diri terlibat aktif dalam proses pembelajaran, siswa bisa
siswa juga akan meningkat, dengan model ini juga memahami materi dnegan contoh-contoh konkrit
bisa melatih sikap kepemimpinan siswa, sehingga tanpa harus selalu membaca dari buku, membuat
bisa dibawa atau diterapkan siswa dilingkungan siswa menarik dan semangat dalam pembelajaran,
keluarga maupun dilingkungan masyarakat. serta membuat siswa tidak mudah erasa bosan
Didalam kelompok tidak ada membedakan-bedakan selam proses pembelajaran. Maka dari itu bisa
baik itu antara yang akti dengan yang kurang aktif dikatakan bahwa proses pembelajaran yang
atau anatar yang pandai dengan yang kurang pandai dilakukan sudah tepat, karena siswa sudah aktif
atau sebagainya. dalam proses pembelajaran menggunakan ketiga
Selain mengkombinasikan model pembelajaran model pembelajaran tersebut.
Mind Mapping dan Numbered Heads Together Pembelajaran yaitu suatu kemampuan yang
(NHT), peneliti juga mengkombinasikan dengan sengaja dan bertujuan yang berfokus kepada
model pembelajaran Course Review Horay (CRH), kepentingan, karakteristik, dan kondisi orang lain
karena kelemahan pada model Numbered Heads agar siswa bisa belajar dengan efektif dan efisien
Together (NHT) yaitu tidak terlalu cocok untuk (thobroni, 2016:35), aktivitas belajar siswa
diterapkan dalam jumlah siswa banyak karena merupakan serangkaian suatu kegiatan siswa baik
membutuhkan waktu yang terlalu lama, selain itu fisik maupun mental saling berkaitan satu sama lain
juga siswa terlalu tegang dan cepat merasa bosan, selama proses pembelajaran sehingga tercipnya
dan pada model Course Review Horay diharapkan belajar yang optimal atau sesuai dengan yang
dapat menutupi kelemahan model Numbered Heads diharapkan.
Together (NHT) tersebut, karena tujuan Hal ini juga didukung dengan penelitian
pngkombinasian dengan model Course Review sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Rieni
Horay ini agar membuat siswa menarik dan tidak Mustika Sari (2017) dengan judul “Meningkatkan
monoton karena diselingi dengan sedikit hiburan Hasil Belajar PKN materi Kebebasan Berorganisasi
sehingga suasana akan menyenangkan dan Menggunakan Kombinasi Model Group
membuat siswa tidak mudah merasa cepat bosan. Investigation (GI), Numbered Heads Together
Sehingga model Course Review Horay (CRH) ini (NHT).dan Complete Sentence Siswa Kelas V SDN
merupakan yang dapat dijadikan salah satu referensi Bangkal Kecamatan Cempaka Banjarbaru”.
guru dalam mencapai tujuan pembelajaran yang Hasilnya menunjukkan mampu meningkatkan
diharapkan. aktivitas siswa dalam proses pembelajaran.
Model ini yaitu suatu kegiatan belajar mengajar Penelitian yang dilakukan Sri Rezeki Maynda
dengan cara pengelompokkan siswa kedalam (2014) dengan judul “Peningkatan Aktivitas Siswa
kelompok-kelompok kecil dan juga model ini juga Materi Mengenai Persiapan Kemerdekaan
untuk suatu pengujian terhadap tingkat pemahaman Menggunakan Model Pembelajaran Course Review
siswa terhadap konsep yang sudah dipelajari Horay Pada Siswa Kelas V SDN Jawa 5 Martapura
menggunakan kotak yang diisi dengan beberapa Kecamatan Martapura Kota”. Hasil menunjukkan
soal dan diberi nomor untuk menuliskan bahwa pada siklus I sebanyak 41,18% aktivitas
siswa berada dalam kategori aktif menjadi 91,18% yag terdiri dari beberapa pola perbuatan, nilai-nilai,
dengan kategori sangat aktif. pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan
Penelitian yang dilakukan oleh Khalida (2015) keterampilan (Thobroni, 2016:20). Dengan
dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar PKN demikian hasil belajar merupakan suatu
Materi Keputusan Bersama melalui Model ketercapaian atau keberhasilan dari suatu tindakan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads baik berupa pengetahuan, keterampialn ataupun
Together (NHT) Variasi dengan Word Square sikap.
dikelas V SDN Kuin Utara 7 Banjarmasin”. Hasil Hal ini serupa dengan pendapat Nawawi dalam
penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan K.Ibrahim (2007:39) yang menyatakan hasil belajar
kualitas aktivitas siswa dari siklus I pertemuan 1 yaitu tingkat keberhasilan siswa mempelajari materi
medapatkan persentase sebesar 60,23% dan yang dinyatakan dalam sebuah skor yang diperoleh
meningkat pada pertemuan 2 menjadi 68,09% dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran
dengan kriteria aktif dan pada siklus II pertemuan 1 tertentu (Susanto, 2014:5).
mendapat persentase 80% meningkat pada Jadi hasil belajar adalah perubahan yang terjadi
pertemuan 2 menjadi 97,14 dengan kriteria sangat pada diri siswa baik yang menyangkut aspek
aktif. kognitif, afektif, psikomotor yang diperoleh setelah
Penelitian yang dilakukan oleh Khairun Nissa siswa melalui kegiatan belajar. Hasil belajar dapat
(2018) yang berjudul “Meningkatkan Aktivitas dilihat dari tes ulangan harian (formatif), ulangan
Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Uang semester dan akhir semester. Dalam penelitian
Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran tindakan kelas ini yang dimaksud hasil belajar
Numbered Heads Together (NHT), Mind Mapping, siswa adalah nilai ulangan akhir semester yang
dan Word Square Dikelas III SDN Kupang 1 diperoleh siswa pada Tema 8 Daerah Tempat
Kabupaten Tapin. Hasil penelitian menunjukkan Tinggalku muatan PKN.
bahwa mengalami peningkatan kualitas aktivitas Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa dengan kriteria sangat aktif. siswa pada Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku
Selanjutnya merupakan pembahasan mengenai muatan PKN melalui kombinasi model
hasil belajar. Berdasarkan hasil observasi pada pembelajaran Mind Mapping, Numbered Heads
pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 3 terlihat Together (NHT), dan Course Review Horay (CRH)
adanya peningkatan hasil belajar siswa disetiap dapat meningkat dan sudah mencapai ketuntasan
pertemuan dengan cara guru mengait-ngaitkan klasikal yang ditetapkan yaitu ≥80% dari jumlah
materi yang diajarkan dan tidak lupa melakukan siswa memperoleh ≥70.
pengulangan, yang dilakukan pada saat itu dimana Hal ini didukung dengan penelitian
guru lebih menekankan pada poin-poin utama yang sebelumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Rieni
mana yang lebih penting dalam proses Mustika sari (2017) dengan judul “Meningkatkan
pembelajaran saat itu. Ketercapaian ketuntasan hasil Hasil Belajar PKN Materi Kebebasan Berorganisasi
belajar siswa dipengaruhi oleh pelaksanaan proses Menggunakan Kombinasi Model Group
pembelajaran yang tepat beserta cara penyampaian Investigation (GI), Numbered Heads Together
suatu informasi yang tepat dan benar. (NHT), dan Cooperative Sentense Siswi Kelas V
Pada pertemuan 1 sudah mencapai indikator SDN Bangkal Kacamatan Cempaka Banjarbaru”.
keberhasilan sampai kepada pertemuan 2 dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya
pertemuan 3 juga sudah mencapai indikator peningkatan hasil belajar siswa hingga menjadi
keberhasilan, dimana semua itu dilakukan dengan 93,67% atau sudah berhasil mencapai indikator
cara mengai-ngaitkan dan pengulangan, serta juga keberhasilan yang sudah ditetapkan.
diharuskan dalam memahami suatu materi yang Penelitian yang dilakukan oleh Zia Ulhaq
dianggap sangat penting sehingga hasil belajar yang (2016) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar
diharpkan bisa tercapai ssuai dengan harapan. Siswa pada Materi Persiapan Kemerdekaan
Hal ini sesuai dengan pendapat Suprijono Indonesia Melalui Model Problem Based Learning
(2009:5-6) bahwa hasil belajar merupakan sesuatu Kombinasi dengan Cooprative Script dan Course
Review Horay Pada Siswa Kelas 5 SDN Keliling monoton seperti itu-itu saja. Salah satunya dengan
Benteng Ulu 2 Martapura Barat”. Hasil penelitian kombinasi model pembelajaran Mind Mapping,
menunjukkan hasil belajar meningkat pada siklusm Numbered Heads Together (NHT), dan Course
II dengan ketuntasan klasikal siswa mencapai 95%. Review Horay (CRH) pada Tema 8 Daerah Tempat
Penelitian yang dilakukan oleh Khairun Nissa Tinggalku muatn PKN serta melengkapi saran dan
(2018) yang berjudul “Meningkatkan Aktivitas prasarana serta fasilitas pembelajaran yang dapat
Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi Uang menunjang guru dalam mengajar seperti media
Menggunakan Kombinasi Model Pembelajaran pembelajaran dan alat peraga yang sesuai dengan
Numbered Heads Together (NHT), Mind Mapping, materi yang akan diajarkan.
dan Word Square Dikelas III SDN Kupang 1 Bagi penelitilain hendaknya dapat
Kabupaten Tapin. Hasil belajar menunjukkan memanfaatkan hasil penelitian ini dengan sebaik-
bahwa mengalami peningkatan dengan ketuntasan baiknya dan dapat menerapkan hasil temuannya
klasikal 95% atau sudah dapat dikatakan mencapai yang diperoleh untuk dijadikan suatu referensi.
indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan.
UCAPAN TERIMA KASIH
SIMPULAN DAN SARAN Dengan terselesaikannya penelitian ini
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan sehingga penulis dapat membuat artikel ini, maka
pada kelas IV SDN Kupang 1 Kabupaten Tapin penulis inginmengucapkan terima kasih kepada
pada Tema 8 Daerah Tempat Tinggalku muatan Bapak Dr. H. Metroyadi, SH, M.Pd selaku
PKN dapat disimpulkan bahwa dalam penerapan Koordinator Program Studi PGSD yang
kombinasi model pembelajaran Mind Mapping, memberikan arahan dalam penulisan skripsi dan
Numbered Heads Together (NHT), dan Course artikel ini, kemudian penulis juga mengucapkan
Review Horay (CRH) dapat memberikan solusi terima kasih kepada Ibu Dra, Hj. Ike Hananik, M.Pd
yang tepat untuk mengatasi permasalahan dalam selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan
proses pembelajaran dan juga terbukti mampu waktu untuk memberikan bimbingan dalam
memperbaiki aktivitas guru, meningkatkan aktivitas terselesaikannya penulisan skripsi dan artikel ini.
siswa, dan hasil belajar siswa. Selain itu juga Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
adanya kombinasi ketiga model pembelajaran semua pihak yang terlibat dan tidak dapat penulis
tersebut, dimana Mind Mapping, Numbered Heads sebutkan satu persatu baik secara langsung maupun
Together (NHT) dan Course Review Horay (CRH) tidak langsung yang telah memberikan dukungan
dapat dijadikan sebuah inovasi dalam selama ini.
penggabungan model pembelajaran yang efektif
dan efisien untuk diterapkan disekolah dalam proses DAFTAR RUJUKAN
pembelajaran. Anwar, Muhammad. Februari (2018). Universitas
Saran bagi guru hendaknya dapat meerapkan Atma Jaya Yogyakarta: Profesioanl Guru.
dan menggunakan kombinasi model pembelajaran Ejournal.(Online),(https://books.google.co.i
Mind Mapping, Numbered Heads Together (NHT) d, diakses 14 November 2018, pukul:
dan Course Review Horay (CRH) pada Tema 8 01.20).
Daerah Temapt Tinggalku muatan PKN dikelas IV
SDN Kupang 1 Kaabupaten Tapin dan selalu
berusaha melakukan inovasi dalam pembelajaran, Huda, Miftahul. (2015). Model-Model Pengajaran
agar pembelajaran lebih berwarna, kreatif, dan Pembelajaran. Yogyakarta: Puasat
menyenangkan, variatif dan bermakna. Pustaka.
Bagi kepala sekolah hendaknya membimbing
guru-guru dalam menerapkan model-model Indrayan. (2016). Universitas Pasundan. Bab II
pembelajaran yang lain sesuai materi yang akan Pembahasan.(Online),(https://webcache.go
diajarkan untuk meningkatkan kualitas ogleusercontent.com, diakses 25
pembelajaran, sehingga pembelajaran tidak November 2018, pukul: 18.12).
Suharsimi, Arikunto & dkk. 2016. Penelitian
Khalida, F. (2015). Meningkatkan Hasil PKN Tindakan Kelas.Jakarta: Bumi Aksara.
Materi Keputusan Bersama Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Suriansyah, dkk. 2014. Strategi Pembelajaran.
Heads Together (NHT) Variasi dengan Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Word Square Dikelas V SDN Kuin Utara 7
Banjarmasin. Banjarmasin: FKIP PGSD Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran.
Universitas Lambung Mangkurat. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Maynda, S.R. (2014). Peningkatan Aktivitas siswa Thobroni. 2016. Belajar dan Pembelajaran.
Materi Mengenai Persiapan Kemerdekaan Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Menggunakan Model Pembelajaran
Course Review Horay Pada Siswa Kelas V Ulhaq, zia. 2016. Meningkatkan Hasil Belajar
SDN Jawa 5 Martapura Kota. Siswa Pada Materi Persiapan
Banjarmasin: FKIP PGSD Universitas Kemerdekaan Indoneisa Melalui Model
Lambung Mangkurat. Problem Based Learning Kombinasi
dengan Cooperative Script dan Course
Ningrum, Epon. 2016. Universitas Pendidikan Review Horay Pada Siswa Kelas 5 SDN
Indonesia.(Online),(https://webcache.googl Keliing Benteng Ulu 2 Martapura Barat.
eusercontent,com, diakses 13 November Banjarmasin: FKIP PGSD Universitas
2018, pukul: 20.50). Lambung Mangkurat.

Nissa, Khairun. 2018. Meningkatkan Aktivitas


Siswa Pada Pembelajaran IPS Materi
Uang Menggunakan Kombinasi Model
Pembelajaran Numbered Heads Together
(NHT), Mind Mapping, dan Word Squere
Dikelas III SDN Kupang 1 Kabupaten
Tapin.Banjarmasin: FKIP Universitas
Lambung Mangkurat.

Sanjaya, 2013. Wina. Perencanaan dan Desain


Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana

Sari, Rieni, M. 2017. Meningkatkan Hasil Belajar


PKN Materi Kebebasan
BerorganisasMenggunakan Kombinasi
Model Pembelajaran Group Investigation,
Numbered Heads Together (NHT), dan
Complete Sentence Siswa Kelas V SDN
Bangkal Kecamatan Cempaka Banjarbaru.
Banjarmasin: FKIP Universitas Lambung
Mangkurat.

Shoimin. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif


Dalam Kurikulum 2013.Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai