Anda di halaman 1dari 10

e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha

Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENGARUH METODE MIND MAPPING TERHADAP KETERAMPILAN


BERPIKIR KREATIF DAN PRESTASI BELAJAR IPS

Dewa Ayu Made Manu Okta Priantini, Nengah Bawa Atmadja, A.A.I.N Marhaeni
Program Studi Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: okta priantini@pasca.undikksha.ac.id, nengah.bawa@pasca.Undiksha.ac.id,


agung.marhaeni@pasca.undiksha.ac.id

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode Mind Mapping terhadap
keterampilan berpikir kreatif dan prestasi belajar IPS. Penelitian ini merupakan eksperimen semu
dengan menggunakan rancangan The Posttest-Only Control Group Design dengan melibatkan sampel
sebanyak 64 orang siswa kelas VIII pada sekolah menengah pertama. Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data, yaitu tes keterampilan berpikir kreatif dan tes prestasi belajar IPS. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan MANOVA. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) terdapat
perbedaan keterampilan berpikir kreatif yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran
menggunakan metode Mind Mapping dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Fhitung
=12,71 dan Sig=0,001), 2) terdapat perbedaan prestasi belajar IPS yang signifikan antara siswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan metode Mind Mapping dan siswa yang mengikuti pembelajaran
konvensional (Fhitung sebesar 5,865 dan sig= 0,018), dan 3) secara simultan keterampilan berpikir kreatif
dan prestasi belajar IPS antara siswa yang mengikuti pembelajaran menggunakan metode Mind
Mapping lebih baik secara signifikan daripada siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional (Fhitung
sebesar 8,41 dan Sig= 0,001).

Kata kunci: Mind Mapping, Keterampilan Berpikir Kreatif, Prestasi Belajar IPS, Sekolah Menengah
Pertama

Abstract

This research aims at investigating the effect of mind mapping method on creative thinking skill
and social study learning achievement. This research is a quasi experiment of the Posttest-Only Control
Group Design with the sample of 64 students. The instruments used for collecting data were creative
thinking test and social study achievement test. The data were analyzed using MANOVA.The result of
this research show that: 1) there is a significant creative thinking skill between students used mind
mapping method and those who used conventional method (Fobs = 12.71 and sig.=0.001), 2) there is a
significant social study learning achievement between students used mind mapping method and those
who used conventional method (Fobs = 5.865 and sig.=0.018), 3) simultaneously, creative thinking skill
and social study learning achievement of students used mind mapping method are better than those who
used conventional method (Fobs = 8.41 and sig.=0.001). Based on those findings, can be concluded that
there is a positive effect of mind mapping method on creative thinking skill and social study learning
achievement.

Keywords: mind mapping, creative thinking skill, social stucy learning achievement, junior high school
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

PENDAHULUAN dan masa yang akan datang. Pembelajaran


Dunia pendidikan dewasa ini pendidikan IPS memerlukan suatu metode
tengah mendapat sorotan yang sangat yang tepat supaya hasil yang dicapai
tajam berkaitan dengan tuntutan untuk maksimal dan berpengaruh pada hasil
menghasilkan sumber daya manusia yang belajar siswa. Guru harus dapat memilih
berkualitas, yaitu sumber daya manusia metode-metode atau strategi yang sesuai
yang mampu ”hidup” di abad ke-21 dengan pokok bahasan yang disampaikan
(Degeng, 2001:1). Tentunya sumber daya sehingga peserta didik mempunyai minat
manusia dapat diwujudkan melalui yang tinggi terhadap pendidikan IPS. Usaha
pendidikan. Pendidikan sebagai sumber guru dalam meningkatkan prestasi belajar
daya insani sepatutnya mendapat perhatian IPS sebenarnya dapat dilakukan dengan
secara terus menerus dalam upaya metode pembelajaran yang lebih inovatif
peningkatan mutunya. Peningkatan mutu agar siswa lebih aktif.
pendidikan berarti pula peningkatan kualitas Namun kenyataannya dilapangan,
sumber daya manusia. dalam pembelajaran IPS, pemahaman dan
Dalam rangka mencerdaskan keterampilan berpikir serta ingatan siswa
kehidupan bangsa, maka peningkatan mutu cenderung masih rendah. Umumnya, guru
pendidikan suatu hal yang sangat penting hanya menggunakan metode konvensional
bagi pembangunan berkelanjutan di segala atau ceramah yang menempatkan guru
aspek kehidupan manusia. Sistem sebagai pusat informasi. Kurangnya variasi
pendidikan nasional senantiasa harus metode pembelajaran ini mengakibatkan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa kurang aktif dalam membangun
dan perkembangan yang terjadi baik di pengetahuannya sendiri. Siswa cenderung
tingkat lokal, nasional, maupun global merasa bosan terhadap pembelajaran IPS
(Mulyasa, 2006:4). Pendidikan merupakan karena hanya menjadi pendengar pasif
masalah yang sangat menarik untuk tanpa mempunyai kesempatan untuk
dibahas karena melalui usaha pendidikan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran
diharapkan tujuan pendidikan akan segara sehingga minat, semangat belajar siswa
tercapai. Pendidikan tidak terlepas dari kurang, yang berakibat pada prestasi
proses pembelajaran. Pada jejang sekolah belajar mereka relatif rendah atau kurang
menengah pertama, siswa diajarkan maksimal. Kondisi seperti ini tidak dapat
sejumlah mata pelajaran, salah satunya menjebatani tercapainya tujuan pendidikan
adalah Pendidikan IPS. IPS, yakni mewujudkan peserta didik yang
Pendidikan IPS merupakan suatu memiliki pengetahuan-pengetahuan sosial
program pendidikan yang mengintegrasikan tertentu (knowledge), mempunyai motivasi
konsep-konsep ilmu sosial dan humaniora dan sikap-sikap tertentu (attitude), memiliki
untuk tujuan pendidikan (membentuk warga keterampilan dalam berpikir kritis dan
Negara yang memiliki kompetensi sosial, reflektif dalam pengambilan keputusan dan
baik sebagai pribadi, anggota masyarakat, pemecahan masalah (skill). Hal tersebut
maupun sebagai warga Negara maupun mengindikasikan bahwa tujuan pendidikan
warga dunia) (Lasmawan, 2010:55) IPS tidak terbatas pada pengetahuan dan
Pendidikan IPS merupakan mata sikap, namun mencangkup keterampilan
pelajaran yang mempelajari berbagai berpikir yang sangat menunjang dalam
kenyataan sosial dalam kehidupan sehari- pengambilan keputusan dan pemecahan
hari yang bersumber dari geografi, masalah sehingga keterampilan berpikir
ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi, menjadi salah satu aspek dari tujuan
dan tata negara. IPS berfungsi sebagai ilmu pendidikan IPS.
pengetahuan untuk mengembangkan Keterampilan berpikir adalah
kemampuan dan sikap rasional dalam modal yang harus dimiliki siswa sebagai
menanggapi kenyataan sosial atau bekal dalam menghadapi perkembangan
permasalahan sosial serta perkembangan sosial dan pengetahuan di masyarakat.
masyarakat dunia sejak dahulu, sekarang Selain itu, keterampilan berpikir merupakan
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

sarana untuk mencapai tujuan pendidikan untuk meningkatkan daya berpikir kreatif
yaitu agar siswa mampu memecahkan mereka sehingga nantinya akan dapat
masalah taraf tinggi. Pembelajaran yang meningkatkan prestasi belajar siswa.
kurang melibatkan siswa secara aktif dapat Prestasi belajar dipengaruhi oleh
menghambat keterampilan berpikir faktor yang bersumber dari dalam diri siswa
(Nasution 2006:171). Salah satu sebagai individu berupa usaha untuk
keterampilan berpikir yang harus mencapai keberhasilan dalam belajar.
dikembangkan dalam pendidikan IPS Selain itu, prestasi juga dipengaruhi oleh
adalah keterampilan berpikir kreatif. faktor yang bersumber dari luar diri siswa
Keterampilan berpikir kreatif pada seperti lingkungan belajar siswa. Munandar
dasarnya melatih pola pikir divergen pada (1999:18) mengemukakan “Prestasi
siswa yang menekankan pada kemampuan merupakan perwujudan dari bakat dan
untuk menemukan alternatif jawaban dalam kemampuan”. Sedangkan belajar menurut
menghadapi berbagai permasalahan. Sardiman (2011:20) merupakan rangkaian
Berpikir kreatif menggunakan proses kegiatan jiwa raga, psiko-fisik untuk menuju
berpikir untuk mengembangkan atau pada perkembangan pribadi manusia
menemukan ide atau hasil yang orisinil, seutuhnya yang berarti menyangkut unsur
estetis konstruktif yang berhubungan cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif
dengan pandangan konsep, dan dan aspek dan psikomotorik.
berpikir intuitif dan rasional (Arnyana, Agar siswa memiliki dua aspek
2007:670). Keterampilan berpikir kreatif penting dalam pembelajaran IPS yaitu
yang dimiliki akan menjadi bekal bagi keterampilan berpikir kreatif dan hasil
siswa dalam menyelesaikan masalah dan belajar, peran guru sangat penting dalam
mengambil keputusan. Sehubungan memilih metode pembelajaran yang efektif
dengan itu mereka perlu diberi tantangan dan efesien sesuai dengan karakteristik
dan rangsangan agar mau belajar sungguh- pendidikan IPS. Salah satu metode yang
sungguh dengan kreativitasnya masing- dapat meningkatkan keterampilan berpikir
masing dalam menyimpan pengetahuan- kreatif dan prestasi belajar IPS adalah
pengetahuan yang didapatkan baik dari metode Mind Mapping.
guru maupun dari hasil menggali Peta pikiran (Mind Map) adalah
pengetahuan sendiri. Seorang siswa akan alternatif solusi yang diharapkan dapat
lebih berhasil dalam meningkatkan prestasi memudahkan siswa dalam memahami
belajarnya apabila siswa tersebut materi pembelajaran. Pembelajaran
mempunyai daya kreativitas atau menggunakan peta pikiran merupakan
keterampilan berpikir kreatif yang tinggi, salah satu metode yang dapat dijadikan
maka masalah peningkatan berpikir kreatif alternatif guru untuk mengajar. Peta pikiran
pada siswa merupakan masalah yang adalah metode mencatat kreatif yang
penting sampai sekarang, apalagi dalam memudahkan siswa untuk dapat mengingat
bidang pendidikan khususnya siswa SMP. banyak informasi karena dengan peta
Keterampilan berpikir kreatif harus pikiran siswa cukup mengingat ide atau
ditanamkan pada anak didik, agar anak gagasan utama untuk dapat merangsang
didik nantinya mempunyai kreativitas dalam ingatan dengan mudah. Siswa dapat
menangkap, menyimpan dan mengolah menghemat waktu, menyusun tulisan
pengetahuan-pengetahuan yang anak didik dengan teratur, menggali lebih banyak
dapatkan dalam belajar mata pelajaran Ilmu gagasan, lebih banyak bersenang-senang,
Pengetahuan Sosial yang diberikan di dan mendapatkan nilai yang lebih baik
sekolah yang pada akhirnya siswa akan dengan peta pikiran (Buzan 2007:35). cara
mempunyai pengalaman-pengalaman yang paling mudah untuk memasukan informasi
sangat berguna dalam meningkatkan ke dalam otak, dan untuk mengambil
prestasi belajar IPS. Mengingat pentingnya informasi dari otak. Mind Mapping dapat
keterampilan berpikir kreatif bagi siswa dibuat sesuai kreatifitas, sesuai dengan
maka guru IPS dalam mengajar selalu keinginan, dan hanya kita (yang membuat)
memberikan rangsangan pada siswanya mengetahui (Buzan 2009:6). Dengan Mind
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Mapping siswa bebas menggambarkan A sebagai kelas kontrol dan kelas VIII B
hasil pengembangan materi mereka sebagai kelas eksperimen. Secara
dengan gambar-gambar atau garis-garis keseluruhan jumlah sampel adalah 64
berwarna yang mereka sukai, sehingga orang.
pelajaran akan lebih menyenangkan. Oleh Variabel dalam penelitian ini dapat
karena Mind Mapping dapat membantu dikelompokkan menjadi variabel bebas dan
daya ingat, berarti Mind Mapping dapat variabel terikat. Variabel bebas yang
membantu mengembangkan materi pokok. diujikan adalah Metode Mind Mapping dan
Mind Mapping mempunyai banyak pembelajaran konvensional. Variabel terikat
keunggulan yang dapat membantu yang dijadikan objek dalam penelitian ini
memecahkan permasalahan yang kita adalah keterampilan berpikir kreatif (Y1)
hadapi baik dalam bidang pemahaman, dan prestasi belajar (Y2).
keterampilan berpikir maupun ingatan. Pengumpulan data pada penelitian ini
Mengingat Mind Mapping mempunyai menggunakan dua instrumen, yaitu
banyak keunggulan, dua di antaranya instrumen untuk memperoleh data tentang
adalah (1) dengan Mind Mapping ide keterampilan berpikir kreatif berupa tes
permasalahan diidentifikasi secara jelas (2) esai dengan rentang penilaian 1-4. Data
Mind Mapping membuat kita lebih mampu prestasi belajar IPS menggunakan tes
berkonsentrasi pada permasalahan yang prestasi belajar yang diukur dengan tes
sering kita hadapi. Pembelajaran IPS pilihan ganda. Penggunaan instrumen
dengan menggunakan metode Mind sesuai dengan jenis dan sifat data yang
Mapping, diharapkan dalam keterampilan dicari. Kisi-kisi instrumen yang dibuat
berpikir dan pemahaman daya ingat siswa dengan mempertimbangkan karakteristik
dalam pembelajaran IPS dapat tiap data, penyusunan kisi-kisi yang disusun
ditingkatkan. Dengan demikian siswa untuk menjamin kelengkapan dan validitas
belajar tidak hanya mendengarkan dan instrumen. Kisi-kisi Prestasi belajar dibuat
guru menerangkan di depan kelas saja, dengan berpedoman pada landasan
namun diperlukan keaktifan siswa dalam kurikulum yang ada yakni kurikulum KTSP
mengembangkan materi pokok siswa pada 2006 menyangkut standar kompetensi,
proses pembelajaran. kompetensi dasar, aspek materi dan
Berdasarkan uraian diatas, indikatornya. Kisi-kisi keterampilan berfikir
dibutuhkan pembuktian secara lanjut kreatif dibuat sendiri oleh peneliti dengan
melalui eksperimen mengenai pengaruh mengacu pada grand teori dari berfikir
metode Mind Mapping terhadap kreatif dan mengacu pada materi IPS SMP
keterampilan berpikir kreatif dan hasil kelas VIII.
belajar IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Validasi instrumen keterampilan
Seririt Tahun Pelajaran 2012/2013. berpikir kreatif yaitu validitas isi, validitas
butir dan uji reliabilitas. Hasil validitas isi
METODE PENELITIAN dari jusges semua butir soal dikatakan
Penelitian ini merupakan penelitian relevan. Dari 20 butir soal semua butir soal
eksperimen semu, hal ini dilihat dari subjek dinyatakan valid dan hasil uji reliabilitas
eksperimen yang tidak dirandomisasi untuk dengan Alpha Cronbach yaiyu sebesar 0,90
menentukan sampel guna ditempatkan yang termasuk katagori sangat tinggi.
dalam kelompok eksperimen dan kelompok Validasi instrument prestasi belajar IPS
kontrol. Rancangan penelitian yang yaitu Validitas isi dari jusges semua butir
digunakan adalah posttest only control soal dinyatakan relevan. Dari 50 butir tes
group design. Populasi penelitian seluruh divaliditas butir diperoleh hasil 42 butir
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Seririt. dinyatakan valid dan 8 butir dinyatakan
Sampel penelitian ini diambil dengan teknik gugur dan hasil reliabilitas dengan KR-20
random sampling terhadap kelas. yaitu sebesar 0,90 yang termasuk katagori
Pengambilan sampel penelitian diperoleh sangat tinggi. Dalam perhitungan validitas
dari uji kesetaraan terhadap seluruh kelas. dan reliabilitas tes digunakan program
Dari hasil uji kesetaraan diperoleh kelas VIII excel.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Data dalam penelitian ini dianalisis kelompok siswa yang belajar dengan
secara bertahap, yaitu: deskripsi data, uji metode Mind Mapping dengan kelompok
prasyarat, dan uji hipotesis. Uji prasyarat siswa yang mengikuti pembelajaran
yang dilakukan adalah uji normalitas konvesional.
sebaran data, uji homogenitas varians, dan Pengujian hipotesis 1 dan 2 dalam
uji antar variabel terikat. penelitian ini menggunakan MANOVA
UJi normalitas pada keempat melalui statistik varians (F antar). Sedang
kelompok data menggunakan SPSS-17.00 kan Pengujian hipotesis 3 dilakukan dengan
for windows uji statistik Kolmonogov- uji F melalui MANOVA. Untuk menganalisis
smirnov pada signifikansi 0,05. data akan digunakan SPSS-17.00 for
Uji homogenitas dimaksudkan untuk windows pada signifikansi 0,05.
memperlihatkan bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
yang memiliki variansi yang sama. Data yang terkumpul dalam
Pengujian homogenitas dilakukan dengan penelitian ini ditabulasikan sesuai keperluan
uji kesamaan varian-kovarian analisis. Objek dalam penelitian ini adalah
menggunakan SPSS-17.00 for window. Uji perbedaan keterampilan berpikir kreatif dan
Box’s M digunakan untuk uji homogenitas prestasi belajar IPS yang merupakan hasil
secara bersama-sama dan uji levene’s perlakuan antara pembelajaran dengan
digunakan untuk uji homogenitas secara menggunakan metode Mind Mapping
terpisah. Kriteria pengujian data memiliki dengan pembelajaran konvensional.
matriks varians-kovarian yang sama Deskripsi data yang disajikan
(homogen). Jika signifikansi yang dihasilkan dikelompokkan untuk melihat
dalam uji Box’s M dan uji Levene’s lebih kecenderungan: 1) keterampilan berpikir
dari 0,05 maka data tidak berasal dari kreatif yang dibelajarkan dengan
populasi yang homogen. Uji korelasi antar pembelajaran menggunakan metode Mind
variabel terikat dilakukan untuk mengetahui Mapping 2) prestasi belajar IPS yang
apakah korelasi antar variabel terikat dibelajarkan dengan pembelajaran
tersebut tinggi atau rendah. Hipotesis yang menggunakan metode Mind Mapping, 3)
dipakai dalam penelitian ini adalah a) keterampilan berpikir kreatif yang
Terdapat perbedaan yang signifikan pada dibelajarkan dengan pembelajaran
keterampilan berpikir kreatif antara konvensional, 4) prestasi belajar IPS yang
kelompok siswa yang belajar dengan dibelajarkan dengan pembelajaran
metode Mind Mapping dengan kelompok konvensional. Deskripsi hasil perhitungan
siswa yang mengikuti pembelajaran skor keempat variabel tersebut dapat dilihat
konvesional. b) Terdapat perbedaan yang pada tabel berikut ini.
signifikan pada prestasi belajar IPS antara

Tabel 1 Deskripsi Data Keterampilan Berpikir Kreatif dan Prestasi Belajar IPS
Variabel A1Y1 A1Y2 A2Y1 A2Y2
Statistik
Mean 66, 94 82,06 59,13 78,69
Median 66 81 58,5 78,5
Modus 76 80 57 75
Std. Deviasi 8,09 5,52 9,39 5,62
Varians 65,48 30,51 88,18 31,64
Rentangan 29 23 35 25
Skor Minimum 50 72 44 67
Skor Maksimum 79 95 79 92
Berdasarkan deskripsi keterampilan
berpikir kreatif dan prestasi belajar IPS
dapat dilihat sebagai berikut.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

terikat. Uji normalitas sebaran data, pada


taraf signifikansi 0,05, maka diperoleh hasil
Pertama, keterampilan berpikir semua variabel angka statistik kolmogorov-
kreatif yang mengikuti pembelajaran Smirnov lebih besar dari 0,05. Hal itu
menggunakan metode Mind Mapping pada menunjukkan bahwa semua sebaran data
siswa kelas VIII SMP N 1 Seririt diperoleh berdistribusi normal.
skor minimal 50 skor maksimal 79 Range Berdasarkan hasil analisis maka
skor 29 dengan rata-rata 66,94 standar didapatkan angka signifikansi yang
deviasi sebesar 8,09 berada pada dihasilkan lebih besar dari 0,05. Dengan
kualifikasi tinggi. demikian berarti matrik varian-kovarians
Kedua, prestasi belajar IPS yang terhadap variabel keterampilan berpikir
mengikuti pembelajaran mengunakan kreatif dan prestasi belajar siswa adalah
metode Mind Mapping pada siswa kelas homogen dilanjutkan dengan menguji
VIII SMP N 1 Seririt diperoleh skor korelasi antar variabel terikat. dilakukan
minimum 72 dari skor minimum ideal 0, menggunakan korelasi product moment
skor maksimal 95 dari skor maksimal 100, pada taraf signifikansi 5%. Hasil uji korelasi
rentangan 23, banyaknya kelas interval 4, dengan product moment, data keterampilan
panjang kelas interval 6, dengan rata-rata berpikir kreatif dan prestasi belajar IPS
82,06 standar deviasi sebesar 5,52 berada siswa yang belajar menggunakan metode
pada kualifikasi sangat tinggi. Mind Mapping mendapatkan harga ry1y2 =
Ketiga, keterampilan berpikir kreatif 0,075 dan data siswa yang belajar dengan
yang mengikuti pembelajaran konvensional model konvensional mendapatkan harga
pada siswa kelas VIII SMP N 1 Seririt ry1y2 = 0,111 Nilai rhitung < rtabel (0,25) pada
diperoleh skor minimum ideal 44, skor taraf signifikansi 5%, maka dapat
maksimum ideal 79, rentangan 35, banyak disimpulkan bahwa data keterampilan
kelas interval 6 , panjang kelas interval 6, berpikir kreatif dan prestasi belajar IPS
dengan rata-rata 59,12 standar deviasi siswa yang belajar menggunakan metode
sebesar 9,39 berada pada kualifikasi Mind Mapping maupun siswa yang belajar
sedang. dengan pembelajaran konvensional tidak
Keempat, prestasi belajar IPS yang berkorelasi sehingga uji hipotesis dapat
mengikuti pembelajaran konvensional pada dilakukan dengan Manova .
siswa kelas VIII SMP N 1 Seririt diperoleh Hasil uji hipotesis dalam penelitian
skor skor minimum ideal = 0 dan skor ini menunjukkan bahwa: pertama, hasil
maksimal ideal = 100. Setelah dilakukan penelitian terbukti bahwa keterampilan
analisis dari data yang telah terkumpul, berpikir kreatif siswa yang mengikuti
diperoleh skor minimal 67, skor maksimal metode pembelajaran Mind Mapping
92, rentangan 25, banyaknya kelas interval hasilnya lebih baik daripada keterampilan
5, panjang kelas interval 6, dengan rata- berpikir kreatif siswa yang mengikuti model
rata 78,68 standar deviasi sebesar 5,62 pembelajaran konvensional berdasarkan
berada pada kualifikasi tinggi. data hasil analisis diperoleh nilai F sebesar
Dari jumlah rata-rata skor tersebut, 12,71 df = 1, dan Sig= 0,001. Ini berarti
maka dapat disimpulkan bahwa signifikansi lebih kecil dari 0,05 dapat ditarik
keterampilan berpikir kreatif dan prestasi simpulan bahwa terdapat perbedaan yang
belajar yang dibelajarkan mengunakan signifikan keterampilan berpikir kreatif
metode Mind Mapping lebih baik daripada antara siswa yang mengikuti pembelajaran
keterampilan berpikir kreatif dan prestasi menggunakan metode Mind Mapping
belajar IPS siswa yang mengikuti dengan siswa yang mengikuti pembelajaran
pembelajaran konvensional. konvensional.
Setelah didapatkan hasil analisis Temuan penelitian ini sejalan
deskriptif data, maka dilanjutkan dengan uji dengan hasil penelitian yang dilakukan
prasyarat. Uji prasyarat yang dilakukan Ariadina (2009) yang meneliti tentang
adalah uji normalitas sebaran data, uji penerapan metode Mind Mapping untuk
homogenitas varians, dan uji antar variabel meningkatkan keterampilan berpikir kreatif
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran memudahkan seseorang untuk mengatur
ekonomi. Hasil penelitian menujukkan dan mengingat segala bentuk informasi,
bahwa penerapan metode pembelajaran baik secara tertulis maupun secara verbal.
Mind Mapping dapat meningkatkan Cara mencatat yang kreatif, efektif dan
keterampilan berpikir kreatif dan hasil secara harfiah akan memetakan pikiran-
belajar siswa kelas XI SMA Darul Ulum pikiran Mind Mapping juga merupakan peta
Agung Malang. Berpikir kreatif juga dapat rute yang memudahkan ingatan dan
dipandang sebagai suatu proses yang memungkinkan untuk menyusun fakta dan
digunakan ketika seorang individu pikiran, dengan demikian cara kerja alami
memunculkan ide baru. Aryana (2009:11) otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti
mengemukakan berfikir kreatif dapat mengingat informasi akan lebih mudah dan
diajarkan melalui pembelajaran di sekolah, lebih bisa diandalkan daripada
antara lain: (1) mendiskusikan materi menggunakan teknik mencatat tradisional.
pelajaran dari berbagai sudut pandang; (2) Pembelajaran dengan
mengemukakan masalah yang menggunakan metode Mind Mapping
menimbulkan konflik kognitif; (3) proses belajar yang dialami seseorang
menugaskan siswa menemukan sangat bergantung kepada lingkungan
pandangan-pandangan yang bervariasi tempat belajar. Memberi kesempatan luas
terhadap suatu masalah; (4) menganalisis untuk mengembangkan diri untuk lebih
artikel dari koran atau media lain untuk kreatif,dan imajinatif dengan
menemukan gagasan-gagasan baru; (5) memproyeksikan masalah yang dihadapi
memberikan masalah untuk dipecahkan kedalam bentuk peta atau cabang-cabang
dengan berbagai cara. pikiran sehingga lebih mudah untuk
Sejalan juga dengan hasil penelitian memahaminya. Secara teoritis dapat
yang dilakukan Siswono (2008) yang dikatakan bahwa penggunaan metode Mind
meneliti tentang Penjenjangan Kemampuan Mapping lebih baik dan efektif untuk
Berpikir Kreatif dan Identifikasi Tahap keterampilan berpikir kreatif siswa dalam
Berpikir Kreatif Siswa dalam Memecahkan proses pembelajaran.
dan Mengajukan Masalah Matematika. Hipotesis Kedua, hasil uji hipotesis
Hasil penelitian menujukkan adanya tingkat dalam penelitian ini terbukti bahwa: prestasi
kemampuan berpikir kreatif seseorang yang belajar IPS siswa yang mengikuti metode
berbeda. maka penjenjangan kemampuan Mind Mapping hasilnya lebih baik daripada
berpikir kreatif siswa dapat diterapkan prestasi belajar IPS siswa yang mengikuti
dalam pembelajaran matematika untuk model pembelajaran konvensional.
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif Berdasarkan data hasil penelitian analisis
siswa dan dapat digunakan sebagai dasar multivariate dengan berbantuan SPSS 17
penelitian lebih lanjut yang bersifat verifikasi for windows diperoleh nilai F sebesar 5,865,
dan modifikasi. Mengacu pada temuan df = 1, dan sig = 0,018. Ini berarti nilai Sig
hasil yang relevan, terbukti metode Mind lebih kecil dari 0,05 dapat ditarik
Mapping lebih baik dibandingkan kesimpulan bahwa terdapat perbedaan
pembelajaran konvensional. Pembelajaran yang signifikan prestasi belajar IPS antara
menggunakan metode Mind Mapping siswa siswa yang mengikuti metode Mind
diajak membuat materi pelajaran terpola Mapping dengan siswa yang mengikuti
secara visual dan grafis yang akhirnya pembelajaran konvensional.
dapat membantu merekam, memperkuat, Temuan dalam penelitian ini juga
dan mengingat kembali informasi yang sejalan dengan hasil penelitian yang
telah dipelajari. Mind Mapping adalah satu dilakukan oleh Nugroho (2010) mengenai
teknik mencatat yang mengembangkan Perbedaan prestasi belajar matematika
gaya belajar visual. Mind Mapping menggunakan motode Mind Mapping
memadukan dan mengembangkan potensi dengan problem solving (pemecahan
kerja otak yang terdapat di dalam diri masalah) untuk kelas VII SMP Lentera
seseorang. Dengan adanya keterlibatan Ambarawa. Hasil penelitian Nugroho
kedua belahan otak maka akan menujukan bahwa prestasi belajar
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

menggunakan metode Mind Mapping lebih Adanya korelasi langsung antara


baik dari pada menggunakan problem keterampilan berpikir kreatif dan prestasi
solving (pemecahan masalah). Tanggapan belajar IPS, artinya semakin tinggi
siswa terhadap metode pembelajaran Mind keterampilan berpikir kreatif siswa,
Mapping ini tergolong positif. semakin baik prestasi belajarnya. Agar
Pengaruh metode Mind Mapping proses pembelajaran efektif maka perlu
terhadap prestasi belajar, pembelajaran berpikir kreatif, dalam proses belajar akan
menggukan metode Mind Mapping siswa di menghasilkan prestasi belajar yang baik
kuatkan pada cara menghadapi persoalan atau bahkan lebih baik. Oleh karena itu,
dengan langkah penyelesaian yang peran pendidik dalam hal ini harus
sistematis yaitu memahami masalah, berupaya mengembangkan keterampilan
menyusun rencana, melaksanakan berpikir kreatif yang kuat pada diri siswa
rencana, dan memeriksa kembali sehingga dengan menciptakan kesenangan dalam
persoalan yang dihadapi akan dapat belajar, menjalin hubungan dan
diatasi. Sedangkan dengan latihan interaktif menyingkirkan segala ancaman dari
siswa diharapkan dapat berinteraksi dalam suasana belajar Keterampilan berpikir
proses belajar mengajar, sehingga siswa kreatif dan prestasi belajar IPS siswa dapat
dituntut untuk aktif secara langsung dalam terjadi karena metode Mind Mapping
proses pembelajaran. Prestasi belajar menekankan pada konten (isi) dan konteks
adalah penguasaan seseorang terhadap (lingkungan). Konten berkenaan dengan
pengetahuan atau keterampilan tertentu cara menyajikan materi ajar agar lebih
dalam suatu mata pelajaran yang lazim mudah dipahami siswa sedangkan konteks
diperoleh dari nilai tes atau angka yang mengkondisikan lingkungan belajar yang
diberikan guru. Syafir (2012) menyatakan menarik dan mengesankan.
bahwa “Prestasi belajar adalah segala Dari hasil penelitian yang telah
sesuatu yang dicapai dimana prestasi itu dipaparkan di atas sangatlah mungkin
menunjang kecakapan seorang manusia”. bahwa metode pembelajaran menggunakan
Maka prestasi belajar merupakan hasil Mind Mapping memberikan hasil yang lebih
maksimum yang dicapai oleh seseorang baik dari pada pembelajaran konvensional.
setelah melaksanakan usaha-usaha Pendidik juga memiliki peranan penting
belajar. Belajar adalah kata kunci yang untuk memfasilitasi dan membimbing pada
paling vital dalam setiap usaha pendidikan, siswa, sehingga menumbuhkan kecintaan
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak untuk terus belajar khususnya mempelajari
pernah ada pendidikan. Sebagai suatu IPS.
proses, belajar hampir selalu mendapat
tempat yang luas dalam berbagai disiplin PENUTUP
ilmu yang berkaitan dengan upaya Berdasarkan hasil pengujian
kependidikan. Marhaeni (2011) hipotesis dan pembahasan hasil penelitian,
Hipotesis ketiga, Tujuan penelitian maka dapat ditarik simpulan sebagai
yang ketiga adalah untuk mengetahui berikut.
pengaruh metode Mind Mapping secara Pertama, terdapat perbedaan
simultan terhadap keterampilan berpikir Keterampilan berpikir kreatif yang
kreatif dan prestasi belajar IPS. signifikan antara siswa yang mengikuti
Berdasarkan temuan ini maka hasil analisis metode pembelajaran Mind Mapping
MANOVA menunjukkan bahwa nilai dengan rata-rata 66,93 dan siswa yang
signifikan dari implementasi pembelajaran mengikuti pembelajaran konvensional
menggunakan Mind Mapping lebih kecil dari dengan rata-rata 59,12 Rata-rata
0,05 artinya semua nilai signifikan. Dengan keterampilan berpikir kreatif siswa yang
demikian, terdapat pengaruh penerapan mengikuti pembelajaran menggunakan
metode Mind Mapping terhadap metode Mind Mapping lebih tinggi dari
keterampilan berpikir kreatif dan prestasi siswa yang mengikuti pembelajaran
belajar IPS secara simultan pada siswa konvensional.
kelas VIII SMP N 1Seririt.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Kedua, Terdapat perbedaan Aziz, B. 2012. “Pengaruh Metode


prestasi belajar IPS yang signifikan antara Pembelajaran Peta Pikiran
siswa yang mengikuti pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
menggunakan metode Mind Mapping Materi Pokok Getaran Dan
dengan rata-rata 82,06 dan siswa yang Gelombang Dikelas VIII SMP Negeri
mengikuti model pembelajaran 12 Binjai”. Jurnal Pendidikan Fisika.
konvensional dengan rata-rata 78,68 Rata- Vol.1. No.1. Juni 2012. Medan:
rata prestasi belajar IPS siswa yang Universitas Negeri Medan.
mengikuti pembelajaran menggunakan Buzan, Tony. 2007 Mind Map untuk
metode Mind Mapping lebih tinggi dari Meningkatkan Kreativitas. Jakarta:
prestasi belajar IPS siswa yang mengikuti PT Gramedia Pustaka Utama.
pembelajaran konvensional. ............. 2009. Buku Pintar Mind Map untuk
Ketiga, terdapat perbedaan Anak-anak. Jakarta: Gramedia.
keterampilan berpikir kreatif dan prestasi
belajar IPS secara simultan antara siswa ………. 2011. Buku Pintar Mind Map
yang mengikuti pembelajaran Jakarta: PT Gramedia Pustaka
menggunakan metode Mind Mapping Utama.
dengan pembelajaran konvensional. Degeng, I N.S. 2001. Landasan dan
Keterampilan berpikir kreatif dan prestasi Wawasan Kependidikan. Malang:
belajar IPS pada siswa yang mengikuti Lembaga Pengembangan dan
pembelajaran menggunakan metode Mind Pendidikan (LP3) Universitas Negeri
Mapping lebih tinggi dari siswa yang Malang.
mengikuti pembelajaran konvensional Lasmawan, 2010. Menelisik Pendidikan IPS
Berdasarkan simpulan yang ditarik dalam Perspektif Kontekstual
dari penelitian ini, diajukan saran tidak Empiris. Singaraja: Mediakom
lanjut sebagai berikut. Pertama Hasil Indonesia Press Bali.
penelitian menunjukkan bahwa siswa yang Marhaeni, A.A.I.N. 2007. Pembelajaran
belajar dengan pembelajaran Inovatif dan Asesmen Otentik dalam
menggunakan metode Mind Mapping Rangka Menciptakan Pembelajaran
secara signifikan memiliki keterampilan yang Efektif dan Produktif.
berpikir kreatif yang tinggi daripada siswa Singaraja: Universitas Pendidikan
yang mengikuti pembelajaran konvensional. Ganesha
Untuk itu, metode ini hendaknya Munandar, Utami. 1999. Mengembangkan
diperkenalkan dan dikembangkan kepada Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah.
pendidik guna menciptakan suasana yang Jakarta: Grasindo.
menyenangkan namun tetap fokus. Kedua Mulyasa. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pendidikan. Bandung: PT Remaja
siswa yang belajar dengan pembelajaran Rosdakarya.
menggunakan metode Mind Mapping Nugroho, Setyo. 2010. Perbedaan Prestasi
secara signifikan memiliki prestasi belajar Belajar matematika menggunakan
IPS yang tinggi daripada siswa yang Motode Mind Mapping dengan
mengikuti pembelajaran konvensional. Oleh Problem Solving (Pemecahan
karena itu, para pendidik disarankan Masalah) untuk Kelas VII SMP
menggunakan metode Mind Mapping dalam Lentera Ambarawa. Tesis. Salatiga:
pembelajaran di sekolah untuk Program Pascasarjana Universitas
meningkatkan prestasi belajar IPS. Kristen Satya Wacana.
Nasution. 2006. Berbagai Pendekatan
Daftar Pustaka dalam Proses Belajar Mengajar.
Aryana. 2009. Meningkatkan Keterampilan Jakarta: Bina Aksara.
Berfikir Tingkat Tinggi Melalui Sardiman, 2011. Interaksi dan Motivasi
Pembelajaran. Singaraja: Belajar Mengajar. Jakarta: Raja
Universitas Pendidikan Ganesha. Grafindo Persada.
e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Pendidikan Dasar (Volume 3 Tahun 2013)

Siswono, Tatag Yuli Eko. 2008. ngertian-prestasi-belajar. Diunduh


Penjenjangan Kemampuan Berpikir tanggal 10 Januari 2012.
Kreatif dan Identifkasi Tahap
Berpikir Kreatif Siswa dalam
Memecahkan dan Mengajukan
Masalah Matematika. Disertasi.
Surabaya: Program Pascasarjana
Universitas Negeri Surabaya.
Syafir. “Prestasi Belajar”.
http://www.syafir.com/2011/02/12/pe

Anda mungkin juga menyukai