Anda di halaman 1dari 18

str

Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk


Meningkatkan Kreativitas Dan Kognitif Siswa
1,23
Universitas muhamadiyah bangka belitung
Marwiasukina7@gmail.com

Abstract:At the elementary school level, project-based learning should be carried


out, because applying project-based learning methods can be useful in making
students more creative and innovative. This project-based learning is an effective
learning model for increasing students' creativity and cognitive level, because
they are required to be able to complete the projects they create within a certain
time period. The researcher's aim in conducting this research was to be able to
analyze the implementation of project-based learning carried out at the
Pangkalpinang 37 State Elementary School. The researcher applied qualitative
descriptive as the research design. Data analysis using observation through in-
depth interviews with relevant sources as well as the students' own learning
outcomes. The research results show that teachers have innovative directions and
ideas for implementing project-based learning and students also have a variety of
interesting projects with high creativity, so this makes it easier for teachers to
teach using this method. With this, the researcher hopes that the results of this
research can help the curriculum to make changes related to learning by
implementing a project-based learning model.
Keywords: learning methods, learning projects, descriptive qualitative
methods, students and cognitive skills and development, elementary school.

Abstrak: Pada tingkat Sekolah Dasar hendaklah dilakukan pembelajaran


berbasis proyek, karena dengan menerapkan metode pembelajaran berbasis
proyek dapat berguna untuk membuat siswa jadi lebih kreatif dan inovatif.
Pembelajaran berbasis proyek ini adalah model pembelajaran yang efektif untuk
meningkatkan kreativitas dan level kognitif siswa, karena mereka dituntut untuk
dapat menyelesaikan proyek yang mereka buat dalam jangka waktu tertentu.
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk dapat menganalisis
penerapan pembelajaran berbasis proyek yang dilakukan di Sekolah Dasar Negeri
37 Pangkalpinang. Peneliti menerapkan deskriptif kualitatif sebagai desain
penelitiannya. Analisis data dengan menggunakan observasi melalui wawancara
secara mendalam terhadap narasumber terkait serta hasil belajar para siswa itu
sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru mempunyai arahan dan ide
yang inovatif untuk melaksanakan pembelajaran berbasis proyek ini dan siswanya
pun memiliki ragam proyek menarik dengan kreativitas tinggi, sehingga hal ini
memudahkan guru dalam mengajar menggunakan metode tersebut. Dengan hal
ini, peneliti berharap hasil dari penelitian ini dapat membantu kurikulum untuk
melakukan gerakan perubahan terkait pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran berbasis proyek.

Scholastica Journal pg. 22


Vol. 6, No. 1, pp. 22-33, Desember 2023
23

Kata kunci: metode pembelajaran, proyek pembelajaran, metode deskriptif kualitatif,


keterampilan kognitif dan perkembangan siswa, sekolah dasar.

Copyright ©2023 Scholastica Journal : Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar dan Pendidikan Dasar
Published by Universitas PGRI Palembang. This work is licensed under the Creative Commons Attribution-
NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

pg. 23

PEMBAHASAN
24

PENDAHULUAN

Saat ini, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan


fondasi penting pembangunan negara. Pendidikan adalah suatu usaha
manusia yang sadar, terencana, atau tidak terencana untuk memberi manfaat
bagi peserta didik. Pendidikan yang merupakan bagian penting dalam
kehidupan bertujuan untuk mengembangkan peserta didik aktif yang dapat
mengembangkan kekuatan intelektualnya (intelektual, mental, dan
emosional). Sikap kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif merupakan
keterampilan yang paling penting dalam kehidupan saat ini. Tujuan
pendidikan adalah membentuk akhlak mulia dan mengembangkan
pg. 24

PEMBAHASAN
25

keterampilan-keterampilan yang diperlukan bagi diri pribadi, masyarakat


sekitar, dan lingkungan hidup. (Rafsanzani ym., 2020) Saat ini, pendidikan,
ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan fondasi penting pembangunan
negara. Pendidikan adalah suatu usaha manusia yang sadar, terencana, atau
tidak terencana untuk memberi manfaat bagi peserta didik. Pendidikan yang
merupakan bagian penting dalam kehidupan bertujuan untuk
mengembangkan peserta didik aktif yang dapat mengembangkan kekuatan
intelektualnya (intelektual, mental, dan emosional). Sikap kritis, kreatif,
kolaboratif dan komunikatif merupakan keterampilan yang paling penting
dalam kehidupan saat ini. Tujuan pendidikan adalah membentuk akhlak
mulia dan mengembangkan keterampilan-keterampilan yang diperlukan
bagi diri pribadi, masyarakat sekitar, dan lingkungan hidup. (Rafsanzani
ym., 2020) Saat ini, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi

pg. 25

PEMBAHASAN
26

merupakan fondasi penting pembangunan negara. Pendidikan adalah suatu


usaha manusia yang sadar, terencana, atau tidak terencana untuk memberi
manfaat bagi peserta didik. Pendidikan yang merupakan bagian penting
dalam kehidupan bertujuan untuk mengembangkan peserta didik aktif yang
dapat mengembangkan kekuatan intelektualnya (intelektual, mental, dan
emosional). Sikap kritis, kreatif, kolaboratif dan komunikatif merupakan
keterampilan yang paling penting dalam kehidupan saat ini. Tujuan
pendidikan adalah membentuk akhlak mulia dan mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang diperlukan bagi diri pribadi, masyarakat
sekitar, dan lingkungan hidup. (Rafsanzani ym., 2020)

Untuk mencapai hal tersebut diperlukan metode pengajaran yang dapat


secara efektif dan inovatif melibatkan siswa dalam proses pembelajaran.

pg. 26

PEMBAHASAN
27

Karena dengan melibatkan siswa secara langsung dalam proses


pembelajaran, kita dapat melihat metode pengajaran mana yang dapat
digunakan untuk meningkatkan siswa. Tidak hanya itu, dengan bantuan
metode pengajaran kita dapat mengetahui tingkat kreativitas siswa, karena
mereka dituntut untuk mampu berimajinasi seluas-luasnya. Salah satu
metode pembelajaran yang muncul sebagai alternatif yang menjanjikan
adalah metode pembelajaran berbasis proyek. Metode pembelajaran proyek
merupakan metode pembelajaran yang menyajikan permasalahan dengan
cara menyelesaikan tugas dengan menggunakan metode dan penyelesaian
yang berbeda. Metode pembelajaran ini mendidik dan mengedepankan
orisinalitas pemikiran, kreativitas, kognitif tinggi, kritis, komunikasi,
interaksi, keterbukaan, berbagi ide dan kemampuan bersosialisasi. (Tâm
dkk., 2016)

pg. 27

PEMBAHASAN
28

Siswa dipaksa untuk berimprovisasi untuk mengembangkan metode,


alat atau pendekatan yang berbeda untuk memperoleh tanggapan yang
berbeda dari siswa. Selain itu, siswa diminta menjelaskan proses untuk
sampai pada jawaban tersebut. Metode pengajaran ini lebih menekankan
proses daripada produk, sehingga menciptakan keterlibatan, keterbukaan,
dan keragaman pemikiran. (Makassar, 2015)

Metode pelaksanaan

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2023 tepatnya di SD Negeri


37 Pangkalpinang. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, dimana
pg. 28

PEMBAHASAN
29

dalam pelaksanaannya mengharuskan untuk melakukan observasi hingga


melakukan survei dengan mewawancarai narasumber secara langsung. Judul
penelitian ini adalah “Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk
Meningkatkan Kreativitas Dan Kognitif Siswa”. Hal ini dilakukan agar bisa
mendapatkan informasi yang benar adanya dan terpercaya, selain melakukan
pengamatan secara langsung terhadap para narasumber yang dituju, dalam
penelitian ini juga melibatkan guru sebagai narasumber.

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

pg. 29

PEMBAHASAN
30

Hasil observasi menunjukkan bahwa ketika pembelajaran


menggunakan teori kognitif, pembelajaran ini berapaut pada siswa, fokus
pada kemajuan yang membentuk pengetahuan dan penalaran. Oleh karena
itu penilaian menggunakan berbagai alat, seperti tertulis atau komunikasi
lisan untuk meningkatkan pembelajaran Menerapkan gaya belajar yang
tepat dapat memfasilitasi pemahaman, dan kemampuan siswa untuk
menerapkan informasi secara efektif dengan berpikir kritis. Keterampilan
berpikir formal yang perlu dimiliki siswa untuk memulainya adalah
berpikir hipotetis-deduktif, berpikir relasional, berpikir reflektif sebagai
keterampilan dasar, dan berpikir kombinatif. Melalui berbagai
keterampilan dasar berpikir tersebut, otak semakin berkembang hingga
mencapai keterampilan dan berpikir kritis. Menciptakan lingkungan kelas
yang dapat mendorong siswa berpikir kritis berarti memahami sifat anak

pg. 30

PEMBAHASAN
31

sesuai dengan perkembangan dan kesukaan siswa di kelas saat ini.


Langkah-langkah spesifik yang dapat dilakukan guru untuk mengatasi
hambatan dalam mengembangkan berpikir kritis antara lain: berlatih
mendengarkan secara aktif, banyak bertanya, memahami sudut pandang
orang lain, memikirkan masa depan, dan mencari mentor. Dan yang
terakhir, project atau tugas berbasis proyek untuk mengembangkan
berpikir kritis siswa adalah guru dapat membawa siswa keluar sekolah
untuk mempelajari kondisi di sana. Guru kemudian dapat mengajukan
pertanyaan pemicu, seperti apakah lingkungan sekolahnya bersih atau
kotor.
Mu'tadin (2002: 87) mengatakan bahwa penyesuaian diri merupakan
salah satu syarat terpenting dalam menciptakan kesehatan mental anak.
Banyak anak yang menderita dan tidak dapat mencapai kebahagiaan dalam

pg. 31

PEMBAHASAN
32

hidupnya karena tidak dapat beradaptasi dengan kehidupan keluarga,


sekolah, pekerjaan dan masyarakat pada umumnya. Kondisi ini disebabkan
karena siswa masih dalam tahap transisi, lebih disebabkan oleh faktor usia,
peralihan dari anak-anak ke remaja. Dari semua tahap perkembangan.
sekarang adalah musim dengan potensi besar secara kognitif, emosional,
dan fisik. Masa ini merupakan masa tersulit bagi seseorang, karena ia
mulai menghadapi beberapa pengalaman hidup yang terkadang berujung
pada penyesuaian diri yang buruk. Penyesuaian diri siswa ini berasal dari
dalam dirinya sendiri, dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sosialnya.
Broer (Aryani: 2008) menyatakan bahwa perubahan lingkungan belajar
siswa yang tidak segera dianjurkan dengan baik agar siswa mudah
beradaptasi dengan lingkungan baru dapat menimbulkan perilaku
maladaptif yang menimbulkan permasalahan pada rendahnya tingkat

pg. 32

PEMBAHASAN
33

adaptasi siswa. Adaptasi dipandang sebagai suatu proses yang membantu


kita memahami bahwa individu yang dianggap biasa mempunyai waktu
ketika mereka berada dalam situasi yang tidak biasa. Penyesuaian diri
melibatkan proses sosiologis dan psikologis.
Pendekatan kognitif-perilaku dengan menggunakan teknik
restrukturisasi kognitif dan model partisipan menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dalam mengatasi kesulitan penyesuaian diri siswa
mengalami peningkatan. Menggunakan pemodelan perilaku kognitif
sebagai alat untuk mengubah pola pikir irasional siswa yang didasarkan
pada nalar; (1) perubahan dapat segera dievaluasi, (2) membantu siswa
berpikir rasional berdasarkan fakta empiris. Kemampuan seseorang dalam
menilai suatu keadaan menafsirkan suatu peristiwa sangat mempengaruhi

pg. 33

PEMBAHASAN
34

keadaan emosinya, pengaruh model perilaku Rahmi kemudian


mempengaruhi tindakannya (Oemarjoedi, 2003)
Meningkatnya kreativitas belajar siswa yang dipengaruhi oleh keberhasilan
pelaksanaan kegiatan dalam proses pembelajaran. Kreativitas dalam belajar
merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki siswa pada akhir proses
pembelajaran. Sebagai pembimbing, guru mengevaluasi hasil karja siswa yang
terlihat dari keberhasilan proyek yang telah diselesaikan, sehingga menghasilkan
produk nyata yang bisa merangsang kreativitas siswa, sehingga dapat berpikir
kritis dalam menganalisis berbagai permasalahan. maka siswa dapat
menunjukkan kreativitasnya saat belajar dan pemahaman siswa terhadap materi
yang diberikan diterima dengan baik oleh siswa agar pembelajaran tidak jenuh.
pembahasan ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran proyek
meningkatkan kreativitas belajar siswa SDN 37. Dari kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan dengan model pembelajaran proyek dapat disimpulkan bahwa

pg. 34

PEMBAHASAN
35

penerapan model pembelajaran berbasis proyek sangat berhasil bagi para


pendidik. Sementara itu, terdapat beberapa penilaian mengenai penerapan model
pembelajaran berbasis proyek, antara lain siswa belum terbiasa belajar dengan
model pembelajaran berbasis proyek, sehingga bimbingan guru sangat diperlukan
agar siswa dapat berpartisipasi. baik dalam kegiatan pembelajaran.

KESIMPULAN

Belajar melalui teori kognitif memberi siswa fokus, analisis, dan


kemajuan dalam pengetahuan dan penalaran. Penggunaan model perilaku
kognitif membantu siswa berpikir rasional berdasarkan fakta
empiris.Strategi pembelajaran meliputi pendekatan interaktif, pembelajaran
teman sejawat, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis diri dan
pg. 35

PEMBAHASAN
36

kelompok. Keterampilan berpikir formal siswa meliputi berpikir hipotetis-


deduktif, berpikir relasional, berpikir reflektif, dan berpikir kombinatorial.
Pengenalan model pembelajaran berbasis proyek meningkatkan kreativitas
belajar siswa. Penting untuk terus menerapkan dan mengembangkan
pendekatan-pendekatan ini untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
pengembangan siswa secara holistik. Penilaian yang diterapkan dapat
menjadi dasar perbaikan dan penyesuaian proses pembelajaran selanjutnya
Belajar melalui teori kognitif memberi siswa fokus, analisis, dan kemajuan
dalam pengetahuan dan penalaran.

pg. 36

PEMBAHASAN
37

DAFTAR PUSTAKA

A, A. (1997). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.


F Nugroho, M. A. (2021). the Implementation Blended Learning Method Using
Articulated Storyline in Class 4 Fraction Learning, Muhammadiyah Primary
School, Pangkalpinang. Berumpun: International Journal of Social, Politics, and
Humanities . International Journal, 40-47.
Grant, M. M. (2002). Getting A Grip on Project Based-Learning: Theory, cases and
recommendations. North Carolina : Meredian A School Computer Technologies
pg. 37

PEMBAHASAN
38

Journal, Vol.5.
M Iqbal Arrosyad, T. M. (2018). A Study on the development of materials based on local
advantage: Improving elementary school students creativity. International
Journal of Research, 81-89.
Septiani, W. A. (2019). Application Of The Cooperative Learning Model In Improving
Critical Thinking Skills Of Elementary School Student.

Makassar, S. M. P. N. (2015). TINGKAT PENYESUAIAN DIRI SISWA DI KELAS VII.


1, 28–38.
Rafsanzani, N., Surbakti, A., Sikumbang Pendidikan Biologi, D., Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, F., Lampung, U., Soemantri Brodjonegoro No, J., & Lampung, B.
(2020). Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif
dan Sikap Peduli Lingkungan. Jurnal Bioterdidik, 8(1), 19–26.
https://doi.org/10.23960/jbt.v8.i1.05

pg. 38

PEMBAHASAN
39

Tâm, T., Và, N. C. Ứ U., Giao, C. Ể N., Ngh, C., & Chu, Ẩ N B Ụ I. (2016). 済無 No
Title No Title No Title. 01(1), 1–23.

pg. 39

Scholastica Journal
Vol. 6, No. 1, pp. 22-33, Desember2023

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai