Anda di halaman 1dari 8

PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

ARTIKEL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagai Syarat


Memeperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Dalam Ilmu Pendidikan Matematika

Oleh: Nafa Indana Zulfa


NIM. 1403056035

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2019
PENGEMBANGAN MODUL MATEMATIKA BERBASIS GUIDED INQUIRY UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Nafa Indana Zulfa1, Mujiasih2, Ahmad Aunur Rohman3

1
Universitas Islam Negeri Walisongo, nae.ainda09@gmail.com
2
Universitas Islam Negeri Walisongo,
3
Universitas Islam Negeri Walisongo, aunurrohman@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul matematika berbasis guided inquiry untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi bangun ruang sisi datar di SMP Negeri 1
Brangsong. Jenis penelitian ini merupakan Research and Development (R&D) dengan model
pengembangan ADDIE dengan empat tahap yaitu : 1) Analysis (Analisis Kebutuhan), 2) Design
(Perancangan), 3) Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), 5) Evaluation
(Evaluasi). Penentuan sampel dengan teknik purposive sampling, yaitu kelas IX-A sebanyak 32 siswa.
Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kelayakan modul dinyatakan melalui validasi para
ahli, angket respon guru, angket respon siswa, dan hasil peningkatan pembelajaran. Berdasarkan
validasi ahli memperoleh kriteria valid dengan nilai rata-rata 3,36. Berdasarkan hasil respon siswa
memperoleh kriteria praktis dengan rata-rata nilai 3,15, dan hasil respon guru memperoleh kriteria
praktis dengan rata-rata nilai 3,25. Sedangkan uji t-test dengan taraf signifikansi 5% menunjukkan
bahwa thitung > ttabbel yaitu 10,047 > 1,696 . Hal ini menunjukan bahwa modul matematika berbasis
guided inquiry efektif untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan berpikir kritis
dapat meningkat karena siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran sehingga mendapatkan
pengalaman belajar untuk menemukan konsep bangun ruang sisi datar melalui pemahaman yang
dibangunnya sendiri.

Kata kunci : Pengembangan Modul, Guided Inquiry, Berpikir Kritis

A. Pendahuluan konsisten memperbaiki dan merevisi


Pendidikan merupakan hal yang kurikulum yang berlaku. Hingga saat ini,
paling penting dalam membangun kurikulum nasional yang berlaku di
peradaban bangsa. Pendidikan adalah salah Indonesia adalah Kurikulum 2013 yang
satu aset untuk mengembangkan sumber merupakan langkah lanjutan
daya manusia yang berkualitas. Melalui pengembangan kurikulum berbasis
pendidikan yang bermutu dan berkualitas , kompetensi yang menitikberatkan pada
suatu bangsa dan negara akan terjunjung pendidikan karakter dan kemampuan
tinggi martabatnya di mata dunia. berpikir tingkat tinggi (high order
Sehingga, pendidikan dilaksanakan dengan thingking).
sebaik-baiknya untuk dapat menciptakan Kurikulum 2013 menganut pandangan
sumber daya manusia yang berkualitas. dasar bahwa pengetahuan tidak dapat
Salah satu faktor yang mempengaruhi dipindah begitu saja dari guru kepada
keberhasilan sebuah pendidikan adalah peserta didik. Peserta didik berperan
kurikulum yang diterapkan di sekolah. menjadi subjek yang memiliki kemampuan
Dalam upaya meningkatkan kualitas untuk secara aktif mencari, mengolah,
pendidikan nasional, pemerintah secara mengkontruksi, dan menggunakan
pengetahuan dalam proses kognitifnya. kreatif, dan cermat serta berpikir objektif,
Agar dapat memahami dan menerapkan terbuka untuk memghadapi masa depan
pengetahuan, peserta didik perlu didorong yang selalu berubah. Kedua, dalam berpikir
untuk bekerja memecahkan masalah, dan kritis, seseorang tidak dengan mudah
menemukan sesuatu untuk dirinya. Dalam menerima sesuatu untuk diterimanya, tanpa
proses ini, guru dituntut mampu mengetahui asalnya, namun ia dapat
menyediakan pengalaman belajar bagi mempertanggungjawabkan pendapatnya
peserta didik dengan menciptakan kegiatan disertai dengan alasan logis. (Hendriana,
belajar yang kreatif dan mampu Rohaeti, Sumarmo,2017, p.32)
mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Kemampuan berpikir kritis siswa
peserta didik. ( Trianto dan Suseno,2017, dapat dilatih dengan pembelajaran yang
p.182) menuntut siswa untuk melakukan
Salah satu fungsi dan tujuan umum eksplorasi, inkuiri, penemuan dan
pembelajaran matematika di sekolah memecahkan masalah serta melalui belajar
sebagai lembaga pendidikan formal adalah dalam kelompok kecil dengan menerapkan
untuk mempersiapkan siswa agar dapat pendekatan scaffolding kemudian tugas
mengembangkan kemampuan matematika, yang menuntut strategi kognitif dan
melatih cara berpikir dan bernalar dalam metakognitif peserta didik Sehingga pada
menarik kesimpulan, serta menggunakan dasarnya selama pembelajaran, siswa
ide-ide matematika dalam kehidupan dituntut untuk aktif. Namun beberapa hasil
sehari-hari dan mempelajari berbagai ilmu penelitian menunjukkan bahwa siswa
pengetahuan. Untuk mencapai tujuan cenderung hanya menerima pengetahuan
matematika tersebut perlu dari guru, demikian pula guru pada saat
dikembangkannya kemampuan berpikir kegiatan pembelajaran hanya sekedar
tinggkat tinggi pada anak. menyampaikan informasi pengetahuan
Pembelajaran matematika diharapkan tanpa melibatkan siswa secara aktif untuk
dapat menerapkan pendekatan yang menggunakan kemampuan berpikir kritis
mendidik secara kreatif, yaitu diantaranya matematiknya. Dengan demikian
dapat menggunakan matematisasi menunjukkan bahwa kemampuan berpikir
horizontal dan vertikal untuk kritis matematik siswa belum terlatih secara
menyelesaikan masalah matematika dan optimal. (Sunaryo,2014, p.42)
masalah dalam dunia nyata. Pembelajaran Salah satu pembelajaran yang dapat
matematika hendaknya dimulai dengan diterapkan pada pembelajaran matematika
pengenalan masalah atau mengajukan adalah pembelajaran guided inquiry.
masalah riil atau nyata, yaitu pembelajaran pembelajaran guided inquiry merupakan
yang mengaitkan dengan kehidupan sehari- kegiatan pembelajaran yang melibatkan
hari peserta didik, kemudian peserta didik secara maksimal seluruh kemampuan siswa
secara bertahap dibimbing untuk untuk mencari dan menyelidiki susuatu
menguasai konsep matematika dengan secara sistematis, kritis, logis, dan analitis
melibatkan peran aktif peserta didik dalam sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
proses pembelajaran. (Siswanah,2015, penemuannya dengan penuh percaya diri.
p.50) (Trianto, Suseno,2017, p.229)
Berpikir tingkat tinggi (high order Pembelajaran guided inquiry sangat
thinking) merupakan gabungan dari dipengaruhi oleh keaktifan siswa untuk
berpikir kritis, berpikir kreatif, dan berpikir menemukan suatu konsep. Langkah-
pengetahuan dasar. Kemampuan berpikir langkah pembelajaran guide inquiry
kritis matematis merupakan satu menurut Gulo (2002) yaitu : merumuskan
kemampuan dasar matematis yang esensial masalah, merumuskan hipotesis,
dan perlu dimiliki oleh siswa yang belajar mengumpulkan data, menganalisis data,
matematika. Terdapat beberapa alasan yang dan membuat kesimpulan. Setiap langkah
mendasari pernyataan tersebut. Pertama, yang dilalui memerlukan kemampuan
kemampuan berpikir kritis matematis berpikir. Salah satu kemampuan berpikir
termuat dalam kurikulum dan tujuan yang diperlukan dalam melakukan proses
pembelajaran matematika, antara lain: pembelajaran guided inquiry adalah
melatih berpikir logis,sistematis, kritis, kemampuan berpikir kritis. Sehingga
pembelajaran guided inquiry akan produk modul matematika yang valid atau
memberikan kesempatan dalam layak dan efektif digunakan.
mengembangkan kemampuan berpikir Modul ini dikembangkan bertujuan
kritis. (Trianto, Suseno,2017, p.229) agar siswa dapat mengembangkan konsep
Model pembelajaran guided inquiry yang mereka pelajari dan mengajak mereka
dapat didukung dengan penggunaan media berpikir kontruktif. Modul matematika
pembelajaran berupa bahan ajar modul berbasis guide inquiry ini diharapkan dapat
dengan basis guided inquiry. Tujuan membantu siswa dalam belajar, mendorong
menggunakan bahan ajar modul berbasis siswa untuk berpikir dan bernalar,
guided inquiry adalah memudahkan peserta meningkatkan ketertarikan siswa dengan
didik dalam proses pembelajaran guided mata pelajaran matematika, dan
inquiry, sehingga kemampuan berpikir menjadikan proses pembelajaran
peserta didik dapat berkembang. matematika di kelas menjadi
Berdasarkan wawancara kepada salah menyenangkan.
satu guru di SMP Negeri 1 Brangsong Berdasarkan uraian di atas maka
yaitu Ibu Nur Wachid, S.Pd (Wawancara, peneliti akan melaksanakan penelitiaan
20 November 2017) menyatakan bahwa dengan judul “Pengembangan Modul
SMP Negeri 1 Brangsong termasuk salah Matematika Berbasis Guided Inquiry
satu sekolah yang sudah menerapkan untuk Meningkatkan Kempuan Berpikir
kurikulum 2013 sejak pertama kali Kritis”
diterapkannya kurikulum 2013 oleh
pemerintah. Namun, dalam pembelajaran
yang sebenarnya SMP Negeri 1 Brangsong
belum sepenuhnya menggunakan prinsip B. Metode Penelitian
kurikulum 2013. Di SMP Negeri 1 Jenis penelitian ini menggunakan jenis
Brangsong juga belum tersedia media penelitian pengembangan atau Research
pembelajaran berupa bahan ajar berbasis and Development dengan model ADDIE
guided inquiry yang dapat memfasilitasi (Analysis, Design, Development,
kemampuan berpikir kritis siswa yang Implementation, Evaluation)
sesuai dengan implementasi dari kurikulum Penelitian ini dilaksanakan di SMP
2013. Sehingga kemampuan berpikir kritis Negeri 1 Brangsong, Kendal. Penelitian ini
siswa masih cukup rendah. Hal ini sesuai dimulai bulan November 2017 sampai
dengan hasil ulangan harian materi bangun dengan bulan Desember 2018. Populasi
ruang sisi datar yang menggunakan soal dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
sesuai indikator berpikir kritis pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Brangsong Sampel
kelas VIII tahun pelajaran 2017/2018, yang dalam penelitian ini diambil dengan cara
sebagian besar siswa masih mendapatkan cluster random sampling yaitu dari
nilai di bawah KKM. keseluruhan kelas VIII diambil dua kelas
Paparan diatas menjadi salah satu sampel secara acak.
landasan peneliti yang digunakan untuk Prosedur pengembangan penelitian ini
dilakukannya pengembangan modul melalui beberapa tahap, yaitu : Analysis
berbasis guided inquiry. Selain kajian (Studi Pendahuluan), Design
pembelajaran yang telah dipaparkan di atas, (Perancangan), Development
berdasarkan penelitian terdahulu yang (Pengembangan), Implementation
dilakukan oleh Estri Ridha Hidayah dalam (Implementasi), Evaluation (Evaluasi).
penelitiannya yang berjudul “ Tahap Studi Pendahuluan yang
Pengembangan Modul Matematika dilakukan dalam penelitian ini adalah
Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi dengan mengkaji kurikulum yang
Persamaan Linier Satu variabel (PLSV) berdasarkan pada permendikbud no. 24
Untuk Siswa SMP/MTs Kelas VII” tahun 2016 serta melakukan analisis
menunjukan bahawa dengan menerapkan kebutuhan siswa dengan melakukan
pembelajaran guided inquiry atau inkuiri penyebaran angket analisis kebutuhan.
terbimbing dalam sebuah modul Tahap perancangan (design) yang
matematika hasilnya adalah menghasilkan dilakukan dalam penelitian adalah
mengumpulkan bahan/materi yang dapat
dijadikan sebagai referensi penyusunan mengumpulkan data pada setiap tahapan
modul matematika berbasis guided inquiry, yang digunakan sebagai penyempurnaan
Menyusunmodul berbasis guided inquiry dan kevalidan modul. Evaluasi sumatif
sesuai dengan desain dan layout yang tepat, dilakukan pada akhir program untuk
Menyusun instrumen kelayakan modul mengetahui kepraktisan dan kefektifan
berupa instrumen kevalidan, kepraktisan, modul.
dan keefektifan. Analisis data tahap awal
Pada tahap pengembangan menggunakan data nilai Ulangan Harian
(development) dilakukan validasi ahli Kelas VIII materi bangun ruang sisi datar
dilanjutkan dengan revisi. Kemudian yang disesuaikan dengan soal indikator
dilanjutkan validasi ahli lagi sampai modul berpikir kritis . Analisis yang dilakukan
yang dikembangkan dinyatakan valid oleh meliputi uji normalitas dengan uji chi-
validator ahli. kuadrat.
Setelah modul dinyatakan valid dan Analisis data tahap akhir dilakukan
layak diujicobakan dengan revisi oleh untuk posttest kemampuan berpikir kritis
validator ahli maka modul dapat uji siswa yang telah diuji validitas, reliabilitas,
cobakan pada pembelajaran matematika di tingkat kesukaran dan daya beda pada
sekolah. Uji coba ini dilakukan pada siswa setiap butir soal. Analisis data yang
kelas IX SMP Negeri 1 Brangsong. diakukan meliputi uji normalitas
Implementasi dilakukan untuk mengetahui menggunakan uji chi-kuadrat. Terakhir uji
tingkat kemampuan berpikir kritis siswa hipotesis menggunakan uji t-paired.
dalam proses belajar tentang bangun ruang
sisi datar dengan menggunakan modul
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan
serta untuk mengetahui keefektifan modul
yang digunakan siswa kelas IX SMP Tahap Studi pendahuluan dilakukan
Negeri 1 Brangsong. untuk menentukan materi dan menganalisis
Uji coba modul ini menggunakan kebutuhan sebagai dasar dalam penyusunan
desain one grup pre test – post test design produk. Materi yang digunakan dalam
untuk mengetahui perbedaan kemampuan penelitian dan pengembangan ini adalah
berpikir kritis kelas sampel sebelum Bangun Ruang Sisi Datar. Berdasarkan
menggunakan modul berbasis guided analisis kebutuhan peserta didik juga
inquiry dengan kemampuan berpikir kritis dilakukan melalui penyebaran angket
setelah menggunakan modul berbasis kebutuhan peserta didik. Hasil skor rata-rata
guided inquiry. angket kebutuhan siswa adalah 3,47 yang
termasuk dalam kategori sangat butuh.
O1 X O2 Desain modul pembelajaran matematika
yang dikembangkan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut : Halaman Judul, Kata
Keterangan : Pengantar, Petunjuk Penggunaan Modul,
X : Pembelajaran menggunakan modul Daftar Isi, Pendahuluan (Kata Kunci,
yang dikembangkan. Kompetensi Dasar, Indikator, dan Apresepsi),
O1 : Hasil belajar sebelum penggunaan Peta Konsep, Tokoh Matematika, Materi
modul berbasis guided inquiry Pengantar, Kegiatan Belajar ( Ayo
O2 : Hasil belajar setelah penggunaan Menemukan), Contoh Soal, Latihan Soal,
modul berbasis guided inquiry Rangkuman, Uji Kompetensi, Kunci Jawaban,
Perbedaan antara nilai pretest dan nilai Daftar Pustaka, Profil Penulis.
posttest dapat diketahui dengan Tahap pengembangan (Development)
menggunakan uji hipotesis uji t-paired. dilakukan uji kevalidan produk yang diperoleh
Pada tahap evaluasi yaitu melakukan dari hasil penilaian para validator ahli terhadap
evaluasi terhadap kualitas modul yang telah kelayakan modul matematika berbasis guided
digunakan dalam pembelajaran. yang inquiry yang telah dikembangkandengan
meliputi aspek kevalidan, kepraktisan dan pengisian angket. Rangkuman data hasil
kefektivan. Tahap evaluasi meliputi validasi modul tersaji dalam tabel 1, sebagai
evaluasi formatif dan evaluasi sumatif. berikut :
Evaluasi formatif dilakukan untuk
Kelas  2hitung  2tabel Keterangan
IX-A 4,721 7,815 Normal
Dari tabel diatas diketahui pada kelas
Tabel 1 Hasil Uji Validasi IX-A bahwa  2hitung = 4,721 dan  2tabel =
7,815 dengan taraf signifikan 5% dan dk= 6-
No Validator Nilai Keterangan
3=3, sehingga Ho diterima. Artinya kelas IX-A
1 Mujiasih, M.Pd 3,58 Sangat Valid
Lulu’ Choirunnisa’,
berdistribusi normal.
2 2,67 Cukup Valid
M.Pd Adapun uji t hitung = 10,047 dan t tabel
Muhammad Izzatul = 1,696. Karena 10,047> 1,696 dan t hitung
3 3,61 Sangat Valid
Faqih, M.Pd berada di daerah penolahan Ho maka dapat
Nur Wachid disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan
4 3,71 Sangat Valid
Suryaningsih, S.Pd
berpikir kritis peserta didik setelah
5 Masruroh 3,23 Valid
menggunakan modul lebih besar dari rata-rata
Rata – Rata 3,36 Valid
kemampuan berpikir kritis peserta didik
sebelum menggunakan modul.
Secara umum, hasil yang diperoleh
dari kelima validator dapat disimpulkan Berdasarkan uraian hasil penelitian,
layak digunakan dengan sedikit revisi diperoleh produk pengembangan dan data
dengan rata-rata nilai hasil validasi 3,36. mengenai penggunaan produk modul
matematika berbasis guided inquiry pada
Kepraktisan modul dilihat dari hasil materi bangun ruang sisi datar.
pengisian lembar angket respon peserta
Modul yang digunakan terdapat
didik dan guru terhadap penggunaan modul..
Skor rata-rata dari semua pengisian lembar kegiatan ‘Ayo Menemukan’, dimana pada
bagian tersebut memuat langkah-langkah dari
angket respon peserta didik adalah 3.15 yang
termasuk dalam kriteria praktis. Sedangkan guided inquiry untuk menemukan sebuah
skor dari angket respon guru adalah 3,25 konsep luas permukaan dan volume dari
yang termasuk dalam kriteria praktis. bangun ruang sisi datar (kubus, balok, prisma,
dan limas), sehingga secara tidak langsung
Analisis tahap awal menggunakan uji siswa dapat menyelidiki dan menemukan
normalitas menggunakan uji chi kuadrat. sesuatu dengan berpikir kritis. Selain itu,
Hasil uji normalitas data tahap awal dapat dalam setiap subbab modul terdapat soal
dilihat pada Tabel 2 berikut. latihan yang memuat indikator berpikir kritis
Tabel 2 Uji Normalitas Tahap Awal sehingga mampu digunakan oleh siswa untuk
melatih meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa setelah melakukan kegiatan ‘Ayo
Kelas  2hitung  2tabel Keterangan
Menemukan’.
IX-A 3,135 7,815 Normal
Berdasarkan teori Jerome Burner (dalam
Dari tabel diatas diketahui pada kelas Trianto,2014, p.38) yang menyatakan bahwa
IX-A bahwa  2hitung = 3,135 dan  2tabel = belajar penemuan sesuai dengan pencarian
7,815 dengan taraf signifikan 5% dan dk= 6- pengetahuan secara aktif oleh manusia dan
3=3, sehingga Ho diterima. Artinya kelas IX-A dengan sendirinya memberikan hasil yang
berdistribusi normal. paling baik. Berusaha sendiri untuk mencari
pemecahan masalah serta pengetahuan yang
Analisis tahap akhir dilakukan dua uji menyertainya, menghasilkan pembelajaran
statistik data yaitu uji normalitas, uji t-paired yang benar-benar bermakna. Penemuan sesuai
kemapuan berpikir kritis kelas pada sampel. dengan pencarian pengetahuan secara aktif
Uji normalitas yang digunakan dalam yang dimaksud Jerome Burner telah dimuat
penelitian ini adalah uji Chi square Adapaun dalam modul pada Kegiatan ‘Ayo
hasil uji normalitas kelas sampel sebagai Menemukan’ dengan tahapan : mengajukan
berikut : pertanyaan, menduga jawaban, mengumpulkan
Tabel 3 Uji Normalitas Tahap Akhir data, menganalisis data, dan menyimpulkan.
Maka dengan adanya modul, pembelajaran
yang dilakukan akan menjadi bermakna kemampuan berpikir kritis siswa dapat terasah.
sehingga konsep yang ditemukan sendiri oleh Selain dari kegiatan mengumpulkan data dan
siswa tidak mudah dilupakan dan mampu menganalisis data, modul pembelajaran guided
meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Hal inquiry ini juga dilengkapi dengan latihan soal
tersebut juga sesuai pendapat Dharma (2008) yang disusun berdasarkan indikator berpikir
yang menyatakan bahwa manfaat dari modul kritis.
adalah mampu meningkatkan efektivitas
Jadi suatu pembelajaran yang
pembelajaran tanpa melalui tatap muka secara
menggunakan model atau sumber belajar
langsung. Sehingga penggunaan modul dapat
berbasis guided inquiry dapat melatih dan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
meningkatkan berpikir kritis siswa. Hal
Hasil uji efektivitas modul tersebut sejalan dengan pendapat Nurhadi
menunjukkan bahwa kemampuan berpikir (dalam Estri,2015) yang menyatakan bahwa
kritis siswa mengalami peningkatan yang pembelajaran dengan inquiry memacu
signifikan dari sebelum menggunakan modul keinginan siswa untuk mengetahui,
(pretest) sampai setelah menggunakan modul memotivasi mereka untuk melanjutkan
(posttest) yaitu dari rata-rata nilai 52,03 pekerjaannya hingga menemukan jawaban.
menjadi 89,75. Hal ini terjadi karena Siswa juga belajar memecahkan masalah
pembelajaran menggunakan modul secara mandiri dan memiliki keterampilan
matematika berbasis guided inquiry, dimana berpikir kritis karena mereka harus selalu
siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran menganalisis dan menangani informasi.
sehingga mendapatkan pengalaman belajar
untuk menemukan konsep-konsep bangun
C. Simpulan dan Saran
ruang sisi datar melalui pemahaman yang
dibangunnya sendiri. Hal ini sejalan dengan Simpulan
pernyataan Trianto dan Suseno (dalam Trianto Berdasarkan hasil validasi modul yang
dan Suseno,2017, p.229) yang menyatakan telah diuraikan pada bab IV semua aspek
bahwa guided inquiry merupakan kegiatan penilaian modul meliputi kelayakan isi,
pembelajaran yang melibatkan secara kelayakan penyajian, penilaian guided inquiry,
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk penilaian berpikir kritis, kelayakan kegrafikan,
mencari dan menyelidiki susuatu secara dan kelayakan bahasa diperoleh data
sistematis, kritis, logis, dan analitis sehingga kuantitatif yang menunjukkan bahwa modul
mereka dapat merumuskan sendiri yang dikembangkan memperoleh kreteria
penemuannya dengan penuh percaya diri. valid dengan rata-rata nilai 3,36. Hali ini
Peningkatan berpikir kritis terjadi menunjukkan bahwa modul yang
karena dalam penyusunan modul matematika dikembangkan layak diuji cobakan dalam
berbasis guided inquiry didasarkan pada sintak pembelajaran.
pembelajaran guided inquiry yaitu Berdasarkan hasil respon peserta didik
merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, dan guru diperoleh hasil analisis data respon
mengumpulkan data, menganalisis data, dan peserta didik mendapat kategori praktis
membuat kesimpulan. Setiap sintak dari dengan nilai 3,15. Sedangkan analisis respon
guided inquiry dapat melatih siswa dalam guru mendapat kategori praktis dengan nilai
berpikir kritis, terutama pada bagian 3,25. Hal ini menunjukkan bahwa modul yang
menganalisis data. Pada bagian menganalisis dikembangkan membantu guru dan peserta
data, siswa dituntut untuk berpikir kritis dan didik dalam pembelajaran.
analitis. Contoh pada subbab luas permukaan
kubus, siswa menganalisis bagaimana dapat Berdasarkan perhitungan uji t-test
menemukan rumus luas permukaan kubus menunjukkan bahwa thitung > ttabbel yaitu 10,047
yaitu dengan mengumpulkan data terlebih > 1,696 . Hal ini menunjukan bahwa modul
dahulu bahwa kubus adalah bangun ruang matematika berbasis guided inquiry efektif
yang terdiri dari 6 buah persegi sebagai untuk meningkatkan kemampuan berpikir
bidangnya. Kemudian siswa menganalisis kritis.
rumus luas permukaan kubus didapat dari 6 Saran
kali luas persegi. Dari kegiatan
mengumpulkan data dan menganalisis data,
Guru dapat memanfaatkan modul ini Hidayah, Estri Ridha.2015. Pengembangan
sebagai alternatife bahan ajar matematika pada Modul Matematika Berbasis Inkuiri
materi bangun ruang sisi datar karena Modul Terbimbing Pada Materi Persamaan
berbasis Guided Inquiry ini telah diuji Linier Satu Variabel (PSLV) untuk
kevalidan, kepraktisan, dan keefektifannya. Siswa SMP/MTs Kelas VII.
Tulungagung: Fakultas Tarbiyah dan
Pengembangan modul ini hanya terbatas Ilmu KeguruanIAIN Tulungagung
pada materi bangun ruang sisi datar. Oleh
karena itu, diharapkan ada tindak lanjut Siswanah,Emy.Phenomenon.2015. Pengaruh
pengembangan modul berbasisi guided inquiry Pembelajaran Berbasis Masalah
untuk materi yang lain, sehingga dapat Terhadap Kemandirian Belajar
memperkaya sumber belajar siswa dan dapat Matematika Mahasiswa Pendidikan
digunakan sebagai penunjang dalam Matematika Uin Walisongo
penerapan kurikulum 2013. Semarang.5(1):3

Pengembangan modul ini menggunakan Sugiyono.2015. Metode Penelitian Pendidikan


model pengembangan ADDIE yang dirasa Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
masih sangat sederhana dalam proses R&D. Bandung: Alfabeta
penelitian pengembangan. Oleh karena itu, Sunaryo,Yoni. 2014. Jurnal Pendidikan dan
bagi pengembang dan peneliti yang lain Keguruan. Model Pembelajaran
disarankan untuk menggunakan model Berbasis Masalah untuk
pengembangan yang lain agar tingkat Meningkatkan Kemampuan Berpikir
kevalidan dan keefktivan yang diperoleh lebih Kritis dan Kreatif Matematik Siswa
terperinci. SMA di Kota Tasik Malaya.1(2):5

E. Ucapan Terima Kasih Tegeh, I Made, dkk. 2014. Model Penelitian


Pengembangan. Yogyakarta : Graha
Ucapan terima kasih peneliti haturkan Ilmu
kepada Ibu Mujiasih, M.Pd. selaku
pembimbing I dan Bapak Ahmad Aunur Trianto.2014. Mendesain Model pembelajaran
Roman, M.Pd. selaku pembimbing II yang Inovatif, Progresif, dan Kontekstual .
telah memberikan bimbingan dan arahan Jakarta: Kencana
kepada peneliti selama penelitian. Tak lupa
juga kepada seluruh pihak SMP Negeri 1 Trianto, dan Hadi Suseno.2017. Desain
Brangsong yang telah memberikan izin pada Pengembangan Kurikulum 2103 di
peneliti untuk melaksanakan penelitian. Madrasah. Depok : Kencana
ucapan terimakasih juga peneliti haturkan
kepada berbagai pihak yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu-satu yang telah
membantu untuk kelancaran penelitian ini.

F. Daftar Pustaka

Aldoobie, N. 2015. ADDIE MODEL.


American International Journal of
Contemporary Research. 5(6) : 68-72.

Gulo,W.2002. Metodologi Penelitian. Jakarta :


PT Grasindo

Hendriana,H. Rohaeti, Sumarmo.2017. Hard


Skills dan Soft Skills. Bandung:
Aditama

Anda mungkin juga menyukai